Anda di halaman 1dari 16

RESUME WHATSAPP CLASS

RUMAH LEBAH x MYNUTRITIONIST


05 DESEMBER 2018

• Tema : Pengenalan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)


• Hari, tanggal : Rabu, 05 Desember 2018
• Pukul : 20.00-22.00 WIB
• Narasumber : Narita Putri

PROFIL SINGKAT MYNUTRITIONIST

MyNutritionist digagas oleh sekumpulan ahli gizi bersertifikasi yang berfokus pada edukasi
dan konsultasi gizi anak. Kami aktif membuat materi edukasi terkait gizi anak di media sosial,
khususnya instagram. Ke depannya kami akan terus berinovasi dalam mewujudkan masa depan
yang cerah melalui terlahirnya generasi anak-anak yang sehat.
• Founder MyNutritionist:
o Agatha
o Indana Bintan Dzakiyyah
o Narita Putri
S1 Gizi Universitas Indonesia
o Riski Septianing Astuti
• Narahubung
o Instagram : @my.nutritionist
o Email : mynutritionist.id@gmail.com
RANGKUMAN DISKUSI KELAS PENGENALAN MP-ASI 3

1. Penjelasan tentang istilah dunia MP-ASI. (BLW-Spoon Feeding, menu tunggal-menu 4


bintang, alat-alat jaman old-jaman milenial, dan lainnya) (Ibu Dina, usia anak 4,5 bln)
Istilah-istilah dalam dunia MP-ASI memang semakin banyak ya Mom, tetapi akan coba saya
jabarkan beberapa istilah yang sering muncul saat membahas MP-ASI:
• BLW (Baby-led weaning) : ini merupakan metode di mana anak yang
memulai/memimpin proses makan saat anak memasuki periode MP-ASI. Pada metode
ini, anak dibiarkan memakan sendiri makanannya. Biasanya makanan yang diberikan
berupa finger food yang teksturnya lembut (misal, sayur-sayuran/daging yang sudah
dikukus)
• Menu tunggal : menu MP-ASI yang terdiri dari 1 jenis sumber zat gizi, misal menu
puree buah
• Menu 4 bintang : menu MP-ASI yang terdiri dari 4 jenis sumber zat gizi, yaitu,
karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin/mineral. Menu ini dianggap sebagai menu
lengkap MP-ASI
Untuk penjelasan mengenai metode dan menu terbaik, akan dikupas tuntas di kelas Menu
MP-ASI ya Mom.
Untuk peralatan terkait MP-ASI, Mom bisa menyiapkan panci untuk bubur, panci kukusan,
saringan, beberapa talenan, beberapa pisau, alat makan yang sesuai dengan bayi, blender,
dan parutan.
Talenan disiapkan lebih dari satu karena sebaiknya dipisahkan penggunaannya, utamanya
untuk makanan mentah dan matang. Namun, lebih baik lagi jika dibagi menjadi 4 bagian
talenan. Untuk daging merah; unggas,ikan,seafood; buah; dan sayur. Untuk bahan talenan
juga ada beberapa pendapat. Kalau saya sendiri lebih menyarankan yang plastik food grade,
karena kalau yang kayu, khawatir ada bakteri yang tertinggal di serat-serat kayunya
walaupun sudah dicuci bersih. Namun, jika Mom menemukan talenan kayu yang teksturnya
halus sehingga risiko bakteri tertinggal sangat kecil, tetap bisa digunakan ya Moms talenan
kayunya.
Pisau juga disediakan beberapa untuk penggunaan yang berbeda. Yang mentah dan matang
terutama dibedakan ya Mom pisaunya.
Untuk peralatan lainnya, seperti slow cooker (alat memasak bahan makanan yang bekerja
secara perlahan/dalam waktu lama dan dapat menghasilkan makanan yang bertekstur
empuk), hand blender (blender atau penghancur yang mana alat penghancurnya dapat
dipegang dengan tangan), dan wadah kedap udara dapat disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing (tidak wajib).
