Anda di halaman 1dari 36

Negosiasi

&
Kewirausahaan

BAB
VI
PEMBELAJARAN I – Pembelajaran Teks dan Pemodelan
A. Menganalisis Pengajuan, Penawaran, dan Persetujuan dalam Teks Negosiasi

Dalam kehidupan sehari –hari, banyak persoalan yang harus diselesaikan dari persoalan-persoalan kecil sampai persoalan-
persoalan yang membutuhkan konsentrasi besar. Ada persoalan yang dapat segera diselesaikan dan ada pula persoalan yang berlarut-larut.
Namun, tidak ada satu persoalan kehidupan yang tidak ada penyelesainnya.
Salah satu cara untuk mengompromikan permasalahan dan mendapatkan kesepakatan itulah yang dinamakan negosiasi.
Negosiasi secara umum adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang
berbeda dan bertentangan menjadi kesepakatan yang dijunjung tinggi kedua bela pihak.
Untuk mengevaluasi pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam negosiasi perlu dipahami lebih lanjut tentang sturktur teks negosiasi.
Struktur Teks Negosiasi
Negosiasi yang dilakukan hendaknya mempunyai struktur konteks pembicaraan yang meliputi hal-hal berikut :
1. Orientasi, merupakan pemaparan pendahuluan dari pihak ke-1 dan ke-2 untuk mempelajari paparan masing-masing, sehingga
permasalahan menjadi jelas.
2. Pengajuan, merupakan konsep kedua bela pihak untuk dijadikan bahan pertimbangan menuju tahap-tahap selanjutnya.
3. Penawaran, merupakan alternatif-alternatif solusi yang harus dipertimbangkan dengan memperhitungkan segala kemungkinan yang
terjadi dengan risiko terkecil.
4. Persetujuan, merupakan proses memilih solusi yang tepat dan menguntungkan kedua belah pihak.
5. Penutup, merupakan simpulan pembicaraan yang final dan disepakati kedua pihak agar dijunjung tinggi dengan konsekuensi tertentu.
Kaidah Teks Negosiasi
Kaidah kebahasaan yang terdapat pada teks negosiasi sekurang-kurangnya dibangun dari unsur-unsur yang meliputi hal-hal berikut.
1. Melibatkan dua belah pihak atau lebih.
2. Menggunakan bahasa lisan, didukung gerak tubuh dan ekspresi wajah.
3. Mengandung konflik/pertentangan/perselisihan.
4. Ada tawar-menawar/tukar-menukar.
5. Menyangkut keinginan/hal yang belum terjadi.
6. Berakhir sepakat atau tidak sepakat.
Langkah terakhir untuk memahami sebuah proses negosiasi, apakah negosiasi berhasil ataukah tidak, adalah evaluasi. Evaluasi
dilakukan setelah analisis terhadap proses negosiasi selesai.

B. Mengevaluasi Isi, Struktur, dan Kebahasaan Teks Negosiasi


Untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan sebuah negosiasi, perlu dilakukan kegiatan evaluasi terhadap proses negosiasi. Proses
negosiasi yang secara umum sering dilakukan adalah sebagai berikut.
Tahap Pertama
Tahapan ini dilakukan sebelum negosiasi berlangsung. Tahap ini sangat penting karena inilah saatnya kita melakukan persiapan. Bagian yang
termasuk dalam tahap ini, yaitu :
a. Menetapkan tujuan, sasaran, dan prioritas,
b. Mencari informasi tentang pihak lawan,
c. Mempersiapkan daftar pertanyaan, keputusan yang akan kita berikan, serta alternatifnya dan
d. Mengusulkan agenda, tim negosiator, serta tempat negosiasi yang sesuai dengan kebutuhan semua pihak.

