K.D 3.7 Menemukan butir butir penting dari suatu buku pengayaan (nonfiksi) 4.7 Menyusun Laporan K.D 3.10 Menemukan buitir butir penting dari dua buku pengayaan ( nonfiksi) 4.10 Mengemukakan kesan pribadi terhadap salah satu buku ilmiah yang dibaca
Tujuan Pembuatan Laporan Buku:
1. Mendorong masyrakat agar giat membaca buku 2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memahami buku 3. Menunjang kegiatan belajar-menagajar Literasi
HIDUP SEHAT TANPA GLUTEN
Literasi I. Pendahuluan 1. Latar Belakang: Laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi K.D 3.7,4.7,3.10, dan 4.10 pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI tahun ajaran 2016/2017 SMAN 87 Jakarta.
2. Keterangan Teknis Buku :
a. Judul Buku : Hidup Sehat Tanpa Gluten b. Nama Pengarang : Lies Dahlia c. Tempat Terbit : Jakarta d. Penerbit : Elex Media Komputindo e. Tahun Terbit : 2014 f. Cetakan : Buku ini merupakan buku cetakan pertama g. Jumlah Halaman : 113 halaman h. Jumlah Bab : Buku ini terdiri dari 3 bagian dengan 12 bab i. Ukuran Buku : 21 cm x 14 cm Literasi II. Laporan Isi Buku
Bagian I. Dunia Bebas Gluten
Bab 1. Pendahuluan Gluten merupakan suatu zat yang sangat dekat dengan kehidupan manusia. Gluten lazim terdapat pada tanaman cereal sejenis gandum. Gluten pada tubuh manusia dianggap racun atau toksik. Stuktur protein beracun serupa Gluten juga ditemukan pada seral lain, seperti Barley dan Rye. Konsumsi sereal yang mengandung Gluten oleh manusia dimulai sekitar 10 ribu tahun yang lalu, menghadirkan evolusi pada DNA manusia yang meyebabkan timbulnya gangguan yang berhubungan dengan konsumsi Gluten, yang lazim disebut Gluten-Related Disorder. Permasalahn akibat konsumsi Gluten ini juga kerap dikaitkan dengan penyakit lainnya, seperti diabetes, lupus, kanker ataupun masalah lainnya seperti Schizophrenia, autisme, dan ADHD. Spektrum gejala yang menyertai permasalahan penolakan tubuh terhadap Gluten sangatlah lebar, sehingga salah diagnosis sangat mungkin terjadi. Spektrum gejala penolakan tubuh terhadap Gluten sering kali tumpang tindih dengan gejala penyakit lainnya, sehingga penanganan masalah ini menjadi lebih rumit. Ternyata kesulitan tidak berhenti sampai disini, tetapi berlanjut ke permasalahan gaya hidup, yaitu hidup bebas gluten. Literasi Bab 2. Gluten Gluten terdapat pada tanaman cereal atau grains, seperti biji gandum, yang memiliki komposisi stuktur utama yang terdiri dari protein komplek. Gluten tidak hanya ada pada gandum tetepi juga ditemukan di Rye dan Barley. Gluten adalah nama Latin untuk Glue, yang menyataka sifat lengket seperti lem, kental dan kenyal. Gandum atau tepung gandum sangat umum digunakan untuk makanan modern yang diproses. Gandum merupakan tanaman spesies hexaploid yang mampu memproduksi lebih dari 20 ribu jenis protein yang berbeda. Setiap jenisnya berpotensi sebagai racun pemicu respon antigen, yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang tubuhnya sendiri. Gandum dikelompokkan menjadi empat kategori berdasarkan kemampuannya melarut protein. Albumin terlarut pada air, globulin terlarut pada garam, gliadin terlarut pada alkohol, dan glutenin terlarut pada asam. Gluten merupakan stuktur protein yang mendominasi sekitar 75% komposisi protein yang ada pada gandum. Gluten terdiri atas duakelompok protein, yaitu gliadin dan glutenin. Gliadins menentukan sifat viscous dan glutenin menentukan sifat elastic. Tekstur dasar yang membentuk Gluten ditentukan oleh sifat dasar dari gliadins dan glutenin sehingga Gluten memiliki sifatyang disebut Viscoelastis, yaitu sifat yang menyatakan kemampuan merentang dan merenggang. Literasi Bab 3. Klasifikasi dan Penamaan Gluten- Related Disorder Gluten- Related Disorder merupakan kondisi umum tentang gangguan