Kelompok 2:
1. David R.Lempadeli
2. Fandi Jherio Manat
3. Fransiska Raimanus
4. Intan Maharani
5. Maria Christiana Pele Ega
6. Medi Ananda Rohi
7. Michael J. Dangga Limu
8. Paulin Greistya Seo Sola Dopo
9. Pigsy Angelyn Pian
10. Sancho Valentino Lolang
11. Umi Sakinah S. Tokan
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Produk Pariwisata dan Hospitality Industri” tepat
waktu. Makalah “Produk Pariwisata dan Hospitality Industri” disusun guna memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Manajemen Pariwisata di Universitas Nusa Cendana.
Penulis
Dafrar Isi
Daftar Isi…………………………………………………………………………………...ii
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………..…..1
A. Latar Belakang………………………………………………………………......…1
B. Rumusan Masalah………………………………………………….……….……...1
C. Tujuan Masalah……………………………………………….……….…………...2
Bab II Pembahasan…………………………………………………….……….…………..3
A. Atraksi Alam Pantai/Laut……………………………………….……….…………3
B. Atraksi Alam Pegunungan. ……………………………………….………..………3
C. Atraksi Budaya. …………………………………………………….………...…….4
D. Fasilitas Pokok. ………………………………………………………….………….5
E. Fasilitas Penunjang. ………………………………………….………….…………..6
F. Fasilitas Pelengkap. ……………………………………………….…….…………..7
G. Akses Informasi. …………………………………………………….………………8
H. Akses Tempat Akhir Perjalanan.……………………………………………………12
I. Pengertian Hospitality Industri Dan Karakteristik Service Dalam Hospitality
Industri.......................................................................................................................12
Kesimpulan………………………………………………………………....…………..…..18
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………..…..21
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan
sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli
daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi
pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan
ekonomi. Perkembangan pariwisata juga mendorong dan mempercepat pertumbuhan
ekonomi. Kegiatan pariwisata menciptakan permintaan, baik konsumsi maupun
investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan
Keberhasilan pengembangan sektor kepariwisataan, berarti akan meningkatkan
perannya dalam penerimaan daerah, dimana kepariwisataan merupakan komponen
utamanya dengan memperhatikan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti
jumlah obyek wisata yang ditawarkan, jumlah wisatawan yang berkunjung baik
domestik maupun internasional dan tingkat hunian hotel.
Majunya industri pariwisata suatu daerah sangat bergantung kepada jumlah
wisatawan yang datang, karena itu harus ditunjang dengan peningkatan pemanfaatan
Daerah Tujuan Wisata (DTW) sehingga industri pariwisata akan berkembang dengan
baik. Negara Indonesia yang memiliki pemandangan alam yang indah sangat
mendukung bagi berkembangnya sektor industri pariwisata di Indonesia. Sebagai
Negara kepulauan, potensi Indonesia untuk mengembangkan industri pariwisata
sangatlah besar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja keterkaitan pada atraksi alam pantai/laut?
2. Apa saja keterkaitan pada atraksi alam pegunungan?
3. Apa saja keterkaitan pada atraksi budaya?
4. Apa saja fasilitas pokok?
5. Apa saja fasilitas penunjang?
6. Apa saja fasilitas pelengkap?
7. Bagaimana akses informasi?
8. Bagaimana akses tempat akhir perjalanan?
9. Apa pengertian Hospitality Industri dan bagaimana karakteristik service dalam
hospitality industri?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui keterkaitan pada atraksi alam pantai/laut.
2. Untuk mengetahui keterkaitan pada atraksi alam pegunungan.
3. Untuk mengetahui keterkaitan pada atraksi budaya.
4. Untuk mengetahui fasilitas pokok.
5. Untuk mengetahui fasilitas penunjang.
6. Untuk mengetahui fasilitas pelengkap.
7. Untuk mengetahui akses informasi.
8. Untuk mengetahui akses tempat akhir perjalanan.
9. Untuk mengetahui pengertian Hospitality Industri dan karakteristik service dalam
hospitality industri.
BAB II : PEMBAHASAN
(Edward Inskeep 1991), ada lima unsur penting yang melekat pada suatu objek wisata
Pantai/Laut yaitu: Dayatarik, Prasarana Wisata, Sarana Wisata, Infrastruktur,
Masyarakat, Lingkungan.
