&
Kewirausahaan
BAB
VI
PEMBELAJARAN I – Pembelajaran Teks dan Pemodelan
A. Menganalisis Pengajuan, Penawaran, dan Persetujuan dalam Teks Negosiasi
Dalam kehidupan sehari –hari, banyak persoalan yang harus diselesaikan dari persoalan-persoalan kecil sampai persoalan-
persoalan yang membutuhkan konsentrasi besar. Ada persoalan yang dapat segera diselesaikan dan ada pula persoalan yang berlarut-larut.
Namun, tidak ada satu persoalan kehidupan yang tidak ada penyelesainnya.
Salah satu cara untuk mengompromikan permasalahan dan mendapatkan kesepakatan itulah yang dinamakan negosiasi.
Negosiasi secara umum adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang
berbeda dan bertentangan menjadi kesepakatan yang dijunjung tinggi kedua bela pihak.
Untuk mengevaluasi pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam negosiasi perlu dipahami lebih lanjut tentang sturktur teks negosiasi.
Struktur Teks Negosiasi
Negosiasi yang dilakukan hendaknya mempunyai struktur konteks pembicaraan yang meliputi hal-hal berikut :
1. Orientasi, merupakan pemaparan pendahuluan dari pihak ke-1 dan ke-2 untuk mempelajari paparan masing-masing, sehingga
permasalahan menjadi jelas.
2. Pengajuan, merupakan konsep kedua bela pihak untuk dijadikan bahan pertimbangan menuju tahap-tahap selanjutnya.
3. Penawaran, merupakan alternatif-alternatif solusi yang harus dipertimbangkan dengan memperhitungkan segala kemungkinan yang
terjadi dengan risiko terkecil.
4. Persetujuan, merupakan proses memilih solusi yang tepat dan menguntungkan kedua belah pihak.
5. Penutup, merupakan simpulan pembicaraan yang final dan disepakati kedua pihak agar dijunjung tinggi dengan konsekuensi tertentu.
Kaidah Teks Negosiasi
Kaidah kebahasaan yang terdapat pada teks negosiasi sekurang-kurangnya dibangun dari unsur-unsur yang meliputi hal-hal berikut.
1. Melibatkan dua belah pihak atau lebih.
2. Menggunakan bahasa lisan, didukung gerak tubuh dan ekspresi wajah.
3. Mengandung konflik/pertentangan/perselisihan.
4. Ada tawar-menawar/tukar-menukar.
5. Menyangkut keinginan/hal yang belum terjadi.
6. Berakhir sepakat atau tidak sepakat.
Langkah terakhir untuk memahami sebuah proses negosiasi, apakah negosiasi berhasil ataukah tidak, adalah evaluasi. Evaluasi
dilakukan setelah analisis terhadap proses negosiasi selesai.
Tahap Kedua
Tahapan ini adalah saatnya bernegosiasi, yang terkait dengan beberapa hal penting, yaitu :
a. Menciptakan suasana negosiasi yang nyaman serta bersikap adil,
b. Memastikan semua negosiator memiliki wewenang untuk mengambil keputusan,
c. Menegaskan posisi awal kita dan memahami posisi awal pihak lawan,
d. Mencari solusi alternatif apabila terjadi perbedaan di antara posisi awal kedua belah pihak,
e. Menawarkan konsesi untuk memperoleh sesuatu yang kita inginkan,
f. Menyatakan tujuan kamu dengan jelas serta pada waktu yang tepat,
g. Memperhatikan bahasa tubuh atau komunikasi nonverbal pihak lawan untuk mengetahui perasaannya, dan
h. Mengambil keputusan akhir untuk mengakhiri negosiasi.
