Seorang anak penyandang autisme mempunyai dunia yang berbeda dengan anak yang
bukan penyandang, termasuk makanan yang dikonsumsi. Bebas gluten dan kasein adalah
makanan yang dianjurkan untuk anak-anak penyandang autisme.
Anak dengan sindrom spektrum autisme cenderung meningkat beberapa tahun terakhir.
Gangguan spektrum austime merupakan salah satu dari gangguan perkembangan pervasif
(pervasive developmental disorders/PPD) yang melibatkan gangguan komunikasi dan
kemampuan sosial, perilaku serta kognitif.
Seorang anak penyandang autisme mempunyai dunia yang berbeda dengan anak yang bukan
penyandang. Ia sulit mengekspresikan dirinya menggunakan kata-kata dan bereaksi terhadap
lingkungan dengan cara yang tidak biasa. Sindrom yang juga termasuk dalam PDD adalah
Asperger dan Rett.
Para ahli sepakat bahwa penyandang autisme harus menghilangkan sumber peptida (sejenis
zat medium yang terbentuk dari asam animo yang mempunyai ciri khas protein tapi tidak sama
dengan protein), yaitu gluten (protein dari gandum) dan kasein (protein dari susu).
Anak autis harus menjalankan diet yang disebut Diet GF-CF (Gluten-free dan Casein-free). Selain
diyakini dapat memperbaiki gangguan pencernaan, juga bisa mengurangi gejala atau tingkah
laku autisme anak.
Meski sampai sekarang masih menjadi perdebatan soal pengaturan jenis makanan yang
memperparah gejala autisme, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengurangi
gluten dan kasein membuat anak penyandang autisme menunjukkan perbaikan, yang tampak
dari membaiknya perilaku anak. Selain harus bebas gluten dan kasein, makanan lain yang juga
dilarang adalah makanan yang mengandung ragi, makanan yang difermentasikan dan gula.
Penelitian Dr. dr Sri Achadi Nugraheni, ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,
Semarang dalam Inilah.Com tentang pengaruh makanan dan minuman terhadap autisme pada
tahun 2009 menunjukkan bahwa diet terhadap makanan dan minuman yang mengandung
gluten dan kasein berpengaruh besar terhadap autisme.
Penelitian Dr. Sri mengambil sampel 160 anak autis dari enam empat terapi di Semarang dan
120 anak autis dari lima tempat terapi di Solo. Dari hasil penelitiannya, Dr. Sri menganjurkan
agar anak-anak penyandang autisme menjalankan diet ketat dengan menghindari asupan
mengandung kasein yang berasal dari susu, misalnya susu sapi, susu bubuk, susu skim, susu
kambing, mentega, dan keju.
Anak penyandang autis juga diminta menghindari pemberian segala macam asupan
mengandung gluten yang berasal dari gandum, misalnya sereal. Kemudian dilakukan
DIAH PUSPITA
pemantauan setiap dua minggu sekali selama tiga bulan. Setelah melalui periode tiga bulan
pemantauan, Dr. Sri menemukan perkembangan yang cukup baik pada anak penyandang autis,
terutama perubahan perilaku ke arah positif. Gangguan perilaku interaksi sosial, antara lain rasa
malu yang tidak wajar, tidak ada kontak mata, dan suka menyendiri mengalami penurunan yang
signifikan.
Selain itu, gangguan komunikasi nonverbal yang lazim dialami anak penyandang autisme;
seperti menggumam kata-kata yang tidak bermakna, perilaku hiperaktif dan berjalan secara
tidak wajar, turut berkurang. Demikian pula gangguan emosi dan persepsi sensorik, misalnya
suka menjilat dan tidak merasa sakit jika terluka.
Temuan Dr. Sri ini sesuai dengan penelitian para ahli di Amerika Serikat dan Eropa yang
menemukan bahwa anak-anak penyandang autisme memiliki lubang-lubang kecil pada mukosa
(lendir usus) sehingga mereka mengalami kesulitan mencerna kasein dan gluten, padahal kedua
zat tersebut merupakan protein yang susah dicerna menjadi asam amino melainkan masih
terdiri dari rangkaian beberapa asam amino peptida dan tidak bisa terserap tubuh karena
ukurannya yang besar.
Namun karena keadaan usus lebih bisa ditembus air, peptida sanggup menyelinap melalui
lubang-lubang kecil pada mukosa, lalu terserap oleh usus dan dibawa aliran darah ke otak. Di
otak, peptida ini bersatu dengan sel–sel receptor opioid (opioid= memiliki sifat opium) menjadi
seperti morfin. Peptida yang berasal dari gluten akan menjadi gluteomorphin, sedangkan
peptida yang berasal dari kasein akan menjadi caseomorphin. Kedua jenis peptida ini efeknya
seperti morfin yang mempengaruhi perilaku seseorang, persepsi dan respons terhadap
lingkungannya.
Belum Tercerna Sempurna. Lubang-lubang pada mukosa (lendir usus) ini juga membuat anak
penyandang autisme jadi alergi terhadap makanan. Makanan-makanan yang belum tercerna
dengan sempurna akan menyelinap melewati lubang-lubang tersebut. Di luar dinding usus,
terdapat sel-sel pembuat antibodi. Oleh sel-sel antibodi yang terdapat di dinding usus, makanan
yang belum tercerna sempurna tadi dianggap sebagai zat asing dalam tubuh. Misalnya, anak
mengonsumsi coklat dan belum tercerna sempurna, maka coklat tersebut akan dianggap
'musuh' oleh sel-sel antibodi sehingga akan terbentuk zat antibodi terhadap coklat. Akibatnya,
tubuh anak penyandang autisme alergi coklat. Hal yang sama terjadi untuk bahan-bahan
makanan lain.
Anak berkebutuhan khusus membutuhkan asupan makanan yang ketat dan berbeda.
Kebutuhan ini mulai dilirik orang sebagai celah membuka bisnis kuliner, karena tidak
semua orang tua sempat menyediakan makanan sesuai diet anak mereka. Bila tertarik,
Anda juga bisa mencoba. Anggap saja, sekalian membantu orang tua mempersiapkan
kebutuhan khusus buat anaknya.
mengurangi tingkah laku yang berlebihan atau hiperaktif. Maka makanan yang
dikonsumsi sehari-hari adalah yang tidak mengandung gluten dan kasein. Baik makanan
berat atau berupa kudapan ringan.
Untuk membuka bisnis kuliner makanan sehat bagi anak berkebutuhan khusus,
terutama autisme, perhatikan larangan yang harus dihindari. Namun tanpa mengurangi
kandungan gizi yang diperlukan di tiap menu.
Bahan-bahan terlarang
Ada tiga bahan makanan yang harus dihindari anak berkebutuhanan khusus. Yaitu
bahan yang mengandung gluten, kasein, dan olahan dari kedelai. Gluten banyak terdapat
dalam jenis gandum, seperti rye (gandum hitam), wheat dan barley. Sedang kasein
adalah salah satu protein yang mudah ditemukan dalam susu sapi dan kambing, keju,
dan yogurt. Olahan kedelai dalam bentuk tahu, tempe, kecap juga dilarang keras bagi
anak berkebutuhan khusus.
Anda juga harus bisa menghadirkan menu rendah gula dan garam. Jauhi penggunaan
bahan pengawet karena bisa menjadi salah satu alergen bagi anak berkebutuhan
khusus.