2. Gabungan pertanyaan tentang jadwal pemberian MP-ASI
Pemberian MP-ASI sebaiknya dilakukan berapa menit setelah pemberian ASI/susu? (Ibu
Zie, usia anak 5 bln)
Berapa kali sehari pemberian MP-ASI ? (Gabungan pertanyaan Ibu Adyan, usia anak 4,5
bln dan Ibu Imha, usia anak 7 bln)
Jadwal pemberian MP-ASI bagaimana? Pagi jam berapa, siang jam berapa, sore jam berapa?
(Gabungan pertanyaan Ibu Shela, usia anak 1 bln dan Ibu Ayoe, usia anak 6 bln)
Pemberian MP-ASI jam berapa, pemberian air putih, susu/ASI jam berapa? (Ibu Uci, usia
anak 3,5 bln)
Untuk usia 6 – 8 bulan jadwal MP-ASI bisa seperti ini ya, Mom
- 06.00: ASI
- 08.00: MP-ASI
- 10.00: ASI
- 13.00: MP-ASI
- 16.00: Snack (tergantung keinginan anak, tidak wajib)
- 18.00: ASI
- 21.00: ASI
Saat periode awal pemberian MP-ASI, makanan utama bisa diberikan 2 sampai 3 kali, jika
ingin 3 kali, Ibu bisa menjadwalkan sebagai berikut.
- 06.00: ASI
- 08.00: MP-ASI
- 10.00: ASI
- 12.00: MP-ASI
- 16.00: Snack (tergantung keinginan anak, tidak wajib)
- 18.00: MP-ASI
- 20.00: ASI
- 22.00: ASI
Sebenarnya untuk jam pastinya bisa dijadwalkan sesuai dengan kondisi anaknya. Ibu bisa
menjadwalkan dengan jarak sekitar 2 – 3 jam tiap ASI atau MP-ASI, yang penting Mom
dan keluarga konsisten dengan jadwal makan anak agar anak terbiasa makan teratur dan
paham konsep lapar.
Nah, untuk pemberian ASI, jika anak sudah menghabiskan MP-ASI sesuai yang ibu berikan
tetapi tetap meminta ASI lebih dari yang tertera pada jadwal, berikan saja ya, Mom. Karena
ASI masih disarankan untuk diberikan sesuai kehendak bayi sampai anak berusia 2 tahun
Untuk Ibu Uci, pemberian air putih bisa diberikan setelah anak selesai makan utama ya
Mom. Sebenarnya pemberian air putih cukup fleksibel, namun disesuaikan saja dengan
keadaan anak, jangan sampai terlalu banyak memberikan air putih sehingga anak menjadi
kenyang dan enggan makan makanan utamanya.
3. Gabungan pertanyaan tentang air putih saat periode pemberian MP-ASI
Berapa banyak toleransi anak diberi air putih setelah MP-ASI? (Ibu Isti, usia anak 6 bln)
Bolehkah di sela-sela makan minum air putih? Ada saudara bilang katanya tidak bagus di
lambung, benar tidak ya? (Ibu Ika, usia anak 7 bln)
Saat sudah berusia 6 bulan, anak sudah boleh mengonsumsi air putih. Sebaiknya air putih
diberikan setelah anak selesai konsumsi MP-ASI ya Mom. Jika air putih diberikan setiap
selesai suapan, khawatirnya anak akan kenyang karena air putih yang nantinya akan
membuat asupan MP-ASInya malah bisa berkurang.
Nah, untuk Ibu Ika, sebenarnya tidak ada masalah jika ingin memberikan air putih di sela-
sela makan. Hanya tadi, khawatirnya anak malah kenyang karena air dan jadi enggan makan.
Akan tetapi, bisa disesuaikan kondisi ya Mom, kalau misal anak agak tersedak saat menelan,
tentunya sebaiknya segera diberikan air putih.
Menurut AKG (Angka Kecukupan Gizi) 2013, angka kecukupan air sehari berbeda
berdsasarkan usia anak.