Tahap Kedua
Tahapan ini adalah saatnya bernegosiasi, yang terkait dengan beberapa hal penting, yaitu :
a. Menciptakan suasana negosiasi yang nyaman serta bersikap adil,
b. Memastikan semua negosiator memiliki wewenang untuk mengambil keputusan,
c. Menegaskan posisi awal kita dan memahami posisi awal pihak lawan,
d. Mencari solusi alternatif apabila terjadi perbedaan di antara posisi awal kedua belah pihak,
e. Menawarkan konsesi untuk memperoleh sesuatu yang kita inginkan,
f. Menyatakan tujuan kamu dengan jelas serta pada waktu yang tepat,
g. Memperhatikan bahasa tubuh atau komunikasi nonverbal pihak lawan untuk mengetahui perasaannya, dan
h. Mengambil keputusan akhir untuk mengakhiri negosiasi.
Tahap Ketiga
Tahapan ini yang mengakhiri negosiasi. Hal-hal yang kita lakukan dalam tahap terakhir ini, yaitu :
a. Menghindari pemberian dan penerimaan konsesi pada saat-saat terakhir,
b. Memastikan kedua pihak sudah memahami kesepakatan yang dicapai,
c. Menjelaskan hasil positif yang telah diperoleh dari kesepakatan,
d. Meneliti kembali dan mencatat semua syarat yang telah disepakati,
e. Membuat kesepakatan tertulis dan ditandatangani kedua pihak, dan
f. Menentukan batas waktu untuk mengimplementasi kesepakatan
Selain itu, taktik-taktik yang dapat dilaksanakan dalam negosiasi adalah sebagai berikut
Taktik 1 : Ketahui Alternatif Terbaik Kamu
Taktik 2 : Ketahui Tujuan Pihak Lawan yang Sebenarnya
Taktik 3 : Kendalikan Keadaan
Taktik 4 : Gunakan Kriteria Objektif
Taktik 5 : Data Semua Bahan yang Akan Dinegosiasikan
Taktik 6 : Pemilihan Waktu adalah Segalanya
Taktik 7 : Putuskan Seberapa “Tinggi” yang Kamu Anggap Tinggi
Taktik 8 : Personalitas
Taktik 9 : Kendalikan Emosi Kamu, Tetap Tenang
Taktik 10 : Penawaran Jual-beli Timbal Balik
Taktik 11 : Gunakan Seorang “ Saksi Ahli”
Taktik 12 : Temukan Kesamaan
Taktik 13 : Tentukan Deadline
Taktik 14 : Jangan Selalu menyembunyikan Kelemahan Kamu
Taktik 15 : Mengadakan Rapat
Taktik 16 : Manfaatkan Bahan-bahan yang Dibuang
Taktik 17 : Memaket Bahan-bahan
Taktik 18 : Setujui Sesuatu Secepat mungkin
Taktik 19 : Berikan Penawaran Pertama dan Terbaik
Taktik 20 : Bersikap
Taktik 21 : Tawarkan Beberapa Pilihan
Taktik 22 : Menunggu Sebelum Membalas
Taktik 23 : Fleksibel
PEMBELAJARAN II – Pembangunan Teks Bersama
A. Menyampaikan Pengajuan, Penawaran, Persetujuan, Penutup dalam Teks
Negosiasi
Untuk melaksanakan negosiasi yang efektif, perlu kiranya diketahui unsur-unsur komunikasi, dalam hal ini negosiasi secara efektif pula.
Apabila salah satu unsurnya hilang, komunikasi/negosiasi tidak berjalan secara maksimal. Unsur-unsur negosiasi adalah sebagai berikut.
1. Komunikator, yakni pengirim pesan atau berita.
2. Pesan, yakni berita yang disampaikan.
3. Media, yakni alat yang dipakai dalam penyampaian berita/pesan.
4. Komunikan, yakni orang yang berfungsi sebagai penerima pesan.
5. Efek, yakni dampak atau pengaruh pesan yang disampaikan.
Kelima unsur tersebut harus ada dalam setiap komunikasi termasuk negosiasi. Dalam negosiasi, unsur komunikasi sangat penting. Proses yang
dijalani sesuai dengan target yang sudah ditetapkan. Unsur pelaksanaan kegiatannya dapat dipaparkan ke dalam struktur sebagai berikut.
1. Orientasi, berupa paparan yang memperjelas permasalahan kedua belah pihak.
2. Pengajuan, berupa bahan pertimbangan menuju tahap-tahap berikutnya.
3. Penawaran, berupa alternatif-alternatif solusi yang harus dipertimbangkan dengan memperhitungkan risiko kecil.
4. Persetujuan, pemilihan solusi yang tepat.
5. Penutup, berupa simpulan pembicaraan yang disepakati kedua belah pihak.
Selain menentukan unsur-unsur negosiasi, tahapan-tahapan negosiasi juga harus dilaksanakan dengan efektif
Tahapn-tahapan negosiasi meliputi:
1. Persiapan.
2. Kalau kamu sebagai pengambil inisiatif:
a. Hargai peristiwa, dan
b. Hargai lawan negosiasi
3. Jelaskan tujuan
4. Rumuskan masalah yang akan dibahas
5. Beri kesempatan lawan negosiasi kamu untuk menanggapi menambah atau mengurangi materi).
6. Sampaikan konsep kamu dengan cara:
a. Satu per satu, dan
b. Secara keseluruhan.
7. Beri kesempatan kepada teman negosiasi untuk menanggapi.
8. Klasifikasi tanggapan:
a. Komentar,
b. Bantahan,
c. Masalah baru, dan d. Ide baru.
9. Klasifikasi tanggapan:
a. Strategi kapan,
b. Strategi teknik, dan
c. Strategi lain.
10. Tawarkan simpulan kesepakatan.
11. Setelah terjadi kesesuaian kehendak, realisasikan dalam perjalanan.