Lantas, apa yang boleh dimakan? Makanan yang banyak mengandung senyawa anti-
inflamasi. Seperti omega 3 yang mudah ditemukan di ikan, terutama salmon dan
sardine. Pre-biotik yang tinggi juga sangat disarankan untuk dikonsumsi. Misalnya
pisang, bawang putih, bawang bombay, daun bawang, kacang polong, dan produk non-
diary. Tak ketinggalan, jenis flaxseed dan walnut untuk mencegah peradangan pada
usus.
Kreatif
Karena terbatasnya bahan-bahan yang dikonsumsi bukan berarti Anda tak bisa
berkreasi. Ambil manfaat dari bahan-bahan di sekitar yang mudah ditemukan. Seperti
mengolah tepung dari jenis umbi-umbian lokal. Seperti garut, ganyong, kimpul, singkong,
ubi, uwi, dan lainnya. Anda bisa mengolahnya menjadi mie sehat nabati dan camilan
berbentuk mini. Tawarkan pula dagangan dalam bentuk aneka cookies, abon ikan,
olahan ayam kampung, keripik, hingga es krim. Kemas yang rapi dan praktis dibuka.
Menarik bukan?
2. Gangguan Metabolisme
1. Diet GFCF ( Gluten Free - Casein Free ) : Hindarkan semua jenis makanan yang
mengandung tepung terigu ( Roti, Kue-Kue, Snack, mi, dll ) Produk susu sapi
( Susu Bubuk/Kaleng, Keju, Kue-Kue yang dibuat dengan memakai Susu Sapi, Es
Krim, Yogurt, Yakult, Snacks, dll). Hindarkan Beras Ketan karena kandungan
Gluten yang cukup tinggi. Buatlah sendiri Kue atau Snack dengan menggunakan
bahan-bahan yang diperbolehkan, Mis : Tepung beras, Tepung Larut, Tepung
Tapioka.
2. Diet Bebas Gula Jangan pula Gunakan gula buatan seperti : Saccharine,
Aspartam ( Mis : Tropicana Slim, Equal ). Sebagai penggantinya bisa dipakai :
Stevia, Glycerin, atau sarbitol.
DIAH PUSPITA
3. Hindarkan Makanan yang dibuat dengan Peragian, Mis : Tempe, Roti, dll.
7. Buatlah Anak Mau minum Air yang banyak ( Kira-kira 2 Liter sehari )
10. Lakukan Tes Alergi Makanan Lewat Pembuatan Food Diary ; Dengan
Pengamatan Yang cermat Dapat Diketahui Efek Dari makanan Tertentu Terhadap
Perubahan Kesehatan Maupun Perilaku Anak.
DIAH PUSPITA
11. Pemberian Suplement Penting untuk Melengkapi Kebutuhan nutrisi Yang Tidak
Tercukupi dari makanan ( Multi-Vitamin, Mineral-Mineral, Enzim Pencernaan,
Probiotik, Colustrum, dll ). Lihat Lampiran Tentang Suplemen.
12. Periksalah Dengan Teliti Terlebih Dahulu Label makanan Untuk melihat
Komposisi Dari makanan yang Akan Kita Beli Di Toko. Jangan beli jika terdapat
bahan-bahan makanan yang dilarang seperti tersebut di atas. Karena Seringkali
Komposisi ditulis dalam Bahasa Inggris, Daftar bahan makanan yang harus
dihindari berikut ini mungkin bisa membantu : Wheat Flour, Milk ( dairy ), yeast,
Monosodium Glutamate ( MSG ), Vegetable Oil, Natural Coloring, Natural
Flavoring, Food Dyes, Preservatives.
Harus Diberikan :
3. Zinc
Sangat Berguna :
2. Vitamin b Kompleks
3. Vitamin A
5. Selenium
6. Essential Fatty Accid ( Asam Lemak Penting ) yang Mengandung Omega-3 & 6
7. Probiotik
8. Colostrum
Mungkin Berguna ( Tergantung Kasus Per kasus dan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
dari : Darah, Kencing, Tinja, dan Rambut ), seperti :
1. TMG
DIAH PUSPITA
2. L-Glutamine
3. Glutathione
4. Glycine
5. Makanan dan diet yang baik untuk Anak autis Kesehatan AnakAutisme Makanan
sumber protein nabatiDiet khusus sangat disarankan untuk mendukung anak-
anak berkebutuhan khusus ini. Disini kita akan melihat fisiologi otak, gejala fisik
umum, makanan bergizi, serta makanan yang harus dihindari olah anak dengan
autis. Manifestasi autis biasanya mulai muncul diantara tahun pertama dan
kedua dalam kehidupan anak, termasuk keterlambatan atau kelainan berbicara
dan perilaku yang kompleks, interaksi sosial, perilaku berulang, atau kesibukan
yang tidak seperti biasanya, kesalahan persepsi sensorik dan visual, serta
ketakutan dan kecemasan. Menurut The Autism Society, autisme tidak hanya
disebabkan oleh penyebab tunggal, kebanyakan kasus terjadi karena kombinasi
faktor seperti genetik, faktor lingkungan, dan perkembangan otak awal.
Advertisement Diet untuk anak Autis Ada bukti yang berkembang bahwa terapi
nutrisi bisa membuat perbedaan yang besar untuk anak-anak dengan autisme.
Banyak yang sangat terganggu pada pencernaan, sehingga terapi gizi untuk
mengembalikan keseimbangan di dalam usus merupakan fokus yang utama.
Juga penting untuk menyeimbangkan gula darah, memeriksa polusi logam berat
pada otak, tidak memasukkan bahan pangan tambahan, mengidentifikasi
makanan alergen, memeriksa kemungkinan kekurangan gizi, dan memastikan
asupan lemak esensial. Gejala gastrointestinal dan peradangan juga sangat
umum terjadi pada orang dengan masalah ini, termasuk diare, sembelit,
kembung dan nyeri gastrointestinal. Peradangan pada usus biasanya disebabkan
oleh kepekaan terhadap makanan, dan tingginya jumlah kuman dalam usus.
Gangguan pencernaan menyebabkan penderita kekurangan gizi dan mengalami
gangguan fungsi sel, yang termanifestasikan pada kurangnya fungsi otak, dan
lemahnya sistem kekebalan tubuh. Ketika makanan tidak dipecah dengan baik
pada sistem pencernaan, seperti halnya kepekaan terhadap makanan, akan
berpengaruh kepada pemikiran, ketidakpekaan rasa sakit, fikiran yang kalut, dan
menjadi mudah tersinggung. Berikut diet yang dianjurkan untuk anak dengan
autis : Menghilangkan makanan alergen Penyebab alergi makanan paling banyak
adalah gluten, kasein, dan kedelai. Gejala fisik umum lainnya adalah sering
terkena infeksi, kesulitan tidur, kekalutan, dan peradangan. Gejala-gejala ini khas
menunjukkan adanya pertumbuhan ragi dan racun yang berlebihan. Ada
keterkaitan yang jelas antara otak dan usus. Mendukung gejala fisik melalui diet
akan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, serta mengurangi keparahan.
