Anda di halaman 1dari 6

KEWIRAUSAHAAN DAN KEWIRASWASTAAN

KEWIRAUSAHAAN

OLEH:

MUHAMMAD BRILYAN MALLIMUNGENG

A021201036

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020
A. KEWIRASWASTAAN
Kewiraswastaan (entrepreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk
beresiko dangan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu,uang,dan usaha untuk
memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.
Kewiraswastaan (Entrepreneursip) merujuk kepada mental dan kepribadian tertentu
yaitu:
1. Keberanian mengambil resiko
2. Keutamaan
3. Kreatifitas dan inovatif
4. Ketabahan kesungguhan dan keuletan
5. Keteladanan dalam menangani usaha atau perusahaan dengan berpijak pada
kemauan dan kemampuan sendiri.

Peranan Wiraswastawan
1. Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek
fungsional
2. Mencari keuntungan bisnis
3. Membawa perusahaan ke arah kemampuan
4. Memperkenalkan hasil produksi baru
5. Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju

Unsur penting wiraswasta


1. Unsur Daya Pikir: Mencirikan tingkat penalaran, taraf pemikiran yang dimiliki
oleh seseorang
2. Unsur Pengetahuan: Mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang.
3. Unsur Keterampilan: Diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata.
4. Unsur Kewaspadaan: Paduan unsur pengetahuan dan sikap mental

Tenaga wiraswasta dapat diidentifikasi sebagai berikut :


1. Wiraswasta sebagai orang vak (captain industry)
Yaitu mereka yang memiliki keahlian dalam bidang produksi tertentu.
2. Wiraswasta sebagai bisnis
Adalah mereka yang tekun dalam menganalisis kebutuhan, selera masyarakat
dan dapat menciptakan kebutuhan-kebutuhan baru.
3. Wiraswasta sebagai orang uang
Adalah mereka yang menjalankan kegiatan usaha dengan menyalurkan dan
mengumpulkan dana-dana yang bergerak dalam pasar uang dan pasar modal
4. Wiraswasta sebagai “social engineer”
Yaitu mereka yang berperan sebagai pengusaha berupaya untuk mengikat para
pekerja melalui karya sosial karena alasan pertimbangan moral ataupun
kebendaan.
5. Wiraswasta sebagai manajer
Yaitu mereka yang dapat memanjukan usahanya dengan menggunakan
pengetahuan bisnis modern, memperhatikan dan menganalisis kemungkinan
peluang untuk dimanfaatkan.

Bidang Kegiatan Wiraswasta


Berbagai bidang ataupun lapangan usaha dimana tenaga wiraswasta dapat
menjalankan kegiatan mereka. Beberapa diantaranya:
1. Lapangan Industri dan Kerajinan
a. Industri besar
b. Industri menengah
c. Industri kecil
d. Kerajinan
2. Lapangan Pertambangan dan Energi
3. Lapangan Pemberian Jasa:
a. Perbankan
b. Asuransi
c. Transport laut, udara, darat, sungai dan danau
d. Pemberian kredit
4. Lapangan Perdagangan
a. Perdagangan besar
b. Perdagangan mengengah
c. Perdagangan kecil
5. Lapangan Agraria:
a. Pertanian
b. Perkebunan
c. Kehutanan
d. Perikanan
e. Peternakan
6. Transmigrasi dan Pembangunan Daerah
7. Pariwisata dan Perhotelan
8. Koperasi

Ciri-ciri Wiraswasta yang Sukses


Fadel Muhammad (1992) mengatakan, wiraswasta adalah seseorang yang memiliki
ciri pokok:
1. Eksekutif talen
2. Inovatif
3. Berpikir kreatif dalam mengambil keputusan
4. Tanggap terhadap perubahan
5. Bekerja efektif dan efisien
6. Memiliki visi masa depan
7. Berfokus pada peluang

B. KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke
dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik
dalam menjalankan sesuatu.Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Seorang pengusaha dapat dikategorikan sebagai “wirausaha” apabila mereka:
1. Menciptakan sebuah kreasi serta inovasi
2. Mempunyai visi berjangka panjang
3. Dapat menguasai keahlian dalam produksi, pemasaran, penyediaan modal,
serta pengawasan.
Ciri-ciri Kewirausahaan
Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-
ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang
wirausahawan adalah:
1. Percaya diri
2. Berorientasikan tugas dan hasil
3. Berani mengambil risiko
4. Kepemimpinan
5. Keorisinilan
6. Berorientasi ke masa depan
7. Jujur dan tekun
Sifat-sifat (watak) seorang wirausahawan
1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
2. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan
dan ketabahan
3. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun.
5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki
jaringan bisnis yang luas.
Tahap-tahap Kewirausahaan
1. Tahap Memula
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan
segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru.
2. Tahap Melaksanakan Usaha
Mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-
aspek:
a) Pembiayaan
b) SDM
c) Kepemilikan
d) Organisasi
e) kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan
mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi
3. Tahap Mempertahankan Usaha
Melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai
dengan kondisi yang dihadapi.
4. Tahap Mengembangkan Usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami
perkembangan atau dapat bertahan
Sikap Wirausaha
1. Dispilin
2. Komitmen Tinggi
3. Jujur
4. Kreatif dan Inovatif
5. Mandiri
6. Realistis

Faktor-faktor Kegagalan Dalam Wirausaha


1. Tidak kompeten dalam manajerial.
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,
keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
3. Manajemen keuangan kurang tertata
4. Kurangnya pengawasan peralatan

C. PERBEDAAN WIRAUSAHA DAN WIRASWASTA


1. Fokus Usaha
Fokus usaha dari wiraswastawan adalah sekadar paruh waktu.
2. Sementara fokus dari usaha seorang wirausahawan mencakup keseluruhan
waktu dalam hidupnya.
3. Kepemilikan aset
Aset yang disebutkan diatas adalah kepemilikan modal dana serta perannya
dalam pengambilan keputusan didalam operasional usaha. Seorang yang
punya aset sendiri dapat dikategorikan sebagai wiraswastawan.
Sedangkan seorang dikatakan wirausahawan apabila ia terlibat secara relatif
pada kegiatan operasional saja.
4. Lingkup bisnis
Pada poin ketiga terkait lingkup bisnis, seorang pelaku usaha memiliki
kemungkinan besar terlibat usaha lebih dari satu bidang.
5. Rencana inovasi serta pengembangan
Sebagian besar para wirausahawan sudah memiliki pemahaman yang kokoh
untuk selalu mengupdate pendekatan bisnis yang sesuai dengan pendekatan
teknologi terbaru.

Anda mungkin juga menyukai