Untuk Ibu Isti, berdasarkan AKG 2013, anak usia 7 – 11 bulan, kecukupan air dalam sehari
adalah 800 mL, sedangkan untuk anak usia 1 – 3 tahun, kecukupan air dalam sehari adalah
1200 mL.
Untuk anak yang masih mengonsumsi ASI, asupan ASI atau sufor per harinya juga harus
dipertimbangkan ya Mom karena ASI mengandung 88% air. Jadi dicek dulu bagaimana
asupan ASI anak Mom, kalau ASI masih kuat sebenarnya asupan air putih setiap setelah
makan utama saja sudah cukup ya Mom.
Jika Mom memberikan air putih lebih dari angka kecukupan tersebut juga tidak apa-apa,
dengan catatan anak tidak menjadi kenyang karena air putih hingga sampai mengurangi
asupan MP-ASI nya
4. Usia 7 bulan sudah boleh atau belum diberikan cemilan? Cemilan apa saja yang aman untuk
bayi usia 7 bulan? (Ibu Dian, usia anak 7 bln)
Sejak sudah memasuki usia 6 bulan, anak sudah boleh diberikan cemilan pada saat snack
time ya Mom (snack time dapat dilihat di jawaban terkait jadwal MP-ASI). Tapi, tetap
disesuaikan dengan preferensi anak mau atau tidaknya anak tersebut mengonsumsi
snack/cemilan.
Untuk usia 7 bulan, anak dapat diberikan snack berupa buah-buahan atau biskuit bayi. Nah,
tekstur snack tersebut harus diperhatikan ya Mom. Untuk usia 6 – 7 bulan, baiknya biskuit
dilumatkan dengan air atau ASIP, buah-buahan dilumatkan hingga teksturnya seperti puree.
Untuk snack kemasan, Mom juga dapat melihat kemasannya untuk anjuran pemberian
berdasarkan usia. Karena ada beberapa snack seperti biskuit yang langsung dapat lumat oleh
liur anak. Untuk biskuit yang memang teksturnya mudah lumat dan anjuran pemberiannya
dapat diberikan untuk usia 6 bulan, Mom bisa memberikannya langsung kepada anak tanpa
dilumatkan lagi.
Saat pemberian snack berupa biskuit, baiknya tetap diawasi ya Mom untuk mencegah
kejadian tersedak pada anak dan memastikan anak dapat makan snack dengan lancar dan
aman.
5. Kalau anak lebih suka memegang makanannya sendiri, apakah tidak apa-apa? Jadi suka
diberi baby rice crackers di sela-sela waktu jam makan (Ibu Isti, usia anak 6 bln)
Sebenarnya saya kurang paham maksud Ibu Isti di sela-sela waktu makan ini, apakah
maksudnya saat makan utama, anak diberikan pegangan berupa baby crackers sambil
disuapi makanan, atau di sela-sela antara waktu makan satu dengan yang lainnya.
Jika yang dimaksud adalah saat waktu makan utama, asalkan anak tetap mau memakan
makanan utamanya, tidak apa-apa diberikan pegangan makanan berupa baby rice crackers
tersebut Mom. Tapi dipastikan yang sesuai dengan usianya ya Mom, untuk menghindari
risiko tersedak.
Jika yang dimaksud adalah di sela-sela antara waktu makan utama 1 dengan lainnya (saat
snack time), hal tersebut juga tidak apa-apa dilakukan Mom. Kembali lagi asalkan snack
yang dipegang bayi tersebut sesuai dengan usianya pada kemasan snack tersebut.
6. Di usia 9 bulan dijelaskan bahwa anak sudah mengenal finger food, tapi saat saya mencoba
meletakan makanan di depannya, anak tidak mau memasukan makanan ke mulut, dia lebih
mau disuapi. Sebenarnya seberapa pentingkah metode BLW dan bagaimana cara agar anak
mau mencobanya? (Ibu Indah, usia anak 9 bln)
Finger food dalam anjuran WHO sebenarnya hanya sebagai cemilan/snack saja Mom. Untuk
pemberian makanan utama saat periode awal MP-ASI tidak apa-apa disuapi. Namun, jika
Mom memang mau mencoba agar anak tertarik makan makanan finger food, Mom bisa
contohkan cara makan dengan cara memegang tangan anak dan mengarahkannya
mengambil makanan tersebut lalu mengarahkannya ke mulut.
Mom juga bisa mencontohkan makan langsung dengan tangan untuk beberapa makanan
finger food tersebut. Jika di awal anak terlihat memainkan makanan finger food nya, tidak
apa Mom. Biarkan saja sambil tetap diarahkan ke mulut ya Mom. Jangan dipaksakan.
Karena di awal kemungkinan anak masih penasaran dengan tekstur makanan tersebut saat
ia pegang.
Sebenarnya, yang paling penting adalah asupan gizi yang sesuai kebutuhan anak
terlepas dari apa metodenya Mom. Jadi tidak perlu terfokus dengan BLW. Jika anak
Mom sudah mau konsumsi MP-ASI lengkap dengan baik saat disuapi, hal tersebut sudah
baik untuk kebutuhan gizi anak Mom.

Feedback Peserta 1: Awal 6 bulan anak saya memulai MP-ASI, menunya setiap makan itu
saya berikan biskuit bayi dengan rasa berbeda-beda. Apakah itu sudah mencukupi kandungan
gizinya? Padahal tadi jawaban mba itu biskuit untuk cemilan ya.. Saya takut salah memberikan
asupan untuk anak saya, takutnya itu tidak memenuhi kebutuhan gizi anak saya.
Karena anak saya dikasih pure buah itu bnyak sekali mnolak, bubur bayi pun mnolak tidak
mau, jadi saya bingung sendiri harus bagaimna. Tolong pencerahannya.
Jawaban: Biskuit bukan merupakan menu utama MP-ASI ya Mom. Jadi memang biskuit
tersebut masuknya dalam kategori snack/cemilan. Makanan utama tetap harus mengandung
sumber zat gizi berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin/mineral sejak awal pemberian MP-
ASI.
Untuk pembuatan bubur bayi jika anak menolak, coba Mom variasikan menu dan rasa pada
buburnya. Bisa ditambahkan penambah rasa gurih seperti keju/telur. Bisa juga menambah rasa
manis/asam (rasa segar) dengan menambah buah-buahan pada menu MP-ASI utamanya.
Karena pernah ada kasus, anak susah makan menu utama MP-ASI lengkap, namun saat menu
tersebut ditambah campuran buah, anak jadi mau makan.
Jadi coba terus variasikan ya Mom dan jangan ada makanan yang dekat dengan waktu makan
utama (sesuai penjelasan jadwal di pertanyaan sebelumnya). Semangat Mom😊
Feedback Peserta 2: Mengenai snack time di sela MP-ASI, dikatakan bahwa bisa diberikan
biskuit (biskuit manis pasti). Apakah tidak mengurangi sensitivitas terhadap rasa alami
makanan?
Jawaban: Biskuit yang dianjurkan untuk bayi adalah biskuit khusus bayi sesuai usianya, bukan
biskuit yang dapat dikonsumsi semua umur (seperti yang ada topping cokelat/rasa manis
berlebih). Biskuit yang khusus untuk bayi biasanya sudah disesuaikan dan memang rasanya
pun berbeda dengan biskuit umumnya (rasa biskuit bayi tidak terlalu kuat).
Pemberian snack juga sebaiknya tidak melulu biskuit ya Mom. Bisa diselingi dengan makanan
yang fresh, seperti buah, atau agar-agar homemade.