Makanan mengandung asam lemak omega 3 Dalam rangka untuk mengatasi
DIAH PUSPITA
Read more at carakhasiatmanfaat.com: Makanan dan diet yang baik untuk Anak
autis
Posted by ayamherbal
Garam ·
Gula pasir
Tepung beras merah, tepung beras, tepung kedelai, tepung spelt, rye, guinoa ·
Pustachio, kacang mete, walnut, pecan, hazelnut, biji wijen, biji bunga matahari, biji labu
kuning ·
Fruktosa (gula buah), madu, sirup beras, molases, sirup maple, sirup konsentrat ·
Salah satu kekhasan pada anak autistik ialah adanya reaksi alergi pada suatu bahan,
seperti gluten yang terdapat pada tepung terigu dan kasein pada susu, selain juga gula,
telur dan banyak makanan lainnya. Parahnya lagi, sebagian besar makanan yang
disajikan di restoran atau yang dijual siap saji banyak memakai bahan yang tidak bisa
DIAH PUSPITA
Ada beberapa jenis makanan yang umumnya disukai oleh anak-anak autistik. Tetapi,
karena tidak bisa membeli makanan yang sudah jadi, mau tidak mau Anda sebagai
orangtua anak autistik, harus membuatnya sendiri di rumah. Sebenarnya tidak terlalu
merepotkan, hanya saja Anda perlu tahu memilih bahan pengganti yang tepat.
Contohnya :
Pasta: gunakan pasta (macaroni, spaghetti,fettucini) yang bebas gluten (terbuat dari
tepung beras dan tepung jagung/cornmeal ), sebisa mungkin sausnya memakai bahan
segar (jangan simpan terlalu lama).
Sosis atau burger: Sosis atau burger siap beli umumnya memakai bahan pengawet dan
bahan adiktif lainnya. Anda bisa membuat si buah hati sosis tiruan dari daging giling.
Es krim: kebanyakan memakai susu. Sebaiknya Anda membuat es krim dari bahan buah
-buah segar. Pilih buah yang masak pohon, jadi tidak perlu menambah pemanis lagi.
Cake: Bisa dibuat dari tepung beras, tepung arrowroot, atau tepung beras gluten (gluten
free flour mix), sedangkan telur diakali dengan bahan pengganti telur. Hasilnya cukup
memuaskan dengan tekstur mirip cake.
Camilan yang Renyah: ini merupakan camilan favorit anak autistik, bisa dibuat dari
tepung kanji, tepung beras, tepung arrowroot, tepung ketan.
Untuk memudahkan Anda mengutak atik resep biasanya hingga sesuai untuk anak
autistik, berikut adalah keterangan bahan pengganti yang bisa dipakai.
Campuran tepung ini diciptakan oleh Bette Hagman, seorang pioner dalam penyusunan
buku masak khusus untuk anak-anak autistik. Resep berikut ini telah disesuaikan
dengan ketersediaan bahan di Indonesia, sebab tepung kentang sulit diperoleh di sini.
Bahannya diramu dengan komposisi 2 cup tepung beras, 2/3 cup tepung terigu sagu
aren, 1/3 tepung kanji.
ini bisa dipakai pengganti tepung beras terigu dalam hampir semua resep. Tambahkan
½ sdt bahan pengembang (soda kue, baking powder) pada resep. Buat ukuran kue lebih
kecil dari resep biasa. Tekstur kue akan lebih baik.Tepung beras
Pengganti Gula
Sebagai bahan pemanis pengganti gula pasir, bisa dipakai fruktosa (gula buah alami),
sorbitol dan sucralose. Sucralose terbuat dari glukosa gula jagung yang diberi gas klorin
DIAH PUSPITA
hingga membentuk senyawa yang kompleks dan menimbulkan rasa manis di mulut
sampai 600 kali gula pasir. Sukralose dan Sorbitol adalah 2 cahan utama untuk gula
buatan dengan merek No Sugar.
Pengganti Telur
Jika anak alergi terhadap telur, maka bisa disiasati dengan memakai bahan pengganti
telur. Untuk ini tersedia produk dengan merek No Egg sebagai pengganti telur. Terbuat
dari pati kentang, tepung kanji, metilselulose, kalsium karbonat, dan asam sitrat. No Egg
cocok untuk membuat cake, pengental atau isian atau saus, dan custard. Selain itu
Anda bisa memakai 1 sdm bubuk flaxseed yang direbus selama 115 ml selama 5 menit.
Hasilnya setara dengan 1 butir telur.
Semua anak memerlukan lemak, antara lain untuk pertumbuahan otaknya. Lemak yang
baik untuk anak austistik ialah lemak tak jenuh seperti yang terdapat pada ikan dan
tumbuhan. Jenis lemak yang dianjurkan adalah lemak tak jenuh tunggal (minyak zaitun,
minyak canola, rapeseed oil) dan lemak tak jenuh ganda (minyak jagung, minyak kedelai,
minyak biji matahari/sunflower, minyak beras). Minyak canola dalah rapeseed oil
buatan Kanada.
Gluten adalah protein yang secara alami terdapat dalam keluarga “rumput” seperti
gandung/terigu, havermuth/oat, dan barley. Gluten memberi kekuatan dan kekenyalan
pada tepung terigu dan tepung bahan sejenis, sedangkan kasein adalah protein susu.
Pada orang sehat, mengonsumsi gluten dan kasein tidak akan menyebabkan masalah
yang serius/memicu timbulnya gejala. Pada umumnya, diet ini tidak sulit dilaksanakan
karena makanan pokok orang Indonesia adalah nasi yang tidak mengandung gluten.
Bila anak ternyata ada gangguan lain, maka tinggal menyesuaikan resep masakan
tersebut dengan mengganti bahan makanan yang dianjurkan. Perbaikan/penurunan
gejala autisme dengan diet khusus biasanya dapat dilihat dalam waktu antara 1-3
minggu. Apabila setelah beberapa bulan menjalankan diet tersebut tidak ada kemajuan,
berarti diet tersebut tidak cocok dan anak dapat diberi makanan seperti sebelumnya.
Makanan yang mengandung gluten, yaitu semua makanan dan minuman yang dibuat
dari terigu, havermuth, dan oat misalnya roti, mie, kue-kue, cake, biscuit, kue kering, pizza,
macaroni, spageti, tepung bumbu, dan sebagainya.
Produk-produk lain seperti soda kue, baking soda, kaldu instant, saus tomat dan saus
lainnya, serta lada bubuk, mungkin juga menggunakan tepung terigu sebagai bahan
campuran. Jadi, perlu hati-hati pemakaiannya. Cermati/baca label pada kemasannya.
Makanan sumber kasein, yaitu susu dan hasil olahnya misalnya, es krim, keju, mentega,
yogurt, dan makanan yang menggunakan campuran susu.
Daging, ikan, atau ayam yang diawetkan dan diolah seperti sosis, kornet, nugget, hotdog,
sarden, daging asap, ikan asap, dan sebagainya. Tempe juga tidak dianjurkan terutama
bagi anak yang alergi terhadap jamur karena pembuatan tempe menggunakan
fermentasi ragi.
Buah dan sayur yang diawetkan seperti buah dan sayur dalam kaleng.
Makanan sumber karbohidrat dipilih yang tidak mengandung gluten, misalnya beras,
singkong, ubi, talas, jagung, tepung beras, tapioca, ararut, maizena, bihun, soun, dan
sebagainya.
