Anda di halaman 1dari 12

ADMINISTRASI ALAT UKUR

KELOMPOK 10

 Wahyu Wijayanti (201701579013)


 Amsiah (201701579008)
 Muhamad Farhan (201701579005)
 Anita Kusuma (201701579009)
 Nia Yunisa (201701579022)
 Thoifah (201701579035)
 Dinda (201701579042)
Administrasi Alat Ukur

1. Judul dan Sampul


2. Format, Tata Letak, dan Tata Tulis
3. Kertas dan Penggunaan Warna
4. Lembar Jawaban
5. Data Identitas
6. Instruksi/Petunjuk Pengerjaan
7. Digital Instrumen
Judul dan Sampul

 Kebanyakan skala tidak diberi judul yang menunjukan lansung


ke objek ukurnya terutama kalau objek ukur skala berkaitan
dengan hal yang sensitif.
 Dalam pengukuran kemampuan kognitif, subjek memang perlu
bahkan harus diberitahu mengenai kemampuan apa dalam
dirinya yang akan diukur oleh tes. Contoh tes hasil belajar
fisika, diberi judul fisika
 Pengukuran atribut non-kognitif tidak mensyaratkan bahwa
subjek mengetahui apa yang diukur dalam dirinya. Dalam
contoh, untuk menghindari reaksi yang tidak diinginkan akibat
judul yang provokatif, maka dapat digunakan judul lain,
seperti :
Contoh judul non-kognitif

SKALA
PERGAUALAN REMAJA

atau

SKALA
RELASI ORGANISASI
Pada sampul depan booklet, selain judul skala sangat perlu
dicantumkan nama lembaga pemegang hak penggunaan atas skala
tersebut dan tahun penerbitnya

SKALA
RELASI SOSIAL

Sigma Alpha Testing Service


2019
Format, Tata Letak, dan Tata Tulis

 Format menyangkut bentuk aitem yang telah dipilih seperti


bentuk pilihan ganda, bentuk dikotomi “ya-tidak” atau bentuk
“setuju-tidak setuju”, bentuk memilih posisi sepanjang suatu
garis kontinum, dan sebagainya. Pemilihan bentuk ini sedikit-
banyak ada kaitannya dengan ciri-ciri responden.
 Tata letak (lay-out) skala harus memperrmudah responden
dalam menjawab jangan membuat terlalu banyak aitem dalam
satu halaman sehingga terkesan berdesakan.
 Tipe huruf (font) yang digunakan harus diutamakan jenis yang
bentuknya sederhana dan tidak sulit dibaca, baru kemudian
dipertimbangkan masalah estetika atau keindahannya. Huruf-
huruf dekoratif memang enak dilihat namun tidak selalu
mudah terbaca, bahkan dapat mengurangi kewibawaan skala.
Berikut adalah contoh fontasi untuk diperbandingkan

a. Ada rasa puas dalam hati bila pekerjaan saya selesai tepat
pada waktunya
b. Ada rasa puas dalam hati bila pekerjaan saya selesai tepat
pada waktunya
c. Ada rasa puas dalam hati bila pekerjaan saya selesai tepat
pada waktunya
d. Ada rasa puas dalam hati bila pekerjaan saya selesai tepat pada waktunya
Contoh a dan b merupakan fontasi yang cocok untuk digunakan
dalam skala karena bentuknya yang sederhana dan jelas sehingga
sangat mudah terbaca.Sebaliknya c dan d memang kelihatan
indah namun lebih sukar untuk dibaca lebih sesuai untuk dicetak
di kartu nama atau undangan pernikaahan.
Kertas dan Penggunaan Warna
 Kertasang digunakan tidak boleh boleh bolak-balik, hanya menggunakan
satu muka kertas
 Kertas yang digunakan berukuran kwarto (A4)
 Skala yang berisi banyak aitem lebih menarik disajikan dalam bentuk
buklet
 Skala yang berisi hanya sedikit aitem, penyajian dalam bentuk format
lembaran
 Untuk huruf digunakan warna tua gelap seperti hitam, coklat, biru tua, atau
ungu tua
 Warna kertas disesuaikan dengan warna huruf sehingga diperoleh paduan
kontras yang baik
 Penggunaan warna pada sampul akan memberikan kesan menyenangkan,
mengurangi ketegangan dibandingkan skala yang ditampilkan sekedar
hitam putih
 Untuk kertas jangan digunakan terlalu banyak macam warna dapat
memberi kesan keramaian yang tidak perlu.
Lembar Jawaban

 Lembar jawaban dapat disajikan dalam bentuk lembaran


khusus untuk penghematan ketika skala berisi banyak
aitem dan skala berbentuk buklet sehingga buku skala
dapat dipakai berulang-ulang dan hanya lembar jawaban
yang habi dipakai
 Lembar jawaban tidak boleh lebih dari dari satu halaman
saja
 Petunjuk jawaban disajikan dalam buklet sedangkan
lembar jawaban hanya memuat beberapa identitas
responden
Data Identitas

Perlukah responden mencatumkan namanya?


 Apabila dalam penggunaan skor skala tidak diperlukan
nama responden maka sebaiknya tidak diminta untuk
mencantumkan nama
 Mintalah data identitas yang hanya diperlukan saja
 Soyogyanya diminta hanya kalau betul-betul diperlukan
saja
 Semakin sedikit data pribadi yang diminta dari pihak
subjek maka semakin bebas responden dalam menjawab
skala
Intruksi /Petunjuk Pengerjaan

 Buat petunjuk yang jelas tapi cukup ringkas


 Langsung menunjuk kepada cara memberikn
jawaban
 Jangan bertele-tele
 Buatlah contoh yang mudah difahami jika
diperlukan
 Rangkaian kalimat yang panjang-lebar guna
meyakinkan responden mengenai manfaat dan
tujuan skala seyogyanya dimasukan dalam bagian
pengantar, bukan pada bagian petunjuk pengerjaan

Anda mungkin juga menyukai