KELAS XI
1
DAFTAR ISI
Pada zaman keterpurukan ekonomi yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia, kita
harus bisa menyerukan pentingnya pembangunan jiwa kewirausahaan
(entrepreneurship) sehingga kebanyakan masyarakat tidak ragu lagi untuk
mengambil langkah untuk menjadi calon wirausaha. Sesungguhnya kita semua
adalah calon-calon wirausaha yang baik, tinggal bagaimana kita mengolah jiwa
entrepreneurship yang berhasil. Jika hal ini terealisasi akan memberikan nafas lega
untuk pemerintah karena bisa mengurangi pengangguran dan mengentaskan
kemiskinan.
Perubahan dan perbaikan nasib kita harus didasarkan pada kehendak, keinginan,
dan kerja keras. Oleh karena itu, peranan wirausaha sangat penting untuk
2
menentukan masa depan bangsa dan negara.
Pengertian kewirausahaan
2. Pekerjaan baru
Pengertian harfiah/bahasa
Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke dan akhiran an.
Wirausaha dari kata wira artinya perwira/berani dan usaha artinya daya upaya.
ZIMMERER
3
SAVARY
Kewirausahaan adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun
orang itu belum mengetahui guna ekonomisnya akan dijual.
ROBIN
Pengertian wirausaha
AHLI EKONOMI/EKONOM
PSIKOLOGI/AHLI KEJIWAAN
BUSINESSMAN
GEDE PARMA
Wirausaha adalah orang yang berani memaksakan diri untuk menjadi pelayan bagi
orang lain.
J.A. SCHUMPETER
Wirausaha adalah seorang inovator sebagai individu yang mempunyai naluri untuk
melibatkan materi sedemikian rupa dan kemudian terbukti benar mempunyai
semangat/kemampuan dan pemikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan
malas.
Tujuan kewirausahaan
Sasaran kewirausahaan
4
1. Instansi pemerintah
2. Pelaku ekonomi
3. Generasi muda
Asas kewirausahaan
Manfaat wirausahaan
1. Mengurangi pengangguran
5. Proses kewirausahaan
Faktor personal yang mendorong pemicu untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu:
5. Faktor usia
3. Adanya menejer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu utama didalam
berwirausaha
1. Tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua perencanaan dan
pelaksanaan operasional berjalan produktif
3.Strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak didalam berwirausaha
5
SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN
Sikap wirausahawan
Perilaku wirausahawan
KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN
Karakteristik wirausahawan adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari
wirausahawan yang membedakannya dengan orang lain.
6
2. Mandiri dan realistis
3. Komitmen tinggi
5. Jujur
7. Berpikir kedepan/prespektif
By Grave
1. Kepemimpinan
2. Inovasi
7
3. Kepekaan terhadap arti lingkungan
4. Ketrampilan wiraswasta
Mc Celland
6. Aktifitas energik
Keberhasilan wirausaha
1. Jujur : Jujur terhadap diri sendiri,orang lain dan tujuan yang akan dicapai
2. Disiplin dan berani : karena bakat , pengalaman dan pengetahuan dan karena
keyakinan dan fasilitas
1. Memiliki keunggulan yang berarti bagi konsumen, apakah dari segi harga,kualitas
produk, prestise, manfaat dsb.
Kegagalan wirausaha :
3. Kurang pengalaman
5. Kurang modal
8
6. Lemahnya pemasaran
PERILAKU WIRAUSAHAWAN
1. perilaku instrumental
2. perilaku prestatif
8. perilaku inovatif
9. perilaku kemandirian
7. Selalu dinamis
Contoh wirausaha yang sukses karena keuletan, komitmen tinggi dan ketekunan
yaitu :
9
3.2. Menganalisis Peluang Usaha
Pengertian Wirausaha
Peluang Usaha
Peluang usaha dapat digali melalui berbagai usaha dan cara, diantaranya:
1. Membuka mata dan telinga untuk mengumpulkan berbagai informasi terbaru dari
lingkungan.
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Peggy Lambing ada dua pendekatan
utama yang digunakan oleh wirausaha untuk mencari peluang dengan
mendirikan usaha baru, yaitu:
Pemanfaatan peluang usaha yang ada secara Kreatif dan Inovatif .Dalam hal ini,
menurut Zimmerer dalam tulisan Suryana (2006: 25) ada tujuh langkah proses
Kreatif yaitu:
Persiapan (Preparation)
Penyidikan (Investigation)
Transformasi (Transformation)
Penetasan (Incubation)
Penerangan (Illumination)
Pengujian (Verification)
Implementasi (Implementation)
10
Faktor-faktor Keberhasilan wirausaha.
Menurut Murphy and Peck dalam buku kewirausahaan karya Buchari Alma (2000:
83), ada delapan ciri yang harus dimiliki seorang wirausaha yang juga merupakan
kunci keberhasilan, yaitu:
Selain beberapa hal tersebut di atas, ada beberapa hal yang sangat berpotensi bagi
seorang wirausaha mundur dalam menjalankan usahanya, yaitu:
Resiko Usaha
Berbagai peluang usaha yang ada merupakan bentuk lain dari resiko, sehingga
seorang wirausaha harus memiliki kemauan dan kemampuan mengambil resiko
tersebut dengan perhitungan yang matang, karena pada dasarnya segala resiko
dapat diatasi. Berbagai resiko tersebut dapat dikurangi dengan menerapkan
prosedur dalam menganalisis resiko, yaitu menetapkan terlebih dahulu beberapa
langkah berikut:
11
Merencanakan dan melaksanakan sebuah alternatif.
Taksiran resiko usaha.
Pada tanggal 12 April 1982 Pemerintah mengesahkan UU No.6 tahun 1982 tentang
Hak Cipta untuk menggantikan UU Hak Cipta peninggalan Belanda. Pengesahan UU
12
Hak Cipta tahun 1982 dimaksudkan untuk mendorong dan melindungi penciptaan,
penyebarluasan hasil kebudayaan di bidang karya ilmu, seni, dan sastra serta
mempercepat pertumbuhan kecerdasan kehidupan bangsa.
Tahun 1986 dapat disebut sebagai awal era moderen sistem HKI di tanah air. Pada
tanggal 23 Juli 1986 Presiden RI membentuk sebuah tim khusus di bidang HKI
melalui keputusan No.34/1986 (Tim ini dikenal dengan tim Keppres 34) Tugas
utama Tim Keppres adalah mencakup penyusunan kebijakan nasional di bidang
HKI,perancangan peraturan perundang-undangan di bidang HKI dan sosialisasi
sistem HKI di kalangan intansi pemerintah terkait, aparat penegak hukum dan
masyarakat luas.19 September 1987 Pemerintah RI mengesahkan UU No.7 Tahun
1987 sebagai perubahan atas UU No. 12 Tahun1982 tentang Hak Cipta.
Pada tanggal 13 Oktober 1989 Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui RUU tentang
Paten yang selanjutnya disahkan menjadi UU No. 6 Tahun 1989 oleh Presiden RI
pada tanggal 1 November 1989. UU Paten 1989 mulai berlaku tanggal 1 Agustus
1991. 28 Agustus 1992 Pemerintah RI mengesahkan UU No. 19 Tahun 1992 tentang
Merek, yang mulai berlaku 1 April 1993. UU ini menggantikan UU Merek tahun
1961. Pada tanggal 15 April 1994 Pemerintah RI menandatangani Final Act
Embodying the Result of the Uruguay Round of Multilateral Trade Negotiations, yang
mencakup Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights
(Persetujuan TRIPS).
PENGERTIAN HaKI
Istilah HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan terjemahan dari
Intellectual Property Right (IPR), sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 7
13
Tahun 1994 tentang pengesahan WTO (Agreement Establishing The World Trade
Organization). Pengertian Intellectual Property Right sendiri adalah pemahaman
mengenai hak atas kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia,
yang mempunyai hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasi
manusia (human right).
HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan suatu
hukum atau peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya
ciptanya. Pada intinya HaKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil
dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HaKI adalah karya-karya
yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Setiap hak yang digolongkan ke dalam HaKI harus mendapat kekuatan hukum atas
karya atau ciptannya. Untuk itu diperlukan tujuan penerapan HaKI. Tujuan dari
penerapan HaKI yang Pertama, antisipasi kemungkinan melanggar HaKI milik pihak
lain, Kedua meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam komersialisasi
kekayaan intelektual, Ketiga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
penentuan strategi penelitian, usaha dan industri di Indonesia.
