Anda di halaman 1dari 20

Dosen : Bpk Agusman Nurhidayat,SE,MM

Kelompok 7 :
1. Yuni Shara Marpaung (43116120043)
2. Daine Estari (43217110349)
3. Eka Retba Widiyanti (43216120059)
4. Kasri (461120021)
5. Sri Lestar (43116110107)
Unsur-unsur Berwirausaha
Wirausahawan mencakup beberapa unsur
penting yang satu dengan yang lainnya saling terkait,
besinergi dan tidak terlepas satu sama lain:
 Unsur daya pikir (kognitif)
 Unsur keterampilan
 Unsur sikap mental maju
Karakteristik Wirausahawan(Characteristicof
Enterpreneur)
1. Definisi Karakter (Characteristic)
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses
tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi
risiko atau ketidakpastian.
Dalam kamus poerwadarminta, karakter diartikan sebagai tabiat,
watak,sifat kejiwaan,akhlak, budi pekerti yang membedakan
seseorang daripada yang lain. Dengan pengertian diatas dapat
dikatakan bahwa membangun karakter (charakterbuilding) ialah
proses mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga
terbentuk unik, menarik dan berbeda atau dapat dibedakan dengan
orang lain.
2. Pengertian Wirausahawan
Entrepreneur berasal dari bahasa prancis entrepreneur,yang secara
harfiah mempunyai arti perantara.Dalam bahasa indonesia, dikenal istilah
wirausaha yang merupakan gabungan dari kata wira (gagah berani, perkasa)
dan kata usaha.Dengan demikian wirausaha berarti seorang yang mampu
memulai dan atau menjalankan usaha secara gagah berani.
3. Karakteristik Wirausahawan(Characteristic of Entrepreneur)
Unsur sikap dan karakteristik yang wajib dimiliki oleh seorang wirausahawan
adalah :
1.Motif Berprestasi Tinggi
2.Selalu Perspektif
3.Memiliki Kreatifitas Tinggi
4.Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
5.Selalu Komitmen dalam Pekerjaa
6.Mandiri atau Tidak Ketergantuangan
7.Berani Menghadapi Risiko
8. Selalu Mencari Peluang
9. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
10. Memiliki Kemampuan Manajerial
11. Memiliki Ketrampilan Personal Wirausahawan Andal.
Faktor- faktor yang
Mempengaruhi Karakter
Wirausahawan
Adapun faktor-faktor yang menjadi melatar
belakangi karakter seorang entrepreneur adalah sebagia
berikut :
 Faktor lingkungan keluarga
 Faktor pendidikan
 Faktor usia
 Faktor pengalaman kerja
Ciri-ciri Kewirausahaan
Unggul/Berhasil
Menjadi wirausaha profesiona harus memenuhi criteria
ketangguhan. Adapun ciri dari kedua kriteria tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Ciri dan Kemampuan Wirausaha Tangguh
 Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan
dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang
mengandung resiko agak besar dan dalam mengatasi masalah.
 Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai
keunggulan dalam memuaskan langganan.
 Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan
perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan
dengan sistem pengendalian intern.
 Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan.
2. Ciri dan Kemampuan Wirausaha Unggul
 Berani mengambil resiko serta mampu memperhitungkan
dan berusaha
 menghindarinya.
 Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti
yang lebih baik untuk langganan, pemilik, pemasok, tenaga
kerja, masyarakat,bangsa dan negara.
 Antisipasif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap
lingkungan.
 Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar dan
meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
 Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra
perusahaan
 melalui inovasi di berbagai bidang.
Manfaat dan Fungsi
Kewirausahaan
Dari beberapa penelitian mengedintifikasi bahwa pemilik bisnis mikro, kecil,
atau percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih
banyak uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja di suatu perusahaan
besar. Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya
mempertimbangkan manfaatkepemilikikan bisnis mikro, kecil atau menengah.
Manfaat Kewirausahaan :
Thomas W Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat kewirausahaan adalah
sebagai berikut:
1. Memberi peluang dan kebebasan
2. Memberi peluang melakukan perubahan
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
4. Memiliki peluang untruk meraih keuntungan
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan mendapatkan
pengakuan atas usahanya
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan
rasa senang dalam mengerjakan
Fungsi Kewirausahaan
Pada dasarnya manusia membutuhkan makan, minum, pakaian, dan
sebagainya. Kebutuhan itu akan semakin meningkat seiring dengan kemajuan zaman
yang menuntun manusia untuk melakukan kegiatan konsumtif. Pengangguran yang
semakin meningkat kalau tidak ditanggulangi akan membuat manusia berpotensi ke
arah negatif. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa kewirausahaan bagi setiap manusia
sehingga menekan jumlah pengangguran. Setiap Wirausaha memiliki fungsi pokok
dan fungsi tambahan sebagai berikut:
1. Fungsi pokok wirausaha yaitu:
 Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko tentang tujuan dan
sasaran perusahaan.
 Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
 Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.
 Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
 Menentukan modal yang diinginkan (modal sendiri atau modal dari luar).
 Memilih dsan mernetapkan kreteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.
 Mengendalikan secara efektif dan efesien.
 Mencari dan menciptakan cara baru.
 Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input serta
mengelolahnya menjadi barang atau jasa yang menarik.
 Memasarkan barang dan jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan dan sekaligus
dapat memperoleh dan mempertahankan keuntungan maksimal.
2. Fungsi tambahan wirausaha, yaitu:
 Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka
mencari dan menciptakan peluang usaha.
 Mengendalikan lingkungan ke arah yang
menguntungkan bagi perusahaan.
 Menjaga lingkingan usaha agar tidak merugiakan
masyarakat maupun merusak lingkungan akibat dari
limbah usaha yang mungkin dihasilkannya.
 Meluangkan dan peduli atas CSR. Setiap pengusaha
harus peduli dan turut serta bertanggung jawab
terhadap lingkungan sekitar.
Keberhasilan dan Kegagalan
Wirausahawan
Keberhasilan Wirausahawan
Keberhasilan seorang wirausaha biasanya erat kaitannya dengan
hal-hal sebagai berikut :
a. Jujur
 Jujur terhadap diri sendiri.
 Jujur terhadap orang lain.
 Jujur terhadap tujuan yang akan dicapai.
b. Disiplin dan berani
 Disiplin dan berani berbuat karena memiliki potensi, bakat,
pengalaman, dan pengetahuan pada bidang bisnis yang dipilihnya.
 Disiplin dan berani berbuat karena adanya keyakinan (kepercayaan
diri) yang kuat.
 Disiplin dan berani berbuat karena memiliki fasilitas-fasilitas untuk
menunjang kelancaran usahanya yang cukup memadai.
c. Dapat melaksanakan prinsip-prinsip manajemen
dengan baik
Selain itu, yang menjadi modal utama untuk meraih
keberhasilan dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.
 Pola pikir yang mengarah pada sikap dan kemauan untuk
sukses.
 Kepribadian yang kuat untuk sukses.
 Kecakapan dalam mengelola usaha untuk sukses.
 Menerapkan manajemen usaha yang baik.
 Berani menanggung risiko dalam usaha atau bisnis.
Secara singkat, keberhasilan usaha atau bisnis
wirausahawan dalam mengelola usahanya dapat
diidentifikasi pada hal-hal seperti berikut.
 Sukap dan kemampuan serta tindakan-tindakan nyata.
 Keberanian untuk berinisiatif.
 Kecakapan dan keahliannya sesuai dengan bidang
usahanya.
 Pengalaman dan pendidikan.
Kegagalan Wirausahawan
Beberapa alasan utama kelemahan dalam usaha/bisnis, secara umum dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
 a. Tidak atau jarang mempunyai perencanaan yang tertulis.
 b. Tidak memiliki pendidikan yang relevan.
 c. Tidak borientasi ke masa depan.
 d. Kurang spesifikasi.
 e. Jarang mengadakan inovasi.
 f. Tanpa pembukuan yang teratur.
 g. Tidak mengadakan analisis pasar.
 h. Kurang pengetahuan hukum dan peraturan.
 i. Kurang mempelajari ilmu modern.
 j. Cepat puas diri.
Sedangkan beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha antara lain
sebagai berikut :
 a. Tidak adanya perencanaan yang matang.
 b. Bakat yang tidak cocok.
 c. Kurang pengalaman.
 d. Tidak mempunyai semangat berwirausaha.
 e. Kurang modal.
 f. Lemahnya pemasaran.
 g. Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi.
Seorang wirausahawan harus mempunyai kreatif dan inovatif,serta imajinatif Mampu
membayangkan sesuatu yang baik.
 Inisiatif, Punya kemampuan untuk memunculkan ide-ide.
 Minat yang luas, Rasa ingin tahu yang tinggi.
 Berpikir mandiri, Tidak terpaku terhadap bantuan dari orang lain.
 Petualang, Punya jia berpetualang dalam hal mencari inpirasi.
 Rajin, Sikap kecil namun efeknya sangat besar untuk kemajuan diri.
