Anda di halaman 1dari 71

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan mengglobal


menuntut lahirnya para wirausaha yang bersih, tangguh dan
professional. Era lama yang hanya mengandalkan pada selles market
and captive market sudah dapat membuat pengusaha memperoleh
keuntungan. Namun era bisnis saat ini yang penuh dengan persaingan
maka paradigma pemasaran produk harus berubah dari selles markett
and captive market menjadi marketing needs and promotion consept.

Perubahan paradigma pemasaran produk itulah yang menjadi


salah satu pemicu untuk melahirkan para wirausaha yang bersih,
tangguh dan professional, karena hanya wirausahawan yang yang
jujur, inovatif dan kreatif serta menjalankan kegiatan bisnisnya secara
professional akan dapat tetap eksis bahkan berkembang lebih besar.
Sehubungan dengan hal tersebut, sangat perlu dilakukan
penelitian/pengkajian tentang Pengembangan Kewirausahaan di
Bidang Perikanan.

B. Rumusan Masalah

1 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Perumusan masalah yang akan diajukan dalam kajian ini adalah
sebagai berikut:

1) Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan?

2) Bagaimana menyusun sebuah rencana usaha?

3) Apa dan bagaimana analisa dalam perencanaan usaha?

4) Apa yang dimaksud dengan strategi dan peluang pasar?

C. Tujuan Penelitian/Pengkajian

Berdasarkan permasalahan pada bagian rumusan masalah,


tujuan penelitian/pengkajian yang akan dicapai adalah:

1) Meningkatkan pengetahuan tentang kewirausahaan

2) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang


penyusunan rencana usaha.

3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang analisa


perencanaan usaha.

4) Meningkatkan pengetahuan tentang strategi dan peluang pasar.

D. Kerangka Teori

Kewirausahaan adalah suatu proses peningkatan kesejahteraan


yang dinamis. Kesejahteraan diciptakan oleh yang menghadapi
resiko terbesar dari sisi equity (modal), waktu, dan komitmen untuk
memberi nilai untuk suatu produk atau jasa (Robert C. Ronstadt
dalam Departemen Tenaga Kerja RI. Direktorat Jenderal Binapenta,
1998).

Wirausaha adalah pelaku usaha/bisnis yang selalu berusaha


memindahkan segala sumber daya ekonomi dari wilayah yang kurang
produktif ke wilayah yang lebih prtoduktif untuk memperoleh

2 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


penghasilan yang lebih besar, dan semakin besar (Winarso Drajad
Widodo, 2005:13). Pendapat lain dari Rambat Lupiyoadi Jero Wacik
mendifinisikan bahwa Wirausaha adalah orang yang melaksanakan
proses penciptaan kekayaan dan nilai tambah melalui peneloran dan
penetasan gagasan, memadukan sumber daya dan merealisasikan
gagasan tersebut menjadi kenyataan (1998:3).

E. Sumber Data Penelitian

Data-data yang disajikan dalam tulisan ini terdiri dari data


sekunder diperoleh dari buku-buku dan internet yang berhubungan
dengan topik yang diangkat.

F. Metode Dan Teknik Penelitian/Pengkajian

Metode yang digunakan dalam penelitian/pengkajian


Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan ini adalah
penelitian/pengkajian deskriptif kualitatif, dengan teknik yang
digunakan:

1) Pengumpulan data

Data sekunder diperoleh dari buku-buku dan internet.

2) Pengolahan data dan penyusunan kajian


a. Perumusan masalah yang akan diajukan dalam kajian, dengan
penjabaran dan penggalian ide/gagasan utama dan ide
pendukung dengan menggunakan 5 W (What, Who, When,
Where, Why), dan 1 H (How).
b. Dalam rangka menjawab pertanyaan di atas, kami melakukan
pengolahan data dan penelusuran pustaka yang akan
dituangkan dalam beberapa sub bahasan.

3 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


BAB II
KEWIRAUSAHAAN

A. Ciri-Ciri dan Sifat-Sifat Wirausahawan

Menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) berarti memadukan


perwatakan pribadi, keuangan dan sumber-sumberdaya di dalam
lingkungannya. Setiap wirausahawan memiliki perwatakan yang unik.
Wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan
melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan
sumber-sumberdaya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan
daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan
sukses. Wirausahawan adalah ahlinya mengambil risiko dan bagaimana
menghasilkan kombinasi baru dengan cara memperkenalkan produk-
produk atau proses-proses atau mengantisipasi pasar atau
mengkreasikan tipe organisasi baru.

Berikut ini disajikan ciri-ciri dan sifat-sifat wirausahawan:


Ciri-ciri Watak
1. Percaya diri Keyakinan, optimisme,
ketidaktergantungan
2. Berorientasi tugas dan Kebutuhan akan prestasi, berorientasi
hasil laba, ketekunan dan ketabahan, tekad

4 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


kerja keras, mempunyai dorongan kuat,
energetic dan inisiatif
3. Pengambil resiko Kemampuan mengambil resiko, suka
pada tantangan
4. Kepemimpinan Bertingkah laku sebagai pemimpin,
dapat bergaul dengan orang lain,
menanggapi saran-saran dan kritik
5. Keorisinilan Innovatif dan kreatif, fleksibel, punya
banyak sumber, serba bisa,
mengatahui banyak
6. Berorientasi ke masa Pandangan jauh ke depan (memiliki visi
depan yang jelas), perseptif

Disamping hal-hal tersebut diatas, bersadarkan pengalaman dan


pendapat para praktisi bisnis/wirausaha dapat disarikan pula sifat-sifat
terpenting wirausaha.

Sifat-sifat terpenting dari wirausahawan dikenal dengan Ten-D :


1. Dream (mimpi) : Memiliki visi masa depan dan kemampuan
mencapai visi tersebut.
2. Decisiveness (ketegasan) : Tidak menangguhkan waktu dan
membuat keputusan dengan cepat.
3. Dors (pelaku) : Melaksanakan secepat mungkin.
4. Determination (ketetapan hati) : Komitmen total, pantang
menyerah.
5. Dedication (dedication) : Berdedikasi total, tak kenal lelah.
6. Devotion (kesetiaan) : Mencintai apa yang dikerjakan.
7. Details (terperinci) : Menguasai rincian yang bersifat kritis.
8. Destiny (nasib) : Bertanggung jawab atas diri sendiri.
9. Dollars (uang) : Kaya bukan motivator utama, uang lebih berarti
sebagai ukuran kesuksesan.

10. Distribute (distribusi) : Mendistribusikan kepemilikan usahanya


kepada karyawan kunci yang merupakan faktor penting bagi
kesuksesan usahanya.

5 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Sifat-sifat penting lain dari Seorang Wirausahawan :

1. Memiliki visi masa depan dan kemampuan mencapai visi tersebut

2. Percaya diri

3. Memiliki Ketrampilan

4. Berkarya, kreatif dan innovatif

5. Mencintai apa yang dikerjakan

6. Kepemimpinan yang efektif

7. Mampu mengelola

8. Mampu berkomunikasi secara efektif

9. Mampu bersosialisasi secara luas

10. Pencari peluang/tanggap terhadap peluang

11. Berdaya tahan /ulet

12. Penuhi janji/kontrak

13. Berani mengambil resiko

14. Menyukai kualitas dan efisiensi

15. Melaksanakan secepat mungkin

16. Pencari informasi

17. Merencana dan mengendalikan secara sistematis

18. Pandai meyakinkan orang

19. Sehat iiwa dan raga

20. Bertanggungjawab atas nasib sendiri/mandiri

21. Memili komitmen untuk menciptakan nilai tambah.

Ciri-ciri umum atau kiat menjadi wirausahawan yang tangguh dan


berhasil :

6 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


1. Tujuan yang berkelanjutan; Seorang wirausahawan tidak hanya puas
terhadap pencapaian tujuan, melainkan senantiasa membuat tujuan
baru untuk menantang diri mereka.

2. Ketekunan; ketabahan dalam mencapai suatu tujuan.

3. Pengetahuan tentang bisnis; Seorang wirausahawan harus mengerti


prinsip-prinsip dasar tentang bagaimanasuatu bisnis dapat bertahan
dan berhasil.

4. Mengatasi kegagalan; Kegagalan adalah hambatan-hambatan


sementara terhadap pencapaian tujuan.

5. Upaya diri; Percaya bahwa anda mengontrol kesuksesan atau


kegagalan sehingga upaya yang serius sangat diperlukan untuk
mencapai tujuan.

6. Mengambil Resiko adalah biasa; Kemampuan untuk menilai resiko


dan menimbang bahaya; lebih menyukai resiko yang besar namun
realistik untuk mencapai tujuan.

7. Memecahkan masalah; Kemampuan untuk memecahkan masalah


secara efektif dengan banyak akal.

8. Inisiatif; Wirausahawan adalah individu yang aktif, yang ingin


melakukan ide mereka sesegera mungkin sehingga mereka dapat
segera melihat hasilnya.

9. Energi; Stamina yang tinggi diperlukan untuk memenuhi


kemempuan menjalankan bisnis.

10. Kemauan untuk berkonsultasi dengan para ahli; keinginan


untuk mencari bantuan orang lain diperlukan untuk mencapai
tujuan.

11. Kesehatan fisik; Kesehatan sangat penting untuk


mengimbangi tuntutan dan tekanan yang ditimbulkan dari bisnis
anda, terutama pada tahun-tahun awal.

7 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


12. Kesehatan mental dan emosi; Jam kerja yang panjang dan
tekanan bisnis menuntut kestabilan emosi anda.

13. Toleransi terhadap ketidakpastian; Ketidakpastian harus


diterima sebagai bagian penting dari bisnis.

14. Memanfaatkan masukan; Keahlian untuk mencari dan


memanfaatkan masukan atas penampilan diri dari tujuan bisnis.

15. Bersaing dengan standar buatan sendiri; Kecenderungan


untuk membuat standar penampilan yang realistik dan berupaya
memenuhi standar tersebut.

16. Mencari tanggung jawab pribadi.

17. Percaya diri; Percaya diri yang realistik terhadap diri anda dan
kemampuan anda untuk mencapai tujuan bisnis atau tujuan pribadi.

18. Kepandaian; Mampu mengatasi banyak hal atau tugas secara


efektif pada saat bersamaan.

19. Keinginan untuk tidak tergantung; Wirausahawan yang


berhasil biasanya terlahir bukanlah seorang yang dapat bekerja
sama.

20. Memanfaatkan imajinasi positif; Kemampuan berimajinasi


tentang tujuan adalah ciri khusus dari wirausahawan yang sukses.

21. Pencapaian tujuan; Perasaan adanya suatu misis, memotivasi


para wirausahawan memulai bisnis.

22. Obyektif; Kemampuan untuk berlaku objektif sangat


diperlukan untuk mencapai tujuan yang realistik.

23. Berorientasi pada tujuan; Keinginan untuk menghadapi


tantangan dan mencoba batas kemampuan.

24. Fleksibel; Mau menerima perubahan, mampu menyesuaikan


persepsi terhadap tujuan dan kegiatan berdasarkan informasi baru.

25. Keinginan untuk mencipta.

8 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


26. Keterlibatan jangka panjang; Kesepakatan terhadap proyek
jangka panjang dan tujuannya membutuhkan pengorbanan pribadi.

