Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

PENDAHULUAN Di seluruh dunia banyak orang yang mempekerjakan diri sendiri. Mereka memiliki usaha kecil mereka sendiri di mana mereka membuat produk seperti mebel, sepatu, baju, atau menawarkan jasa (misalnya perbaikan mobil, radio). Sementara lainnya adalah para pedagang yang menjual produk mereka di pasar atau di toko pengecer kecil mereka. Secara umum kegiatan dengan ciri-ciri sebagai berikut: Manajer usaha biasanya pemilik sendiri Usaha memiliki jumlah karyawan yang terbatas Wilayah operasinya sempit (pasar lokal) Sebagian besar keputusan dibuat oleh pemilik Ada komunikasi terbuka (dengan karyawan, pelanggan) di tingkat pribadi Pemilik (dan karyawan) mengerjakan berbagai tugas mereka memiliki kesamaan, yaitu mereka menjalankan usaha kecil

Mempekerjakan diri sendiri tidak mudah. Tidak semua kita mampu menjalankan usaha dengan baik. Banyak keberhasilan usaha bergantung kepada kualitas dan keterampilan pribadi pemilik. Sementara kalangan mengatakan bahwa Anda harus terlahir dengan kualitas ini, sementara kalangan lain mengatakan Anda bisa mengmbangkannya melalui pelatihan. Dalam arti yang lebih luas, usaha adalah ide teridentifikasi yang diwujudkan menjadi suatu kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan secara memuaskan. Dalam pengertian yang lebih sempit, kewirausahaan mengacu pada usaha atau kegiatan bisnis. Secara praktis semua proyek dan kegiatan dapat disebut sebagai usaha jika kelima langkah berikut ini diikuti, yaitu: mengidentifikasi ide merencanakan melaksanakan menuntaskan kegiatan dengan sukses memperoleh hasil Anda bisa menjadi laki-laki atau wanita pengusaha jika Anda konsisten dalam mengikuti secara sistematis proses di atas sewaktu-waktu anda menghadapi permasalahan dalam hidup Anda. Dengan memahami konsep usaha dalam konteks di atas, Anda dapat memahami bahwa banyak orang mempunyai potensi untuk menjadi wirausahawan, dan bahkan anda dapat mewujudkan usaha bisnis

anda sendiri. Perbedaan antara wirausahawan/wati yang bisa menghadapi secara positif tantangantantangan dan masalah-masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari, dengan orangorang yang tidak bisa melakukannya dapat ditemukan dalam pendekatan dan sikap mereka ketika menghadapi persoalan dan memecahkan masalah. Sifat kewirausahaan dapat mendatangkan manfaat bagi Anda sebagai individu, dan dapat pula membantu Anda untuk menjadi orang yang berharga di keluarga Anda, komunitas, tempat bekerja dan masyarakat umum. Secara spesifik sifat kewirausahaan akan membuat anda mencapai banyak hal, dan Anda akan menonjol di tengah orang banyak karena sikap dan pendekatan sistematis Anda terhadap berbagai permasalahan. Dengan menggunakan pendekatan seorang wirausahawan Anda akan tahu apa yang akan anda lakukan dalam kondisi apapun yang harus Anda hadapi. Pendekatan seperti ini akan membuat Anda ikhlas menghadapi segala tantangan hidup Anda karena umumnya Anda akan mampu mengubah semua tantangan menjadi hasil yang positif. Kewirausahaan / Entrepreneurship merupakan suatu fenomena yang terkenal dewasa ini dan akan menjadi pola tatanan baru dalam kehidupan masyarakat untuk waktu yang akan datang. Bagi pihak tertentu, kewirausahaan merupakan suatu hal yang memerlukan pendidikan. Secara Umum jiwa wirausaha sudah tertanam dan berkembang dalam kehidupan masyarakat luas di Indonesia, hanya saja masih bersifat tradisional dan merupakan warisan dari orang tua. Secara teori Entrepreneurship adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar. Dunia wirausaha merupakan dunia bisnis yang penuh dengan resiko dan

ketidakpastian, yaitu antara keberhasilan dan kegagalan mudah dan cepat terjadi sehingga dalam hal ini perlu penguasaan, pengetahuan pemahaman kewirausahaan secara baik. Kewirausahaan/Entrepreneurship sangat penting bagi masyarakat agar mereka dapat bagaimana mereka berwirausaha dan bagaimana cara memanfaatkan kemampuan dirinya secara optimal guna dapat menangkap peluang-peluang bisnis yang selalu terjadi setiap saat serta melaksanakan kegiatan secara mandiri. Tujuan utama pembelajaran kewirausahaan adalah membentuk jiwa wirausaha

terutama mahasiswa, sehingga yang bersangkutan menjadi individu yang kreatif, inovatif dan produktif. Pola umum pembelajaran kewirausahaan terdiri dari teori, praktek dan implementasi. Teori diarahkan untuk mempelajari pengetahuan tentang kewirausahaan guna menyentuh dan

mengisi aspek kognitif ( s e g a l a u p a y a y a n g m e n y a n g k u t a k t i v i t a s o t a k ) mahasiswa agar memiliki paradigma wirausaha. Praktikum dimaksudkan untuk melakukan kegiatan berdasarkan teori yang telah dipelajari mahasiswa, agar mahasiswa betul-betul merasakan bahwa teori-teori yang sudah dipelajarinya bisa dipraktekkan dan akan dapat bermanfaat bagi dirinya maupun

orang lain, dimana hal ini berkaitan dengan afektif (sikap dan nilai, perilaku seperti perasaan sikap dan emosi) seseorang. Kemudian implementasi berarti pelaksanaan kegiatan yang

sesungguhnya, mampu membuat bisnis plan dalam rangka memanfaatkan pengetahuan yang telah diperoleh melalui pembelajaran teori dan wawasan yang telah didapat dalam pembelajaran praktikum. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan dasar kuat dalam usaha atau perbaikan hidup. Hakikat

dasar dari kewirausahaan adalah kreativitas dan keinovasian. Kreativits adalah berpikir sesuatu yang baru (Thingking new thinks) dan keinovasian adalah berbuat sesuatu yang baru (doing new thinks). Kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri karena jelas obyek, konsep, teori dan metode ilmiahnya. Obyek Kewirausahaan meliputi kemampuan merumuskan tujuan dan memotivasi diri, berinisiatif, kemapuan membentuk modal dan mengatur waktu, mental yang kuat dan kemampuan yang kuat untuk mengambil hikmah dari pengalaman. Watak, sifat, jiwa dan nilai kewirausahaan muncul dalam bentuk perilaku

kewirausahaan dengan ciri-ciri: percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani menghadapi resiko, kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi kepada masa depan. .Jiwa kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh pengusaha saja dan berlaku dalam

bidang bisnis semata, tetapi dimiliki oleh setiap orang yang memiliki jiwa kreatif dan inovatif seperti pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya masyarakat lainnya baik secara individual maupun kelompok. Keberhasilan berwirausaha sangat tergantung dari beberapa faktor yaitu kemauan, kemampuan, peluang dan kesempatan. Ada beberapa alasan mengapa seseorang berminat berwirausaha yaitu alasan keuangan, alasan sosial, alasan pelayanan dan alasan memenuhi diri. Beberapa peluang yang dapat diambil dari kewirausahaan yaitu: peluang untuk memperoleh control atas kemampuan diri, peluang untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki, peluang untuk memperoleh manfaat secara finansial, dan peluang untuk

berkontribusi kepada masyarakat dan untuk menghargai usaha-usaha seseorang. Sejalan dengan perkembangan konsep kewirausahaan, Peter F. Drucker (1994)

mendefinisikan kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menciptakan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha disertai dengan penggunaan keuangan, fisik, resiko, yang kemudian memberikan hasil berupa uang serta kepuasan pribadi. Sedangkan definisi lain dikemukan oleh Peter Hisrih (1995: 10), yang mengatakan bahwa kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menciptakan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha disertai dengan penggunaan keuangan, fisik, resiko, yang kemudian memberikan hasil berupa uang serta kepuasan pribadi.

