Anda di halaman 1dari 2

Apakah Koperasi yang belum mendapatkan status badan hukum, boleh beroperasi sebagai

Koperasi ?
Penjelasan :
Dalam ketentuan yang berlaku (Peraturan Pemerintah, dan Permen 01/Per/M.KUKM/I/2006)
selama calon Koperasi (pra-Koperasi) itu masih dalam proses pengesahan untuk memperoleh
status badan hukum Koperasi, dapat melakukan kegiatan usaha.
Seperti diketahui bahwa jangka waktu dihitung sejak pengajuan permohonan sampai dengan
penerbitan dan/atau penolakan menjadi badan hukum Koperasi, menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendirian dan Perubahan
Anggaran Dasar Koperasi, adalah 3 (tiga) bulan.
Namun, kegiatan usaha tersebut nanti dilaporkan dan untuk mendapatkan persetujuan dalam
rapat anggota. Sepanjang rapat anggota menerima dan menyetujui operasionalisasi usaha yang
dilakukan calon pengurus (pra-Koperasi), sebelum pengesahan status badan hukum Koperasi,
maka operasionalisasi usaha tersebut menjadi tanggung jawab lembaga Koperasi.
Tetapi jika rapat anggota tidak menyetujui operasionalisasi usaha yang dilakukan calon
pengurus sebelum pengesahan status badan hukum Koperasi, maka hal itu menjadi tanggung
jawab pribadi calon pengurus tersebut

Koperasi dapat didirikan dengan memenuhi beberapa syarat, apa saja syarat-syarat itu?

Jawaban:
Sebuah koperasi dapat didirikan apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Koperasi harus memiliki sejumlah anggota
Koperasi harus memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Koperasi harus memiliki pengurus
Koperasi harus memperoleh pengesahan sebagai badan hukum Koperasi

Slide 12
Syarat Pendirian Koperasi
Pasal 12 Permen Koperasi dan UKM No. 9/2018 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan
Perkoperasian telah mengatur mengenai persyaratan pendirian Koperasi di Indonesia.  Pendirian
koperasi dilakukan dengan mengadakan rapat pendirian koperasi yang harus dihadiri oleh para
pendiri, dan juga dihadiri oleh pejabat yang berguna untuk melakukan penyuluhan terkait
koperasi.
Jumlah orang yang hadir dalam pendirian koperasi akan berbeda tergantung jenisnya. Untuk
pendirian koperasi primer dihadiri oleh 20 orang dan akan lebih sedikit untuk koperasi sekunder.

Syarat Koperasi Primer

Pendiri koperasi mengajukan akta pendirian koperasi baik itu secara tertulis maupun secara
elektronik kepada Menteri dengan melampirkan beberapa persyaratan, yaitu:

 Dua rangkap akta pendirian koperasi (bermaterai)


 Berita acara rapat pendirian koperasi
 Surat bukti penyetoran modal, 
 Rencana awal kegiatan koperasi

Syarat Koperasi Sekunder

Syarat untuk mendirikan koperasi sekunder sama seperti koperasi primer, namun terdapat
beberapa tambahan dokumen berupa:

 Hasil berita acara rapat pendirian 


 Keputusan pengesahan badan hukum koperasi primer dan/atau sekunder
 NPWP aktif untuk setiap calon anggota koperasi primer dan/atau sekunder

Syarat Koperasi Simpan Pinjam (KSP) 

Terdapat persyaratan khusus untuk KSP yang bisa dilihat pada:

 Pasal 10 ayat (5) Permen Koperasi dan UKM No. 9 thn 2018 

Setelah pengajuan akta pendirian koperasi, dan mendapatkan penilaian terkait anggaran dasar
serta persyaratan administrasi. Maka Menteri akan menerbitkan dua opsi surat, yaitu Surat
Keputusan (SK) penerimaan, atau penolakan.

SLIDE 14

Akta Pendirian Koperasi adalah akta perjanjian yang dibuat oleh para pendiri dalam rangka
pembentukan Koperasi, dan memuat anggaran dasar Koperasi.

Anda mungkin juga menyukai