I S I
1. Materi Rapat
Membahas tentang pentingnya kewirausahaan di kalangan pelajar
2. Tujuan Rapat
Memperkenalkan dunia kewirausahaan pada pelajar
Membuka wawasan bagi para pelajar dalam memasuki dunia kewirausahaan
Mempersiapkan pelajar sejak dini agar dapat terampil dalam berwirausaha
Panelis : 1. Adrian Marthinus sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Menengah (Panelis I)
3. Erma Eka Satriani sebagai kepala Koperasi desa Sukamaju (Panelis III)
Peserta : 4 orang (salah satu peserta tidak hadir dalam diskusi karena sakit)
Jalannya Rapat :
1. Pembukaan : Rapat dibuka oleh moderator dan disertai pengarahan singkat tentang
topik, dimana akan dilanjutkan dengan perkenalan para panelis oleh moderator.
2. Pembahasan : Para panelis menjelaskan topik sesuai dengan pandangannya masing-
masing. Panelis pertama menjelaskan tentang UU yang mengatur tentang
kewirausahaan di Indonesia. Panelis kedua menceritakan pengalaman
hidupnya bagaimana ia dapat sukses dalam dunia wirausaha. Panelis ketiga
juga menceritakan pengalaman hidupnya hingga menjadi sukses.
Panelis II
Laurensius Ohoilulin, seorang pengusaha sukses di bidang percetakan.
Beliau memiliki lebih dari 11 perusahaan percetakan besar di berbagai Negara.
Dengan modal awal untuk membuka sebuah tempat fotokopi, beliau sekarang
sukses dengan bidang percetakannya. Menurut beliau, Kewirausahaan adalah
sifat utama yang dimliki oleh pengusaha.
Tidak hanya modal pengetahuan yang beliau saya perlukan, namun perlu juga
adanya keberanian.
Beliau memberi pesan bahwa, keberanian untuk membentuk
kewirausahaan di sekolah harus didorong oleh guru-guru, khususnya oleh guru
yang memberikan mata diklat Kewirausahaan, agar mereka berminat untuk
menjadi wirausaha. Dorongan untuk membentuk wirausaha, juga datang dari
orang tua, teman sepergaulan, lingkungan famili, para sahabat, dan lain
sebagainya.
Awalnya beliau tidak ingin menjadi seorang wirausaha, namun
lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia tidak seimbang dengan jumlah
tenaga kerja beliau memutuskan untuk membuka usha sendiri.
Menurut beliau, dalam mengatasi persoalan tenaga kerja yang
semakin banyak menganggur, membuka lapangan wirausaha dan
memasyarakatkan kewirausahaan adalah cara yang tepat. Seperti halnya
beliau, bisa sukses walaupun memulai dari yang modal yang sangat minim.
Seperti kita ketahui bahwa wirausaha mengacu pada orang yang
melaksanakan proses penciptaan kesejahteraan dan nilai tambah. Jadi, jika
para siswa ingin menjadi wirausaha maka ia harus mempunyai sifat
keberanian, keteladanan, dan berani mengambil risiko yang bersumber pada
kemampuan sendiri. Wirausaha tidak semata-mata dimotivasi oleh financial
incentive, tetapi oleh keinginan untuk melepaskan diri dari lingkungan yang
tidak diinginkannya. Di samping itu wirausaha ingin menemukan arti baru bagi
kehidupannya (Russel M. Knight, 1983).
Pesan terakhir dari beliau yaitu, “Kewirausahaan juga memiliki peran yang
sangat penting untuk membangun masa depan yang cerah.”
Penelis III
Erma Eka Satriani sebagai kepala Koperasi desa Sukamaju adalah
seorang wanita tangguh yang sukses hanya dengan modal pengetahuan dan
pegalaman praktek saat duduk di bangku SMK. Dalam diskusi tersebut beliau
menjelaskan tentang apa itu koperasi dan fungsinya.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hokum koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.
Koperasi siswa adalah koperasi yang berada dalam lingkungan sekolah
yang anggotanya adalah siswa dari sekolah itu sendiri yang dapt melakukan
kegiatan ekonomi tanpa badan hukum.
Koperasi berfungsi sebagai urat nadi kegiatan perekonomian desa,
sebagai upaya mendemokrasikan social ekonomi Indonesia, meningkatkan
kesejahteraan warga Negara Indonesia dan memperkokoh perekonomian
rakyat Indonesia dengan jalan pembinaan koperasi.