27. Komitmen; Dedikasi terhadap tujuan tanpa di ganggu atau


dihalangi; modifikasi terhadap tujuan dapat terjadi, tetapi tujuan
utama masih dipertahankan.

28. Inovasi; Kemampuan dan keinginan untuk menemukan hal-hal


yang baru.

29. Gambaran jangka panjang; Pemahaman akan tujuan jangka


panjang sehingga setiap langkah dalam rencana bisnis dapat dilihat
dalam konteks.

30. Pandangan positif.

31. Pengetahuan teknis dan industri; Pengertian menyeluruh


tentang industri dan produk atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis;
akses untuk menghubungi ahli dalam bidang tersebut.

32. Hubungan antar manusia; Kemampuan untuk memperoleh


dana jika diperlukan.

33. Akses pada sumber keuangan; Kemampuan untuk


memperoleh dana jika diperlukan.

34. Hasrat terhadap uang; Bagaimana menggunakan uang


dengan sebaik-baiknya dan bijaksana.

35. Kemampuan berfikir; Seorang wirausahawan harus


mempunyai sifat ingin tahu dan berusaha berfikir secara efektif.

36. Kemampuan menjual; Kemampuan untuk meyakinkan orang


lain terhadap nilai produk atau jasa yang ditawarkan.

37. Kemampuan untuk berkomunikasi: Kemampuan untuk


menggunakan kata-kata yang efektif, mudah dimengerti dan
dipahami.

9 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


38. Keberanian; Kemauan untuk bertindak atas pendirian sendiri
untuk mengatasi masalah dan hambatan.

39. Umur; Tidak ada umur ideal untuk memulai bisnis, meskipun
penting untuk memiliki cukup pengalaman hidup, mawas diri, dan
kepercayaan diri.

40. Latar belakang keluarga; Wirausahawan yang sukses sering


mempunyai pasangan, orang tua, atau keluarga dekat yang
menjalankan bisnisnya dan memberikan dukungan.

41. Latar belakang suku; Suku yang suka bermigrasi mempunyai


dorongan yang lebih kuat untuk menjadi wirausaha yang berhasil.

42. Latar belakang pekerjaan; Kecenderungan kesulitan


bekerjasama dengan orang lain dalam jangka waktu tertentu karena
kepribadian yang kreatif, frustasi mendapat perintah dari pihak lain.

43. Latar belakang pendidikan; Pendidikan yang tinggi tidak


menjamin seseorang mempunyai jiwa wirausaha yang baik.

B. Karakteristik Wirausaha

Ada beberapa sifat dasar dan kemampuan yang dimiliki oleh


wirausaha, diantaranya adalah :

1) Wirausaha adalah pencipta perubahan ( the change creator), di sini


dituntut tidak hanya mengelola/mengusai perubahan, tetapi juga
mampu menciptakan perubahan,

2) Wirausaha selalu melihat perbedaan baik antar orang maupun antar


fenomena kehidupan sebagai peluang dibanding sebagai kesulitan,

3) Wirausaha cenderung mudah jenuh terhadap segala kekmampuan


hidup untuk kemuadian bereksperimen dengan pembaharuan-
pembaharuan,

4) Wirausaha melihat pengetahuan dan pengalaman hanyalah alat


untuk memacu kreativitas, bukan sesuatu yang harus diulangi,

10 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


5) Wirausaha adalah seorang pakar tentang dirinya sendiri,

6) Wirausaha berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang


lain, (Gede Prama,SWA 09/XI/1996, dalam Jero Wacik, 1998 : 5)

Secara lebih komprehensif karakteristik wirausahawan dapat


dilihat pada gambar di bawah ini:

Personal
Personal
Mandiri,optimis & percaya diri
Mandiri,optimis & percaya diri

Tabiat
Tabiat Smart
Smart
Motivatif, kreatif,
Motivatif, kreatif, Tantangan, kemampuan
berpikir terbuka Tantangan, kemampuan
berpikir terbuka mengelola resiko
mengelola resiko
dan inovatif
dan inovatif
W
I
Ekonomis R
Ekonomis A Organisatoris
Organisatoris
Mengejar nilai tambah, kerja U
Mengejar nilai tambah, kerja S Leader Ship, Tanggap
keras, inisiatif, tiada hasil Leader Ship, Tanggap
keras, inisiatif, tiada hasil A atas saran & kritik,
tanpa kerja atas saran & kritik,
tanpa kerja H senang bergaul
A senang bergaul
W
A
N
Sosial
Sosial
Visioner, peka thdp
Visioner, peka thdp
lingkungan, inventif
lingkungan, inventif
Gambar 1. Karakteristik Wirausahawan

Sumber: Winarso Drajad W. ( 2005 : 50)

Pada gambar di atas jelas terlihat bahwa seorang wirausahawan


menampilkan sifat personal dan eksternal yang sangat baik. Sifat
terpenting dari personal ada tiga yaitu : (1) rasa percaya diri, (2)
optimis dan (3) mandiri. Kemudian dengan kekuatan personal itu akan

11 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


menampilkan tabiat yang motivatif, berpikir terbuka dan inovatif yang
terkait dengan perilaku ekonomis yang selalu mengejar nilai tambah,
bekerja keras dan inisiatif dengan semboyan tiada hasil tanpa kerja

Selanjutnya dari perilaku ekonomi itu melahirkan sifat visioner,


peka terhadap keadaan lingkungan dan inventif yang mencerminkan
perilaku sosialnya. Karakter personal, ekonomis dan social terbeut
disempurnakan dengan kesiapan menghadapi resiko ketika berusaha
mengorganisasikan bisnis untuk mewujudkan peluang dan tantangan
bisnis menjadi kenyataan diperlukan kemampuan organisatoris yang
meliputi : kepemimpinan (leadership), tangggap dan terbuka
terhadaparan dan kritik (teacheable) dan senang bergaul.

Jadi karakteristik wirausahawan merupakan suatu system


manajemen usaha yang didalamnya terkandung unsur-unsur yang
meliputi :

a) Unsur pengetahuan/kognitif ; tingkat kemampuan berpikir sesorang


yang ditentukan oleh tingkat pendidikan formal maupun non formal,

b) Unsur ketrampilan motorik ; tingkat ketrampilan sesorang yang


diperoleh melalui kegiatan pelatihan,

c) Unsur sikap mental/afektif ; perilaku seseorang menghadapi situasi


yang memmerlukan keberanian menghadapi resiko,tekun,kerja
keras, tidak mudah puas, berdedikasi, bertanggung jawab dan
bersemangat tinggi,

d) Unsur kewaspadaan/alert ; kemampuan memprediksi yang akan


terjadi dari suatu peluang usaha, merebut kesempatan pertama
dalam menangkap peluang usaha dan cermat memanfaatkannya.

C. Imbalan Wirausaha

Setiap orang selalu tertarik untuk berwirausaha, karena berbagai


imbalan yang kuat. Imabalan yang dimaksudkan di sini dapat

12 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


dikelompokkan menjadi tiga kategori dasar, yakni terlihat pada bagan
di bawah ini.

Imbalan Wirausaha
Imbalan Wirausaha

Kepuasan Menjalani
Laba Kebebasan Kepuasan Menjalani
Laba Kebebasan Hidup.
Hidup.

Bebas dari batasan gaji Bebas dari pengawasan


Bebas dariutk
batasan gaji Bebas Bebas dari rutinitas,
standar pekerjaaan dandari pengawasan
aturan birokrasi Bebas dari dan
rutinitas,
standar utk pekerjaaan dan aturan birokrasi kebosanan pekerjaan
distandarisasikan organisasi kebosanan
distandarisasikan organisasi yg tdkdan pekerjaan
menantang
yg tdk menantang

Gambar 2. Imbalan Wirausaha

1) Laba

Tidaklah mengejutkan jika imbalan berupa laba merupakan


motivasi yang kuat bagi wirausaha tertentu, karena bagaimanapun
investasi yang ia tanamkan suatu bisnis harus dapat diganti dengan
bentuk ekuivalen upah (waktu), tingkat bunga/deviden (modal)
sebelum laba yang sebenarnya dapat direalisasikan . Wirausaha
selalu mengharap hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu
dan modal yang ia investasikan, tetapi juga memberikan imbalan
yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang ia lakukan dalam
menjalankan bisnisnya sendiri.

Walaupun begitu, bagi wirausaha lain berpendapat bahwa


laba adalah salah satu cara untuk mempertahankan nilai dan
keberlangsungan hidup perusahaan, karena tanpa laba perusahaan
akan menjadi kecil dan akhirnya mati.

2) Kebebasan

Kebebasan untuk menjalankan usaha dengan kemampuan dan


kemauannya sendiri merupakan imbalan lain bagi wirausaha,
banyak orang yang meninggalkan pekerjaannya diperusahaan lain

13 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


karena ia ingin bekerja sendiri tanpa dikendalikan oleh orang lain
(menjadi Bos di perusahaan sendiri). Wirausaha yang demikian ini
mempunyai keinginan yang kuat untuk membuat keputusan usaha
sendiri, mengambil resiko dan memperoleh imbalan yang ada.
Mereka menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan
dan perilaku kerja pribadinya secara fleksibel, memiliki kebebasan
untuk berkarier agar memperoleh hasil lebih dari usahanya.

Tentu saja, kebebasan tidak menjamin kehidupan yang mudah,


banyak wirausaha bekerja berjam-jam lamanya tetapi mereka
mendapat kepuasan dari keputusan yang mereka buat sendiri
berdasarkan factor ekonomi dan lingkungan lainnya.

3) Kepuasan Menjalani Hidup

Seseorang sering mengatakan bahwa kegiatan usaha yang


paling menyenangkan apabila berbisnis sendiri, dikelola sendiri dan
diputuskan sendiri. Kenikmatan/kepuasan yang mereka dapatkan
mungkin berasal dari kebebasan mereka dalam menjalakan
bisnisnya, kepuasan menjadi bos, kepuasan karena sering
menghadiri rotary club dan kepuasan karena dilayani seperti tokoh
masyarakat.

Bahkan wirausahawan yang lebih ekstrim berpendapat


bahwa : saya tidak sepenuhnya tertarik terhadap segala sesuatu
yang berbau uang. Hal itu tidak penting bagi saya, tetapi terlibat
dalam suatu yang dapat membuat saya terlibat seutuhnya
merupakan hal yang saya inginkan. Ungkapan ini menunjukkan
bahwa wirausaha merupakan kegiatan bisnis yang merupakan
penyaluran dari bakat dan minat sesorang untuk memperoleh
kepuasan hidup.

D. Tantangan Wirausaha

14 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Meskipun imbalan dalam kewirausahaan menggiurkan, tapi ada
juga biaya yang berhubungan dengan kepemilikan bisnis tersebut.
Memulai dan mengoperasikan bisnisnya sendiri, biasanya memerlukan
kerja keras, menyita banyak waktu, dan memb0utuhkan kekuatan
emosi. Bahkan seorang wirausaha sering mengalami tekanan pribadi
yang tidak menyenangkan seperti menyita waktu yang relatif lama dan
tenaga yang melelahkan, namun menyenangkan.

Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada


bagi wirausaha, tidak ada jaminan kesuksesan. Sebagaimana yang
akan kita diskusikan pada bab ini, wirausaha harus menerima berbagai
resiko yang berhubungan dengan kegagalan bisnis, meskipun tak
seorang pun yang ingin gagal, tetapi selalu ada kemungkinan tersebut
bagi orang yang memulai suatu bisnis.

Dalam memutuskan karier menjadi seorang wirausaha, Anda


seharusnya melihat aspek positif dan negatifnya. Tantangan yang
berupa kerja keras, tekanan emosional,dan risiko meminta tingkat
komitmen dan pengorbanan kita jika Anda mengharapkan untuk
mengambil imbalan.

E. Kewirausahaan dalam Praktek

Bisnis wirausaha memerlukan pengelolaan atau manajemen yang


berbeda dengan manajemen konvensional sehingga disebut dengan
manajemen kewirausahaan. Yang dimaksud dengan manajemen
kewirausahaan adalah manajemen yang sistematis, terorganisasi dan
memiliki tujuan yang definitif. (Winarso D.W, 2005 : 94) Walaupun
aturanya pada dasarnya sama, tetapi setiap jenis usaha yang dikelola
dengan manajemen kewirausahaan memiliki permasalahan yang
berbeda-beda tergantung pada jenis dan sifat usahanya.

Manajemen kewirausahaan bagi perusahaan yang bergerak


dibidang produk berbeda dengan perusahaan yang bergerak dibidang

15 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


jasa. Demikian halnya bagi perusahaan yang sudah ada
manajemennya akan berbeda bagi perusahaan yang baru berdiri/akan
didirikan meskipun perusahaan-perusahaan ini memiliki tujuan yang
sama yaitu menghidari ancaman kemuduran usaha/ bangkrut.

Wirausahawan dalam bisnis yang sudah ada intrapreneur


menghadapi permasalahan, keterbatasan,dan kendala yang berbeda
dari wirausahawan baru dan individual. Dalam bisnis yang sudah ada,
meskipun sudah tersedia rambu-rambu pengelolaan yang definitif,
namun wirausahawan tetap harus berinovasi agar usahanya tetap
berkembang dan mengutungkan.

Adapun langkah kebijakan yang harus dilakukan dalam bisnis yang


sudah ada meliputi :

1) Membengkitkan sifat haus akan hal baru pada para manajer,

2) Sistematis untuk meninggalkan system yang sudah usang, terlalu


rutin dan kurang produktif,

3) Mencari pertanyaan yang tepat dari permasalahan dan tantangan


kemunduran, bukan jawan yang tepat,

4) Mendefinisikan bidang, sasaran, jumlah dan target waktu untuk


inovasi-inovasi yang perlu dulakukan,

5) Menghapus secara sistematis prosedur lama yang kurang produktif


dengan mengggatinya dengan rancangan wirausaha dengan inovasi
dan target waktu,

6) Memisahkan sama sekali manajerial unit wirausaha dengan


manajerial perusahaan induk.

Sedangkan yang harus dihindari oleh wirausahawan untuk bisnis


yang sudah ada adalah :

1) Mencampuradukkan antara manajemen kewirausahaan dengan


manajemen perusahaan uang sudah ada,

16 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


2) Melakukan inovasi yang menyebabkan perusahaan keluar dari
bidangnya sendiri,

3) Membeli perusahaan wirausaha milik orang lain, kecuali sanggup


membeli lengkap dengan menejemennya.

1. Wirausahawan dalam Pelayanan Jasa Publik

Wirausaha di dalam pelayanan jasa khususnya pelayanan kepada


masyarakat adalah jauh lebih sulit dari pada wirausaha bisnis
umum, sebab di jasa wirausahawan sulit untuk berinovasi. Hal ini di
dikarenakan oleh :

1) Pelayanan jasa kepada masyarakat umumnya bekerja atas


dasar anggaran yang ditetapkan, Manajerial di bayar dari
pendapatan yang diperoleh dari orang lain,

2) Pelayanan jasa tidak memiliki produk yang dapat dihitung


marjinalnya di pasar, sedangkan usaha ini tetap harus mampu
memuaskan semua orang,

3) Sulit membandingkan pelayanan yang lebih baik, dan


menganggap dirinya adalah yang terbaik.

Agar dapat berinovasi untuk mewujudkan manajemen wirausaha


bagi usaha pelayanan jasa, maka langkah-langkah yang seharusnya
dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Misi usaha pelayanan jasa harus didefinisikan secara spesifik dan


tegas,

2) Tujuan-tujuan usaha jasa harus dirumuskan secara realistic,

3) Kegagalan dalam mencapai tujuan, harus dianggap sebagai


pelajaran bahwa rumusan tujuannya yang salah,

17 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


4) Usaha jasa perlu mengembangkan secara terus-menerus akan
peluang inovatif seiring dengan tuntutan kebutuhan konsumen
konsumen.

2. Wirausahawan Untuk Usaha Baru

Pada perusahaaan yang akan didirikan yang menjadi kendala


adalah belum ada manajemen, baru merupakan sebuah ide atau
suatu gagasan. Gagasan itu untuk melakukan usaha dengan
memproduksi barang atau jasa. Dalam bentuk gagasan usaha
baru itu mungkin sudah punya produk, punya pasar, dan sudah
punya permintaan akan produknya. Yang belum dipunyai adalah
usaha itu sendiri.

Pada usaha baru, dalam operasionalisasi manajemennya


dibutuhkan organisasi atau tim usaha, sehingga wirausahawan
dalam mengelola usaha baru ini harus mampu mengorganisir dan
mengkoordinasikan semua elemen yang ada agar memiliki persepsi
dan kmitmen yang sama di dalam mencapai tujuan usaha barunya.

Ada beberapa persyaratan penting yang harus diperhatikan oleh


seorang wirausaha untuk mengelola usaha yang akan didirikan,
yaitu :

1) Berfokus pada permintaan pasar/ konsumen,

2) Prospek keuangan dan perencanaan arus kas serta kebutuhan


modal di masa yang akan datang,

3) Adanya kepastiam mengenai peranan, bidang pekerjaan dan


hubungan kerja kewirausahaan antara pendiri usaha dengan tim
manajemen,

4) Perlunya kelompok manajemen puncak untuk mengendalikan


manajerial usahanya.

18 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


F. Kemajuan Teknologi sebagai Peluang Pengembangan
Wirausaha

Dalam era globalisasi, seorang wirausaha tidak boleh gagap


teknologi. Karena teknologi informasi memberikan peluang-peluang
bisnis yang lebih luas. Bentuk produk teknologi terkait dengan
periklanan, komunikasi dan infomasi. Wirausaha tidak perlu
mempelajari secara detail, tapi dapat mengaplikasikan visi-visi,
gagasan untuk mendasari pelayanan dan pengembangan produk.

Teknologi modern berarti kompetensi yang berasal dari belahan


dunia lainnya dan mampu mempengaruhi sebagian besar aktifitas
wirausaha berbasis lokal. Membangun kesuksesan berbasis teknologi
dapat pula menimbulkan masalah baru. Masalah tersebut adalah
kemampuan produsen untuk memenuhi kebutuhan yang mungkin
terjadi di luar dugaan. Tidak menutup kemungkinan banyak konsumen
yang tertarik dengan barang yang kita tawarkan. Kemungkinan
tersebut dapat menjadikan sebuah peluang yang menjanjikan jika
wirausaha tersebut telah memprediksinya sebelumnya.

Pengetahuan tentang teknologi informasi memungkinkan seorang


wirausaha memahami seberapa jauh mereka bisa mengembangkan diri
dengan sumber daya yang ada, serta tingkat kebutuhan yang
diperlukan. Tidak ada alasan satupun yang membatasi seorang
wirausaha menghadapi batasan-batasan geografis yang dihadapinya.
Oleh karena itu, sebelum merambah ke dunia teknologi, seoranng
wirausaha harus membenahi dirinya serta kemampuannya di dalam
menganalisa pasar sehingga mampu berkompetisi dengan seluruh
wirausaha dari seluruh penjuru dunia.

G. Prospektif Pengembangan Kewirausahaan Perikanan di


Indonesia

19 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Alasan-alasan pengembangan kewirausahaan perikanan di
Indonesia, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Permintaan Hasil Perikanan baik domestik dan luar negeri


meningkat terus.

2. Meningkatnya kedasaran masyarakat untuk makan makanan


sehat dan bergizi tinggi yaitu hasil laut.

3. Perikanan terutama Budidaya dan Pengolahan Hasil Perikanan


merupakan sektor yang sedang laju relatif cepat.

4. Potensi Perikanan Indonesia sangat besar dgn keanekaragaman


hayati sehingga lebih banyak tipe, komoditas dan lokasi usaha
perikanan.

5. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak (230. juta)


merupakan pasar potensial yang baru digali sebagian kecil saja
shg peluang pasar masih sangat terbuka.

6. Indonesia berada dikawasan tropis dengan sinar matahari tersedia


sepanjang tahun sehingga kegiatan produksi bisa berlangsung
sepanjang tahun.

7. Bisnis perikanan terdiri dari banyak pelaku on farm dan


menghasilkan lagi ( multifier effect) pelaku off farm shg banyak
pilihan usaha dikedua level bisnis perikanan tsb.

8. Kecenderungan politik nasional mulai memperhatikan potensi


kelautan termasuk didalamnya perikanan.

9. Kecenderungan politik nasional yang mulai memperhatikan


potensi kelautan, termasuk didalamnya kegiatan perikanan.

10. Gaya hidup dan pola makan masyarakat dengan aktivitas


tinggi (people on the run) menghendaki makanana praktis dan
siap saji

20 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


11. Banyaknya penyakit yang disebabkan mengkonsumsi aging
hewan ternak seperti Antrax, daging ternak ayam dan burung
Flu Burung shg pilihan thd makan ikan semakin tinggi

12. Meningkatnya teknologi hasil perikanan yang telah


menghasilkan aneka jenis olahan produk diversifikasi olahan hasil
perikanan ( fish jelly produk) yang sangat disukai oleh seluruh
kalangan masyarakat (trend) membuka peluang besar bagi
pengembangan binsis perikanan

Jenis usaha perikanan yang dapat dikembangkan antara lain


berupa: (1) Pembudidayaan ikan; (2) Penangkapan ikan; (3)
Pengolahan ikan; dan (4) Pemasaran Ikan

BAB III
PERENCANAAN USAHA

21 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


A. Perencanaan

Secara sederhana perencanaan merupakan usaha menetapkan


kegiatan yang akan dilakukan tentang :

- Apa yang akan dilakukan atau apa yang hendak dilakukan ?

- Bagaimana melaksanakannya atau apa yang harus dikerjakan ?

- Kapan melaksanakannya ?

- Siapa yang akan melaksanakannya ?

B. Manfaat Perencanaan

Manfaat perencanaan antara lain:

(1) Dipakai sebagai alat koordinasi.

(2) Dapat memberikan kepastian mengenai masa depan atau


membatasi ketidakpastian.

(3) Merupakan alat ukur terhadap prestasi yang akan dicapai dan alat
pengendalian (control) jalannya kegiatan/organisasi.

(4) Meningkatkan kemampuan antisipasi terhadap perubahan.

(5) Meningkatkan produktifitas (efektifitas dan efisiensi) karena


memfokuskan pada sasaran.

(6) Meningkatkan dukungan dan peran serta, karena tujuan/sasaran


dapat diketahui oleh pelaksananya.

(7) Dalam proses perencanaannya, team building (terbentuk


kerjasama) merupakan hasil sampingan yang sangat bermanfaat
bagi organisasi.

Dalam kegiatan usaha perikanan baik secara berkelompok


maupun kegiatan usaha yang dilakukan oleh individu, diperlukan
perencanaan yang matang, mengingat kegiatan usaha ini memiliki
risiko tersendiri, terutama yang berhubungan dengan kondisi alam

22 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


(iklim/musim), keterampilan sumberdaya manusia, teknologi maupun
modal usaha.

C. Perencanaan Usaha

Sebagian besar usaha dimulai dari modal yang dibiayai


wirausahawan dan timnya atau investasi kecil dari keluarga dan teman.
Modal yang diberikan pada umunya berdasarkan keyakinan dari
wirausahawan dan cukup dngan deskripsi lisan dan produk serta
prospeknya. Dana yang diperoleh pada umunya dipergunakan untuk
mengembangkan prototiep produk, melakukan studi pasar, dan
sekedar untuk memulai usaha.

Memulai usaha baru yang kecil, tentu tidak diperlukan dana yang
besar. Terkadang dana yang diperoleh dari penyandang dana
berdasarkan kepercayaan saja, tidaklah memadai untuk memulai
pertumbuhan yang tinggi, atau kebutuhan dana tambahan untuk
mendapatkan potensi pasar dan menjadi perusahaan besar. Tambahan
modal yang ekuitas sangat diperlukan bukan hanya untuk dapat
membeli asset dan memenuhi modal kerja, tetapi juga untuk
mendapatkan dukungan dari lembaga keuangan.

Suatu rencana usaha yang efektif akan dapat menyakinkan


penyandang dana bahwa anda telah mengindikasikan peluang dari
pertumbuhan usaha tinggi, serta anda memilki bakat dalam mengelola
dan berwirausaha, berbagai kemampuan yang lain, sehingga dapat
secra efektif memanfaatkan peluang, serta anda memiliki rencana
yang rasional dan kredibel. Pengembangan rencana usaha
sebagaimana diuraikan diatas, memang tidak mudah dan tidak pula
sukar. Ini merupakan pekerjaan yang menuntut ketelitian, kesabaran,
kerja keras, apabila anda mengikuti rencana usaha (terlampir).

Namun demikian, sebelum menyiapkan rencana usaha, anda harus


meninjau kembali analisis awal sebagaimana dijelaskan dalam langkah

23 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


2. jika dari analisis tersebut muncul pertanyaan mendasar tentang
kelayakan usaja anda, janganlah memulai rencana usaha. Rencana
usaha dapat dimulai, apabil anda telah memperoleh hasil penelitian
lebih lanjut yang memberi keyakinan pada anda bahwa tidak ada cacat
mendasar dari usaha anda.

D. Fungsi/Kegunaan Perencanaan Usaha

Sebuah perencanaan usaha memiliki fungsi yang sangat


mendukung keberhasilan usaha. Fungsi tersebut meliputi :

1. Mendorong calon pelaku bisnis untuk berpikir mengenai apa yang


akan dikerjakan :

Menggunakan pandangan yang obyektif

Bersikap kritis

Tidak emosional

2. Dapat digunakan untuk menilai keragaan aktual usaha (bisnis) pada


jangka waktu tertentu,

3. Merupakan dokumen yang dapat dinilai oleh pemberi kredit (calon


investor) untuk menilai bisnis baru maupun mengembangkan bisnis
yang sedang dikerjakan.

E. Mengapa Ada Rencana Usaha?

Pertanyaan tersebut diatas muncul mengingat bahwa banyak alas


an yang mengatakan bahwa rencana akan usang setelah dituliskan,
tidak ada seorangpun yang tahu masa datang, peluang lebih baik atau
bencana, hal yang berbahaya bila memberikan komitmen pada sesuatu
yang tidak menentu, masa datang tidak dapat ditebak.

Namun demikian ada beberapa hal penting dari rencana yaitu :

24 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


1. Terdapat kaitan yang erat antara wirausahawan yang sukses dan
penentuan gol serta proses perencanaan. Salah satu karakteristik
penting dari mereka yaitu perilaku mereka dalam penentuan gol.

2. Penentuan gol membantu anda untuk bekerja lebih cerdik dari


pada bekerja lebih keras. Rencana membantu anda memperoleh
jalan yang lebih baik dengan mempertimbangkan berbagai
alternatif.

3. Rencana membantu anda memilki kerangka pikiran berorientasi


kedepan. Pemikiran ini membantu anda untuk melakukan
antusipasi, lebih waspada dan responsif terhadap masalah, peluang,
dan perubahan yang dapat mengganggu anda.

4. Perencanaan dapat menolong anda untuk mengembangkan dan


memperbarui strategi yang lebih baik dengan cara menguji ide anda
dan pendekatan orang lain.

5. Perencanaan gol yang tepat memberikan efek motivasi terhadap gol


yang dituntut. Gol moderat merupakan gol yang dapat dicapai,
namun memerlukan usaha untuk memperolehnya. Seseorang akan
lebih termotivasi mengejar gol yang menantang tapi dapat dicapai
bila dibandingkan dengan gol yang terlalu mudah atau terlalu sulit.

6. Penentuan gol akan memberikan gambaran hasil, suatu perhatian


terhadap pencapaian dan kemajuan. Setelah dinyatakan secara
spesifik, masa waktu, gol yang terukur akan memudahkan anda dan
orang lain untuk mengevaluasi kinerja anda. Ini memungkinkan
anda untuk melihat seberapa dekat pencapaian sasaran, sehingga
menuntut tanggung jawab atas langkah-langkah anda.

7. Perencanaan membantu anda untuk mengelola risiko dan


ketidakpastian masa depan, meskipun tidak dapat memperkirakan
masa depan.

25 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


F. Kelemahan Perencanaan

Perencanaan mungkin bukan untuk semua orang. Ini bukan obat


buat segala penyakit atau obat penenang bagi hambatan dalam
kemajuan seseorang. Bagi mereka yang mungkin bukanlah
wirausahawan, melihat perencanaan sebagai berikut :

1. Bagi orang yang hati-hati, juga khawatir akan kegagalan, melihat


bahawa penentuan gol akan merupakan sumber ketegangan dan
tekanan dan mempertinggi rasa takut gagal. Konsekuensi mental
dan fisik yang mungkin dari kecemasan tersebut yang
mempengaruhi aktivitas yang dapat kontra produktif bagi mereka.

2. Menyiapkan gold an rencana memerlukan penentuan pilihan dan


komitmen. Ini artinya menentukan prioritas dalam gol. Inheren
terhadap proses ini adalah kemungkinan di masa depan atau pilihan
yang belum di ketahui sekarang, yang dapat saja lebih menarik
untuk dipilih, sehingga menjadi hilang atau peluang yang diabaikan.
Dilemma ini mempengaruhi keputusan seseorang dalam karirnya.

3. Komitmen terhadap gol yang berorientasi karir, terutama bagi


mereka yang muda dan belum banyak mengetahui dunia nyata.
Sebagai missal, berapa banyak anak muda memilki informasi
akurat, pengetahuan dan pengalaman tentang karir tertentu atau
peran untuk menjadi insinyur, pilot, wirausahawan?.

4. Bagi seseorang yang cenderung kompulsif dan obsesif, penentuan


gol bagaikan memberikan bensin pada api. Perencanaan yang
efisien dan manajemen waktu akan mendorong seseorang untuk
tenggelam dalam sesuatu tugas tertentu, proyek atau karir,
sehingga mengeasmpingkan keluarga, teman, komunitas, atau
tanggung jawab lain. Inipun merupakan dilemma bagi semua orang
termasuk wirausahawan.

5. Berbagai kejadian dan faktor lingkungan yang diluar kontrol akan


menggalkan rencana terbaik yang ada : bencala alam, kemtian, dll.

26 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Tidak ada proses perencanaan yang dapat melihat hal tersebut,
ataupun mencegahnya meskipun terlihat. Sehingga selama tahap
awal usaha baru yang tengah berjuang dalam ukuran minggu atau
bulan, alokasi utama waktu untuk merencanakan tahun berikutnya
tidak mungkin.

G. Mengapa Rencana Gagal

Mungkin tidak ada kekecewaan yang lebih besar dari pada


pengalaman kegagalan para manajer atau wirausahawan dengan
rencana yang tampaknya telah disiapkan dengan baik atau sungguh-
sungguh. Disamping itu, waktu yang banyak tersita akan menurunkan
moral mereka apabila rencana tidak berjalan. Lebih buruk lagi apabila
disisi lain ada contoh keberhasilan tanpa perencanaan formal. Isu yang
muncul ialah mengapa rencana gagal?

H. Kendala yang Perlu Diatasi dalam Perencanaan yang Efektif

Perhatian utama dari perencanaan yang efektif adalah mengapa


rencana gagal. Secara sederhana apa saja dari perilaku atau kendala
yang memberikan sumbangan bagi kegagalan perencanaan, apa yang
harus dilakukan untuk mengurangi risiko gagal. Apabila kegagalan itu
pasti jika tidak bekerja keras, bekerja keras tidaklah cukup. Bekerja
lebih cerdik merupakan tuntutan. Bekerja lebih menumbuhkan
kewaspadaan dan respon terhadap enam alasan utama mengapa
rencana gagal.

1. Tidak da gol yang nyata. Jika da rencana tidak akan gagal. Banyak
orang kurang memahami mengenai apa yang dimaksud dengan gol.
Mereka terbuai dengan misi seperti peningkatan kerja,

27 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


pertumbuhan, atau peningkatan usaha yang lebih merupakan
fantasi ketimbang gol. Gol harusalah nyata jika tidaklah spesifik,
terukur, masa waktu, realistis, rencana akan gagal.

2. Gagal mengantisipasi kendala. Tidak seorangpun dapat berfikir


mengenai kemungkinan kontingensi, namun optimisme berlebihan
dan komitmen berlebihan akan menghambat kepekaan untuk
mengatasi rintangan atau perangkap. Setiap rencana tidak
terkecuali setiliti apapun memilki keterbatasan dan konflik
terselubung atas prioritas dan sumber daya. Tidak jarang terjadi, hal
itu terlambat diperhatikan. Wirausahawan yang berhati-hati
mengidentifikasi hambatan potensial dengan cara mengatasi
masalah akan lebih siap mengahadapi gangguan terhadap rencana
mereka. Penentuan gol yang efektif mengetahui bahwa hal ini bukan
merupakan mengidentifikasi hal yang tidak mungkin agar maklum
bila ada kegagalan. Yang mereka lakukan adalah memilih beberapa
hambatan kecil yang dapat menjadi besar, kemudian menentukan
langkah-langkah pencegahan. Sebuah rencana harus cukup fleksibel
dan mampu mengetahui adanya hambatan dan memberikan solusi
antisipasi tehadap hambatan yang belum diketahui ataupun diduga.

3. Terlambat meninjau ulang dan melihat tonggak kemajuan


(milestone), rencana yang gagal biasanya tidak memilki tonggak
kemajuan yang nyata atau tanggal peninjauan ulang, atau
memperkenankan pergeseran. Alasan yang dipakai ialah saya
dapat menunggu atau saya tahu apa yang saya lakukan.
Peninjauan ulang secara berkala atas kemajuan yang terjadi
terhadap gol yang ditentukan merupakan bendera merah agar
waspada dilakukan pengkajian ulang. Tonggak kemajuan yang
tercapai akan memberikan motivasi untuk sukses lebih lanjut.
Namun demikian detail dan analisa yang berlebihan dalam
peninjauan ulang akan menganggu tujuan implementasi dan
pencapaian gol. Keseluruhan proses harus sederhana dan tanpa

28 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


kecenderungan birokrasi yang berlebihan. Peninjauan ulang yang
efektif hanya menguji kecepatan, arah, dan realisasi rencana pada
setiap titik dari suatu usaha.

4. Komimen yang kurang. Komitmen pribadi merupakan hal yang kritis


terhadap keberhasilan rencana. Komitmen memberikan motivasi diri
untuk penyelesaian suatu rencana. Bagi seseorang wirausahawan,
sering mendapat komitmen yang sekedar dibibir dari subordinat
atau mitra untuk suatu perencanaan. Komitmen merupakan sesuatu
hal yang sulit diperoleh, memrlukan berbagai upaya melibatkan tim
dalam proses pengembangan gol. Melibatkan subordinat, mitra akan
membangkitkan keterkarikan, masukan, dan lebih penting lagi
kepemilikan dari suatu rencana diskusi yang melibatkan negosiasi,
kompromi, dan saling menukar data akan membantu dalam
mencapai gol yang secara bersama-sam ditetapkan. Apabila suatu
rencan gagal, akan dengan mudah untuk mengatakan saya bilang
apa, ini bukan rencana saya, ini dari bos. Ini merupakan indicator
tidak adanya komitmen. Disisi lain, komitmen berlebihan pun akan
memberikan masalah yaitu mengabaikan realita karena adanya
hambatan dalam umpan balik, distorsi realitas, dan presepsi yang
membingungkan antara kawan atau lawan.

5. Gagal meninjau ulang gol. Berbagi hambatan dari 1 s/d 4 diatas


akan mendorong terjadinya kegagalan dalam meninjau ulang gol.
Kegagalan seolah di programkan ke rencana yang tidak memilki
respon terhadap perubahan lingkungan, internal, dan eksternal.

6. Gagal untuk belajar dari pengalaman. Sering dijumpai


wirausahawan yang telah mealkukan hal yang benar tersebut
diatas, namun tampaknya mereka tidak belajar atas apa yang
mereka lakukan. Mereka akan mengabaikan umpan balik yang
mereka terima sama dengan kita terlambat jadwal, tapi anggaran
kita berlebihan, atau menolak umpan balik yang terjadi coba
periksa lagi data anda. Kegagalan untuk belajar dari pengalaman

29 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


lampau atau sekarang merupakan keengganan untuk merubah cara
kerja mereka. Mereka berkilah, sebelumnya bisa, ini pasti bisa,
maka fleksibilitas sangat diperlukan disini.

I. Boleh atau Perlu dan Jangan/Tidak Perlu

Untuk memberikan usaha ada beberapa hal yang perlu atau tidak
perlu dalam menyiapkan rencana usaha sebgai berikut :

Perlu dijaga agar rencana usaha sesingkat mungkin mengenai


deskripsi usaha dan potensinya. Bahas isu utama yang akan
menarik penyandang dana, sedangkan data detil diberikan setelah
bertemu.

Wawancara dengan penyandang dana.

Tidak perlu melakukan diversifikasi, fokuskan perhatian pada satu


atau dua produk dan pasar.

Jangan menyembunyikan identitas anggota tim anda sebagai contoh


pak Badu yang sekarang bekerja di perusahaan lain, yang akan
bergabung nanti. Yang diperlukan penyandang dana adalah siapa
pak Badu dan komitmennya terhadap usaha.

Jangan mendiskripsikan produk teknik atau proses manufaktur yang


hanya para ahli yang dapat mengerti.

Jangan memperkirakan penjualan berdasarkan apa yang akan anda


bias, tetapi perkirakan secara hati-hati potensi penjualan, kemudian
tentukan fasilitas produksi yang diperlukan.

Jangan membuat pertanyaan yang ambisius, tidak berdasar sebagai


contoh jangan katakana bahwa pasar tumbuh dengan cepat.
Tentukan dan gambarkan data lalu, sekarang, dan proyeksi
pertumbuhan ke depan dan ukuran pasar.

30 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Perlu terbuka dan mendiskusikan masalah sekarang dan potensinya.
Bila tidak kredibilitas anda jatuh apabila dibelakang hari
penyandang dana mengetahui.

Perlu melibatkan semua anggota tim manajemen untuk melakukan


persiapan usaha seperti aspek legal, akuntansi, atau keuangan.

J. Tahapan Penyusunan Rencana Usaha

Dari mana mulai?

Gambaran usaha,
Misi
Ke mana akan
menuju?

Visi, sasaran, tujuan


Bagaimana cara
mencapai?

strategi
Implikasi Aspek
Implikasi Implikasi ImplikasiAspek
Kegiatan dan
Aspek Pasar Aspek Lokasi Produksi/Operasi
manajemen

Implikasi Aspek

Keuangan

Gambar 3. Tahapan Penyusunan Rencana Usaha

K. Detail Aspek-aspek Perencanaan Usaha

1. Deskripsi aspek-aspek usaha (apa yang anda kerjakan atau akan


dikerjakan, produk yang ditawarkan, keadaan industri sekarang,
peluang yang tersedia untuk memasarkan produk)

a. Industri (prospek industri, berbagai produk dan


perkembangannya, pasar baru dan penggunanya, kebutuhan
baru, perusahaan baru, kecenderungan dan faktor

31 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


ekonomi/kondisi nasional yang mempengaruhi usaha secara
positif atau negatif dan sumber informasi yang dipergunakan
untuk menggambarkan kecenderungan industri)

b. Perusahaan (deskripsi bidang usaha, produk/jasa yang


ditawarkan, pengguna utama, latar belakang dan tanggal
perusahaan berdiri, deskripsi identifikasi dan pengembangan
produk dan keterlibatan perusahaan dalam prosesnya)

c. Produk (barang/jasa) (deskripsi detail produk/jasa yang akan


dijual, posisi kepemilikan seperti paten, rahasia dagang atau
aspek kepemilikan lain, deskripsi potensi/kelebihan produk/jasa
yang membuat unggul dalam persaingan)

2. Aspek pemasaran, terdiri dari:

a. Riset pasar dan analisis (perlu data yang meyakinkan bahwa


produk memiliki pasar yang substansial dalam industri yang
tumbuh dan dapat memenuhi target penjualan)

1) Pelanggan (pelanggan potensial dalam segmen pasar yang


utama, siapa dan dimana pembeli utama dari produk dalam
setiap segmen pasar?)

2) Ukuran pasar dan kecenderungannya (cari data dari


distributor, dealer, salesman, pelanggan)

3) Persaingan (cari data untuk menentukan tingkat persaingan


yang terjadi. Bandingkan produk yang bersaing dalam basis
harga, kinerja, pelayanan, jaminan dan kelebihan lainnya.
Tunjukkan kelebihan dan kekurangan produk pesaing dan
jelaskan mengapa masih belum memuaskan pelanggan

4) Perkiraan pangsa pasar dan penjualan (identifikasi pelanggan


utama yang bersedia membeli, perkiraan penjualan dalam
rupiah dan unit 3 tahun mendatang)

32 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


5) Evaluasi pasar (jelaskan cara mengevaluasi secara
berkesinambungan : terget pasar dalam rangka mengkaji
kebutuhan pelanggan dan tuntutan dalam program,
peningkatan produk dan program produk baru, rencana
ekspansi dari fasilitas produksi, serta tuntunan dalam
penentuan harga

b. Rencana Pemasaran (memberikan gambaran detail dari


strategi pemasaran, kebijakan penjualan dan pelayanan,
penentuan harga, distribusi dan strategi iklan untuk mencapai
pangsa pasar yang diproyeksikan)

1) Strategi pemasaran secara keseluruhan (kelompok pelanggan


yang menjadi target awal, cara mengenali dan menghubungi
pelanggan potensial, apa yang akan ditekankan dari kelebihan
produk (kualitas, harga, pengiriman, jaminan) dalam
penjualan?

2) Penentuan harga (buat sejumlah strategi harga sebelum


memutuskan. Bahaslah harga yang ditetapkan dan
bandingkan dengan pesaing utama

3) Taktik penjualan (deskripsikan metoda yang akan digunakan


untuk melakukan penjualan dan mendistribusikan produk,
rencana awal dan rencana jangka panjang untuk tenaga
penjualan. Bahaslah margin untuk agen ritel, grosir, tenaga
penjualan dan bandingkan dengan pesaing. Jika menggunakan
distributor, deskripsikan cara memilih, kapan mereka akan
mulai menjual dan area yang dilayani)

4) Kebijakan jasa pelayanan dan jaminan

5) Iklan dan promosi

3. Desain dan pengembangan

33 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


a. Status dan tugas pengembangan (deskripsikan status produk
saat ini, apa yang akan dikerjakan agar dapat dipasarkan.
Deskripsikan kompetensi dan keahlian dari perusahaan dalam
pengembangan

b. Kesulitan dan resiko (identifikasi langkah-langkah antisipasi


adanya masalah dalam desain dan pengembangan serta
pendekatan yang dilakukan dalam solusi. Bahaslah efek yang
mungkin terjadi pada jadwal, biaya desain dan pengembangan
dan waktu pengenalan produk ke pasar

c. Peningkatan produk dan produk baru (kelanjutan desain dan


pengembangan yang direncanakan untuk menjaga produk tetap
unggul dan langkah-langkah pengembangan produk baru yang
terkait pada kelompok pelanggan yang sama)

d. Biaya (anggaran desain dan pengembangan, termasuk biaya TK,


Material, konsultan dll)

4. Rencana Manufaktur dan Operasional

a. Lokasi geografis (deskripsikan kekurangan dan kelebihan lokasi


dari segi biaya TK, SP, ketersediaan TK, kedekatan dengan
pelanggan, pemasok, jalur transportasi. Pajak, dan peraturan
setempat

b. Fasilitas dan peningkatannya

c. Strategi dan rencana (deskripsikan kontrol kualitas, produksi,


inventori, prosedur inspeksi, dan kontrol kualitas untuk
meminimumkan masalah pelayanan dan keluhan pelanggan

5. Tim Manajemen

a. Organisasi

Menyajikan peran kunci dari manajemen dalam perusahaan dan


individu yang menempati posisi masing-masing.

34 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


b. Personel Kunci Dalam Manajemen

Diskripsikan secara tegas tugas dan tanggung jawab masing-


masing anggota kunci dari tim manajemen.

c. Kompensasi Manajemen dan Kepemilikan

Keinginan untuk mendapatkan pendanaan di awal usaha tidak


akan besar.

d. Dewan Direksi

Filosofi perusahaan terkait dengan ukuran dan komposisi dewan.

e. Pelayanan dari Profesional yang Mendukung

Organisasi pelayanan yang mendukung dikenal, memiliki


reputasi, dan berkualitas. Hal ini tidak hanya memberikan
asistensi profesional saja, tetapi juga menambah kredibilitas
perusahaan.

