Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MEMAHAMI KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN


BISNIS BARU

Bapak SUWANTO S.E, M.M

Disusun oleh Kelompok 3 :

1. ACHMAD YANI (202010112)


2. AGUNG DWIYANA WARSITA (202010123)
3. ERWIN DEANDRA PUTRA (202010093)
4. ESTER AYU SORAYA L (201947002)
5. JOSE ANDREW (202010107)
6. MUHAMMAD DWI ARIYANTO (202010118)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BHAKTI PEMBANGUNAN


Jl.sabar No. 66 Petukangan Selatan Pesanggrahan
Jakarta Selatan 12270
Telp. (021) 7362445, 7362467 Fax. (021) 7363569
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan perekonomian di Indonesia telah mengalamai kemajuan yang sangat

pesat. Keberadaaan wirausaha merupakan faktor yang mendorong kemajuan ekonomi.

Diperlukan sinergi antara pemerintah dan wirausahawan untuk menciptakan iklim bisnis yang

mampu menopang perekonomian.

Kewirausahaan itu menerima resiko untuk memulai dan menjalankan bisnis. Hal-hal

yang dibutuhkan untuk menjadi wirausaha dan pemilik bisnis baru sangatlah tidak mudah,

meliputi pemerintahan dirinya untuk disiplin dalam pekerjaan yang dipilih serta bisa

memelihara diri untuk bisa membuat dirinya dan konsumen percaya dengan usahanya. Hal

penting lainnya yaitu mengorientasikan tindakan,dimana seorang wirausaha wajib bertindak

didepan untuk mencapai tujjuannya dan harus penuh semangat dan toleran dengan

ketidakpastian untuk resiko yang telah di perhitungkan dan resiko yang sering dihadapakan

adalah jauh dari keluarga.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian kewirausahaan

2. Bagaimana sikap dan karakteristik kewirausahaan

3. Apa pengertian usaha/bisnis kecil

4. Bagaimana cara mengelola usaha/bisnis kecil

1.3 Tujuan
1. Mendefenisikan kewirausahaan dan bisnis kecil

2. Menjelaskan kewirausahaan dan bisnis/usaha kecil.


BAB II

PEMBAHASAN

1.1. Pengertian kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia

unggul, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Sedangkan usaha berarti perbuatan amal,

bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.

Menurut Robin, Kewirausahaan adalah sutau proses seseorang guna mengejar peluang-

peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang

mereka kendalikan..

Kewirausahaan atau entrepreneurship yaitu proses yang membawa tanah, tenaga kerja,

dan modal bersama-sama dan mengambil resiko yang terlibat dalam suatu proses produksi

barang dan jasa untuk menghasilkan laba, tanah, tenaga kerja, dan modal yang merupakan

sumber daya pasif yang menghasilkan barang dan jasa yang diinginkan.

Pengertian Kewirausahaan menurut beberapa ahli.

Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan

dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad

Sanusi, 1994).

Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam

memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. (Zimmerer,

1996).

Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-up

phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997).

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam

menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta

menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka

memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
(Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995).

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku

inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses

dalam menghadapi tantangan hidup. (Soeparman Spemahamidjaja, 1977).

Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). (Richard

Cantillon, 1973).

Alasan yang mendasari banyak orang memutuskan untuk menjadi wirausaha, antara lain:

1. Seseorang menjadi wirausaha karena merupakan salah satu profesi yang memiliki

kedudukan yang terpandang dimata masyarakat.

2. Wirausaha adalah suatu profesi yang memungkinkan seseorang untuk bebas mengambil

keputusan dalam pelaksanaan kerjanya.

3. Menjadi wirausaha karena memanfaatkan kesempatan yang seketika muncul.

4. Menjadi wirausaha karena kewajiban melanjutkan bisnis keluarga.

Wirausaha adalah segolongan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat

dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil

keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan yang sukses.

Ciri dan watak yang biasa dimiliki oleh seorang yang memiliki jiwa wirausaha yaitu:

1.1.1. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN


Banyak wirausahawan sukses memiliki karakteristik yang banyak akal, peduli terhadap

hubungan pelanggan yang baik, dan juga memiliki hasrat kuat untuk menjadi bos bagi diri

sendiri. Mereka juga memiliki keyakinan bahwa membangun bisnis yang berhasil akan

membantu mereka meraih keinginannya. Mereka mampu berhadapan dengan ketidakpastian

dan resiko. Bahkan menanggung resiko hampir menjadi elemen inti kewirausahawan. Banyak

wirausahawan sukses melihat apa yang mereka lakukan berbahaya,

tapi mereka justru bergairah mengenai gagasan mereka dan merasa yakin dengan rencana

mereka yang dianggap beresiko.


Wirausaha adalah segolongan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat

dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil

keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan yang sukses.

