Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MEMAHAMI KEWIRAUSAHAAN dan KEPEMILIKAN BISNIS BARU

DISUSUN OLEH :

1.   ULUL AZMI

2. KENANGA RAHMI ANNISA      


3.    RIZKA HENDRIYANI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PRODI KEUANGAN SYARIAH

TA. 2015/2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar belakang

Perkembangan perekonomian di Indonesia telah mengalamai kemajuan yang


sangat pesat. Keberadaaan wirausaha merupakan faktor yang mendorog
kemajuan ekonomi. Diperlukan sinergi antara pemerintah dan wirausahawan
untuk menciptakan iklim bisnis yang mempu menopang perekonomian.

Kewirausahaan itu menerima resiko untuk memulai dan menjalanka bisnis. Hal-
hal yang dibutuhkan untuk menjadi wirausaha dan pemilik bisnis baru sangatlah
tidak mudah, meliputi pemerintahan dirinya untuk disiplin dalam pekerjaan yang
dipilih serta bisa memelihara diri untuk bisa membuat dirinya dan konsumen
percaya dengan usahanya. Hal penting lainnya yaitu mengorientasikan
tindakan,dimana seorang wirausaha wajib bertindak didepan untuk mencapai
tujjuannya dan harus penuh semangat dan tolerandengan ketidakpastian untuk
resiko yang telah di perhitungkan dan resiko yang sering dihadapakan adalah jauh
dari keluarga.

1.2    Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian kewirausahaan

2.      Bagaimana sikap dan karakteristik kewirausahaan

3.      Apa pengertian usaha/bisnis kecil

4.      Bagaimana cara mengelola usaha/bisnis kecil

1.3    Tujuan

1.      Mendefenisikan kewirausahaan dan bisnis kecil

2.      Menjelaskan kewirausahaan dan bisnis/usaha kecil


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian kewirausahaan

Kewirausahaan berkaitan dengan bisnis kecil. Tapi mereka memiliki perbedaan


walaupun sangat kecil. Wirausahawan adalah mereka yang menanggung risiko
kepemilikan bisnis dengan pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan utama.
Sedangkan bisnis kecil adalah bisnis yang dimilikin dan dikelola secara mandiri
yang tidak mendominasi pasarnya. Bisnis kecil tidak merupakan bagian dari bisnis
lain dan hanya mempunyai pengaruh yang relatif kecil dalam pasarnya. Banyak
pemilik bisnis kecil mencirikan dirinya sebagai wirausahawan, namun mereka
tidak berniat untuk memperluas bisnisnya seperti wirausahawan sejati. Seorang
wirausahawan jika ingin membuka pusat fotokopi harus memiliki tujuan untuk
menciptakan jaringan nasional untuk menyaingi firma kinko. Walaupun orang itu
mungkin berawal dari pemilik bisnis kecil, tapi pertumbuhan itu dapat terjadi dari
visi dan kegiatan kewirausahaan. Jadi yang membedakan kepemilikan bisnis kecil
dan kewirausahaan adalah adanya visi, aspirasi, dan strategi. Pemilik bisnis kecil
tidak punya rencana untuk pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari
pendapatan yang aman dan nyaman, sedangkan wirausahawan termotivasi untuk
tumbuh berekspansi dan membangun yang artinya siap menanggung resiko.

Kewirausahaan atau entrepreneurship yaitu proses yang membawa tanah, tenaga


kerja, dan modal bersama-sama dan mengambil resiko yang terlibat dalam suatu
proses produksi barang dan jasa untuk menghasilkan laba, tanah, tenaga kerja,
dan modal yang merupakan sumber daya pasif yang menghasilkan barang dan
jasa yang diinginkan.

Alasan yang mendasari banyak orang memutuskan untuk menjadi wirausaha,


antara lain:

         Seseorang menjadi wirausaha karena merupakan salah satu profesi yang


memiliki kedudukan yang terpandang dimata masyarakat.
         Wirausaha adalah suatu profesi yang memungkinkan seseorang untuk
bebas mengambil keputusan dalam pelaksanaan kerjanya.

