Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 5

FIRAWATI
NOVIA AULIYAH
JUNITA BATO’ PAYUNG ALLO
AAN REZKY SAPUTRA
Dalam masyarakat maritim, kelompok
kerja/organisasi sosial yang merupakan
salah satu unsur universal kebudayaan
dibutuhkan secara mutlak, bahkan
melebihi masyarakat petani, peternak,
pemburu dan peramu, pekerja sektor
informal dan formal, dan sebagainya
yang ada di darat.
 komunitas-komunitas nelayan dan
pelayar berbahasa Inggris
 schipper-bemanning (Belanda)
 juragan-pandega (Jawa)
 tanase-wasanae (Maluku)
 dan ponggawa-sawi (Bugis)
 Meringankan dan menyederhanakan pekerjaan
berat dan rumit di laut.
 Mekanisme perolehan modal dan pemasaran
tangkapan.
 Wadah dan media pembelajaran pengetahuan,
keterampilan kerja, dan kepribadian kebaharian.
 Lembaga dan media tolong-menolong dan
sekuritas sosial.
 Mekanisme distribusi risiko bahaya kerugian
ekonomi dan bahaya maut serta meringankan
bebas psikologis dan tanggung jawab sosial.
 Nelayan dengan nelayan,
 Nelayan dengan kelompok nelayan,
 Kelompok nelayan dengan kelompok
nelayan lain, dan
 Kelompok nelayan dengan lembaga lain
yang terkait.
 Meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan tentang perikanan melalui
proses pembelajaran bersama
 Meningkatkan kinerja individu maupun
bersama
 Meningkatkan kemampuan untuk mengatasi
masalah secara bersama-sama
 Menghasilkan pemikiran-pemikiran baru /
inovasi
 Memperkuat modal dalam berusaha
 Menjaga dan mempertahankan stabilitas
harga ikan yang dijual.
 Peningkatan partisipasi anggota kelompok nelayan.
 Pembenahan struktur organisasi kelompok nelayan.
 Pengembangan modal sosial kelompok nelayan.
 Penguatan basis ekonomi melalui swadana kelompok
nelayan.
 Peningkatan kerjasama melalui koperasi kelompok
nelayan.
 Perluasan akses jejaring sosial kelompok nelayan
dengan pihak luar.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai