ORAL SURGERY
PEMERIKSAAN FISIK SECARA UMUM
DAN SISTEM STOMATIGNATIK
Oleh :
Ridha Rachmadana Idris / J11113043
Nurmiati / J11113022
Irawati Utami Idrus / J11113507
Tujuan
definitif
TEKANAN DENYUT
SUHU PERNAFASAN
DARAH NADI
PEMERIKSAAN TUBUH/ORGAN
7. Tingkat kesadaran
Untuk pasien yang menderita trauma berat, pemeriksaan neurologis harus
mencakup pemeriksaan Glass Coma Scale (GCS). Pemeriksaan saraf kranial
harus dilakukan untuk mengungkap kelainan jenis apapun .Untuk pasien yang
mengalami trauma wajah, mata harus dievaluasi untuk setiap cacat cahaya
pupil aferen.
Tingkat kesadaran secara kualitatif dapat dibagi menjadi kompos mentis,
apatis, somnolen, stupor, dan koma
• Apatis berarti keadaan seseorang tidak peduli, acuh tak acuh dan
segan berhubungan dengan orang lain dan lingkungannya.
Teknik Pemeriksaan
Tekanan Darah
Inspirasi Ekspirasi
I
Inspeksi Frekuensi Pernafasan
Inspeksi dilakukan untuk mengevaluasi kecepatan pernapasan
pasien
1. Jaga posisi pasien tetap selama melakukan pengukuran
kecepatan pernapasan
2. Amati dada atau abdomen pasien selama respirasi
3. Hitung jumlah pernafasan (inhalasi dan ekshalasi dihitung
sebagai satu pernapasan) dalam 30 detik, dan jika ritme teratur,
kalikan dua jumlah tadi
4. Jika ritme tidak teratur, hitung jumlah nafas dalam 1 menit
5. Catat nilai sebagai respirasi per menit (rpm)
Pernapasan / Respirasi
Bayi : 30-40 x/mnt
Anak : 20-30 x/mnt
Dewasa : 16-20 x/mnt
Lansia : 14-16 x/mnt
Catatan :
Dispnea : Pernapasan yang sulit
Tadipnea : Pernapasan lebih dari normal ( lebih dari 20 x/menit)
Bradipnea : Pernapasan kurang dari normal ( kurang dari 20 x/menit)
Apnea : Pernapasan terhenti
Ipnea : Pernapasan normal
Suhu
axila
oral
rektal
Axial
PENGUKURAN SUHU: AXILLA
Letakkan termometer di ketiak di tengah axilla
Termometer dijepit di bawah lengan pasien
Lipat lengan pasien di dadanya agar termometer tetap di
tempatnya
Biarkan termometer selama 5 menit pada anak-anak dan
10 menit pada pasien dewasa
Nilai Normal
Normal : 36,6oC - 37,2 oC
Sub Febris : 37 oC - 38 oC
Febris : 38 oC - 40 oC
Hiperpireksis : 40 oC - 42 oC
Hipotermi : Kurang dari 36 oC
Hipertermi : Lebih dari 40 oC
CARA PEMERIKSAAN GIGI
GELIGI
IINSPEKSI PERKUSI PALPASI
INSPEKSI
Proses pemeriksaan dengan metode
pengamatan atau observasi menggunakan
panca indra untuk mendeteksi masalah
kesehatan, beupa bentuk, warna, posisi,
ukuran dan lainnya dari tubuh pasien
Kegunaan
• Melihat lokasi kavitas/ karies
• Melihat warna gigi, gingiva, tekstur gingiva dan mukosa lainnya
(lidah, palatum, vestibulum, pipi)
PERKUSI
Pengertian:
Merupakan metode yg digunakan untuk menentukan adanya
radang pd jar. Periodontal dgn cara mengetuk gigi secara ringan
menggunakan tangkai instrumen
Cara:
Mengetuk pada gigi yg sehat dulu kemudian baru pd gigi yg sakit/
dicurigai. Ketukan dilakukan pd permukaan labial/ bukal,
palatinal/ lingual, incisal/ oklusal
Hasil perkusi:
Positif : ada radang jar.periodontal
Negatif : tdk ada radang jaringan periodontal
PALPASI
Pemeriksaan dengan cara meraba
TUJUAN:
• Mengetahui kondisi akut/ kronis. Misal: infeksi pd kelenjar sub
mandibula. Pada yg akut,saat palpasi akan terasa sakit dan terasa
seperti ada biji.
• Mengetahui suhu di daerah yg sakit. Misal: pada abses, suhu
daerah setempat akan terasa hangat/ panas
• Mengetahui keras lunaknya suatu pembengkakan. Misal: pada
abses yg sdh matang, palpasinya terasa lunak
• Mengetahui lokasi pembengkakan
• Mengetahui adanya fraktur, misal; fraktur tlg alveolar
Cara:
2. Pada kel. Limfe: kepala pasien ditundukkan, ibu jari bertumpu pd pipi,
kmdn kel.limfe diraba di bwh korpus mandibula dgn jari telunjuk, jari
tengah, jari manis dan kari kelingking dgn gerakan memutar pelan2
tanpa tekanan
TERIMA KASIH