6. Aspek Risiko Kritis

Dalam aspek ini ada beberapa masalah yang harus diidentifikasi,


yaitu dampak dari trend yang menguntungkan dalam industri, biaya
desain, maupun pabrik yang melebihi kalkulasi dan pesaing-pesaing
baru yang belum diperhitungkan.

7. Rencana Keuangan

a. Perkiraan laba dan Rugi

Persiapan Pro Forma Laporan Laba Rugi adalah bagian dari


perencanaan untuk laba dalam manajemen keuangan.

b. Analisis Pro Forma Laporan Arus Kas

Perkiraan arus kas dapat lebih penting daripada perkiraan laba


karena detil dari jumlah uang dan penentuan waktu dari uang
kas masuk dan keluar yang diharapkan.

c. Pro Forma Neraca Keuangan

35 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Neraca keuangan dipergunakan untuk mendukung tingkat
operasional

d. Diagram Titik Impas

Merupakan cara untuk menentukan tingkat penjualan dan


produksi yang dapat menutup semua biaya.

e. Kontrol Biaya

Meliputi cara pelaporan biaya, siapa yang bertanggung jawab


atas kontrol untuk berbagai elemen biaya dan seberapa sering
memperoleh biaya.

f. Pendanaan yang diperlukan

Secara umum jelaskan berapa dana yang diperlukan, apa yang


ditawarkan perusahaan untuk dana yang diterima, penggunaan
apa dari dana yang diterima

BAB IV

36 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


ANALISA DALAM
PERENCANAAN USAHA

A. Prinsip Analisis Biaya

Usaha perikanan merupakan suatu kegiatan ekonomi di bidang


perikanan dimana terdapat sejumlah unsur (input) yang digunakan
dan setiap input tersebut mengandung suatu nilai yang merupakan
korbanan bagi pelaku usaha perikanan, yaitu sebagai biaya usaha
perikanannnya. Input usaha perikanan yang umumnya dibutuhkan
oleh pekau usaha perikanan meliputi benih, lahan, mesin (alat), tenaga
kerja, modal dan pengelolaan atau manajemen.

Input produksi saling berkaitan dan kedudukannya dalam usaha


perikanan sama penting sehingga sering disebut sebagai faktor
produksi. Pemahaman faktor produksi menyangkut masalah
penguasaan dan pemilikan terhadap faktor-faktor produksi tersebut,
dimana pemilikan memberikan kekuatan dan kekuasaan untuk berbuat
terhadap faktor-faktor produksi dalam penggunaan pada proses
produksi. Seseorang yang menguasai atau memiliki faktor produksi,

37 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


dapat memberikan posisi atau status sosial yang tinggi di lingkungan
masyarakatnya.

Lahan merupakan faktor produksi yang relatif langka dibanding


dengan faktor produksi lain, selain itu distribusi penguasaannya
dimasyarakat tidak merata dan tidak dapat dipindah-pindah walaupun
dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan. Tenaga kerja dalam
usahatani terbagi atas tenaga keja manusia, tenaga kerja ternak dan
tenaga kerja mesin, dimana tenaga kerja manusia terbagi menjadi
tenaga kerja pria, wanita dan anak anak. Terdapat perbedaan
konversi dalam penentuan kerja, sehingga perlu diseragamkan agar
memudahkan dalam penentuan kerja. Untuk menyeragamkan, maka
konversi tenaga kerja yang digunakan adalah Hari Kerja Pria (HKP).

Modal adalah barang atau uang yang bersama sama dengan


faktor produksi lain yang digunakan untuk menghasilkan barang baru,
yaitu produk pertanian. Modal dapat dibedakan berdasarkan sifatnya
menjadi modal tetap dan modal bergerak. Modal tetap adalah modal
yang tidak habis dalam satu periode, meliputi tanah dan bangunan.
Sedangkan modal bergerak adalah modal yang habis dalam satu
periode, meliputi uang tunai dan sarana produksi.

Manajemen atau pengelolaan merupakan unsur terakhir dalam


kegiatan usaha. Manajemen dalam usaha perikanan adalah
kemampuan pelaku usaha perikana dalam menentukan, mengorganisir
dan mengkoordinasikan faktor faktor produksi yang dikuasai untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Manajemen merupakan unsur
usaha yang tidak berbentuk fisik akan tetapi unsur yang paling
menentukan dalam keberhasilan usaha.

Keberadaan dan harga input usaha perikanan sangat menentukan


dalam keberlanjutan usaha perikanan, sementara ketersediaannya
bergantung kepada kondisi permintaan dan penawaran di pasar.
Dengan demikian, maka pelaku usaha perikanan perlu memahami

38 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


prinsip-prinsip analisis biaya dalam penyelenggaraan usaha
perikanannya.

Prinsip analisis biaya sangat penting karena pelaku usaha


perikanan dapat menguasai pengaturan biaya produksi dalam
usahataninya tetapi tidak mampu mengatur harga komoditi (hasil
produksi) yang dijualnya atau memberikan nilai kepada komoditi
tersebut. Harga-harga tersebut ditentukan oleh berbagai faktor diluar
usaha perikanan, termasuk pula faktor-faktor di luar negeri. Apabila
keadaan lainnya tidak berubah, pelaku usaha perikanan harus
mengurangi biaya persatuan komoditi yang dihasilkan bila ia ingin
meningkatkan pendapatan bersih usahanya.

Penggolongan biaya produksi dilakukan berdasarkan sifatnya,


meliputi : 1) biaya tetap (fixed cost), dan 2) biaya tidak tetap
(variable cost). Biaya tetap ialah biaya yang tidak ada kaitannya
dengan jumlah barang yang diproduksi. Petani rumput laut harus
mampu membayarnya, berapapun jumlah produksi yang dihasilkan
dari usaha budidayanya. Biaya tetap menjadi sangat penting apabila
petani rumput laut memikirkan tambahan investasi seperti mesin,
perahu, bangunan dan alat-alat lainnya. Tiap tambahan investasi
hanya dapat dibenarkan apabila petani rumput laut mampu
membelinya dan dalam jangka panjang dapat memberikan arus
keuntungan.

Biaya tidak tetap (variable cost) ialah biaya yang berubah apabila
luas usahanya berubah. Biaya ini ada apabila ada sesuatu barang
yang diproduksi. Sebagai contoh, banyaknya tenaga kerja yang
diperlukan dalam usaha rumput laut. Apabila pelaku utama atau
nelayan juragan mengupah tenaga kerja (buruh perikanan), maka
ketika produksi dapat meningkat, kebutuhan terhadap buruh/tenaga
kerja juga meningkat. Tetapi apabila tidak ada produksi, maka tidak
ada kebutuhan terhadap tenaga kerja (buruh perikanan) tersebut.

39 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


B. Analisis Pendapatan Usaha

Pendapatan dalam suatu kegiatan usaha adalah balas jasa


terhadap setiap faktor produksi dan merupakan ukuran keberhasilan
kegiatan usaha. Analisis pendapatan usaha perikanan dilakukan untuk
menggambarkan keadaan sekarang dari suatu kegiatan usaha
perikanan atau untuk menggambarkan keadaan yang akan datang
dari perencanaan atau tindakan dalam kegiatan usaha perikanan. Bagi
pelaku usaha perikanan, analisis pendapatan dapat digunakan untuk
mengukur apakah kegiatan usaha yang dilaksanakan berhasil atau
tidak. Informasi yang diperlukan dalam analisis pendapatan adalah
jumlah penerimaan dan jumlah pengeluaran usaha perikanan dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan.

Pada analisis pendapatan usaha perikanan ini, perhitungan


didasarkan kepada biaya tunai dan biaya tidak tunai atau biaya yang
diperhitungkan. Biaya tunai digunakan untuk melihat seberapa besar
likuiditas tunai yang dibutuhkan pelaku utama perikanan untuk
menjalankan kegiatan usaha di bidang perikanan. Biaya tidak tunai
digunakan untuk menghitung berapa sebenarnya pendapatan kerja
pelaku utama jika bunga modal dan nilai kerja keluarga diperhitungkan.

Penerimaan total merupakan nilai produk dari suatu usaha yaitu


harga produk dikalikan dengan total produksi. Total biaya atau
pengeluaran dari suatu usaha agribisnis merupakan jumlah seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan budidaya dalam
memproduksi komoditi perikanan. Pendapatan total usaha merupakan
selisih antara penerimaan total dengan pengeluaran total.

40 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Umumnya pendapatan usaha (keuntungan) dihitung untuk satu
tahun kegiatan usaha. Keuntungan usaha dapat pula dihitung per
musim tanam, dengan tetap menyesuaikan perhitunan besarnya
beberapa jenis biaya secara proporsional, misalnya besarnya biaya
penyusutan yang merupakan salah satu komponen dari biaya tetap
(fixed cost). Berarti apabila telah dilakukan perhitungan biaya
penyusutan untuk satu tahun, maka jika akan dihitung besarnya
keuntungan per musim tanam, harus dilakukan pembagian dengan
angka 8.

Pendapatan usaha (keuntungan) dihitung dengan menggunakan


rumus :

= TR - TC

Keterangan :

= Keuntungan (Rp)

TR = Total Revenue atau Penerimaan Total (Rp)

TC = Total Cost atau Biaya Total (Rp)

Dalam hal ini Total Revenue atau Penerimaan Total merupakan


perkalian antara jumlah barang yang diproduksi/dipasarkan dengan
harga barang tersebut; dengan asumsi bahwa semua barang yang
diproduksi dapat dipasarkan seluruhnya. Total Revenue atau
Penerimaan Total dalam bahasa perdagangan sehari-hari dikenal
dengan sebutan omzet. Total Revenue atau Penerimaan Total
dirumuskan sebagai berikut :

TR = P x Q

Keterangan :

41 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


TR = Total Revenue atau Penerimaan Total (Rp)

P = Harga jual (Rp/Kg)

Q = Jumlah barang yang dijual (Kg)

Adapun Total Cost atau Biaya Total merupakan penjumlahan dari


Biaya Tetap (fixed cost) dengan biaya variabel (variable cost). Dalam
bentuk matematis Total Cost dirumuskan sebagai berikut :

TC = FC + VC

Keterangan :

TC = Total Cost atau Biaya Total (Rp)

FC = Fixed Cost atau Biaya Tetap (Rp)

VC = Variable Cost atau Biaya Variabel (Rp)

Untuk dapat menghitung besarnya keuntungan usaha, pelaku


utama/usaha perikanan dituntut untuk mampu mengidentifikasi dan
melakukan pencatatan dengan baik setiap biaya investasi dan biaya-
biaya total yang dikeluarkan dalam kegiatan usahanya.

Dalam menghitung keuntungan usaha, diperlukan data biaya


yang sifatnya mendukung/melengkapi total biaya yang digunakan,
yaitu berupa biaya penyusutan. Biaya penyusutan ini mudah dihitung
dan data dasarnya berasal dari data biaya investasi.

Biaya penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis


lurus, dengan rumus sebagai berikut :

Penyusutan = harga beli nilai sisa


umur ekonomis (tahun)

Keterangan :

Penyusutan dalam satuan Rp/thn

Harga beli dalam satuan Rupiah

42 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Nilai sisa dalam satuan Rupiah

C. Analisis Efisiensi Usaha

Efisiensi usaha merupakan salah satu ukuran keberhasilan usaha


perikanan. Untuk mengukur efisiensi usaha digunakan rasio imbangan
penerimaan dan biaya yang dikeluarkan (R/C) yang merupakan
perbandingan antara pendapatan kotor yang diterima usahatani dari
setiap rupiah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Secara
teoritis R/C menunjukan bahwa setiap satu rupiah biaya yang
dikeluarkan akan memperoleh penerimaan sebesar nilai R/C-nya
R/C ratio dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

R/C = TR

TC

Kriteria :

Bila R/C > 1, maka usaha dinyatakan menguntungkan

Bila R/C = 1, usaha mengalami impas

Bila R/C < 1, usaha mengalami kerugian

D. Analisis Waktu Balik Modal (Payback Period/PP)

Payback Period merupakan cara penilaian investasi yang


didasarkan pada pelunasan biaya investasi oleh keuntungan atau
dengan kata lain Payback Period adalah waktu yang diperlukan untuk
mengembalikan modal yang telah ditanamkan.

Secara matemetis Payback Period dapat dirumuskan sebagai


berikut :

43 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


PP = I

Keterangan :

PP = Payback Period (tahun)

I = Investasi (Rp)

= Keuntungan (Rp/tahun)

Dengan kriteria, semakin singkat periode tingkat pengembalian


modal maka usaha tersebut layak untuk diusahakan.

E. Analisis Harga Pokok Penjualan (HPP)

Harga pokok produksi merupakan semua pengeluaran yang


dikeluarkan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
menghasilkan barang atau jasa yang akan dijual. Harga pokok produk
dirumuskan sebagai berikut :

HPP = Total Biaya produksi dan pemasaran


Total produk yang dihasilkan
Keterangan :

Biaya pokok produksi dalam satuan Rupiah

Total jumlah produksi dalam satuan Kg

HPP dalam satuan Rupiah/Kg

Dengan mengatahui HPP, pelaku utama/usaha perikanan dapat


menghitung/ menentukan besarnya marjin (perbedaan) antara harga
penjualan produknya dengan biaya produksi yang telah
dikeluarkannya. Besarnya marjin harga diperoleh dengan cara
mengurangkan harga jual produk dengan HPPnya. Apabila harga jual
produk lebih besar dari HPP, maka pelaku utama/usaha perikanan
dapat memperoleh keuntungan, sedangkan apabila harga jual peroduk

44 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


lebih kecil dari HPP, maka pelaku utama/usaha perikanan akan
mengalami kerugian.

BAB V
STRATEGI DAN
PELUANG PASAR

A. Pasar

Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dengan pembeli.


Dari sudut pandang yang lain, pasar adalah daerah atau tempat (area)
yang di dalamnya terdapat kekuatan-kekuatan permintaan dan
penawaran yang saling bertemu untuk membentuk suatu harga.

B. Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses perpindahan barang atau jasa dari


tangan produsen ke tangan konsumen, atau dapat dikatakan pula

45 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


bahwa pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang bertalian
dengan arus penyerahan barang dan jasa-jasa dari produsen ke
konsumen.

Tujuan pemasaran adalah agar produk sampai ke tangan


konsumen. Setiap produsen menginginkan barang dan jasa yang
diproduksi dengan biaya yang tidak murah dapat segera sampai
ketangan konsumen dan memberikan keuntungan dalam prosesnya.
Guna meraih tujuan ini, maka digunakan mekanisme pasar atau
pemasaran.

C. Kegiatan Utama Proses Pemasaran

1. Produk

Dalam marketing, produk adalah barang atau jasa atau apapun


yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah
keinginan atau kebutuhan (Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas).

2. Tempat

Tempat yang dimaksud disini adalah tempat pertemuan (dalam


arti luas) penawaran dan permintaan yang akan menyebabkan
terjadinya harga.

3. Promosi

46 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan
produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen
untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi
produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka
penjualan.

Tujuan Promosi di antaranya adalah: (1) Menyebarkan informasi


produk kepada target pasar potensial; (2) Untuk mendapatkan
kenaikan penjualan dan profit; (3) Untuk mendapatkan pelanggan
baru dan menjaga kesetiaan pelanggan; (4) Untuk menjaga
kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar; (5) Membedakan
serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing; dan (6)
Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan.

4. Penjualan

5. Penentuan Harga

Dalam penentuan harga dipengaruhi oleh berbagai hal, antara


lain:

a. Biaya produksi (bahan baku, tenaga kerja, penyusutan mesin/alat-


alat + bahan bakar + sewa tempat)

b. biaya pemasaran (transportasi + tenaga staf + promosi + sewa


tempat)

c. biaya administrasi (perizinan, restribusi (pajak) + asuransi)

d. Keuntungan yang ingin diraih (profit margin.)

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keuntungan

47 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


1. Faktor Pesaing

Beberapa faktor yang berpengaruh dalam persaingan suatu


pemasaran antara lain berupa: persaingan dalam pemasaran
produk sejenis, produk substitusi, pemasok, pelanggan dan
ancaman produsen baru. Untuk itu diperlukan adanya informasi
dalam menganalisis karakteristik persaingan yang dihadapi, antara
lain jumlah produsen, ukuran relatif setiap anggota/jumlah
konsumen, diferensiasi produk, dan kemudahan untuk memasuki
pasar.

2. Kondisi Produk

3. Tingkat Kebutuhan Konsumen

4. Segmentasi Konsumen

5. Tingkat Penawaran

6. Tingkat Efesiensi Produksi

E. Segmentasi Pasar

1. Pasar tradisional termasuk pasar tidak hermanen

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan


pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli
secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar,
bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran
terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.

2. Pasar modern (mal/swalayan/supermarket)

48 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional,
namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi
secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang
tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan
pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani
oleh pramuniaga.

3. Pasar langganan (hotel, restoran, caf, dll)

F. Jenis/Golongan Pasar

1. Pasar Konsumsi

Pasar Konsumsi menjual barang-barang untuk keperluan konsumsi.

2. Pasar Faktor Produksi

Pasar Faktor Produksi menjual barang-barang untuk keperluan


produksi. Misalnya menjual mesin-mesin untuk memproduksi, lahan
untuk pabrik, dll.

3. Pasar Menurut Jenis Barang yang Dijual

Pasar menurut jenis barang yang dijual dapat dibagi menjadi pasar
ikan, pasar buah, dll.

4. Pasar Menurut Lokasi

Pasar menurut lokasi misalnya Pasar Kebayoran yang berlokasi di


Kebayoran Lama.

5. Pasar Daerah

Pasar Daerah membeli dan menjual produk dalam satu daerah


produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar daerah melayani
permintaan dan penawaran dalam satu daerah.

6. Pasar Lokal

49 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Pasar Lokal membeli dan menjual produk dalam satu kota tempat
produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani
permintaan dan penawaran dalam satu kota.

7. Pasar Nasional

Pasar Nasional membeli dan menjual produk dalam satu negara


tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar nasional
melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri.

8. Pasar Internasional

Pasar Internasional membeli dan menjual produk dari beberapa


negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia.

9. Pasar Konkret

Pasar Konkret adalah pasar yang lokasinya dapat dilihat dengan


kasat mata. Misalnya ada los-los, toko-toko, dll. Di pasar konkret,
produk yang dijual dan dibeli juga dapat dilihat dengan kasat mata.
Konsumen dan produsen juga dapat dengan mudah dibedakan.

10. Pasar Abstrak

Pasar Abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat


dengan kasat mata.konsumen dan produsen tidak bertemu secara
langsung.Biasanya dapat melalui internet, pemesanan telepon, dll.
Barang yang diperjual belikan tidak dapat dilihat dengan kasat
mata, tapi pada umumnya melalui brosur, rekomendasi, dll. Kita
juga tidak dapat melihat konsumen dan produsen bersamaan, atau
bisa dikatakan sulit membedakan produsen dan konsumen
sekaligus.

50 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Gambar 4. Alur pikir dalam mengkaji aspek pasar

G. Strategi Pemasaran UMKM

1. Strategi penetrasi pasar

Strategi ini memusatkan pada perbaikan posisi produk yang


dihasilkan sekarang dengan pelanggannya sekarang. Sebagai
contoh: (a) sebuah perusahaan produk makanan kecil
berkonsentrasi pada pelanggannya sekarang agar membeli lebih
banyak produknya; (b) Sebuah bank berkonsentrasi pada pelanggan
kartu kredit sekarang agar lebih sering menggunakan kartunya
(www.inticonsultant.com).

2. Strategi pengembangan pasar

51 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Mengikuti strategi ini, sebuah organisasi/perusahaan akan mencari
pelanggan baru produknya sekarang (www.inticonsultant.com).
Sebagai contoh:

a) Sebuah produsen produk-produk industri mungkin memutuskan


untuk mengembangkan berbagai produk untuk memasuki pasar
konsumen.

b) Sebuah produsen mobil memutuskan untuk menjual berbagai


mobil di Eropa Timur karena adanya transisi ke sistem pasar
bebas.

c) Sebuah perusahaan pakaian atletik dan kaus kaki memutuskan


untuk mengembangkan pakaian kebugaran bagi anak-anak.

3. Strategi pengembangan produk

Dalam memilih salah satu strategi; organisasi, sebagai akibatnya,


mencari hal-hal baru untuk dilakukan. Dengan strategi
pengembangan produk, produk baru yang dikembangkan akan
ditujukan kepada pelanggan saat ini (www.inticonsultant.com).
Sebagai contoh:

a) Sebuah produsen permen mungkin memutuskan untuk


menawarkan permen bebas lemak.

b) Sebuah sekolah tinggi atau universitas mungkin menawarkan


berbagai program bagi mahasiswa nontradisional.

c) Sebuah produsen minuman ringan mungkin mengembangkan


minuman bebas cola.

Tabel 1. Pola Pendekatan Aspek Pasar dan Pemasaran UMKM

52 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


53 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan
Gambar 2. Materi dokumen kontrak jual beli (dilihat dari sisi penjual dan sisi pembeli)

H. Komponen Unsur Pasar dan Pemasaran

1. Produk

Bagian ini menguraikan tentang produk yang diproduksi/jual


meliputi : bentuk produk (bulat, persegi, oval, dan lain-lain), tekstur
produk, bahan baku (material) yang dipergunakan, warna produk,
daya tahan, umur ekonomis (masa kedaluwarsa), gambar produk
(foto prototype), ukuran (size) kualitas, spesifikasi, kemasan, dan
bentuk fisik serta nama produk (brand).

2. Target pembeli

3. Permintaan pasar

Berisi tentang data jumlah permintaan terhadap produk


berdasarkan data primer hasil survey RISET PASAR maupun data
sekunder yang diperoleh dari sumber lain, misalnya data BPS,
Lembaga Riset Nasional, Laporan Publikasi, dsb.

4. Saluran distribusi

Saluran Distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran baik


transportasi maupun penyimpanan suatu produk barang dan jasa
dari tangan produsen ke tangan konsumen.

54 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Distribusi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari
dalam masyarakat. Dengan adanya saluran distribusi yang baik
dapat menjamin ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Tanpa ada distribusi produsen akan kesulitan untuk
memasarkan produknya dan konsumen pun harus bersusah payah
mengejar produsen untuk dapat menikmati produknya.