Makanan sumber protein dipilih yang tidak mengandung kasein, misalnya susu kedelai,
daging, dan ikan segar (tidak diawetkan), unggas, telur, udang, kerang, cumi, tahu,
kacang hijau, kacang merah, kacang tolo, kacang mede, kacang kapri dan kacang-
kacangan lainnya.
Sayuran segar seperti bayam, brokoli, labu siam, labu kuning, kangkung, tomat, wortel,
timun, dan sebagainya.
Buah-buahan segar seperti anggur, apel, papaya, mangga, pisang, jambu, jeruk,
semangka, dan sebagainya.
2. Diet anti-yeast/ragi/jamur
Diet ini diberikan kepada anak dengan gangguan infeksi jamur/yeast. Seperti telah
dijelaskan sebelumnya bahwa pertumbuhan jamur erat kaitannya dengan gula, maka
makanan yang diberikan tanpa menggunakan gula, yeast, dan jamur.
Roti, pastry, biscuit, kue-kue dan makanan sejenis roti, yang menggunakan gula dan
yeast.
Semua jenis keju.
Daging, ikan atau ayam olahan seperti daging asap, sosis, hotdog, kornet, dan lain-lain.
Macam-macam saus (saus tomat, saus cabai), bumbu/rempah, mustard, monosodium
glutamate, macam-macam kecap, macam-macam acar (timun, bawang, zaitun) atau
makanan yang menggunakan cuka, mayonnaise, atau salad dressing.
Semua jenis jamur segar maupun kering misalnya jamur kuping, jamur merang, dan lain-
lain.
Buah yang dikeringkan misalnya kismis, aprokot, kurma, pisang, prune, dan lain-lain.
Fruit juice/sari buah yang diawetkan, minuman beralkohol, dan semua minuman yang
DIAH PUSPITA
manis.
Sisa makanan juga tidak boleh diberikan karena jamur dapat tumbuh dengan cepat pada
sisa makanan tersebut, kecuali disimpan dalam lemari es.
Makanan tersebut dianjurkan untuk dihindari 1-2 minggu. Setelah itu, untuk
mencobanya biasanya diberikan satu per satu. Bila tidak menimbulkan gejala, berarti
dapat dikonsumsi.
Makanan sumber karbohidrat: beras, tepung beras, kentang, ubi, singkong, jagung, dan
tales. Roti atau biscuit dapat diberikan bila dibuat dari tepaung yang bukan tepung terigu.
Makanan sumber protein seperti daging, ikan, ayam, udang dan hasil laut lain yang segar.
Makanan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan (almod, mete, kacang kedelai,
kacang hijau, kacang polong, dan lainnya). Namun, kacang tanah tidak dianjurkan karena
sering berjamur.
Semua sayuran segar terutama yang rendah karbohidrat seperti brokoli, kol, kembang
kol, bit, wortel, timun, labu siam, bayam, terong, sawi, tomat, buncis, kacang panjang,
kangkung, tomat, dan lain-lain.
Buah-buahan segar dalam jumlah terbatas.
Anak autis umumnya menderita alergi berat. Makanan yang sering menimbulkan alergi
adalah ikan, udang, telur, susu, cokelat, gandum/terigu, dan bias lebih banyak lagi. Cara
mengatur makanan untuk anak alergi dan intoleransi makanan, pertama-tama perlu
diperhatikan sumber penyebabnya. Makanan yang diduga menyebabkan gejala
alergi/intoleransi harus dihindarkan. Misalnya, jika anak alergi terhadap telur, maka
semua makanan yang menggunakan telur harus dihindarkan. Makanan tersebut tidak
harus dipantang seumur hidup. Dengan bertambahnya umur anak, makanan tersebut
dapat diperkenalkan satu per satu, sedikit demi sedikit.
1. Berikan makanan seimbang untuk menjamin agar tubuh memperoleh semua zat gizi
yang dibutuhkan untuk keperluan pertumbuhan, perbaikan sel-sel yang rusak dan
kegiatan sehari-hari.
2. Gula sebaiknya dihindari, khususnya bagi yang hiperaktif dan ada infeksi jamur. Fruktosa
dapat digunakan sebagai pengganti gula karena penyerapan fruktosa lebih lambat
disbanding gula/sukrosa.
3. Minyak untuk memasak sebaiknya menggunakan minyak sayur, minyak jagung, minyak
biji bunga matahari, minyak kacang tanah, minyak kedelai, atau minyak olive. Bila perlu
menambah konsumsi lemak, makanan dapat digoreng.
4. Cukup mengonsumsi serat, khususnya serat yang berasal dari sayuran dan buah-buahan
segar. Konsumsi sayur dan buah 3-5 porsi per hari.
5. Pilih makanan yang tidak menggunakan food additive (zat penambah rasa, zat pewarna,
zat pengawet).
DIAH PUSPITA
6. Bila keseimbangan zat gizi tidak dapat dipenuhi, pertimbangkan pemberian suplemen
vitamin dan mineral (vitamin B6, vitmin C, seng, dan magnesium).
7. Membaca label makanan untuk mengetahui komposisi makanan secara lengkap dan
tanggal kadaluwarsanya.
8. Berikan makanan yang cukup bervariasi. Bila makanan monoton, maka anak akan bosan.
9. Hindari junk food seperti yang saat ini banyak dijual, ganti dengan buah dan sayuran
segar.
Roti, pastry, biscuit, kue-kue dan Makanan sumber protein nabati seperti
DIAH PUSPITA
Sumber : Terapi Makanan Anak Dengan Gangguan Autisme
http://www.autis.info/index.php/terapi-autisme/terapi-makanan
DIAH PUSPITA
Anak autis seperti yang telah banyak kita ketahui , dalam upaya penyembuhannya juga
sangat bergantung pada diet yang diterapkan, diantaranya menghindari gluten, kasein,
penambah makanan (food additives) seperti MSG, pewarna makanan, dan gula sintetis
aspartame, juga tidak makanan yang berbahan dasar dari kacang-kacangan (kedelai,
kacang tanah dll) dan bahan hasil fermentasi.
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa pemberian diet terhadap anak ASD bersifat
individual. Diet yang diberikan pada satu anak autis bisa tidak sama dengan diet
terhadap anak lain yang juga mengalami ASD. Itu sebabnya, konsultasi terhadap dokter
gizi serta dokter anak sangat diperlukan. Jangan lupa untuk selalu membuat daftar
makanan yang dikonsumsi oleh anak ASD dan efek yang ditimbulkannya.
Banyak orangtua merasa kebingungan mengenai menu makanan anaknya, terutama
bila si anak tidak doyan makan. Membeli makanan yang sudah jadi, menjamin bahwa
prosesnya tidak menggunakan bahan yang yang dipantang. Seperti, donat kentang, ada
kemungkinan penjual tidak menggunakan terigu karena tepung dari kentang tentunya
harganya masih mahal. Begitu juga dengan makanan lainnya.
Memasak sendiri, tentunya jadi pilihan, namun kesulitan dengan menunya . Berikut kita
sajikan daftar menu yang bisa disajikan untuk anak autis dan berkebutuhan khusus
lainnya.
beras 200 ml
Santan kental dari ½ butir kelapa 250 ml
Santan encer dari
½ butir kelapa 550 ml
Gula pasir 200 g
Daun pandan 1 lembar
Vanili
pasta/bubuk vanili ¼ sdt
Garam halus ½ sdt
DIAH PUSPITA
Cara Membuat:
1. Larutkan tepung beras dengan 250 ml santan kental. Aduk rata, sisihkan.
2. Panaskan santan encer, gula, daun pandan, garam dan vanili. Masak hingga mendidih.
Angkat, saring.