Lalu bagaimana apabila karya kita atau milik orang lain tidak dilindungi? Sudah
pasti dipastikan akan terkena pembajakan. Sebegai contoh untuk di dunia
pendidikan saat ini marak adanya pembajakan buku. Pembajakan buku ini makin
marak terjadi di masyarakat, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya
pembajakan buku, salah satunya adalah kurangnya penegakan hukum,
ketidaktahuan masyarakat terhadap perlindungan hak cipta buku, dan kondisi
ekonomi masyarakat.
Sudah banyak pelaku terjaring oleh aparat, dan masih banyak pula yang masih
berkeliaran dan tumbuh, seiring tingginya permintaan oleh masyarakat. Untuk itu
butuh kesadaran dari masyarakat untuk mengetahui HaKI agar karyanya tidak
diambil oleh orang lain. Berikut ini terdapat macam-macam HaKI.
14
5. Pemegang hak dapat melakukan upaya hukum baik perdata maupun pidana
bila terjadi pelanggaran/peniruan.
6. Pemegang hak dapat memberikan izin atau lisensi kepada pihak lain.
Hak Cipta
Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya. Termasuk ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan
dalam bidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni.
Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu
pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan secara
eksklusif kepada pencipta, yaitu “seorang atau beberapa orang secara bersama-
sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran, imajinasi,
kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas
dan bersifat pribadi.
1. Paten
Paten hanya diberikan negara kepada penemu yang telah menemukan suatu
penemuan (baru) di bidang teknologi. Yang dimaksud dengan penemuan adalah
kegiatan pemecahan masalah tertentu di bidang teknologi yang berupa : Proses,
hasil produksi, penyempurnaan dan pengembangan proses, penyempurnaan dan
pengembangan hasil produksi.
2. Merek
Jadi merek merupakan tanda yang digunakan untuk membedakan produk (barang
dan atau jasa) tertentu denganyang lainnya dalam rangka memperlancar
perdagangan, menjaga kualitas, dan melindungi produsen dan konsumen.Terdapat
beberapa istilah merek yang biasa digunakan, yang pertama merek dagang adalah
merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan
dengan barang-barang sejenis lainnya. Merek jasa yaitu merek yang digunakan pada
jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-
sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis
15
lainnya.Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang atau jasa dengan
karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan
hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang atau jasa sejenis
lainnya.
Hak atas merek adalah hak khusus yang diberikan negara kepada pemilik merek
yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu,
menggunakan sendiri merek tersebut atau memberi izin kepada seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk menggunakannya.
3. Desain Industri
5. Rahasia Dagang
6. Indikasi Geografis
Folklore
Yang dimaksud dengan “Folklore” dan “Traditional Knowledge” adalah suatu karya
intelektual yang terdapat di dalam masyarakat tradisional secara turun temurun
dan apabila tidak dipertahankan dikhawatirkan akan punah dan apabila itu terjadi
akan merupakan kerugian bagi khasanah pengetahuan manusia pada umumnya,
atau dikhawatirkan akan dimanfaatkan secara tidak sah dan tidak adil oleh pihak-
pihak di luar pemiliknya.
16
Folklore mencerminkan kebudayaan manusia yang diekspresikan melalui musik,
tarian, drama seni, kerajinan tangan, seni pahat, seni lukis, karya sastra dan sarana
lain untuk mengekspresikan kreativitas yang umumnya memerlukan sedikit
ketergantungan pada teknologi tinggi. Undang-undang Nomor 19 tahun 2002
tentang Hak Cipta tidak secara penuh mengakomodasikan dan melindungi folklor
penduduk asli. Ketentuan mengenai perlindungan bagi folklor penduduk asli dalam
Undang undang Hak Cipta memiliki kekurangan, karena undang-undang Hak Cipta
menentukan syarat-syarat mengenai kepemilikan dan penciptanya, bentuk utama,
keaslian, durasi dan hak-hak dalam karya derivatif (hak-hak pengalihwujudan).
Oleh karenanya batasanbatasan Hak Cipta sebagai bidang HKI masih belum
menempatkan folklor asli untuk memenuhi syarat elemen bagi perlindungan Hak
Cipta.Pasal 10 undang-undang Hak Cipta mementukan bahwa Negara memegang
Hak Cipta atas karya peninggalan prasejarah, sejarah dan benda budaya nasional
lainnya; dan Negara memegang Hak Cipta atas Folklor dan hasil kebudayaan rakyat
yang menjadi miliki bersama, seperti cerita, hikayat, dongeng, legenda, babad, lagu,
kerajinan tangan, koreografi, tarian, kaligrafi dan karya seni lainnya.
1. Prinsip Ekonomi
Dalam prinsip ekonomi, hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif dari daya
pikir manusia yang memiliki manfaat serta nilai ekonomi yang akan memberi
keuntungan kepada pemilik hak cipta.
2. Prinsip Keadilan
3. Prinsip Kebudayaan
4. Prinsip Sosial
17
DASAR HUKUM HaKI ATAU HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DI INDONESIA
6. Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention for the
Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the World
Intellectual Property Organization
Yang tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta, dengan syarat sumbernya
harus disebut atau dicantumkan,adalah :
18
5. Perbanyakan suatu ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra dalam
huruf braile guna keperluan para tunanetra, kecuali jika perbanyakan itu
bersifat komersial;
6. Perbanyakan suatu ciptaan selain program komputer, secara terbatas dengan
cara atau alat apapaun atau proses yang serupa dengan perpustakaan
umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan dan pusat dokumentasi
yang non komersial, semata-mata untuk keperluan aktivitasnya;
7. Perubahan yang dilakukan atas karya arsitektur seperti ciptaan bangunan
berdasarkan pertimbangan pelaksanaan teknis;
8. Pembuatan salinan cadangan suatu program komputer oleh pemilik program
komputer yang dilkukan semata-mata untuk digunakan sendiri.
Arus globalisasi ekonomi telah membawa pengaruh yang cukup “significant” bagi
pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di Indonesia, khususya untuk sektor
industri. Sebagai Negara berkembang, Indonesia harus memandang sisi
perdagangan internasional yang menimbulkan adanya persaingan sebagai suatu hal
yang mempunyai arti penting. Dalam era globalisasi ekonomi terdapat lima isu yang
berkembang, yaitu Hak Asasi Manusia (HAM), Demokratisasi, Lingkungan Hidup
dan Sumber Daya Alam, Hak atas Kepemilikan Intelektual dan Standardisasi.[3]
Berangkat dari hal itulah, isu perlindungan hukum bagi produk industri, termasuk
produk produk industri yang dihasilkan oleh kemampuan intelektual manusia,
menjadi isu yang tidak dapat dilepaskan dalam kerangka perdagangan bebas.
Dalam era perdagangan bebas, usaha-usaha industri kecil perlu ditingkatkan dan
dikembangkan agar dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing dalam hal
mutu, harga, dan sistem manajemen terpadu agar dapat menembus pasar, baik
pasar dalam negeri maupun internasional.
19
perjanjian internasional, serta kerjasama internasional dan koordimasi penegakan
hukum.
Ikut sertanya Indonesia sebagai anggota WTO dan turut serta menandatangani
Perjanjian Multilateral GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) Puturan
Uruguay tahun 1994, serta meratifikasinya dengan Undangundang (UU) No. 7
Tahun 1994, membawa akibat Indonesia harus membentuk dan menyempurnakan
hukum nasionalnya serta terikat dengan ketentuan-ketentuan tentang Hak atas
Kepemilikan Intelektual (HAKI) yang diatur dalam GATT, yang salah satu
lampirannya dari persetujuan GATT adalah TRIPs (Trade Related Aspectsof
Intellectual Property Rights), yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai
Persetujuan tentang Aspekaspek Dagang Hak atas Kepemilikan Intelektual.
Konsekuensi Indonesia dalam meratifikasi GATT dengan UU No. 7 Tahun 1994
adalah bahwa Indonesia diwajibkan untuk memasukan perangkat hukum HKI
dalam sistem hukum nasional Indonesia. Indonesia juga telah menyempurnakan
peraturan perundang-undangan dibidang HKI, diantaranya UU Hak Cipta, Paten,
Merek, dan juga Indonesia juga telah mengundangkan UU HKI lainnya, seperti UU
Rahasia Dagang, Desain Industri, Tata Letak Sirkuit Terpadu/’, Varitas Tanaman.
