Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS

KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh:

FAJAR ADI NUGROHO 201310160311057

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVESITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang


dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang
baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan
untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam
menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-
cara baru dan berbeda. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa
sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi,pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul


pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang
berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa,
persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai-nilai, sikap dan perilaku sebagai
manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, ruang lingkup, tujuan,
manfaat, fungsi, prinsip, macam-macam tipe, ciri-ciri, keuntungan dan kelemahan
wirausaha.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan ruang lingkup kewirausahaan ?
2. Apa tujuan, manfaat, fungsi dan prinsip kewirusahaan ?
3. Apa saja macam-macam tipe wirausaha ?
4. Apa ciri-ciri wirausaha yang berhasil?
5. Apa keuntungan dan kelemahan menjadi wirausaha ?

C. Tujuan masalah
Memahami materi-materi yang sudah dijelasakan dalam pokok pembahasan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan

Secara umum, pengertian kewirausahaan adalah sebuah proses dalam melakukan


sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan penuh inovasi yang bermanfaat bagi orang lain
dan memberikan nilai lebih.

Kata “Kewirausahaan” berasal dari kata wira dan usaha. Menurut kamus Bahasa
Indonesia, Wira berarti; pejuang, berani dan berwatak agung, berbudi luhur. Sedangkan
kata Usaha berarti; bekerja, berbuat amal, berbuat sesuatu.

Etimologi kata kewirausaha adalah berasal dari kata “wira” dan “usaha”. “Wira”
berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan
berwatak agung. Kata “wira” juga digunakan dalam kata “perwira”. Sedangkan “usaha”
berarti “perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan”. Jadi, secara etimologis/harfiah,
wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang melakukan perbuatan untuk mencapai
sebuah tujuan.

Beberapa ahli pernah menjelaskan tentang definisi kewirausahaan. Berikut ini adalah
pengertian kewirausahaan menurut para ahli tersebut :

1. Drs. Joko Untoro

Pengertian kewirausahaan menurut Drs. Joko Untoro adalah suatu keberanian


untuk melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh
seseorang, berdasarkan kemampuan dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki
untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

2. Eddy Soeryanto Soegoto

Pengertian kewirausahaan menurut Eddy Soeryanto Soegoto adalah usaha kreatif


yang dilakukan berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai
tambah, memberikan manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi
orang lain.
3. Ahmad Sanusi

Arti kewirausahaan menurut Ahmad Sanusia adalah suatu nilai yang diwujudkan
dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses,
dan hasil bisnis.

4. Soeharto Prawiro

Arti kewirausahaan menurut menurut Soeharto Prawiro adalah suatu nilai yang
dibutuhkan untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha.

5. Peter Drucker

Pengertian kewirausahaan menurut Peter Drucker adala kemampuan untuk


menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain.

6. Zimmerer

Definisi kewirausahaan menurut Zimmerer adalah sebuah proses penerapan


kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan bisnis

7. Siswanto Sudomo

Menurut Siswantao Sudomo, pengertian kewirausahaan adalah segala sesuatu yang


penting mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang memiliki sifat pekerja keras dan
mau berkorban, memusatkan segala daya dan berani mengambil risiko untuk mewujudkan
gagasannya.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Kewiraushaan


adalah kemampuam seorang manajer risiko (risk manager) dalam mengoptimalkan segala
sumber daya yang ada, baik itu material, intelektual, waktu, dan kemampuan
kreativitasnya untuk menghasilkan suatu produk atau usaha yang berguna bagi dirinya dan
bagi orang lain.

B. Ruang Lingkup Kewirausahaan


a. Ruang Lingkup Internal
1. Dalam Kehidupan sehari-hari : untuk keluar dari kesulitan, untuk tetap bertahan
hidup, mendapatkan penghasilan, dan mengatasi keterbatasan.
2. Dalam bekerja : untuk meraih kesuksesan dalam karir
3. Dalam keluarga : untuk menjadi lokomotif ekonomi dalam keluarga
b. Ruang Lingkup Ekstenal
1. Dalam dunia usaha : untuk menjadi wirausaha yang sukses
2. Dalam dunia, masyarakat, : untuk menjadi contoh orang yang sukses dan
menjadi teladan bagi lingkungan, RT, RW, dan juga membantu orang lain
mendapatkan nafkah bagi keluarganya.
3. Dalam kenegaraan : untuk membantu program pemerintah dalam mengurangi
tingkat pengangguran yang tinggi dan membantu mengatasi pengatasan
kemiskinan, serta lokomotif kemajuan ekonomi suatu Negara.

Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Namun secara umum, ruang
lingkup kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikan secara rinci ruang
lingkup kewirausahaan, bergerak dalam bidang :

1. Lapangan agraris

Ruang lingkup yang pertama ini mencakup berbagai kegiatan kewirausahaan


yang ada pada sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan. Misalnya yaitu para
petani yang menanam padi sehingga padi tersebut dapat diperjualbelikan. Atau
juga, para pengusaha perkebunan yang menanam berbagai tanaman yang dapat
dipanen dan kemudian dapat diperjualbelikan seperti teh, kopi dan kelapa sawit.

2. Lapangan perikanan

Dalam ruang lingkup perikanan, semua kegiatan kewirausahaan tentu saja


berhubungan dengan ikan. Ada usaha pemeliharaan ikan dan penetasan ikan,
contohnya budidaya lele atau ikan hias. Ada pula usaha makanan ikan yaitu
pembuatan pakan ikan seperti pelet. Kemudian, usaha pengangkutan ikan pun
tercakup dalam ruang lingkup ini.

3. Lapangan peternakan

Seperti namanya, ruang lingkup kewirausahaan ini mencakup semua usaha


dalam sektor peternakan. Misalnya saja usaha pengembangbiakkan burung atau
unggas, dan ada juga usaha peternakan bangsa binatang menyusui seperti kambing
dan sapi.
4. Lapangan perindustrian dan kerajinan

Dalam ruang lingkup yang satu ini, ada empat kategori berbeda yang bisa
disebutkan. Pertama yaitu industri besar, dan kedua ada industri menengah yang
diikuti oleh industri kecil. Kemudian, untuk kategori terakhir, pengrajin, dibagi
menjadi beberapa usaha yaitu pengolahan hasil pertanian seperti beras, perkebunan
seperti teh, perikanan seperti ikan, peternakan seperti ayam dan kehutanan seperti
pembuatan mebel.

5. Lapangan pertambangan dan energi

Pada ruang lingkup ini, semua kegiatan kewirausahaan dilakukan dalam sektor
pertambangan dan energi. Sebagai contohnya yaitu pengusaha yang beroperasi
dalam tambang batu bara, minyak bumi, dan masih banyak contoh yang lainnya.

6. Lapangan perdagangan

Dalam kewirausahaan, lapangan perdagangan dibagi menjadi tiga kategori yaitu


sebagai pedagang besar, sebagai pedagang menengah, dan sebagai pedagang kecil
seperti pengusaha toko kelontong atau lainnya.

7. Lapangan pemberi jasa

Dalam ruang lingkup yang terakhir ini, ada beberapa kategori yang tercakup.
Ada pedagang perantara, koperasi, pengusaha angkutan, pemberi kredit atau
perbankan, pengusaha biro jasa travel pariwisata, pengusaha hotel dan
restoran,pengusaha asuransi, perbengkelan, tata busana, pergudangan, dan lain
sebagainya.

C. Tujuan Kewirausahaan
1. Memberikan kesadaran pada masyarakat tentang kewirausahaan

Jika seseorang sudah memulai dan menjalani kewirausahaan, lalu sukses


menjadi seorang wiraswasta, maka hal itu akan membuat masyarakat tergerak
untuk ikut berwiraswasta. Melihat kesuksesan tersebut akan membuat masyarakat
mencari tahu apa saja tips dan trik yang harus dilakukan seseorang agar sukses
berwiraswasta. Bukan hanya belajar menjadi seorang wirausaha saja, tetapi juga
belajar menjadi pribadi yang tangguh dalam menjalankan usaha.
2. Membudayakan sikap, perilaku dan semangat dan kemampuan dalam
menjadi wirausahawan

Dalam mempelajari kesuksesan seseorang, maka masyarakat pun akan belajar


berperilaku menjadi seperti orang yang sukses tersebut. Mereka akan mencoba
berwirausaha dengan semangat dan daya juang yang gigih untuk mendapatkan
keberhasilan dari usaha yang mulai dijalaninya tersebut.