JENIS-JENIS WIRAUSAHAWAN Sebelum memulai bisnis, kita perlu untuk mengidentifikasi jenis-jenis wirausahawan supaya Anda dapat menentukan pilihan. Banyak jenis wirausahawan diperlukan untuk membantu negara agar berkembang. Mari melihat kemungkinannya: 1. Wirausahawan Mandiri Individu yang melakukan sendiri seluruh pekerjaan dan mengambil semua keuntungan. Jenis ini termasuk toko usaha keluarga, agen, ahli reparasi, akuntan, hingga ahli fisika dan ahli hukum. Usaha ini dapat merupakan pekerjaan penuh waktu karena tidak ada orang lain yang terlibat. 2. Wirausahawan Oportunistik Mereka yang memulai bisnis dan mengembangkannya secepat mungkin agar dapat menggaji pegawai lain. Biasanya, orang/pegawai tambahan tersebut mempunyai keahlian yang diperlukan, yang tidak dimiliki oleh pemilik. 3. Penemu (Inventor) Mereka yang memiliki kemampuan inventif tertentu merancang produk yang lebih baik kemudian menciptakan perusahaan untuk mengembangkan, memproduksi dan menjual produk itu. Perusahaan yang mempunyai teknologi tinggi berjenis ini merupakan trend baru. 4. Pengganda model Mereka yang mencari ide yang telah dikembangkan orang lain agar dapat membuat usahanya sendiri berdasarkan model ini. Operasi waralaba atau rantai toko (chain store) adalah salah satu bentuk pendekatan ini. 5. Pemanfaat ekonomi Mereka yang memanfaatkan keuntungan dari volume skala penjualan yang besar dengan menawarkan harga diskon dan beroperasi dengan overhead yang sangat rendah. 6. Pengakusisi Mereka yang mengambil alih bisnis yang didirikan orang lain dan menggunakan ide mereka sendiri untuk

(pattern multipliers)

membuatnya berhasil. Ini sering terjadi bila terdapat masalah keuangan dalam usaha yang diakuisisi. Ide manajemen yang segar dapat menyelamatkan bisnis.

7.

Seniman Jual Beli

Mereka

yang

membeli agar

perusahaan dapat dijual

dengan kembali

maksud untuk

memperbaikinya

memperoleh keuntungan. 8. Spekulator Mereka yang membeli komoditi dan menjualnya kembali untuk memperoleh keuntungan. Real estate, barang seni, barang antik, dan hasil bumi adalah barang-barang yang umumnya ditangani spekulator. 9. Wirausahawan Internal (Intrapreneur) Mereka yang menciptakan ide baru dan

mengembangkannya menjadi proyek yang sukses di dalam bisnis tempat mereka bekerja. Meskipun mereka tidak mempunyai keuntungan maupun resiko finansial pribadi dari bisnis mereka sendiri, mereka perlu menggunakan metode operasi yang sama seperti wirausahawan.

10.

Pemegang Waralaba

Seorang pemegang waralaba (franchisee) adalah individu yang memulai bisnis untuk suatu produk terkenal dengan citra produk yang sudah mapan. Pemegang waralaba memiliki bisnisnya dan memikul tanggung jawab

operasinya dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh franchisor. 11. Wirausahawan karena terpaksa Seorang penganggur yang harus mendirikan usaha sendiri untuk bertahan hidup, seperti tukang sol sepatu dan pedagang skala mikro.