5. Harga

Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa di samakan dengan uang
atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang
atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan
tempat tertentu.

6. Promosi

Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan


produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen
untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi
produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka
penjualan.

Tujuan Promosi di antaranya adalah: (1) Menyebarkan informasi


produk kepada target pasar potensial; (2) Untuk mendapatkan
kenaikan penjualan dan profit; (3) Untuk mendapatkan pelanggan
baru dan menjaga kesetiaan pelanggan; (4) Untuk menjaga
kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar; (5) Membedakan
serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing; dan (6)
Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan.

7. Strategi Pemasaran

Dari beberapa strategi, kebijakan manakah yang akan diambil


berdasarkan data-data.

8. Proyeksi Permintaan

55 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Setelah mendapatkan data permintaan, selanjutnya dari data
tersebut di proyeksikan ke depan, bagaimana kecenderungan
permintaannya, apa ada kenaikan atau sebaliknya.

9. Cara pembayaran

10. Peluang pasar

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya yaitu permintaan dan


penawaran, maka dapat dilakukan analisis peluang yaitu selisih
antara demand dan supply.

11. Tingkat persaingan

12. Risiko pasar/critical point

Risiko pasar adalah suatu risiko yang timbul karena menurunnya


nilai suatu investasi karena pergerakan pada faktor-faktor pasar.
Empat faktor standar risiko pasar adalah risiko modal, risiko suku
bunga, risiko mata uang, dan risiko komoditas.

13. Penawaran

Bagian ini menjelaskan tentang jumlah produk sejenis yang


ditawarkan oleh perusahaan lain, atau jumlah produk sejenis yang
ada di pasaran, selain itu juga bisa diketahui dari volume produksi
perusahaan perusahaan sejenis, sumber data lainnya yang dapat
dimanfaatkan adalah data dari pengguna produk sejenis.

56 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN

57 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


A. Simpulan

1. Wirausaha adalah pelaku usaha/bisnis yang selalu berusaha


memindahkan segala sumber daya ekonomi dari wilayah yang
kurang produktif ke wilayah yang lebih prtoduktif untuk memperoleh
penghasilan yang lebih besar, dan semakin besar.

2. Sebuah perencanaan usaha memiliki fungsi yang sangat


mendukung keberhasilan usaha. Fungsi tersebut meliputi : (a)
mendorong calon pelaku bisnis untuk berpikir mengenai apa yang
akan dikerjakan; (b) dapat digunakan untuk menilai keragaan
aktual usaha (bisnis) pada jangka waktu tertentu; dan (c)
merupakan dokumen yang dapat dinilai oleh pemberi kredit (calon
investor) untuk menilai bisnis baru maupun mengembangkan bisnis
yang sedang dikerjakan.

3. Analisa yang dapat digunakan dalam perencanaan usaha, adalah


berupa prinsip analisis biaya, analisis pendapatan usaha, analisis
efisiensi usaha, analisis waktu balik modal, dan analisis harga pokok
penjualan.

4. Beberapa hal yang perlu diperhitungkan dalam penetapan strategi


dan peluang pasar: pasar, pemasaran, kegiatan utama proses
pemasaran, faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan,
segmentasi pasar, jenis/golongan pasar, strategi pemasaran, serta
komponen unsur pasar dan pemasaran.

B. Saran

Jika sudah ada keinginan dihati pembaca untuk menjadi


wirausahawan, maka wujudkanlah dan jangan ragu untuk memulai.

58 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Catatan :

..

..

..

..

..

59 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

60 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

61 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

62 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


..

..

..

..

..

DAFTAR PUSTAKA

----------------, 2008. Hand Out Perencanaan Usaha pada Pelatihan Tenaga


Pendamping Desa Tahun 2008.

Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat DIKTI,


2001. Panduan Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan di PT.
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Douglas,1996:20-25 dalam Pambudy, R. dkk. 1999. Bisnis dan


Kewirausahaan dalam Sistem Agribisnis : Kumpulan Pemikiran.
Pustaka Wirausaha Muda. Bogor.

http://id.wikipedia.org/wiki

http://www.inticonsultant.com/pemasaran.html

http://www.smakristencilacap.com/arti-pemasaran-dan-manajemen-
pemasaran/peranan-pasar-dalam-pemasaran-produk-dan-jasa/

Jaya Asmara, 2007. Hand Out Aspek Pemasaran Hasil pada Pelatihan
Calon KKMB Bidang Kelautan dan Perikanan Tahun 2007.

Justin G. Longenecker,dkk, 2001. Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil


buku 1. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Rambat Lupiyoadi, Jero Wacik, 1998, Wawasan Kewirausahaan, Lembaga


Penerbit FE-UI, Jakarta.

63 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Saleh Chairul, 2007. Hand Out Penyusunan Rencana Usaha (Business
Planning) pada Pelatihan Tenaga Pendamping Desa Tahun 2007.

Winarso Drajad Widodo, 2005, Jendela Cakrawala Kewirausahaan, IPB


Press, Bogor.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Fahrur Razi, SST dilahirkan di Pematang Panjang


(Banjarmasin) 26 Januari 1982, lulus dari Sekolah
Pertanian Pembangunan Banjarbaru pada Jurusan
Budidaya Ikan Air Tawar tahun 1999 dan
menamatkan pendidikan D4 Penyuluhan Perikanan
di STPP Bogor tahun 2004, serta telah mengikuti
berbagai pelatihan antara lain: Pengelolaan
budidaya ikan air tawar (Banjarnegara, 2003); HACCP (Bogor, 2004);
Pembekalan Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (Jakarta, 2004); Budidaya
udang vaname di tambak (Bali, 2005); Intensifikasi Budidaya Udang di
Tambak (Jepara, 2005); Diseminasi Budidaya Kerapu dan Perikanan di Laut
(Gondol, 2006); Konsultan Keuangan Mitra Bank (Denpasar, 2007);
Pelatihan Dasar bagi Penyuluh Perikanan Tingkat Ahli (Banjarbaru, 2008).
Memulai karier sebagai Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak dengan
penempatan pada Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kabupaten
Jembrana tahun 2004 s/d 2007, sejak Januari 2008 mengemban amanah
sebagai PNS dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan pada Pusat

64 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Pengembangan Penyuluhan BPSDMKP, Kementerian Kelautan dan
Perikanan.

65 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


i

66 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


i

KATA PENGANTAR i

67 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan
berkat dan rahmat-Nya penyusunan buku Pengembangan
Kewirausahaan di Bidang Perikanan dapat diselesaikan. Buku ini disusun
dengan tujuan untuk menambah wawasan para penyuluh perikanan dan
pelaku utama di bidang perikanan dalam melaksanakan pendampingan
dalam upaya meningkatkan efektifitas proses pemberdayaan masyarakat
melalui kegiatan penyuluhan.

Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan mengglobal


menuntut lahirnya para wirausaha yang bersih, tangguh dan professional,
karena hanya wirausahawan yang yang jujur, inovatif dan kreatif serta
menjalankan kegiatan bisnisnya secara professional akan dapat tetap
eksis bahkan berkembang lebih besar.

Seorang wirausahawan harus dapat menampilkan sifat personal dan


eksternal yang sangat baik. Sifat terpenting dari personal ada tiga yaitu :
(1) rasa percaya diri, (2) optimis dan (3) mandiri. Kemudian dengan
kekuatan personal itu akan menampilkan tabiat yang motivatif, berpikir
terbuka dan inovatif yang terkait dengan perilaku ekonomis yang selalu
mengejar nilai tambah, bekerja keras dan inisiatif dengan semboyan
tiada hasil tanpa kerja

Selanjutnya dari perilaku ekonomi itu melahirkan sifat visioner, peka


terhadap keadaan lingkungan dan inventif yang mencerminkan perilaku
sosialnya. Karakter personal, ekonomis dan social terbeut disempurnakan
dengan kesiapan menghadapi resiko ketika berusaha mengorganisasikan
bisnis untuk mewujudkan peluang dan tantangan bisnis menjadi
kenyataan diperlukan kemampuan organisatoris yang meliputi :
kepemimpinan (leadership), tangggap dan terbuka terhadaparan dan
kritik (teacheable) dan senang bergaul.

68 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


Dalam kegiatan usaha perikanan baik secara berkelompok maupun
kegiatan usaha yang dilakukan oleh individu, diperlukan perencanaan
yang matang, mengingat kegiatan usaha ini memiliki risiko tersendiri,
terutama yang berhubungan dengan kondisi alam (iklim/musim),
keterampilan sumberdaya manusia, teknologi maupun modal usaha.

Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan,


khususnya para pelaku pendampingan dalam upaya meningkatkan
efektifitas proses pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan
penyuluhan.

Jakarta, Maret 2010

Fahrur Razi

ii
69 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................ i

DAFTAR ISI....................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................... 2
C. Tujuan Penelitian/Pengkajian ........................................... 2
D. Kerangka Teori ................................................................. 2
E. Sumber Data ................................................................... 3
F. Metode dan Teknik Penelitian/Pengkajian......................... 3

BAB II. KEWIRAUSAHAAN................................................................. 4


A. Ciri-Ciri dan Sifat-Sifat Wirausahawan.............................. 4
B. Karakteristik Wirausaha .................................................. 10
C. Imbalan Wirausaha........................................................... 12
D. Tantangan Wirausaha ...................................................... 14
E. Kewirausahawan dalam Praktek....................................... 15
F. Kemajuan Teknologi sebagai Peluang Wirausaha............. 18
G. Prospektif Pengembangan Kewirausahaan Perikanan...... 19

BAB III. RENCANA USAHA................................................................ 21


A. Perencanaan .........................................................21
B. Manfaat Perencanaan....................................................... 22
C. Perencanaan Usaha .........................................................23
D. Fungsi/Kegunaan Perencanaan Usaha.............................. 24
E. Mengapa Ada Rencana Usaha?........................................ 25
F. Kelemahan Perencanaan.................................................. 26
G. Mengapa Rencana Gagal.................................................. 26
H. Kendala yang Perlu Diatasi dalam Perencanaan yang Efektif
27
I. Boleh atau Perlu dan Jangan/Tidak Perlu.......................... 29
J. Tahapan Penyusunan Rencana Usaha.............................. 30
K. Detail Aspek-aspek Perencanaan Usaha.......................... 31

BAB IV. ANALISA DALAM PERENCANAAN USAHA............................. 36


A. Prinsip Analisis Biaya ...............................................36
iii

70 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan


B. Analisis Pendapatan Usaha............................................. 38
C. Analisis Efisiensi Usaha ...............................................42
D. Analisis Waktu Balik Modal (Payback Period/PP)............. 42
E. Analisis Harga Pokok Penjualan (HPP)............................ 43

BAB V. STRATEGI DAN PELUANG PASAR........................................... 44


A. Pasar ......................................44
B. Pemasaran ......................................44
C. Kegiatan Utama Proses Pemasaran................................ 45
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keuntungan............. 46
E. Segmentasi Pasar ......................................47
F. Jenis/Golongan Pasar ......................................47
G. Strategi Pemasaran UMKM ......................................50
H. Komponen Unsur Pasar dan Pemasaran......................... 52

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN......................................................... 56


A. Simpulan ......................................56
B. Saran ......................................57

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

iv

71 Pengembangan Kewirausahaan di Bidang Perikanan

iv

Anda mungkin juga menyukai