3. Meningkatkan jumlah wirausaha yang memiliki kualitas baik

Saat seseorang menjadi wirausaha tentunya orang itu membutuhkan sumber


daya manusia yang baik dalam membantu menjalankan usahanya. Sehingga
seseorang yang berwirausaha harus memberdayakan sumber daya manusia untuk
meningkatkan pencapaian usahanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia
tersebut. Ketika ia sudah berhasil, maka sumber daya manusianya bisa membuka
lapangan pekerjaannya sendiri.

4. Dapat memajukan juga menyejahterakan masyarakat

Suatu usaha yang sudah sukses dan besar tentunya membutuhkan banyak
karyawan atau sumber daya manusia yang bisa membantu mempertahankan usaha
tersebut. Ketika anda berwirausaha dan memberdayakan sumber daya manusia,
maka anda sudah mengurangi jumlah pengangguran. Tidak hanya itu saja,
seseorang yang sudah mempunyai pekerjaan tetap juga dapat mencapai kemajuan
dan kesejahteraannya sendiri.

D. Manfaat Kewirausahaan

Dari beberapa penelitian mengedintifikasi bahwa pemilik bisnis mikro, kecil, atau
percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak uang,
dan lebih membanggakan dari pada bekerja di suatu perusahaan besar. Sebelum
mendirikan usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya mempertimbangkan manfaat
kepemilikikan bisnis mikro, kecil atau menengah.

Thomas W Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat kewirausahaan adalah sebagai


berikut:

1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri


Memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis
untuk mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis akan mencoba memenangkan hidup
mereka dan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan bisnisnya guna untuk
untuk mewujudkan cita-citanya.

2. Memberi peluang melakukan perubahan

Semakin banyak bisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat


menagkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka
sangat penting. Mungkin berupa penyediaan perumahan sederhana yang sehat dan
layak pakai, dan mendirikan daur ulang limbah untuk melestarikan sumber daya
alam yang terbatas, pebisnis kini menemukan cara untuk mengombinasikan wujud
kepedulian mereka terhadap berbagai masalah ekonomi dengan sosial dengan
harapan untuk menjalani hidup yang lebih baik.

3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya

Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali


membosanka, kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak
berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi mereka tidak banyak perbedaan antara
bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama saja. Bisnis-bisnis
yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat untuk menyatakan
aktualisasidiri. Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang ditentukan oleh
kreativitas, antusias, inovasi, dan visi mereka sendiri. Memiliki usaha atau
perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada mereka, kebangkitan spiritual
dan mampu mengikuti minat atau hobinya sendiri.

4. Memiliki peluang untruk meraih keuntungan

Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawan,
keuntungan berwirausahawan merupakan faktor motivasi yang penting untuk
mendirikan usaha sendiri, kebanyakan pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya,
tetapi kebanyakan diantara mereka yang menang menjadi berkecukupan. Hampir
75% yang termasuk dalam daftar orang terkaya (Majalah Forbes) merupakan
wirausahawan generasi pertama. Menurut hasil penelitian, Thomas stanley dan
William Danko, pemilik perusahaan sendiri mencapai 2/3dari jutawan Amerika
serika. “Orang-orang yang bekerja memiliki perusahaan sendiri empat kali lebih
besar untuk menjadi jutawan daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain
(karyawan perusahaan lain).

5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan mendapatkan


pengakuan atas usahanya

Pengusaha atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga masyarakat


yang paling dihormati dan dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan
dan saling merhormati adalah ciri pengusaha kecil.Pemilik menyukai kepercayaan
dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia
selam bertahun-tahun. Peran penting yang dimainkan dalam sistem bisnis
dilingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja memilki dampak nyata dalam
melancarkan fungsi sosial dan ekonomi nasional adalah merupakan imbalan bagi
manajer perusaan kecil.

6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa
senang dalam mengerjakan

Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil
adalah bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya bukan kerja. Kebanyakan
kewierausahawan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertententu, sebab
mereka tertarik dan mrenyukai pekerjaan tersebut. Mereka menyalurkan hobi atau
kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa mereka
melakukannya. Wirausahawan harus mengikutu nasihat Harvey McKey. Menurut
McKey: “Carilah dan dirikan usaha yang anda sukai dan anda tidak akan penrnah
terpaksa harus bekerja sehari pun dalam hidup anda” Hal ini yang menjadi
penghargaan terbesar bagi pebisnis/wirausahawan bukan tujuannya, melainkan
lebih kepada proses atau perjalanannya.

