Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KEWIRAUSAHAAN

(KELOMPOK 4)

OLEH

MUH.FITWAL ALMUNASIR (E1A119038)

LAODE MUHAMAD RAZIG (E1A119070)

ARI ALHARIRI (E1A119060)

RAHMAN MAEDE (E1A119048)

LAODE MUHAMAD ALI SABILAH (E1A119008)

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

2020

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif


yang digunakan, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk menghasilkan peluang. Jadi, tanggung jawab
merupakan kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Di Indonesia, perguruan tinggi tertentu terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti keberadaan ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan di semua lapisan masyarakat (Learnmine,
2013).

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut


wirausahawan. Muncul pertanyaan tanya seorang wirausahawan (pengusaha)
memiliki cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka yang
memiliki motivasi, motivasi, dan persepsi yang berhubungan dengan nilai, sikap
dan perilaku sebagai manusia unggul. Salah satu perbedaan mencolok antara para
wirausahawan dengan para pekerja adalah wirausahawan selalu berpikir untuk
menciptakan bisnis (business cretion) sementara para pekerja berpikir mencari
pekerjaan. Para wirausahawan ini sangat bersemangat bila diajak berbicara
tentang penciptaan bisnis dan gagasan bisnis baru (Learnmine, 2013).

Pemerintah sebagai pelaksana amanat rakyat sudah semestinya memikirkan


kemakmuran bagi masyarakatnya dan ini juga diamanatkan dalam undang undang dasar
negara Republik Indonesia. Karenanya dibentuklah Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah untuk membantu mengembangkan ekonomi kerakyatan melalui gerakan
koperasi sebagai penghimpun dan pengelola dana sebagai modal dari rakyat untuk rakyat.
Keberadaan koperasi yang tumbuh pesat hingga kepelosok negeri menjadi tulang

2
punggung bagi ketersediaan modal untuk tumbuhnya usaha usaha kecil dan menengah di
dalam kelompok masyarakat (Learnmine, 2013).

Bergulirnya dana bantuan pemerintah yang dikelola dengan baik oleh


koperasi menjadi angin segar bagi terus tumbuhnya usaha kecil dan menengah
tersebut, terlebih lagi dengan dikerahkannya tenaga handal dan terlatih dalam
memberikan arahan dan pembinaan bagi para calon usahawan yang akan
menggunakan dana bantuan yang sifatnya pinjaman ringan. Dana ini akan
diberikan secara bergiliran agar seluruh peserta koperasi dapat saling merasakan
manfaatnya (Learnmine, 2013).

fenomena kewirausahaan di indonesia saat ini menurutnya berdasarkan


laporan Global Enterpreneurship Index, negara-negara seperti Amerika Serikat,
Swiss, Kanada, dan Inggris menempati peringkat sepuluh teratas. Dari Asia, Hong
Kong dan Taiwan menempati menempati urutan 13 dan 18 (Learnmine, 2013).

Sementara, Indonesia menduduki peringkat 94. Posisi ini jauh di bawah


negara-negara ASEAN lainnya seperi Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina
yang masing-masing menduduki peringkat 27, 58, 71, dan 84. "Hal ini
menunjukan masih rendahnya tingkat kewirausahaan Indonesia," tambah dia.
Ia menjelaskan salah satu penyebab rendahnya tingkat kewirausahaan yakni
sistem pendidikan yang kurang mendorong mahasiswanya untuk berkembang
menjadi seorang entrepreneurship. Status wirausahawan saat ini masih dipandang
sebelah mata oleh masyarakat. Berwirausaha dianggap sebuah profesi yang
kurang menjanjikan, perlu waktu lama untuk bisa menjadi seorang yang sukses.
"Kita masih melihat betapa lulusan sarjana masing berbondong-bondong melamar
menjadi PNS dibandingkan memanfaatkan dan menerapkan pengetahuan yang
diperolehnnya untuk menciptakan lapangan kerja baru minimal untuk dirinya
sendiri,"jelasnya (Learnmine, 2013).

Menurutnya, enterpreneurship patut didorong karena memiliki potensi


besar. Apalagi Indonesia baik dari sudut demografi dan kekayaan alam, bisa
mengembangkan diri menjadi suatu komunitas enterpreneurship.

3
Ia pun mengapresiasi langkah UPI karena telah membentuk suatu program studi
yang khusus mengenai kewirausahaan, sebagai langkah maju bersaing dalam era
revolusi industri 4.0. "Menjadi pengusaha yang baik tak kalah terhormat jika
dibandingkan dengan berbagai profesi yang lain. Jadi harus ada bersama-sama
kita melakukan langkah perubahan dan kita mengawali dengan pendidikan," kata
dia (Learnmine, 2013).

