Anda di halaman 1dari 6

Prinsip Dasar Pemberian MPASI

MPASI dianjurkan untuk diberikan mengikuti 4 prinsip berikut:

1. Tepat waktu
MPASI diberikan pada usia yang tepat, yaitu ketika ASI saja tidak mencukupi
kebutuhan nutrisi bayi. IDAI dan WHO merekomendasikan pemberian MPASI
selambat-lambatnya usia 6 bulan. Namun pada kondisi tertentu, misalnya
kenaikan berat badan (BB) yang kurang baik, Si Kecil dapat mulai diberikan
MPASI setelah dievaluasi penyebabnya dan setelah kesiapan makannya dinilai
oleh dokter.
Tanda kesiapan memulai MPASI yang harus dinilai bersama dokter, yaitu:
● Si Kecil menunjukkan ketertarikan terhadap makanan.
● Leher tegak dan Si Kecil dapat mengangkat kepala sendiri tanpa bantuan.
● Refleks ‘melepeh’ (mengeluarkan makanan dari mulut) berkurang.
ESPGHAN (Asosiasi Dokter Anak Khusus Nutrisi dan Pencernaan di Eropa)
merekomendasikan pemberian MPASI paling cepat pada usia 12 minggu, dan
tidak lebih lambat dari usia 26 minggu (6 bulan). Pemberian MPASI terlalu dini
berisiko menyebabkan infeksi saluran cerna, alergi, dan obesitas. Sedangkan
jika terlalu lambat akan menyebabkan kekurangan asupan gizi hingga stunting.
Oleh karena itu, konsultasikan ke dokter anak untuk menilai apakah Si Kecil
sudah boleh mulai diberikan makanan pendamping ASI.

2. Cukup (adequate)
Menu MPASI yang diberikan disarankan mengandung kebutuhan nutrisi yang
tidak dapat dipenuhi lagi oleh ASI, terutama jumlah energi, protein, zat besi, dan
zinc. Tidak ada satu jenis makanan yang dapat memenuhi semuanya. Oleh
karena itu, berikan MPASI yang bervariasi dan mencukupi sumber karbohidrat,
protein hewani dan nabati, lemak, serta mikronutrien, yaitu vitamin dan mineral.
Menu seperti ini dikenal dengan menu lengkap. Kenalkan buah dan sayur dalam
jumlah kecil dengan memerhatikan asupan dan komposisi karbohidrat, protein,
dan lemak pada MPASI. Berikanlah MPASI dari bahan makanan yang biasa
keluarga makan. Contohnya ikan kembung, yang ternyata memiliki kandungan
protein yang tidak jauh berbeda dari ikan salmon. Dan bahkan, kandungan zat
besi dan DHA ikan kembung lebih tinggi dibanding ikan salmon yang cukup
favorit menjadi menu MPASI.
Selain itu, berhati-hatilah dengan panduan MPASI yang banyak beredar,
misalnya MPASI 4 bintang. Sebelum mengikuti panduan ini, ada baiknya
berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan keamanannya.
MPASI diberikan dengan jumlah dan tekstur yang ditingkatkan sesuai
tahapannya. Keterlambatan pengenalan tekstur pada usia 6-9 bulan berisiko
menyebabkan masalah makan pada anak di kemudian hari. Gunakan mangkuk
berukuran 250 ml untuk memastikan asupan Si Kecil.

Panduan pemberian MPASI


Usia Jumlah MPASI Frekuensi Tekstur
6 bulan 2-3 sendok 2-3 kali sehari Bubur kental
makan (pure), saring,
hingga lumat.
8 bulan(6-9 Tingkatkan 2-3 kali sehari + Makanan saring
bulan) bertahap hingga snack 1-2 kali kasar, dapat
½ mangkuk 250 sehari memulai finger
ml (200 kkal/hari food.
atau 30% dari
target kebutuhan
kalori)
9-12 bulan ½- ¾ mangkuk 3-4 kali sehari + Nasi tim, makanan
250 ml (300 kkal/ snack 1-2 kali cincang halus
hari atau 50% dari sehari atau kasar.
target kebutuhan
kalori)
12-23 bulan ¾ mangkuk 250 3-4 kali sehari + Sama dengan
ml (550 kkal/hari snack 1-2 kali makanan yang
atau 70% dari sehari dimakan keluarga.
target kebutuhan
kalori)