20
Pasific Economic Cooperation) dan pemberlakuanAFTA (Asean Free Trade Area)
2003 membawa Indonesia bersedia menerima liberalisme perdagangan.
Dalam perdagangan bebas, persaingan adalah hal yang wajar untuk memperoleh
keuntungan maksimal dan menguasai pangsa pasar untuk mengungguli pelaku
usaha lain. Persaingan membawa pengaruh positif dan negatif dalam dunia usaha.
Pengaruh positif dari adanya persaingan adalah terciptanya harga yang bersaing,
kualitas produk yang baik, serta tersediannya berbagai pilihan terhadap suatu
produk. Sedangkan dampak negatifnya adalah terciptanya persaingan usaha tidak
sehat di antara para pelaku usaha. Persaingan usaha tidak sehat dapat diartikan
sebagai persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi
dan/atau pemasaran produk yang dilakukan secara tidak jujur (melawan hukum).
Persaingan tidak sehat dalam bidang HKI adalah melakukan tindakan-tindakan
peniruan, pemalsuan serta praktik-praktik tidak sehat lainnya, yang tentunya ini
sangat merugikan pemilik, Negara, dan juga masyarakat selaku konsumen. Oleh
karena itulah maka pentingnya HKI dilindungi oleh hukum sehingga praktik-praktik
persaingan tidak sehat dalam bidang HKI setidaknya dapat dicegah dan adanya
sanksi yang tegas guna memberikan efek jerabagi para pelaku usaha curang di
bidang HKI.
Dalam sistem hukum Indonesia, secara umum terdapat tiga bagian besar untuk
mengatasi persaingan curang,yaitu:
Sumber materi:
https://www.duniadosen.com/hak-atas-kekayaan-intelektual-haki/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kekayaan_intelektual#Sejarah_Perkembangan_Siste
m_Perlindungan_Hak_Keka yaan_Intelektual_di_Indonesia
21
3.4. Konsep Desain/ Prototype dan Kemasan Produk Barang/Jasa
Perhatian terhadap kualitas yang terbaik adalah bukan pada produk akhir. Hal ini
penting agar produk akhir yang dihasilkan adalah produk yang bebas cacat dan
tidak ada lagi pemborosan karena produk tersebut dibuang atau dikerjakan ulang.
Maka sebaiknya perhatian terhadap kualitas harus dimulai pada saat awal
pembangunan produk. Tahapan yang sangat penting dalam perencanaan awal
pembuatan produk adalah pembuatan prototipe produk.
Prototipe produk (purwa–rupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk
merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena
menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di
masa mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting karena prototipe
dibuat untuk diserahkan pada pelanggan (lead–user) agar pelanggan dapat mencoba
kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya jika pelanggan memiliki komplain ataupun
masukan mengenai protipe tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk
proses perbaikan prototipe tersebut. Sehingga menciptakan suatu sistem inovasi
produk yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan sebagai upaya
pemenuhan kepuasan pelanggan (customers).
Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan
sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan
proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk
bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan
pelanggan. Prototipe seperti ini disebut alpha prototype ada juga yang disebut beta
prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai oleh proses produksi
sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab
pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan
yang perlu pada produk final.
TAHAPAN-TAHAPAN PROTOTYPE
22
tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun
untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe
rekayasa.
3. Prototipe rekayasa (engineering prototype): dibuat seperti halnya working
model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun
superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis
tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untuk
dilanjutkan pada tahapan produksi.
4. Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional
dan kebutuhan rancangan sistem produksi.
5. Prototipe produksi (production prototype): bentuk yang dirancang dengan
seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode
produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data
kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.
6. Qualified production item: dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh
dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan
produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang
diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diujicobakan kepada
umum.
7. Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka
produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk
yang terjadi; misal: keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan
kerusakan (wear–and–tear), pelanggaran, siklus break even dan polusi, dan
konsekuensinya diperlukan peningkatan program pemasaran.
8. Model: merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look–
like–models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk
baik dengan skala yang diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan
produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun
lingkungan user.
9. Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk
namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena
mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk akhir.
Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna,
citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk
dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim,
mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di
pasar (Klimchuk dan Krasovec, 2006:33).
Menurut Kotler & Keller (2009:27), pengemasan adalah kegiatan merancang dan
memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah
aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk.
Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun,
sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran
(Rangkuti, 2010:132).
23
Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan
mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi
pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu
produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut minat konsumen
terhadap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan kesan yang baik pada
kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan
produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.
Sedangkan menurut Kotler (1999:228), terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu
alat pemasaran, yaitu :
1. Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses
penjualan, dimana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk,
meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung
produk.
2. Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi
kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang
lebih baik.
3. Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang
dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat
konsumen mengenali perusahaan atau merek produk.
4. Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi
konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen.
Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi
lain, yaitu sebagai berikut:
24
TUJUAN KEMASAN PRODUK
Menurut Louw dan Kimber (2007), kemasan dan pelabelan kemasan mempunyai
beberapa tujuan, yaitu:
JENIS-JENIS KEMASAN
25
3. Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya
digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai.
Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol.
Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk
yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah
botol, wadah kaleng, dansebagainya.
2. Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap
perakitan sebelumpengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan
silinder fleksibel, wadah yang terbuatdari kertas, foil atau plastik.
PENGERTIAN SKETSA
Menurut Linda Murray dan Peter, Sketsa adalah rancangan kasar dari suatu
komposisi atau sebagian komposisi dibuat demi kepuasan pribadi. Pada tahap ini
ada beberapa hal yang menjadi acuan yaitu skala, perbandingan, komposisi,
penyinaran dan lain sebagainya.
Sementara menurut H.W Flower, Sketsa adalah begitu saja tanpa persiapan.
Merupakan gambaran atau lukisan pendahuluan yang kasar, ringan dan semata-
mata garis besar. Kegiatan menggambar sketsa pada dasarnya memerlukan alat dan
bahan yang sangat sederhana untuk dapat membuat tanda goresan yang mewakili
bentuk sesungguhnya.
Beberapa garis yang digoreskan pada bidang datar dapat memberikan suatu kesan
simbol tentang bentuk yang ada di sekitar kita atau gagasan tentang sesuatu yang
terlihat dan terlintas dalam benak seseorang. Dengan demikian pikiran dan
perasaan dapat diungkapkan dalam bentuk visual melalui kegiatan menggambar,
sehingga menggambar termasuk kegiatan mendasar dalam berkarya seni rupa.
Kegiatan menggambar sketsa dapat dianalogikan dengan kegiatan menulis. Ketika
kita hendak menulis, sebelum dapat menulis kalimat yang baik kita cenderung
menulis dan merangkai beberapa kata terlebih dahulu hingga diperoleh kalimat
yang sesuai.
Menurut Fajar Sidik (1981) garis atau penggarisan merupakan unsur yang paling
menonjol hakiki dalam seni lukis, akan tetapi pada dasarnya terdapat perbedaan
antara sketsa dengan lukisan. Ada ungkapan yang menarik yang disampaikan oleh
Kusnadi, seorang seniman dan kritikus seni rupa, yaitu;”sketsa ibarat gesekan biola
tunggal, sedangkan lukisan merupakan sebuah orkes yang lengkap”. Ungkapan ini
menyatakan dua hal, pertama, sketsa sebagai ungkapan estetis dihadirkan secara
sangat sederhana karena menggunakan garis secara hemat dan selektif. Umumnya
26
sketsa dikerjakan dengan cepat dan secara spontan. Jika sketsa dibangun oleh
unsur unsur garis sebagai medium utamanya, lukisan merupakan ungkapan
lengkap, dalam artipenyajiannya dibangun dengan menggunakan unsur-unsur lain,
seperti tekstur, kedalaman/ruang,gelap-terang, dan warna di samping unsur garis.
Bahkan, dalam lukisan unsur warna menjadi penting sebagai unsur tambahannya
(Schinneller,1966). Sebagaimana halnya dengan karya lukisan, sketsa juga memiliki
keragaman tema, gaya dan teknik pengungkapannya. Perbedaan yang mencolok
hanyalah pada medium pengucapannya.
JENIS-JENIS SKETSA
1. Gambar garis besar yaitu sketsa yang membuat garis-garis bentuk sederhana
tanpa rincian dan tidak selesai.
