Disusun oleh,
Kelompok : 9
JURUSAN KEBIDANAN
2019
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi ............................................................................................................. 3
2.2 Jenis-jenis Tamu............................................................................................... 4
2.3 Hal-hal yang Menyebabkan Bertamu dan Menerima Tamu ............................ 4
2.4 Pelaksanaan Etiket Bertamu dan Menerima Tamu .......................................... 4
2.5 Manfaat menjalankan Etiket Bertamu dan Menerima Tamu ......................... 12
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 17
4.2 Saran.. ............................................................................................................. 17
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul "Etiket Bertamu dan Menerima Tamu". Atas dukungan
moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari pembahasan makalah yang berjudul
“Etiket Bertamu dan Menerima Tamu” ini, agar dapat dijadikan referensi
dan tambahan wawasan bagi pembaca mengenai hal-hal yang berkaitan
dan berhubungan dengan pembahasan tersebut, sehingga dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Menurut KBBI, tamu adalah orang yang datang berkunjung ke
tempat orang lain. Sedangkan, menurut Wursanto, “ tamu adalah pihak
dari organisasi, badan, lembaga, atau perusahaan, yaitu orang, baik
sebagai pejabat utusan dari suatu lembaga maupun sebagai pribadi, yang
berkunjung ke lembaga lain atau tempat lain untuk kepentingan kedinasan
maupun untuk kepentingan pribadi.
Bertamu adalah berkunjung ke rumah orang lain atau tempat lain
dengan maksud tertentu atau hanya untuk mempererat tali silaturahmi.
Sedangkan, menerima tamu adalah sikap pihak penerima tamu dalam
melayani dan menyambut tamu yang datang.
Baik bertamu ataupun menerima tamu, keduanya memerlukan tata
karma yang berisi aturan kesopanan yang harus diterapkan berdasarkan
kebiasaan norma yang berlaku, yang dinamakan sebagai etiket. Etiket
dalam bertamu dan menerima tamu maksudnya adalah adab atau tata
karma yang berisi aturan kesopanan yang telah di sepakati bersama dalam
suatu lingkup berdasarkan norma dan ketentuannya. Etiket bertamu adalah
adab atau cara bertata krama kesopanan bagi pihak yang akan bertamu ke
rumah atau tempat orang lain. Sedangkan, etiket menerima tamu adalah
adab atau cara bertata krama bagi pihak penerima tamu dalam memuliakan
tamunya. Hal ini perlu direalisasikan dan diimplementasikan oleh bersama
sebagai makhluk yang berbudaya, beretika, dan beradab. Selain itu,
dengan perealisasiannya diharapkan semua pihak lebih mengerti mengenai
kewajibannya untuk bertamu dan menerima tamu dengan sebaik mungkin,
sehingga tercipta suatu hubungan yang saling menghargai dan
menghormati antara tamu dengan penerima tamu.
3
2.2 Jenis-Jenis Tamu
a. Tamu dengan perjanjian sebelumnya, artinya tamu ini adalah tamu yang
diharapkan kedatangannya karena terdapat suatu kepentingan atau
keperluan yang akan dibahas, meskipun terkadang tujuannya informal,
tetapi biasanya tamu dengan perjanjian sebelumnya memiliki tujuan yang
formal.
b. Tamu tanpa perjanjian, yaitu tamu yang datang tanpa ada perjanjian
sebelumnya. Tamu ini biasanya teman, kerabat, ataupun keluarga
tersayang.
2. Menerima Tamu :
a. Untuk menghargai tamu yang datang.
b. Untuk mengetahui maksud dan tujuan tamu datang.
c. Untuk menambah teman atau kerabat.
d. Untuk menolong tamu, apabila tamu meminta bantuan tamu.
e. Untuk memuliakan tamu.
4
bertamu. Sehingga, akan tercipta suasana yang tenteram. Adapun etiket
dalam bertamu, diantaranya :
A. Sebelum bertamu
a. Beri’tikad atau berniat baik
Ketika akan bertamu, maka berniatlah dengan baik, seperti untuk
menjalin silaturahmi. Selain itu, ketika kita bertamu janganlah karena
mengharapkan sesuatu, seperti hanya untuk ingin menikmati jamuan dan
kudapan saja.
b. Tujuan bertamu yang tidak memberatkan penerima tamu.
Ketika akan bertamu dikarenakan ada suatu hal yang berisi keperluan,
maka pikirkan terlebih dahulu. Apakah nantinya, akan memberatkan pihak
penerima tamu atau tidak. Diusahakan, seminimal mungkin jangan
merepotkan, apalagi memberatkan penerima tamu.
c. Memilih waktu berkunjung
Ketika akan bertamu, kita perlu mengetahui situasi dan kondisi
penerima tamu. Maka, jika keperluannya bukan hal yang mendadak, lebih
baik kita pilih terlebih dahulu waktu berkunjung, untuk membuat janji
temu. Misalnya, lihat terlebih dahulu apakah penerima tamu adalah orang
yang sibuk dan jarang di rumah atau tidak.
d. Mengonfirmasi terlebih dahulu.
Jika penerima tamu merupakan seseorang yang sibuk, maka kita bisa
menghubungi atau mengonfirmasi terlebih dahulu.
e. Berpenampilan rapi.
Ketika akan bertamu, sangat baik apabila kita memperhatikan
penampilan. Usahakan penampilan rapi dan tidak acak-acakan. Misalnya,
pakaian sopan, yang tidak transparan, tidak mengetat, dan tidak mencolok.
Selain itu, perhatikan rambut, kerudung, atau asesoris lain. Asesoris tidak
dipakai secara berlebihan dan untuk perempuan tidak memakai make-up
secara berlebihan. Tidak lupa, untuk selalu menjaga kesegaran dan
keharuman.
5
f. Bawalah sedikit oleh-oleh
Jika memiliki rejeki lebih, maka bawalah sesuatu yang tidak
memberatkan untuk dibawa saat bertamu.
B. Ketika bertamu
a. Tepati waktu
Jika sudah memiliki janji atau waktu sebelumnya dengan pihak
penerima tamu. Maka tepatilah waktu tersebut, dikarenakan mungkin saja
penerima tamu merupakan orang yang sibuk, sehingga memiliki jadwal-
jadwal lainnya. Usahakan minimal 5 menit sebelumnya, sudah sampai di
tempat.
b. Ucapkan salam dan ketuklah pintu
Ucapkan salam sebagai penghormatan untuk pihak penerima tamu,
sekaligus memberikan tanda bahwa kita sudah datang. Lalu, ketuk pintu
dengan dua kali ketukan dalam tiga periode, jika selama tiga kali belum
ada yang membuka pintu dan ucapan salam belum dibalas. Maka jangan,
mengetuk pintu berkali-kali. Lebih baik, pulang terlebih dahulu saja.
Namun, jika sebelum tiga periode dalam mengucapkan salam dan
mengetuk pintu, pihak penerima tamu sudah membuka pintunya. Maka hal
yang pertama berilah senyuman dengan kesan ramah dan sopan.
c. Jangan mengintip di jendela
Ketika, penerima tamu belum membukakan pintunya, maka tamu
jangan mengintip dalam rumah atau tempat melalui jendela.
d. Jangan masuk, sebelum dipersilakan masuk.
Ketika pihak penerima tamu sudah membukakan pintunya, maka tamu
jangan dulu masuk sebelum penerima tamunya mempersilakan. Tunggu
saja dulu, sebelum penerima tamunya mempersilakan masuk. Jika sudah
diperilakan masuk, maka ucapkan terima kasih dan masuklah.
e. Berjabat tangan
Jika sudah di dalam ruangan, berjabat tanganlah dengan baik. Sambil
menanyakan kabar penerima tamu. Tidak lupa untuk senyum.
6
f. Jangan duduk, sebelum dipersilakan duduk
Ketika kita sudah berjabat tangan, jangan langsung duduk di kursi.
Tetapi, tunggu dulu penerima tamu untuk mempersilakan duduk. Jangan
khawatir, hal tersebut sudah spontan akan diperilakan duduk oleh
penerima tamu, ketika selesai berjabat tangan. Jangan lupa duduklah
dengan sopan, seperti tidak menumpangkan kaki. Selain itu, jangan
bersender pada kursi dan jangan membawa bantal kursi di belakang untuk
dibawa ke depan.
g. Perkenalkan diri
Jika tamu merupakan orang yang pertama kali datang, maka
perkenalkan diri terlebih dahulu. Jangan memperkanalkan diri terlalu
berlebihan, apalagi sampai terkesan menyombongkan diri.
h. Berikan buah tangan
Jika tamu berkunjung ke rumah atau tempat penerima tamu dengan
membawa buah tangan, maka berikanlah buah tangan itu dengan
menggunakan tangan kangan sampaikan ke tangan pihak penerimanya.
Jangan hanya digeser atau ditunjuk oleh tamu dalam memberikannya.
i. Menyampaikan maksud
Ketika, sudah di suasana yang utama dan tepat, maka sampaikanlah
maksud tamu dalam menemui penerima tamu, mungkin itu untuk
bersilaturahmi ataukah ada kepentingan dan keperluan lainnya.
j. Gunakan bahasa yang baik
Ketika sedang berbicara, gunakanlah bahasa yang baik, sopan, dan
halus. Perhatikan juga, intonasi dan kecepatan berbicara. Jika tamu
keadaanya baru pertama kali datang tidak dulu diperkenankan
membicarakan hal yang bersifat pribadi. Selain itu, perhatikan juga bahasa
yang digunakan, jangan sampai menyinggung penerima tamu.
k. Berkomunikasilah dengan baik
Ketika sedang melangsungkan interaksi pembicaraan, sebaiknya tamu
memperhatikan hal – hal seperti, harus menatap komunikan ketika
berbicara, suara harus terdengar, dan pembicaraannya mudah dimegerti.
l. Jangan langsung melahap kudapan
7
Ketika tamu, disuguhkan jamuan atau kudapan, jangan lupa untuk
mengucapkan terima kasih. Tetapi, jangan langsung mengambil jamuan
tersebut. Berikan dulu jeda. Lalu, ketika ditawarkan berbagai jenis
minuman, alangkah baiknya jika kita memilih air putih saja, supaya tidak
merepotkan. Apabila, jamuannya kurang enak, tamu tidak boleh
memperlihatkannya dan tidak boleh mengutarakannya. Ketika, jamuan
akan dicicipi, maka cicipilah dengan tidak terburu-buru. Jika sudah selesai,
ucapkan terima kasih kembali dan berikan pujian bahwa jamuannya sangat
enak. Supaya penerima tamu merasa senang. Setelah seselai, jangan
biarkan piringnya berceceran, tamu harus membantu sewajarnya penerima
tamu dalam membereskan tempat penjamuan.
m. Jangan sentuh barang
Ketika tamu berada di tempatnya, jangan pegang barang-barang yang
ada di tempat penerima tamu, seperti hiasan atau album photo dikarenakan
terkadang ada orang yang tidak senang jika barang-barangnya disentuh.
n. Jika ada tamu lain sebelum kita datang, maka perkenalkan dirilah
terlebih dahulu kepada tamu sebelumnya. Selain itu, lihat situasi apakah
kunjungan kita bisa lama atau tidak dan pembicaraan kita apakah masih
bisa dibicarakan kepada penerima tamu dengan kondisi ada tamu lain atau
ditunda terlebih dahulu.
C. Sesudah bertamu
a. Ingat waktu
Setiap bertamu harus ingat waktu, jangan sampai tamu terlalu lama
bertamu, sehingga mengganggu aktivitas lain dari penerima tamunya.
Selain itu, harus bisa lihat situasi dan kondisi.
b. Jangan tinggalkan sampah
Jika terdapat kemasan makanan yang telah tamu makan, hendaknya
tamu menaruh sampah kemasan tersebut di tasnya dulu untuk sementara,
jangan sampai berada di atas meja. Selain itu, jika minum yang diberikan
penerima tamu merupakan minuman kemasan, habis atau tidak habis,
plastik kemasan minuman tersebut lebih baik dibawa.
8
c. Pembicaraan terakhir dengan sebaik mungkin
Pembicaraan terakhir adalah salah satu tahap sebelum kita berpamitan.
Di dalam pembicaraan itu terdapat ucapan terima kasih dari tamu kepada
penerima tamu, atas waktu yang telah diluangkannya untuk tamu tersebut
serta memohon maaf atas kedatangan tamu tersebut menjadi merepotkan
penerima tamu.
d. Senyum dan berjabat tangan
Ketika bersalaman tamu wajib berdiri. Setelah itu, berjabat tangan
dengan penerima tamu. Senyuman pun harus selalu di berikan.
e. Ucapkan salam
Setelah selesai, maka ucapkan salam, sebagai tanda perpisahan tamu
dengan penerima tamu.
f. Membuka kaca kendaraan
Jika tamu diantarkan oleh penerima tamu sampai halaman. Maka
ketika kita memakai kendaraan, baik itu motor ataupun mobil, kacanya
jangan dulu di tutup, termasuk kaca helm. Karena itu, tidak etis.
9
c. Segera membuka pintu
Jika tamu sudah tiba, maka sesegera mungkin kita membukakan pintu
untuk tamu tersebut.
d. Menyambut tamu
Ketika sudah membukakan pintu, sambutlah tamu dengan hangat berikan
senyuman yang tulus dan berjabat tanganlah. Lakukan sambutan dengan
posisi berdiri, karena akan lebih sopan daripada menyambut tamu dengan
keadaan duduk.
f. Mempersilakan duduk
Tamu yang sudah memasuki ruangan, jangan lupa untuk dipersilakan
duduk. Karena tamu yang mengerti, tidak akan duduk sebelum penerima
tamunya mempersilakannya duduk.