Jika sudah diketahui langkah-langkahnya, barulah kita dapat melaksanakan negosiasi yang baik. Dimulai dari penyusunan persiapan
pelaksanaan, pengambilan simpulan (kesepakatan), lalu menjadi negosiasi yang utuh.
Tuturan

BAB
VII
PEMBELAJARAN I – Pembangunan Teks dan Pemodelan
A. Menganalisis Isu, Argumen, dan Simpulan dari Debat
Pengertian debat adalah sebagai berikut :
(1) Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:242), debat merupakan pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan
saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
(2) Menurut ahli komunikasi Asidi Dipodjojo (komunikasi Lisan 1982:59), debat adalah proses komunikasi lisan yang dinyatakan dengan
bahasa untuk mempertahankan pendapat. Setiap pihak yang berdebat akan menyatakan argumen, memberikan alasan dengan cara
tertentu agar pihak lawan berdebat atau pihak lain yang mendengarkan perdebatan itu menjadi yakin dan berpihak padanya.
(3) Dalam www/wikimedia.foundation.org/, debat diartikan sebagai kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara
perseorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perdebatan.
Dari beberapa pengertian ini dapat dipahami bahwa debat dilakukan oleh dua pihak, baik perseorangan maupun kelompok. Debat juga dapat
dilakukan secara lisan ataupun tulisan. Namun, umumnya yang sering kamu temukan debat dilakukan secara lisan.
Fungsi dan manfaat debat adalah sebagai berikut :
Fungsi :
1. Ruang menyampaikan argumen atau pendapat.
2. Ruang untuk menanyakan sesuatu berkaitan dengan apa yang diperdebatkan.
3. Ruang untuk menguji kekuatan argumen para pihak yang terlibat.
4. Ruang untuk membela diri
Manfaat :
1. Memberikan wawasan luas berkaitan dengan sesuatu yang diperdebatkan karena menyangkut dua argumen yang berbeda.
2. Melatih keterampilan berpikir.
3. Melatih mental.
4. Melatih penguasaan argumen yang diajukan.
Karena fungsi dan manfaatnya yang demikian besar, kegiatan debat ini perlu diajarkan kepada peserta didik, tentu dengan cara-cara berdebat
yang santun. dalam mempelajari debat yang santun, peserta didik perlu memperhatikan isu, argumen, dan simpulan.
Langkah awal untuk mendalami debat adalah dengan mencermati struktur dan kaidahnya.
Struktur Teks Debat
Teks debat disebut juga teks tantangan. Strukturnya adalah sebagai berikut.
1. Pengantar
Merupakan bagian yang berisi tentang topik yang akan dibantah, sering juga disebut sebagai isu.
2. Argumen
- Struktur teks yang berisi rangkaian bukti atau alasan yang berfungsi untuk mendukung bantahan. Argumen bukan opini dan biasanya
berupa fakta-fakta yang berhubungan dengan isu atau bahan debat dan didukung dengan bukti-bukti.
- Ciri-ciri argumen yang baik
a. Relevan; sebuah argumen yang kuat harus relevan dengan isu yang dibahas.
b. Sistematis; argumen harus sistematis agar dapat dipahami dengan baik.
c. Logis,
d. Jelas dan sesuai fakta, dan
e. Disertai bukti-bukti
3. Simpulan
berisi pernyataan yang menegaskan bantahan.

