SMKN 1 JOMBANG
Kompetensi Dasar Indikator
2. Karakteristik Kewirausahaan
Karakteristik kewirausahaan terdiri atas ciri-ciri, sifat, sikap, perilaku wirausaha dari seorang
wirausaha, dan karakteristik wirausaha. Berikut penjelasan mengenai karakteristik
kewirausahaan.
a. Ciri umum kewirausahaan
Beberapa ciri umum dalam kewirausahaan yaitu sebagai berikut :
1. Mempunyai kreativitas tinggi
2. Mempunyai motif berprestasi tinggi
3. Mempunyai sifat inovasi tinggi
c. Perilaku Wirausaha
Seorang wirausaha sering disamakan dengan desainer dan inovator yang mampu menciptakan
serta membangun hidup baru yang kemudian diimplementasikan dalam berbagai bentuk usaha.
Kemampuan membangun dan manajerial adalah perilaku yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha. Berikut perilaku yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha :
1) Persepsi terhadap ketidakpastian dan menerima risiko
a) Risiko biasa
b) Ambigiutas
c) Ketidakpastian murni
2) Merancang dan menerapkan strategi
3) Membentuk jaringan yang menghubungkan antara aspek individu dengan peluang
usaha
4) Kepemimpinan
a) bergaul dengan orang lain
b) Mampu menanggapi berbagai kritik dan saran
5) Keorisinalan
6) Pandai berkomunikasi
d. Karakteristik seorang wirausaha berhasil
Pada dasarnya wirausaha yang berhasil atau sukses memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Motif berprestasi tinggi
2. Perspektif ke depan. Perspektif ke depan terbagi menjadi:
a) Spesifik
b) Measurable
c) Achievable
d) Reality-based
e) Time frame
3. Kreativitas tinggi
4. Perilaku inovasi tinggi
5. Tanggung jawab. Indikator tanggung jawab yaitu:
a) Bersungguh – sungguh
b) Berdedikasi tinggi
c) Konsisten
d) Berdisiplin
e) Jujur
f) Penuh komitmen
6. Selalu mencari peluang
Menurut Bygrave, selain karakteristik di atas, seorang wirausaha harus memiliki beberapa
karakteristik sebagai berikut.
a) Dream (Mimpi)
b) Decisiveness (Ketegasan)
c) Doers (Pelaku)
d) Determination (Determinasi)
e) Dedication (Dedikasi)
f) Devotion (Pengabdian)
g) Details (Cermat)
h) Destiny (Nasib)
i) Dollars (Uang)
j) Distribute (Distribusi)
A. Metode Bootstrapping
1) Bootstrapping with Crowdfunding
2) Bootstrapping with a Business Partner
3) Bootstrapping with Strategic Partners
4) Bootstrapping with Future Customers
5) Give it Away For Free (Selama Masa Promo Saja)
6) Bootstrapping with Credit Cards
7) Bootstrapping with Interns
B. Pendanaan Eksternal
Tidak selamanya penggunaan metode Bootstrapping dapat menjamin model dari suatu
perusahaan. Ada kalanya suatu perusahaan juga membutuhkan bantuan yang berasal dari pihak
luar dengan tujuan agar perusahaan tersebut terus berjalan sehingga pendanaan luar dibutuhkan.
5. Proses Kewirausahaan
A. Tahap memulai
B. Tahap melaksanakan usaha atau Tahap Jalan
6. Penyebab Gagalnya Kegiatan Wirausaha
Pada dasarnya dalam setiap kegiatan usaha yang Anda jalankan tidak selamanya selalu berhasil
berikut beberapa penyebab gagalnya suatu usaha.
A. Tidak kompeten dalam manajerial
B. Kurang berpengalaman
C. Kurang dapat mengendalikan keuangan
D. Gagal dalam perencanaan
E. Lokasi yang kurang memadai
F. Kurangnya pengawasan peralatan
G. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
H. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan atau transisi kewirausahaan.
Bahan Ajar
BAB I
Kewirausahaan dan Wirausaha
SMKN 1 JOMBANG
Kompetensi Dasar Indikator
E. MANFAAT BERWIRAUSAHA
Manfaat wirausaha adalah sebagai berikut :
Menambah peluang lowongan pekerjaan
Adanya peluang untuk mencapai keuntungan dengan maksimal
berdasarkan dari hasil kerja keras
Menghasilkan kemajuan dan kesejaht meningkatkan pendapatan kerja
Mampu menjadikan karyawan yang mandiri, disiplin tekun, jujur
dalam menghadapi pekerjaan
Menjadikan pelajaran dan contoh bagi masyarakat untuk menjadi
pekerja keras, giat dan rajin dalam berusaha
Mempunyai peluang untuk menunjukkan potensi diri
memberikan kesempatan bagi untuk menambah jaringan relasi agar
semakin luas.