kesehtan akibat penolakan Gluten oleh tubuh. Salah satu kasus akibat Gluten-Related Disorder karena Auto-immune, adalah Celiac Disease. Celiac Disease merupakan immune-mediated entropati yang dipicu oleh konsumsi gluten. Celiac disease merupakan salah satu kelainan yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerang tubuhnya sendiri. Celiac Disease pada anak anak dapat mengakibatkan gagal tumbuh, tubuh pendek, serta timbulnya gejala neurologis , seperti hyperactiv, dan gangguan konsentrasi belajar. Celiac Disease merupakan salah satu kelainan yang umum terjadi di negara dengan populasi keturunan Eropa. Penderita Celiac Disease mengalami kerusakan villi, karena sistem kekebalan tubuh menyerang villi, sehingga permukaan villi menjadi halus atau botak. Akibatnya, penderita CD kerap mengalami kekurangan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Kekurangan nutisi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Saat tubuh mengalami defisiensi nutrisi, tubuh tidak dapat memproduksi cukup precursor tryptophan dan monamin yang diperlukan tubuh. Salah satu masalah kesehatan yang disebabkan oleh defisiensi nutrisi adalah anemia, karena defisiensi zat besi. Literasi
Bab.4 Mekanisme Diagnosis Gluten-Relted Disorder
Pengetahuan untuk mengidentifikasi pemicu gluten-related disorder sangatlah penting, agar dapat dilakukan penaganan yang semestinya. Telah jelas bahwa reaksi terhadap gluten tidak hanya diderita oleh penderita CD, karena seprktrum gluten-related disorder yang sangat luas. Ada banyak individu yang mengalami reaksi negatif terhadap konsumsi gluten. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan mendasar mengapa protein pada gandum dapat menjadi racun pada tubuh manusia. Saat ini gandum modern terus dikembangkan untuk mendapatkan kandungan gluten yang tinggi. Namun sangat disayangkan, karena tubuh manusia masih terlalu rapuh untuk dapat menerima efek racun yang ditimbulkan oleh protein gandum. Hal ini terjadi karena lemahnya adaptasi pada sistem pencernaan dan kekebalan tubuh manusia. Konsumsi gandum telah meningkat dalam beberapa dekade ini maka bukanlah hal yang tabu jika terjadi peningkatan epidemik gluten-related disorder. Literasi Bab.5 Definisi Bebas Gluten Pasien penderita Gluten- Related Disorder harus melakukan diet bebas gluten seumur hidupnya, tetapi hal tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Organisasi kesehatan dan pangan dunia, yaitu WHO dan FAO menetapkan batasan produk bebas gluten adalah 20 part per mill (ppm). Batasan tersebut diadopsi di Eropa dan Amerika. Pada konteks ini standar definisi gluten menurut WHO atau FAO adalah fraksi protein dari gandung, rye, barley, atau varietas persilangannya serta semua produk turunannya. Jenis protein gluten atau prolamin yang berasal dari gandum adalah gliadins, yang berasal dari rye adalah scalin, yang dari barley adalah hordein dan yang berasal dari oats adalah avenin. Literasi Bab. 6 Produk yang Mengandung Gluten Gluten lazim diproduksi secara massal. Proses pengolahan gluten secara massal digunakan untuk mendapatkan gluten yang bebas pati. Gluten hasil pemurnian tersebut digunakan pada berbagai produk makanan maupun nonmakanan. Gluten gandum lazim ditemukan dipasaran dalam bentuk bubuk atau pellet.. Selain itu gluten juga lazim diperoleh dalam bentuk termodifikasi secara enzimatik yang dikenal dengan nama texturized wheat protein. Produk gluten hasil proses tersebut lazim digunakan sebagai pengkaya makanan (fortifying foods), penstabil busa ( foam stabilization) dan pendispresi lemak pada minuman berperisa buah. Gluten hasil proses juga terlibat di dalam proses pembentuka keJu darisusu ( cheese formation), pengganti putih telur, dan produk susu. Secara umum fungsi