Kaidah Kebahasaan Teks Debat


Teks tantangan memiliki empat kaidah kebahasaan, yaitu :
1. Kalimat Kompleks, merupakan kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur dan stu verba.
2. Kata Rujukan, merupakan kata yang menunjukkan rujukan sebagai pamberi informasi.
3. Kata hubung, merupakan kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, kata dengan kalimat, kalimat dengan kalimat,
atau sebaliknya.
4. Pilihan Kata (diksi), merupakan kata yang dipilih untuk menyampaikan gagasan secara tepat/efektif.
B. Menganalisis Isi Debat
Hakikatnya, debat merupakan adu argumen anatara dua pihak atau lebih, baik secara perseorangan maupun kelompok. Dalam mendiskusikan
dan memutuskan masalah dan perbedaan, banyak orang yang salah kaprah mengenai debat. Debat bukanlah bagaimana kamu dapat
menyanggah argumen lawan. Debat yang sebenarnya adalah bagaimana cara kamu (pendapat) untuk membuat orang lain (juri) terpengaruh
dan setuju dengan argumen apa yang kamu sampaikan.
Teknik Debat
Dalam debat dikenal teknik logika dan teknik dialektika. Dalam teknik logika, diperlukan pemahaman dan keterampilan didalam menggunakan
ilmu logika. Untuk teknik dialektika diperlukan pamahaman dan keterampilan di dalam teknik bertanya.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam debat adalah sebagai berikut.
1. Jangan Terlihat Gugup dan Grogi
2. Menatap ke Juri, Bukan ke Lawan
3. Jangan Menyerang
4. Penentuan Posisi Tim
5. Pergunakan Waktu Sebaik Mungkin
6. Jangan Emosi
7. Kembali ke Pokok Materi
8. Ajukan Pertanyaan-Pertanyaan
9. Kenalilah Fakta-fakta yang Kamu Ajukan
PEMBELAJARAN II – Pembangunan Teks Bersama
A. Mengontruksi Permasalahan/Isu, Argumen dan Simpulan Debat
Dalam debat dibutuhkan isu, arguman, dan simpulan yang efektif. Mengontruksi debat berarti mengontruksi isu, argumen, dan simpulan
secara efektif pula. Bagaimana mendapatkan isu, argumen, dan simpulan yang menarik? Bagaimana pula cara menyusunnya? Berikut dibahas
secara detail mengenai ketiganya.
1. Permasalahan/Isu dalam Debat
Isu-isu yang dapat diangkat dalam debat adalah isu-isu yang menimbulkan persoalan pro dan kontra. Kriteria isu pro dan kontra adalah
sebagai berikut.
- Menyentuh sisi emosional publik ataupun mendapat perhatian media massa karena faktor kemanusiaan.
- Isu tersebut menjadi tren atau sedang diminati oleh banyak orang.
Contoh-contoh isu yang dapat diangkat ke dalam permasalahan debat adalah sebagai berikut.
- Masih perlukah subsidi BBM bagi masyarakat ?
- Hilangnya sumber energi
- Pelanggaran HAM
- Permaslahan lingkungan hidup diindonesia
- Profesionalisme guru
- Perubahan sosial
- Narkoba di kalangan generasi muda
2. Sudut Pandang/Argumen dalm Debat
Setelah isu dirumuskan, sudut pandang / Argumen perlu disusun secara konkret, logis, dan dapat dipertanggung jawabkan keilmiahannya. Sudut
pandang/argumen dalam debat harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
- Jika kamu berperan sebagai pihak pro, struktur argumen dimulai dari pernyataan stuju atas kasus yang diperdebatkan.
- Argumen pihak pro dapat dilanjutkan dengan poin-poin mengapa mereka setuju terhadap kasus yang diangkat.
- Jika kamu berperan sebagai pihak kontra, struktur argumen yang kamu buat harus mencakupi dua hal pokok, yaitu sanggahan dan argumen
- Sama seperti pihak pro, pihak kontra diperbolehkan untuk menggunakan conroh, pengandaian, teori akademis, atau berita dalam mendukung
argumenmu
Dalam berdebat,argumen yang baik untuk disampaikan adalah argumen yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut.
a. Dapat dipercaya atau dibuktikan.
b. Alasan logis dengan menunjukkan contoh-contoh.
c. Alasan logis dengan menunjukkan hubungan sebab-akibat.
3. Simpulan
Mengontruksi simpulan debat tentu membutuhkan pemahaman dan interpretasi dari argumen-argumen yang disusun dari kelompok pro ataupun
kontra. Langkah-langkah menyimpulkan argumen-argumen dalam debat adalah sebagai berikut.
1. Memperhatikan pelaksanaan debat/terutama pada saat pengungkapan/argumen.
2. Menjabarkan argumen dari pihak yang pro dan kontra.
3. Menintrepretasi argumen dari pihak yang pro dan kontra secara objektif.
B. Mengembangkan Isi Debat secara Tertulis
Secara struktural, teks debat berisi isu, argumen, dan simpulan. Isu merupakan pokok permasalahan yang dibicarakan dalam debat. Isu
didukung oleh argumen yang kuat. Argumen adalah isi debat yang merupakan pendapat para pendebat ada yang pro dan ada yang kontra. Hal
ini dimaksudkan agar pendebat lebih sipa jika waktu debat tiba.
Berikut nya, menulis simpulan dan mengutarakannya dengan jelas. Simpulan itu tidak menunjukkan setuju atau tidaknya argumen
sebelumnya, tetapi seberapa kuat argumen itu diterima dan dijelaskan secara logis.
Beberapa langkah yang dapat digunakan untuk mengembangkan isi (argumen) secara tertulis adalah sebagai berikut.
1. Menelaah aturan debat yang akan diselenggarakan.
2. Menyusun teks argumen sesuai waktu yang ditentukan.
3. Menentukan isi pokok teks.
4. Menyusun teks argumen dengan alasan yang sesuai dan logis.
5. Menhubungkan isi teks dengan tema yang dibahas.
6. Menyampaikan isi teks sesuai dengan terget (waktu yang ditentukan).
Riwayat
Hidup

