kenapa nasi bisa lengket? Jawabannya adalah karena
kandungan zat gluten yang ada di dalamnya. Padi termasuk salah satu jenis tanaman yang kaya zat gluten. Selain pada padi, kita bisa menemukan zat ini pada tanaman serelia lainnya seperti gandum. Zat gluten merupakan protein yang sifatnya elastis dan mudah menempel. Dalam bahasa Latin, gluten itu artinya mempunyai sifat melekat seperti lem. Gluten sendiri sangat penting bagi padi, terutama untuk proses pertumbuhannya. Gluten ini adanya di bagian dalam biji padi. Ketika beras dimasak, zat gluten yang ada di dalamnya menyatu dengan karbohidrat dan pati. Jadinya, nasi menjadi lengket. Sebabnya adalah air rebusan saat menanak nasi ada zat glutennya. Tiap beras punya kandungan gluten yang tak sama. Ada yang sedikit ada yang banyak. Akibatnya, ada nasi yang lengket sekali, lengket, dan sama sekali tidak lengket. So, pernahkah Anda membuat layangan menggunakan lem nasi? (Kidnesia) Gluten adalah suatu istilah yang merujuk pada berbagai macam protein, yang disebut sebagai prolamin. Gluten umumnya ditemukan pada jelai (barley), gandum, dan gandum hitam (rye). Biasanya, protein utama gluten adalah glutenin dan gliadin.Pada tumbuhan, gluten berfungsi memberikan nutrisi pada embrio tanaman saat proses pertumbuhannya. Gluten ditemukan pada bagian endosperma atau jaringan yang terdapat pada bagian biji tumbuhan.Dalam proses pengolahan makanan, fungsi gluten adalah untuk menghasilkan tekstur yang kenyal, elastis, dan mengembang pada makanan (seperti roti dan kue). Beberapa produsen bahkan menambahkan ekstra gluten dalam bentuk bubuk ke dalam makanan yang dibuatnya.Efek elastis, kenyal, dan mengembang tersebut dihasilkan ketika tepung dicampurkan dengan air. Protein gluten akan membentuk jaringan-jaringan yang lengket dengan konsistensi seperti lem.Meski meningkatkan tekstur makanan, gluten tergolong komponen yang tidak mengandung nutrisi penting untuk tubuh. Protein ini bahkan dapat berdampak buruk pada orang-orang tertentu.
Menguak bahaya gluten
Bahaya gluten mungkin tidak dirasakan oleh semua orang. Tapi dampak buruknya bisa sangat signifikan bagi orang-orang dengan kondisi medis tertentu. Misalnya, penderita alergi gandum dan penyakit celiac.Bahaya gluten muncul ketika asam amino peptida keluar dari usus halus dan beredar dalam tubuh serta memicu sistem imun tubuh.Kemunculan asam amino peptida terjadi akibat gluten tidak dapat dicerna oleh enzim protease dalam sistem cerna. Akibatnya, asam ini keluar dari dinding usus halus ke seluruh tubuh, kemudian memicu respons dari sistem pertahanan tubuh.Terdapat teori yang menyakini bahwa tubuh manusia tidak dapat mencerna gluten karena sistem pencernaan manusia belum berevolusi untuk dapat mencerna gluten dalam jumlah yang banyak.
Perlukah gluten-free diet?
Apabila Anda memiliki kondisi medis tertentu yang membuat Anda tidak dapat mengonsumsi gluten, Anda perlu menerapkan gluten-free diet.Sesuai namanya, gluten-free diet menerapkan pola makan yang bebas gluten. Ini berarti, Anda sama sekali tidak boleh mengonsumsi gluten dalam bentuk apapun.Gluten merupakan salah satu komponen dalam biji- bijian, jadi Anda perlu menghindari semua jenis bahan pangan tersebut. Bagaimanakah menyiasatinya?Anda bisa memilih untuk mengonsumsi jenis-jenis bahan pangan di bawah ini sebagai pengganti agar nutrisi tubuh tetap terpenuhi: •Sayuran, buah, atau makanan lain. •Biji-bijian alami lain, seperti quinoa, nasi merah, jagung, dan sebagainya. •Makanan berlabel gluten-free alias tidak mengandung gluten. Sementara bagi Anda yang tidak memiliki kondisi medis yang mengharuskan Anda menghindari gluten, mengonsumsi makanan yang mengandung protein ini tidak menjadi masalah. Namun tidak ada salahnya untuk membatasi konsumsi gluten demi menjaga kesehatan.