pada produk makanan atau nonpangan adalah sebagai zat penambah, zat pengisi , zat pelapis, zat pengikat, zat pemberi tekstur, pengental, penyerapan, dan sebagai agen untuk mengikat rasa dan warna. Literasi Bab 7. Gaya Hidup Bebas Gluten Di zaman ini hampir seluruh produk olahan mengandung gluten.. Mendapatkan makanan atau minuman bebas gluten merupakan tantangan tersendiri. Bagi orang tu ayang memiliki anak anak yang sensitif terhadap gluten, maka tantangan yang dihadapi akan jauh lebih besar. Anak anak snagat mudah teroda oleh kudapan yang mengandung gluten , seperti mi, kue, roti, dan biskuit. Pada situsai seperti ini pendampingan seluruh anggota keluargauntuk ikut serta diet bebas gluten sangat diperlukan. Diet bebas gliten harus dilakukan dengan kesadaran penuh dan perlu pendampingan dari anggota keluarga yang tinggal bersama dalam satu rumah. Tanpa dukungan dari anggota keluarga akan sangat sulit bagi penderita untuk melakukan diet bebas gluten. Terlebi diet bebas glutrn harus dilakukan seumur hidup. Karena hal itu, melakukan diet bebas gluten berarti juga melakukan perubahan gaya hidup, yaitu gaya hidup bebas gluten. Langkah yang bisa kita lakukan untuk melakukan diet bebas gluten adalah, kita hars menerima kenyataan jika kita memiliki gangguan gluten, pelajari jenis makanan yang menagandung gluten, kenali label makanan yang mengandung gluten, pelajari toko yang menjual produk bebas gluten, dan pelajari cara membuat makanan bebas gluten. Literasi Bagian 2. Dapur Bebas Gluten Bab 8. Bahan Produk Baking Pada saat berbicara tentang produk bakery , hal yang paling sulit dicapai adalah mendapatkan produk yang mengembang sempurna, tidak kempes dan tidak kempes setelah keluar dari panggangan. Peran produk gluten sangat penting unuk mendapatkan produk bakery yang sempurna. Hal berlaku khususnya untuk produk roti, karena untuk menghasilkan roti yang bagus diperllukan pembentukan struktur roti yang kokoh dan mengembang sempurna. Untuk dapat menghasilkan stuktur bakery yang baik diperlukan kecukupan kadar protein gluten sesuai peruntukkanya. Kandungan protein merupakan kunci utama yang perlu diketahui pada setiap kali pembelian tepung bergluten. Hal tersebut karena protein berhebungan dengan sifat kemampuan menyerap air serta menentukan struktur jaringan gluten. Kandungan protein gluten juga menentukan tekstur dan penampilan produk akhir. Pembuatan cake membutuhkan gandum dengan kadar protein sekitar 7 9 %, pastry atau kue kering memebutuhkan kadar protein sekitar 9 10%. Gluten gandum terdiri dari gliadin yang berfungsi memberikan struktur pada roti dan kekuatan untuk menahan gas hasil dari aktivitas ragi. Glutenin yang berfungsi memberikan alastis dan kekuatan untuk perenggangan pada adonan. Jadi gluten berfungsi sebagai pemberi kerangka roti , membuat adonan tidak mudah pecah saat digiling dan digilas serta menahan gas hasil fermentasi. Literasi Bab 9. Tepung Bebas Gluten Tepung terigu berasal dari gandum yang bersifat viskoelstis dan sifat tersebut tidak terdapat pada protein biji bijian lainnya. Karena itu perlu kombinasi dari berbagai macam tepung yang berasal dari padi padian yang menghasilkan tekstur yang mendekati tekstur tepung terigu. Fungsi padi padian atau grains yang utama adalah memberi tekstur kepadatan, terutama diberikan untuk jenis roti. Binding agent ditambahkan kedalam bebas gluten untuk membentuk ikatan mirip gluten, sehingga mampu menahan gelembung udara pada adonan. Biding agent sangat penting keberadannya pada baking bebas gluten. Biding agent merupakan satu bahan yang tidak dapat ditawar keberadaaanya. Tanpa binding agentsangat tidak mungkin untuk membuat bebas gluten yang dapat mengembang sempurna. Jenis grains yang biasa digunakan adalah tepung