Anda di halaman 1dari 7

PERTEMUAN 1

PENDAHULUAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini diharapkan mahasiswa mampu untuk :
1.1 Memahami kewirausahaan sebagai suatu disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan
1.2 Mengetahui konsep kewirausahaan
1.3 Membandingkan kewirausahaan, wirausaha, dan wirausahawan
1.4 Memahami karakteristik kewirausahaan

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1.
PENDAHULUAN

1.1. Disiplin Ilmu Kewirausahaan

Menurut Thomas W. Zimmerer, “Kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses
sistematis penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
Pada dasarnya kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman
lapangan tetapi kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang dapat diajarkan dan dipelajari.

Nama-nama besar seperti Mooryati Soedibyo yang memproduksi komestik tradisional


secara modern, Tirto Utomo dengan penemuan air mineral dan Bill Gates dengan Microsoft.
Nama-nama tersebut dikenal sebagai entrepreneur (pengusaha). Mengapa mereka menjadi
pengusaha yang sukses? Jika kita amati di sekeliling kita, maka akan kita dapatkan para
pengusaha yang berjalan di tempat, tidak berkembang, dan kemungkinan akan mati. Mengapa
ada entrepreneur yang sukses? Mengapa ada yang tidak sukses? Beberapa teori kewirausahaan
akan dibahas dalam perkuliahan ini yaitu teori peluang dari ekonomi, teori kewirausahaan
berdasarkan perspektif sosiologi, dan perspektif psikologis yang menentukan pengusaha
sukses atau tidak.

Proses pembelajaran kewirausahaan di Perguruan Tinggi tidak semata-mata diarahkan


untuk berwirausaha saja tetapi berwirausaha yang sesuai dengan bidang ilmunya (relevansi).
Dengan demikian dalam prespektif ini, yang menjadi fokus dalam kewirausahaan ini adalah
upaya menemukan peluang, melakukan kajian dan mengimplementasikan dalam pasar. Hal ini
dikenal sebagai inovasi yaitu sebuah ide kreatif yang diimplementasikan baik dalam bentuk
produk, jasa atau proses bisnis yang lain.
1.2 Inti dan Konsep Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan
sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti kewirausahaan adalah kemampuan
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan bertindak inovatif
untuk menciptakan peluang.

Konsep kewirausahaan dari perspektif personal direfleksikan pada tiga defenisi untuk
seorang wirausaha :
Mengambil inisiatif
Mengorganisasikan dan mereorganisasikan mekanisme sosial dan ekonomi untuk merubah
sumberdaya dan situasi pada praktek usaha.
Menerima resiko dan kegagalan. Entrepreneur action, mengenai perilaku dalam menanggapi
sebuah pertimbangan keputusan di bawah ketidakpastian tentang sebuah kemungkinan peluang
profit.

Jiwa dan sikap kewirausahaan (entepreneurship) dapat dimiliki oleh setiap orang yang
berpikir kreatif dan bertindak inovatif baik usahawan maupun masyarakat umum. Sesuatu yang
baru dan berbeda merupakan nilai tambah bagi perusahaan yang dapat diciptakan melalui :

1. Pengembangan teknologi baru.


2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru.
3. Perbaikan produk atau jasa yang ada.
4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya
yang lebih efisien.

Selanjutnya kewirausahaan juga didefenisikan sebagai :


Sebuah proses pembentukan sesuatu dengan nilai-nilai yang baru melalui pemisahan waktu
dan usaha yang diperlukan, dengan asumsi penyertaan keuangan, fisik dan risiko sosial akan
menerima hasil reward uang dan kepuasan dan kebebasan pribadi.
Defenisi ini menekankan pada empat aspek untuk menjadi seorang wirausaha, yaitu :
1. Kewirausahaan meliputi proses kreasi – membentuk sesuatu yang baru dan bernilai – kreasi
harus mempunyai nilai kewirausahaan dan nilai untuk pendengar yang bisa dikembangkan,
seperti : sebuah prosedur dan software baru yang diakui.
2. Kewirausahaan mensyaratkan pemisahan waktu dan usaha yang diperlukan.
3. Reward yang diperoleh seorang wirausaha. Yang sangat penting dari reward ini adalah
kebebasan dan diikuti oleh kepuasan pribadi. Profit berupa uang juga menjadi faktor yang
memainkan peran penting.
4. Memperkirakan risiko yang perlu, seorang wirausahawan harus memutuskan untuk
menghadapi ketidakpastian hasil dari tindakan yang dilakukan.
Kreatifitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru
dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Ide kreatif akan muncul apabila
wirausaha melihat yang lama dan memikirkan sesuatu yang baru atau berbeda. Sukses dalam
kewirausahaan akan tercapai apabila pelaku usaha berfikir dan melakukan sesuatu yang baru
atau sesuatu yang lama dengan cara baru.

