Anda di halaman 1dari 2

Nama: Wahida Nur Amanda

Npm: 1906020023
FKIP: Pendidikan Bahasa Indonesia (nonreg)

Pengertian Akronimisasi
Akronimisasi adalah proses 'peng-akroniman'. Yaitu proses yang menghasilkan bentuk kata baru
yang disebut dengan akronim. Dalam proses pembentukan sebuah makna atau konsep yang
ditampilkan dalam bentuk kata atau lebih, dua atau lebih kata tersebut disingkat sehingga
menjadi kata yang baru. Menurut KBBI Akroniamisasi adalah kependekan yang berupa
gabungan huruf atau suku kata, atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang
wajar.
Contoh: lemdikacab berasal dari empat kata yaitu lembaga pendidikan pramuka
cabang atau pudiklat berasal dari pusat diklat dan latihan.
Kata yang berasal dari bentuk akronimisasi ini merupakan singkatan, tetapi
dapat dianggap sebagai kata karena bisa dilafalkan (diucapkan) layaknya kata.

Ada beberapa cara penyingkatan atau akronimisasi, yaitu:


 Pertama, pengambilan huruf (fonem) pertama dari kata-kata yang membentuk konsep
itu.
Contoh:
abri: angkatan bersenjata Republik Indonesia.
asri: akademi seni rupa Indonesia.
ampi: Angkatan Muda Pembangunan Indonesia
ikip : Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
kuhap: Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
Bentuk-bentuk di atas lazim diucapkan dan ditulis sebagai kata karena bisa disebut
akronim. Bandingkan dengan singkatan UNJ dan KNPI. Keduanya tetap dilafalkan
sebagai singkatan.

 Kedua, pengambilan suku kata pertama dari maing-masing kata yang membentuk wadah
konsep. Contoh:
Armed: artileri medan
balita: bawah lima tahun
ormas: organisasi massa
orpol: organisasi politik
pujasera: pusat jajan serba ada
sebagian juga mengambil suku kata awal ditambah dengan huruf awal suku kata
selanjutnya. Contoh: depdiknas: de-par-te-men pen-di-dik-an na-sio-nal
 Ketiga,  proses akronimisasi dengan cara mengambil suku kata yang dianggap dominan
dari kata yang mewadahi konsep itu.
Contoh:
tilang: bukti pelanggaran
panwaslu: panitia pengawas pemilu
juknis: petunjuk teknis
depdiknas: departemen pendidikan nasional
litbang: penelitian dan pengembangan
danyon(baca:dan.yon): komandan batalyon
bintal: pembinaan mental
gakin: keluarga miskin

 Keempat, pengambilan suku kata tertentu disertai dengan modifikasi. Sepertinya tidak


beraturan, namun masih mempertimbangkan keindahan bentuk dan bunyi.
Contoh:
pilkada :pemilihan kepala daerah
organda : organisasi angkutan darat
kloter : kelompok terbang
unesa : Universitas Negeri Surabaya
bulog: badan urusan logistik
purek: pembantu rektor
pilkada  sepertinya tidak beraturan karean kalau diakronimkan secara berartuan
menjadi pekeda misalnya. Tetapi masih beraturan karena pil digunakan untuk
mewakili pemilihan yang kata dasarnya adalah pilih, ka juga bisa digunakan untuk
mewakili kepala, dan da sebagai singatan dari daerah. Begitu pula dengan akronim lain
yang masuk dalam kelompok ini.

 Kelima, akronimisai dengan cara mengambil  unsur kata yang mewadahi konsep itu,
tetapi sangat sulit disebutkan pola keteraturannya. Adapun contoh akronim jenis ini
adalah:
Sinetron  : sinema elektronik
iptek : ilmu pengetahuan dan teknologi.
akronimisai yang dilakukan tidak konsisten. Dua kata awal diambil satu huruf awal
saja ilmu pengetahuan menjadi IP. Sementara kata terakhir diambil suku katanya
yaitu teknologi, diambil suku kata awalya.

Anda mungkin juga menyukai