IMBALAN DALAM BERWIRAUSAHA
Imbalan berupa laba adalah motivasi yang lebih kuat bagi wirausaha. Wirausaha
mengharap hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang mereka
investasikan, tapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi risiko dan inisiatif yang
mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri.
G. SUMBER PENDANAAN DALAM PRAKTEK KEWIRAUSAHAAN
1. Loan
Loan adalah suatu bentuk hutang yang disediakan oleh pihak -pihak tertentu yang
dapat kita gunakan untuk memulai atau mengembangkan kegiatan bisnis yang dijalankan.
Utang ini juga ada beberapa macam, yakni :
o Family loan atau hutang keluarga adalahhutang yang berasal dari keluarga
sendiri, seperti dari ayah, ibu, mertua, adik, kakak, dan anggota keluarga
lainnya.
o Neighbors loan atau hutang tetangga, adalah hutang yang berasal dari
kolega, saudara atau pun partner bisnis yang diberikan secara individual.
o Pegadaian loan adalah jenis hutang yang memanfaatkan jasa gadai dari
pegadaian untuk mendapatkan dana segar dalam rangka menjaga
likuiditas.
o Bank loans adalah pinjaman yang diberikan oleh lembaga perbankan, baik
bank umum, bank perkreditan rakyat mau pun jenis bank lainnya.
o Venture capital adalah jenis pinjaman yang asalnya dari lembaga -
lembaga modal ventura. Biasanya, lembaga modal ventura ini akan
menaruh seorang direktur pada usaha bisnis yang diberikan pinjaman,
umumnya seorang direktur keuangan. Direktur yang ditempatkan ini
bertugas untuk mengendalikan keuangan dan memperbaiki menejemen
dari perusahaan peminjam dana.
o Leasing adalah pencarian sumber pendanaan yang dilakukan dengan
memanfaatkan skema pembiayaan yang disediakan oleh lembaga
pembiayaan, baik berupa operational lease maupun berupa financial lease.
2. Suppliers
Sumber pendanaa dari supplier ini maksudnya adalah dengan memanfaatkan fasilitas
kredit yang disediakan oleh pihak supplier untuk mengurangi kebutuhan pendanaan usaha.
Hal ini misalnya seperti pembelian dengan cara kredit, tempo pembayaran dan lainnya.
3. Customers
Pendanaan dari pihak customers ini artinya adalah upaya menggunakan dana yang
dimiliki oleh pihak konsumen untuk melakukan pembiayaan usaha. Hal ini bisa dilakukan
untuk kegiatan bisnis yang menyediakan atau menjual produk -produk yang dibeli melalui
pemesanan.Contohnya adalah misal ada pembeli yang hendak memesan atau membeli suatu
produk, maka pihak pembeli bisa memberikan pembiayaan di muka atau installment. Dana
dari konsumen inilah yang bisa dijadikan sebagai modal usaha atau modal produksi.
H. PROSES KEWIRAUSAHAAN
Tahap-tahap Kewirausahaan Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :
o Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat
peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan
akuisisi, atau melakukanfranchising. Juga memilih jenis usaha yang akan
dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau
jasa.
o Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap ini
seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya,
mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi,
kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil
keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
o Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil
yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
o Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong
positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan
usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil. PENYEBAB
GAGALNYA KEWIRAUSAHAAN
1. Tidak kompeten dalam manajerial
Kapabilitas atau kemampuan dan pengetahuan dalam mengelola usaha menjadi faktor
penyebab utama kesuksesan seorang wirausaha. Karena itu, tidak memiliki kemampuan ini
akan justru mengakibatkan kegagalan dalam menjalankan aktivitas usaha sesuai pengelolaan
yang tepat.
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan
Kemampuan mengkoordinasikan, mengelola SDM, serta kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan idealnya membutuhkan pengalaman dan bukan
sekedar mengetahui atau memiliki ilmunya.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
Agar seorang wirausaha dapat berhasil dengan baik, faktor penyebab kegagalan
wirausaha yang utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Yaitu mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat serta dapat memilah yang mana kekayaan usaha
dan mana kekayaan pribadi.