7. Apakah bayi full ASI dan mulai MP-ASI masih perlu suplemen zat besi ? Lalu bagaimana
dengan bubur terfortifikasi? (Ibu Vara, usia anak 5 bln)
Saat mulai masuk fase MP-ASI, kandungan zat besi pada ASI sudah tidak mampu lagi
memenuhi kebutuhan zat besi anak. Terdapat kesenjangan yang besar antara kebutuhan dan
pemenuhan zat besi saat anak memasuki fase MP-ASI. Oleh karena itu, dari awal pemberian
MP-ASI Moms sudah harus memberikan sumber bahan makanan yang kaya akan zat besi
seperti daging merah/hati ayam.
Untuk bayi full ASI, saat memulai pemberian MP-ASI sebenarnya tidak perlu memberikan
suplemen zat besi jika MP-ASI nya sudah sesuai kebutuhan, Mom. Nah berikut saya
jabarkan beberapa tips memenuhi kebutuhan zat besi bayi dan batita menurut IDAI ya Mom.
a. Konsumsi makanan yang memiliki kandungan zat besi tinggi, minimal 2 kali per
hari. Jika Anak sudah memasuki fase MP-ASI hingga 3x per hari, maka boleh saja
dalam setiap kali makan, MP-ASI anak mengandung bahan makanan tinggi zat besi, ya
Mom
b. Konsumsi makanan yang mengandung tinggi Vitamin C. Vitamin C dapat
meningkatkan absorpsi (penyerapan) zat besi dari serealia dan sayuran sebanyak 2 kali
lipat. Jadi zat besi yang dicerna dan diserap anak akan maksimal dari seluruh sumber
makanan yang dikonsumsinya.
c. Hindari mengonsumsi susu atau teh pada saat anak makan makanan utama.
Sebaiknya untuk susu/ASI berikan jarak sebelum makan ya Mom (sesuai penjelasan
tentang jadwal di pertanyaan sebelumnya), karena penyerapan kalsium dan zat besi
berkompetisi Mom. Jadi baiknya diberikan jarak agar penyerapan keduanya maksimal
karena keduanya dibutuhkan oleh anak. Sementara itu, the mengandung zat yang
menghambat penyerapan zat besi, jadi jika ingin diberikan teh, baiknya jangan langsung
sebelum/sesudah makan utama yaa.
d. Sesuai pertanyaan Mom, MP-ASI fortifikasi bisa menjadi alternatif yang baik untuk
pemenuhan kebutuhan zat besi anak. Bisa diseling dengan MP-ASI homemade, atau
bisa menjadi pilihan apabila sedang dalam perjalanan sehingga sulit untuk menyiapkan
MP-ASI homemade ya Mom. Intinya, disesuaikan saja dengan kondisi Moms masing-
masing.
8. Bagaimana cara mengetahui kecukupan gizi MP-ASI anak kita sudah cukup meskipun pada
saat makan tidak habis? (Ibu Hafida, usia anak 7 bln)
Cara mengetahui kecukupan gizi anak dapat dilihat dari status gizinya ya Mom. Cara
mengetahui status gizi yang paling mudah dapat dilihat dari berat badan (BB) dan tinggi
badan (TB) atau panjang badan (PB) anak. Istilah Panjang badan digunakan pada
pengukuran anak saat anak belum bisa berdiri, sedangkan istilah tinggi badan digunakan
saat pengukuran TB dengan berdiri.
Sebenarnya pengukuran BB dan TB atau PB ini ada caranya agar hasilnya tidak bias (rancu).
Oleh karena itu, baiknya Mom melakukan pengukuran berkala di Posyandu atau
Puskesmas/Rumah Sakit, agar pengukuran dilakukan oleh tenaga ahlinya. Dari pemantauan
berkala itu, dapat diketahui apakah anak Mom status gizinya sudah baik atau belum. Selain
itu, kecukupan gizi anak juga dapat diketahui dari perkembangan anak, apakah sudah sesuai
dengan usianya. Perkembangan anak sesuai usia ini juga dapat diketahui saat pemeriksaan
berkala di Posyandu atau Puskesmas/RS ya Mom. Di Posyandu, perkembangan dapat
dipantau apakah sudah sesuai KMS atau belum.