10
i. Mendengarkan tamu untuk menyampaikan maksud kedatangannya
Penerima tamu harus fokus ketika tamu sedang berbicara, apalagi jika
sedang menyampaikan maksud kedatangannya.
l. Memberi jamuan
Ketika ada tamu penerima tamu harus menjamu tamunya,
sebagai salah satu bentuk penghormatan penerima tamu kepada
11
tamu. Sajikan dengan bersih.
m. Mengantarkan tamu
Jika tamu hendak pulang, alangkah baik jika diantarkan
sampai pintu keluar atau halaman. Tunjukkan bahwa penerima
tamu senang dengan kedatangan tamu tersebut.
BAB III
SKENARIO
12
2
Naskah roleplay
SOPAN :
Sabil dan ulfah adalah teman saat SMP mereka sudah lama tidak bertemu, lalu
sabil pun berinisiatif untuk menelpon ulfah dan akan membuat janji bertemu
dengan ulfah.
DITELPON
Ulfah : waalaikumsalam.. iya jeng saya ada di rumah, ada yang bisa dibantu
jeung?
Sabil: ohh tidak, ini saya kebetulan ada waktu luang.. saya ingin berkunjung ke
rumah jeng ulfah
Ulfah: ohh iya boleh jeng, sini datang saja.. saya tunggu ya jeng
Setelah diltelfon akhirnya ulfah bisa untuk diajak bertemu, dan akhirnya setelah
mendapat persetujuan dari ulfah, keesokan harinya sabil pun berangkat menuju
rumah ulfah
KEESOKAN HARINYA
Sabil: oh iya terimakasih jeng, alhamdulillah baik,aduh udah lama yah kita tidak
bertemu
Ulfah: adduhhhh... iya jeng yaampun, ini cobain coklat dari italia oleh oleh
kemarin
Sabil: aduhh iya, saya cobain yaa.. adduhh enak sekali jeng
Tiba-tiba datanglah anaknya Ulfah yang bernama Rinda, dia adalah sosok anak
perempuan yang cantik, baik, lucu, serta penurut kepada orang tua.
Rinda : Mama….Mama….
Ulfah : Ih ko anak mama cemberut, ih jangan gitu sayang masa anak pintar mama
cemberut. Ehiya ini ada tante, ayo ucapkan salam dulu ke tante.
Ulfah : Tuh namanya bagus kata tante, bilang apa sayang buat tante? Bilang
“terima kasih tante”
Ulfah : Aduh maaf ya jeng, kalo udah kangen papanya suka jadi gini.
DIkarenakan Sabil melihat bahwa Ulfah sedang kerepotan dengan anaknya, sabil
pun berpamitan pulang, karena tidak enak jika terus berlama-lama.
Sabil: jeng aduh sudah sore nih, saya kebetulan mau reuni SMA
Sementara itu dilain waktu Ruby dan Asti adalah teman dari kecil dan mereka
jarang bertemu ketika si A ingin bertemu dengan si Asti, Ruby tersebut tidak
membuat janji terlebih dahulu dan langsung pergi ke rumah Asty.
TIDAK SOPAN
Asti: Aduh jeng maaf saya tidak ada apa apa, ini hanya ada kue, silahkan dicoba
jeng..
Ruby: Ah jeng saya kurang suka kue itu, saya minum aja yaa jeng
15
Asti: Iya jeng silahkan..
Asti: Aduhh jeng mohon maaf saya kebetulan hari ini ada reuni SMA, jadi tidak
bisa lama lama.. maaf yaa jeng.
Ruby: Iya jeng tidak apa apa (sambil bersalaman dan pulang)
Setelah itu Ruby langsung pulang, dia masuk dan keluar seenaknya tanpa
memikirkan perasaan si Asti sang pemilik rumah.
BAB IV
PENUTUP
16
4.1 Kesimpulan
Bertamu ataupun menerima tamu adalah suatu hal yang biasa kita
lakukan sebagai makhluk sosial. Makhluk sosial adalah makhluk yang
saling membutuhkan satu sama lain.
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://diahwinarni.blogspot.co.id/2013/05tata-cara-bertamu-dan-menerima-
tamu.html 17
https://hannabahagianna.blogspot.co.id/2012/01/etika-bertamu.html
https://www.scribd.com/doc/101120860/Etiket-Bertamu-Dan-Menerima-Tamu