Beberapa ciri- ciri atau karakteristik yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah

sebagai berikut:

1. Sikap Inovatif (Banyak Akal)

Dia selalu mendekati berbagai masalah dengan berusaha menggunakan cara-cara baru

yang lebih bermanfaat. Dia terbuka terhadap gagasan, pandangan, dan penemuan baru

yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya. Dia tidak terpaku pada masa

lalu, tapi selalu berpandangan kedepan untuk mencari cara-cara baru atau memperbaiki

cara-cara yang biasa dilakukan orang lain untuk meningkatkan kinerja.

2. Sikap mental seorang wirausaha

Para wirausaha harus bisa menikmati pekerjaan mereka dan berdedikasi total terhadap apa

yang mereka lakukan. Sikap mental positif mengubah pekerja mereka menjadi pekerjaan

yangmenyenangkan dan member kepuasan terhadap mereka.

3. Sikap kepemimpinan

Wirausaha pada hakikatnya pekerjaan mereka adalah pemimpin, karena mereka harus

mencari peluang-peluang; memulai proyek-proyek mengumpulkan sumberdaya manusia

dan financial yang diperlukan untuk melaksanakan proyek, menentukan tujuan. Cirri-ciri

umum yang terdapat pada pemimpin yang memiliki orientasi yang tinggi pada orang

meliputi hal-halberikut:

 Mengerti kebutuhan, tujuan-tujuan, nilai-nilai, batas-batas dan kemampuan mereka

sendiri.

 Peka terhadap kebutuhan orang lain.

 Dapat menerima dan menghargai nilai dan gaya hidup yang berlainan.
 Melibatkan karyawan mereka dalam tujuan perusahaan dengan memahami kebutuhan

mereka.

 Memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik

4. Sikap mengambil resiko

Wirausaha menghindari situasi resiko rendah karena tidak ada tantangannya dan menjauhi

situasi resiko tinggi, karena mereka ingin berhasil. Mereka mendapat kepuasan besar

dalam melaksanakan tugas-tugasyang sukar tetapi realitik dengan menerapkan

keterampilan mereka.

5. Sikap mengambil keputusan

Wirausaha harus punya kepercayaan diri yang teguh dan yakin bahwa mampu membuat

keputusan yang tepat. Sebagai wirausaha harus lebih kreatif daripada manager

konvensional, karena mereka harus membuat keputusan yang baik tanpa bantuan data

kuantitatif atau dengandukungan staf yang berpengalaman.

6. Sikap untuk perencanaan bisnis

Dalam bisnis terdapat kegiatan perencanaan. Yaitu kegiatan kewirausahaan yang

mencakup tugas-tugas seperti mengadakan kontak dengan para banker, akuntan,

pengacara, dan orang- orang lain yang membantu dala aspek financial dan hokum dari

bisnis. Aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin meliputi, menyiapkan laporan keuangan

bulanan, memonitor dan merevisi anggaran, mengelola proses produksi serta memasarkan

produk dan jasa.

7. Sikap menggunakan waktu secara efisien

Sebagai wirausaha perlu menggunakan waktu secara efektif melalui managemen yang

baik. Kreatifitas, pemecahan masalah dan pencarian peluang itu merupakan cirri khas

wirausaha.
8. Sikap menilai peluang besar
Bila wirausaha tidak dapat memanfaatkan peluang pasar maka mereka akan mengalami

kegagalan dalam memasarkan produknya. Para wirausaha membutuhakn informasi

tentang pasar. Tujuan pemasaran adalah memenuhi permintaanpelanggan atau konsumen.

Riset pasar dapat membantu wirausaha untuk:

 Menemukan pasar yang menguntungkan.

 Memilih produk yang dapat dijual.

 Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen.

 Meningkatkan teknik-teknik pemasaran.

 Merencanakan sasaran-sasaran yang realistis.

2.1. Bentuk Kepemilikan Bisnis

2.1.1. Kepemilikan Perseorangan

Bisnis yang dimiliki oleh seorang pemilik disebut sebagai suatu kepemilikn perseorang (

sole proprietorship ). Dan pemiliknya disebut dengan pemilik tunggal ( sole proprietor ). Pemilik

dapat memperoleh modal dari kreditor untuk bisnisnya. Contoh umum dari kepemilikan

perseorangan antara lain adalah restoran lokal, perusahan konstruksi lokal, tukang cukur, toko

pakaian lokal, dan lain-lain.