2. Sketsa cepat yaitu sketsa yang menggunakan beberapa garis saja untuk
menampilkan citra suatu sketsa yang sudah selesai.
3. Studi citra yaitu sketsa yang berupa coretan dengan cepat dan kurang
terperinci hanya menunjukan bentuk global.
Komposisi memiliki peranan penting dalam terciptanya sebuah sketsa yang bagus.
Komposisi atau susunan unsur-unsur dalam seni rupa harus berada pada
perbandingan yang tepat agar dihasilkan karya yang pas. Adapun unsur-unsur
dalam sketsa antara lain :
1. Garis – Garis adalah unsur yang memiliki peran utama di dalam membentuk
komposisi. Jenisgaris yang dapat membentuk komposisi : komposisi garis
lurus; komposisi garis lengkung.
2. Warna – Meskipun umumnya sketsa terdiri dari satu jenis warna, akan tetapi
pengaturan komposisi warna pada objek sktesa sangat diperlukan agar
memberikan kesan harmonis. Komposisi warna pada sketsa umumnya diatur
berdasarkan gelap terang pencahayaan.
3. Bidang dan bentuk – Bidang dan bentuk adalah unsur yang dibentuk melalui
garis-garis yang disusun atau digores sedemikian rupa. Keharmonisan dari
komposisi bentuk ditentukan dari berbagai faktor unsur-unsurnya yaitu
simetris, asimetris, sentral, dan diagonal.
4. Efek pencahayaan –Unsur gelap terang merupakan pelengkap dalam
pengkomposisian warna.Meskipun sketsa cenderung berupa gambar kasar
yang tidak selesai, akan tetapi goresan-goresan yang dihasilkan kerap kali
menghasilkan efek gelap terang sehingga sebuah objekdapat diamati dengan
cukup jelas.
27
3. Menebalkan garis sketsa yang sudah benar. Ketebalan sesuai dengan
karakter jenis garis yang diinginkan.
2. Meminimalisir kesalahan
3. Mempertajam pengamatan
Memformulasikan hasil marketing research. Adapun yang menjadi titik tolak dalam
tahapan kegiatan Desain Produk adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk
yang diinginkan pelanggan, product designer dapat memperoleh datadari riset
pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset ini dilakukan baik
untuk produk yang betul – betul baru maupun untuk produk yang sudah ada.
Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari
produknya dengantidak mengabaikan penentuan harga
Biaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang
sudah ada apakah perusahaan mampu untuk membayarnya. Untuk hal – hal
tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang dengan faktor – faktor yang
berupa waktu untuk menjalankan penelitian, mencari informasi atau
keterangan berdasarkan pengalaman.
28
kerja, mesin – mesin, peralatan penunjang dan perkakas lainnya. Dalam membuat
produk, desainer harus mempertimbangkan biaya yang seekonomis mungkin.
Membuat sketsa
Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas
satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam
pembuatan gambar kerja ( blue Print ), sketsa dari masing – masing produk
walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi
dapat terlihat dal skala perbandingan.
Pembuatan gambar kerja ini adalah merupakan tahap akhir dalam kegiatan Desain
Produk, dimana dalam gambar kerja ini dapat digambarkan bentuk dan ukuran
yang sebenarnya dengan skala yang diperkecil. Selain itu, dalam gambar kerja juga
diperlihatkan bahan – bahan yang akan dipergunakan dalam pembuatan produk
tersebut. Setelah gambar kerja tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan
kepada pelaksana kegiatan untuk segera dipelajari dan dikerjakan lebihlanjut cara
proses produksinya.
1. Fungsi Produk
Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan yang
berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan
demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi dari
suatu produk. Keduanya memegang peranan penting dalam menentukan
suatu desain produk yang pada dasarnya untuk memberikan kepuasan yang
maksimal bagi konsumen atau pelanggan baik segi kualitan maupun segi
kuantitas.
Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat dari :
29
produk tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan
digunakan dalam jangka waktu yang pendek.
f. Bahan. Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang
baik, maka bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar
semua yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan
tersendiri.
g. Warna . Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang
mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal
inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain yang sejenis.
Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat
produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk
tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan
oleh perusahaan pada waktu mendesain produk tersebut.
Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang
akan dibuat berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan
produk yang dibuat untuk dipasakan kepada konsumen luas yang harganya relatif
lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda pula.
Prototype
Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype ini
memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum
perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih
dahulu. Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin
memberikan gambaran mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta
sebagai informasi dalam penyusunan terakhir desain produk.
Diagram alur proses produksi ini harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum
suatu proses produksi dijalankan. Berdasarkan diagram alur proses produksi
tersebutlah pengetesan dan monitoring atas barang dalam proses produksi (work in
process) harus dilakukan agar produk akhir bermutu sesuai dengan rencana.
Seandainya timbul variasi mutu pun, tingkat toleransinya dari penyimpan masih
dalam batas-batas yang dapat diterima. Artinya, melalui tes-tes pada berbagai
tahapan proses produksi harus dilakukan agar bila terjadi komponen atau barang
yang cacat (defect) dapat segera diketahui untuk segera ditindak lanjuti. Masing-
masing jenis industri manufaktur mempunyai diagram alur proses produksi yang
berbeda satu sama lain karena produk yang harus dihasilkan berbeda. Bahkan
untuk produk yang sejenis pun, diagram alur proses produksinya belum tentu
persis sama karena masing-masing mempunyai ciri khas atau spesifikasi sendiri-
sendiri.
30
Diagram alur proses produksi yang berbeda produk, misalnya diagram alur proses
produksi tekstil sama sekali berbeda dengan diagram alur proses produksi
pembuatan obat-obatan (farmasi). Akan tetapi, walaupun sama-sama industri
manufaktur farmasi (obat-obatan), diagram alur proses produksinya dapat berbeda,
misalnya yang satu berbentuk tablet, sedangkan yang lain berbentuk cair.
Seperti telah dijelaskan bahwa suatu barang (jasa) dibuat melalui suatu proses.
Proses pembuatan tersebut disesuaikan dengan bentuk dan mutu barang yang
ingin dihasilkan.
Apakah bahan baku yang digunakan sesuai dengan mutu yang direncanakan? Hal
ini perlu diamati sejak rencana pembelian bahan, penerimaan bahan di gudang,
penyimpanan di gudang, sampai dengan saat bahan baku tersebut akan digunakan.
Bahan baku yang telah diterima di gudang, selanjutnya akan diproses dalam mesin-
mesin produksi untuk diolah menjadi barang jadi. Dalam hal ini, selain cara kerja
peralatan produksi yang mengolah bahan baku dipantau, juga hasil kera mesin-
mesin tersebut dipantau agar menghasilkan barang sesuai yang direncanakan.
Pemeriksaan atas hasil produksi jadi untuk mengetahui apakah produk sesuai
dengan rencana ukuran dan mutu atau tidak. Sekaligus untuk mengetes mesin yang
mengolah selama proses produksi. Bila produk atau produk setengah jadi sesuai
31
dengan bentuk, ukuran, dan mutu yang direncanakan maka produk-produk
tersebut dapat digudangkan. Selanjutnya dipasarkan (didistribusikan). Namun bila
terdapat barang yang cacat maka barang tersebut harus dibuang atau remade dan
mesin perlu disetel kembali agar beroperasi secara akurat.
4. Pemantauan Pengepakan
Bungkus dapat merupakan alat untuk melindungi barang agar tetap dalam kondisi
sesuaidengan mutu.
Metode statistik diketahui telah digunakan sejak lama dalam rangka membantu
perusahaan dalam masalah tertentu yang kompleks. Walaupun demikian, metode
statistik sebenarnya mempunyai ketentuan tertentu dalam pelaksanaannya. Suatu
hal yang perlu diketahui adalah bahwa dalam industri ternyata statistik merupakan
salah satu alat untuk pengendalian mutu, termasuk dalam pencegahan kerusakan
barang (defect prevention).
Alasan digunakan metode statistik dalam pengawasan mutu adalah sebagai berikut:
Secara umum dari metode statistik dapat diperoleh suatu gambaran tentang data
sampel yang dianalisis. Gambar tersebut dapat memberikan visualisasi dengan jelas
tentang data tersebut sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan
(kerusakan) atau tidak.