BAB
VIII
PEMBELAJARAN I – Pembangunan Teks dan Pemodelan
A. Menganalisis Hal yang Dapat Diteladani dari Teks Biografi
Biografi merupakan tulisan yang berkisah mengenai kehidupan seseorang. Biografi berasal dari bahasa yunani bios, yang berarti hidup, dan
graphien, yang berarti tulis.Secara sederhana , biografi mencatat perjalanan kehidupan seseorang. Biografi ditulis oleh orang lain. Jika
perjalanan kehidupan ini ditulis oleh yang bersangkutan, itu dinamakan autobiografi.
Biografi dapat berupa beberapa kalimat/wacana/teks, ataupun buku. Biografi yang singkat menjelaskan fakta-fakta kehidupan seseorang serta
peran pentingnya, sedangkan biografi panjang menjelaskan informasi-informasi penting, lebih mendetail serta dituliskan dengan gaya cerita
yang baik. Membaca sebuah biografi akan memperkaya wawasan.
Jenis-jenis biografi dapat diketahui berdasarkan kriteria pembagiannya. Berdasarkan sisi penulisan, biografi dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Autobiografi, kisah kehidupan yang ditulis oleh yang bersangkutan;
- Biografi, kisah kehidupan yang ditulis oleh orang lain.
Berdasarkan isinya, biografi dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Biografi perjalanan hidup, berisi perjalanan hidup tokohyang ditulis lengkapdan singkat;
- Biografi perjalanan karier, berisi perjalanan karier seorang tokoh dari awal hingga mencapai kesuksesan.
Berdasarkan persoalan yang dibahas, biografi dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- Biografi politik, yaitu biografi yang berisi tentang tokohtokoh yang berkecimpung dalam dunia politik.
- Biografi jurnalistik/sastra, yaitu biografi yang ditulis oleh seseorang melalui tahapan wawancara, riset, dan lainnya.
- Biografi intelektual, yaitu biografi yang dituliskan sesuai dengan gaya penulisan ilmiah.
Berdasarkan penerbitannya, biografi dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Buku sendiri, yaitu biografi yang seluruh biayanya ditanggung oleh si pembuat biografi itu sendiri;
- Buku subsidi, yaitu biografi yang pembuatannya dibiayai oleh sponsor, baik itu biaya penulisan, biaya percetakan, maupun biaya lainnya.
Membaca teks biografi itu penting agar nilai-nilai kehidupan dan karakter-karakter mulia sang tokoh dapat dipetik dan diteladani. Dalam
menilai hal yang dapat diteladanidari teks biografi, perhatikan langkah-langkah berikut.
1. Bacalah teks biografi secara keseluruhan.
2. Telaahlah isi dan karakter para tokohnya.
3. Catatlah nilai didik dari perjalanan tokohnya.
4. Catatlah kelebihan/keunikan karakter tokohnya.
5. Hubungkan karakter tokoh dengan perilaku hidup dilingkungan sekitar.
Agar dapat mengambil hal-hal menarik dari tokoh-tokoh dengan lebih jelas dan lengkap, kamu perlu mengetahui:
1. Nama lengkap tokoh.
2. Tempat, tanggal lahir, umur, dan alamat.
3. Pendidikan, misal TK sampai perguruan tinggi.
4. Pengalaman kerja, misalnya menjadi guru.
5. Pengalaman hidup yang dapat diteladani.
6. Motivasi hidup.
7. Tanggal wafatnya (jika sudah meninggal), dan
8. Keterangan lain yang dianggap penting untuk disampaikan.