Di dalam laporan ini kelompok kami memuat tiga jenis kewirausahaan


yaitu usaha warkop, rumah makan pizza dan usaha mebel, dengan permasalahan
yang berbeda beda seperti, usaha warkop permasalahannya yaitu memiliki
persaingan ketat terutama di kota Kendari sendiri akan tetapi usaha warkop kami
inggin lebih menonjolkan cita rasa kopi indonesia. Usaha rumah makan pizza
permasalahan yaitu mungkin untuk di Kota kendari masih banyak yang lebih
memilih makanan lain yang sudah pernah mereka makan dan mengetahui rasanya
enak dari pada mencoba makan pizza yang belum tentu sesuai dengan mereka
tetapi disini pizza kami memakai cita rasa tradisional yang mungkin saja menarik,
dan membuat orang penasaran untuk mencoba. Dan usaha yang terakhir yaitu
usaha mebel dengan permasalahan yaitu jenis usaha dengan modal yang tidak
sedikit tetapi memiliki peluang sukses yang besar kerena ini merupakan
kebutuhan masyarakat yang tidak bisa terpisahkan (Learnmine, 2013).

1.2 Manfaat Kewirausahaan

Adapun manfaat dari melakukan kewirausahan adalah sebagai berikut.

1) Membantu meningkatkan kesehjahteraan masyarakat sekitar,


2) Mengurangi tingkat pengangguran di lingkungan sekitar,
3) Melatih individu untuk bisa memanfaatkan peluang,
4) Melatih individu menjadi pribadi yang jauh lebih baik,
5) Memberikan kebebasan untuk mengendalikan nasibnya sendiri,
6) Membantu memberikan peluang kebebasan,
7) Berpeluang dalam meraih keuntungan dengan optimal,

4
8) Membantu pembangunan sosial di daerah,
9) Memberikan penuturan untuk hidup hemat,dan
10) Melakukan hal yang di sukai dan memunculkan rasa senang dalam
mengerjakan.

1.3 Tujuan Kewirausahaan

Adapun tujuan dari melaksanakan kewirausahaan adalah sebagai berikut

1) Meningkatkan jumlah wirausahawan yang sukses.


2) Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausahawan
untuk menghasilkan kemajuan dan kesaejahteraan masyarakat
3) Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan dikalangan masyarakat yang mampu, handal dan
unggul.
4) Menumbuh kembangkan kesadaran kewirausahaan yang tangguh
dan kuat.

5
BAB II

TEORI KEWIRAUSAHAAN

2.1 Definisi Kewirausahaan

kewirausahaan adalah suatu proses dalam melakukan atau menciptakan


sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan penuh inovasi yang memberikan
manfaat bagi orang lain dan bernilai tambah ( Rio Brian, 2018 ).

Ada juga yang menjelaskan definisi kewirausahaan adalah suatu sikap


mental seseorang yang memiliki kreativitas, aktif, bercipta daya untuk membuat
sesuatu yang unik dan baru dan dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Kewirausahaan memiliki proses yang dinamis untuk menciptakan sesuatu yang
disertai tenggang waktu, modal, sumber daya dan juga risiko ( Rio Brian, 2018 ).

Secara bahasa dalam Wikipedia, arti kewirausahaan adalah suatu proses


untuk mengembangkan, mengindentifikasi, dan mewujudkan visi dan misi dalam
kehidupan. Kata “Kewirausahaan” berasal dari kata wira dan usaha. Menurut
Kamus Bahasa Indonesia, Wira berarti; pejuang, berani dan berwatak agung,
berbudi luhur. Sedangkan kata Usaha berarti; bekerja, berbuat amal, berbuat
sesuatu ( Rio Brian, 2018 ).

1.) Berikut devinisi kewirausahaan menurut para ahli;

a.) Drs. Joko Untoro

Menurut Drs. Joko Untoro, pengertian kewirausahaan adalah suatu


keberanian untuk melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan
hidup yang dilakukan oleh seseorang, berdasarkan kemampuan dengan
memanfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain ( Rio Brian, 2018 ).

6
b.) Eddy Soeryanto Soegoto

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto, pengertian kewirausahaan adalah usaha


kreatif yang dilakukan berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu
yang baru, memiliki nilai tambah, memberikan manfaat, menciptakan
lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain ( Rio Brian, 2018 ).

c.) Ahmad Sanusi

Menurut Ahmad Sanusi, definisi kewirausahaan adalah suatu nilai yang


diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis ( Rio Brian, 2018 ).

d.) Soeharto Prawiro

Menurut Soeharto Prawiro, pengertian kewirausahaan adalah suatu nilai


yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha ( Rio
Brian, 2018 ).

e.) Peter Drucker

Menurut Peter Drucker, pengertian kewirausahaan adalah kemampuan


untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain ( Rio
Brian, 2018 ).

f.) Zimmerer

Menurut Zimmerer, pengertian kewirausahaan adalah sebuah proses


penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan bisnis ( Rio Brian,
2018 ).

g.) Siswanto Sudomo

7
Menurut Siswanto Sudomo, pengertian kewirausahaan adalah segala
sesuatu yang penting mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang
memiliki sifat pekerja keras dan mau berkorban, memusatkan segala daya
dan berani mengambil risiko untuk mewujudkan gagasannya ( Rio Brian,
2018 ).