3. Tambahkan larutan tepung beras sedikit demi sedikit ke atas santan panas sambil
diaduk-aduk. Masak di atas api sedang hingga setengah matang. Angkat.
4. Ambil daun pisang, masukkan 1 sendok makan adonan, peri satu potongan pisang,
tutup kembali dengan satu sendok makan adonan. Bungkus seperti melipat amplop.
Lakukan hingga adonan habis.
5. Kukus kue dengan api besar selama 20 menit atau hingga kue matang. Angkat,
dinginkan. Atur di dalam piring saji. hidangkan.
***
KUE GETAS
BAHAN :
BAHAN PELAPIS :
200 gram gula pasir100 ml air1/2 sendok teh garam
CARA MEMBUAT :
1. Campur tepung beras, air hangat, kelapa parut, dan garam. Aduk hingga rata.
2. Bentuk adonan oval pipih. Goreng dengan minyak dingin. Setelah kuning keemasan,
angkat. Sisihkan.
3. Panaskan air, gula pasir, dan gram dalam wajan hingga gula kental. Masukkan kue
getas ke dalamnya. Aduk-aduk hingga permukaan kue terbalut gula.4 Angkat dan
dinginkan.
***
500 cc santan
50 gram tepung beras
50 gram tepung kanji
100 gram gula pasir
DIAH PUSPITA
CARA MEMBUAT :
1. Rebus santan bersama tepung beras, tepung kanji, gula pasir, garam, dan daun
pandan hingga meletup-letup.
2. Masukkan pacar cina. Aduk sebentar lalu angkat.
3. Siapkan plastik, lalu taruh dua sendok makan adonan diatasnya. lipat hingga rapi.
Biarkan dingin dan mengeras.
***
BIJI SALAK
BAHAN :
BAHAN KUAH :
200 gram gula merah
50 gram gula pasir
300 ml air
250 ml santan sedang
CARA MEMBUAT :
1. Campur tepung beras, kentang kukus, tepung kanji dan garam. Aduk rata hingga
dapat dibentuk. bentuk oval kecil.
2. Rebus dalam air mendidih (yang sudah direbus bersama daun pandan) hingga
terapung. Angkat dan tiriskan.
3. Untuk kuah, rebus air bersama gula merah dan gula pasir hingga gula larut. Saring. 4.
Rebus kembali lalu tambahkan santan. Masak hingga mendidih. Masukkan adonan biji
salak yang sudah direbus ke dalamnya. Hidangkan hangat
***
CENIL
Bahan :
pandan
1/2 sdt pewarna merah
1/2 sdt pewarna hijau
Kinca :
200 gr gula merah
1/4 sdt garam
1 lembar daun pandan
150 ml air
Pelengkap :
1/2 buah kelapa muda parut panjang
1/4 sdt garam
1 lembar daun pandan
100 gr gula pasir
Cara Membuat :
Aduk rata tepung sagu bersama garam dan gula pasir, tuang air sedikit demi sedikit
sambil diaduk rata. Bagi dua adonan, satu beri warna merah dan satu beri warna hijau,
ratakan.
Rebus masing-masing adonan hingga bening, angkat.
Tuang dalam loyang yang dialas plastik, ratakan hingga tebal 1 1/2 c, dinginkan, potong
sebesar 2 x 2 cm.
Campur kelapa muda dengan garam, aduk rata, tambahkan daun pandan, kukus hingga
matang.
Kinca : rebus gula merah, air, garam dan daun pandan dengan api kecil hingga mendidih,
angkat, saring.
Sajikan canil merah dan hijau dengan kelapa parut, gula pasir, dan tuang kinca.
Untuk = 15 orang
***
SAWUT SINGKONG
Bahan :
500 gr singkong
150 gr gula pasir
1/2 sdt garam
2 lembar daun pandan
Pelengkap :
1/2 buah kelapa muda, parut panjang
1/4 sdt garam
1 lembar daun pandan
50 gr gula pasir
Cara Membuat :
DIAH PUSPITA
***
GETUK IRENG
Bahan :
Cara Membuat :
Untuk = 15 orang
***
GETUK SINGKONG
Bahan :
//
AIR TAJIN
Cara Mudah Dapat Air Tajin
Bahan:
1 genggam beras
2 gelas air
Cara Membuat:
Cuci bersih beras sampai bersih, tiriskanTempatkan di panci bergagang, tambahkan air, dan
rebus.
DIAH PUSPITA
Aduk-aduk sesekali, sampai mengental.Angkat, saring. Kalo terlalu kental dan agak susah,
cukup pisahkan dengan nasinya.
Acapkali, anak autis alergi susu formula yang mengandung zat kasein dan tidak dapat dicerna.
Hal ini kerap membuat anak diare berkepanjangan. Selain itu, anak autis juga harus menghindari
konsumsi makanan berbahan tepung terigu yang mengandung gluten. Acapkali tubuhnya tak
dapat memproduksi enzim pencerna gluten.
Semua produk berbahan susu sapi dan tepung terigu dihindari. Pun zat pewarna dan penyedap
masakan seperti monosodium glutamat (MSG). Anak autisme umumnya mengalami kelainan
pencernaan. Populasi cendawan dan bakteri merugikan berlebih sehingga menimbulkan lubang
pada usus. Akibatnya, asam amino yang berasal dari protein tidak bisa dipecah menjadi asam
amino rantai panjang.
Asam amino rantai pendek itu pun tidak terbuang melalui feses melainkan masuk dalam
peredaran darah. Ketika masuk ke otak, asam amino itu diubah menjadi bentuk yang memiliki
efek sejenis opium. Protein yang berasal dari tepung gluten menjadi glidein, sedangkan dari
susu kasein menjadi kasonofin. Imbasnya, anak sering mengalami stimulasi, menyukai
kesendirian seakan berkhayal.
Anak yang autis berat, feses dan darahnya acapkali menunjukkan kandungan logam berat
cukup tinggi. Hal inilah yang memicu autisme. Alhasil, ada baiknya para orang tua yang anaknya
menderita autis beralih pada sayuran organik. Karena keracunan logam berat berarti harus
makan makanan yang bebas zat kimia dan pestisida.
Tak jarang, ibu-ibu modern yang masih suka menerapkan tradisi juga memberi air tajin beras
organik merah. Beragam sayuran organik seperti bayam, kangkung, wortel, dan sawi menjadi
menu wajib. Buah yang disantap pun organik. Ketangguhan pola makan ini kelak akan
memperoleh hasil yang baik. Paling tidak sistem pencernaan membaik. bs
Aneka Rupa Manfaat TajinBanyak orang mengartikan tajin. Ada yang menyebut tajin adalah air
bekas pencuci beras, ada pula air dari menanak nasi. Dalam khasanah ilmu tradisional, ada
banyak manfaat dari air beras ini. Mau mencoba? Tak ada salahnya.
Pelembab Kulit
Bahan: 1 gelas air tajin, 2 sendok teh madu, 1 sendok makan kulit padi, 1 sendok makan minyak
sayur.