 Energik, Tidak malas dalam mengerjakan tugas-tugas.
 Percaya diri, Sifat yang membantu orang dalam hal penentuan jati diri.
 Siap menghadapi resiko, Tidak gentar dalam mengatasi masalah baik itu mudah atau sulit.
 Yakin dan punya pendirian, Tidak goyah dengan masalah yang dihadapi.
Kendala yang menghambat seseorang berpikir kreatif
 Pola pikir steriotip
 Membatasi masalah secara berlebihan
 Takut mengambil resiko
 Tidak menyukai ketidak pastian
 Kultur menghambat pengakumulasian gagasan
 Kurangnya dukungan sarana, prasarana kerja
 Terlalu mengandalkan logika
 Enggan menggunakan instuisi
Pemecahan masalah kreatif
 Mengumpulkan fakta
 Menemukan masalah
 Menemukan gagasan
 Menentukan jawaban
 Implementasi jawaban
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM)
Sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah, UMKM didefinisikan sebagai berikut:43
a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana di atur dalam
undang-undang ini.
b. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
cabang perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha kecil sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang ini.
c. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaanbersih atau penjualan tahunan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini.Wirausaha berperan sebagai penggerak,
pengendali, dan pemacu perekonomian suatu bangsa.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 pasal 6, kriteria UMKM adalah sebagai berikut: 44
Pasal 6 Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil :
a. Usaha Mikro
Berdasarkan kekayaan dan hasil penjualan, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 pasal 6,
kriteria usaha mikro yaitu:
 Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
 Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
b. Usaha Kecil
Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:
 Memiliki kekayaan bersih lebih dari rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai
dengan paling banyak rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
c. Usaha Menengah
Sedangkan kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut:
 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp 10.000.000.000 (sepuluh milyar) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta
rupiah) sampai dengan yang paling banyak Rp 50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah)
Secara kualitatif fungsi makro ini diperankan oleh
usaha kecil. Berikut adalah peranannya dalam
perekonomian nasional:
 Usaha kecil memperkokoh perekonomian nasional
yang berperan sebagai fungsi pemasok, fungsi
produksi, fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil
produk-produk industri besar.
 Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi
khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada.
 Usaha kecil yang dipandang sebagai sarana
pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan
dalam berusaha dan pemerataan dalam pendapatan.
Peran Wirausahawan
Peran wirausaha adalah penanggung resiko dan ketidakpastian, mengkombinasikan
sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan
usaha-usaha baru.
Menurut Marzuki Usman (1997), secara umum wirausaha adalah menciptakan nilai barang
dan jasa dipasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru yang
berbeda untuk dapat bersaing. Nilai tambah tersebut diciptakan melalui:
 Pengembangan teknologi baru
 Penemuan pengetahuan baru
 Perbaikan produk dan jasa yang ada
 Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menyediakan barang dan jasa dengan
jumlah yang lebih banyak dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit
 Selain entreprenuer, istilah lain yang juga dikenal adalah konsep intraprenuer dan
benchmarking:
 Intraprenuer, ialah wirausaha yang menggunakan temuan orang lain pada unit
usahanya. Fungsinya adalah imitating technology dan duplicating product
 Benchmarking adalah meniru dan mengembangkan produk baru melalui
perkembangan teknologi.
Lingkungan Usaha
Lingkungan usaha tidak bisa diabaikan dengan begitu
saja.Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun
penghambat jalannya perusahaan. Lingkungan yang dapat
mempengaruhi jalannya usaha/perusahaan adalah
lingkungan mikro dan lingkungan makro.
A. Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro adalah lingkungan yang berkaitan
dengan opersional perusahaan, seperti pemasok, karyawan,
pemegang saham, majikan, manajer, direksi, distributor,
pelanggan/konsumen dan lainlain.
B. Lingkungan Makro
Yang dimaksud dengan lingkungan makro adalah
lingkungan di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi
daya hidup perusahaan secara keseluruhan. Yang meliputi
Lingkungan Ekonomi/Inflasi dan Lingkungan Teknologi.
Kesimpulan
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif
dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda yang dijadikan dasar, kiat dalam usaha atau
perbaikan hidup. Hakikat dasar dari kewirausahaan
adalah kreativitas dan keinovasian. Kreativitas adalah
berfikir sesuatu yang baru dan keinovasian adalah
berbuat sesuatu yang baru. Ada beberapa alasan
mengapa seseorang berminat berwirausaha yaitu alasan
keuangan, alasan sosial, alasan pelayanan dan
pemenuhan kebutuhan hidup.

Anda mungkin juga menyukai