4. Kegagalan dalam perencanaan
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, perencanaan yang belum
matang akan berakibat pada timbulnya masalah atau kesulitan dalam mengimplementasikan
sejumlah tindakan.
5. Lokasi yang kurang memadai
Inilah pentingnya memilih lokasi yang strategis. Sehandal apapun kemampuan
bisnis atau sepopuler apapun suatu jenis usaha, jika lokasi tidak strategis maka akan
menyulitkan seorang wirausaha dalam mempertahankan atau mengembangkan usahanya.
Dampak dari pemilihan lokasi yang tidak tepat ini adalah operasional usaha yang kurang
efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan
Pengawasan erat hubungannya dengan efisiensi dan efektifitas. Kurang pengawasan
mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan efektif.
7. Kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
Sikap setengah-setengah terhadap usaha dapat mengakibatkan usaha yang dilakukan
menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, peluang gagal menjadi besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan atau transisi kewirausahaan
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melaksanakan perubahan,tidak akan
menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh
apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu. Sebab
usaha haruslah berjalan dinamis dan tidak statis. Kondisi lingkungan bisnis berfluktuasi. Ada
masa-masa pertumbuhan, masa-masa booming. Ada pula kondisi jenuh hingga seorang
wirausaha dapat saja berhenti beroperasi jika tidak mampu mensiasatisetiap kondisi bisnis
yang terjadi
Tugas 1.1
Lakukan kegiatan kewirausahaan bisnis retail yang ada didaerah anda! Apakah perkembangan
retail lokal makin tergerus dengan hadirnya retail besar yang dimonopoli oleh pihak tertantu?
Setujukah anda dengan pernyataan ini? Berikan alasan anda!
Jawaban: Tidak setuju karena retail lokal juga bisa berkembang bahkan menyaingi retail-retail
besar tentunya untuk meraihnya harus dengan menciptakan revolusi dan inovasi terbaru agar
bisnis retail dapat berkembang dan sukses hingga dapat menyaingi retail-retail besar
Tugas 1.2
Lakukan kegiatan analisis serta identifikasi mengenai dampak negatif dan positif dari analisis
SWOT!
Jawaban:
Kelebihan Analisis SWOT
1. Dengan analisis SWOT, pebisnis akan memahami bisnisnya dengan lebih baik
2. Mengatasi kelemahan dengan solusi yang tepat
3. Mencegah kemungkinan ancaman
4. Memanfaatkan peluang yang ada dengan lebih tepat
5. Mengembangkan tujuan bisnis dan strategi yang sesuai untuk mencapainya
Keuntungan utama melakukan analisis SWOT adalah biaya yang sedikit atau tanpa biaya sama
sekali karena siapa pun yang memahami bisnis ia dapat melakukan analisis SWOT. Pebisnis juga
dapat menggunakan analisis SWOT ketika ia tidak punya banyak waktu untuk menangani situasi
yang kompleks. Ini berarti bahwa pebisnis dapat mengambil langkah-langkah untuk
meningkatkan bisnisnya tanpa biaya konsultan eksternal atau penasihat bisnis profesional yang
membutuhkan biaya.
Kekurangan Analisis SWOT
1. Tidak memprioritaskan masalah sehingga berkemungkinan akan banyak hal yang
tertunda atau terabaikan
2. Tidak memberikan solusi atau menawarkan keputusan alternatif
3. Meski membantu dalam menghasilkan banyak ide tetapi tidak membantu Anda memilih
mana yang terbaik
4. Menghasilkan banyak informasi, tetapi tidak semuanya tepat dan berguna untuk
kebutuhan bisnis Anda
Ketika Pebisnis melakukan analisis SWOT, ia harus ingat bahwa itu hanya satu tahap dari proses
perencanaan bisnis saja. Untuk masalah yang kompleks, ia memerlukan sebuah penelitian dan
analisis khusus tersendiri yang lebih mendalam untuk membuat keputusan. Perlu diingat bahwa
analisis SWOT hanya mencakup isu-isu yang pasti dapat dianggap sebagai kekuatan, kelemahan,
peluang atau ancaman. Karena itu, sulit untuk mengatasi faktor yang tidak pasti atau dua sisi,
seperti faktor yang bisa menjadi kekuatan atau kelemahan atau keduanya, dengan analisis SWOT
semata.