Tahap Ketiga
Tahapan ini yang mengakhiri negosiasi. Hal-hal yang kita lakukan dalam tahap terakhir ini, yaitu :
a. Menghindari pemberian dan penerimaan konsesi pada saat-saat terakhir,
b. Memastikan kedua pihak sudah memahami kesepakatan yang dicapai,
c. Menjelaskan hasil positif yang telah diperoleh dari kesepakatan,
d. Meneliti kembali dan mencatat semua syarat yang telah disepakati,
e. Membuat kesepakatan tertulis dan ditandatangani kedua pihak, dan
f. Menentukan batas waktu untuk mengimplementasi kesepakatan
Selain itu, taktik-taktik yang dapat dilaksanakan dalam negosiasi adalah sebagai berikut
Taktik 1 : Ketahui Alternatif Terbaik Kamu
Taktik 2 : Ketahui Tujuan Pihak Lawan yang Sebenarnya
Taktik 3 : Kendalikan Keadaan
Taktik 4 : Gunakan Kriteria Objektif
Taktik 5 : Data Semua Bahan yang Akan Dinegosiasikan
Taktik 6 : Pemilihan Waktu adalah Segalanya
Taktik 7 : Putuskan Seberapa “Tinggi” yang Kamu Anggap Tinggi
Taktik 8 : Personalitas
Taktik 9 : Kendalikan Emosi Kamu, Tetap Tenang
Taktik 10 : Penawaran Jual-beli Timbal Balik
Taktik 11 : Gunakan Seorang “ Saksi Ahli”
Taktik 12 : Temukan Kesamaan
Taktik 13 : Tentukan Deadline
Taktik 14 : Jangan Selalu menyembunyikan Kelemahan Kamu
Taktik 15 : Mengadakan Rapat
Taktik 16 : Manfaatkan Bahan-bahan yang Dibuang
Taktik 17 : Memaket Bahan-bahan
Taktik 18 : Setujui Sesuatu Secepat mungkin
Taktik 19 : Berikan Penawaran Pertama dan Terbaik
Taktik 20 : Bersikap
Taktik 21 : Tawarkan Beberapa Pilihan
Taktik 22 : Menunggu Sebelum Membalas
Taktik 23 : Fleksibel
PEMBELAJARAN II – Pembangunan Teks Bersama
A. Menyampaikan Pengajuan, Penawaran, Persetujuan, Penutup dalam Teks
Negosiasi
Untuk melaksanakan negosiasi yang efektif, perlu kiranya diketahui unsur-unsur komunikasi, dalam hal ini negosiasi secara efektif pula.
Apabila salah satu unsurnya hilang, komunikasi/negosiasi tidak berjalan secara maksimal. Unsur-unsur negosiasi adalah sebagai berikut.
1. Komunikator, yakni pengirim pesan atau berita.
2. Pesan, yakni berita yang disampaikan.
3. Media, yakni alat yang dipakai dalam penyampaian berita/pesan.
4. Komunikan, yakni orang yang berfungsi sebagai penerima pesan.
5. Efek, yakni dampak atau pengaruh pesan yang disampaikan.
Kelima unsur tersebut harus ada dalam setiap komunikasi termasuk negosiasi. Dalam negosiasi, unsur komunikasi sangat penting. Proses yang
dijalani sesuai dengan target yang sudah ditetapkan. Unsur pelaksanaan kegiatannya dapat dipaparkan ke dalam struktur sebagai berikut.
1. Orientasi, berupa paparan yang memperjelas permasalahan kedua belah pihak.
2. Pengajuan, berupa bahan pertimbangan menuju tahap-tahap berikutnya.
3. Penawaran, berupa alternatif-alternatif solusi yang harus dipertimbangkan dengan memperhitungkan risiko kecil.
4. Persetujuan, pemilihan solusi yang tepat.
5. Penutup, berupa simpulan pembicaraan yang disepakati kedua belah pihak.
Selain menentukan unsur-unsur negosiasi, tahapan-tahapan negosiasi juga harus dilaksanakan dengan efektif
Tahapn-tahapan negosiasi meliputi:
1. Persiapan.
2. Kalau kamu sebagai pengambil inisiatif:
a. Hargai peristiwa, dan
b. Hargai lawan negosiasi
3. Jelaskan tujuan
4. Rumuskan masalah yang akan dibahas
5. Beri kesempatan lawan negosiasi kamu untuk menanggapi menambah atau mengurangi materi).
6. Sampaikan konsep kamu dengan cara:
a. Satu per satu, dan
b. Secara keseluruhan.
7. Beri kesempatan kepada teman negosiasi untuk menanggapi.
8. Klasifikasi tanggapan:
a. Komentar,
b. Bantahan,
c. Masalah baru, dan d. Ide baru.