Kepemilikan perseorangan harus bersedia menerima tanggung jawab akan kinerja

perusahaan secar apenuh. Tekanan dari tanggung jawab ini lebih besar dari pada tanggung jawab

karyawan dimanapun juga.kepemilikan perseorangan juga harus bersedia bekerja dengan waktu

yang fleksibel. Mereka harus siap dihubungi setiap waktu dan harus siap menggantikan

karyawannya yang sakit. Mereka harus mampu menunjukan sikap kepemimpinan yang kuat,

kemampuan berorganisasi yang baik dan berkomunikasi dengan baik kepada para karyawannya.
KEUNTUNGAN KEPEMILIKAN PERSEORANGAN

1. Kebebasan dan Pengendalian Penuh

Kebebasan mungkin merupakan manfaat paling penting dari usaha perseorangan. Karena

memiliki bisnis mereka sendiri, para pemiliknya tidak bertanggung jawab terhadap siapa

pun selain diri mereka sendiri. Dengan hanya seorang pemilik yang memiliki kendali penuh

atas perusahaan, maka peluang terjadinya konflik selama pengambilan keputusan dapat

dihilangkan. Contohnya, seorang pemilik restoran dapat memutuskan menu apa yang akan

disajikan serta berapa harga dan juga gaji yang akan diberikan kepada karyawannya.

2. Pajak yang Lebih Rendah

Keistimewaan menarik lainnya dari kepemilikan perseorangan adalah diperlonggarnya

tagihan pajak bagi bisnis yang kemungkinan menderita kerugian pada tahap awal mereka.

Undang-undang pajak mengizinkan para pemilik untuk memperlakukan pendapatan

penjualan dan biaya operasi sebagai bagian dari keuangan pribadi mereka. Karena

keuntungan dari suatu kepemilikan perseorangan dianggap sebagai suatu penghasilan

pribadi, maka mereka menjadi subjek pajak yang lebih rendah dari pada pajak yang

dikenakan kapada beberapa bentuk kepemilikan bisnis lainnya.

3. Organisasi yang Mudah

Mendirikan suatu perusahaan perseorangan relatif mudah. Hanya sedikit persyaratan hukum

yang dibutuhkan. Bentuk kepemilikan perseorangan tidak perlu membuat suatu entitas

hukum terpisah. Pemilik hanya perlu mendaftarkan perusahaannya di negara bagian, dimana

pada umumnya hal ini dapat dilakukan melalui surat. Pemilik juga perlu mengajukan izin

kerja untuk melakukan jenis bisnis tertentu. Persyaratan perizinan yang spesifik dapat

bervariasi diantara setiap negara bagian dn bahkan kota dimana bisbis tersebut berlokasi.
4. Seluruh Keuntungan akan Diterima Oleh Pemilik Tunggal

Pemilik tunggal tidak harus membagi keuntungannya kepada pemilik lain. Jadi, imbalan dari

mendirikan sebuah perusahaan yang berhasil akan kembali kepada pemiliknya sendiri.

KEKURANGAN KEPEMILIKAN PERSEORANGAN

1. Tanggung jawab tak terbatas.

Pemilik tunggal menjadi subjek tunggal dari kewajiban yang tidak terbatas ( unlimited

liability ), yaitu menanggung semua hutang yang terjadi dalam bisnis yang dikelolanya. Jika

seorang pemilik tunggal menghadapi tuntunan hukum, maka pemilik tunggal trsebut secara

pribadi akan bertanggung jawab atas semua keputusan yang diberikan kepada perrusahaan.

Jika perusahaan gagal menghasilkan cukup banyak uang tunai, tagihan harus dibayar dari

kantong pribadi.

2. Dana yang Terbatas

Seorang pemilik tunggal mungkin memiliki dana yang terbatas untuk diinvestasikan dalam

perusahaan. Jadi, pemilik tunggal akan memiliki kesulitan untuk melakukan pengembangan

dalam usaha bisnisnya.

3. Keahlian yang Terbatas

Seorang pemilik tunggal memiliki keahlian yang terbatas dan mungkin tidak mampu

mengendalikan seluruh aspek bisnisnya. Sebagai contoh, seorang pemilik tunggal akan

mengalami kesulitan menjalankan usaha praktik medis besar karena beragamnya jenis

keahlian yang dibutuhkan.

4. Pemilik Tunggal Menanggung Seluruh Kerugian

Sama halnya dengan pemilik tunggal tidak harus membagi keuntungannya, mereka juga

tidak dapat membagi kerugian yang dialami perusahaannya kepada pemilik lain.
2.1.2. Pesekutuan

Bisnis yang dimilik secara bersama oleh dua atau lebih orang disebut persekutuan

( partner ship ). Dalam persekutuan umum ( general partnership ), seluruh sekutu memiliki

kewajiban yang tidak terbatas. Jadi, semua sekutu akan bertanggung jawab secara pribadi atas

seluruh kewajiban perusahaan. Sebaliknya dalam persekutuan terbatas ( limited partnership ),

perusahaan memiliki beberapa sekutu terbatas ( limited partners ), yaitu sekutu yang

kewajibannya dibatasi oleh uang atau harta yang telah mereka sumbangkan pada

persekutuan.sekutu terbatas hanyalah investor dalam suatu persekutuan dan tidak ikut berperan

dalam manajemen, tetapi karena mereka telah berinvestasi dalam perusahaan, mereka akan

menanggung kerugian maupun keuntungan yang diperoleh. Persekutuan terbatas memiliki dua

atau lebih sekutu umum ( general partners ), yaitu sekutu yang mengelola bisnis tersebut,

menerima gaji, berbagi keuntungan maupun kerugian bisnis dan memiliki kewajiban yang tidak

terbatas.