1) Kegiatan (act) dan obyek (artifact) yang merupakan atraksi itu sendiri harus dalam
keadaan baik.
2) Karena atraksi wisata itu harus disajikan dihadapan wisatawan, maka cara
penyajiannya (presentasinya) harus tepat.
3) Atraksi wisata adalah terminal dari suatu mobilitas spasial, yaitu
akomodasi,transportasi dan promosi serta pemasaran.
4) Keadaan di tempat atraksi harus dapat menahan wisatawan cukup lama.
5) Kesan yang diperoleh wisatawan waktu menyaksikan atraksi wisata harus
diusahakan supaya bertahan selama mungkin.
C. Atraksi Budaya
Atraksi Budaya adalah berbagai bentuk pertunjukan dan/atau tontonan karya dan hasil
karya seni, adat istiadat/tradisi, tata cara upacara keagamaan yang unik dan menarik
yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan untuk memperoleh nilai lebih
atau keuntungan.
Di destinasi wisata tersebut, wisatawan akan merasakan dan mempelajari berbagai
kebudayaan tertentu. Adanya cultural tourism dapat dimanfaatkan sebagai objek daya
tarik wisatawan yang dapat melestarikan warisan budaya.
Di dalam cultural tourism terdapat 12 unsur kebudayaan yang dapat menjadi daya
tarik bagi wisatawan untuk datang berkunjung. Berikut di bawah ini unsur-unsur
kebudayaan yang dapat menarik kedatangan wisatawan.
D. Fasilitas Pokok
Berikut fasilitas pokok yang harus ada pada suatu tempat wisata :
1) Tersedianya Fasilitas Toilet yang Memadai
Untuk setiap tempat wisata sudah seharusnya memiliki toilet yang memadai.
Bukan hanya dari segi jumlahnya yang banyak, namun juga harus terawat
kebersihannya agar wisatawan nyaman menggunakannya. Karena pada
kenyataannya banyak sekali destinasi wisata yang menyediakan toilet dengan
kondisi yang memprihatinkan, atau dalam kata lain tidak bersih dan tidak terawat.
Memiliki tim yang mengatur kebersihan toilet, sudah seharusnya dimiliki oleh
tempat wisata. Pihak pengelolalah yang wajib mengatur mengenai kebersihan dari
fasilitas paling penting di destinasi wisata ini. Ketika toilet bersih dan wangi,
pengunjungpun merasa nyaman untuk berlama-lama di tempat tersebut.
2) Tersedianya Tempat Sampah
Ketersediaan fasilitas tempat sampah di lokasi wisata, sampai saat ini masih
menjadi catatan penting bagi pengelola tempat wisata. Seperti yang kita ketahui,
permasalahan sampah di tempat wisata masih menjadi hal penting yang perlu
diatasi. Banyak sekali ditemukan sampah-sampah plastik yang dibuang ke
sembarang tempat.
Bahkan untuk tempat wisata alam seperti laut, banyak sekali ditemukan sampah
plastik yang dibuang ke laut. Jika dibiarkan terus-menerus hal tersebut dapat
mencemari laut. Apabila laut tercemar, maka akan berdampak besar pada
rusaknya ekosistem laut. Oleh sebab itu, kesadaran membuang sampah pada
tempatnya dan mengurangi penggunaan sampah plastik harus terus digalakkan.
3) Tersedianya Fasilitas Ramah Difabel
Seluruh destinasi wisata merupakan tempat umum yang bisa dikunjungi oleh siapa
saja, termasuk bagi teman difabel. Namun ketersediaan fasilitas penunjang bagi
difabel di destinasi wisata masih kurang. Sehingga diperlukan upaya untuk
menciptakan tambahan fasilitas di setiap destinasi wisata yang ramah difabel.
Mulai dari adanya petugas yang mengusai bahasa isyarat hingga toilet khusus
difabel. Bahkan peraturan mengenai fasilitas difabel terkait toilet juga telah diatur
oleh pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
(Permen PU) Nomor 60 Tahun 2006. Dengan adanya fasilitas ramah difabel ini,
diharapkan dapat memberikan kemudahan, kenyaman, serta keselamatan bagi
teman difabel.