2.2 Sejarah Kewirausahaan

1.) Periode Awal Sejarah

kewirausahaan dimulai dari periode awal yang dimotori oleh Marcopolo.


Dalam masanya, terdapat dua pihak yakni pihak pasif dan pihak aktif.
Pihak pasif bertindak sebagai pemilik modal dan mereka mengambil
keuntungan yang sangat banyak terhadap pihak aktif. Sedangkan pihak
aktif adalah pihak yang menggunakan modal tersebut untuk berdagang
antara lain dengan mengelilingi lautan. Mereka menghadapi banyak resiko
baik fisik maupun sosial akan tetapi keuntungan yang diperoleh sebesar
25% ( Kekeyzakaria, 2017 ).

2.) Abad Pertengahan

Kewirausahaan berkembang di periode pertengahan, pada masa ini


wirausahawan dilekatkan pada aktor dan seorang yang mengatur proyek
besar. Mereka tidak lagi berhadapan dengan resiko namun mereka
menggunakan sumber daya yang diberikan, yang biasanya yang diberikan
oleh pemerintah. Tipe wirausahaawan yang menonjol antara lain orang
yang bekerja dalam bidang arsitektural ( Kekeyzakaria, 2017 ).

3.) Abad 17

Tahun 1755 Ricahard Cantillon meperkenalkan konsep Wirausaha. Di Luar negeri


konsep wirausaha dikenal sejak abad ke 16. Di Belanda wirausaha dikenal sebgai
Ondernemer, di Jerman dikenal Unternehmer. Tahun 1950-an pendidikan

8
kewirausahaan mulai dirintis di beberapa Negara, seperti; Kanada, Amerika dan
beberapa Negara di Eropa. Tahun 1970-an banya universitas yang mengajarkan
kewirausahaan atau ilmu manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an hamper
500 sekolah di Amerika Serikat sudah memeberikan pendidikan kewirausahaan.
Richard Cantillon, menegaskan bahwa seorang wirausahawan adalah seorang
pengambil resiko, dengan melihat perilaku mereka yakni membeli pada harga
yang tetap namun menjual dengan harga yang tidak pasti. Ketidakpastian inilah
yang disebut dengan menghadapi resiko ( Kekeyzakaria, 2017 ).

4.) Abad 18

Seorang wirausahawan tidak dilekatkan pada pemilik modal, tetapi dilekatkan


pada orang-orang yang membutuhkan modal. Wirausahawan akan
membutuhkan dana untuk memajukan dan mewujudkan inovasinya. Pada masa
itu dibedakan antara pemilik modal dan wirausahawan sebagai seorang penemu
( Kekeyzakaria, 2017 ).

5.) Abad 19

Sedangkan di abad ke 19 dan 20, wirausahawan didefinisikan sebagai seseorang


yang mengorganisasikan dan mengatur perusahaan untuk meningkatkan
pertambahan nilai personal ( Kekeyzakaria, 2017 ).

6.) Abad 20

Pada abad 20, inovasi melekat erat pada wirausahawan di masa sekarang.

9
2.3 Teori Kewirausahaan

Seiring berjalanya waktu, kewirausahaan semakin berkembang, maka lahirlah


berbagai macam teori tentang kewirausahaan, akan coba saya uraikan berbagai teori
kewirausahaan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1.) Neo Klasik

Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis,


dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan
penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk
menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Jadi pendekatan
neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai
kewirausahaan. Dalam teori ini kemandirian sangat tidak terlihat, wajar
saja, karena ini memang pada masa lampau dimana belum begitu urgen
masalah kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal untuk
melahirkan teori-teori berikutnya (Habib Amin Nurrokhman, 2012).

2.) Kirzerian Entrepreneur

Dalam teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletanya,


keseriusanya, kesungguhanya, untuk swa(mandiri), dalam berusaha,
sehingga maju mundurnya suatu usaha tergantung pada upaya dan
keuletan sang pengusaha.

Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang


dari sudut pandang mereka masing-masing, Teori ekonomi memandang
bahwa lahirnya wirausaha disebabkan karena adanya peluang, dan
ketidakpastian masa depanlah yang akan melahirkan peluang untuk
dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan keberanian mengambil peluang,
berspekulasi, menata organisasi, dan melahirkan berbagai macam inovasi.
Teori Sosiologi lebih mempelajari tentang, asal-usul budaya dan nilai-nilai
sosial disuatu masyarakat, yang akan berdampak pada kemampuanya
menanggapi peluang usaha dan mengolah usaha, sebagai contoh orang

10
etnis cina dan padang dikenal sebagai orang yang ulet berusaha, maka
fakta dilapangan menunjukkan, bahwa banyak sekali orang cina dan
padang yang meraih kesuksesan dalam berwirausaha. Selanjutnya teori
psikologi, menurut saya teori ini lebih menekankan pada motif individu
yang melatarbelakangi dirinya untuk berwirausaha, apabila sejak kecil
ditanamkan untuk berprestasi, maka lebih besar kemungkinan seorang
individu lebih berani dalam menanggapi peluang usaha yang diperolehnya.