Cara: campurkan semua bahan dan masukkan ke dalam blender. Tunggu sampai semua bahan
DIAH PUSPITA
menjadi lembut, kemudian larutkan ke dalam air mandi yang hangat. Air beras mempunyai
kandungan zat gizi tinggi seperti kalsium, vitamin A, D, dan E. Sementara kulit padi berguna
untuk melembutkan dan memperbaiki kulit yang kasar. Untuk hasil maksimal tambahkan madu
yang merupakan antiseptik alami mengandung pelembab yang berguna untuk kesehatan dan
keindahan kulit.
Gemukkan Badan
Bahan:
air tajin beras merah atau air tajin ketan.
Cara: masaklah beras ketan atau beras merah secukupnya (setengah gelas cukup). Ambil air
tajinnya ketika hampir masak, minumlah air tajin dari beras merah atau dari beras ketan secara
rutin 3 kali dalam seminggu.
Diare
Bahan:
segenggam beras merah
Cara 1: buat seperti cara menggemukkan badan. Ambil airnya dan minum sampai diare
mampet
Cara 2: segenggam beras merah disangrai sampai kuning, lalu digiling halus. Seduh
dengan air panas sambil diaduk merata, sampai menjadi kuah kental. Ramuan yang
disebut air tajin ini lalu ditambahkan sedikit garam. Setelah dingin siap untuk diminum.
Lakukan 2 – 3 kali sehari.
****
GEMBLONG UENAK…
Majalah Anak BERANI edisi 4 Februari 2008. Resep untuk 32 bulatan pipih agak lonjong.
Bahan:
375 gram tepung ketan.
350 gram kelapa parut.
220 ml air panas.
1 sendok teh garam.
50 gram mentega Blue Band.
Minyak goreng secukupnya untuk menggoreng.
Cairan Gula Merah:
100 ml air.
50 gram gula merah (kalau anak tidak berjamur)
100 gram no sugar.
25 gram mentega.
Cara Membuat:
DIAH PUSPITA
****
KLEPON
Diadaptasi dari : Buku Jajan Pasar, Seri Resep Praktis, Yasa Boga
Bahan :
300 gram tepung ketan 75 cc air daun suji 100 gram gula merah iris ¼ butir kelapa parut
dikukus dengan tambahan ¼ sdt garam.
Cara membuat :
• Aduk tepung ketan dengan air daun suji sedikit demi sedikit.• Uleni sampai adonan dapat
dipulung.• Bulatkan adonan sebesar kelereng, isi dengan irisan gula merah, bulatkan lagi. •
Sementara itu rebus air sampai mendidih. • Masukkan adonan berisi gula sampai terapung dan
matang. • Angkat dan tiriskan. • Gulingkan klepon dalam kelapa parut.
Catatan Redaksi :
Resep ini tidak dianjurkan untuk anak dengan hasil laboratorium : • Jamur di saluran pencernaan
lebih dari 1+ pada test faeces, karena masih memakai gula merah. Pemakaian gula merah
masih bisa memicu jamur untuk berkembang biak. • Manganese yang tinggi pada test rambut,
karena memakai kelapa parut. Bila dikehendaki, minimalkan pemberian kelapa parut pada anak.
********
MI TEPUNG BERAS
Bahan:
* 100 g tepung beras
* 25 g tepung tapioca (sagu)
* 1 btr telur ayam
* 250 ml air
* 1 sdt garam (secukupnya)
DIAH PUSPITA
Cara Membuat:
* Campur tepung beras dan tapioka, masukkan telur dan garam. Tambahkan air sedikit
demi sedikit. Aduk hingga rata.
* Panaskan penggorengan antilekat, buat dadar, setipis mungkin. Iris tipis sehingga
menyerupai mi.
* Sajikan mi beras dengan tumis ayam
Untuk 6 porsi
Nilai gizi per porsi: Energi: 133 Kal Protein: 3,4 g Lemak: 1,5 g Karbohidrat: 25,5 g
***
MUFFIN UBI
Bahan:
* 150 ml minyak jagung 100 g gula fruktosa
* 5 btr telur ayam, pisahkan kuning dan putih
* 200 g ubi jalar kuning, kukus, haluskan
* 100 g tepung beras
* 50 g tepung maizena
Cara Membuat:
* Kocok putih telur hingga kaku.
* Kocok kuning telur dengan gula hingga kental. Masukkan tepung beras, maizena, dan ubi aduk
rata. Tuang minyak jagung sedikit demi sedikit hingga rata. Masukkan putih telur.
* Siapkan cetakan yang sudah dialasi paper cup.
Tuangkan adonan dan panggang hingga matang.
* Sajikan selagi hangat dan dapat diberikan untuk sarapan.
Untuk 10 porsi
Nilai gizi per porsi: Energi: 247 Kal Protein: 4,3 g Lemak: 13,1 g Karbohidrat: 27,4 g
***
NUGGET IKAN
Bahan:
* 250 g fillet ikan tenggiri
* 100 g tepung tapioka
* 100 ml santan encer
* 2 btg daun bawang/kucai, iris halus
* 100 ml minyak jagung untuk menggoreng
Bumbu Halus:
* 3 btr bawang merah
DIAH PUSPITA
Cara Membuat:
* Tumbuk ikan hingga lembut lalu masukkan tepung tapioka dan santan secara bergantian
sedikit demi sedikit, sambil diaduk hingga rata. Masukkan daun
bawang dan bumbu halus, aduk rata. Dengan menggunakan selembar plastik, bentuk adonan
menjadi persegi empat, atau bentuk lain yang menarik.
* Goreng dengan minyak banyak di atas api sedang.
Untuk 8 porsi
Nilai gizi per porsi: Energi: 107 Kal Protein: 5,6 g Lemak: 3,9 g Karbohidrat: 11,8 g
***
Cara Membuat:
* Buat saus: Rebus pepaya, fruktosa, dan santan dengan api kecil, saring sambil ditekan-tekan.
Masak kembali dengan api kecil hingga kental.
* Kocok telur dengan 2 sdt minyak jagung, gula, dan garam. Masukkan parutan kentang, aduk
rata.
* Panaskan wajan datar, olesi dengan sedikit minyak agar tak lengket.
Buat dadar dari adonan kentang.
* Sajikan dadar kentang dengan saus papaya
Untuk 10 porsi
Nilai gizi per porsi: Energi: 109 Kal Protein: 4,3 g Lemak: 3,3 g Karbohidrat: 19,2 g
****
CENIL
Bahan :
DIAH PUSPITA
SAWUT SINGKONG
Bahan :
500 gr singkong
150 gr gula pasir
1/2 sdt garam
2 lembar daun pandan
Pelengkap :
1/2 buah kelapa muda, parut panjang
1/4 sdt garam
1 lembar daun pandan
50 gr gula pasir
Cara Membuat :
Kupas singkong, cuci bersih, parut kasar dengan parutan sawut, aduk bersama garam dan gula
DIAH PUSPITA
pasir.
Masukkan dalam dandang yang telah dipanaskan, tambahkan daun pandan, kukus hingga
matang.
Keluarkan dari dandang, tuang di atas loyang yang telah dialas daun pisang, ratakan atasnya
sambil ditekan-tekan agar padat, dinginkan, potong-potong 2 x 2 cm.
Campur kelapa muda dengan garam, aduk rata tambahkan daun pandan, kukus hingga matang,
angkat.
Sajikan sawut singkong dengan kelapa parut dan taburi gula pasir.