Erma tidak hanya mengalami suka saja, ada juga duka dalam
perjalannya menjadi seorang kepala koperasi. Dia harus mencari pinjaman
terlabih dahulu untuk membangun koperasi tersebut. Awalnya koperasi yang
dibangunnya ini mengalami kemerosotan karena tidak adanya warga yang
ingin terlibat didalamnya. Kemudian dia memberikan penyuluhan kepada
masyarakat setempat mengenai apa itu koperasi, fungsi, peranan dan manfaat
koperasi bagi sebuah pembangunan. Pada akhirnya, masyarakat mengerti dan
kemudian bergabung. Hingga sekarang, koperasi yang dipimpinnya ini mulai
berkembang pesat dan untungnya dapat membantu masyarakat yang tidak
mampu di desa tersebut terkhususnya.
Jawaban:
1. Yang sebenarnya menjadi sasaran utama adalah pelajar.
2. Karena menurut J.A.Schiunpeter yang merupakan pakar ekonomi
menyatakan bahwa seorang wirausaha merupakan seorang innovator
yang di mana mempunyai kenalurian untuk melihat benda/materi
sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar mempunyai semangat,
kemampuan, dan pikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan
malas. Hal ini dapat ditemukan pada pelajar yang merupakan pelopor
pembangunan untuk menentukan masa depan bangsa dan negara.
3. Wujud tanggung jawab pemerintah yaitu dengan membuat UU untuk
memasyarakatkan dan membangkitkan semangat kewirausahaan di
Indonesia. Salah satunya Instruksi Presiden No.4 tahun 1995 yang
bertujuan menumbuhkan semangat kepeloporan di kalangan generasi
muda agar mampu menjadi wirausahawan yang mampu memperkuat
perekonomian bangsa Indonesia.
4. Para pelajar pada umumnya lebih memilih berkarir di bidang IPTEK,
namun ada beberapa yang memilih untuk membuka usaha. Selain itu
ada juga yang memilih berkuliah sambil membuka usaha kecil-kecilan
untuk biaya pendidikan.
5. Berdasarkan pengalaman yang saya dapat ada tiga hal yang sangat
berperan dalam mencapai kesuksesan yaitu kehendak, keinginan dan
kerja keras. Selain itu, diperlukan pula keuletan dan ketangguhan
seorang wirausaha dalam mengembangkan usahanya agar dapat
menjadi modal utama kesuksesan.
4. Penutup : Rapat ditutup oleh moderator.
BAB I
PENDALUHUAN
Sampai saat ini kualitas SDM di Indonesia masih rendah. Hal ini dikarenakan meningkatnya jumlah tenaga
kerja di Indonesia yang tidak terlatih dan tidak terdidik. Selain itu untuk memproduksi tenaga kerja yang terlatih dan
terdidik maka para tenaga kerja harus diberikan pendidikan di lembaga pendidikan yang lebih berkualitas atau
bimibingan-bimbingan untuk membuka koperasi dan usaha kecil menengah agar mereka dapat memenuhi
kebutuhan mereka. Pengangguran merupakan salah satu contoh nyata yang kini banyak terjadi di Indonesia. Hal ini
di karenakan minimnya lapangan kerja dan angka kelahiran yang melampaui batas. Kewirausahan merupakan salah
satu cara yang dapat ditempuh untuk dapat mengurangi angka pengangguran. Dalam usaha tersebut pemerintah
berupaya melatih para pelajar sebagai masa depan bangsa agar kelak pengangguran dapt berkurang. Untuk itulah
kami mengangkat topik tersebut dalam diskusi panel.
1.2 TUJUAN
BAB III
P E N U T U P
Kesimpulan :
Pelajar layak menjadi objek pembangunan di bidang kewiusahaan. Karena selain dapat
mengurangi angka pengangguran di masa depan pelajar juga dapat memperkuat perekonomian bangsa,
mempersiapkan dan membuka lapangan kerja baru serta potensi penunjang pembangunan baik untuk
bangsa dan negara.
Saran :
Pemerintah harus lebih serius dalam menjalankan program peningkatan SDM Indonesia di bidang
kewirausahaan.
LAPORAN HASIL DISKUSI PANEL
“PENTINGNYA MENANAMKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN BAGI
PELAJAR”
Kelompok Tampil 1 :
Adrian Marthinus
Gianita Salamena
Laurensius Ohoilulin
Nindy Parinding
Novita Nurlette
Riyan Rentanubun
Stien Hetharie
Stivanno Torry
Victor Yani