Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
(AKDK 7601)
‘’RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN”

Dosen Pengampu:
Mahmudah Hasanah, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Adinda Fatna Bella (1810120220024)
Cici Khoiria (1810120320013)
Dwi Maulina Masduki (1810120120022)
Mir’Atil Ulfa (1810120220008)
Rizky Ziddan (1810120110004)
Ulya Karimah (1810120220013)
Ulya Rahmiati Azhari (1810120120027)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2021
RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN

A. Pengertian, Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan


1. Pengertian Umum
Kewirausahaan adalah akronim dari: Kreatif, Enerjik, Wawasan
Luas, Inovatif, Rencana Bisnis, Agresif, Ulet, Supel, Antusias, Hemat,
Asa, Antusias, Negosiatif. Dari akronim tersebut terlihat bahwa
kewirausahaan mengajarkan cara-cara berfikir kreatif, inovatif, positif,
dan menggerakkan hati nurani untuk lebih [ CITATION Ana16 \l 1057 ].
Dalam konteks kewirausahaan terdapat dua terminologi yang
berbeda secara konsep namun memiliki kesamaan dalam praktik. Kedua
terminologi tersebut adalah enterpreneurship dan intrapreneurship.
Enterpreneurship diartikan sebagai kemampuan mengelola usaha sendiri
(menjadi bos/atasan untuk dirinya sendiri) sedangkan intrapreneurship
diartikan sebagai kemampuan menerapkan konsep wirausaha dalam
mengelola usaha milik orang lain (memiliki bos/atasan yang bukan
dirinya sendiri) [ CITATION Ana16 \l 1057 ].
Kewirausahaan adalah ciri, watak dan sifat seseorang atas kemauan
yang dimiliki untuk mewujudkan gagasan yang inovatif terhadap dunia
realistik serta mampu menciptakan sifat yang kreatif. Dan orang yang
berwirausaha disebut sebagai wirausahawan.

2. Pengertian Menurut Para Ahli


Berikut ini terdapat beberapa pengertian kewirausahaan menurut
para ahli, terdiri atas :
Drucker (1993) menjelaskan kewirausahaan merupakan
kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Pengertian ini mengandung makna bahwa entrepreneur adalah orang
yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru,
berbeda dari yang lain atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda
dengan yang sudah ada sebelumnya.
Stevenson, Roberts dan Grousbeck (1994) mendefinisikan
enterpreneurship sebagai pengejaran peluang tanpa memperhatikan
sumber daya yang dikendalikan saat ini. Selanjutnya Schram (2006)
dalam Ananda & Rusydi (2016) mendefinisikan enterpreneurship
sebagai proses seseorang atau sekelompok orang memikul resiko
ekonomi untuk menciptakan organisasi baru yang akan mengeksploitasi
teknologi baru atau proses yang inovatif yang menghasilkan nilai untuk
orang lain.
Zimmerer (2008) menjelaskan kewirausahaan sebagai suatu proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan/usaha. Selanjutnya
Baringer dan Ireland (2008) mendefinisikan enterpreneurship sebagai
proses seorang individu mengejar peluang tanpa memperhatikan
sumberdaya yang dimiliki saat ini.
Hisrich dan Peters (1995) memaparkan kewirausahaan adalah
proses menciptakan sesuatu yang lain atau sesuatu yang baru dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko sosial, fisik,
dan keuangan dan menerima imbalan dalam bentuk uang, kepuasan serta
kebebasan pribadi. Definisi yang dikemukakan Hisrich dan Peter ini
menekankan kepada empat aspek dasar bagi seorang entrepreneur yaitu:
1. Entrepreneurship melibatkan proses penciptaan sesuatu yang lain
maupun baru. Penciptaan memiliki nilai yang baik untuk
entrepreneur maupun untuk konsumen.
2. Entrepreneurship menghargai waktu dan usaha yang mereka
gunakan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
3. Entrepreneurship memiliki resiko tertentu.
4. Entrepreneurship melibatkan imbalan kepada entrepreneur.
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku
yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat,
proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi dalam Suryana, 2003).
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu
usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth),
(Soeharto Prawiro, dalam Suryana, 2003).
Suryana (2003) menjelaskan kewirausahaan adalah kemampuan
kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk
mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create
new and different) melalui aktivitas berfikir kreatif dan inovatif.
Selanjutnya Suryana menjelaskan bahwa kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar
melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda melalui:
1. Pengembangan teknologi baru.
2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru.
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada.
4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak.