beras, tepung buckwheat, tepung sorghum, tepung millet, tepung teft, tepung amarant. Tepung pati yang dapat digunak adalah pati tapioka, pati jagung, pati mocaf. Sedangkan protein yang biasa di tambahkan untuk meningkatkan citarasa dan protein padaadonan adalah tepung almond, tepung kelapa, tepung kedelai Literasi Bab. 10 Tips Lainnya Makanan bebas gluten dapat lebih kering dibandingkan makanan bergluten. Karena hal itu adonan bebas gluten memerlukan cairan dna lemak yang lebih banyak dibandingkan adonan dengan tepung terigu. Kita dapat menghadirkan kelembapan pada makanan bebas gluten dengan menambahakan pure buah, selai, yogurt atau buttermilk. Pemberian guka palem atau madu dapat menambahkan kelembapan dan rasa. Tetapi kita perlu menyesyuaikan pemberian jumlah cairan pada penggunaan madu. Jangan lupa gunakan vanilla yang berkualitas baik. Ada beberapa tepung gluten yang rasanya terlalu kuat dan agak aneh, jadi penggunaan vanilla dapat menyamarkan rasa aneh tersebut. Setiap adonan bebas gluten memilii konsistensi yang berbeda dengan adonan bergluten. Adonan bebas gluten cenderung lebih lengket disebabkan karena adanya tambahan gum. Kertas roti kadang diperlukan saat membuat kukis, kerena resep adonan bebas gluten seringkali lembap bila dibandingkan dengan adonan bergluten. Seluruh peralaytan yang digunakan untuk membuat panganan bebas gluten harus dicuci dan dibersihkan dari sia- sia gluten yang menempel untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang. Semakin berat ting sensitifitas seseorang terhadap gluten maka, seluruh peralatan masak dan dapur yang digunakan harus steril. Literasi Bab 11. Penyimpanan Panganan bebas gluten cukup baik jika disimpan di dalam freezer. Sebelum disimpan pastikan bagi menjadi beberapa bagian yang cukup untuk sekali konsumsi. Bungkus rapat tiap bagian dengan plastik wrapping dan masukkan kedalam container kedap uadara, lalu bekukan. Saat Anda akan mengonsumsinya, keluarkan dan biarkan dalam suhu ruang sekitra 10 menit atau panaskan kembali sebentar, maka akan mendapati cake atau kue kering Anda dengan tekstur yang lebih baik. Penambahan butter cream sebelum dikonsumsi akan menambahkan kelembapan cake dan kue kering Anda. Begitu juga dengan roti, saat akan dikonsumsi biarkan terlebih dahulu dalam suhu ruang, lalu semprotkan air menggunakan spray saat Anda memanaskannya kembali. Literasi Bagian 3 Bab. 12 Resep Produk bebas gluten sebernarnya tidak terlalu sulit untuk dibuat, asalkan kita mengetahui triks dan tipsnya. Pembuatan makanan sejenis roti merupakan produk bebas gluten yang paling sulit dibuat, berbeda dengancake dan kue kering. Roti paling sulit dibuat karena membutuhkan kemampuan fungsi maksimal pengemabang dan binding agent agar dapat menghasilkan struktur dan arsa produk mirip produk bergluten. Resep roti Di resep ini tepung yang digunakan adalah tepung beras dan tapioka. Bahan dasar adonan rota tawar 2 cups tepung beras -1 sdt garam - mentega cair untuk olesan 1 cup tepung tapioka - 1 cup air hangat atau susu hangat 3 sdt xanthan gum - cup minyak sayur atau margarin cair 2 sdm rai kering - 1 sdt cuka apel Literasi Cara membuat : 1. Masukkan bahankering ke dalam mangkuk: tepung pati, tepung xanthan gum, baking powder, dan garam. Aduk hingga rata. 2. Pada wadah lain, larutkan gula dengan i cup air hangat, kemudian tambahkan ragi instant. Tunggu hingga berbuih kurang lebih 10 15 menir. 