Latar Belakang
Menurut World Cancer Research Fund International (2015), 1,7 juta kasus
kanker payudara didiagnosis pada tahun 2012. Hampir dari seperempat (24%)
kasus kanker payudara yang didiagnosis adalah terdapat di kawasan Asia-Pasifik
(sekitar 404.000 kasus dengan laju 30 per 100.000), jumlah terbesar terjadi di
Cina yaitu sekitar 46%, Jepang sekitar 14%, dan Indonesia sekitar 12%.
1
penelitian yang dilakukan oleh Love et al. (1989) didapatkan persentase pasien
yang mengalami efek samping dari kemoterapi yang dijalaninya yaitu kerontokan
rambut sebanyak 89%, mual 87%, lelah 86%, muntah 54%, gangguan tidur 46%,
peningkatan berat badan 45%, sariawan 44%, kesemutan 42%, gangguan pada
mata 38%, diare 37%, konstipasi 19 %, kemerahan pada kulit 18% dan penurunan
berat badan 13%. Efek samping kemoterapi bervariasi tergantung regimen
kemoterapi yang diberikan. Salah satu efek samping yang sering ditemukan akibat
kemoterapi adalah alopesia. Didapatkan lebih dari 80% wanita yang menjalani
kemoterapi mengatakan bahwa alopesia merupakan aspek paling traumatik dari
kemoterapi yang dijalaninya dan 8% pasien bahkan berhenti dari kemoterapi
karena ketakutannya akan mengalami alopesia (Botchkarev, 2003). Efek samping
mulai muncul pada waktu yang berbeda-beda dan dapat menimbulkan keluhan
subyektif yang dirasakan pasien. Berdasarkan literatur di atas, tampak bahwa
cukup banyak efek samping yang dapat ditimbulkan oleh kemoterapi. Oleh karena
itu, saat ini peneliti sedang mengembangkan pengobatan yang memiliki lebih
sedikit efek samping dibandingkan dengan pengobatan kanker pendahulunya.
Beberapa usaha pengobatan kanker telah dilakukan secara intensif namun sampai
saat ini obat kanker yang benar-benar efektif belum ditemukan. Hal ini karena
rendahnya selektifitas obat-obat kanker yang digunakan maupun karena belum
diketahuinya dengan jelas proses karsinogenesis itu sendiri.
2
apoptosis melalui beberapa cara, misalnya dengan menekan ekspresi Bcl2 melalui
penghambatan prostaglandin. Adanya hambatan ekspresi Bcl2 membuat kurkumin
potensial untuk dikembangakan menjadi alternatif terapi pada kanker payudara
triple negatif karena mekanismenya yang sesuai dengan patogenesis kanker
payudara triple negatif yang salah satu penyebabnya dikarenakan over ekspresi
dari ligan EGFR yang setipe dengan Bcl2. Untuk lebih mengoptimasikan kinerja
dari kurkumin maka dapat dilakukan modifikasi teknologi sediaan farmasi solid
dengan pembawa liposom terkonjugasi, untuk meningkatkan target lokasi ekspresi
kurkumin agar sesuai dan tidak membahayakan sel normal lainnya.
Kurkumin
3
(Nurrocmad, 2004). Selain itu kurkumin dilaporkan juga mampu meningkatkan
level kaspase 3 dan mengaktifkannya. Pengaktifan kaspase 3 yang berakibat
terjadinya apoptosis, disebabkan karena kurkumin dapat memacu cyt c dengan
cara memacu terjadinya oksigen reaktif dan hilangnya potensial membran pada
mitokondria (Bhaumik et al., 1999). Pada penelitian lain menunjukkan bahwa
kurkumin dapat meningkatkan ekspresi gen p53 dan Bax, menurunkan bcl2 serta
lokalisasi p21 dan Gadd45 pada nukleus (Chen and Huang., 1998).
4
dengan karakteristik yang sama. Selain itu pemilihan liposom didasarkan kepada
sifat dari sel kanker yang memiliki permeabilitas sel yang jauh lebih besar
daripada sel normal. Apabila kita memodifikasi sediaan obat dengan liposom
dengan ukuran partikel yang tidak telalu kecil seperti pada nano teknologi, yakni
berukuran sekitar 100 nm. Ukuran partikel yang tidak terlalu kecil seperti pada
nano tenologi memungkinkan untuk obat dengan penghantar liposom dapat lebih
cepat masuk pada target sel kanker yang permeabilitasnya tinggi, dan akan lebih
sedikit kemungkinannya untuk masuk kedalam sel normal karena
permeabilitasnya yang rapat. Kondisi tersebut akan memungkinkan obat
dihantarkan secara terfokus pada sel target dan dapat meminimalisir efek samping
yang dapat timbul pada sel normal karena paparannya yang rendah.
Untuk dapat memadukan bahan aktif obat dengan pembawa liposom maka
harus dilakukan formulasi sediaan terlebih dahulu. Formulasi ETALICA pada
dasarnya sama dengan Formulasi EGF-LP-Cur yang dilakukan pada penelitian
kanker pankreas. Pada dasarnya formulasi melibatkan tiga langkah utama.