Yang terakhir adalah teori perilaku, bagaimana seorang wirausahawan


harus memiliki kecakapan dalam mengorganisasikan suatu usaha,
memanaje keuangan dan hal-hal terkait, membangun jaringan, dan
memasarkan produk, dibutuhkan pribadi yang supel dan pandai bergaul
untuk memajukan suatu usaha (Habib Amin Nurrokhman, 2012).

2.4 Supporting Pemerintah Terhadap Kewirausahaan

Pemerintah sebagai pelaksana amanat rakyat sudah semestinya


memikirkan kemakmuran bagi masyarakatnya dan ini juga diamanatkan dalam
undang undang dasar negara Republik Indonesia. Karenanya dibentuklah
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah untuk membantu
mengembangkan ekonomi kerakyatan melalui gerakan koperasi sebagai
penghimpun dan pengelola dana sebagai modal dari rakyat untuk rakyat.
Keberadaan koperasi yang tumbuh pesat hingga kepelosok negeri menjadi tulang
punggung bagi ketersediaan modal untuk tumbuhnya usaha usaha kecil dan
menengah di dalam kelompok masyarakat (Isanawikrama,ST.MM, 2019). Berikut
supporting pemerintah terhadap kewirausahaan di indonesia;

11
1.) Dana Koperasi

Bergulirnya dana bantuan pemerintah yang dikelola dengan baik oleh koperasi
menjadi angin segar bagi terus tumbuhnya usaha kecil dan menengah tersebut,
terlebih lagi dengan dikerahkannya tenaga handal dan terlatih dalam
memberikan arahan dan pembinaan bagi para calon usahawan yang akan
menggunakan dana bantuan yang sifatnya pinjaman ringan. Dana ini akan
diberikan secara bergiliran agar seluruh peserta koperasi dapat saling
merasakan manfaatnya (Isanawikrama,ST.MM, 2019).

2.) KUR

Pemerintah memiliki program Kredit Usaha Rakyat atau KUR, yaitu kredit untuk
segmen mikro, kecil, menengah, dan koperasi yang layak tetapi belum bankable.
Kredit yang disalurkan melalui berbagai bank tersebut memiliki limit hingga Rp
500 juta. Kamu dapat memanfaatkan KUR untuk menambah modal usaha. Ingat,
dengan modal yang memadai, kamu akan lebih mudah mengembangkan
bisnismu dan berpotensi mendapatkan keuntungan yang lebih banyak lagi
(Isanawikrama,ST.MM, 2019).

3.) Program Kebinaan Dan Mitra Program

Selain KUR, terdapat Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program


ini menggunakan dana dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk menyalurkan ke
masyarakat termasuk UMKM. PKBL adalah bentuk tanggung jawab
perusahaan BUMN kepada masyarakat. Dasar pelaksanaannya tertuang
dalam Undang-undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN dan Peraturan
Menteri BUMN No. Per-05/MBU/2007.

Bank Mandiri misalnya, memiliki Program Kemitraan Mandiri, yang berupa


pinjaman untuk kebutuhan modal kerja atau investasi yang diberikan kepada
calon Mitra Binaan Mandiri yang layak tetapi belum bankable. Limit pinjaman

12
maksimal Rp 30 juta untuk individu dan Rp 100 juta untuk koperasi. Jangka
waktu pengembalian maksimal 3 tahun. Untuk memperoleh pinjaman ini, salah
satu syaratnya adalah telah menjalankan usaha minimal 1 tahun untuk
perorangan dan 2 tahun untuk badan usaha atau koperasi. Lalu diutamakan
untuk usaha kecil atau koperasi yang belum memiliki akses perbankan dan aset
maksimal Rp 200 juta atau omzet per tahun maksimal Rp 1 miliar. UMKM
nantinya bisa mendapatkan pembinaan dalam bentuk pelatihan, pendampingan
hingga promosi (Isanawikrama,ST.MM, 2019).

4.) Perogram Pasar Rakyat

Bagi kamu yang masih mencari lokasi usaha atau ingin berpindah tempat, coba
cermati program pemerintah yang satu ini. Program Pasar Rakyat sangat
membantu masyarakat karena menyediakan pasar yang tidak memberatkan
para pedagang. Sejauh ini biaya sewa di pasar biasa tergolong mahal. Untuk
menempati kios di pasar tradisional, pedagang tetap harus mengeluarkan uang
tetapi jumlahnya tak sebesar biaya sewa di pasar biasa. Salah satu contoh Pasar
Rakyat adalah Pasar Manggis di Jakarta Selatan (Isanawikrama,ST.MM, 2019).

13
BAB III

SURVEY JENIS WIRAUSAHA

3.1 Usaha Warkop

Kelompok kami melakukan survey melaui internet dengan dengan hasil


survey sebagai berikut.