Jika seorang wirausaha ingin mencapai tujuan sesuai dengan yang telah ditetapkan,
kekuatannya datang dari tindakan-tindakan yang dilakukan sendiri bukan dari tindakan orang
lain. Meskipun risiko kegagalan selalu ada para pelaku wirausaha mengambil risiko dengan
jalan menerima tanggung jawab atas tindakannya sendiri. Kegagalan harus diterima sebagai
pengalaman belajar. Beberapa wirausahawan mampu memperoleh kesuksesan setelah
mengalami beberapa kegagalan. Kesuksesan merupakan hasil dari usaha-usaha yang tidak
mengenal lelah dan penuh kesabaran.

1.3 Pengertian Kewirausahaan. Wirausaha dan Wirausahawan

Apakah yang dimaksud dengan “Wirausaha”, “Kewirausahaan” maupun


“Wirausahawan”,? Dan apakah beda ketiga kata tersebut? Istilah kewirausahaan berasal dari
terjemahan entrepreneurship dapat diartikan sebagai backbone of economy yaitu syaraf pusat
perekonomian atau sebagai bone of economy yaitu pengendali ekonomi suatu bangsa.

Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai
peluang-peluang bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan dan mengambil
tindakan yang tepat untuk memperoleh keuntungan dalam rangka meraih
kesuksesan/meningkatkan pendapatan. Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan
watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan ide inovatif secara kreatif ke
dalam dunia nyata.

Intinya, seorang wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha dan
mengaplikasikan hakekat Kewirausahaan dalam hidupnya. Orang-orang yang memiliki
kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya. Secara epistimologis, sebenarnya pada
hakikatnya kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku
inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat dalam
menghadapi tantangan hidup. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-
kata tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu
tindakan yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir tentang
sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.

1.4. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan

Jiwa dan Sikap Kewirausahaan terdiri dari :

1. Percaya diri : yakin, optimis, ketidaktergantungan dan penuh komitmen.


2. Berinisiatif : energik dan percaya diri.
3. Motif berprestasi : berorientasi hasil dan berwawasan ke depan.
4. Kepemimpinan : berani tampil beda, bertingkah laku sebagai pemimpin dan menanggapi
kritik dan saran. Efektifitas seseorang sebagai pemimpin ditentukan oleh hasil-hasil yang
dicapainya. Agar menjadi seorang pemimpin yang efektif harus berusaha menilai segala
sesuatu melalui sudut pandang orang yang dipimpin. Sebelum mengambil tindakan yang
mempengaruhi sikap dan perilaku bawahan pertimbangkan dahulu bagaimana reaksi
mereka terhadap tindakan yang akan diambil tersebut.
5. Pengambil resiko : kemampuan mengambil resiko dan suka akan tantangan. Perilaku
pengambilan risiko kewirausahaan semakin diakui sebagai sesuatu yang penting bagi
manajemen tingkat puncak. Banyak perusahaan sekarang ini lebih memilih laki-laki dan
wanita yang berani mengambil risiko dan berinovasi daripada manajemen yang sifatnya
menerusakan yang sudah ada.
Setiap kewirausahaan meliputi keterbukaan, kebebasan, pandangan yang luas,
berorientasi pada masa depan, berencana, berkeyakinan, sadar dan menghormati orang lain dan
pendapat orang lain.
Menurut Harsojo modernisasi sebagai sikap yang menggambarkan:
1. Sikap keterbukaan bagi pembaharuan dan perubahan.
2. Kesanggupan membentuk pendapat secara demokratik
3. Berorientasi pada masa kini
4. Meyakini kemampuan sendiri
5. Meyakini kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6. Menganggap bahwa ganjaran itu hasil dari prestasi.