KEUNTUNGAN PERSEKUTUAN

1. Tambahan Pendanaan

Keuntungan paling mencolok dari persekutuan umum adalah kemampuan untuk tumbuh

dengan adanya tambahan bakat dan uang baru. Seperti usaha perseorangan, persekutuan

dapat dibentuk hanya dengan memenuhi beberapa persyaratan. Walaupun demikian, semua

persekutuan harus dimulai dengan semacam kesepakatan. Beberapa persekutuan memiliki

ribuan sekutu, yang semuanya diharuskan menginvestasikan sebagian uang mereka ke

dalam bisnis. Jenis persekutuan ini memiliki banyak potensi mengalami pertumbuhan

karena akses yang dimilikinya ke dana dan modal dalam jumlah besar.

2. Pembagian Kerugian

Setiap kerugian bisnis yang dialami oleh persekutuan akan ditanggung oleh seluruh sekutu.

Jadi, tidak ada satu orang yang akan menyerap keseluruhan kerugian. Setiap pemilik akan

menyerap bagian kerugiannya saja.


3. Lebih Banyak Spesialisasi

Dengan persekutuan, para sekutu memusatkan perhatian mereka pada masing-masing

spesialisasi yang dimilikinya dan dapat melayani berbagai macam pelanggan.

KERUGIAN PERSEKUTUAN

1. Tanggung Jawab yang Tidak Terbatas.

Seperti halnya usaha perseorangan, kekurangan paling besar dari persekutuan adalah

tanggung jawab yang tidak terbatas. Semua sekutu ikut menanggung semua hutang yang

dibebankan atas nama persekutuannya. Jika ada sekutu yang menciptakan hutang bisnis

semua sekutu ikut menanggungnya. Bila satu sekutu meninggal atau keluar, persekutuan

awal bubar, walaupun ada satu atau lebih sekutu lain ingin meneruskannya.

2. Kesulitan Mengalihkan Kepemilikan

Kerugian yang terkait dengan itu adalah kesulitan dalam mengalihkan kepemilikan. Tidak

ada sekutu yang bisa menjual perusahaan tanpa persetujuan yang lain. Seorang mitra yang

ingin pensiun atau mengalihkan kepentingannya kepada putra atau putrinya harus mendapat

persetujuan dari mitra lain.

3. Pembagian Pengendalian

Pengambilan keputusan dalam persekutuan harus dibagi. Jika para sekutu tidak

mendapatkan kata sepakat mengenai bagaimana cara agar bisnis dapat berjalan, maka

hubungan bisnis dan pribadi dapat terganggu.

4. Pembagian Keuntungan

Setiap keuntungan yang didapat oleh persekutuan harus dibagi diantara semua sekutu.

Semakin banyak sekutunya, makin kecil tingkat laba dalam jumlah tertentu yang akan

didistribusikan kepada masing-masing sekutu.


2.1.3. Perseroan Terbatas

Perseroan terbatas ( corporation ) yaitu suatu entitas yang tercatat di sebuah negara

bagian dan membayarkan pajak serta secara hukum dapat dibedakan dari pemiliknya. Para

pemegang saham di perseroan terbatas secara hukum terpisah dari entitas, maka mereka

memiliki kewajiban yang terbatas. Para pemegang saham mendapatkan penghasilan dari

investasinya melalui dua cara, yang pertama mereka dapat memperoleh deviden dari perusahaan,

yang kedua saham yagn mereka miliki menngalami kenaikan nilai, jadi mereka dapat

memperoleh keuntugan dengan menjual saham mereka tersebut dengan harga yang jauh lebih

tinggi dari pada waktu mereka membeli saham tersebut.

Seseorang dapat menjadi pemilik dari suatu perseroan terbatas dengan cara membeli

sahamnya. Kebanyakan perseroan terbatas kecil merupakan perseroan tertutup ( privated held ),

yaitu kepemilikannya dibatasi hanya untuk sekelompok kecil investor saja. Kebanyakan

perseroan terbatas besar merupakan perseroan terbuka ( publicly held ), yaitu saham mereka

dapat mudah diperjual belikan oleh para investornya.