***
GETUK IRENG
Bahan :
500 gr tepung gaplek
700 ml air
50 gr merang, bakar, tumbuk
150 gr gula pasir
1/4 sdt garam
Pelengkap :
1/2 buah kelapa muda, parut panjang
1/4 sdt garam
1 lembar daun pandan
50 gr gula pasir
Cara Membuat :
Rebus air bersama merang hingga mendidih, angkat, saring, sisihkan.
Aduk rata tepung gaplek bersama gula pasir dan garam, tuangi air merang sedikit demi sedikit
hingga dapat diuleni, ratakan.
Masukkan dalam dandang yang telah dipanaskan, kukus hingga matang.
Keluarkan dari dandang, letakkan dalam loyang yang telah dialas daun pisang, ratakan, giling
hingga tebal 1 1/2 cm, dinginkan, potong-potong sebesar 2 x 2 cm.
Campur kelapa muda dengan garam hingga rata, tambahkan daun pandan, kukus hingga
matang, angkat.
Sajikan getuk ireng dengan kelapa muda dan taburi gula pasir.
Untuk = 15 orang
***
GETUK SINGKONG
Bahan :
500 gr singkong, kupas
125 gr gula pasir
1/4 sdm garam
Pelengkap :
1/2 kelapa muda, parut panjang
DIAH PUSPITA
Cara Membuat :
Kukus singkong dalam dandang yang telah dipanaskan hingga matang, angkat.
Keluarkan dari dandang, haluskan, campurkan gula pasir dan garam, aduk rata.
Taruh di loyang yang dialas daun pisang, tipiskan hingga 1 1/2 cm, dinginkan, potong 2 x 2 cm.
Campur kelapa muda dengan garam hingga rata, tambahkan daun pandan, kukus hingga
matang.
Sajikan getung singkong dengan kelapa muda dan gula pasir.
****
CANTIK MANIS
Diadaptasi dari : Buku Jajan Pasar, Seri Resep Praktis, Yasa Boga
BAHAN :
1 bungkus tepung hunkwee100 gram pacar cina 150 gram no sugar 500 cc santan dari ½ kelapa
½ sdt garam 1 lb daun pandan daun pisang untuk membungkus.
CARA MEMBUAT :
• Didihkan sisa santan dengan no sugar dan garam dan daun pandan.
• Aduk sampai matang. • Masukkan pacar cina, aduk rata, angkat dari api.
• Bungkus 2 sdm adonan hunkwee dengan daun pisang. • Resep ini untuk 15 – 18 buah.
Catatan REDAKSI :
Resep ini tidak dianjurkan buat anak yang memiliki hasil test laboratorium dengan : • Jamur di
saluran pencernaan lebih dari 2+ pada test faeces, karena memakai no sugar.• Manganese
tinggi pada test rambut, karena mengandung santan. • Alergi kacang hijau pada test darah,
karena memakai tepung hunkwee.
***
NASI KUKUS
DIAH PUSPITA
Bosan atau bingung dengan variasi makanan atau selingan? Bisa dibawa untuk bekal ke
sekolah, makan siang atau selingan di sore hari. Inilah resep favourite keluarga Ibu
Maria (mama Ariel). Enak dan gurih banget. Praktis banget.
Bahan :
1 siung bawang putih1 batang wortel ukuran sedang atau besar1 buah kentang.
3 sdm daging sapi giling. Secukupnya santan encer sedikit (kalau manganese anak tidak tinggi).
Secukupnya garam 1/3 sdt pala bubuk (atau pala biasa diparut)
Cara membuat :
• Tumis bawang bombay cincang dan bawang putih sampai harum. • Masukkan daging giling,
aduk hingga matang.
• Masukkan wortel dan kentang, aduk kembali • Beri garam, pala, merica, tambahkan santan. •
Biarkan hingga santan meresap. Angkat.
• Ambil nasi hangat dari magic jar, taruh di atas daun pisang.
• Beri adonan di atas 2 sendok. • Bungkus rapi dan semat dengan tusuk gigi. • Kukus selama 20
menit di dalam dandang. • Lepaskan penyematnya. • Sajikan hangat atau jadikan bekal.
***
Cara Memasak:
Cara membuatCampur tepung ketan, kelapa parut, gula, dan garam, aduk rata, sisihkan.
Campur air, pewarna kue berwarna hijau, dan esens pandan, aduk rata, lalu tuangkan sedikit-
sedikit ke dalam campuran tepung tadi, aduk rata dan licin.
Masukkan pacar cina, aduk hingga menyebar rata, lalu tuang ke dalam loyang bulat kecil yang
telah diolesi dengan sedikit minyak hingga setengah penuh.
DIAH PUSPITA
Letakkan beberapa potong gula merah, tuang adonan di atasnya hingga loyang hampir penuh,
lalu kukus hingga matang, angkat.
***
Spagheti jagung & beras direbus dalam air mendidih dengan minyak dan garam sampai empuk,
biasanya sekitar 10 menit, tiriskan. (Bisa juga memakai bihun atau kwetiauw).
Bumbu :
200 gram Daging sapi giling 1 buah tomat, kupas kulitnya, buang bijinya, parut/blender.1-2 buah
biji pala diparut (bila tidak alergi) secukupnya garam dan merica 2 siung bawang putih (bila
tidak alergi)1 gelas/200 ml Air matang
Catatan redaksi :
Kalau air rebusan spaghetti dipakai untuk merebus daging sapi gilingnya, kuahnya akan menjadi
lebih kental dan keruh (agak kuning). Bila anak ibu menyukai makanan seperti cream sup, bisa
digunakan cara tersebut, bahkan bisa dibuat lebih kental dengan memberikan tepung maizena
atau tepung tapioca tambahan. Tetapi bila anak lebih menyukai kuah bening dan encer, berarti
air bekas merebus spaghetti tersebut harus dibuang dan spaghettinya harus ditiriskan. Jadi
kembali kepada kesukaan anak .
DIAH PUSPITA
Pemilihan jenis makanan untuk anak berkebutuhan khusus, terutama bagi anak autis
sangat dibutuhkan karena nutrisi makanan yang baik bisa berpengaruh terhadap
tumbuh kembang anak. Apalagi pada kasus anak autis, mereka mempunyai sistem
kekebalan yang berbeda dengan anak lain pada umumnya.
DIAH PUSPITA
Kondisi ini terjadi karena anak penyandang autis mememiliki lubang-lubang kecil pada
mukosa (lendir usus) sehingga kesulitan mencerna Kasein dan Gluten. Inilah yang
membuat anak autis harus menghindari asupan makanan yang mengandung kasein
seperti yang berasal dari susu (susu sapi, susu bubuk, susu skim, susu kambing,
mentega dan keju) dan Gluten yang berasal dari gandum (sereal).
Kasein dan Gluten adalah protein yang tidak dapat diolah di dalam tubuh, tidak bisa
terserap karena ukurannya yang relative besar. Akibatnya, keduanya akan langsung
dibawa oleh aliran darah ke otak. Di otak, mereka bersatu dengan sel-sel recptor opioid
(memiliki sifat opium) menjadi seperti morfin.
Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang harus dihindari oleh anak autis :
1. Makanan mengandung Gluten yaitu semua makanan dan minuman terbuat dari
o Terigu
o Havermuth dan oat misalnya roti, mie, kue-kue, cake, biskuit, kue kering,
pizza, macaroni, spagetti, tepung bumbu dan sebagainya.