Dari hal pengendalian mutu, peranan seorang supervisor mutu sangat berperan
terutama dalam hal mengumpulkan data statistik, menganalisis, dan
menyimpulkannya. Seorang supervisor mutu dapat memberikan informasi yang
cepat dan tepat kepada pihak manajemen tentang hasil produk, apakah di bawah
atau sesuai dengan standar mutu yang direncanakan.
Dengan Statistic Quality Control diperoleh alat bantu kendali mutu berupa diagram
dan histogram.
32
Dari tiap jenjang dalam DAP, Anda, dapat membuat suatu rencana kerja
pemantauan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan mutu yang direncanakan.
Pada tahap ini Anda, membuat suatu control chart (diagram pengendali) yang dapat
digunakan untuk memperoleh gambar atau diagram sebab akibat (DSA) atau dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah Cause andEffect Diagram (CED).
2. Histogram
Dari diagram kontrol (diagram kendali) yang dik:umpulkan secara statistik pada
berbagai tahap atau jenjang kegiatan, Anda, kemudian dapat membuat suatu
histogram mutu. Bila terdapat penyimpangan, Anda akan mengetahui berapa besar
penyimpangannya dan faktor apa yangmenyebabkannya. Selanjutnya, mungkin
perlu dibuat suatu tindakan koreksi atau. perbaikan.
3. Peranan Komputer
SUMBER
https://www.scribd.com/document/361699617/Makalah-Desain-Produk
http://pengertiandanartikel.blogspot.co.id/2017/03/faktor-faktor-yang-
mempengaruhidesain.html
Menurut Suratman pada buku menggambar teknik mesin dengan standar iso di
halaman 15, diterbitkan oleh CV. Pustaka Setia di Bandung tahun 2011. Gambar
kerja adalah suatu teknik penggambaran yang digunakan untuk menjelaskan
secara gamblang persyaratan item yang direkayasa, aktifitas menggambar mesin
menghasilkan dokumen gambar yang berfungsi sebagai bahasa atau media untuk
menyampaikan ide, gagasan, atau informasi dari para insinyur yang mendesian
suatu produk kepada para pekerja yang akan membuatnya.
Menurut Ir. Ohan Juhana pada buku menggambar teknik mesin dengan standar iso
di halaman 14, diterbitkan oleh CV. Pustaka Setia di Bandung tahun 2011. Gambar
teknik adalah gambar yangmenitik beratkan pada penyampaian maksud dari
pembuat gambar secara obyektif, gambar jenis ini menggunakan simbol-simbol yang
dapat diterima secara internasional. Simbol tersebut sudah
33
di rangkumkan dalam sebuah standar yang dapat di terima di seluruh dunia, yaitu
standar ISO. Selain itu ada juga standar lain yang di keluarkan oleh suatu Negara.
Gambar kerja sebagai bahasa teknik dan pola penyampaian informasi, Fungsi-
fungsi gambar dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu :
Penyampaian Informasi
Gambar merupakan data teknik yang sangat ampuh, dimana teknologi dari suatu
perushaan di padatkan di kumpulkan. Oleh karena itu gambar bukan saja
diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk diperbaiki ( reparasi ) atau
untuk di perbaiki, tetapi gambar diperlukan jugasebagai bahan informasi untuk
rencana-rencana baru di kemudian hari. Sehingga diperlukan penyimpanan,
kondifikasi nomor urut gambar dan sebagainya.
Internasional gambar
Mempopulerkan gambar
34
Dalam lingkup teknologi, mempopulerkan gambar menjadi suatu keharusan,
karena dalamteknologi tinggi dibutuhkan data-data yang pasti dan akurat dan tidak
berdasarkan kebiasaan atau feeling.
Perumusan gambar
Sistematika gambar
Mengingat gambar menyajikan banyak perbedaan tidak hanya dalam bentuk dan
ukuran, tetapi tanda-tanda tolenrasi, lambang-lambang dst, maka harus ada
sistematika dalam lingkungan perusahaan sendiri.
Penyederhanaan Gambar
5) Pengendalian (kontrol)
35
Spesifikasi Kebutuhan Sistem
Beberapa kriteria yang harus dipenuhi adalah pencapaian tujuan, kecepatan, biaya,
kualitas informasi yang dihasilkan, efisiensi dan produktivitas, ketelitian dan
validitas dan kehandalan atau reliabilitas (Mulyanto, 2009).
DESAIN SISTEM
Analisis sistem (system analysis) mendeskripsikan apa yang harus dilakukan sistem
untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai. Desain sistem (system design)
menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut.
Desain sistem akan menghasilkan paket software prototipe, produk yang baik
sebaiknya mencakuptujuh bagian :
PENGUJIAN SISTEM
Tahap ini penting untuk memastikan bahwa sistem bebas dari kesalahan (Mulyanto,
2009).
36
Pengujian unit untuk menguji komponen individual secara independen tanpa
komponen sistemyang lain untuk menjamin sistem operasi yang benar.
Pengujian modul yang terdiri dari komponen yang saling berhubungan.
Pengujian sub sistem yang terdiri dari beberapa modul yang telah
diintegrasikan.
Pengujian sistem untuk menemukan kesalahan yang diakibatkan dari
interaksi antara subsistem dengan interfacenya serta memvalidasi
persyaratan fungsional dan non fungsional.
Pengujian penerimaan dengan data yang dientry oleh pemakai dan bukan uji
data simulasi.
Dokumentasi berupa pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan dari awal
sampai akhir pembuatan program.
Pengujian sistem informasi berbasis web dapat menggunakan teknik dan metode
pengujian perangkat lunak tradisional. Pengujian aplikasi web meliputi pengujian
tautan, pengujian browser, pengujian usabilitas, pengujian muatan, tegangan dan
pengujian malar (Simarmata,2009).
Salah satu model pengukuran yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa
berbeda dantidak menunjukkan perbedaan hasil pengukuran yang signifikan
adalah End User Computing (EUC) Satisfaction. Model ini menekankan kepuasan
user terhadap aspek teknologi meliputi aspekisi, keakuratan, format, waktu dan
kemudahan penggunaan sistem (Chin & Mathew, 2000).
IMPLEMENTASI
Setelah prototipe diterima maka pada tahap ini merupakan implementasi sistem
yang siap dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses pembelajaran terhadap sistem
baru dan membandingkannya dengan sistem lama, evaluasi secara teknis dan
operasional serta interaksi pengguna, sistem dan teknologi informasi.
Diagram aliran data (data flow diagram/DFD) adalah sebuah alat dokumentasi
grafik yang menggunakan simbol-simbol untuk menjelaskan sebuah proses.
37
Diagram ini menunjukkan aliran proses seluruh sistem kepada pemakai dan dapat
diatur detailnya sesuai dengan kemampuan pemahaman pemakai.
DFD terdiri dari tiga elemen yaitu lingkungan, pemrosesan, aliran data dan
penyimpanan data. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah
memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti
sistem yang sedang akan dikerjakan (Ladjamudin, 2005).
Diagram arus sistem (Sistem Flow chart) adalah peralatan yang digunakan untuk
menggambarkan proses sistem secara rinci untuk menggambarkan aliran sistem
informasi dan diagram arus sistem untuk menggambarkan aliran program
(Ladjamudin, 2005).
Diagram relasi entitas menunjukkan antar entitas satu dengan yang lain dan bentuk
hubungannya sehingga data tergabung dalam satu kesatuan yang terintegrasi
(Ladjamudin, 2005).
Kamus Data
Kamus data adalah penjelasan tertulis lengkap dari data yang diisikan ke dalam
database (Ladjamudin, 2005).
Gambar kerja berisi semua informasi yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu
produk.Informasi yang ada dalam gambar kerja meliputi gambar rakitan, gambar
detail, dimensi keterangan gambar dan semua standar informasi yang dibutuhkan
dalam membuat suatu produk.
3. Gambar rakitan
Gambar kerja adalah set lengkap standar gambar yang menentukan pembuatan dan
perakitan produk berdasarkan desainnya. Kerumitan desain akan menentukan
jumlah dan jenis gambar. Gambar kerja bisa lebih dari satu lembar dan mungkin
berisi instruksi tertulis yang disebut dengan spesifikasi. Gambar kerja merupakan
cetak biru yang digunakan untuk pembuatan produk.
Gambar rakitan adalah gambar dari keseluruhan produk atau mesin atau sistem
dengan semua komponennya berada dan diidentifikasi. Gambar sub-rakitan adalah
dua atau lebih bagian yang membentuk bagian dari suatu gambar rakitan.