B. Menganalisis Aspek Makna dan Kebahasaan dalam Teks Biografi


Menganalisis teks biografi memiliki manfaat besar, yaitu dapat memberikan teladan hidup kepada pembacanya dan memberikan penilaian
apakah teks biografi yang dinilai itu berkualitas atau tidak.
Langkah-langkah yang harus dilakukan jika membuat analisis teks biografi adalah sebagai berikut.
1. Membaca teks secara menyeluruh.
2. Membuat kriteria/standar analisis.
3. Menganalisis sesuai dengan kriteria.
4. Merevisi hasil analisis.
Sebelum analisis dilakukan, perlu ditentukan kriteria analisisnya. Salah satu kriteria analisis adalah dengan didasarkan pada struktur dan
kaidah kebahasaannya.
Struktur Teks Biografi
Struktur teks biografi adalah sebagai berikut.
1. Orientasi, yaitu bagian yang berisi pengenalan tokoh dan gambaran awal dari tokoh yang diceritakan. Pada bagian ini dapat dituliskan
tanggal lahir dan gambaran umum lainnya.
2. Peristiwa atau masalah, yaitu bagian yang berisi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh tokoh. Di sini ditampilkan hal-hal menarik,
mengesankan, mengagumkan, dan mengharukan dari tokoh tersebut. Bagian ini disebut juga bagian inti biografi.
3. Reorientasi, yaitu bagian akhir biografi yang biasanya berisi pandangan penulis dari si tokoh tersebut. Selain itu, juga berisi kata-kata
motivasi bagi pembaca.
Kaidah Teks Biografi
Teks biografi menggunakankaidah kebahasaan yang dominan, yaitu sebagai berikut.
- Kata hubung/konjungsi, yaitu kata yang berfungsi sebagai penghubung kata dengan kata dalam sebuah kalimat atau penghubung kalimat
dengan kalimatdalam sebuah paragraf. Contohnya, dan, maka, pada, lalu.
- Kata ganti/pronomina, pronomina atau kata gantiadalah jenis kata yang menggantikan orang atau benda. Contohnya, ia, dia, beliau.
- Kata kerja/verba, kata kerja atau verba adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, contohnya memberikan, membangkitkan.
- Keterangan waktu, peristiwa, tempat, kata yang menyatakan waktu, peristiwa/kegiatan, tempat. Contohnya, pada 2 mei 1889 di
yogyakarta
Setelah memahami strukturdan kaidah teks, analisis dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria makna. Makna yang dimaksud dapat
berupa makna kata, kalimat, dan paragraf.
PEMBELAJARAN II – Pembangunan Teks Bersama
A. Menyajikan Hal-hal yang dapat Diteladani dari Tokoh yang Terdapat dalam Teks
Biografi yang Dibaca secara Tertulis
Membaca teks, khususnya teks biografi , perlu dilakukan secara teliti, cermat, dan menyeluruh. Hal ini dilakukan agar memperoleh
pemahaman secara maksimal. Teks biografi dapat dipahami dengan interpretasi terhadap teks secara tepat.
Hal ini bermanfaat khususnyaketika kita diminta untuk menceritakan kembali isi teks isi biografi kepada orang lain. Dengan cara itu,
pembaca/pendengar menjadi lebih jelas terhadap pemahaman pendengar/pembaca terhadap sang tokoh menjadi lebih jelas. Langkah-
langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Tentukan teks/buku mengenai tokoh yang hendak dibaca.
2. Bacalah buku tersebut sampai selesai dengan cermat.
3. Berilah catatan-catatan yang hendak digunakan untuk menguraikan teks.
4. Tulislah pokok-pokok kejadian dalam buku tersebut.
5. Kembangkan kalimatyang sudah ditulis pokok-pokoknya (langkah 4) dalam bentuk paragraf.
6. Tentukan pendapatmu/penilaianmu tentang karya tersebut secara terperinci dan objektif.
7. Identitas buku harus ditulis dengan jelas dan lengkap.
8. Suntinglah tulisanmu menggunakan struktur dan kaidah teks biografi.
9. Berilah ulasan secukupnya.
10. Ceritakan kembali isi teks biografi secara lisan dengan bahasamu sendiri.
Kesepuluh langkah tersebut dapat digunakan sebagai pedoman sederhanauntuk menyajikan hal-hal yang dapat diteladanidari tokoh yang
dalam teks biografi dengan seksama

B. Membuat Teks Biografi secara Lisan dan Tulis


Membuat teks biografi berbeda dengan menulis teks-teks jenis lain. Perbedaannya terletak pada fakta dan data pendukungnya. Teks biografi
didukung catatan fakta yang merupakan perjalanan kehidupan seseorang. Tidak ada rekayasa dan tidak ada penambahan data. Keakuratan
data sangat dibutuhkan.
Menulis bagian peristiwa juga tidak bisa ditambah. Prestasi-prestasiyang diraih oleh setiap tokoh pun berbeda. Latar belakang dengan catatan
khususinilah yang menjadi persyaratan seseorang layak dijadikan tokoh.
Selanjutnya, perlu dibuat urutan/langkah jika hendak menulis teks biografi. Urutan itu dapat difungsikan sebagai alur, bahkan dapat menjadi
metode atau langkah-langkah menulis teks biografi . Sumber referensinya pun beragam. Tidak hanya referensi dalam bentuk buku,tetapi
dapat juga dari wawancara.
Adapun langkah-langkah menyusun teks biografi secara tertulis dapat dipaparkan sebagai berikut.
1. Menulis draf yang mencukupi identitas, paparan awal, keistimewaan tokoh, dan penutup.
2. Mencari sumber/referensi dari buku, wawancara, atau media lainyang memungkinkan.
3. Memilih referensi yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
4. Mengembangkan tulisan dengan memperhatikan tampilan nilai-nilai karakter tokoh yang dapat diteladani.
Selain hal-hal tersebut, hal-hal yang harus ada dalam sebuah biografi, baik ditulis sendiri oleh tokoh yang bersangkutan maupun oleh orang
lain, adalah
1. Judul biografi,
2. Hal menarik dan mengesankan yang ditampilkan dalam kehidupan tokoh,
3. Hal mengagumkan dan mengharukan yang muncul dalam kehidupan tokoh, dan
4. Hal yang dapat dicontoh dari kehidupan tokoh.
Rima
&
Irama