         Menjadi wirausaha karena memanfaatkan kesempatan yang seketika 


muncul

         Menjadi wirausaha karena kewajiban melanjutkan bisnis keluarga

Wirausaha adalah segolongan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk


melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan
yang tepat guna memastikan yang sukses. Ciri dan watak yang biasa dimiliki oleh
seorang yang memiliki jiwa wirausaha yaitu:

a.       Percaya diri

b.      Berorientasi pada tugas dan hasil

c.       Pengambil resiko

A.    Sikap-sikap kewirausahaan

Setiap wirausaha harus menunjukkan sikap-sikap positif untuk memndukung


tujuannya. Beberapa sikapnya adalah

1.      Sikap terhadap karir.

Factor yang dapat membantu wirausaha dalam mengembangkan karirnya antara


lain:

         Selalu berpikir secara kreatif dan aktif untuk mengembangkan diri dan
usahanya

         Tidak segan mencontih orang-orang yang berhasil dalam bidang pekerjaan


yang sama
         Selalu tanggap dan fleksibel terhadap perubahan dan kemajuan teknologi

         Tunjukan keyakinan pada diri sendiri maupun pada karyawan

         Harus mampu menggabungkan sifat-sifat pribadi dari para individu yang


bekerja

         Berani mengambil keputusan dengan dilandasi pertimbangan yang matang

         Selalu bersikap dan berpandang positif terhadap segala sesuatu

2.      Sikap mental seorang wirausaha

Para wirausaha harus bisa menikmati pekerjaan mereka dan berdedikasi total
terhadap apa yang mereka lakukan. Sikap mental positif mengubah pekerja
mereka menjadi pekerjaan yang menyenangkan dan member kepuasan terhadap
mereka.

3.      Sikap kepemimpinan

Wirausaha pada hakikatnya pekerjaan mereka adalah pemimpin, karena mereka


harus mencari peluang-peluang; memulai proyek-proyek mengumpulkan
sumberdaya manusia dan financial yang diperlukan untuk melaksanakan proyek,
menentukan tujuan. Cirri-ciri umum yang terdapat pada pemimpin yang memiliki
orientasi yang tinggi pada orang meliputi hal-hal berikut:

         Mengerti kebutuhan, tujuan-tujuan, nilai-nilai, batas-batas dan kemampuan


mereka sendiri

         Peka terhadap kebutuhan orang lain

         Dapat menerima dan menghargai nilai dan gaya hidup yang berlainan

         Melibatkan karyawan mereka dalam tujuan perusahaan dengan memahami


kebutuhan mereka

         Memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik


4.      Sikap mengambil resiko

Wirausaha menghindari situasi resiko rendah karena tidak ada tantangannya dan
menjauhi situasi resiko tinggi, karena mereka ingin berhasil. Mereka mendapat
kepuasan besar dalam melaksanakan tugas-tugasyang sukar tetapi realitik dengan
menerapkan keterampilan mereka.

5.      Sikap mengambil keputusan

Wirausaha harus punya kepercayaan diri yang teguh dan yakin bahwa mampu
membuat keputusan yang tepat. Sebagai wirausaha harus lebih kreatif daripada
manager konvensional, karena mereka harus membuat keputusan yang baik
tanpa bantuan data kuantitatif atau dengan dukungan staf yang berpengalaman.

6.      Sikap untuk perencanaan bisnis

Dalam bisnis terdapat kegiatan perencanaan. Yaitu kegiatan kewirausahaan yang


mencakup tugas-tugas seperti mengadakan kontak dengan para banker, akuntan,
pengacara, dan orang-orang lain yang membantu dala aspek financial dan hokum
dari bisnis. Aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin meliputi, menyiapkan laporan
keuangan bulanan, memonitor dan merevisi anggaran, mengelola proses produksi
serta memasarkan produk dan jasa.

7.      Sikap menggunakan waktu secara efisien

Sebagai wirausaha perlu menggunakan waktu secara efektif melalui managemen


yang baik. Kreatifitas, pemecahan masalah dan pencarian peluang itu merupakan
cirri khas wirausaha.