38
Fungsi gambar rakitan
Gambar sub-rakitan digunakan jika pada gambar rakitan tidak dengan jelas
menyajikan bagian komponen, maka gambar sub-rakitan harus disertakan untuk
menunjukkan bagaimana bagian dari komponen itu dirakit.
Pandangan
Pandangan yang digunakan bisa dari salah satu gambar pandangan sebagai berikut.
1. Pandangan Paralel
4. Garis Tersembunyi
Dimensi
Pada umumnya dimensi yang ditunjukkan pada gambar rakitan dan sub-rakitan
adalah dimensi yang dibutuhkan untuk merakit komponen, komponen standar, dan
sub-rakitan. Dengan demikian dimensi yang diperlukan untuk membuat gambar
bagian tidak boleh ditampilkan pada gambar rakitan dan sub-rakitan.
Nomor Bagian
Setiap bagian komponen atau sub-rakitan yang dibuat harus diidentifikasi dengan
nomor bagian yang ditunjukkan dapa gambar rakitan atau sub-rakitan. Nomor
bagian atau nomor komponen ditunjukkan dengan dengan balon melingkar yang
ditarik di luar gambar rakitan.
Balon harus diberi nomor secara berurutan searah jarum jam dengan angka 1 di
lokasi tengah atas gambar seperti pada jam angka yang menunjukkan posisi jam 12
siang. Setiap balon harus dihubungkan ke item atau titik pada permukaan bagian
gambar. Garis balon tidak boleh saling menyilang.
39
Gambar Detail
Gambar detail adalah gambar yang memiliki dimensi dan keterangan secara lengkap
dari satu bagian komponen yang dibuat berdasarkan gambar kerja sehingga
informasi yang didapat sudahbisa digunakan untuk membuat produk.
Fungsi
Fungsi gambar detail adalah gambar bagian yang menyediakan semua informasi
yang diperlukan untuk membuat bagian. Ini termasuk bagian bentuk, dimensi,
material, dan persyaratan khusus apapun.
Pandangan
Gambar detail setidaknya terdapat tiga pandangan ortografi (depan, atas, dan
kanan) dan bisa juga ditampilkan gambar isometriknya. Pandangan ortografi
ditunjukkan dalam proyeksi sudut ketigaatau pertama.
Daftar Komponen
Isi
Daftar isi komponen ditunjukkan dalam daftar tabel komponen yang ditunjukkan
pada gambar baik untuk gambar rakitan maupun sub-rakitan. Daftar komponen ini
paling tidak harus mencakup beberapa keterangan seperti:
1. Nomor komponen
2. Deskripsi komponen
3. Nomor bagian yang digunakan untuk gambar detail, gambar sub-rakitan dan
nomor bagian vendor.
4. Informasi vendor digunakan jika komponen yang akan dibeli tidak umum
tersedia dipasaran sehingga perlu informasi khusus.
5. Jumlah komponen yang dibutuhkan dalam perakitan.
Penulisan nomor urut dituliskan berdasarkan nomor item dengan angka terendah
dibagian bawah dan di urutkan ke atas.
Lokasi
Penempatan lokasi untuk daftar komponen dapat dipilih dari salah satu lokasi yang
diinginkan dari beberapa posisi turan sebagai berikut:
2. Sudut kiri bawah lembar gambar menyentuh garis batas kiri bawah
3. Diatas blok judul menyentuh garis batas kanan dan blok judul
4. Disebelah kiri blok judul menyentuh garis batas bawah dan blok judul
Lokasi yang dipilih harus memaksimalkan ruang yang dapat digunakan untuk
menggambar rakitan atau sub-rakitan.
40
Format Standar
Pemilihan format standar kadang sudah disediakan oleh beberapa aplikasi yang
dipakai seperti pada Inventor atau Solidworks. Standar huruf yang dipakai biasanya
menggunakan huruf Arial.
Gambar dan model yang dirancang bisa menggunakan salah satu standar yang
dipilih seperti menggunakan standar ANSI atau standar ISO atau yang lainnya.
Penomoran Gambar
Standar penomoran gambar juga beragam, paling tidak nomor gambar harus unik
dan bisa membedakan dengan gambar yang lain.
Kertas Gambar
Standar ukuran kertas secara internasional terutama untuk standar ISO (A4, B5,
C4, dst.) dan standar Amerika (letter, legal, dst.) ukuran-ukuran ini akan
mempengaruhi penggunannya.
Etiket
Blok judul harus disertakan pada semua lembar di sudut kanan bawah. Minimal
blok judul harus menyertakan sub-blok untuk:
1. Menuliskan judul
2. Nomor gambar
3. Bagian Revisi
4. Nama Departemen atau sekolah
5. Nama orang yang meliputi bisa meliputi
6. Tanggal yang terkait dengan semua nama (dalam format DDMMYY di mana
YY adalah dua digit terakhir tahun, MM adalah dua digit angka bulan, dan
DD adalah dua digit angka hari dalam bulan, misalnya, 210418 untuk 21
April 2018)
7. Skala gambar yang dominan (misalnya, 1: 2), untuk skala yang khusus bisa
di bawah
8. Penunjukan huruf ukuran gambar
9. Unit yang digunakan untuk dimensi dan catatan toleransi umum
10. Simbol proyeksi
11. Nomor lembar dan jumlah total lembaran (misalnya, 1 dari 2)
Etiket Revisi
Blok revisi harus ditempatkan di sudut kanan atas gambar. Blok harus
menyertakan kolom untuk:
41
3. Deskripsi perubahan dengan huruf besar
Format Standar
Format standar yang bisa digunakan jika menggunakan program Inventor atau
Solidwork sudah ada template yang disediakan.
Dimensi
Prinsip Umum
Dimensi adalah nilai numerik yang dinyatakan dalam unit pengukuran yang tepat
dan ditunjukkan pada gambar, menggunakan garis, simbol, catatan, dll. Sehingga
semua fitur benar-benar dapat diketahui ukurannya. Cara membuat ukuran atau
dimensi harus memenuhi kaidah pengukuran sebagai berikut.
1. Garis proyeksi dan dimensi harus digambarkan sebagai garis kontinu tipis.
2. Garis proyeksi harus melebar sedikit di luar garis dimensi masing-masing.
42
3. Garis proyeksi harus ditarik tegak lurus dengan fitur dimensinya. Jika perlu,
garis dapatditarik secara miring, tetapi sejajar satu sama lain. Namun,
dimensi harus berhubungan dengan fitur tersebut.
4. Garis proyeksi dan garis dimensi tidak boleh saling silang, kecuali jika tidak
dapat dihindari.
5. Garis dimensi harus ditunjukkan tidak terputus, bahkan jika fitur yang
ditunjukkannya gambar yang dipotong.
6. Garis tengah atau garis besar bagian tidak boleh digunakan sebagai garis
dimensi, tetapi dapat digunakan sebagai pengganti garis proyeksi.
7. Tanda panah, garis miring atau tanda bulat
Dimensi yang dibuat pada ujung garis dapat diberi tanda panah, garis miring, atau
tanda bulat.
Dimensi harus ditampilkan pada gambar dalam karakter dengan ukuran yang
cukup, untuk memastikan keterbacaan lengkap. Dimensi harus ditempatkan
sedemikian rupa sehingga dimensi tidak disilangkan atau dipisahkan oleh garis lain
pada gambar.
Catatan
Catatan harus selalu ditulis secara horizontal dengan huruf besar dan mulai di atas
garis ukur dan juga dapat berakhir di bawah garis. Catatan harus singkat dan jelas
dan kata-katanya harus dalam bentuk standar.
SUMBER
https://id.wikihow.com/Membuat-Lembar-Kerja
http://abhique.blogspot.co.id/2012/11/metode-prototyping-dalam-
pengembangan.html
https://www.academia.edu/11662500/Analisis_Kerja_and_Struktur
http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/10495/mod_resource/content/5
/KB3-MODUL%20PDF.pdf
PENGERTIAN BIAYA
Untuk memahami arti biaya, seseorang harus memahami proses yang digunakan
dalam menentukan biaya. Memperbaiki penentuan biaya akan merupakan faktor
kunci dalam pengembangan dalam bidang manajemen biaya.
Biaya
Biaya adalah kas atau nilai yang setara kas yang dikorbankan untuk produk yang
diharapkan dapat membawa keuntungan masa kini dan masa yang akan datang
bagi organisasi. Disebut “setara dengan kas” karena asset non kas dapat ditukar
43
dengan produk yang diinginkan. Biaya dikeluarkan untuk menghasilkan manfaat
dalam bentuk pendapatan di masa kini maupun di masa datang. Dengan demikian
biaya digunakan untuk menghasilkan manfaat pendapatan disebut beban. Oleh
karenanya Setiap periode, beban tersebut dikurangkan dari pendapatan pada
laporan Laba Rugi. Kerugian adalah biaya yang kedaluarsa tanpa menghasilkan
manfaat pendapatan pada satu periode. Misalnya Persediaan yang rusak akibat
kebakaran dan tidak diasuransikan dapat diklasifikasikan sebagai kerugian dalam
Laporan Laba Rugi. Sementara Biaya yang tidak kedaluarsa dalam suatu periode
tertentu dikelompokkan sebagai aktiva dan muncul pada Neraca. Misalnya Mesin
dan komputer adalah contoh aktiva yang berumur lebih dari satu periode. Prinsip
utama dalam pembedaan antara biaya sebagai beban atau sebagai aktiva adalah
soal penentuan waktu, yakni apakah biaya tersebut digunakan dalam satu periode
atau lebih dari satu periode.
Obyek Biaya
Obyek biaya adalah segala hal seperti produk, pelanggan, departemen, proyek,
kegiatan dan yang lain dimana biaya-biaya diukur dan dibebankan. Misalnya, bila
ingin menentukan berapa biaya untuk membuat pisang goreng, maka obyek biaya
adalah pisang goreng. Bila ingin menentukan biaya operasi sebuah program studi
dalam sebuah Universitas maka obyek biaya adalah program studi. Bila tujuannya
adalah menentukan biaya proyek pengembangan produk maka obyek biaya adalah
proyek pengembangan produk baru.
Kegiatan
Kegiatan adalah suatu unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam suatu organisasi.
Definisi lain dari kegiatan adalah keseluruhan tindakan dalam organisasi yang
berguna bagi manajer untuk maksud perencanaan,pengendalian dan pengambilan
keputusan. Pada masa sekarang, kegiatan telah menjadi isu utama sebagai obyek
biaya yang penting.. Kegiatan memainkan peran penting dalam proses pembebanan
biaya pada obyek biaya yang lain. Contoh kegiatan yang semacam itu antara lain
memelihara peralatan, merancang produk, menagih pelanggan dll. Kegiatan
dijelaskan oleh kata kerja tindakan dan obyek yang menerima tindakan. Misal
kegiatan merancang produk maka kata kerja tindakannya adalah ”merancang” dan
obyek yang menerima adalah ”produk”.
Keluaran organisasi setidaknya ada satu dari dua jenis yang mewakili obyek biaya,
yakni produk berwujud dan jasa. Produk berwujud adalah barang yang diproduksi
dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan bahan, tenaga kerja dan
masukan lain. Organisasi yang memproduksi produk berwujud disebut organisasi
pemanufakturan. Jasa adalah tugas atau kegiatan yang dilakukan untuk pelanggan
atau kegiatan yang dilakukan pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas
organisasi. Jasa juga diproduksi dengan menggunakan bahan baku, tenaga kerja
dan masukan lain. Organisasi yang memproduksi barang tak berwujud disebut
organisasi jasa.
Ada tiga dimensi perbedaan antara produk berwujud dan jasa, yakni:
44
Tidak berwujud artinya bahwa pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan,
mendengar, atau mencicipijasa sebelum dibeli. Hal sebaliknya adalah produk
berwujud.
Tidak tahan lama. Tidak tahan lama berarti bahwa jasa tidak dapat disimpan.
Tidak terpisahkan. Artinya, produsen jasa dan pembeli jasa biasanya harus
berada dalam hubungan langsung agar terjadi pertukaran. Akibatnya jasa
sering kali tidak dapat dipisahkan dari produsennya.
Berikut aspek Barang dan Jasa dalam kaitannya dengan manajemen biaya.
Baik organisasi yang memproduksi produk berwujud maupun yang tidak berwujud
berkepentingan untuk mengetahui berapa biaya produk per unit untuk sejumlah
kepentingan misalnya penetapan harga, desain produk dll.
Biaya Produk
Biaya produk adalah pembebanan biaya yang memenuhi tujuan manajerial yang
telah ditetapkan. Dengan demikian biaya produk bergantung pada tujuan
manajerial yang hendak dicapai. Artinya biaya yang berbeda untuk tujuan yang
berbeda. Misalnya metode pembebanan biaya alokasi untuk tujuan pelaporan
keuangan, sedang metode penelusuran langsung dan penelusuran pendorong/
45
penggerak ditujukan untuk menyediakan pembebanan biaya produk individu yang
akurat yang diperlukan untuk perencanaan manajerial dan pengambilan
keputusan. Yang perlu diingat adalah bahwa penggunaan perhitungan harga pokok
yang lebih banyak dari yang diperlukan akan dapat menimbulkan kebingungan
terutama bagi manajer non-keuangan dan dapat mengurangi kredibilitas sistem
informasi manajemen biaya.
Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan harga pokok
produk untuk kepentingan pelaporan keuangan eksternal. Oleh karenanya,
kesepakatan eksternal mengharuskan biaya diklasifikasikan berdasarkan
funsionalnya yakni biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi adalah
biaya yang berhubungan dengan produksi barang atau penyediaan jasa. Biaya non
produksi adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi penjualan dan
administrasi. Untuk produksi barang berwujud, biaya produksi dan biaya non
produksi sering mengacu pada istilah biaya manufaktur dan biaya non manufaktur.
Biaya Produksi
Biaya produksi selanjutnya diklasifikasikan menjadi tiga elemen yakni biaya bahan
baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Tiga elemen biaya
tersebut lah yang dapat dibebankan pada produk untuk kepentingan laporan
keuangan eksternal.
Biaya Bahan Baku Langsung adalah biaya bahan baku yang dapat ditelusuri pada
barang dan jasa yang dihasilkan. Biaya dari bahan-bahan kategori ini dapat secara
langsung dikenakan pada produk karena pengamatan secara fisik dapat digunakan
untuk mengukur jumlah yang dikonsumsi oleh tiap produk.. Contoh
Bahan baku langsung antara lain. Tepung terigu pada roti, pisang pada pisang
goreng. Kain kafan untuk jasa penguburan, kawat untuk koreksi gigi, dll.
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada
barang atau penyediaan jasa yang dihasilkan. Pengamatan fisik dapat digunakan
untuk mengukur jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi barang
berwujud atau penyediaan jasa.. Contoh dari tenaga kerja langsung ini misalnya,
juru masak pada rumah makan, juru parkir pada pelayanan parkir, teller pada
bank, sopir pada transjogja dll.
Biaya Overhead
Biaya Overhead adalah semua biaya produksi selain bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung. Banyak masukan yang diperlukan untuk memproduksi
barang atau penyediaan jasa selain bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung. Perlu diingat dari komponen biaya tenaga kerja langsung, hanya biaya
lembur yang dikategorikan dalam biaya overhead.
46
Biaya Non Produksi
Biaya utama adalah penjumlahan biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga
kerja langsung. Sedang biaya konversi adalah penjumlahan biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead. Untuk perusahaan manufaktur biaya konversi
diartikan sebagai biaya mengubah bahan baku menjadi produk akhir. (Hendra
Poerwanto G)
Sebagai seorang Enterpleneur haruslah tau cara menghitung biaya produksi untuk
mengetahui laba/ rugi suatu perusahaan (usaha yang dilakukan), roda produksi
perusahaan setiap harinya memproduksi barang dan jasa yang dinikmati
konsumen. Semua perusahaan mulai dari perusahaan raksasa multinasional
hingga kepedagang kaki lima mengeluarkan biaya agar bisa menyediakan barang
dan jasa yang dapat dimanfaatkan konsumen. Biaya peluang (opportunity cost)
adalah pengorbanan yang dilakukan seseorang karena mengambil sebuah pilihan.
Biaya yang jumlahnya tidak berubah ketika kuantitas output berubah. Biaya ini
akan tetap ada walaupun perusahaan tidak melakukan produksi. Yang termasuk
biaya ini Sewa ruangan took, gaji pegawai, dan penyusutan mesin-mesin.
Merupakan biaya yang jumlahnya berubah ketika jumlah barang yang diproduksi
berubah. Yang tergolong biaya variable adalah biaya pembelian bahan mentah atau
bahan dasar yang digunakan untuk prosuksi.
47
RUMUS :
TC = FC + VC
NB :
Biaya tetap : berapapun jumlah barang yang diproduksi, jumlah biaya tetap sama.
Terdapat 2 (dua) bagian produksi, yakni bagian produksi I, dan II, serta I (satu)
bagian jasa /pembantu, yakni bagian Reparasi. Bagian Produksi I hanya dilalui oleh
barang A, sedangkan bagian Produksi II dilalui oleh kedua macam barang (A dan B).
Satuan kegiatan masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
Biaya overhead yang akan timbul pada masing-masing bagian diperkirakan sebagai
berikut:
Dari anggaran bahan mentah diperoleh data tentang rencana biaya bahan mentah
untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut:
Sedangkan dari Anggaran biaya tenaga kerja diperoleh data tertentu rencana biaya
tenaga kerja langsung untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut:
Dengan data-data yang tersedia di atas hitunglah harga pokok produksi (cost of
goods manufactured) masing-masing barang!
JAWAB!
48
Setelah itu kemudian diadakan perhitungan tarif biaya overhead (overhead rate) bagi
masing-masing bagian produksi sebagai berikut:
Keterangan:
Tingkat kegiatan dalam suatu perusahaan harus dinyatakan dalam satuan kegiatan
(activity base), misalnya :
SUMBER
https://sites.google.com/site/pekembia/konsep-dan-pengertian-biaya
http://sabrintechno.blogspot.co.id/2016/11/rumus-menghitung-biaya-
produksi.html
Hal tersebut sejalan dengan pendapat Finch dan Crunkilton (1999: 11) yang
menyatakan: “Learning and personal growth do not take place strictly within the
confines of classroom or labolatory. Student develop skills and competence through
avariety of learning activities and experiences that may not necessarily be counted as
49
constructive credit for graduation”. Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa
belajar dan pengembangankepribadian tidak hanya sebatas di dalam kelas atau
labolatorium. Peserta didik dapat mengembangkankemampuannya melalui berbagai
aktivitas pembelajaran dan pengalaman.
Dewasa ini komputer atau laptop sudah menjadi kebutuhan pokok manusia
modern. Komputer dan laptop sangat diperlukan sehari-hari untuk membantu
tugas pekerjaan di kantor seperti membuat laporan kerja. Atau penggunaan
komputer atau laptop untuk menyelesaikan tugas sekolah dan kuliah seperti
mencari informasi danreferensi di internet.
Namun bukan hanya kalangan karyawan, pelajar, dan mahasiswa saja yang terbiasa
dengan komputer atau laptop. Tapi masyarakat awam pun sudah terbiasa dengan
komputer atau laptop.
50
Namun yang menjadi kelemahan perangkat laptop dan komputer adalah seiring
berjalannya waktu dan pemakaian maka laptop atau komputer bisa mengalami
kerusakan ringan hingga berat yang bisa disebabkan beberapa faktor. Kerusakan
laptop atau komputer bisa dikarenakan pemakaian yang salah, jatuh atau terbentur
ke benda keras ataupun terkena virus mematikan yang mengakibatkan kerusakan
laptop dan komputer dari segi harddisk atau software. Untuk memperbaiki
komputer atau laptop yang rusak tersebut maka seseorang
PERSIAPAN USAHA
Yang dimaksud dengan perjanjian sewa di sini adalah perjanjian yang dilakukan
antara Anda dengan pemilik lahan yang akan dibangun.
Walaupun bisa dilakukan dalam bentuk lisan, namun lebih baik perjanjian sewa
dilakukan dalam bentuk tertulis untuk menghindari kemungkinan terjadi masalah
di masa depan.
Berdasarkan Pasal 1554 jo Pasal 1560 KUHPer, pihak penyewa (Anda) wajib
menggunakan objek sewa sesuai dengan tujuan yang telah diberi oleh pemberi sewa.
Anda sebagai penyewa juga tidak diperkenankan untuk mengubah wujud maupun
tataan objek yang disewa.Jika ketentuan tersebut dilanggar sehingga menimbulkan
kerugian bagi pemberi sewa, maka pemberi sewa dapatmembatalkan perjanjian
sewa dengan Anda.
Tentu saja Anda harus mengantongi IMB jika akan mendirikan bangunan di lahan
yang telah Anda sewa sebelumnya. Sesuai dengan ketentuan yang ada, setiap
kegiatan mendirikan bangunan wajib memiliki IMB yang bisa diajukan kepada Suku
Dinas Perizinan Bangunan Kota Administrasi/Kabupaten.
Namun sebelumnya harus memastikan bahwa lahan yang di sewa dapat digunakan
sebagai tempat usaha, bukan hanya dapat digunakan sebagai bangunan rumah
tinggal saja.
51
UU 3/1982 dan atau peraturan-peraturan pelaksanaannya, dan memuat hal-hal
yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang
berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan. Adapun yang dimaksud dengan
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang
bersifat tetap dan terus-menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan
dalam wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan
dan atau laba.Perusahaan yang dimaksud adalah Perusahaan yang berbentuk:
Sebagai asumsi apabila bentuk perusahaan yang ingin dibentuk adalah salah satu
dari bentuk usaha yangdiatur di atas, maka daftar perusahaan wajib untuk
dilaksanakan. Namun, apabila bentuk perusahaan yang akan dibentuk adalah
perusahaan kecil, maka berdasarkan Pasal 6 ayat(1) huruf b UU 3/1982, terdapat
pengecualian kewajiban untuk mendaftarkan perusahaan bagi perusahaan
kecilperorangan yang dijalankan oleh pribadi pengusahanya sendiri atau dengan
mempekerjakan hanya anggota keluarganya sendiri yang terdekat serta tidak
memerlukan izin usaha dan tidak merupakan suatu badan hukumat atau suatu
persekutuan.
Jadi, apabila perusahaan yang akan dibentuk merupakan perusahaan kecil pada
dasarnya tidak diwajibkan untuk melakukan pendaftaran perusahaan, namun
apabila dikehendaki untuk kepentingan tertentu, tetap dapat mengajukan
permohonan pendaftaran perusahaan tersebut.
Pasal 24 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (“UU
Perdagangan”) menyatakan:
52
Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36/M-Dag/Per/9/2007 tentang
Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (“Permendag 46/2009”), terdapat
pengecualian kewajiban memiliki SIUP terhadap Perusahaan Perdagangan Mikro
dengan kriteria:
53
KUNCI SUKSES BISNIS JASA SERVICE KOMPUTER
a. Lokasi usaha
Usaha service laptop/komputer akan laku keras jika anda membukanya di tempat
yang sangat strategis. Tarif Jasa Service Komputer/Laptop Untuk tarif atau harga
jasa servis komputer/laptop harus sesuai dengan harga pasaran.
b. Pelayanan Baik
Usaha service komputer/laptop termasuk jenis usaha dalam bidang jasa. Sehingga
anda harus memperhatikan kualitas jasa yang diberikan. Pastikan pelayanan yang
diberikan maksimal dan memberikan kepuasan bagi konsumen. Misalkan pelayan
tampil ramah, supel, murah senyum, bersahabat, enak diajak ngobrol, dan lain
sebagainya. Selain itu, jika ada konsumen yang memperbaiki komputer dan
komputer itu harus diperbaiki dalam waktu lama sekitar dua hingga tiga hari maka
anda bisa memberikan layanan pemberian pinjaman komputer baru secara gratis.
Sebagai pengganti sementara laptop yang rusak.
c. Promosi usaha
Yang tak kalah pentingnya dalam membuka usaha service komputer/laptop, anda
harus melakukan promosi usaha secara gencar dan massif untuk memperoleh
sebanyak mungkin pelanggan dan masyarakat mengetahui keberadaan usaha jasa
perbaikan komputer dan laptop.Kita dapat melakukan promosi usaha service
komputer/laptop secara online menggunakan media internet dan medsos.
Selain membuka usaha toko service komputer dan laptop secara offline, anda bisa
juga membuka usaha service komputer panggilan. Hal ini tak kurang menjanjikan.
Disebabkan banyak orang dan lembaga tertentu yang sibuk dengan pekerjaan di
kantor sehingga tidak bisa menyempatkan waktu untuk datang ke toko service
komputer.
54