Dengn beberapa manfaat berkewirausahaan tersebut diatas jelas bahwa menjadi


usahawan lebih memiliki berbagai kebebasan yang tidak mungkin diperoleh jika
seseorang menjadi karyawan atau menjadi orang gajian atau menjadi pekerja bagi
para pemilik perusahaan.
E. Fungsi Wirausaha

Pada dasarnya manusia membutuhkan makan, minum, pakaian, dan sebagainya.


Kebutuhan itu akan semakin meningkat seiring dengan kemajuan zaman yang
menuntun manusia untuk melakukan kegiatan konsumtif. Pengangguran yang semakin
meningkat kalau tidak ditanggulangi akan membuat manusia berpotensi ke arah negatif.
Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa kewirausahaan bagi setiap manusia sehingga menekan
jumlah pengangguran.

Setiap Wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan sebagai berikut:

1. Fungsi pokok wirausaha yaitu:


a. Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko tentang tujuan
dan sasaran perusahaan.
b. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
c. Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.
d. Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
e. Menentukan modal yang diinginkan (modal sendiri atau modal dari luar).
f. Memilih dsan mernetapkan kreteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.
g. Mengendalikan secara efektif dan efesien.
h. Mencari dan menciptakan cara baru.
i. Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input serta
mengelolahnya menjadi barang atau jasa yang menarik.
j. Memasarkan barang dan jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan dan
sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan keuntungan maksimal.

2. Fungsi tambahan wirausaha, yaitu:

a. Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka mencari dan menciptakan


peluang usaha.
b. Mengendalikan lingkungan ke arah yang menguntungkan bagi perusahaan.
c. Menjaga lingkingan usaha agar tidak merugiakan masyarakat mauoun merusak
lingkungan akibat dari limbah usaha yang mungkin dihasilkannya.
d. Meluangkan dan peduli atas CSR. Setiap pengusaha harus peduli dan turut serta
bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
F. Prinsip Kewirausahaan
1. Jangan takut gagal.

Banyak yang berpendapat bahwa untuk berwirausaha dianalogkan dengan


impian seseorang untuk dapat berenang. Walaupun teori mengenai berbagai gaya
berenang sudah bertumpuk,sudah dikuasai dengan baik dan literatur-literatur sudah
lengkap, tidak ada gunanya kalau tidak di ikuti menyebur ke dalam air (praktek
berenang) demikian halnya untuk berusaha, tidak ada gunanaya berteori kalau tidak
terjun langsung, sehingga mengalami (berpengalaman), dan sekali lagi jangan takut
gagal sebab kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

2. Penuh semangat dan Ambisius

Hal yang menjadi penghargaan terbesar bagi pembisnis atau perwirausahaan


bukanlah tujuannya melainkan lebih kepada proses dan perjalanannya.

Demikian juga prinsip ambisius seorang wirausahawan harus berambisi,


apapun jenis usaha yang akan dilakukannya.

3. Kreatif dan Inovatif.

Kreativitas dan Inovasi adalah modal bagi seorang pengusaha. Seorang


wirausaha tidak boleh berhenti dalam berkreatifitan dan berinovasi dalam segala
hal.

4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko.

Resiko selalu ada dimanapun kita berada. Seringkali kita menghindar dari
resiko yang satu, tetapi menemui bentuk resiko lainnya. Namun yang harus
diperhitungkan adalah perhitungan dengan baik-baik sebelum memutuskan
sesuatu, terutama yang tingkat resikonya tinggi.

5. Sabar, ulet dan tekun.

Prinsip lain yang tidak kalah penting dalam berusaha adalah kesabaran dan
ketekunan. Sabar dan tekun meskipun harus menghadapi berbagai bentuk
permasalahan, percobaan, dan kendala bahkan diremehkan oleh orang lain.
6. Pantang menyerah dan Optimis

Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus dilakukan kapanpun


waktunya.

Optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi usahawan, sebab kata
optimis merupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi kesadaran kita sehingga
apapun usaha yang kita lakukan harus penuh optimis bahwa usaha yang kita
laksanakan akan sukses.

7. Peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasar.

Prinsip peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasar adalah prinsip
mutlak yang harus dilakukan oleh wirausahawan, baik pasar ditingkat lokal,
regional, maupun internasional. Peluang pasar sekecil apapun harus di identifikasi
dengan baik, sehingga dapat mengambil peluang pasar tersebut dengan baik.

