Anda di halaman 1dari 9

Apa Yang Dimaksud Dengan Methode

"Pengalaman Hidup" ?

Metode Pengalaman hidup Life history technique adalah suatu metode yang
mengungkap riwayat hidup seseorang/sekelompok orang baik secara
menyeluruh maupun hanya aspek tertentu yang digambarkan secara rinci, multi
faset dan cakrawala pandang yang luas dari interaksi individu/sekelompok
orang dengan lingkungan, dan masyarakat tanpa batasan ruang dan waktu.

Masalah yang dapat diteliti dengan cara ini meliputi pendapat, tanggapan,
pikiran, perasaan, pilihan, interpretasi, keputusan dan pengalaman seseorang,
keluarga atau kelompok masyarakat.

Aplikasi Metode "Pengalaman Hidup

Riwayat hidup yang dihasilkan secara hati-hati oleh peneliti, telah dipakai untuk
beberapa tujuan penelitian dengan sasaran satu gambaran menyeluruh dari
bagian masing masing dimensi sebagai suatu refleksi kehidupan manusia. Cara
ini bila dikumpulkan secara cermat dan hati-hati merupakan perangkat
penelitian yang tak ternilai dan sangat bermanfaat.

Berbagai aplikasi yang menggunakan tehnik ini adalah :


Kebudayaan suatu kelompok masyarakat (Antropologi-Budaya)
Dengan melakukan pengumpulan data bagaimana individu atau suatu kelompok
masyarakat menapaki seluruh sejarah hidupnya akan dihasilkan gambaran sosio
budaya masyarakat tertentu. Misalnya data kehidupan suku bangsa yang
terisolir (Dayak, Badui dll.)

Perubahan kebudayaan dan norma norma yang berlaku.


Susunan keluarga, sifat ikatan kekeluargaan, kualitas dan hubungan antara
suami-isteri dan anak-orang tua; orientasi waktu, pola pemanfaatan waktu
luang, sistim value dan rasa keterikatan dengan masyarakat disekitarnya di
lokasi yang berbeda yaitu di pedesaan dan perkotaan.

Riwayat hidup "tersembunyi" seseorang.


Seringkali kita melihat film atau membaca tentang kehidupan seseorang
berperilaku aneh dan bahkan sangat berbahaya, yang ditelusuri riwayat
hidupnya oleh psikolog, psikiater ataupun anthropolog. Misalnya pada mereka
yang melakukan tindak pembunuhan berseri, penyimpangan seksual, faktor
yang mempengaruhi keberhasilan seseorang yang terkenal dan lain-lain.
Menggali perbandingan secara retrospektif dan inter generasional.
Bencha Yoddumnern memunculkan riwayat kehidupan beberapa subyek sehingga pembaca dapat mengikuti per-ubahan perilaku dan kondisi kependudukan di dalam kurun waktu yang berbeda. Penelitiannya difokuskan pada
wanita di bagian utara Thailand meliputi perubahan struktur keluarga,
pengambilan keputusan, sampai pada penurunan fer-tilitas dari masa kemasa. Ia
juga meng-ungkapkan perubahan pandangan norma keluarga besar menjadi
kecil dan dasar alasannya, perubahan peran dari tiap anggota keluarga termasuk
orang tua dan mertua, kehidupan seksual dari generasi sekarang dibandingkan
dengan generasi pendahulunya.

Penelitian terhadap kasus yang mengalami gangguan penyimpangan.

Pengalaman hidup atau life history sering digunakan oleh psikolog maupun
psikiater untuk mengungkapkan gejala penyim-pangan perilaku. Misalnya
homosek-sualitas, transvestism, paedophili, klepto-mani, homicide, bahkan
akhir ini juga diteliti mereka yang cenderung melakukan kriminalitas. Pada
pengguna narkotika dan pencandu alkohol juga sering ditemukan adanya
gangguan perkembangan psikosek-sualnya sejak masa kanak kanak sampai
menjelang dewasa.

Perubahan perkembangan yang mencolok


Adanya perubahan perilaku manusia sering begitu cepat, apalagi dengan
globalisasi dan teknologi informasi yang sangat cepat dan meluas. Misalnya
saja perilaku seksual remaja masa kini yang pernah diungkap faktanya beberapa
peneliti. Akan lebih bermakna bila ditelusuri faktor apa saja yang berpengaruh
sehingga remaja kita terbawa arus modernisasi yang tak terkendali.
Pengungkapan secara men-dalam dengan menggunakan tehnik "Pengalaman
Hidup" pada masalah ini akan dapat memberikan alternatif tindakan untuk
mengatasi terutama dalam kaitan penanggulangan penyakit Aquired Immune
Deficiency Syndrome (AIDS) dan penyakit kelamin lainnya.

Cara Pengumpulan Data


Pada umumnya penelitian kualitatif mem-punyai ciri-ciri khusus diantaranya
adalah terbatasnya subyek penelitian, dibutuhkan ke-trampilan yang tinggi dari
penggali informasi, pengolahan data yang handal dan penulisan laporan yang
obyektip namun tetap menarik.

Berbagai determinan yang perlu diperhatikan pada saat pengumpulan data


dengan meng-gunakan metoda "pengalaman hidup" adalah ;

Peneliti / penggali informasi


Kondisi yang diperlukan adalah mampu menanamkan rasa kepercayaan subyek
penelitian (responden) tanpa terlibat secara emosional. Dengan demikian
subyek dapat menyampaikan perasaan, pikiran, pen-dapatnya secara terbuka.
Namun peneliti / pewawancara harus jeli menilai informasi yang diberi apakah
benar atau dima-nipulasi oleh subyek. Informasi yang tidak lengkap, salah atau
tidak benar juga dapat disebabkan oleh proses pengingatan kembali retrieval
tentang hal-hal yang ditanyakan, terlupakan atau sengaja disem-bunyikan.

Selain dapat dipercaya, peneliti juga punya bakat menimbulkan suasana hangat
dan akrab sehingga hubungan antara peneliti / pewawancara dapat bebas dan
wawancara dilakukan dalam suasana yang nyaman. Namun peneliti atau
pewawancara perlu tetap memperhatikan keobyektipannya dalam menilai
hubungan sikap dan informasi yang disampaikan oleh subyek penelitian.
Boonchalaksi (4) mengemuka-kan perlunya kepercayaan (trust) dan hubungan
yang baik (rapport), dan kepekaan yang tinggi agar memudahkan penggalian
informasi.

Subyek penelitian
Mengingat terbatasnya subyek penelitian, maka pemilihan subyek adalah satu
titik tolak yang sangat penting. Koentjoro-ningrat1 mengungkapkan cara Oscar
Lewis melakukan pemilihan subyek dalam pene-litiannya yang sangat terkenal
"Lavida" sebagai berikut : dipilih sejumlah keluarga yang diminta mengisi
angket yang dise-barkan; kemudian diseleksi 10 keluarga untuk diamati
(observasi), dilengkapi dengan wawancara dan test psikologis; dan akhirnya
dipilih 5 keluarga yang ditelusuri pengalaman hidupnya.

Yoddumnern(3) memilih subyek penelitian dengan pilihan variasi umur yang


berbeda untuk mempelajari sikap, norma-norma dan perilaku yang berbeda dari
kurun waktu yang berbeda. Perlu diperhatikan bahwa subyek harus dapat
memberi informasi sesuai topik yang akan diteliti. Misalnya apabila topik yang
dipilih adalah perilaku yang menyimpang, maka tentunya pilihan yang cocok

adalah individu yang diduga punya perilaku menyimpang. Selain itu juga perlu
diperhatikan akan kesediaan subyek meluangkan waktu untuk memberikan
informasi yang di-butuhkan peneliti.
Tidak kalah pentingnya diperhitungkan kemampuan subyek memberi informasi
dalam bahasa yang dimengerti peneliti dan jujur apa adanya serta konsistensi
data dari waktu kewaktu, agar data tetap dijamin validitas dan reliabilitasnya.

Proses pengumpulan data.


Agar validitas dan reliabilitas data terjaga perlu ketelitian peneliti dalam
merekam seluruh informasi yang didapat yang kemudian diurutkan sesuai tema
(sub topik) yang akan diungkapkan dengan cara mengkategorisasikan menjadi
kelompok informasi yang sepadan. Catatan-catatan peneliti meliputi : pendapat
dan komentar terhadap apa yang diungkapkan oleh subyek yang langsung
direkam dalam catatan khusus. Peneliti juga mencatat waktu, kondisi, tempat
dan suasana yang dihadapi saat penggalian informasi misalnya wawancara yang
dilakukan dipenjara pada seorang individu yang terlibat tindak kriminal dan
wawancara yang dilakukan di restoran pasti hasilnya akan berbeda.

Data yang dikumpulkan


Informasi (data) yang digali dapat berasal dari :
Data primer berasal langsung dari subyek penelitian dengan cara :
Subyek menulis apa saja yang dilakukan olehnya baik kegiatan, perasaan,
pendapat dari waktu kewaktu dalam satu periode tertentu yang telah disepakati
oleh peneliti dan subyek.

Merekam informasi dengan menggunakan tape recorder yang dilakukan oleh


subyek tanpa keha-diran peneliti. Peneliti hanya mem-beri beberapa panduan
topik-topik yang ingin digali secara tertulis.

Merekam pembicaraan antara pe-neliti dan subyek dengan tape recor-der


sehingga diperoleh informasi utuh.

Subyek memberi informasi yang dicatat oleh peneliti secara lengkap dan utuh
atau diseleksi sesuai topik yang dipilih.
Data sekunder

data historis dalam dokumen resmi yang tentu terbatas dan dangkalbiografi atau
anthropologi dari kelompok etnik tertentu.
peneliti menggali informasi tentang riwayat hidup seseorang melalui anggota
keluarga, orang-orang yang terdekat (teman, sahabat, kekasih atau musuh).

Reliabilitas dan Validitas data.


Untuk mempertahankan validitas dan reliabilitas data perlu "Cross-Check"
(koreksi silang). Informasi yang didapat dari subyek di tanyakan pada orang lain
baik keluarga atau orang-orang yang dekat dengan subyek lainnya atau
ditanyakan pada subyek pada waktu yang berbeda untuk melihat konsistensi
datanya.

Meskipun ada pedoman wawancara tentang topik-topik yang akan dibahas,


metode ini jauh lebih bebas dan tak terarah di-bandingkan dengan wawancara
mendalam. Pedoman biasanya terpusat pada kategori yang spesifik. misalnya
peran, pendapat, rangkaian masa kehidupan atau peristiwa-peristiwa penting
dalam kehidupan.

Pengolahan Dan Analisis Data

Proses pengolahan data terdiri atas pemi-lihan, kategorisasi, klasifikasi dan


peng-arsipan data Sorting, cathegorizing, classifying, filing ke dalam sub topik
yang sejenis sesuai tema yang ditetapkan.

Sorting (memilah data)

Data-data yang berupa catatan dari lapangan (field-notes) dipilah sesuai dengan
jenisnya secara sistematis. Catatan ini sebaiknya dilengkapi dengan hal-hal :
Subyek yang ditemui, situasi, tempat, waktu saat wawancara berlangsung.

Kategorisasi (Cathegorizing).

Sambil memilah-milah peneliti sekaligus mengerjakan kategorisasi data untuk


masing - masing jenis informasi sehingga dapat dibandingkan hasil penggalian
informasi untuk kasus yang berbeda dengan sub topik yang sama.

Pengarsipan data

Dalam analisis, pengolahan dan peng-arsipan data yang efektif dan efisien
meru-pakan satu tahap yang penting. Kegiatan ini sangat menentukan pada saat
pem-buatan laporan. Arsip yang ditata baik memudahkan peneliti menelusuri
unit-unit analisis yang dibutuhkan.

Analisis data

Peneliti mencoba melakukan analisis dari rangkuman data berdasarkan data


yang sudah di tata secara rapi dan sistematis sehingga dapat ditarik kesimpulan,
dapat dibandingkan, ataupun dihubungan berbagai item (masalah) sesuai dengan
konsep yang telah disusun. Untuk memudahkan analisis, pedoman wawan-cara
sudah dibagi secara sistematis misalnya informasi umum, data spesifik sesuai
topik penelitian(2) dan lain-lain masalah yang ada kaitannya tapi tak langsung.

Penulisan Laporan

Tahap akhir dari seluruh rangkaian penelitian adalah menulis laporan akhir.
Berdasarkan file yang telah disusun dengan tidak melupakan tujuan penelitian,
peneliti membuat tata urut dari hasil penelitiannya. Seperti laporan penelitian
lainnya, maka laporan penelitian terdiri atas : pendahuluan, kajian kepustakaan,
pola pikir, kondisi dari

masyarakat yang diteliti, metode penelitian, hasil penelitian dan kesimpulan. (2,3)

Hasil penelitian yang merupakan prima-dona laporan dapat ditulis sesuai tujuan
pene-litian atau disesuaikan dengan konsep teori atau periode waktu yang
berbeda.

Seringkali dalam memulai menulis, pene-liti mengalami kesulitan. Untuk


mengatasi hal ini dapat ditempuh cara dengan memulai menulis bab-bab yang
mudah atau yang mena-rik peneliti.

Kesimpulan

Metode pengalaman hidup life history dapat digunakan sebagai salah satu cara
peng-umpulan data penelitian kualitatif. Dengan memperhatikan berbagai aspek
keterbatasan dan kelebihannya, cara ini dapat memberi sumbangan yang berarti
di dalam berbagai masalah penelitian terutama menyangkut perilaku,
pengalaman, perasaan dan pendapat manusia. Meskipun memerlukan
ketrampilan yang tinggi dari peneliti dan menyita waktu serta menyerap dana
yang cukup besar, namun cara

Daftar Pustaka

Koentjaraningrat, Metode penggunaan data pengalaman individu dalam


Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia;1977.p.197-212.

Attig GA. The life history as Ethnography. In: A Field Manual on Selected
Qualitative Research Methods. Bangkok : Institute of Population and Social
Research, Mahidol University;1989.p: 79-91.
Yoddumnern B.Continuity and Change in a Northern Thai Village:
Determinants and Consequences of Fertility Decline on Northern Thai Family
Structure (desertation). Illinois: University of Illinois, USA;1989.

Boonchalaksi W. Reliability and Validity in Qualitative Studies.In:A Field


Manual on Selected Qualitative Research Methods, Bangkok : Institute of
Population and Social Research, Mahidol University;1989.p:14-26.

Anda mungkin juga menyukai