E. Fasilitas Penunjang
Ketersediaan Ruang Hijau
Adanya ruang hijau di tempat wisata juga akan membantu meyediakan udara yang
sejuk dan asri di sekitar tempat wisata. Hal itu juga merupakan upaya untuk
menjaga kelestarian alam sekitar. Banyaknya tumbuhan dan tanaman hijau dapat
memberikan pengaruh positif bagi lingkungan sekitar. Ruang hijau ini akan
diletakkan pada titik-titik tertentu di sekitar tempat wisata agar memberikan
sirkulasi udara yang baik.
Saat ini sudah banyak daerah yang membangun ruang hijau di pusat kota. Ruang
hijau tersebut bisa berupa taman kota hingga hutan kota yang amat bermanfaat
untuk pengunjung wisata di kota tersebut. Bisa juga dimanfaatkan untuk aktivitas
warga lokal.
a) Tersedianya Tempat Ibadah
Fasilitas yang tidak kalah penting yang harus ada di lokasi wisata adalah tempat
ibadah, misalnya saja seperti masjid atau mushola. Dengan adanya mushola ini
dapat membantu pengunjung muslim yang akan menunaikan ibadah. Mushola
yang tersedia di tempat wisata inipun juga harus dijaga kebersihannya, mulai dari
tempat mengambil air wudhu hingga karpet yang digunakan di dalam mushola
atau masjid.
b) Terdapat Akses yang Mudah
Fasilitas selanjutnya adalah ketersediaan akses yang mudah bagi para wisatawan.
Misalnya saja kondisi jalan yang baik sehingga nyaman dan memudahkan
pengunjung untuk sampai ke tempat wisata tersebut. Kemudian lahan parkir resmi
yang luas untuk kendaraan roda empat dan roda dua. Bisa juga dengan
disediakannya angkutan umum yang membawa wisatawan dari tempat parkir
menuju spot tertentu yang diinginkan.
c) Tersedianya Area Food Court
Area wisata yang di dalamnya tersedia area makanan atau food court, maka akan
semakin lengkap. Biasanya wisatawan yang datang berkunjung, setelah selesai
berkeliling tempat wisata akan merasakan haus atau lapar. Untuk itu, tersedianya
fasilitas food court ini dapat membantu bagi para wisatawan yang ingin makanan
maupun bersantai di area kuliner tersebut.
F. Fasilitas Pelengkap
Menurut Jurnal Destinasi Pariwisata ISSN: 2338-8811 Vol. 2 No. 1, 2014 yang
berjudul Perencanaan Fasilitas Pariwisata (Tourism Amenities) Pantai Pandawa Desa
Kutuh Kuta Selatan Badung, fasilitas pelengkap yang diinginkan adalah sebagai
berikut :
Penginapan karena berdasarkan hasil kuesioner menginginkan pembangunan
penginapan yang tentunya menyesuaikan dengan keadaan kawasan Pantai
Pandawa.
Kios-Kios, ini berupa Artshop karena kebutuhan wisatawan akan artshop sangat
tinggi.
Kantor Penataan Kawasan Pantai Pandawa, sebelumnya Kantor Penataan
Kawasan Pantai Pandawa menjadi satu bangunan dengan wantilan, dan di sketsa
di atas Kantor Penataan Kawasan Pantai Pandawa akan dipindah dan dibangun di
tanah kosong belakang kios-kios.
Restaurant/ rumah makan, saat ini restaurant di Pantai Pandawa baaru ada satu,
dan sisanya adalah kios-kios kecil.
Gasebo, saat ini di Pantai Pandawa hanya berada di ujung-ujung Barat dan Timur
dan itupun sangat jauh dijangkau oleh wisatawan, maka akan ditambahkan lagi
gazebo ketika memasuki area pesisir pantai.
Tempat peristirahatan nelayan rumput laut, saat ini berada pada di pesisir pantai,
belakang kios-kios, sehingga pemandangan ini kurang menarik dilihat oleh
wisatawan, untuk itu direncanakan peristirahatan nelayanan rumput laut dibuatkan
suatu area khusus di belakang tempat pembuatan hasil rumput laut.
Tourist information, di Pantai Pandawa belum ada, karena tourist information ini
sangat penting keberadaannya dalam suatu kawasan sebagai pusat informasi,
maka tourist information ini akan dibangun di sebelah wantilan, yang terdapat titik
bulat pada sketsa, begitu memasuki area pantai.
G. Akses informasi
Pariwisata Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (E-Tourismn)
Dunia pariwisata merupakan salah satu sektor penghasil devisa yang memiliki potensi
sangat besar untuk terus dikembangkan.Sektor pariwisata saat ini semakin
berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan berwisata,
pariwisata sangat berhubungan dengan pola kehidupan masyarakat modern. Semakin
tinggi tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan seseorang maka kebutuhan dirinya
untuk berwisata akan semakin besar.
Sektor pariwisata sudah menjadi sektor ekonomi yang akan ikut berkembang seiring
dengan kemajuan dan dinamika masyarakat duniasehingga tidak mengherankan jika
berbagai Negara salah satunya Negara Indonesia menjadikan Pariwisata sebagai
tumpuan sumber penggerak ekonomi negaranya. Keberhasil pengembangan sektor
pariwisata tidak hanya bergantung dari seberapa banyak destinasi yang
dimiliki,keindahan alam, kealamian, keunikan tradisi atau budaya saja namun yang
jauh lebih penting adalah kualitas sumber daya manusia yang berperan dalam
manajemen kepengelolaannya dan informasi pariwisata yang dikelola dengan
teknologi informasi yang sesuai.
Salah satu faktor yang menghambat atau mempercepat laju kegiatan pariwisata adalah
pola promosi dan system pengelolaan informasi yang berdampak pada dikenal atau
tidak dikenalnya suatu objek wisata,kemudahan dalam memperoleh tujuan berwisata,
kemudahan akses menuju lokasi wisata, manfaat yang didapat selama berwisata,
ketersediaan transportasi, sarana dan prasarana fasilitas pengunjung serta keunikan
objek, budaya, kearifan lokal masyarakat dan trend berwisata . Informasi yang ada
akan sangat menentukan wisatawan dalam menentukan pilihan pola kegiatan atau
lokasi wisatanya.
Teknologi informasi adalah suatu metode atau alat yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun dan menyimpan, memanipulasi
data dengan berbagai cara dan metode untuk menghaslkan informasi yang berkualitas
yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu dan sangat berpengaruh dalam
menentukan suatu keputusan
Perkembangan teknologi sangatlah memiliki sejarah yang panjang , namun dampak
yang sangat dirasakan kini atas perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
adalah perkembangan dunia Internet yang dapat menggerakan informasi dengan
sangat cepat.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat mengevolusi
perkembangan industry pariwisata,dengan TIK informasi dan komunikasi dapat
dilakukan dengan sangat cepat,tepat dan akurat, mampu mengurangi kesalahan yang
dilakukan manusia (reduce human error), sebagai contoh kemunculan aplikasi-
aplikasi perjalanan berbasis Internet Tourismn Information yang bergabung dengan
E-commerce seperti Traveloka, Alibaba.com, Torifago, sebagai progam piranti lunak
Transport-Acomodation-Information Sistem. Dengan menggunakan software tersebut
informasi mengenai harga tiket, harga kamar hotel/penginapan, ketersediaan
akomodasi, kepastian pemesanan, informasi wisatawan yang akan datang ,
kemudahan pemesanan hotel maupun tiket transportasi di situasi kapanpun dan di
manapun dapat terpenuhi. Kemudahan tersebut akan membuat wisatawan merasa
senang dan mengakibatkan jumlah pergerakan dan kedatangan wisatawan terus
meningkat.
Perkembangan TIK juga sangat membantu dalam membuka informasi atau
memperkenalkan destinasi-destinasi baik yang telah terkenal ataupun masih sangat
baru terhadap calon atau wisatawan yang telah tiba, memperkenalkan keunikan
kebudayaan , kearifan lokal masyarakat di sekitar destinasi. Pergerakan informasi
yang sangat luwes juga berdampak pada menyeluruhnya pergerakan wisatawan.
Sebagai contoh,kemudahan informasi yang didapatkan wisatawan atau calon
wisatawan dari media sosial seperti Facebook,Twitter,Path, Instagram dan tulisan-
tulisan berupa artikel lepas atau informasi resmi di sosial media dan Internet
mengenai Wisata Derah Istimewa Yogyakarta (DIY) sangat membantu dalam
penyebaran wisatawan ke segala penjuru destinasi yang ada di DIY .
Dengan pemahaman yang diperoleh wisatawan atas lokasi-lokasi wisata di kota
Jogjakarta secara lebih luas, wisatawan tidak akan terpaku pada destinasi-destinasi
terkenal atau yang telah di beri label secara umum sebagai Destinasi Ikonik Kota
Jogja seperti Prambanan,Borodudur, Malioboro,Keraton dan lain-lain.
Wisatawan dapat bergerak menuju destinasi destinasi selain destinasi “Ikonik”
tersebut menuju destinasi yang awalnya tidak tersentuh karena kurangnya informasi.
Dampak dari itu semua, menciptakan pengalaman baru dari wisatawan, yang akan
disenangi dan menanamkan sugesti untuk kembali lagi membawa sanak saudara atau
kerabat yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Peningkatan jumlah kunjungan serta pemerataan pergerakan wisatawan sekali lagi
pada akhirnya akan sangat menngerakan ekonomi daerah dan akhirnya peningkatan
devisa Negara. Dari uraian di tas dapat kita pahami bahwa E-Tourismn merupakan
perpaduan dari E-commerce dan Tourismn Information serta manfaatnya pada badan-
tubuh kepariwisataan ataupun Ekonomi.
Konsep E-Tourismn
Pada hakekatnya internet memiliki peran yang tidak terpisahkan dalam perkembagan
tknologi terutama di bidang pariwisata,Internet menjadi solusi yang ditawakan untuk
mempermudah pengembangan pariwisata. Lewat internet banyak hal yang adapat
diakses secara mudah, informasi yang ada dapat dijadikan landasan kebijakan yang
strategis dan perubahan konsep inovasi pariwisata yang lebih efektif.
Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi pada promosi dan penjualan
pariwisata,.
Kemudahan Informasi (E-Tourismn Information)
Wisatawan kini tidak lagi sabar menunggu informasi wisata yang dulu diberikan oleh
Biro Jasa atau Organisasi yang memegang kepentingan, mereka lebih aktif dalam
mencari informasi mengenai destinasi yang diinginkan. Untuklah itu para penggerak
kepariwisataan Indonesia menyediakan web-web ataupun page-page di dunia internet
guna memnuhi hasrat wisatawan tersebut.
Contoh : Web Kepariwsataan “Wonderful Indonesia”, Visit Jogja, Explore Jogja,
Maindikota, Jatengeksis dan lain-lain
Sistem kepariwisataan berbasis E-tourismn dengan penekanan pada Online Booking-
Online Shopping
Industri pariwisata berbasis E-Tourismn Information banyak melakukan kerja sama
dengan E-commerce atau E-bussines dan menghasilkan jasa-jasa pemesanan tiket,
pemesanan hotel, pemesanan transportasi , pemesanan tiket destinasi dan pemesanan
bentuk perjalanan online.
Contoh : Traveloka, Torifago, dan Alibaba.com
Kendala Dalam Penerapan E-Tourismn
Penganggaran selalu menjadi menjadi kendalam dalam mempersiapkan data informasi
dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Pengadaan,pemeliharaan
dan pengelolaan data pariwisata menggunakan media internet membutuhkan biaya
yang cukup besar, tidak hanya pembiayaan untuk perangkat kerasdan lunak, tetap
juga biaya pengadaan informasi pariwisata yang relevan adan akurat, mengingat data
pariwisata itu selalu dinamis.
Kendala lain adalah sosial budaya terutama bagi bangsa Indonesia karena kalau
menggunakan internet maka interaksi antar manusia menjadi berkurang. Hal ini akan
menimbulkan kecanggungan bagi sebagian besar masyarakat, apalagi penggunaan
Teknologi Informasi bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia masih merupakan
hambatan. Hanya sebagian kecil masyarakat Indonesia yang biasa berinteraksi dengan
internet dan umumnya adalah masyarakat usia muda.
Kendala lain adalah soal keamanan dimana masyarakat kita biasanya setelah
membayar sesuatu maka akan langsung menerimanya, atau malahan kalau mungkin
berhutang dulu. Dengan adanya internet maka uang akan ditagih lebih dulu melewati
kartu kredit yang bersangkutan, sedangkan produk baru diberikan belakangan. Hal
seperti ini akan menimbulkan keraguan karena timbul perasaan tidak aman.
Kesimpulan
1. Atraksi Alam Pantai/Laut
Pantai/laut adalah merupakan tempat wisata bahari. Secara garis besar atraksi
pantai/laut biasanya melibatkan tiga unsur pokok yaitu: manusia, tempat dan waktu.
2. Atraksi Alam Pegunungan
Salah satu atraksi wisata gunung yaitu wisata perkebunan, karena umumnya tanah di
daerah pegunungan terbilang sangat subur dan cocok untuk ditumbuhi tanaman.
Wisata perkebunan yang saat ini sedang terkenal adalah kebun teh dan kebun bunga.
Selain atraksi wisata perkebunan, wisata gunung yang sangat digemari oleh berbagai
kalangan saat ini, yakni outbound. Outbound adalah istilah yang dipakai untuk
kegiatan luar ruangan dengan menggunakan wahana atau metode permainan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keberanian, kerja sama, soft skill serta
mengasah keterampilan.
3. Atraksi Budaya
Atraksi Budaya adalah berbagai bentuk pertunjukan dan/atau tontonan karya dan hasil
karya seni, adat istiadat/tradisi, tata cara upacara keagamaan yang unik dan menarik
yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan untuk memperoleh nilai lebih
atau keuntungan.
4. Fasilitas Pokok yang harus ada pada suatu tempat wisata :
Tersedianya Fasilitas Toilet yang Memadai
Tersedianya Tempat Sampah
Tersedianya Fasilitas Ramah Difabel
5. Fasilitas Penunjang
Ketersediaan Ruang Hijau
Tersedianya Tempat Ibadah
Terdapat Akses yang Mudah
Tersedianya Area Food Court
6. Fasilitas Pelengkap
Menurut Jurnal Destinasi Pariwisata ISSN: 2338-8811 Vol. 2 No. 1, 2014 yang
berjudul Perencanaan Fasilitas Pariwisata (Tourism Amenities) Pantai Pandawa Desa
Kutuh Kuta Selatan Badung, fasilitas pelengkap yang diinginkan adalah sebagai
berikut :
Penginapan karena berdasarkan hasil kuesioner menginginkan pembangunan
penginapan yang tentunya menyesuaikan dengan keadaan kawasan Pantai
Pandawa.
Kios-Kios, ini berupa Artshop karena kebutuhan wisatawan akan artshop sangat
tinggi.
Kantor Penataan Kawasan Pantai Pandawa
Restaurant/ rumah makan
Gasebo
Tempat peristirahatan nelayan rumput laut, saat ini berada pada di pesisir pantai,
belakang kios-kios, sehingga pemandangan ini kurang menarik dilihat oleh
wisatawan, untuk itu direncanakan peristirahatan nelayanan rumput laut dibuatkan
suatu area khusus di belakang tempat pembuatan hasil rumput laut.
Tourist information, di Pantai Pandawa belum ada, karena tourist information ini
sangat penting keberadaannya dalam suatu kawasan sebagai pusat informasi,
maka tourist information ini akan dibangun di sebelah wantilan, yang terdapat titik
bulat pada sketsa, begitu memasuki area pantai.
7. Akses informasi
Pariwisata Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (E-Tourismn)
Dunia pariwisata merupakan salah satu sektor penghasil devisa yang memiliki potensi
sangat besar untuk terus dikembangkan.Sektor pariwisata saat ini semakin
berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan berwisata,
pariwisata sangat berhubungan dengan pola kehidupan masyarakat modern. Semakin
tinggi tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan seseorang maka kebutuhan dirinya
untuk berwisata akan semakin besar.
8. Akses Tempat Akhir Perjalanan
Akses pariwisata di Indonesia masih harus diperbaiki terutama aksestransportasi dan
telekomunikasi karena merupakan pendukung utama pertumbuhan sektor pariwisata
baik transportasi udara, laut, dan darat.
Transportasi udara
Transportasi laut
Transportasi Darat
Akses telekomunikasi
9. Pengertian Hospitality dan Karakteristik Service dalam Hospitality Industri
Pengertian Hospitality
Hospitality berasal dari kata “hospes” yang berarti tamu. Hospitalitas berarti sikap
sebagai tuan rumah yang baik. Sering diartikan sebagai keramah-tamahan orang yang
suka menjamu, akrab dan dapat menciptakan suasana santai (Henri J.M. Nouwen).
Hospitality dalam pengertian ini dimaknai sebagai bentuk kata kerja.
Karakteristik Service dalam Hospitality Industry
a) Tangible
b) Intangibility
c) Immovability
d) Simultaneity
e) Heterogeneity
f) Perishability
g) Inseparability
Daftar Pustaka
https://www.kompasiana.com/bedjoradmila/5516e5e8813311e060bc60cb/pengembangan-ekowisata-
pantai
http://eprints.ums.ac.id/57490/2/BAB%20I.pdf