3. Aman dan higienis (safe)


Perhatikan kebersihan tangan, bahan, dan perlengkapan selama proses
persiapan, pembuatan, penyimpanan, dan penyajian MPASI. Pisahkan talenan
untuk memotong bahan makanan mentah dan bahan makanan matang. Cucilah
tangan sebelum mempersiapkan MPASI, dan sebelum menyuapi Si Kecil.
Bakteri penyebab kontaminasi dapat tumbuh di makanan, simpan MPASI di
kulkas dengan suhu kurang dari 5 derajat Celcius (kulkas bawah). Simpan
daging dan ikan dalam plastik, dan letakkan terpisah dari makanan yang telah
dimasak. Makanan yang disimpan dalam suhu ruang (5-60 derajat Celcius),
hanya dapat bertahan selama 2 jam.
MPASI yang matang dapat disimpan di lemari es (dengan suhu kurang dari 5
derajat Celcius), untuk pemberian makan selama sehari setelah disimpan dalam
wadah tertutup. Lama penyimpanan tergantung dari jenis bahan makanan yang
digunakan. MPASI yang disimpan beku dapat dihangatkan dengan direndam air
bersama plastik pembungkus makanan, dan pastikan mengganti air setiap 30
menit. MPASI dapat juga dihangatkan menggunakan microvawe, namun perlu
diperhatikan bahwa panas yang dihasilkan tidak tersebar merata. Perlu diingat,
makanan beku yang telah dihangatkan tidak baik untuk dibekukan kembali.

4. Diberikan dengan cara yang tepat (properly fed)


Pemberian MPASI diberikan dengan cara yang responsif (responsive feeding),
artinya pemberian MPASI ini harus konsisten sesuai sinyal lapar dan kenyang
dari Si Kecil. Walaupun diberikan dengan cara yang responsif, pemberian MPASI
tetap perlu jadwal yang teratur, yaitu tiga kali makanan utama dan dua kali
makanan kecil di antaranya, dengan waktu makan tidak boleh lebih dari 30
menit.
Bila Si Kecil menunjukkan tanda tidak mau makan (mengatupkan mulut,
memalingkan wajah, atau menangis), tawarkan kembali makanan secara netral,
yaitu tanpa membujuk ataupun memaksa. Bila setelah 10-15 menit tetap tidak
mau makan, akhiri proses makan. Ibu harus bersabar dan mendorong bayi
makan sendiri sesuai tahapan usia Si Kecil. Hindari memaksa Si Kecil
menghabiskan makanan.
Dalam memberikan MPASI, ciptakan suasana makan yang menyenangkan (tidak
ada paksaan), serta tidak ada distraksi (mainan, televisi, perangkat permainan
elektronik). Tawarkan selalu jenis makanan yang baru. Terkadang butuh
pengenalan 10-15 kali agar makanan dapat diterima dan dimakan oleh Si Kecil.
Sajikan jenis makanan baru bersama dengan makanan yang disukai Si Kecil.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Mengenai MPASI