1.) Latar Belakang

Tingkat stress yang semakin tinggi membuat masyarakat membutuhkan


tempat untuk sekedar melepas lelah atau mencari tempat refreshing yang
bisa menyegarkan suasana kembali. Ke coffee shop atau kedai kopi
menjadi salah satu pilihan yang favorit di masyarakat. Di samping sudah
menjadi budaya khusus di Indonesia, masyarakat terbukti mempunyai
minat yang amat besar untuk mengunjungi tempat yang di gemari semua
usia ini.

Pergeseran budaya membuat keberadaan coffee shop semakin di akui


masyarakat. Peran media-media yang sering mensosialisasikan kedai kopi
mendukung perkembangan warung khusus kopi ini. Semula kedai kopi di
jadikan sebagai tempat berkumpul para masyarakat, tapi sekarang, seakan
kedai kopi mempunyai fungsi tambahan sebagai tempat untuk bertemu
teman lama, sahabat atau bahkan relasi bisnis untuk membahas suatu
bisnis tertentu.Di beberapa cafe kopi menyediakan khusus untuk tempat
rapat yang sedang mempunyai agenda tertentu. Disini pula, akhirnya
perkembangan kedai kopi semakin pesat karena masyarakat bisnis sering
bosan jika rapat di adakan di kantor saja tanpa ada sentuhan yang lain dari
pada yang lain (Adders, 2017)

14
2.) Tujuan
Tujuan di dirikannya usaha warkop ini yaitu, untuk mengenalkan kepada
anak anak muda tentang keberagaman kopi di Indonesia dan memberikan
rasa rileks bagi mahasiswa yang mempunyai banyak tugas di Kampus.

3.) Modal Awal

 Investasi Peralatan yang dibutuhkan

 Mesin kopi Rp8.500.000,00 (delapan juta limaratus ribu rupiah)

 Cup sealer Rp800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah)

 Peralatan dapur Rp700.000,00 (tujuratus ribu rupiah)

 Bahan baku kopi Rp2.500.000,00 (duajuta limaratus ribu rupiah)

 Total Modal Awal Rp12.500.000,00 (duabelas juta limaratus ribu

rupiah)

Estimasi Penjualan : Dengan perkiraan penjualan per hari mendapatkan


pelanggan 90 cup dengan harga per kopi Rp3.500,00, maka dapat dihitung
perkiraan pendapatan setiap bulannya dengan formula berikut ini.

Pendapatan per bulan = Pendapatan per hari x 30 hari kerja


= (90 x Rp3.500,00) x 30
= Rp315.000,00 x 30
= Rp9.450.000,00 (sembilan juta empat ratus limapuluh ribu rupiah)

Biaya Tetap per Bulan : Dalam melakukan perhitungan analisa modal dan
potensi keuntungan warung kopi, estimasi biaya tetap per bulan juga
menjadi hal yang sangat penting untuk meminimalisisasi kerugian yang
ditimbulkan di kemudian hari.

 Sewa tempat usaha 1 Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)

 Gaji karyawan 2 Rp550.000,00 (llimaratus limapuluh ribu rupiah)

 Listrik 1 Rp250.000,00 (duaratus limapuluh ribu rupiah)

15
 Air 1 Rp200.000,00 (duaratus ribu rupiah)

 Depresiasi mesin 1 Rp30.000,00 (tigapuluh ribu rupiah)

 Depresiasi peralatan dan tempat 1 Rp120.000,00 (seratus duapuluh

ribu rupiah)
 Total Biaya Tetap Rp2.700.000,00 (duajuta tujuratus ribu rupiah)

Biaya Variabel per Bulan : Selain biaya-biaya pokok yang berada di atas
tadi, Anda juga perlu menghitung biaya variabel yang perlu dikeluarkan
untuk menunjang usaha warung kopi ini. Berikut adalah rinciannya.

 Teh Rp350.000,00 (tigaratus limapuluh ribu rupiah)

 Gula Rp650.000,00 (enam ratus limapuluh ribu rupiah)

 Air bersihRp200.000,00 (duaratus ribu rupiah)

 Cup dan plastikRp1.000.000,00 (satujuta rupiah)

 Total Biaya Variabel Rp2.200.000,00 (duajuta duaratus ribu rupiah)

4.) Resiko

Resiko dari usaha warkop yang mungkin saja akan terjadi yaitu banyaknya
persaingan yang akan terjadi yang membuat warung kopi yang akan kami
buat menjadi sepi dan tidak bisa membayar pnjaman di bank

3.2 Waralaba Coffee Toffee Jember

1.) Latar Belakang

Bisnis waralaba / waralaba semakin menjamur di dunia bisnis dan menjadi


favorit di sektor ekonomi, mulai dari berbagai jenis minuman, makanan,
jasa, dsb. Pada dasarnya, waralaba merupakan perjanjian tentang metode
pendistribusian barang dan jasa kepada konsumen. Franchisor dalam
jangka waktu tertentu memberikan Lisensi kepada franchisee untuk

16
review melakukan usaha pendistribusian barang atau jasa pemilik
waralaba di bawah nama identitas dalam wilayah tertentu. Usaha tersebut
harus di lakukan sesuai dengan prosedur dan cara yang ditetapkan oleh
pemilik waralaba. Pemberi Waralaba memberikan bantuan (bantuan)
terhadap franchisee, sebagai imbalannya franchisee membayar
jumlah uang terdiri daribiaya awal dan royalti.