8.      Sikap menilai peluang besar

Bila wirausaha tidak dapat memanfaatkan peluang pasar maka mereka akan
mengalami kegagalan dalam memasarkan produknya. Para wirausaha
membutuhakn informasi tentang pasar. Tujuan pemasaran adalah memenuhi
permintaanpelanggan atau konsumen. Riset pasar dapat membantu wirausaha
untuk:
         Menemukan pasar yang menguntungkan

         Memilih produk yang dapat dijual

         Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen

         Meningkatkan teknik-teknik pemasaran

         Merencanakan sasaran-sasaran yang realistis

B.     Karakteristik kewirausahaan

Banyak wirausahawan sukses memiliki karakteristik yang banyak akal, peduli


terhadap hubungan pelanggan yang baik, dan juga memiliki hasrat kuat untuk
menjadi bos bagi diri sendiri. Mereka juga memiliki keyakinan bahwa membangun
bisnis yang berhasil akan membantu mereka meraih keinginannya. Mereka
mampu berhadapan dengan ketidakpastian dan resiko. Bahkan menanggung
resiko hampir menjadi elemen inti kewirausahawan. Banyak wirausahawan sukses
melihat apa yang mereka lakukan berbahaya, tapi mereka justru bergairah
mengenai gagasan mereka dan merasa yakin dengan rencana mereka yang
dianggap beresiko.

Beberapa jiwa kewirausahaan  di kemukakan oleh J.A Schumpeter, antara lain:

1.      Berambisi tinggi

2.      Energetic

3.      Bernafsu

4.      Percaya diri

5.      Kreatif dan inovatif

6.      Senang bergaul

7.      Pandai bergaul
8.      Bersifat fleksibel

9.      Hard working

10.  Berpandangan kedepan

11.  Netral, nerani ambil resiko

12.  Senang mandiri dan bebas

13.  Nayak inisiatif dan bertanggung jawab

14.  Bersikap optimistic

15.  Memandang kegagalan sebagai pengalaman yang berharga

16.  Selalu berorientasi laba

17.  Selalu memperhitungkan dengan uang

18.  Gemar bersaing/bertanding/kompetisi

C.     Memulai dan mengoperasikan bisnis kecil

Saat ini memulai bisnis bisa menjadi lebih mudah dan cepat dibandingkan dulu
karena di internet kita bisa mengumpulkan informasi tentang bagaimana cara
berbisnis. Namun calon wirausahawan harus tetap membuat keputusan yang
tepat saat memulai bisnis, apakah ingin membeli bisnis yang sudah ada atau ingin
memulai dari awal. Calon wirausahawan juga harus tahu cara mencari sumber
daya keuangan yang tepat serta memutuskan kapan mendengarkan saran para
ahli keuangan.

Usaha/bisnis kecil adalah salah satu penopang aktivitas bisnis dalam suatu
Negara. Merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakuan baik oleh perorangan
maupun kelompok, dimana modal awal tidak bernilai besar dan memiliki tujuan
untuk memperoleh laba dengan jumlah tenaga kerja dan asset yang relative
terbatas.
Di undang-undang usaha/bisnis kecil disimpulkan bahwa yangdikategorikan
sebagai  usaha/bisnis kecil di Indonesia adalah perusahaan yang nilai kekayaan
atau asetnya tidak lebih dari  Rp.200.000.000,- atau perusahaan yang
memperkerjakan tidak lebih dari 29 orang karyawan. Sekarang banyak
usaha/bisnis kecil bergerak dibidang jasa terutama perdagangan dan bidang
manufaktur. Ciri-ciri dari usaha kecil adalah:

1.      Umumnya dikelola oleh pemiliknya

2.      Strukturnya organisasi yang sederhana

3.      Pemilik mengenal karyawannya

4.      Presentase kegagalan perusahaan tinggi

5.      Kekurangan manager ahli

6.      Jumlah karyawan yang relative sedikit.

Usaha/bisnis kecil memiliki keunggulan dan kelemahan, diharapkan kepada para


pelaku usaha dapat mengatasinya dengan baik. Keunggulan usaha/bisnis kecil:

1.      Tidak birokratis dan mandiri

2.      Fleksibelitas

3.      Dinamis

4.      Kebanyakan pemilik ulet dan mau bekerja keras

5.      Efisien dalam pengeluaran biaya tertentu

6.      Kebebasa bertindak dan membuat keputusan bisnis

7.      Keakraban dan hubungan erat antar karyawan

Kelemahan-kelemahan usaha/bisnis kecil:

1.      Kurang berorientasi pada masa depan


2.      Jarang mengadakan inovasi

3.      Jarang melakukan kaderisasi

4.      Cepat merasa puas diri akan apa yang telah didapat

5.      Kurang tanggap perkembangan teknologi

6.      Kurangnya pengetahuan akan peraturan atau hokum

7.      Kurangnya pengetahuan dan pengalaman managemen

8.      Struktur modal yang tidak memadai

Berikut ini beberapa cara untuk memulai bisnis :

1.      Menyusun rencana bisnis

Rencana bisnis adalah dokumen yang dibuat oleh wirausahawan yang merangkum
strategi bisniss untuk usulan perusahaan baru dan cara strategi tersebut
diimplementasikan.

a.       Menetapkan tujuan dan sasaran

Rencana bisnis harus bisa menjawab tiga pertanyaan, yaitu : (a) Apa tujuan dan
sasaran wirausahawan? (b) Strategi apa yang harus digunakan untuk
mendapatkannya? (c) Bagaimana implementasi strategi-strategi itu? Rencana
bisnis  juga menentukan strategi produksi dan pemasaran, unsur-unsur hukum
dan organisasi, serta akuntansi dan keuangan.

b.      Peramalan penjualan (sales forecasting)

Rencana bisnis juga harus mempertimbangkan urutan pengambilan keputusan


strategis dalam perusahaan baru. Wirausahawan tidak dapat meramalkan
pendapatan penjualan tanpa terlebih dulu melakukan riset pasar. Wirausahawan
harus menunjukkan pemahaman tentang pasar terkini, kekuatan dan kelemahan
perusahaan-perusahaan yang ada, serta sarana yang akan digunakan perusahaan
untuk bersaing. Ramalan penjualan adalah salah satu unsur penting rencana
bisnis, karena dengan ini wirausahawan dapat memperkirakan ukuran pabrik,
toko atau kantor yang diperlukan atau memutuskan banyak persediaan yang
harus ada dan berapa banyak karyawan yang harus dipekerjakan.

c.       Perencanaan keuangan

Rencana keuangan merujuk pada rencana wirausahawan untuk mengubah semua


aktivitas lain menjadi uang. Rencana keuangan umumnya mencakup anggaran
tunai, laporan pendapatan, neraca, dan bagan titik impas (breakeven). Yang
paling penting adalah anggaran yang dibutuhkan sebelum membuka bisnis untuk
menjaga bisnis tetap berjalan sebelum mulai mendapat laba.

2.      Memulai bisnis kecil

Untuk memulai bisnis dibutuhkan komitmen untuk menjadi pemilik bisnis. dalam
mempersiapkan rencana bisnis, wirausahawan harus memilih industri dan pasar
tempat ia bersaing. Para pemilik bisnis kecil juga harus yakin bahwa mereka
memahami sifat bisnis mereka.

a.       Membeli bisnis yang sudah ada

Selanjutnya wirausahawan harus memutuskan apakah akan membeli suatu bisnis


yang sudah ada atau memulai dari awal. Jika membeli yang sudah ada
kemungkinannya lebih baik karena jika berhasil, bisnis yang sudah ada telah
membuktikan kemampuannya menarik pelanggan dan menghasilkan laba. Bisnis
itu juga sudah menjalin hubungan dengan berbagai pihak yang meminjamkan
uang, para pemasok, dan pihak berkepentingan lainnya.

b.      Memulai dari awal

Beberapa orang justru mencari kepuasan dari menanam gagasan,


memeliharanya, dan membuatnya tumbuh menjadi bisnis yang kokoh dan kuat.
Bisnis baru tidak akan menanggung pengaruh buruk dari kesalahan yang pernah
dibuat pemilik sebelumnya. Pemilik baru juga bebas memilih pihak yang
meminjamkan uang, peralatan, investori, lokasi, para pemasok, serta para
pekerja.