9. Klasifikasi tanggapan:
a. Strategi kapan,
b. Strategi teknik, dan
c. Strategi lain.
10. Tawarkan simpulan kesepakatan.
11. Setelah terjadi kesesuaian kehendak, realisasikan dalam perjalanan.
Jika sudah diketahui langkah-langkahnya, barulah kita dapat melaksanakan negosiasi yang baik. Dimulai dari penyusunan persiapan
pelaksanaan, pengambilan simpulan (kesepakatan), lalu menjadi negosiasi yang utuh.
Tuturan
BAB
VII
PEMBELAJARAN I – Pembangunan Teks dan Pemodelan
A. Menganalisis Isu, Argumen, dan Simpulan dari Debat
Pengertian debat adalah sebagai berikut :
(1) Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:242), debat merupakan pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan
saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
(2) Menurut ahli komunikasi Asidi Dipodjojo (komunikasi Lisan 1982:59), debat adalah proses komunikasi lisan yang dinyatakan dengan
bahasa untuk mempertahankan pendapat. Setiap pihak yang berdebat akan menyatakan argumen, memberikan alasan dengan cara
tertentu agar pihak lawan berdebat atau pihak lain yang mendengarkan perdebatan itu menjadi yakin dan berpihak padanya.
(3) Dalam www/wikimedia.foundation.org/, debat diartikan sebagai kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara
perseorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perdebatan.
Dari beberapa pengertian ini dapat dipahami bahwa debat dilakukan oleh dua pihak, baik perseorangan maupun kelompok. Debat juga dapat
dilakukan secara lisan ataupun tulisan. Namun, umumnya yang sering kamu temukan debat dilakukan secara lisan.
Fungsi dan manfaat debat adalah sebagai berikut :
Fungsi :
1. Ruang menyampaikan argumen atau pendapat.
2. Ruang untuk menanyakan sesuatu berkaitan dengan apa yang diperdebatkan.
3. Ruang untuk menguji kekuatan argumen para pihak yang terlibat.
4. Ruang untuk membela diri
Manfaat :
1. Memberikan wawasan luas berkaitan dengan sesuatu yang diperdebatkan karena menyangkut dua argumen yang berbeda.
2. Melatih keterampilan berpikir.
3. Melatih mental.
4. Melatih penguasaan argumen yang diajukan.
Karena fungsi dan manfaatnya yang demikian besar, kegiatan debat ini perlu diajarkan kepada peserta didik, tentu dengan cara-cara berdebat
yang santun. dalam mempelajari debat yang santun, peserta didik perlu memperhatikan isu, argumen, dan simpulan.
Langkah awal untuk mendalami debat adalah dengan mencermati struktur dan kaidahnya.
Struktur Teks Debat
Teks debat disebut juga teks tantangan. Strukturnya adalah sebagai berikut.
1. Pengantar
Merupakan bagian yang berisi tentang topik yang akan dibantah, sering juga disebut sebagai isu.
2. Argumen
- Struktur teks yang berisi rangkaian bukti atau alasan yang berfungsi untuk mendukung bantahan. Argumen bukan opini dan biasanya
berupa fakta-fakta yang berhubungan dengan isu atau bahan debat dan didukung dengan bukti-bukti.
- Ciri-ciri argumen yang baik
a. Relevan; sebuah argumen yang kuat harus relevan dengan isu yang dibahas.
b. Sistematis; argumen harus sistematis agar dapat dipahami dengan baik.
c. Logis,
d. Jelas dan sesuai fakta, dan
e. Disertai bukti-bukti
3. Simpulan
berisi pernyataan yang menegaskan bantahan.
BAB
VIII
PEMBELAJARAN I – Pembangunan Teks dan Pemodelan
A. Menganalisis Hal yang Dapat Diteladani dari Teks Biografi
Biografi merupakan tulisan yang berkisah mengenai kehidupan seseorang. Biografi berasal dari bahasa yunani bios, yang berarti hidup, dan
graphien, yang berarti tulis.Secara sederhana , biografi mencatat perjalanan kehidupan seseorang. Biografi ditulis oleh orang lain. Jika
perjalanan kehidupan ini ditulis oleh yang bersangkutan, itu dinamakan autobiografi.