BAB
IX
PEMBELAJARAN I – Pembangunan Teks dan Pemodelan
A. Menganalisis Suasana, Tema, dan Makna Beberapa Puisi dalam Antalogi Puisi
Menganalisis dan menilai puisi merupakan kegiatan apresiasi yang penting. Hal ini perlu dilakukan untuk mendapatkan puisi-puisi yang
bermakna dan berkualitas. Puisi-puisi yang sarat dengan makna dan berkualitas dapat memengaruhi jiwa pembacanya, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif. Bahkan
puisi dapat dianggap sebagai rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulis (penyairnya). Pesan yang ingin disampaikan oleh
penyair dirangkai dengan kata-kata yang indah dan sangat berbeda dengan bahasa sehari-hari.
Suasana dalam puisi dapat mempengaruhi keadaan jiwa pembaca. Dengan kata lain, suasana puisi dapat membawa dampak psikologis
tertentu bagi pembacanya.

B. Menganalisis Unsur Pembangunan Puisi


Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang kaya akan makna karena gaya bahasa yang digunakan di dalamnya berbeda dengan
bahasa yang digunakan sehari-hari. Puisi menggunakan pilihan kata yang indah, bermakna konotatif, dan mengandung banyak penafsiran.
Pada hakikatnya, dalam puisi terdapat tiga aspek penting, yaitu sifat seni, kepadatan, dan ekspresi tidak langsung. Untuk lebih memahami
puisi, kamu akan mempelajari unsur-unsur puisi, yaitu unsur fisik dan batin.
A. Unsur Fisik
(1) Tipografi
(2) Diksi
(3) Imaji
(4) Kata Konkret
(5) Bahasa figuratif
(6) Rima
B. Unsur Batin
(1) Tema
(2) Perasaan
(3) Nada dan Suasana
(4) Amanat
PEMBELAJARAN II – Pembangunan Teks Bersama
A. Mendemonstrasikan Satu Puisi dari Antologi Puisi
Salah satu bentuk kegiatan menghargai karya sastra, dalam hal ini puisi, adalah dengan mendemonstrasikannya. Puisi dapat didemonstrasikan
setelah dibaca dengan baik. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendemonstrasikan puisi, antara lain dengan
melagukan/musikalisasi puisi dan membacakan puisi.
1. Melagukan/musikalisasi
Musikalisasi puisi adalah puisi yang dinyanyikan dengan iringan musik. Tujuan musikalisasi adalah memudahkan pendengar memahami makna
puisi yang ingin disampaikan Penyairnya. Untuk memusikalisasi puisi, kamu tidak harus menggunakan alat musik lengkap. Kamu dapat
memusikalisasi puisi hanya dengan menggunakan gitar, suling, dan sebagainya. Hal yang harus kamu ingat adalah memusikalisasi puisi harus
tetap mempertahankan makna yang hendak disampaikan penyairnya.
2. Membacakan Puisi
Seorang pembaca puisi yang bagus mampu menjiwai puisi yang dibacakannya dengan baik. Hal itu dapat terjadi karena pembaca puisi tidak
hanya mengandalkan kekuatan vokal, tetapi juga memperhatikan gerak tubuh dan mimik wajah saat membacakan puisi.
Membaca karya sastra, seperti puisi, adalah salah satu bentuk apresiasi terhadap karya sastra.
Berikut aspek-aspek yang diperhatikan saat membacakan puisi
- lafal/vokal
- Intonasi
- Mimik/ekspresi
Untuk melakukan demonstrasi yang baik, perlu dilakukan langkah-langkah berikut.
1. Memilih puisi yang hendak didemonstrasikan.
2. Membaca puisi yang hendak didemonstrasikan.
3. Memahami/menghayati suasana,tema, dan makna puisi yang sudah dipilih.
4. Mempelajari gerakan-gerakan yang sesuai dengan suasana puisi yang hendak didemonstrasikan.
5. Mengulang-ulang gerakan dan isi puisi yang dibaca.
6. Mendemonstrasikan puisi.

B. Menulis Puisi dengan Memperhatikan Unsur Pembangunannya


Menulis puisi merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan, terutama jika kamu tulis berkaitan dengan perasaan yang sedang dialami saat
puisi ditulis. Namun, untuk menghasilkan teks puisi yang bagus, kamu perlu memperhatikan teknik penulisan yang tepat agar puisi yang ditulis
dapat menjadi puisi yang menarik.
Teknik Penulisan Puisi
Berikut merupakan beberapa hal yang berkaitan dengan teknik penulisan puisi
1. Menentukan tema
2. Mencari pilihan kata yang tepat
3. Membangun suasana
Selain melalui cara tersebut, ada juga teknik replikasidalam pembuatan puisi. Cara ini menggunakan langkah-langkah berikut.
Pertama, carilah sebuah puisi yang sesuai dengan tema yang akan ditulis.
Kedua, penggal beberapa baris puisi tersebut berdasarkan kalimat yang berkaitan.
Ketiga, isi bagian yang kosong (garis) dengan kata-kata sendiri.
Keempat, jika bagian-bagian yang kosong(garis) sudah diisi dengan kata-kata sendiri, hapus bagian puisi yang asli.
Kelima, periksa puisi yang telah ditulis
Keenam, jika puisi yang ditulis dirasa sudah memuaskan, selanjutnya diberi judul.
Keilmuan