2. Produk-produk lain seperti soda kue, baking soda, kaldu instant, saus tomat, saus
lainnya, lada bubuk, mungkin juga menggunakan tepung terigu sebagai bahan
campuran. Jadi perlu hati-hati pemakaiannya. Cermat dan baca label pada
kemasannya.
3. Makanan sumber Kasein yaitu susu dan hasil olahannya seperti es krim, keju,
mentega, yogurt, makanan yang menggunakan campuran susu.
4. Daging, ikan atau ayam yang diawetkan dan diolah seperti sosis, kornet, nugget,
hotdog, sarden, daging asap, ikan asap dan sebagainya.
5. Tempe juga tidak dianjurkan terutama bagi anak yang alergi terhadap jamur
karena pembuatan tempe menggunakan fermentasi ragi.
6. Buah dan sayur yang diawetkan seperti buah dan sayur dalam kaleng.
7. Roti, pastry, biscuit, kue-kue dan makanan sejenis roti yang menggunakan gula
dan yeast.
8. Semua jenis keju.
9. Macam-macam saus (saustomat, sauscabe), bumbu/rempah.
10. Mustard
11. Monosodium glutamate.
12. Macam-macam kecap.
13. Macam-macam acar (timun, bawang, zaitun).
14. Makanan yang mengandung cuka.
15. Mayonnaise atau salad dressing.
16. Semua jenis jamur segar maupun kering misalnya jamur kuping, jamur merang
dan lain-lain.
17. Buah yang dikeringkan misalnya kismis, aprikot, kurma, pisang, prune dan lain-
lain.
18. Fruit juice atau sari buah yang diawetkan, minuman beralkohol dan semua
minuman yang manis.
Selain memberikan makanan sehat, orang tua harus mengetahui jenis makanan yang
DIAH PUSPITA
dapat membuat anak alergi. Makanan yang diduga menyebabkan gejala alergi atau
intoleransi harus dihindarkan. Misalnya jika anak alergi terhadap telur, maka semua
makanan yang menggunakan telur harus dihindarkan.
Pola pemberian makanan dengan teratur minimal akan membantu pertumbuhan fisik
anak berkebutuhan khusus. Dengan pertumbuhan dan asupan gizi yang seimbang dan
sesuai dengan kebutuhan mereka akan sangat membantu mencapai perkembangan
secara optimal.
Autis adalah gangguan pada perkembangan yang meliputi masalah komunikasi, interaksi
sosial, dan juga aktivitas imajinasi. Pada anak autis, gejalanya terlihat di usia 3 tahun.
Bahkan ada jenis autis yang bisa bisa dideteksi sejak lahir (autistic infinite).
Bunda, kenapa autis menimbulkan kekhawatiran pada orang tua? Perlu Bunda ketahui
bahwa penyandang autis diperkirakan 75% hingga 80% berpotensi mengalami retardasi
atau keterbelakangan mental. Sementara hanya 20% dari mereka yang memiliki
kemampuan tinggi dibidang tertentu. Pada umumnya, anak autis mengalami gangguan
pada pola bermainnya, komunikasi, gangguan sensoris, gangguan interaksi sosial, dan juga
perilaku dan juga emosi anak (Suran, dalam Kusumayanti 2011). Pada tahun 2000
DIAH PUSPITA
diperkirakan bahwa angka kelahiran dengan autis adalah 1 anak per 250 kelahiran. Data ini
didukung oleh hasil penelitian Center for Disease (CDC) Amerika Serikat.
Penyebabnya belum pasti ditemukan. Beberapa faktor diyakini berkontribusi pada penyakit
ini, seperti psikologi, fisiologi, dan juga sosiologi. Untuk menangani anak autis, maka kita
pelru mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan dan juga pola makan anak autis.
Setiap penderita autis tidak memiliki kondisi kesehatan yang sama. Para ahli sudah sepakat
bahwa anak autis perlu melakukan diet bebas kasein dan gluten atau Casein Free Gluten
Free=CFGF.
Diet ini tidak bisa diseragamkan, contohnya saja, anak autis yang mengalami riwayat alergi
dan intoleransi makanan, tetapi ada pula anak yang tidak. Ada pula anak autis yang
mengidap sindrom Phenol Sulfo Transferase (PTS) tapi ada pula yang tidak.
Maka dari itu, bagi orang tua, wajib hukumnya untuk mempelajari kondisi anak terlebih
dahulu sebelum menyusun diet yang tepat bagi anak autis.
Alergi makanan
Alergi makanan pada anak autis berhubungan dengan sistem imunnya. Jika anak alergi,
maka anak akan muncul gejala seperti muntah, diare, bintik merah di kulit, pilek, dan juga
pusing.
Intoleransi makanan
Intoleransi makanan disebabkan oleh adanya faktor genetika, intoleransi yang banyak
ditemukan adalah pada susu.
Sindrom PST
Kondisi ini adalah dimana anak sennsitif pada bahan makanan tertentu yang mengandung
phenol. Dengan demikian, orang tua dengan anak autis harus mewasapadai makanan yang
mengandung phenol, seperti pisang, apel, sukun, ubi, pear, singkong kentang, jeruk, talas,
angur, dan buah-buahan.
Gangguan gizi
Anak autis harus diperhatikan benar pemberian gizinya. Hal ini karena anak autis cenderung
memilliki kekurangan gizi berupa Zn, kalsim, magnesium, lemak omega 3, serta makanan,
dan juga antioksidan serta aneka vitamin.
Bunda, bagi anak autis, diet makanan CFGF adalah diet yang dianjurkan oleh ara ahli.
Berikut ini panduan diet CFGF secara garis besar yang bisa Bunda terapkan untuk anak
DIAH PUSPITA
autis:
Minggu pertama
Anak harus menghindari makanan terigu berupa mi. Carilah bahan makanan lain
dengan bahan yang mirip yakni seperti tepung beras (bihun, spaghetti beras, kwetiaw
beras, dll).
Minggu kedua
Kurang atau hindari makanan biskuit. Ganti dengan biskuit dari tepung beras buatan
sendiri ataupun yang dibeli dari toko makanan khusus anak autis.
Minggu ketiga
Kurangi atau hindari roti. Ganti dengan camilan bebas tepung, seperti makanan
berbahan dasar singkong, ubi, jajan pasar tanpa terigu, kentang.
Minggu keempat
Kurangi atau hindari makanan dari susu sapi. Ganti dengan susu kedelai. Bisa pula
mencoba susu kentang, susu dari air beras, atau susu kacang almon.
Minggu kelima
Anak harus menghindari makanan yang mengandung gula. Ganti dengan gula merah
atau pengganti gula lainnya.
Minggu keenam
Buat jadwal makan buah-buahan untuk anak. Buah yang harus dihindari adalah apel,
melon, angur, strawberry, dan tomat. Buah yang direkomendasikan adalah kiwi atau
papaya nenas.
Bunda, makanan untuk anak autis memang harsu dipantau dengan seksama. Hal ini sangat
penting untuk mempercepat proses terapi dan penyembuhan anak. Peran Bunda yang aktif
dan selalu ingin belajar, sangat membantu pengasuhan anak autis agar ia mendapatkan
masa depan yang lebih baik nantinya.
DIAH PUSPITA