Nah, untuk Mom yang sudah tau BB dan TB / PB anak dan ingin mengecek sendiri
sebenarnya sudah masuk zona aman atau belum pertumbuhan anaknya, Mom dapat lihat di
tabel berikut Mom. Untuk lebih lengkapnya, Mom bisa buka link agar kemudian Mom dapat
menyesuaikan tabel berdasarkan jenis kelamin dan usia anak Mom.
https://www.instagram.com/p/BmdWCbDlaXo/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=hvqr
femqwyq7
9. Bagaimana memilih bahan makanan yang tepat agar memenuhi kecukupan gizi anak?
(Gabungan pertanyaan Ibu Dewi, usia anak 4 bln 3 mgg dan Ibu Ayoe, usia anak 6 bln)
Untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, yang harus diperhatikan adalah pemberian MP-ASI
yang mengandung bahan makanan sumber karbohidrat, protein (hewani dan nabati), lemak,
dan mineral serta vitamin. Mom juga baiknya tetap meneruskan pemberian ASI sesuai
kehendak anak (on-demand) sampai anak berusia 2 tahun, dengan catatan, diberikan jarak
pemberian ASI dengan waktu makannya ya Mom.
Bahan makanan apapun sudah boleh diberikan sejak anak berusia 180 hari (6 bulan),
sehingga Mom bisa bebas memberikan bahan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan
gizi yang sudah saya sebutkan di atas. Untuk bentuk menu dan contoh bahan makanannya
seperti apa, akan dijelaskan lebih lanjut di kelas Menu MP-ASI ya Mom.
10. Gabungan pertanyaan tentang penyimpanan MP-ASI
Bagaimana cara pembuatan MP-ASI dan cara penyimpanannya? (Ibu Ayoe, usia anak 6 bln)
Bagaimana cara menyimpan bahan-bahan makanan yang belum diolah? Bahan makanan
biasanya saya potong-potong, saya bagi-bagi perporsi anak biasa makan kemudian saya
masukan ke plastik ASI. Jadi kalau mau diolah tinggal ambil per plastik, tapi suka ada yg
membusuk. Coba metode blansir juga suka gagal. (Ibu Yunita, usia anak 6 bln)
Bagaimana cara penyimpanan MP-ASI berlebih misal membuat hari ini, menunya berlebih
bisa dikonsumsit besok paginya tidak? Cara menyimpannya yang benar bagaimana? Atau
kalau bikin puree buah trus disimpan di freezer kalau nantinya mau dimakan diambil apalah
boleh? (Ibu Okky, usia anak 7,5 bln)
Bagaimana metode penyimpanan MP-ASI yang benar? Apakah boleh kita memasak bubur
lalu membagi per porsi sekali makan dan kita simpan di freezer, pada saat akan makan, kita
panaskan diatas kompor? (Ibu Hafida, usia anak 7 bln)
Berapa lama penyimpanan MP-ASI yang sudah diolah/dihaluskan? Penyimpanannya harus
di freezer atau bagaimana? Apa boleh MP-ASI yang sudah dihaluskan tadi dipanaskan
kembali? (Ibu Imha, usia anak 7 bln)
Untuk Ibu Ayoe, pembuatan MP-ASI tentunya harus disesuaikan dengan tekstur sesuai usia
anak ya Mom. Jika tekstur sesuai usia anak masih yang sangat halus, Mom bisa membuat
MP-ASI dengan cara mengukus/menumis bahan-bahan makanan, setelah itu dihaluskan
sampai mencapai tekstur yang sesuai usia anak. Sebaiknya bahan MP-ASI dimasak terlebih
dahulu sebelum dihaluskan ya Mom, agar tidak banyak zat gizi yang hilang saat proses
pemasakan
Jika Mom ingin menambahkan ASI ke dalam MP-ASI sebagai campuran, tambahkan saat
MP-ASI sudah matang, jadi ASI tidak ikut proses pemasakan.