KEUNTUNGAN PERSEROAN TERBATAS

1. Tanggung Jawab Terbatas (limited liability).

Tanggung jawab para investor terbatas pada investasi pribadi mereka di perusahaan. Pada

saat terjadi kegagalan, pengadilan dapat menyita dan menjual kekayaan perusahaan tetapi

tidak dapat menyentuh milik pribadi para investor. Keuntungan lainnya adalah kontinuitas.

Karena memiliki kehidupan legal yang terpisah dari para pendiri dan pemiliknya,

perusahaan dapat setidaknya secara teori berdiri selamanya.

2. Akses ke Pendanaan

Perseroan terbatas dapat dengan mudah memperoleh pendanaan dengan menerbitkan saham

baru. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi perseroan terbatas untuk tumbuh dan bergerak di

usaha-usaha bisnis yang baru.


3. Perpindahan Kepemilikan

Para investor di perusahaan besar dan terbuka biasanya dapat menjual saham mereka dalam

hitungan menit dengan menghubungi pialang mereka atau menjualnya secara online lewat

internet. Sebaliknya, para pemilik dari kepemilikan perseorangan atau persekutuan

kemungkinan mengalami kesulitan dalam menjual bagian kepemilikan mereka atas bisnis.

KERUGIAN PERSEROAN TERBATAS

1. Biaya Organisasi yang Tinggi

Pengorganisasian suatu perseroan terbatas biasanya lebih mahal daripada pembentukan

kepemilikan bisnis yang lain karena adanya biaya pembuatan akta pendirian perseroan dan

mencatatnya kenegara bagian. Biaya juga akan timbul dalam pembuatan anggaran dasar,

dan menerbitkan saham bagi para investor juga melibatkan biaya dengan jumlah yang cukup

besar.

2. Pengungkapan Keuangan

Ketika saham perseroan terbatas diperdagangkan secara terbuka, maka masyarakat investasi

memiliki hak dalam batasan-batasan tertentu dalam memeriksa data keuangan. Sebagai

akibatnya, perusahaan kemungkinan diwajibkan dalam melakukan lebih banyak

pengungkapan kepada publik mengenai operasi bisnis dan gaji karyawan mereka lebih dari

yang mereka ingin ketahui.

3. Masalah Perwakilan

Perseroan terbatas terbuka biasanya dijalankan oleh manajer yang bertanggung jawab dalam

pengambilan keputusan bagi bisnis yang akan melayani kepentingan para pemilikya.

Namun, para manajer tidak selalu bertindak demi kepentingan para pemilik saham. Ketika

para manajer tidak bertindak sesuai dengan tugasnya sebagai wakil yang bertanggung jawab

dari para pemegang saham selaku pemilik bisnis, maka timbul masalah yang disebut sebagai

masalah perwakilan.
4. Pajak yang Tinggi

Oleh karena perseroan terbatas adalah estinasi yang terpisah, maka perusahaan akan

dikenakan pajak secara terpisah dari para pemiliknya. Pajak tahunan yang dibayarkan oleh

perseroan terbatas ditentukan dengan memperhitungkan tarif pajak perseroan terhadap laba

tahunan perusahaan.

2.1.4. Bisnis kecil

Defenisi yang paling umum diterima sehubungan dengan perusahaan kecil adalah

perusahaan yang mempekerjakan kurang dari 500 orang dan mempunyai tingkat penjualan

maksimal $20 juta pertahun. Menurut Small Busines Administration (SBA) Amerikat serikat “

perusahaan kecil adalah perusahan yang dimiliki dan dikelola secara mandiri serta tidak dominan

dalam bidang operasinya.

Ciri-ciri dari usaha kecil adalah:

1. Umumnya dikelola oleh pemiliknya

2. Strukturnya organisasi yang sederhana

3. Pemilik mengenal karyawannya

4. Presentase kegagalan perusahaan tinggi

5. Kekurangan manager ahli

6. Jumlah karyawan yang relative sedikit.

Usaha/bisnis kecil memiliki keunggulan dan kelemahan, diharapkan kepada para pelaku

usaha dapat mengatasinya dengan baik.

Keunggulan usaha/bisnis kecil:

1. Tidak birokratis dan mandiri.

2. Fleksibelitas.

3. Dinamis.

4. Kebanyakan pemilik ulet dan mau bekerja keras.

5. Efisien dalam pengeluaran biaya tertentu.


6. Kebebasa bertindak dan membuat keputusan bisnis.

7. Keakraban dan hubungan erat antar karyawan

Kelemahan-kelemahan usaha/bisnis kecil:

1. Kurang berorientasi pada masa depan.

2. Jarang mengadakan inovasi.

3. Jarang melakukan kaderisasi.

4. Cepat merasa puas diri akan apa yang telah didapat.

5. Kurang tanggap perkembangan teknologi.

6. Kurangnya pengetahuan akan peraturan atau hokum.

7. Kurangnya pengetahuan dan pengalaman managemen.

8. Struktur modal yang tidak memadai

2.1.1 Bentuk-bentuk bisnis kecil yang populer

a. Jasa

Dalam ilmu ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan

sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak

menghasilkan transfer kepemilikan. Bisnis jasa merupakan segmen yang paling cepat

berkembang diantara semua usaha bisnis kecil.

b. Konstruksi

Kontruksi merupakan suatu kegiatan membangun saran maupun prasarana. Pada umumnya

pekerja kontruksi merupakan proyek-proyek lokal yang berukuran kecil. Dan sekitar 10%

dari bisnis dan karyawan kurang dari 20 orang terlibat dalam bisnis ini.

c. Keuangan dan Asuransi

Asuransi bisa dikatakan sebagai bisnisdan perlindungan. Perkembangan industri asuransi

sangat dipengaruhi oleh perkembangan perekonomian dan teknologi. Dan asuransi ini

dinilai sangat mejanjikan.


d. Grosir

Grosir diartikan sebagai penjualan barang kepada pengecer. Umumnya, penggrosir lebih

dekat dengan pasar yang mereka suplai daripada sumber yang mereka dapatkan

produknya. Grosir pada umumnya membeli barang dalam jumlah besar dan

menyimpannya dalam kuantitas dan lokasi cocok bagi para pengecer. Sehingga bisnis ini

hanya membutuhkan sedikit karyawan dibanding dengan produsen, pengecer atau

penyedia jasa lainnya.

e. Transportasi dan Perakitan

Perusahaan ini meliputi perusahaan taksi dan limousine lokal, penyedia jasa pesawat

terbang eceran, dan operator pariwisata. Lebih dari kelompok industri lain, perakitan

sering termasuk bisnis besar tapi bukan berarti tidak ada pemilik bisnis kecil yang berhasil

dalam bidang perakitan ini.

A. MEMULAI DAN MENGOPERASIKAN BISNIS KECIL

Saat ini memulai bisnis bisa menjadi lebih mudah dan cepat dibandingkan dulu karena di

internet kita bisa mengumpulkan informasi tentang bagaimana cara berbisnis. Namun calon

wirausahawan harus tetap membuat keputusan yang tepat saat memulai bisnis, apakah ingin

membeli bisnis yang sudah ada atau ingin memulai dari awal. Calon wirausahawan juga harus

tahu cara mencari sumber daya keuangan yang tepat serta memutuskan kapan mendengarkan

saran para ahli keuangan.

Usaha/bisnis kecil adalah salah satu penopang aktivitas bisnis dalam suatu Negara.

Merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakuan baik oleh perorangan maupun kelompok,

dimana modal awal tidak bernilai besar dan memiliki tujuan untuk memperoleh laba dengan

jumlah tenaga kerja dan asset yang relative terbatas.

Diundang-undang usaha/bisnis kecil disimpulkan bahwa yang dikategorikan

sebagai usaha/bisnis kecil di Indonesia adalah perusahaan yang nilai kekayaan atau asetnya

tidak lebih dari Rp.200.000.000,- atau perusahaan yang memperkerjakan tidak lebih dari 29

orang karyawan. Sekarang banyak usaha/bisnis kecil bergerak dibidang jasa terutama
perdagangan dan bidang manufaktur.

Berikut ini beberapa cara untuk memulai bisnis :

1. Menyusun rencana bisnis

Rencana bisnis adalah dokumen yang dibuat oleh wirausahawan yang merangkum strategi

bisniss untuk usulan perusahaan baru dan cara strategi tersebut diimplementasikan.

a. Menetapkan tujuan dan sasaran

Rencana bisnis harus bisa menjawab tiga pertanyaan, yaitu : (a) Apa tujuan dan sasaran

wirausahawan? (b) Strategi apa yang harus digunakan untuk mendapatkannya? (c) Bagaimana

implementasi strategi-strategi itu? Rencana bisnis juga menentukan strategi produksi dan

pemasaran, unsur-unsur hukum dan organisasi, serta akuntansi dan keuangan.

b. Peramalan penjualan (sales forecasting)

Rencana bisnis juga harus mempertimbangkan urutan pengambilan keputusan strategis

dalam perusahaan baru. Wirausahawan tidak dapat meramalkan pendapatan penjualan tanpa

terlebih dulu melakukan riset pasar. Wirausahawan harus menunjukkan pemahaman tentang

pasar terkini, kekuatan dan kelemahan perusahaan-perusahaan yang ada, serta sarana yang akan

digunakan perusahaan untuk bersaing. Ramalan penjualan adalah salah satu unsur penting

rencana bisnis, karena dengan ini wirausahawan dapat memperkirakan ukuran pabrik, toko atau

kantor yang diperlukan atau memutuskan banyak persediaan yang harus ada dan berapa banyak

karyawan yang harus dipekerjakan.