Namun memulai bisnis dari awal memiliki resiko lebih besar daripada membeli
bisnis yang sudah ada. Keberhasilan atau kegagalan akan bergantung pada
kemampuan mengidentifikasi peluang suatu bisnis menciptakan produk yang
akan dibayar oleh para pelanggan yang saat ini belum tersedia. Wirausahawan
harus meneliti pasar dan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini :

-          Siapakah pelanggan saya?

-          Di manakah mereka?

-          Pada harga berapa mereka akan membeli produk saya?

-          Dalam jumlah berapa mereka akan membeli?

-          Siapa sajakah pesaing saya?

-          Bagaimana produk saya akan dibedakan dari pesaing saya?

3.      Membiayai bisnis kecil

Walaupun pemilihan cara memulai bisnis amat penting, tapi pilihan itu tidak akan
berarti jika pemilik bisnis kecil tidak memiliki dana untuk memulainya.  Yang 
termasuk sumber-sumber pembiayaan umum adalah keluarga dan teman,
tabungan pribadi, bank dan lembaga peminjaman lainnya, para penanam modal,
dan badan-badan pemerintahan.

Sumber investasi lainnya, yaitu :

a.       Perusahaan modal bersama

Perusahaan modal bersama adalah sekelompok investor kecil yang menanamkan


uangnya di perusahaan-perusahaan yang memiliki pertumbuhan pesat.
Perusahaan ini tidak meminjamkan uang tapi untuk yang menanamkan modal
akan mendapatkan sebagian saham.
b.      Small-Business Investment Companies (SBIC)

Ini adalah perusahaan investasi yang diatur oleh pemerintah federal yang
meminjam uang dari SBA untuk diinvestasikan atau dipinjamkan ke bisnis-bisnis
kecil.

4.      Waralaba

Waralaba adalah perjanjian yang mengatur transaksi antara terwaralaba


(franchisee) untuk membeli hak menjual barang atau jasa dari perwaralaba
( franchiser). Terwaralaba akan mendapat untung dari pengalaman dan keahlian
perusahaan induk dan pewaralaba bahkan bisa menawarkan dana keuangan.

Waralaba menguntungkan baik penjual maupun pembeli. Pewaralaba dapat


tumbuh cepat dengan menggunakan investasi uang yang disediakan oleh
terwaralaba. Terwaralaba juga akhirnya memiliki bisnis sendiri dan mendapat
akses terhadap keterampilan manajemen bisnis besar. Untuk kerugian yang paling
berarti adalah biaya awal. Harga waralaba sangat bervariasi. Terwaralaba juga
diwajibkan untuk menyumbang persentase penjualan kepada perusahaan induk.

D.    Kegagalan  dan keberhasilan bisnis kecil

Kita akan membahas beberapa kecenderungan (tren) pokok dalam memulai suatu
bisnis kecil. Kemudian kita akan melihat beberapa alasan baik kegagalan maupun
keberhasilan usaha bisnis.

1.      Tren dalam memulai bisnis kecil

a.       Kehadiran e-commerce

Tren yang paling signifikan bagi bisnis kecil yang baru berdiri adalah cepatnya
kehadiran perdagangan elektronik. Internet telah memberikan cara-cara baru
dalam melaksanakan bisnis, wirausahawan yang cerdas mampu menciptakan dan
memperluas bisnis-bisnis secara lebih cepat dan mudah dibanding dulu.

b.      Peralihan dari bisnis besar

Semakin banyak bisnis yang dimulai oleh orang yang memilih meninggalkan
perusahaan-perusahaan besar serta menggunakan pengalaman dan pengetahuan
mereka untuk diri sendiri.

c.        Peluang dari kaum minoritas dan wanita

Banyak bisnis yang dimulai oleh anggota kaum minoritas dan wanita.

d.      Peluang global

Banyak wirausahawan kini yang menemukan peluang-peluang baru di pasar luar


negeri.

e.       Tingkat keberhasilan yang lebih baik

Banyak orang yang tertarik untuk menguji keterampilan mereka sebagai


wirausahawan karena tingkat kegagalan bisni-bisnis kecil telah menurun.