Coffee Toffee merupakan salah satu waralaba yang bergerak dibidang


coffee shop yang memanfaatkan peluang pengembangannya gaya
hidupmasyaraka t dankegemaran masy arakat terhadap kopi olahan. Saya
melihat minumkopi (ngopi) sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia,
mulai banyakbermunculan tempa t minumkopi yang terletak di pinggir
jalan hingga menjadikedai permanen lengkap dengan fasilitas-fasilitas
yang mutakhir.Warung kopi sering difungsikan sebagai tempat buka lelah
sepulang kerja,bersantai, tempat diskusi kerja, transaksi bisnis, negoisasi,
rapat, danlain sebagainya. Kebudayaan ini sudah bertransformasi dari
pengisiwaktu luang menjadi gaya hidup. Kedepankopi kedai kopi di
Indonesia. Persaingan di sektor ini juga semakin meningkatkarena
semakin menarik.

Keadaaan itu, mewajibkan setiap pemilik kedai untuk bisa merebutpasar


atau paling tidak mempertahankan pasarnya. Dalam hal ini, KopiToffee
yang awalnya hanya sebuah tempat minum kopi yang menyediakan kios
keciluntuk kalangan sendiri, yang mencoba pasangan yang menawarkan
peluang bisnis untukcalon-calon mitra yang potensial dan yang memiliki
gairah yang tinggi.

melawan dunia kopi untuk bergabung dalam jaringan bisnis ini dalam
bentuk waralaba. Hingga kini, Kopi Toffee telah berkembang menjadi 100
gerai yang tersebar dan saya seluruh Nusantara termasuk
di Kabupaten Jember Jl.Trunojoyo No. 102 dengan pihak franchisee yaitu
Bpk. Dimas TriPutranto.

17
2.) Tujuan

Tujuan dari didirikannya usaha ini yaitu untuk menyediakan coffee yang
berkualitas, menyediakan tempat yang nyaman untuk bersantai dan untuk
menjadikan Toffee sebagai gaya hidup merek kopi yang terdepan di
indonesia.

3.) Modal Awal

Pembayaran 70% dari total investasi + biaya lisensi untuk 5 tahun. Pada
tahap ke 4 Pembayaran Investasi Harus Sudah mencapai 70% Dari
TotalInvestasi Yang Telah ditentukan Yaitu Rp 2.000.000.000 x 70% =
Rp1.400.000.000, biaya lisensi Dan untuk review 5 Tahun Awal Harus
Sudah dibayarkan, dan pada operasional Biaya usahanya royalti
dibayarkan setiap bulan denga rincian:

Biaya royalti sebesar 5%, ditambah dengan biaya pemasaran 2% danbiaya


promo sebesar 2%, tetapi hanya biaya royalti dan biaya pemasaran
yangdisetorkan setiap bulannya. Sedangkan biaya promosendiri
dandigunakan untuk kebutuhan promosi toko.

 Biaya Setoran
Pelunasan 30% dari biaya investasi yaitu Rp 2.000.000.000 x
30% =Rp 600.000.000 dan biaya setoran sebesar Rp 50.000.000
sebagai modal bahan baku awal.

 Menajemen Keuangan Toko


Laporan Web untuk penjulan online, pembelian dan laba franchise
secara otomatis setiap detik. Setiap satu bulan sekali Coffee Toffee
melakukan pelaporan tentang omzet besar penjualan ke pusat PT
Coffee Toffee Indonesia melalui online,
Pencatatan trasnsaksi oleh sistem selama berlangsungnya
operasional usaha. Ada sistem kasir yang digunakan untuk
pencatatan keluar masuknya produk,

18
Break Even Point (BEP) Modal dapat dikembalikan lebih dalam 3
tahun dengan totalinvestasi sebesar Rp2.000.000.000 .Kopi Toffee
Secara Finansial Jember menganggarkan biaya tetap sebesar 5-
10%. Jika lebih dari anggaran, sisa 5-10% selalu diusahakan untuk
menjadi biaya variabel

4.) Resiko

Resiko dari usaha coffee yang mengandalkan wiralaba ini yang mungkin
saja akan terjadi yaitu keterbatasan hak untuk melakukan inovasi karena
harus tergantung dari pusat atau sudah ada sopnya, dan tata kelola
menajemen yang rumit.

3.3 Toraya Coffee

1.) Latar Belakang

Secangkir kopi memang ideal untuk diseruput kapan saja. Entah untuk
‘suntikan’ energi di pagi hari, membuang rasa enek setelah makan siang,
atau hangout bersama teman sepulang kerja. Ngopi dan duduk-duduk
santai di kedai juga telah menjadi kebutuhan warga kota besar.
Kepopuleran gaya hidup ini membuat empat pengusaha jatuh cinta dan
memutuskan membangun kedai kopi.

Antusiasme yang tinggi masyarakat kota besar dalam mengonsumsi kopi


membuat Yani, pada 2004, berani melepaskan status karyawan dan
memutar haluan menjadi pengusaha kedai kopi. Soalnya, ia melihat kedai-
kedai kopi franchise asing yang baru dibuka di Jakarta, seperti Starbucks
dan Coffee Bean, langsung dipadati pembeli, padahal harganya tak bisa
dibilang murah. “Saya berpikir, kopi di kedai-kedai franchise ini
kebanyakan asalnya dari petani Indonesia. Kenapa nggak sekalian saya
membuat kedai kopi sendiri? Saya pasti bisa,” ungkapnya, optimistis.

19
Ibu satu anak asal Makassar ini lantas teringat kebiasaan di kampung
halamannya. Para pria dan wanita di sana menikmati kopi sebagai teman
mengonsumsi makanan utama, bahkan meminumnya hingga tiga kali
sehari. Pasalnya, kopi Toraja, yang termasuk jenis kopi arabika, tak
diragukan lagi kualitas rasanya. Terinspirasi kenikmatan kopi kampung
halamannya, membuat Yani terpacu membuka kedai kopi khusus racikan
biji kopi Toraja di Jakarta.

2.) Tujuan
Tujuan dari didirikannya usaha ini yaitu untuk memamerkan kualitas kopi
toraja yang tidak kalah dengan kopi-kopi yang lainnya.

3.) Modal awal


 menyewa kios dekat foodcourt salah satu mal kelas menengah, di
daerah bisnis Jakarta Selatan RP 100 juta
 membeli mesin kopi kualitas menengah yang diimpor dari Italia.
Saat itu, harganya sekitar Rp30 juta.
 Harga kopi relatif murah yaitu Rp14.000 sampai Rp18.000 per
cangkir.

4.) Pemasaran

Ia membidik pekerja kantoran yang berada di Jakarta Selatan. Awalnya,


Yani mengaku kesulitan menarik pembeli. Maklum, nama Toraya masih
asing. Tak putus asa, ia melancarkan strategi ‘jemput bola’ dengan
membagi-bagikan kopi gratis kepada pengunjung mal. Benar saja, tak
sampai dua minggu, kedainya mulai ramai dikunjungi. Kebanyakan
memesan cappuccino dan coffee latte.

20
5.) Resiko

Resiko yang mungkin saja terjadi pada usaha ini yaitu banyaknya pesaing
pesaing warung-warung kopi baru di daerah Jakarta Selatan yang di buat
oleh anak muda yang mungkin saja akan mengurangi pelanggannya.

21
BAB IV

WIRAUSAHA TERPILIH

(WARKOP)

4.1 Latar Belakang

Warkop atau warung kopi merupakan salah satu tempat favorit yang
dijadikan tempat untuk berkumpul baik dengan teman, keluarga, atau bahkan
relasi kerja. Menu utama yang disajikan tentu saja kopi. Saat ini, warung kopi pun
telah banyak jenisnya. Mulai dari warung sederhana yang mudah dijumpai di tepi-
tepi jalan atau kampung-kampung kecil, hingga kafe bergaya modern nan mewah.

Kopi sendiri merupakan sejenis minuman yang terbuat dari hasil


pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Biji ini sebelumnya dikeringkan
terlebih dahulu untuk dihaluskan dan dijadikan bubuk. Selain sebagai minuman
teman santai, kopi juga memiliki banyak manfaat yang berguna bagi tubuh. Di
antaranya adalah dapat mengurangi risiko kanker, mencegah diabetes dan
penyakit jantung. Selain itu, minuman hitam ini juga dapat mengurangi nyeri
kepala dan memperbaiki suasana hati.

Alasan kami ingin membuat warung kopi karena di universitas


HALUOLEO banyak dosen dosen yang yang pastinya ingin menikmati kopi
dengan kualitas tinggi selain itu mahasiswa yang memiliki banyak tugas juga
menjadi sasaran dari usaha kami.

22
4.2 Visi Dan Misi

1.) Visi

Menjadikan Warkop yang mampu bersaing secara sehat dan mempunyai


cita rasa kopi yang tinggi.

2.) Misi

 Memberikan pelayanan yang cepat dan berorientasi pada kepuasan


pelanggan.
 Memberikan makanan dan minuman yang terjangkau bagi
masyarakat di semua kalangan.

4.3 Tujuan

Tujuan dari kami membuat usaha warkop ini yaitu untuk menunjukan
kepada teman-teman dan orang tua bahwa walaupun kami masih seorang
mahasiswa kami mampu memiliki usaha sendiri.

4.4 Sasaran

 Pelajar,
 Mahasiswa,
 Dosesn, dan
 Masyarakat umum.

23
4.5 Kebaruan Atau Kreatifitas

Walaupun ini hanya usaha Warkop tapi kami menggaji seorang bartender
yang biasa bekerja di caffee – caffee yang akan membuat rasa kopi dan minuman
kami berbeda dengan warkop-warkop yang lain.

4.6 Strategi Pemasaran

 Untuk hari pertama kami akan menggratiskan 1 gelas kopi atau


minuman sejenisnya bagi pelanggan yang datang 10 menit
pertama saat kedai buka.
 Membuat selebaran brosur.
 Melalui penyampai informasi ke teman-teman.

4.7 Modal Awal

Modal awal 100 juta Rupiah, sember pinjaman Bank dengan bunggu 13%
pertahun, jangka waktu pinjaman 4 tahun.

4.8 Proses Produksi

1.) Pengeluaran Awal

Pembelian Harga
Sewa tempat RP 7.000,000,00
Alat makan dan minum RP 800,000,00
Alat penyimpanan (kulkas, frezer, dan RP 2.800,000,00
lain lain)

24
Alat masak RP 1,500,000,00
Alat kios warkop (bangku panjang, RP 5.000,000,00
meja khusus untuk warkop dan lain
lain)
Pemasangan listrik 1300 watt RP 1,300,000,00
Televisi, kipas angin dan Pemasangan RP 3,000,000,00
wifi
Mesin penggiling kopi RP 2,500,000,00
Total RP 23.900,000,00

2.) Pengeluaran Harian

Pembelian Harga
Tisu RP 50,000,00
Sabun cuci piring RP 50,000,00
Total RP 100.000,00

3.) Pengeluaran Mingguan

Pembelian Harga
Galon RP 50,000,00
Tabung gas RP 50,000,00
Total RP 100.000,00

25
4.) Pengeluaran Bulanan

Untuk analisa hitungan cicilan bank, setelah kami melihat di internet untuk
pinjaman 100 juta cicilannya perbulan yaitu Rp 2.500,000,00 perbulan
dengan jangka waktu 4 tahun, jadi perhitungannya sebagai berikut RP
2.500,000,00 x 48 bulan = RP 120.000,000,00

Untuk analisa pengeluaran perbulan dapat di lihat di tabel dibawah ini.

Pembayaran Harga
Gaji kariyawan ( 5 kariyawan + 1 RP 10.000,000,00
barista
Cicilan bank RP 2.500,000,00
Pembayaran listrik RP 250,000,00
Bahan makanan dan kopi kualitas tinggi RP 800.000,00
Total RP 13.550,000,00

5.) Cash Flow Pengeluaran

Pengeluaran Senilai
Harian RP 100,000,00
Mingguan RP 100,000,00
Bulanan RP 13.550,000,00
Total RP 13.750,000,00

“Catatan ini masih belum dengan pengeluaran awal”

26
4.9 Pemasaran

Untuk pemasukan yang di dapatkan oleh usaha warkop ini dapat dilihat
dalam tebel dibawah ini.

Pemasukan Senilai
Harian RP 500.000,00 sampai dengan RP
900.000,00
Mingguan RP 4.000,000,00 sampai dengan RP
5.600,000,00
Bulanan RP 20.000,000,00 sampai dengan RP
24.000,000,00

1.) Cash Flow Pemasukan

Untuk 1 bulan pertama keuntungan kotor yang dicapai senilai RP


24.000,000,00, dengan analisa perhitungan sebagai berikut

Rata-rata keuntungan perhari yaitu RP 800,000,00 x 30 hari = RP


24.000,000,00

4.10 Cash Flow Keuntungan

 Keuntungan = pemasukan – pengeluaran


RP 24.000,000,00 – RP 13.750,000,00

= RP 10.250,000

“Catatan ini masih belum dengan pengeluaran awal”

27
4.11 Analisa Resiko

Resiko yang mungkin saja terjadi dalan usaha kami kali ini yaitu besarnya
pinjaman kami di Bank yang mewajibkan kami harus menghasilkan keuntungan
yang setabil tiap bulannya.

28
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari survey jenis wirausaha, teori-teori kewirausahaan dan


juga data-data pembahasan yang ada di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut

1.) Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan


inovatif yang digunakan, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses. Ada banyak sekali jenis usaha yang bisa kita jadikan
pilihan untuk melakukan wirausaha, dan disini kelompok kami memilih
usaha Warkop karena menurut kami usaha tersebut bukan usaha yang
musiman.

2.) Berdasarkan hasil survei kami pada beberapa usaha Warkop di


indonesia semuanya memberikan data bawah untuk usaha Warkop
merupakan usaha yang menguntungkan, tidak memerlukan modal yang
terlalu besar dan juga bisa dilakukan oleh anak muda ataupun orang
dewasa.

29
30

Anda mungkin juga menyukai