Rangkuman Kewirausahaan adalah proses dinamis utnuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa serta kesejahteraan. Nilai tambah dan kemakmuran ini diciptakan oleh wirausaha yang memiliki keberanian menanggung resiko, menghabiskan waktu, dan menyediakan produk dan jasa. Peter F. Druker (1994) mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sedangkan definisi yang dikemukan oleh Peter Hisrich (1995:10), kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menciptakan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha disertai dengan penggunaan keuangan, fisik, resiko, yang kemudian memberikan hasil berupa

uang serta kepuasan pribadi. Definisi lain yang dikemukakan oleh Thomas W. Zimmerer (1996: 51) menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk menciptakan masalah dan menggali peluang yang dihadapi setiap orang dalam setiap hasil. Jiwa dan perilaku keriwausahaan tidak hanya dijumpai dalam konteks bisnis, tetapi juga dalam semua organisasi dan profesi, baik yang berorientasi pada laba maupun nirlaba, seperti pendidikan, kesehatan, penelitian, hukum, arsitektur, teknik, pekerjaan sosial, dan distribusi. Dari berbagai definisi yang ada dapat ditarik kesimpulan bahwa wirausaha dapat dipandang dari berbagai sudut dan konteks, yaitu pandangan ahli ekonomi, ahli manajemen, pelaku bisnis, psikolog, dan pemodal. Wirausaha meliputi semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintah. Wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumberdaya yang ada untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup. Jenis-Jenis Wirausahawan terdiri dari: Wirausahawan Mandiri, Wirausahawan Oportunistik, Penemu, Pengganda model, Pemanfaat ekonomi skala, Pengakusisi, Seniman Jual Beli, Spekulator, Wirausahawan Internal, Pemegang Waralaba, Wirausahawan karena terpaksa.

Soal Latihan.1 1. Jelaskan secara singkat kewirausahaan dalam arti sempit dan luas! 2. Apa ciri-ciri pengusaha kecil dalam menjalankan aktifitas bisnisnya? 3. Menurut pendapat saudara perlukah seorang wirausahaan mengikuti pendidikan? Berikan alasannya. 3. Jelaskan pandangan berbagai ahli mengenai definisi kewirausahaan? 4. Bagaimana cara mengembangkan sifat kewirausahaan dalam diri anda? 5. Coba saudara jelaskan jenis-jenis kewirausahaan yang saudara ketahui!

Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:


Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

Jenis-Jenis Wirausaha
Diposkan oleh Mad Mualif di 02.50

Wirausaha merupakan salah satu bentuk karier yang dilakukan dengan cara menciptakan peluang usaha sendiri, bisa juga dilakukan oleh kaum muda. Jenis wirausahawan sangatlah banyak tidak hanya beberapa tapi ratusan peluang usaha bias kita ciptakan, hanya saja bagaimana kita dapat memanfaatkan jenis wirausaha tersebut agar dapat menjadi suatu usaha yang berkembang dan maju.

Wirausaha dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu founders, general managersdan franchisee. Founders yaitu seorang Founders sering dianggap sebagai wirausaha murni, karena mereka secara nyata melakukan survei pasar, mencari dana, dan fasilitas yang diperlukan. Founders yaitu seorang investor yang memulai bisnis berdasarkan penemuan barang atau jasa baru atau yang sudah diimprovisasi. Atau dapat juga seseorang yang mengembangkan ide orang lain dalam memulai usahanya. General Manager yaitu seseorang yang mengepalai operasional perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Franchisee yaitu seorang wirausaha yang kekuasaannya dibatasi oleh hubungan kontrak kerja dengan organisasi pemberi franchise atau franchisor. Tingkatan dalam sistem franchise terdiri atas tiga bentuk. Pertama produsen (franchisor) memberikan franchise kepada penjual. Sistem ini umumnya digunakan di dalam industri minuman dingin. Tipe kedua penjualnya adalah franchisor, contohnya pada supermarket. Tipe ketiga, franchisor sebagai pencipta atau produsen, sedangkan franchise adalah pendiri retail seperti restoran cepat saji.

Anda mungkin juga menyukai