2.      Alasan-alasan kegagalan

a.       Manajerial yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman

Banyak calon wirausahawan yang berpikir mereka dapat berhasil dengan


menggunakan logika saja tanpa yakin akan keahlian manajerial mereka.

b.      Kurang memberi perhatian

Beberapa wirausahawan mencoba meluncurkan usaha pada waktu luang mereka


atau hanya mengabdikan sedikit waktu untuk bisnis barunya.

c.       Sistem kontrol yang lemah

Sistem kontrol yang efektif diperlukan untuk membantu agar bisnis dapat tetap
bertahan dan untuk membantu manajer mewaspadai masalah-masalah yang
mungkin timbul.
d.      Kurangnya modal

Beberapa wirausahaan sangat optimis mengenai seberapa cepat mereka mulai


mendapatkan laba. Padahal suatu bisnis harus memiliki modal yang cukup untuk
beroperasi selama beberapa bulan tanpa mendapatkan laba.

3.      Alasan-alasan keberhasilan

a.       Kerja keras, dorongan dan dedikasi

Para pemilik bisnis harus berkomitmen dalam mencapai keberhasilan dan rela
menghabiskan waktu dan usaha sebanyak mungkin untuk dapat mewujudkannya.

b.      Permintaan pasar akan produk atau jasa yang disediakan

Analisis yang cermat terhadap kondisi pasar dapat membantu para pemilik bisnis
kecil melihat kemungkinan penerimaan produk mereka di pasar.

c.       Kompetensi manajerial

Para pemilik bisnis yang kecil yang berhasil mungkin mendapatkan kompetensi
melalui pelatihan atau pengalaman, atau dengan belajar dari keahlian orang lain.

d.      Keberuntungan

e.       Pemilik menaruh perhatian kepada pesaing baru

f.       Bisnis berada dalam industry pertumbuhan

Bentuk usaha kecil yang popular adalah sebagai berikut;

a.       Jasa

b.      Eceran(retaling)

c.       Grosir(wholesaling)

d.      Pertanian
e.       Pabrikasi (manufacturing)

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Kewirausahaan atau entrepreneurship yaitu proses yang membawa tanah, tenaga


kerja, dan modal bersama-sama dan mengambil resiko yang terlibat dalam suatu
proses produksi barang dan jasa untuk menghasilkan laba, tanah, tenaga kerja,
dan modal yang merupakan sumber daya pasif yang menghasilkan barang dan
jasa yang diinginkan.

Usaha/bisnis kecil adalah salah satu penopang aktivitas bisnis dalam suatu
Negara. Merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakuan baik oleh perorangan
maupun kelompok, dimana modal awal tidak bernilai besar dan memiliki tujuan
untuk memperoleh laba dengan jumlah tenaga kerja dan asset yang relative
terbatas.

Dengan dibuatnya makalah ini, bisa menambah pengetahuan tentang


kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru lebih baik lagi. Bisa
memperhitungkan, mengidentifikasi, dan merencanakan agar bisa meminimalisir
kegagalan bisnis. Kegagalan dan keberhasilan sebuah usaha tergantung pada
kemampuan pelaku bisnis.

B.     Daftra Pustaka
Griffin Ricky W, Ronald J. Ebert,Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1.Jakarta:Erlangga 2006

Griffin Ricky W, Ronald J. Ebert,Bisnis Edisi Keempat Jilid 1.Jakarta:


Prenhallindo,1997

Gitosudarmo Indriyo, Pengantar Bisnis Edisi Kedua,Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,


2003

Nilasari Irma, Sri Wiludjeng, Pengantar Bisnis Edisi Pertama, Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2006

Nickels William G, James M. Mchugh, Susan M.Mchugh, Pengantar Bisnis Edisi


Kedelapan, Jakarta: Salemba Empat,2009

http://www.slideshare.net/shellyintanpermatasarie/bab-iv-memahami-
kewirausahaan-dan-kepemilikan-bisnis-baru

Anda mungkin juga menyukai