3. Selanjutnya maukan margarin cair dantelur. Kemudian kocok kurang lebih 1 menit. Dengan mixer pada kecepatan sedang, dan tambahkan cuka apel. 4. Masukkan cairan lagi ke dalam mangkuk yang berisi bahan kering. Tambahkan sisa air dan kocok dengan mixer pada kecepatan sedang selama menit, hingga tercampur rata. 5. Anda akan mendapati tekstur adonan yang lembek, tidak seperti adoan roti bergluten 6. Masukkan ke dalam loyang standar yang telah diolesi dengan mentega dan tepung jagung. Apapun ukuran loyang Anda pastikan untuk memasukkan adonan tidak lebih dari tinggi loyang. Hal tersebut dilakukan untuk memberi ruang adonan untuk mengembang. Literasi 7. Tunggu adonan mengembang hingga 1 kali volume awal sebelum dipanggang atau sekitar 1 jam. Tergantung pada suhu udara dan kelembapan udara tempat kita membuat roti. 8. Haluskan permukaan adonan dengan cara diolesi dengan mentega cair atau air. Kita bisamenggunakan jari kita yang sudah dibasahi air untuk meratakan permukaan adonan roti. 9. Panaskan oven hingga 180 derajat celcius, kemudian pangang adonan selama 40 45 menit. 10. Setelah matang, segera keluarkan dari loyang dan dinginkan di atas rak roti. Jangan biarkan roti berada di loyang karena uap air yang mengembun akan menyebabkan roti menjadi lembek. Kita dapat membuat roti manis dengan sama. Tetapi perlu diingat bahwa ikatan partikel tepung tidak sekuat gluten, sehingga jika isian keluar saat dipanggang maka hal tersebut merupakan hal yang wajar. Literasi III. Kesimpulan a. Cara pendekatan persoalan Cara pendekatan persoalan yang dikemukakan oleh penulis di dalam buku ini, sudah cukup baik. Tetapi, sangat disayangkan karena pendekatan persoalan di dalam buku ini tidak begitu mendetail, sehingga ruang lingkupnya masih sangat luas. Apabila ruang lingkup pembahasan dan pendekatan lebih spesifik, maka informasi yang ingin penulis sampaikan melalui buku ini akan lebih mudah ditangkap dan dipahami oleh pembaca. Pendekatan persoalan pada buku ini kurang sesuai dengan judul dari buku itu sendiri. Penjabaran yang dilakukan oleh penulis lebih banyak membahas mengenai zat yang dikandung oleh gluten dibandingkan bagaimana menjalankan hidup sehat tanpa gluten yang sesuai dengan dengan judul buku tersebut. b. Segi penyusunannya Dilihat dari segi penyusunan buku ini buku ini telah memiliki penyusunan yang cukup baik, namun untuk lebih terperinci ada beberapa bab yang sebetulnya dapat digabungkan dengan dengan bab sebelum atau sesudahnya, dengan pembuatan subjudul pada bab tersebut. Terdapat juga beberapa bab yang sebetulnya lebih baik untuk di susun di bagian awal buku, namun penulis meletakannya di tengah tengah buku. Faktanya bab bab tersebut merupakan bab bab pengenalan mengenai gluten yang sebaiknya diletakan di awal, agar pembaca tidak bingung mengenai dasar dasar informasi tentang gluten. Literasi C. Segi kebehasaan Dari segi kebahasaaan Buku ini memiliki bahas yang kurang komunikatif. Bahasa yang digunakan membutuhkan pemahaman, sehingga pembaca harus membacanya berulang ulang agar dapat memahami isi buku. Banyak EYD yang tidak sesuai dan penggunaan kata yang tidak konsisten. Kalimat yang digunakan di dalam buku ini terlalu panjang. Sebetulnya, kalimat kalimat tersebut dapat menjadi lebih nyaman untuk dibaca jika dipenggal sehingga tidak terlalu panjang. Banyak menggunakan istilah istilah ilmiah Banyak menggunakan istilah asing, serta bahasa asing karena diambil dari jounal journal penelitian asing. Literasi D. Teknik percetakan Teknik percetakan yang digunakan dalam pencetakan buku ini cukup baik. Tetapi pada beberapa halaman dapat ditemukan jarak antarkata yang tidak sama, sehingga hal tersebut kurang nyaman untuk pembaca pada saat membacanya. E. Kelebihan dan kekurangan Kelebihan Buku ini memberikan begitu banyak informasi yang mendetail mengenai gluten, tetapi hal yang dijabarkan oenulis dalam buku ini kurang tepat saasaran. Penulis dalam buku ini memberikan penjabaran yang kurang sesuai dengan judul buku, sehingga cakupan materi menjadi sangat luas dan tidak spesifik pada hidup sehat tanpa gluten.