c. Perencanaan keuangan

Rencana keuangan merujuk pada rencana wirausahawan untuk mengubah semua aktivitas

lain menjadi uang. Rencana keuangan umumnya mencakup anggaran tunai, laporan

pendapatan, neraca, dan bagan titik impas (breakeven). Yang paling penting adalah anggaran

yang dibutuhkan sebelum membuka bisnis untuk menjaga bisnis tetap berjalan sebelum mulai

mendapat laba.
2. Memulai bisnis kecil

Untuk memulai bisnis dibutuhkan komitmen untuk menjadi pemilik bisnis. dalam

mempersiapkan rencana bisnis, wirausahawan harus memilih industri dan pasar tempat ia

bersaing. Para pemilik bisnis kecil juga harus yakin bahwa mereka memahami sifat bisnis

mereka.

a. Membeli bisnis yang sudah ada

Selanjutnya wirausahawan harus memutuskan apakah akan membeli suatu bisnis yang

sudah ada atau memulai dari awal. Jika membeli yang sudah ada kemungkinannya lebih baik

karena jika berhasil, bisnis yang sudah ada telah membuktikan kemampuannya menarik

pelanggan dan menghasilkan laba. Bisnis itu juga sudah menjalin hubungan dengan berbagai

pihak yang meminjamkan uang, para pemasok, dan pihak berkepentingan lainnya.

b. Memulai dari awal

Beberapa orang justru mencari kepuasan dari menanam gagasan, memeliharanya, dan

membuatnya tumbuh menjadi bisnis yang kokoh dan kuat. Bisnis baru tidak akan menanggung

pengaruh buruk dari kesalahan yang pernah dibuat pemilik sebelumnya. Pemilik baru juga

bebas memilih pihak yang meminjamkan uang, peralatan, investori, lokasi, para pemasok, serta

para pekerja.

Namun memulai bisnis dari awal memiliki resiko lebih besar daripada membeli bisnis

yang sudah ada. Keberhasilan atau kegagalan akan bergantung pada kemampuan

mengidentifikasi peluang suatu bisnis menciptakan produk yang akan dibayar oleh para

pelanggan yang saat ini belum tersedia. Wirausahawan harus meneliti pasar dan menjawab

pertanyaan-pertanyaan ini :

 Siapakah pelanggan saya?

 Di manakah mereka?

 Pada harga berapa mereka akan membeli produk saya?


 Dalam jumlah berapa mereka akan membeli?

 Siapa sajakah pesaing saya?

 Bagaimana produk saya akan dibedakan dari pesaing saya?


3. Membiayai bisnis kecil

Walaupun pemilihan cara memulai bisnis amat penting, tapi pilihan itu tidak akan berarti

jika pemilik bisnis kecil tidak memiliki dana untuk memulainya. Yang termasuk sumber-

sumber pembiayaan umum adalah keluarga dan teman, tabungan pribadi, bank dan lembaga

peminjaman lainnya, para penanam modal, dan badan-badan pemerintahan.

Sumber investasi lainnya, yaitu :

a. Perusahaan modal bersama

Perusahaan modal bersama adalah sekelompok investor kecil yang menanamkan uangnya

di perusahaan-perusahaan yang memiliki pertumbuhan pesat. Perusahaan ini tidak

meminjamkan uang tapi untuk yang menanamkan modal akan mendapatkan sebagian saham.

b. Small-Business Investment Companies (SBIC)

Ini adalah perusahaan investasi yang diatur oleh pemerintah federal yang meminjam uang

dari SBA untuk diinvestasikan atau dipinjamkan ke bisnis-bisnis kecil.

4. Waralaba

Waralaba adalah perjanjian yang mengatur transaksi antara terwaralaba (franchisee) untuk

membeli hak menjual barang atau jasa dari perwaralaba ( franchiser). Terwaralaba akan

mendapat untung dari pengalaman dan keahlian perusahaan induk dan pewaralaba bahkan bisa

menawarkan dana keuangan.

Waralaba menguntungkan baik penjual maupun pembeli. Pewaralaba dapat tumbuh cepat

dengan menggunakan investasi uang yang disediakan oleh terwaralaba. Terwaralaba juga

akhirnya memiliki bisnis sendiri dan mendapat akses terhadap keterampilan manajemen

bisnis besar. Untuk kerugian yang paling berarti adalah biaya awal. Harga waralaba sangat

bervariasi. Terwaralaba juga diwajibkan untuk menyumbang persentase penjualan kepada

perusahaan induk.
B. KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN BISNIS KECIL

Kita akan membahas beberapa kecenderungan (tren) pokok dalam memulai suatu bisnis

kecil. Kemudian kita akan melihat beberapa alasan baik kegagalan maupun keberhasilan usaha

bisnis.

1. Tren dalam memulai bisnis kecil

 Kehadiran e-commerce

Tren yang paling signifikan bagi bisnis kecil yang baru berdiri adalah cepatnya kehadiran

perdagangan elektronik. Internet telah memberikan cara-cara baru dalam melaksanakan

bisnis, wirausahawan yang cerdas mampu menciptakan dan memperluas bisnis-bisnis secara

lebih cepat dan mudah dibanding dulu.

 Peralihan dari bisnis besar

Semakin banyak bisnis yang dimulai oleh orang yang memilih meninggalkan perusahaan-

perusahaan besar serta menggunakan pengalaman dan pengetahuan mereka untuk diri

sendiri.

 Peluang dari kaum minoritas dan wanita

Banyak bisnis yang dimulai oleh anggota kaum minoritas dan wanita.

 Peluang global

Banyak wirausahawan kini yang menemukan peluang-peluang baru di pasar luar negeri.
 Tingkat keberhasilan yang lebih baik

Banyak orang yang tertarik untuk menguji keterampilan mereka sebagai wirausahawan

karena tingkat kegagalan bisni-bisnis kecil telah menurun.

2. Alasan-alasan kegagalan

 Manajerial yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman

Banyak calon wirausahawan yang berpikir mereka dapat berhasil dengan menggunakan

logika saja tanpa yakin akan keahlian manajerial mereka.


 Kurang memberi perhatian

Beberapa wirausahawan mencoba meluncurkan usaha pada waktu luang mereka atau

hanya mengabdikan sedikit waktu untuk bisnis barunya.

 Sistem kontrol yang lemah

Sistem kontrol yang efektif diperlukan untuk membantu agar bisnis dapat tetap bertahan

dan untuk membantu manajer mewaspadai masalah-masalah yang mungkin timbul.

 Kurangnya modal

Beberapa wirausahaan sangat optimis mengenai seberapa cepat mereka mulai mendapatkan

laba. Padahal suatu bisnis harus memiliki modal yang cukup untuk beroperasi selama

beberapa bulan tanpa mendapatkan laba.

3. Alasan-alasan keberhasilan

 Kerja keras, dorongan dan dedikasi

Para pemilik bisnis harus berkomitmen dalam mencapai keberhasilan dan rela

menghabiskan waktu dan usaha sebanyak mungkin untuk dapat mewujudkannya.

 Permintaan pasar akan produk atau jasa yang disediakan

Analisis yang cermat terhadap kondisi pasar dapat membantu para pemilik bisnis kecil

melihat kemungkinan penerimaan produk mereka di pasar.

 Kompetensi manajerial

Para pemilik bisnis yang kecil yang berhasil mungkin mendapatkan kompetensi melalui

pelatihan atau pengalaman, atau dengan belajar dari keahlian orang lain.

 Keberuntungan

Selain tiga faktor di atas, faktor lucky (keberuntungan) merupakan faktor penting. Memang

tidak bisa diprediksi kapan keberuntungan akan datang. Namun saat faktor itu datang di saat

yang tepat, akan sangat membantu keberhasilan suatu bisnis.


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kewirausahaan atau entrepreneurship yaitu proses yang membawa tanah, tenaga kerja,

dan modal bersama-sama dan mengambil resiko yang terlibat dalam suatu proses produksi

barang dan jasa untuk menghasilkan laba, tanah, tenaga kerja, dan modal yang merupakan

sumber daya pasif yang menghasilkan barang dan jasa yang diinginkan.

Bentuk-bentuk kepemilikan usaha :Perusahaan Perseorangan, Firma, Perseroan

Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Terbatas Negara (Persero), Perusahaan

Daerah (PD), Perusahaan Negara Jawatan (Perjan), Perusahaan Negara Umum

(Perum), Koperasi dan Yayasan.

Bisnis adalah suatu kegiatan atau organisasi yang menjual barang atau jasa kepada

konsumen atau bisnis lainnya untuk mendapatkan laba. Bisnis itu memiliki beberapa bentuk

kepemilikan. Diantaranya ada bentuk kepemilikan perseorangan, ada bentuk kepemilikan

persekutuan dan juga perseroan terbatas. Dalam bisnis juga ada yang namanya bisnis kecil.

Semua itu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk menjalankan bisnis menjadi maju

tergantung dengan cara pebisnis menjalankan bisnisnya tersebut.

Peran wirausaha dalam perekonomian yaitu Menggerakan kegiatan ekonomi,

Mendorong pertumbuhan ekonomi, Menciptakan lapangan pekerjaan, Mendorong inovasi

produk baru dan Meningkatkan produktivitas.

Anda mungkin juga menyukai