Pertama, maleimide-pegylated liposome-encapsulated curcumin (Cur) disusun
dengan menggunakan metode Film hidrasi tipis, kemudian dengan sonikasi dan
ekstrusi untuk menginduksi ukuran partikel. Kedua, rekombinan EGF murine
menggunakan reagen Traut, dan kemudian baru disiapkan thiolated EGF dan
diinkubasi dengan LP-Cur semalam di lingkungan dengan gas nitrogen. EGF yang
akan terkonjugasi ke permukaan liposom melalui Reaksi compoupling maleimide-
thiol untuk membentuk EGF-LP-Cur. Akhirnya, murni EGF-LP-Cur diperoleh
menggunakan permeasi gel kromatografi (Ngo,2015). Berdasarkan penelitian
tersebut dapat diketahui jika formulasi sudah efektif untuk targeting sel kanker
pada pankreas.
5
tersebut sesuai dengan sifat sel didalam kanker payudara. Selain itu aktivitas
kurkumin yang terbukti dapat menekan ekspresi dari Bcl2 menimbulkan hipotesis
baru, bahwa teknologi formulasi ini juga dapat diterapkan untuk menekan
ekspresi EGFR, dimana profil dari EGFR memiliki kemiripan dengan Bcl2.
Daftar Pustaka
6
Chen, T.A., and H.C. Huang. 1998. Effect of curcumin on cell cycle progression
and apoptosis in vascular smooth muscle cells. British Journal of
Pharmacology 24 (6): 1029-1040.
Huang, M.T., Y.R. Lou, J.G. Xie, W. Ma, P.L. Yao, Y. Patricia, T.Z. Bao, H.
Newmark, and T.H. Chi. 1998. Effect of dietary curcumin and
dibenzoilmethane on formation of 7,2-dimethilbenz (a)anthracene-
induce mammary tumours and lymphomas/leukemias in Sencar mice.
Carcinogenesis 19 (9): 1697-1700.
Jaruga et al, (1998) dan Pan et al., (1999). Kunyit (Curcuma longa Linn.).
Diperoleh tanggal 20 April 2016 dari
http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com.
Love, R.L., Leventhal, H., Easterling, D.V., Nerenz. D.R. Side Effects and
Emotional Distress During Cancer Chemotherapy. Wisconsin
Clinical Cancer Center. 1989. 63:604-12.
Mazumder, A., N. Neamati, S. Sunder, J. Schultz, H. Pertz, E. Eich, and Y.
Pommier. 1997. Curcumin analogs with altered potencies against
HIV-1 integrase as probes for biochemical mechanisms of drug
action. Journal of Medicinal Chemistry 40: 3057-3063.
Meiyanto, E. 1999. Kurkumin Sebagai Obat Antikanker : Menelusuri Mekanisme
Aksinya. Majalah Farmasi Indonesia. 10 (4) : 224—236
Ngo, U. M., Le, D., T. Nguyen., Q. Nguyen, J. Ton, and G. Pillai. 2012.
Formulation of EGFR-Targeted Liposome-Encapsulated Curcumin
for Cancer Treatment. Sullivan University College of Pharmacy. US.
Noorwati, S., 2007. Kemoterapi, manfaat dan efek samping. Dharmais Cancer
Hospital. Jakarta.
Nurrochmad, Arief. 2004. REVIEW: The new paradigm of curcumin and its
anticancer activity. Jurusan Biologi FMIPA UNS: Surakarta.
Rao M.N.A. 1997. Antioxidant properties of curcumin, In: Pramono, S., U.A.
Jenie, S.S. Retno, and G. Didik (eds.). Proceedings of the
International Symposium on Curcumin Pharmacochemistry (ISCP),
39-47. Yogyakarta: Faculty of Pharmacy Gadjah Mada University.
7
Sajithlal, G.B., P. Chithra, and G. Chandrakasan. 1998. Effect of curcumin on the
advanced glication and gross-linking of collagen in diabetic rats.
Biochemical Pharmacology 15:56 (12): 1607-1614.
Sardjiman., M.R. Samhoedi, L. Hakim, H. van der Goot,H. Timmerman. 1997.
1,5-Diphenyl-1-4-pentadiene- 3-ones and cyclic analogues as
antioxidative agents. Synthesis and structure-activity relationships.
In: Pramono, S., U.A. Jenie, S.S. Retno, and G. Didik (eds.).
Proceedings of the International Symposium on Curcumin
Pharmacochemistry (ISCP), 175-185.Yogyakarta: Faculty of
Pharmacy Gadjah Mada University.
Singletary, K, C. MacDonald, Iovinelli, C. Fisher, and M. Wallig. 1998. Effect of
the β-diketones diferuloylmethane (curcumin) and dibenzoylmethane
on rat mammary DNA adducts and tumors induced by 7,12-
dimethylbenz[a]anthracene. Carcinogenesis 19 (16): 1039-1043.
Tonnesen HH, Karlsen J (1995) Recent Development in The Use of Curcumin as
a potential Drug. Dalam: Pramono S et. al. Recent Developments in
Kurkumin Pharmacochemistry. Aditya Media, Yogyakarta.
Van der Goot H. 1997. The chemistry and qualitative structure-activity
relationshipof curcumin. In: Pramono, S., U.A. Jenie, S.S. Retno,
and G. Didik (eds.). Proceedings of the International Symposium on
Curcumin Pharmacochemistry (ISCP), 13-27. Yogyakarta: Faculty
of Pharmacy Gadjah Mada University.
World Cancer Research Fund International. 2015. Breast Cancer Statistic.
http://www.wcrf.org/int/cancer-facts-figures/data-specific-
cancers/breast-cancer-statistics. London. Diakses 24 April 2016
Youlden, Danny R, Et al. 2014. Incidence and mortality of female breast cancer in
the Asia-Pacific region. Cancer Biol Med 2014;11:101-115.
doi:10.7497/j.issn.2095-3941. 2014.02.005