3. Tujuan Kewirausahaan
Bahan ajar mata diklat kewirausahaan dapat diajarkan dan
dikembangkan di sekolah-sekolah dasar, sekolah menengah, perguruan
tinggi, dan diberbagai kursus bisnis. Di dalam pelajaran kewirausahaan,
para siswa diajari dan ditanamkan sikap-sikap perilaku untuk membuka
bisnis, agar mereka menjadi seorang wirausaha yang berbakat. Agar lebih
jelas, dibawah ini diuraikan tujuan dari kewirausahaan, sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan
kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu,
handal, dan unggul.
4. Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang
tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.
4. Manfaat Kewirausahaan
Kegiatan dan manfaat kewirausahaan sejatinya dapat membantu
membuat kehidupan menjadi lebih baik. Berikut adalah 6 manfaat
kewirausahaan menurut Thomas W.Zimmerer (2008);
a. Peluang dan Kebebasan untuk Menentukan Nasib Sendiri
Dengan memiliki usaha sendiri sebagai manfaat kewirausahaan yang
pertama, hal ini akan memberikan kebebasan dan peluang bagi
pemilik bisnis untuk mencapai tujuan hidupnya.
b. Peluang untuk Melakukan Perubahan
Semakin banyak pebisnis yang memulai usahanya karena mereka
dapat menangkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan
yang menurut mereka sangat penting. Hal ini adalah manfaat
kewirausahaan yang kedua.
Peluang perubahan tersebut bisa beranekaragam bentuknya. Bisa
dalam hal penyediaan perumahan yang sederhana, sehat dan layak
pakai untuk keluarga atau mendirikan program daur ulang limbah
untuk melestarikan sumber daya alam yang terbatas.
c. Peluang untuk Mencapai Potensi Diri Sepenuhnya
Dewasa ini, banyak yang menyadari bahwa bekerja di suatu
perusahaan kadang membosankan, kurang menantang dan tidak ada
daya tariknya. Hal ini tentu tidak berlaku bagi wirausaha. Bagi para
wirausahawan, tidak banyak perbedaan antara bekerja dan
menyalurkan hobi atau bermain. Bisnis-bisnis yang mereka miliki
merupakan alat aktualisasi diri.
d. Peluang untuk Meraih Keuntungan yang Optimal
Keuntungan yang didapat dari berwirausaha merupakan sumber
motivasi yang penting bagi seseorang untuk membuat usaha sendiri
dan tidak hanya keuntungan dalam keuangan.
e. Peluang untuk Berperan Aktif dan Mendapatkan Pengakuan di
Masyarakat
Berkat bisnis atau usahanya, pengusaha kecil atau pemilik usaha
kecil seringkali merupakan warga masyarakat yang paling dihormati
dan paling dipercaya. Ciri dari pengusaha kecil adalah kesepakatan
bisnis yang berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati.
Pemilik usaha menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima
dari pelanggan yang telah mereka layani dengan setia. Peran yang
dimainkan dalam sistem bisnis di lingkungan setempat serta
kesadaran bahwa kerja memiliki dampak nyata dalam melancarkan
fungsi sosial dan ekonomi nasional
f. Peluang untuk Melakukan Hal yang Disukai
Manfaat kewirausahaan yang ke enam ini dirasakan oleh pengusaha
kecil atau pemilik perusahaan kecil, bahwa kegiatan usaha yang
mereka lakukan sesungguhnya bukanlah sebuah pekerjaan.
Kebanyakan dari para wirausahawan yang berhasil, mereka memilih
untuk masuk dalam bisnis tertentu karena meraka tertarik dan
menyukai bidang tersebut. Jadi pada intinya mereka menyalurkan
hobi atau kegemaran menjadi pekerjaan, sehingga mereka senang
melakukannya.

B. Ruang Lingkup Kewirausahaan


Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum, ruang
lingkup kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikan secara
rinci ruang lingkup kewirausahaan, bergerak dalam bidang:
1. Lapangan Agraris
Ruang lingkup dalam lapangan agraris ini mencakup beberapa
kegiatan kewirausahaan dalam berbagai macam sektor, seperti:
 Pertanian
 Perkebunan
 Kehutanan
Misalnya seperti petani yang menanam padi, kemudian setelah
beberapa lama maka panen, dan setelah itu petani tersebut menjual gabah
atau berasnya.
Selain itu juga ada petani yang menanam tanamannya dikebun-
kebun, setelah panen maka hasil dari apa yang ditanam itu dijual ke
pasar. Hasil-hasil dari perkebunan misalnya seperti teh, kopi, kelapa
sawit, rempah-rempah, dll.

2. Lapangan Perikanan
Dalam ruang lingkup perikanan terbagi menjadi beberapa sektor,
seperti:
 Pemeliharaan ikan
 Penetasan ikan
 Makanan ikan
 Penganggutan ikan
Untuk pemeliharaan dan penetasan ikan, kita mungkin
sudah familiar, baik itu jenis ikan air tawar maupun ikan air laut. Contoh
yang banyak kita jumpai adalah untuk ikan lele, ikan mas, ikan tuna, dan
yang lainnya.
Untuk makanan ikan, usahanya bisa berupa pembuatan makan ikan
seperti pelet dan yang lainnya. Sedangkan untuk pengangkutan ini bisa
berupa jasa antar (distribusi) untuk ikan-ikan atau lainnya yang akan
diperjualbelikan.

3. Lapangan Peternakan
Pada lapangan peternakan, ruang lingkupnya bisa berupa:
 Bangsa burung dan unggas
 Bangsa binatang menyusui
Untuk bangsa burung dan unggas sendiri misalnya seperti ayam,
bebek, burung, dan yang lainnya. Sedangkan untuk bangsa binatang
menyusui seperti misalnya kambing, domba, sapi, kerbau, unta, dan yang
lainnya.

4. Lapangan Perindustrian dan Kerajinan


Dalam ruang lingkup yang satu ini, ada empat kategori berbeda
yang bisa disebutkan. Pertama yaitu industri besar, dan kedua yaitu
industri menengah dan yang terakhir adalah industri kecil.
Pada lapangan kerajinan, pengrajin dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu:
 Pengolahan hasil pertanian
 Pengolahan hasil perkebunan
 Pengolahan hasil perikanan
 Pengolahan hasil peternakan
 Pengolahan hasil kehutanan

5. Lapangan Pertambangan dan Energi


Pada umumnya, kewirausahaan yang berada pada sektor ini
merupakan usaha atau bisnis yang besar. Contoh beberapa perusahaan
yang ada dalam sektor ini adalah perusahaan tambang batubara,
perusahaan tambang emas, perusahaan tambang minyak, perusahaan gas
alam, dan yang lainnya.

6. Lapangan Perdagangan
Dalam kewirausahaan, lapangan perdagangan dibagi menjadi tiga
kategori yaitu sebagai pedagang besar, sebagai pedagang menengah, dan
sebagai pedagang kecil seperti pengusaha toko kelontong atau lainnya.

7. Lapangan Pemberi Jasa


Dalam ruang lingkup yang terakhir ini, ada beberapa kategori yang
tercakup:
 Sebagai pedagang perantara.
 Sebagai pemberi kredit.
 Sebagai pengusaha angkutan.
 Sebagai pengusaha hotel dan restoran.
 Sebagai pengusaha biro jasa dan travel perjalanan.
 Sebagai pengusaha asuransi, pergudangan, perbengkelan, koperasi,
tata busana dan lain sebagainya.