Untuk Ibu Yunita, bahan-bahan yang belum diolah tetapi sudah dipotong-potong dapat
disimpan dalam wadah kedap udara, kemudian disimpan di kulkas ya Mom (suhu chiller
bukan freezer).
Untuk Moms yang bertanya tentang penyimpanan MP-ASI. Baiknya MP-ASI yang sudah
diolah disimpan per porsi makan di dalam wadah kedap udara di dalam kulkas suhu chiller
(bukan dijadikan frozen food) dan disajikan pada hari yang sama. Yang perlu diperhatikan
adalah manajemen penyimpanan kulkas, dengan memisahkan bahan mentah dengan bahan
matang atau setengah matang agar tidak terjadi kontaminsi silang selama masa
penyimpanan makanan.
Saat ingin dikonsumsi, MP-ASI dapat dipanaskan lagi dengan cara dikukus atau memakai
steamer atau dengan cara memanaskan MP-ASI di wadah yang direndam air panas (seperti
cara mencairkan cokelat begitu Mom).

Feedback Peserta 1:
1. Jika dilihat dari PB dan BB, anak saya msh ada di -1SD. Bagaimana cara agar anak saya
berada di median? Gizi apa yang dapat membantu agar anak saya pertumbuhannya sesuai
garis median? Apakah tidur larut malam jugat berpengaruh terhadap tumbuh
kembangnya?
2. Penyimpanan MP-ASI di chiller berarti hanya dapat digunakan same day? Apabila ada
kelebihan dalam pembuatan porsi makan, bagaimana solusinya? Apakah tdk boleh ditaruh
freezer?.
Jawaban: Luar biasa Mom langsung mengecek ke tabel👍
1. Untuk penambahan BB, Mom bisa memberikan makanan TETP (Tinggi Energi Tinggi
Protein) dengan membuat makanan yang padat energi
Cara yang dapat Mom lakukan dengan diet TETP ini adalah meningkatkan jumlah sumber
protein dan lemak dengan komposisi sumber karbohidrat yang tetap seperti biasa.
Pemberian protein yang dianjurkan untuk dapat membantu meningkatkan BB adalah
protein hewani karena kandungan kalori dan lemaknya yang lebih tinggi dibandingkan
dengan prona. Mom juga bisa memberikan lemak tambahan seperti minyak, santan,
susu&olahannya.
Tidur larut malam menandakan bahwa aktivitas anak lebih banyak dari anak umumnya,
sehingga energi yang dikeluarkan pun akan lebih banyak Mom. Jadi sebaiknya pastikan
jam tidur anak cukup, karena tidur dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak.
2. Iya Mom baiknya untuk same day. Jika ada kelebihan, bisa disimpan di freezer. Namun
sebelum penyajiannya Mom coba dulu untuk memastikan makanan masih baik kondisinya.
Karena kondisi bahan makanan berbeda ketahanannya tiap jenisnya.
Saran dalam penyimpanan makanan di freezer baiknya dibekukan secara terpisah
berdasarkan bahan makanan (belum dicampur).
Feedback Peserta 2: Sebenarnya rasa makanan MP-ASI yang disukai anak yang bagaimana
ya Mom? Apakah rasa hambar atau rasa yang kita rasa enak juga ? Terkait pemberian kaldu
atau bawang merah, bawang putih juga
Jawaban: Pada awal pemberian MP-ASI sebenarnya anak masih tahap mengenal rasa, jadi
belum dapat dipastikan yang disukai apa. Namun, ASI rasanya kan cenderung gurih, jadi ada
kemungkinan anak lebih suka rasa yang gurih.
Pemberian kaldu atau bamer baput tidak apa-apa ya Mom untuk mengenalkan rasa bahan
makanan asli kepada anak.
Untuk rasa manis atau rasa lain yang cenderung kuat, anak akan menyesuaikan. Jadi kalau dari
awal anak sudah diberikan makanan dengan rasa-rasa kuat, semakin bertambahnya usia anak,
anak akan berkurang sensitivitasnya terhadap rasa.
