"Pengalaman Hidup" ?
Metode Pengalaman hidup Life history technique adalah suatu metode yang
mengungkap riwayat hidup seseorang/sekelompok orang baik secara
menyeluruh maupun hanya aspek tertentu yang digambarkan secara rinci, multi
faset dan cakrawala pandang yang luas dari interaksi individu/sekelompok
orang dengan lingkungan, dan masyarakat tanpa batasan ruang dan waktu.
Masalah yang dapat diteliti dengan cara ini meliputi pendapat, tanggapan,
pikiran, perasaan, pilihan, interpretasi, keputusan dan pengalaman seseorang,
keluarga atau kelompok masyarakat.
Riwayat hidup yang dihasilkan secara hati-hati oleh peneliti, telah dipakai untuk
beberapa tujuan penelitian dengan sasaran satu gambaran menyeluruh dari
bagian masing masing dimensi sebagai suatu refleksi kehidupan manusia. Cara
ini bila dikumpulkan secara cermat dan hati-hati merupakan perangkat
penelitian yang tak ternilai dan sangat bermanfaat.
Pengalaman hidup atau life history sering digunakan oleh psikolog maupun
psikiater untuk mengungkapkan gejala penyim-pangan perilaku. Misalnya
homosek-sualitas, transvestism, paedophili, klepto-mani, homicide, bahkan
akhir ini juga diteliti mereka yang cenderung melakukan kriminalitas. Pada
pengguna narkotika dan pencandu alkohol juga sering ditemukan adanya
gangguan perkembangan psikosek-sualnya sejak masa kanak kanak sampai
menjelang dewasa.
Selain dapat dipercaya, peneliti juga punya bakat menimbulkan suasana hangat
dan akrab sehingga hubungan antara peneliti / pewawancara dapat bebas dan
wawancara dilakukan dalam suasana yang nyaman. Namun peneliti atau
pewawancara perlu tetap memperhatikan keobyektipannya dalam menilai
hubungan sikap dan informasi yang disampaikan oleh subyek penelitian.
Boonchalaksi (4) mengemuka-kan perlunya kepercayaan (trust) dan hubungan
yang baik (rapport), dan kepekaan yang tinggi agar memudahkan penggalian
informasi.
Subyek penelitian
Mengingat terbatasnya subyek penelitian, maka pemilihan subyek adalah satu
titik tolak yang sangat penting. Koentjoro-ningrat1 mengungkapkan cara Oscar
Lewis melakukan pemilihan subyek dalam pene-litiannya yang sangat terkenal
"Lavida" sebagai berikut : dipilih sejumlah keluarga yang diminta mengisi
angket yang dise-barkan; kemudian diseleksi 10 keluarga untuk diamati
(observasi), dilengkapi dengan wawancara dan test psikologis; dan akhirnya
dipilih 5 keluarga yang ditelusuri pengalaman hidupnya.
adalah individu yang diduga punya perilaku menyimpang. Selain itu juga perlu
diperhatikan akan kesediaan subyek meluangkan waktu untuk memberikan
informasi yang di-butuhkan peneliti.
Tidak kalah pentingnya diperhitungkan kemampuan subyek memberi informasi
dalam bahasa yang dimengerti peneliti dan jujur apa adanya serta konsistensi
data dari waktu kewaktu, agar data tetap dijamin validitas dan reliabilitasnya.
Subyek memberi informasi yang dicatat oleh peneliti secara lengkap dan utuh
atau diseleksi sesuai topik yang dipilih.
Data sekunder
data historis dalam dokumen resmi yang tentu terbatas dan dangkalbiografi atau
anthropologi dari kelompok etnik tertentu.
peneliti menggali informasi tentang riwayat hidup seseorang melalui anggota
keluarga, orang-orang yang terdekat (teman, sahabat, kekasih atau musuh).
Data-data yang berupa catatan dari lapangan (field-notes) dipilah sesuai dengan
jenisnya secara sistematis. Catatan ini sebaiknya dilengkapi dengan hal-hal :
Subyek yang ditemui, situasi, tempat, waktu saat wawancara berlangsung.
Kategorisasi (Cathegorizing).
Pengarsipan data
Dalam analisis, pengolahan dan peng-arsipan data yang efektif dan efisien
meru-pakan satu tahap yang penting. Kegiatan ini sangat menentukan pada saat
pem-buatan laporan. Arsip yang ditata baik memudahkan peneliti menelusuri
unit-unit analisis yang dibutuhkan.
Analisis data
Penulisan Laporan
Tahap akhir dari seluruh rangkaian penelitian adalah menulis laporan akhir.
Berdasarkan file yang telah disusun dengan tidak melupakan tujuan penelitian,
peneliti membuat tata urut dari hasil penelitiannya. Seperti laporan penelitian
lainnya, maka laporan penelitian terdiri atas : pendahuluan, kajian kepustakaan,
pola pikir, kondisi dari
masyarakat yang diteliti, metode penelitian, hasil penelitian dan kesimpulan. (2,3)
Hasil penelitian yang merupakan prima-dona laporan dapat ditulis sesuai tujuan
pene-litian atau disesuaikan dengan konsep teori atau periode waktu yang
berbeda.
Kesimpulan
Metode pengalaman hidup life history dapat digunakan sebagai salah satu cara
peng-umpulan data penelitian kualitatif. Dengan memperhatikan berbagai aspek
keterbatasan dan kelebihannya, cara ini dapat memberi sumbangan yang berarti
di dalam berbagai masalah penelitian terutama menyangkut perilaku,
pengalaman, perasaan dan pendapat manusia. Meskipun memerlukan
ketrampilan yang tinggi dari peneliti dan menyita waktu serta menyerap dana
yang cukup besar, namun cara
Daftar Pustaka
Attig GA. The life history as Ethnography. In: A Field Manual on Selected
Qualitative Research Methods. Bangkok : Institute of Population and Social
Research, Mahidol University;1989.p: 79-91.
Yoddumnern B.Continuity and Change in a Northern Thai Village:
Determinants and Consequences of Fertility Decline on Northern Thai Family
Structure (desertation). Illinois: University of Illinois, USA;1989.