Biografi dapat berupa beberapa kalimat/wacana/teks, ataupun buku. Biografi yang singkat menjelaskan fakta-fakta kehidupan seseorang serta
peran pentingnya, sedangkan biografi panjang menjelaskan informasi-informasi penting, lebih mendetail serta dituliskan dengan gaya cerita
yang baik. Membaca sebuah biografi akan memperkaya wawasan.
Jenis-jenis biografi dapat diketahui berdasarkan kriteria pembagiannya. Berdasarkan sisi penulisan, biografi dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Autobiografi, kisah kehidupan yang ditulis oleh yang bersangkutan;
- Biografi, kisah kehidupan yang ditulis oleh orang lain.
Berdasarkan isinya, biografi dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Biografi perjalanan hidup, berisi perjalanan hidup tokohyang ditulis lengkapdan singkat;
- Biografi perjalanan karier, berisi perjalanan karier seorang tokoh dari awal hingga mencapai kesuksesan.
Berdasarkan persoalan yang dibahas, biografi dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- Biografi politik, yaitu biografi yang berisi tentang tokohtokoh yang berkecimpung dalam dunia politik.
- Biografi jurnalistik/sastra, yaitu biografi yang ditulis oleh seseorang melalui tahapan wawancara, riset, dan lainnya.
- Biografi intelektual, yaitu biografi yang dituliskan sesuai dengan gaya penulisan ilmiah.
Berdasarkan penerbitannya, biografi dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Buku sendiri, yaitu biografi yang seluruh biayanya ditanggung oleh si pembuat biografi itu sendiri;
- Buku subsidi, yaitu biografi yang pembuatannya dibiayai oleh sponsor, baik itu biaya penulisan, biaya percetakan, maupun biaya lainnya.
Membaca teks biografi itu penting agar nilai-nilai kehidupan dan karakter-karakter mulia sang tokoh dapat dipetik dan diteladani. Dalam
menilai hal yang dapat diteladanidari teks biografi, perhatikan langkah-langkah berikut.
1. Bacalah teks biografi secara keseluruhan.
2. Telaahlah isi dan karakter para tokohnya.
3. Catatlah nilai didik dari perjalanan tokohnya.
4. Catatlah kelebihan/keunikan karakter tokohnya.
5. Hubungkan karakter tokoh dengan perilaku hidup dilingkungan sekitar.
Agar dapat mengambil hal-hal menarik dari tokoh-tokoh dengan lebih jelas dan lengkap, kamu perlu mengetahui:
1. Nama lengkap tokoh.
2. Tempat, tanggal lahir, umur, dan alamat.
3. Pendidikan, misal TK sampai perguruan tinggi.
4. Pengalaman kerja, misalnya menjadi guru.
5. Pengalaman hidup yang dapat diteladani.
6. Motivasi hidup.
7. Tanggal wafatnya (jika sudah meninggal), dan
8. Keterangan lain yang dianggap penting untuk disampaikan.
BAB
IX
PEMBELAJARAN I – Pembangunan Teks dan Pemodelan
A. Menganalisis Suasana, Tema, dan Makna Beberapa Puisi dalam Antalogi Puisi
Menganalisis dan menilai puisi merupakan kegiatan apresiasi yang penting. Hal ini perlu dilakukan untuk mendapatkan puisi-puisi yang
bermakna dan berkualitas. Puisi-puisi yang sarat dengan makna dan berkualitas dapat memengaruhi jiwa pembacanya, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif. Bahkan
puisi dapat dianggap sebagai rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulis (penyairnya). Pesan yang ingin disampaikan oleh
penyair dirangkai dengan kata-kata yang indah dan sangat berbeda dengan bahasa sehari-hari.
Suasana dalam puisi dapat mempengaruhi keadaan jiwa pembaca. Dengan kata lain, suasana puisi dapat membawa dampak psikologis
tertentu bagi pembacanya.
BAB
X
Buku Nonfiksi
Buku nonfiksi adalah buku yang dibuat atas dasar fakta atau hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Ciri-ciri buku nonfiksi
adalah sebagai berikut.
