Anda di halaman 1dari 8

BAB II I S I

1.1 Hasil Rapat


NOTULEN DISKUSI PANEL TOPIK : PENTINGNYA MENANAMKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN BAGI PELAJAR
Materi dan Tujuan Rapat 1. Materi Rapat Membahas tentang pentingnya kewirausahaan di kalangan pelajar 2. Tujuan Rapat Memperkenalkan dunia kewirausahaan pada pelajar Membuka wawasan bagi para pelajar dalam memasuki dunia kewirausahaan Mempersiapkan pelajar sejak dini agar dapat terampil dalam berwirausaha Hari,tanggal Tempat Moderator Notulis Panelis : Senin, 7 September 2009 : Ruang 5 SMA Negeri 1 Ambon : Gianita Salamena : Nindy Parinding : 1. Adrian Marthinus sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Menengah (Panelis I) 2. Laurensius Ohoilulin sebagai Pengusaha (Panelis II) 3. Erma Eka Satriani sebagai kepala Koperasi desa Sukamaju (Panelis III) Peserta : 4 orang (salah satu peserta tidak hadir dalam diskusi karena sakit)

Jalannya Rapat : 1. Pembukaan 2. Pembahasan : Rapat dibuka oleh moderator dan disertai pengarahan singkat tentang topik, dimana akan dilanjutkan dengan perkenalan para panelis oleh moderator. : Para panelis menjelaskan topik sesuai dengan pandangannya masingmasing. Panelis pertama menjelaskan tentang UU yang mengatur tentang kewirausahaan di Indonesia. Panelis kedua menceritakan pengalaman hidupnya bagaimana ia dapat sukses dalam dunia wirausaha. Panelis ketiga juga menceritakan pengalaman hidupnya hingga menjadi sukses. Ringkasan Materi Panelis: Panelis I Bapak Adrian Marthinus, Menteri Koperasi dan Usaha Menengah menjelaskan bahwa diperlukan generasi muda dalam hal ini kalangan pelajar untuk dapat mendominasi kewirausahaan, dengan harapan dapat menjadi pelopor pembangunan antara lain ikut serta mengurangi padanya pengangguran setiap dalam era perdagangan bebas, memperkuat perekonomian bangsa dan yang terpenting mampu menentukan masa depan bangsa dan negara. Disisi lain, Pemerintah juga sangat mendukung kewirausahaan di bidang koperasi dan UKM melalui yang disahkan lewat TAP MPR No.XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka Demo Ekonomi yang berketentuan. Oleh karena itu, dengan ada dukungan penuh dari Pemerintah terhadap kewirausahaan maka kesempatan ini haruslah digunakan oleh generasi muda dengan sebaik-baiknya. Panelis II Laurensius Ohoilulin, seorang pengusaha sukses di bidang percetakan. Beliau memiliki lebih dari 11 perusahaan percetakan besar di berbagai Negara. Dengan modal awal untuk membuka sebuah tempat fotokopi, beliau sekarang sukses dengan bidang percetakannya. Menurut beliau, Kewirausahaan adalah sifat utama yang dimliki oleh pengusaha. Tidak hanya modal pengetahuan yang beliau saya perlukan, namun perlu juga adanya keberanian. Beliau memberi pesan bahwa, keberanian untuk membentuk kewirausahaan di sekolah harus didorong oleh guru-guru, khususnya oleh guru yang memberikan mata diklat Kewirausahaan, agar mereka berminat untuk menjadi wirausaha. Dorongan untuk membentuk wirausaha, juga datang dari orang tua, teman sepergaulan, lingkungan famili, para sahabat, dan lain sebagainya. Awalnya beliau tidak ingin menjadi seorang wirausaha, namun

lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia tidak seimbang dengan jumlah tenaga kerja beliau memutuskan untuk membuka usha sendiri. Menurut beliau, dalam mengatasi persoalan tenaga kerja yang semakin banyak menganggur, membuka lapangan wirausaha dan memasyarakatkan kewirausahaan adalah cara yang tepat. Seperti halnya beliau, bisa sukses walaupun memulai dari yang modal yang sangat minim. Seperti kita ketahui bahwa wirausaha mengacu pada orang yang melaksanakan proses penciptaan kesejahteraan dan nilai tambah. Jadi, jika para siswa ingin menjadi wirausaha maka ia harus mempunyai sifat keberanian, keteladanan, dan berani mengambil risiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Wirausaha tidak semata-mata dimotivasi oleh financial incentive, tetapi oleh keinginan untuk melepaskan diri dari lingkungan yang tidak diinginkannya. Di samping itu wirausaha ingin menemukan arti baru bagi kehidupannya (Russel M. Knight, 1983). Pesan terakhir dari beliau yaitu, Kewirausahaan juga memiliki peran yang sangat penting untuk membangun masa depan yang cerah. Penelis III Erma Eka Satriani sebagai kepala Koperasi desa Sukamaju adalah seorang wanita tangguh yang sukses hanya dengan modal pengetahuan dan pegalaman praktek saat duduk di bangku SMK. Dalam diskusi tersebut beliau menjelaskan tentang apa itu koperasi dan fungsinya. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi siswa adalah koperasi yang berada dalam lingkungan sekolah yang anggotanya adalah siswa dari sekolah itu sendiri yang dapt melakukan kegiatan ekonomi tanpa badan hukum. Koperasi berfungsi sebagai urat nadi kegiatan perekonomian desa, sebagai upaya mendemokrasikan social ekonomi Indonesia, meningkatkan kesejahteraan warga Negara Indonesia dan memperkokoh perekonomian rakyat Indonesia dengan jalan pembinaan koperasi. Erma tidak hanya mengalami suka saja, ada juga duka dalam perjalannya menjadi seorang kepala koperasi. Dia harus mencari pinjaman terlabih dahulu untuk membangun koperasi tersebut. Awalnya koperasi yang dibangunnya ini mengalami kemerosotan karena tidak adanya warga yang ingin terlibat didalamnya. Kemudian dia memberikan penyuluhan kepada masyarakat setempat mengenai apa itu koperasi, fungsi, peranan dan manfaat koperasi bagi sebuah pembangunan. Pada akhirnya, masyarakat mengerti dan

kemudian bergabung. Hingga sekarang, koperasi yang dipimpinnya ini mulai berkembang pesat dan untungnya dapat membantu masyarakat yang tidak mampu di desa tersebut terkhususnya.

3. Diskusi

Dalam pembahasan masalah ada beberapa penjelasan yang tidak dimengerti oleh peserta rapat sehingga menimbulkan beberapa pertanyaan yang diajukan berdasarkan syarat 5W+1H, antara lain : 1. Siapa sebenarnya yang menjadi sasaran utama program pengembangan jiwa kewirausahaan? (dari sdr. Stivanno Torry kepada seluruh panelis) 2. Mengapa hanya pelajar yang diutamakan dalam pengembangan jiwa kewirausahaan? (dari sdri.Novita Nurlette kepada panelis I) 3. Apa wujud tangung jawab pemerintah dalam mewujudkan SDM yang berkualitas (dalam hal ini pelajar )? (dari sdr.Riyan Rentanubun kepada panelis I) 4. Bagaimana respon para pelajar terhadap kewirausahaan sendiri karena kebanyakan para pelajar lebih memilih berkarir di bidang IPTEK seperti dokter, dosen, guru dibandingkan dengan membuka usaha kecil menengah dan koperasi? (dari sdr. Victor Yani kepada panelis III) 5. Sebagai seorang pengusaha yang sukses apa saja kiat-kiat yang diperlukan untuk menjadi seorang wirausaha yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ekonomi dari waktu ke waktu? (dari sdr.Riyan Rentanubun kepada panelis II) Jawaban: 1. Yang sebenarnya menjadi sasaran utama adalah pelajar. 2. Karena menurut J.A.Schiunpeter yang merupakan pakar ekonomi menyatakan bahwa seorang wirausaha merupakan seorang innovator yang di mana mempunyai kenalurian untuk melihat benda/materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar mempunyai semangat, kemampuan, dan pikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas. Hal ini dapat ditemukan pada pelajar yang merupakan pelopor pembangunan untuk menentukan masa depan bangsa dan negara. 3. Wujud tanggung jawab pemerintah yaitu dengan membuat UU untuk memasyarakatkan dan membangkitkan semangat kewirausahaan di Indonesia. Salah satunya Instruksi Presiden No.4 tahun 1995 yang bertujuan menumbuhkan semangat kepeloporan di kalangan generasi muda agar mampu menjadi wirausahawan yang mampu memperkuat

4. Penutup

perekonomian bangsa Indonesia. 4. Para pelajar pada umumnya lebih memilih berkarir di bidang IPTEK, namun ada beberapa yang memilih untuk membuka usaha. Selain itu ada juga yang memilih berkuliah sambil membuka usaha kecil-kecilan untuk biaya pendidikan. 5. Berdasarkan pengalaman yang saya dapat ada tiga hal yang sangat berperan dalam mencapai kesuksesan yaitu kehendak, keinginan dan kerja keras. Selain itu, diperlukan pula keuletan dan ketangguhan seorang wirausaha dalam mengembangkan usahanya agar dapat menjadi modal utama kesuksesan. Rapat ditutup oleh moderator.

BAB I PENDALUHUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sampai saat ini kualitas SDM di Indonesia masih rendah. Hal ini dikarenakan meningkatnya jumlah tenaga kerja di Indonesia yang tidak terlatih dan tidak terdidik. Selain itu untuk memproduksi tenaga kerja yang terlatih dan terdidik maka para tenaga kerja harus diberikan pendidikan di lembaga pendidikan yang lebih berkualitas atau bimibingan-bimbingan untuk membuka koperasi dan usaha kecil menengah agar mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka. Pengangguran merupakan salah satu contoh nyata yang kini banyak terjadi di Indonesia. Hal ini di karenakan minimnya lapangan kerja dan angka kelahiran yang melampaui batas. Kewirausahan merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk dapat mengurangi angka pengangguran. Dalam usaha tersebut pemerintah berupaya melatih para pelajar sebagai masa depan bangsa agar kelak pengangguran dapt berkurang. Untuk itulah kami mengangkat topik tersebut dalam diskusi panel.

1.2 TUJUAN Adapun tujuan dari diskusi panel ini yaitu:

Memperkenalkan dunia kewirausahaan pada pelajar Membuka wawasan bagi para pelajar dalam memasuki dunia kewirausahaan Mempersiapkan pelajar sejak dini agar dapat terampil dalam berwirausaha

BAB III P E N U T U P

Kesimpulan

Pelajar layak menjadi objek pembangunan di bidang kewiusahaan. Karena selain dapat mengurangi angka pengangguran di masa depan pelajar juga dapat memperkuat perekonomian bangsa, mempersiapkan dan membuka lapangan kerja baru serta potensi penunjang pembangunan baik untuk bangsa dan negara. Saran :

Pemerintah harus lebih serius dalam menjalankan program peningkatan SDM Indonesia di bidang kewirausahaan.

LAPORAN HASIL DISKUSI PANEL


PENTINGNYA MENANAMKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN BAGI PELAJAR

Kelompok Tampil 1 :
Adrian Marthinus Erma Eka Satriani Gianita Salamena Laurensius Ohoilulin Nindy Parinding Novita Nurlette Riyan Rentanubun Stien Hetharie Stivanno Torry Victor Yani

Anda mungkin juga menyukai