(KELOMPOK 4)
OLEH
FAKULTAS TEKNIK
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
punggung bagi ketersediaan modal untuk tumbuhnya usaha usaha kecil dan menengah di
dalam kelompok masyarakat (Learnmine, 2013).
3
Ia pun mengapresiasi langkah UPI karena telah membentuk suatu program studi
yang khusus mengenai kewirausahaan, sebagai langkah maju bersaing dalam era
revolusi industri 4.0. "Menjadi pengusaha yang baik tak kalah terhormat jika
dibandingkan dengan berbagai profesi yang lain. Jadi harus ada bersama-sama
kita melakukan langkah perubahan dan kita mengawali dengan pendidikan," kata
dia (Learnmine, 2013).
4
8) Membantu pembangunan sosial di daerah,
9) Memberikan penuturan untuk hidup hemat,dan
10) Melakukan hal yang di sukai dan memunculkan rasa senang dalam
mengerjakan.
5
BAB II
TEORI KEWIRAUSAHAAN
6
b.) Eddy Soeryanto Soegoto
f.) Zimmerer
7
Menurut Siswanto Sudomo, pengertian kewirausahaan adalah segala
sesuatu yang penting mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang
memiliki sifat pekerja keras dan mau berkorban, memusatkan segala daya
dan berani mengambil risiko untuk mewujudkan gagasannya ( Rio Brian,
2018 ).
3.) Abad 17
8
kewirausahaan mulai dirintis di beberapa Negara, seperti; Kanada, Amerika dan
beberapa Negara di Eropa. Tahun 1970-an banya universitas yang mengajarkan
kewirausahaan atau ilmu manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an hamper
500 sekolah di Amerika Serikat sudah memeberikan pendidikan kewirausahaan.
Richard Cantillon, menegaskan bahwa seorang wirausahawan adalah seorang
pengambil resiko, dengan melihat perilaku mereka yakni membeli pada harga
yang tetap namun menjual dengan harga yang tidak pasti. Ketidakpastian inilah
yang disebut dengan menghadapi resiko ( Kekeyzakaria, 2017 ).
4.) Abad 18
5.) Abad 19
6.) Abad 20
Pada abad 20, inovasi melekat erat pada wirausahawan di masa sekarang.
9
2.3 Teori Kewirausahaan
10
etnis cina dan padang dikenal sebagai orang yang ulet berusaha, maka
fakta dilapangan menunjukkan, bahwa banyak sekali orang cina dan
padang yang meraih kesuksesan dalam berwirausaha. Selanjutnya teori
psikologi, menurut saya teori ini lebih menekankan pada motif individu
yang melatarbelakangi dirinya untuk berwirausaha, apabila sejak kecil
ditanamkan untuk berprestasi, maka lebih besar kemungkinan seorang
individu lebih berani dalam menanggapi peluang usaha yang diperolehnya.
11
1.) Dana Koperasi
Bergulirnya dana bantuan pemerintah yang dikelola dengan baik oleh koperasi
menjadi angin segar bagi terus tumbuhnya usaha kecil dan menengah tersebut,
terlebih lagi dengan dikerahkannya tenaga handal dan terlatih dalam
memberikan arahan dan pembinaan bagi para calon usahawan yang akan
menggunakan dana bantuan yang sifatnya pinjaman ringan. Dana ini akan
diberikan secara bergiliran agar seluruh peserta koperasi dapat saling
merasakan manfaatnya (Isanawikrama,ST.MM, 2019).
2.) KUR
Pemerintah memiliki program Kredit Usaha Rakyat atau KUR, yaitu kredit untuk
segmen mikro, kecil, menengah, dan koperasi yang layak tetapi belum bankable.
Kredit yang disalurkan melalui berbagai bank tersebut memiliki limit hingga Rp
500 juta. Kamu dapat memanfaatkan KUR untuk menambah modal usaha. Ingat,
dengan modal yang memadai, kamu akan lebih mudah mengembangkan
bisnismu dan berpotensi mendapatkan keuntungan yang lebih banyak lagi
(Isanawikrama,ST.MM, 2019).
12
maksimal Rp 30 juta untuk individu dan Rp 100 juta untuk koperasi. Jangka
waktu pengembalian maksimal 3 tahun. Untuk memperoleh pinjaman ini, salah
satu syaratnya adalah telah menjalankan usaha minimal 1 tahun untuk
perorangan dan 2 tahun untuk badan usaha atau koperasi. Lalu diutamakan
untuk usaha kecil atau koperasi yang belum memiliki akses perbankan dan aset
maksimal Rp 200 juta atau omzet per tahun maksimal Rp 1 miliar. UMKM
nantinya bisa mendapatkan pembinaan dalam bentuk pelatihan, pendampingan
hingga promosi (Isanawikrama,ST.MM, 2019).
Bagi kamu yang masih mencari lokasi usaha atau ingin berpindah tempat, coba
cermati program pemerintah yang satu ini. Program Pasar Rakyat sangat
membantu masyarakat karena menyediakan pasar yang tidak memberatkan
para pedagang. Sejauh ini biaya sewa di pasar biasa tergolong mahal. Untuk
menempati kios di pasar tradisional, pedagang tetap harus mengeluarkan uang
tetapi jumlahnya tak sebesar biaya sewa di pasar biasa. Salah satu contoh Pasar
Rakyat adalah Pasar Manggis di Jakarta Selatan (Isanawikrama,ST.MM, 2019).
13
BAB III
14
2.) Tujuan
Tujuan di dirikannya usaha warkop ini yaitu, untuk mengenalkan kepada
anak anak muda tentang keberagaman kopi di Indonesia dan memberikan
rasa rileks bagi mahasiswa yang mempunyai banyak tugas di Kampus.
rupiah)
Biaya Tetap per Bulan : Dalam melakukan perhitungan analisa modal dan
potensi keuntungan warung kopi, estimasi biaya tetap per bulan juga
menjadi hal yang sangat penting untuk meminimalisisasi kerugian yang
ditimbulkan di kemudian hari.
15
Air 1 Rp200.000,00 (duaratus ribu rupiah)
ribu rupiah)
Total Biaya Tetap Rp2.700.000,00 (duajuta tujuratus ribu rupiah)
Biaya Variabel per Bulan : Selain biaya-biaya pokok yang berada di atas
tadi, Anda juga perlu menghitung biaya variabel yang perlu dikeluarkan
untuk menunjang usaha warung kopi ini. Berikut adalah rinciannya.
4.) Resiko
Resiko dari usaha warkop yang mungkin saja akan terjadi yaitu banyaknya
persaingan yang akan terjadi yang membuat warung kopi yang akan kami
buat menjadi sepi dan tidak bisa membayar pnjaman di bank
16
review melakukan usaha pendistribusian barang atau jasa pemilik
waralaba di bawah nama identitas dalam wilayah tertentu. Usaha tersebut
harus di lakukan sesuai dengan prosedur dan cara yang ditetapkan oleh
pemilik waralaba. Pemberi Waralaba memberikan bantuan (bantuan)
terhadap franchisee, sebagai imbalannya franchisee membayar
jumlah uang terdiri daribiaya awal dan royalti.
melawan dunia kopi untuk bergabung dalam jaringan bisnis ini dalam
bentuk waralaba. Hingga kini, Kopi Toffee telah berkembang menjadi 100
gerai yang tersebar dan saya seluruh Nusantara termasuk
di Kabupaten Jember Jl.Trunojoyo No. 102 dengan pihak franchisee yaitu
Bpk. Dimas TriPutranto.
17
2.) Tujuan
Tujuan dari didirikannya usaha ini yaitu untuk menyediakan coffee yang
berkualitas, menyediakan tempat yang nyaman untuk bersantai dan untuk
menjadikan Toffee sebagai gaya hidup merek kopi yang terdepan di
indonesia.
Pembayaran 70% dari total investasi + biaya lisensi untuk 5 tahun. Pada
tahap ke 4 Pembayaran Investasi Harus Sudah mencapai 70% Dari
TotalInvestasi Yang Telah ditentukan Yaitu Rp 2.000.000.000 x 70% =
Rp1.400.000.000, biaya lisensi Dan untuk review 5 Tahun Awal Harus
Sudah dibayarkan, dan pada operasional Biaya usahanya royalti
dibayarkan setiap bulan denga rincian:
Biaya Setoran
Pelunasan 30% dari biaya investasi yaitu Rp 2.000.000.000 x
30% =Rp 600.000.000 dan biaya setoran sebesar Rp 50.000.000
sebagai modal bahan baku awal.
18
Break Even Point (BEP) Modal dapat dikembalikan lebih dalam 3
tahun dengan totalinvestasi sebesar Rp2.000.000.000 .Kopi Toffee
Secara Finansial Jember menganggarkan biaya tetap sebesar 5-
10%. Jika lebih dari anggaran, sisa 5-10% selalu diusahakan untuk
menjadi biaya variabel
4.) Resiko
Resiko dari usaha coffee yang mengandalkan wiralaba ini yang mungkin
saja akan terjadi yaitu keterbatasan hak untuk melakukan inovasi karena
harus tergantung dari pusat atau sudah ada sopnya, dan tata kelola
menajemen yang rumit.
Secangkir kopi memang ideal untuk diseruput kapan saja. Entah untuk
‘suntikan’ energi di pagi hari, membuang rasa enek setelah makan siang,
atau hangout bersama teman sepulang kerja. Ngopi dan duduk-duduk
santai di kedai juga telah menjadi kebutuhan warga kota besar.
Kepopuleran gaya hidup ini membuat empat pengusaha jatuh cinta dan
memutuskan membangun kedai kopi.
19
Ibu satu anak asal Makassar ini lantas teringat kebiasaan di kampung
halamannya. Para pria dan wanita di sana menikmati kopi sebagai teman
mengonsumsi makanan utama, bahkan meminumnya hingga tiga kali
sehari. Pasalnya, kopi Toraja, yang termasuk jenis kopi arabika, tak
diragukan lagi kualitas rasanya. Terinspirasi kenikmatan kopi kampung
halamannya, membuat Yani terpacu membuka kedai kopi khusus racikan
biji kopi Toraja di Jakarta.
2.) Tujuan
Tujuan dari didirikannya usaha ini yaitu untuk memamerkan kualitas kopi
toraja yang tidak kalah dengan kopi-kopi yang lainnya.
4.) Pemasaran
20
5.) Resiko
Resiko yang mungkin saja terjadi pada usaha ini yaitu banyaknya pesaing
pesaing warung-warung kopi baru di daerah Jakarta Selatan yang di buat
oleh anak muda yang mungkin saja akan mengurangi pelanggannya.
21
BAB IV
WIRAUSAHA TERPILIH
(WARKOP)
Warkop atau warung kopi merupakan salah satu tempat favorit yang
dijadikan tempat untuk berkumpul baik dengan teman, keluarga, atau bahkan
relasi kerja. Menu utama yang disajikan tentu saja kopi. Saat ini, warung kopi pun
telah banyak jenisnya. Mulai dari warung sederhana yang mudah dijumpai di tepi-
tepi jalan atau kampung-kampung kecil, hingga kafe bergaya modern nan mewah.
22
4.2 Visi Dan Misi
1.) Visi
2.) Misi
4.3 Tujuan
Tujuan dari kami membuat usaha warkop ini yaitu untuk menunjukan
kepada teman-teman dan orang tua bahwa walaupun kami masih seorang
mahasiswa kami mampu memiliki usaha sendiri.
4.4 Sasaran
Pelajar,
Mahasiswa,
Dosesn, dan
Masyarakat umum.
23
4.5 Kebaruan Atau Kreatifitas
Walaupun ini hanya usaha Warkop tapi kami menggaji seorang bartender
yang biasa bekerja di caffee – caffee yang akan membuat rasa kopi dan minuman
kami berbeda dengan warkop-warkop yang lain.
Modal awal 100 juta Rupiah, sember pinjaman Bank dengan bunggu 13%
pertahun, jangka waktu pinjaman 4 tahun.
Pembelian Harga
Sewa tempat RP 7.000,000,00
Alat makan dan minum RP 800,000,00
Alat penyimpanan (kulkas, frezer, dan RP 2.800,000,00
lain lain)
24
Alat masak RP 1,500,000,00
Alat kios warkop (bangku panjang, RP 5.000,000,00
meja khusus untuk warkop dan lain
lain)
Pemasangan listrik 1300 watt RP 1,300,000,00
Televisi, kipas angin dan Pemasangan RP 3,000,000,00
wifi
Mesin penggiling kopi RP 2,500,000,00
Total RP 23.900,000,00
Pembelian Harga
Tisu RP 50,000,00
Sabun cuci piring RP 50,000,00
Total RP 100.000,00
Pembelian Harga
Galon RP 50,000,00
Tabung gas RP 50,000,00
Total RP 100.000,00
25
4.) Pengeluaran Bulanan
Untuk analisa hitungan cicilan bank, setelah kami melihat di internet untuk
pinjaman 100 juta cicilannya perbulan yaitu Rp 2.500,000,00 perbulan
dengan jangka waktu 4 tahun, jadi perhitungannya sebagai berikut RP
2.500,000,00 x 48 bulan = RP 120.000,000,00
Pembayaran Harga
Gaji kariyawan ( 5 kariyawan + 1 RP 10.000,000,00
barista
Cicilan bank RP 2.500,000,00
Pembayaran listrik RP 250,000,00
Bahan makanan dan kopi kualitas tinggi RP 800.000,00
Total RP 13.550,000,00
Pengeluaran Senilai
Harian RP 100,000,00
Mingguan RP 100,000,00
Bulanan RP 13.550,000,00
Total RP 13.750,000,00
26
4.9 Pemasaran
Untuk pemasukan yang di dapatkan oleh usaha warkop ini dapat dilihat
dalam tebel dibawah ini.
Pemasukan Senilai
Harian RP 500.000,00 sampai dengan RP
900.000,00
Mingguan RP 4.000,000,00 sampai dengan RP
5.600,000,00
Bulanan RP 20.000,000,00 sampai dengan RP
24.000,000,00
= RP 10.250,000
27
4.11 Analisa Resiko
Resiko yang mungkin saja terjadi dalan usaha kami kali ini yaitu besarnya
pinjaman kami di Bank yang mewajibkan kami harus menghasilkan keuntungan
yang setabil tiap bulannya.
28
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
29
30