1. Bahasa yang digunakan sangat baku.
2. Mengandung informasi yang sesuai dengan fakta.
3. Ditulis berdasarkan pengamatan atau penelitian.
Setelah memahami ciri-ciri buku fiksi dan nonfiksi, kamu dapat menganalisis buku tersebut. Analisis dapat dilakukan secara lisan ataupun
tertulis. Dalam analisis, terdapat butir-butir yang perlu dipahami. Butir-butir tersebut adalah identitas buku, manfaat buku, format buku,
penyajian buku, bahasa yang digunakan, dan kelebihan buku.
Butir-butir tersebut digunakan sebagai kerangka menganalisis, baik secara lisan maupun secara tertulis. Dengan menganalisis, secara tidak
langsung kamu telah mengapresiasi buku-buku yang berkualitas, baik fiksi maupun nonfiksi.
Manfaat menganalisis buku, yaitu sebagai berikut.
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
3. Menguji kualitas buku dengan membandingkannya dengan karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.
4. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan dan isi buku.
Selain melalui cara tersebut, ada juga teknik replikasidalam pembuatan puisi. Cara ini menggunakan langkah-langkah berikut.
Pertama, carilah sebuah puisi yang sesuai dengan tema yang akan ditulis.
Kedua, penggal beberapa baris puisi tersebut berdasarkan kalimat yang berkaitan.
Ketiga, isi bagian yang kosong (garis) dengan kata-kata sendiri.
Keempat, jika bagian-bagian yang kosong(garis) sudah diisi dengan kata-kata sendiri, hapus bagian puisi yang asli.
Kelima, periksa puisi yang telah ditulis
Keenam, jika puisi yang ditulis dirasa sudah memuaskan, selanjutnya diberi judul.
PEMBELAJARAN II – Pembangunan Teks Bersama
A. Menyajikan Replika Isi Buku Ilmiah yang Dibaca dalam Bentuk Resensi
Menyajikan replika isi buku ilmiah yang dibaca dalam bentuk resensi berarti membuat pembahasan tentang buku ilmiah. Pembahasan
tersebut menyangkut identitas buku, gambaran pokok isi buku, keunggulan dan kekurangan buku, penggunaan bahasa, dan manfaat buku
yang diresensi.
Tujuan pembuatan resensi adalah sebagai berikut.
a. Memberikan pertimbangan kepada pembaca mengenai kelebihan dan kekurangan isi buku.
b. Mengajak pembaca mengkaji buku yang diresensi.
c. Menjelaskan tentang siapa pengarang, alasan penulisan buku tersebut, dan kaitannya dengan karya-karya lainnya.
Manfaat pembuatan resensi adalah sebagai berikut.
a. Menambah wawasan penulis.
b. Melatih kemampuan penulis.
c. Mempertajam sikap kritis.
d. Meningkatkan citra diri jika resensi dimuat di media massa.
e. Mendapat imbalan dari media yang membuat resensi tersebut.
Hal-hal yang harus diperhatikan kerika akan membuat resensi adalah sebagai berikut.
a. Membuat data buku, meliputi judul buku, nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
b. Membuat pendahuluan, biasanya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya,biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan
tema atau isi.
c. Pada bagian isi resensi, ada ulasan singkat terhadap buku, di dalamnya dipaparkan kelemahan dan kelebihan buku tersebut.
d. Begian penutup, berisi simpulan dan saran dari buku yang diresensi, misalnya sangat baik atau kurang baik. Setelah itu, dari simpulan
nilai buku tersebut, tulisalah saran untuk pembaca.
e. Bahasa yang digunakan harus baku.
Berikut langkah-langkah yang harus kamu lakukan ketika hendak meresensi buku.
a. Membaca buku yang akan diresensi secara menyeluruh, cermat dan teliti.
b. Menandai bagian-bagian buku yang memerlukan perhatian khusus, yaitu sebagai berikut
a. Tema buku yang diresensi serta deskripsi buku secara lengkap.
b. Siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan dimana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format hingga harga.
c. Siapa pengarangnya.
d. Penggolongan/bidang kajian buku itu; ekonomi, teknik, politik,pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, sastra, atau lainnya.
3. Membuat sipnosis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
4. Menentukan sikap atau penilaian terhadap buku tersebut.
5. Mengkoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar-dasar dan kriteria-kriteria yang telah kamu tentukan sebelumnya.