Menurut Dusselman seorang yang memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola-
pola dan tingkah laku sebagai berikut:
1. Inovasi
2. Keberanian untuk menghadapi resiko
3. Keberanian untuk menghadapi resiko
4. Kemampuan manajerial

David McClelland mengemukakan enam ciri perilaku kewirausahaan:


1. Keterampilan mengambil keputusan dan mengambil resiko yang moderat dan bukan atas
dasar kebetulan belaka
2. Energik, khususnya dalam bentuk berbagai kegiatan inovatif
3. Tanggung jawab individual
4. Mengetahui hasil-hasil dari berbagai keputusan yang diambil dengan tolok ukur satuan
uang sebagai indicator keberhasilan.
5. Mampu mengatisipasi berbagai kemungkinan dimasa yang akan datang.
6. Memiliki kemampuan berorganisasi, meliputi kemampuan, kepemimpinan dan manajerial.

1.5 Fungsi dan Peran Wirausaha

Fungsi wirausaha adalah:


1. Fungsi makro adalah sebagai penggerak, pengendali dan pendorong perkembangan
ekonomi suatu negara.
2. Fungsi mikro adalah sebagai innovator dan planner.
Peran wirausaha secara umum terdiri dari :
1. Inovator : sebagai penemu ; menemukan dan menciptakan produk baru, teknologi dan cara
baru dan organisasi usaha baru.
2. Planner : sebagai perencana, merancang usaha baru, merencanakan strategi perusahaan
baru, merencanakan ide-ide dan peluang dalam perusahaan dan menciptakan organisasi
perusahaan baru.

1.6 Ide dan Peran Kewirausahaan

Ide akan menjadi peluang apabila wirausaha bersedia mengevaluasi peluang secara
terus-menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda, mengamati peluang,
melakukan analisis secara mendalam dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.
Untuk memperoleh peluang wirausaha harus memiliki kemampuan dan pengetahuan seperti
kemampuan menghasilkan produk atau jasa baru, menghasilkan nilai tambah, merintis usaha
baru, melakukan proses atau teknik baru dan mengembangkan organisasi baru.

Sampai tingkat tertentu semua orang kreatif. Pada umumnya mungkinlah


mengembangkan bakat kreatif seseorang. Jika anda telah mengembangkan suatu ide yang
kreatif, mungkin risiko tertentu akan menyertai pelaksanaannya. Berikut Ini terdapat tiga saran
yang dapat diikuti supaya ide diterima dan dilaksanakan, yaitu :
1. Utarakan ide kepada isteri atau teman-teman anda, seringkali lebih baik membicarakan ide
sebelum dituliskan. Menerangkan suatu ide akan mengantar pada suatu diskusi, yang akan
menghasilkan suatu perbaikan. Hanya setelah ide itu menjadi pasti barulah dituliskan.
Malahan masih ada kemungkinan terjadinya banyak perubahan sebelum mencapai bentuk
akhirnya.
2. Pilih tempat dan waktu untuk mengemukakan ide anda kepada orang lain. Janganlah
mengusulkan ide anda kepada perusahaan pada saat mengalami krisis organisasi
seharusnya berada dalam suatu kondisi kurang lebih stabil sebelum ide baru diperkenalkan.
Ketepatan waktu sangatlah penting dalam mengemukakan suatu ide. Pilihlah waktu ketika
orang lain paling terbuka terhadap sesuatu yang baru.
3. Kemukakan ide anda sedikit demi sedikit, pertama ajukan konsep totalnya. Dengan
berlalunya waktu dan dengan semakin tertariknya orang pada ide anda barulah rinci-
rincinya dikemukakan.

C. SOAL LATIHAN

1. Mengapa disiplin ilmu kewirausahaan dapat diajarkan sebagai suatu disiplin yang
independen
2. Jelaskan apa yang menjadi kunci sukses wirausaha berdasarkan uraian diatas?
3. Pengetahuan, keterampilan dan kemampuan apa yang harus dimiliki wirausaha agar
mampu bersaing pada persaingan global?
4. Dengan cara apa peluang diciptakan oleh wirausaha?
5. Apakah seseorang yang menciptakan barang dan jasa yang tidak berbeda dengan cara yang
lebih baik dapat dikatakan wirausaha?

D. DAFTAR PUSTAKA

Suryana. (2003), Kewirausahaan.Jakarta: Salemba Empat

Alma, Buchari, (2005), Kewirausahaan Untuk Mahasiswa. Bandung: Alfa Beta

Anda mungkin juga menyukai