8. Jujur dan Mandiri.

Menurut Pytagoras, kejujuran adalah mata uang yang akan laku dimana-mana.
Jadi, jujur kepada pemasok dan pelanggan atau kepada seluh pemangku
kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar yang harus dinomor satukan dalam
berusaha.

Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha. Mandiri


dalam banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindarkan
ketergantungan dari pihak-pihak atau para pemangku kepentingan atas usaha kita.

9. Peduli lingkungan.

Seorang pengusaha harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sehingga


harus turut serta menjaga kelestarian lingkungan tempat usahanya.

G. Macam - Macam Tipe Wirausaha


1. Innovating Entrepreneur
Biasanya wirausaha tipe ini bersifat agresif dalam percobaan-percobaannya dan
ingin atau tertarik pada kemungkinan-kemungkinan untuk dapat dipraktikkan.

2. Initiative Entrepreneur
Tipe ini adalah orang-orang yang siap untuk menggunakan inovasi-inovasi yang
berhasil ditemukan dan diciptakan oleh Innovating Entrepreneur.
3. Fabian Entrepreneur
Tipe ini mirip dengan Initiative Entrepreneur, tetapi sifatnya penuh kehati-
hatian, dan sedikit ragu-ragu. Baru tertarik meniru sebuah inovasi jika benar-benar
telah menunjukkan sesuatu yang menguntungkan.
4. Drone Entrepreneur
Tipe wirausaha ini menolak kesempatan dalam mengubah produksi walaupun
dengan biaya-biaya yang relatif lebih rendah dari sebelumnya. Ia tidak
menjalankan fungsi wirausaha secara penuh, namun bila ia dalam posisi melakukan
inovasi, ia menampilkan suatu potensi dan mungkin merubahnya menjadi salah
satu tipe inovasi yang unik, dan berbeda dari yang lain. Ia lebih suka menginspirasi
orang lain ketimbang terinspirasi dari gaya orang lain.

H. Ciri-Ciri Wirausaha yang Berhasil


1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas.
Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju
sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut.
2. Inisiatif dan selalu proaktif.
Merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu
terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam
berbagai kegiatan.
3. Berorientasi pada prestasi.
Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada
prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan
pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang
dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
4. Berani mengambil risiko.
Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan
dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
5. Kerja keras.
Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia
datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya.
Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu
mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan
tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
6. Bertanggungjawab
Bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang
maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada
segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
7. Komitmen pada berbagai pihak.
Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik
yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.
Hubungan baik yang perlu dijalankan, antara lain kepada: para pelanggan,
pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.

I. Keuntungan dan Kelemahan Menjadi Wirausahawan


a. Keuntungan menjadi wirausaha adalah:
1. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang
secara penuh
2. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri
3. Terbuka peluang untuk mendapatkan manfaat dan keuntungan secara maksimal
4. Terbuka kesempatan untuk menjadi bos
5. Terbuka peluang membantu masyarakat dengan usaha-usaha yang konkrit.

b. Sedangkan kelemahannya antara lain:


1. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko. Jika
resiko ini telah diantisipasi dengan baik, maka berarti wirausaha telah
menggeser resiko tersebut.
2. Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang
3. Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus
berhemat.
4. Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dia buat
walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.
BAB III

KESIMPULAN

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Sedangkan kata Usaha berarti
bekerja, berbuat amal, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha secara etimologi berarti pejuang yang
berbuat sesuatu.

Secara umum, ruang lingkup kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis.

Seorang wirausaha harus mempunyai sikap mental atau jiwa yang kreatif, aktif, dan
menciptakan suatu product atau jasa yang unik, baru, dan bernilai yang bisa bermanfaat dan
berguna untuk diri sendiri juga untuk orang lain sehingga pendapatan akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

https://learnmine.blogspot.com/2013/05/makalah-kewirausahaan.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan

https://www.maxmanroe.com/pengertian-kewirausahaan.html

http://www.bhataramedia.com/forum/sebutkan-dan-jelaskan-7-ruang-lingkup-
kewirausahaan/

http://yogi-blogs-sharing.blogspot.com/2012/09/pengajaran-kewirausahaan-ruang-
lingkup.html?m=1

http://yunushadi.blogspot.com/2011/10/pengertian-manfaat-fungsi-dan-prinsip.html
16

Anda mungkin juga menyukai