BAB
X
Buku Nonfiksi
Buku nonfiksi adalah buku yang dibuat atas dasar fakta atau hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Ciri-ciri buku nonfiksi
adalah sebagai berikut.
1. Bahasa yang digunakan sangat baku.
2. Mengandung informasi yang sesuai dengan fakta.
3. Ditulis berdasarkan pengamatan atau penelitian.
Setelah memahami ciri-ciri buku fiksi dan nonfiksi, kamu dapat menganalisis buku tersebut. Analisis dapat dilakukan secara lisan ataupun
tertulis. Dalam analisis, terdapat butir-butir yang perlu dipahami. Butir-butir tersebut adalah identitas buku, manfaat buku, format buku,
penyajian buku, bahasa yang digunakan, dan kelebihan buku.
Butir-butir tersebut digunakan sebagai kerangka menganalisis, baik secara lisan maupun secara tertulis. Dengan menganalisis, secara tidak
langsung kamu telah mengapresiasi buku-buku yang berkualitas, baik fiksi maupun nonfiksi.
Manfaat menganalisis buku, yaitu sebagai berikut.
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
3. Menguji kualitas buku dengan membandingkannya dengan karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.
4. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan dan isi buku.
Selain melalui cara tersebut, ada juga teknik replikasidalam pembuatan puisi. Cara ini menggunakan langkah-langkah berikut.
Pertama, carilah sebuah puisi yang sesuai dengan tema yang akan ditulis.
Kedua, penggal beberapa baris puisi tersebut berdasarkan kalimat yang berkaitan.
Ketiga, isi bagian yang kosong (garis) dengan kata-kata sendiri.
Keempat, jika bagian-bagian yang kosong(garis) sudah diisi dengan kata-kata sendiri, hapus bagian puisi yang asli.
Kelima, periksa puisi yang telah ditulis
Keenam, jika puisi yang ditulis dirasa sudah memuaskan, selanjutnya diberi judul.
PEMBELAJARAN II – Pembangunan Teks Bersama
A. Menyajikan Replika Isi Buku Ilmiah yang Dibaca dalam Bentuk Resensi
Menyajikan replika isi buku ilmiah yang dibaca dalam bentuk resensi berarti membuat pembahasan tentang buku ilmiah. Pembahasan
tersebut menyangkut identitas buku, gambaran pokok isi buku, keunggulan dan kekurangan buku, penggunaan bahasa, dan manfaat buku
yang diresensi.
Tujuan pembuatan resensi adalah sebagai berikut.
a. Memberikan pertimbangan kepada pembaca mengenai kelebihan dan kekurangan isi buku.
b. Mengajak pembaca mengkaji buku yang diresensi.
c. Menjelaskan tentang siapa pengarang, alasan penulisan buku tersebut, dan kaitannya dengan karya-karya lainnya.
Manfaat pembuatan resensi adalah sebagai berikut.
a. Menambah wawasan penulis.
b. Melatih kemampuan penulis.
c. Mempertajam sikap kritis.
d. Meningkatkan citra diri jika resensi dimuat di media massa.
e. Mendapat imbalan dari media yang membuat resensi tersebut.
Hal-hal yang harus diperhatikan kerika akan membuat resensi adalah sebagai berikut.
a. Membuat data buku, meliputi judul buku, nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
b. Membuat pendahuluan, biasanya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya,biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan
tema atau isi.
c. Pada bagian isi resensi, ada ulasan singkat terhadap buku, di dalamnya dipaparkan kelemahan dan kelebihan buku tersebut.
d. Begian penutup, berisi simpulan dan saran dari buku yang diresensi, misalnya sangat baik atau kurang baik. Setelah itu, dari simpulan
nilai buku tersebut, tulisalah saran untuk pembaca.
e. Bahasa yang digunakan harus baku.
Berikut langkah-langkah yang harus kamu lakukan ketika hendak meresensi buku.
a. Membaca buku yang akan diresensi secara menyeluruh, cermat dan teliti.
b. Menandai bagian-bagian buku yang memerlukan perhatian khusus, yaitu sebagai berikut
a. Tema buku yang diresensi serta deskripsi buku secara lengkap.
b. Siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan dimana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format hingga harga.
c. Siapa pengarangnya.
d. Penggolongan/bidang kajian buku itu; ekonomi, teknik, politik,pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, sastra, atau lainnya.
3. Membuat sipnosis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
4. Menentukan sikap atau penilaian terhadap buku tersebut.
5. Mengkoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar-dasar dan kriteria-kriteria yang telah kamu tentukan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai