Anda di halaman 1dari 3

Esensi Takjil pada Bulan Ramadhan

Nabi Muhammad SAW bersabda: artinya adalah menyegerakan atau


penyegeraan. Hal ini sesuai dengan hadits
“Barang siapa yang berpuasa pada
Nabi Muhammad SAW :
bulan Ramadhan dengan penuh keimanan
dan ikhtisab (mengharap ridha dan pahala “Manusia senantiasa dalam
dari Allah) akan diampuni dosa-dosanya keadaan baik selagi mereka menyegerakan
yang telah lalu.” (H. R. Bukhari Muslim). berbuka.” (H. R. Jamaah).

Sebagaimana yang disebutkan Berdasarkan hadits tersebut, kita


dalam hadits dari Abu dianjurkan untuk menyegerakan berbuka
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, puasa. Hal ini dikarenakan tubuh tidak
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa mendapatkan makanan selama sehari
sallam bersabda, “Orang yang berbuka penuh. Sehingga ketika waktu berbuka
puasa mempunyai dua kebahagiaan yang telah tiba, kita dianjurkan untuk sesegera
bisa ia rasakan; kebahagiaan ketika ia mungkin mengonsumsi makanan yang
berbuka dan kebahagiaan ketika ia baik. Jenis makanan yang dianjurkan oleh
bertemu dengan Rabb-nya karena puasa Nabi Muhammad SAW saat berbuka
yang dilakukannya.” (HR. Bukhari dan adalah jenis makanan yang manis,
Muslim) sebagaimana dalam Hadits beliau:

Marhaban ya Ramadhan. “Apabila seseorang diantara kalian


berbuka, hendaknya ia berbuka dengan
Bulan Ramadhan telah tiba, bulan
buah kurma, sesungguhnya buah kurma itu
yang dinantikan oleh seluruh umat Islam
mengandung berkah. Apabila ia tidak
di dunia karena keutamaan dan keberkahan
menemukan buah kurma, hendaknya ia
yang ada di dalamnya. Dalam
berbuka dengan air, sesungguhnya air itu
pelaksanaannya, bulan Ramadhan telah
menyucikan.” (H. R. Ahmad).
memberikan sedikit banyak perubahan
pada kehidupan umat muslim di segala Buah kurma yang dianjurkan oleh
aspek. Diantaranya adalah aspek perilaku nabi ternyata mengandung gizi dan nutrisi
dan pola makan. Hal tersebut ditandai yang cukup banyak serta memiliki
dengan adanya kebiasaan menyantap takjil beberapa khasiat yang telah terbukti dalam
saat berbuka puasa. Takjil dalam bahasa beberapa penelitian. Di dalam setiap 100
Arab berasal dari kata “takjilun” yang gram kurma terkandung sekitar 74,97 gram
karbohidrat yang menjadi kandungan tidak keras lagi, empuk, warna buah
utama gizi di dalam kurma dengan kecoklatan, rasanya manis, buah kurma
persentase 58% dari seluruh kandungan yang masak belum dijemur. Buah kurma
kurma, selain itu juga terkandung energi bisa dimakan dalam keadaan kering
sebesar 277 kkal. Tidak kalah pentingnya, maupun segar.
kurma juga mengandung serat makanan
Meskipun dalam hadits Rasulullah
yang sangat baik untuk sistem pencernaan
menganjurkan untuk menyegerakan
dan kurang dari 1% total lemak yang ada
berbuka dengan kurma, namun sebagian
di dalam kurma 100 gram (Sumber: USDA
Ulama’ menganjurkan untuk
National Nutrient Database). Buah kurma
menggantinya dengan sesuatu yang manis
memiliki berbagai kandungan yang
apabila tidak ditemukan kurma. Hal ini
bermanfaat untuk tubuh, seperti asam
dikarenakan sesuatu yang manis itu
salisilat, kalium, serat, vitamin, dan
semakna dengan kurma.
berbagai mineral. Kandungan kurma
tersebut sangat sejalan dengan anjuran Sedangkan dari segi kesehatan, kita
nabi untuk memulai berbuka puasa dengan dianjurkan memakan sesuatu yang manis
buah kurma yang ternyata memiliki disaat berbuka puasa. Hal ini dikarenakan
banyak kandungan gizi dan nutrisi yang gula darah menurun disaat jeda waktu
baik untuk tubuh. makan, sedangkan ketika berpuasa jeda
waktu makan semakin panjang. Hal ini
Memilih buah kurma tidak
tentu saja menyebabkan gula darah
sembarangan asal membelinya, tentunya
semakin menurun. Namun, kondisi seperti
buah kurma sendiri mempunyai jenis dan
ini dikompensasi oleh hormon glukagon
macam yang berbeda. Jenis buah kurma
yang akan memecah glikogen (simpanan
bagus adalah buah kurma yang dari
glukosa) menjadi gula darah kembali,
madinah atau sering disebut kurma ajwa
sehingga gula darah dijaga nilai
atau kurma nabi. Buah ini mempunyai
normalnya. Hormon ini tidak seterusnya
lima fase perkembangan. Berdasarkan
dapat menjaga nilai normal glukosa darah.
beberapa literatur buah kurma yang baik
Jumlah glukosa akan terus berkurang
dikonsumsi adalah buah kurma pada fase
karena dimanfaatkan untuk beraktifitas
ar-rutab, dimana fase ini keadaan buah
selama kita berpuasa. Oleh karena itu, saat
kurma sudah matang sempurna, dengan
berbuka sebaiknya diawali dengan
bobot buah, kadar gula, dan padatan yang
makanan yang manis karena zat glukosa
maksimal, ciri-cirinya daging buahnya
yang terkandung lebih cepat diserap oleh
tubuh, dari pada mengonsumsi karbohidrat dari masyarakat muslim di dunia
yang memerlukan waktu lama untuk khususnya di Indonesia. Hal ini terlihat
menjadi molekul glukosa, kandungan dari semakin banyaknya penjual-penjual
glukosa dalam kurma sendiri bisa makanan takjil yang sering berkumpul di
mengganti dengan cepat energi yang pinggir jalan. Cara ini tentu saja
hilang selama puasa, dasar itulah yang memberikan berkah dan rezeki tersendiri
diambil oleh nabi dalam hadistnya, agar pada bulan Ramadhan bagi sebagian
berbuka dengan tiga buah kurma dan air masyarakat.
putih
Sedangkan di lain pihak, takjil
Namun akhir-akhir ini takjil memberikan wadah untuk bersedekah. Hal
seringkali mengalami salah penafsiran. ini terlihat di sebagian besar masjid dan
Takjil diidentikkan dengan makanan mushola yang menyediakan takjil bagi
ringan atau hidangan pembuka yang para jamaah. Takjil tersebut diberikan
digunakan sebelum menyantap makanan secara gratis. Biasanya pihak masjid
berat. Takjil juga seringkali disamakan menyediakan makanan takjil dari kas
dengan kolak, makanan yang manis dan masjid yang memang sudah dianggarkan
makanan lain yang dianggap sebagai secara khusus atau mendapatkan donasi
makanan kecil padahal esensi dari dan santunan dari hamba-hamba Allah
pengertian takjil itu sendiri adalah yang sengaja menginfakkan harta mereka
merupakan sikap untuk menyegerakan untuk kepentingan umat.
berbuka puasa bukan dalam bentuk output
Takjil memang memiliki banyak
konkrit seperti makanan- makanan yang
nilai positif dan alangkah lebih baik lagi
disebutkan diatas. Takjil sudah terlanjur
jika ditafsirkan secara baik dan benar.
tersebar luas dengan pengertian dan
Semoga kita di bulan Ramadhan tahun ini
penafsiran yang salah. Saat ini istilah takjil
lebih baik daripada bulan Ramadhan
lebih identik sebagai sebuah hidangan
sebelumnya dan mendapatkan keberkahan
pembuka sebelum berbuka puasa, bukan
dengan menjalankan sunnah Nabi secara
sebagai sebuah sikap untuk menyegerakan
baik dan benar.
berbuka.

Terlepas dari salah atau tidaknya


masyarakat dalam menafsirkan makan
takjil, takjil sendiri sepertinya telah
menjadi sesuatu yang tidak dapat terlepas

Anda mungkin juga menyukai