Beberapa pertanyaan di bawah ini sering kali ditanyakan oleh para ibu, terutama
pada masa-masa awal pemberian MPASI:
. MPASI apa yang sebaiknya pertama kali diperkenalkan?
Tidak ada aturan mengenai makanan apa yang harus diperkenalkan
pertama kali. Yang penting diingat adalah penuhi kecukupan nutrisi anak
dengan memberikan karbohidrat, protein, dan lemak yang cukup, serta
mengenalkan beragam jenis makanan. Tidak ada penundaan jenis protein
tertentu (daging, ikan, dan telur boleh diberikan sejak usia 6 bulan).
. Bolehkah diberikan MPASI instan?
MPASI buatan pabrik dapat dijadikan pilihan karena telah diperkaya
(fortifikasi) dengan zat besi dan mikronutrien lainnya. Tetapi, Bunda
disarankan dapat menyiapkan sendiri makanan Si Kecil, serta pastikan
untuk memilih makanan dengan kandungan protein dan zat besi yang
cukup, misalnya daging sapi atau hati ayam.
. Apakah MPASI boleh ditambahkan gula dan garam?
Pemberian gula dan garam pada MPASI dapat mempermudah bayi
menerima makanan, dan sampai saat ini, belum ada penelitian yang
membuktikan adanya hubungan antara pemberian garam pada bayi
dengan munculnya masalah jantung dan pembuluh darah saat dewasa.
Untuk bayi 6-12 bulan, garam dibutuhkan sebanyak 0,9 gram  per hari atau
setara dengan seujung sendok teh. Sedangkan penambahan gula
diperbolehkan sampai maksimal 5 gram per 100 kkal. Dengan
menambahkan sedikit gula pada makanan, batas asupan gula tersebut
tidak akan terlampaui.
. Mengapa jus buah untuk MPASI sebaiknya dihindari?
American Academy of Pediatrics (AAP) tidak menganjurkan konsumsi jus
buah pada bayi (usia 0-12 bulan), karena tidak berkontribusi untuk pola
diet yang sehat. Bayi dapat mengonsumsi buah dalam bentuk buah
potong. Sedangkan untuk anak yang lebih besar, dapat diberikan jus buah
maksimal 120 ml/hari atau sekitar setengah gelas air mineral kemasan.
Konsumsi jus buah berlebih dapat menyebabkan berat badan anak menjadi
tidak naik, karena jus buah tidak mengandung protein dan sering kali
mengurangi asupan makanan bergizi lainnya. Penting untuk diingat, yang
diberikan adalah benar-benar jus buah, bukan minuman rasa buah.
. Bolehkah MPASI diberikan dengan cara Baby-Led Weaning (BLW)?
Pemberian MPASI dengan metode BLW berarti bayi makan sendiri
menggunakan tangannya, tanpa disuapi oleh orang dewasa. Metode ini
tidak dianjurkan oleh IDAI, mengingat ada risiko tersedak. Selain itu,
asupan protein serta zat besi mungkin tidak memadai, terutama pada bayi
kurang dari 8 bulan, karena kemampuan motorik menelannya belum baik.
Dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter anak jika ingin menggunakan
metode ini.

Nah, para orang tua perlu menikmati seluruh proses pemberian MPASI, karena
selain bertujuan untuk memberikan nutrisi dan melatih kemampuan makan Si
Kecil, MPASI juga bermaksud membentuk kedekatan bayi dengan orang tua.
Jangan lupa, cek kenaikan berat badan Si Kecil setiap bulannya dan bandingkan
dengan kurva pertumbuhan anak menurut WHO, yah.

Ditulis oleh: 
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A
Dokter Spesialis Anak

Referensi
Fewtrell, et al. (2017). Complementary Feeding: A Position Paper by the
European Society for Paediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition
(ESPGHAN) Comittee on Nutrition. J Pediatr Gastroenterol Nutr, 64 (1), pp.
119-32.
Heyman, MB. Abrams, SA. (2017). Fruit Juice in Infants, Children, and
Adolescents: Current Recommendations. Pediatrics, 139 (6), e20170967.
Nwaru, et al. (2010). Age at introduction of solid foods during the first year and
allergic sensitization at age 5 years. Pediatrics, 125 (1), pp. 50-9.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (2015). Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit
Metabolik. Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan
Batita di Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (2011). Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit
Metabolik. Asuhan Nutrisi Pediatrik.
Pan American Health Organization/World Health Organization (2001). Food and
Nutrition Program. Guiding Principle for Complementary Feeding of the
Breastfed Child.
World Health Organization (2012). Guideline: Sodium intake for adults and
children.
World Health Organization (2003). Global Strategy for Infant and Young Child
Feeding.
SELFNutritionData. Salmon.
SELFNutritionData. Mackerel.

Sumber: https://www.alodokter.com/informasi-penting-tentang-pemberian-
mpasi-pada-bayi

Anda mungkin juga menyukai