C. Kesimpulan
1. Kewirausahaan adalah ciri, watak dan sifat seseorang atas kemauan yang
dimiliki untuk mewujudkan gagasan yang inovatif terhadap dunia
realistik serta mampu menciptakan sifat yang kreatif. Dan orang yang
berwirausaha disebut sebagai wirausahawan.
2. Tujuan dari kewirausahaan antara lain Meningkatkan jumlah para
wirausaha yang berkualitas, Mewujudkan kemampuan dan kemantapan
para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan
masyarakat, Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan
kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal,
dan unggul.
3. 6 manfaat kewirausahaan menurut Thomas W.Zimmerer (2008);
a. Peluang dan Kebebasan untuk Menentukan Nasib Sendiri
b. Peluang untuk Melakukan Perubahan
c. Peluang untuk Mencapai Potensi Diri Sepenuhnya
d. Peluang untuk Meraih Keuntungan yang Optimal
e. Peluang untuk Berperan Aktif dan Mendapatkan Pengakuan di
Masyarakat
f. Peluang untuk Melakukan Hal yang Disukai
4. Ruang lingkup kewirausahaan, bergerak dalam bidang:
a. Lapangan Agraris
b. Lapangan Perikanan
c. Peluang untuk Mencapai Potensi Diri Sepenuhnya
d. Lapangan Perindustrian dan Kerajinan
e. Lapangan Pertambangan dan Energi
f. Lapangan Perdagangan
g. Lapangan Pemberi Jasa

D. Saran
Dalam makalah ini pastilah ada kekurangan, dikarenakan keterbatasan
ilmu yang dimiliki oleh penulis. Maka penulis mengharapkan agar pembaca
dapat memakluminya dan memberikan masukan demi perbaikan makalah ini
menjadi lebih baik serta dapat dilakukan peninjauan ulang terhadap isi
makalah ini jika terdapat kesalahan penulisan baik tentang pembahasan
maupun teorinya.
DAFTAR PUSTAKA

Alvian. (2019, September 24). Mengenali Ruang Lingkup Kewirausahaan. From


Pengetahuan: https://alvianisme.com/ruang-lingkup-kewirausahaan/
Ananda, R., & Rafida, T. (2016). Pengantar Kewirausahaan Rekayasa Akdemik
Melahirkan Enterpreneurship. Medan: Perdana Publishing.
Barringer, B. R., & Ireland, R. D. (2008). Enterpreneurship and Regional Growth:
An Evolutionary Interpretation. Journal of Evolutinoary Economics.
Druncker, P. F. (1993). Innovation and Enterprenuership. New York: Harper
Business.
Hisrich, R. D., & Peters, M. P. (1995). Enterpreneurship. Chicago: Irwin.
Sastro, F. (2016, Mei 15). Definisi dan Ruang Lingkup Kewirausahaan. From
Kewirausahaan (9): http://fahrisastro.blogspot.com/2016/05/v-
behaviorurldefaultvmlo.html#:~:text=Seperti%20namanya%2C%20ruang
%20lingkup%20kewirausahaan,menyusui%20seperti%20kambing%20dan
%20sapi.&text=Dalam%20ruang%20lingkup%20yang%20satu,kategori
%20berbeda%20yang%20bisa%20d
Stevenson, H. H., Roberts, M. J., & Grousbeck, H. I. (1994). New Business
Ventures and The Enterprenur. Burr Ridge: Irwin.
Suryana. (2003). Kewirausahaan: Pedoman Praktis. Kiat dan Proses Menuju
Sukses. Jakarta: Salemba Empat.
Zimmerer, T. W., Scarborough, N. M., & Wilson, D. (2008). Essential of
Enterpreneurship and Small Business Management. New Jersey: Pearson.

Anda mungkin juga menyukai