Kadar enak kita dan kadar enak anak pastinya berbeda ya Mom. Karena orang dewasa,
sensitivitasnya cenderung lebih rendah jadi lebih suka rasa-rasa yang kuat.
11. Gabungan pertanyaan tentang GTM
Bagaimana cara mengatasi anak yang GTM? Karena anak saya selalu menutup mulutnya
ketika hendak dsuapi (Ibu Dian, usia anak 7 bln)
Bagaimana mengatasi anak yang susah makan pada tahap MP-ASI? Anak saya lebih suka
makan dari tangannya sendiri / disuapi pakai tangan oleh saya. Kalau disuapi menggunakan
sendok dia langsung tutup mulut (Ibu Galuh, usia anak 6 bln)
Anak saya sudah berusia 6 bulan, tapi mengapa setiap saya berikan makan dia selalu
menolak, disembur bahkan menangis. Padahal sudah bermacam cara saya memberikan
makan, sudah coba sambil nyanyi, sambil diajak bercanda. Tekstur makanan juga sudah
saya coba dari yang agak encer sampai yang kental, dia slalu nangis dan tetep mengunci
mulut. Saya harus bagaimana ya? (Ibu Fika, usia anak 6 bln)
Penyebab GTM pada anak dapat berupa bosan, sedang sakit, tidak lapar, adanya trauma,
baik terhadap makanan tertentu maupun proses makan itu sendiri. Sebisa mungkin saat
pemberian makan jangan memaksa apalagi memarahi anak karena tidak mau makan karena
dapat menimbulkan kesan bahwa makan adalah hal yang menyeramkan.
Pemberian makan yang benar harus memperhatikan beberapa hal seperti tepat waktu,
kuantitas dan kualitas makanan, kebersihan penyiapan dan penyajian makanan serta harus
sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
Perilaku makan yang benar (feeding rules) pada anak adalah sebagai berikut:
1. Atur jadwal makanan utama dan makanan selingan (snack) yang teratur.
Hal yang sangat harus diperhatikan adalah, jangan memberikan cemilan apapun atau
susu ketika sudah mendekati jam makan anak. Hal tersebut dapat menyebabkan anak
kenyang, yang pada akhirnya anak akan menolak untuk makan.
2. Batasi juga waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit
Ini diperlukan ketegasan dari Moms. Biasakan menyuapi anak kurang dari 30 menit dan
jangan berpatokan pada ‘yang penting makanannya habis’ walaupun membutuhkan
waktu berjam-jam. Tujuannya apa? Untuk mengenalkan rasa lapar ke anak.
3. Buat lingkungan yang menyenangkan untuk makan.
Biasakan makan bersama keluarga di meja makan. Jika tidak memungkinkan untuk
makan bersama, sebaiknya tetap latih anak makan di meja makan.
4. Dorong anak untuk makan sendiri. Bila anak menunjukkan tanda tidak mau makan
(mengatupkan mulut, memalingkan kepala, menangis), tawarkan kembali makanan
tanpa memaksa. Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan akhiri proses
makan. Latih anak untuk mengenali rasa kenyang dan laparnya sendiri.
Penjelasan tentang feeding rules dapat dilihat juga di pdf materi ya Mom.
Untuk Ibu Dian dan Ibu Galuh, bisa mencoba mengajak anak makan di meja makan saat
yang lain makan agar anak terbiasa melihat orang-orang makan menggunakan sendok
(seperti tips no.3). Mom juga bisa coba berikan sendok pada anak sesekali. Walaupun di
awal kemungkinan besar anak hanya akan memainkan makanannya, tidak apa dicoba ya
Mom, sambil Mom bantu arahkan makanan ke mulut. Tujuannya adalah menunjukkan pada
anak bahwa kegiatan makan adalah kegiatan yang menyenangkan. Sambil sesekali Mom
coba lagi disuapi agar MP-ASI bisa maksimal juga asupannya.
Untuk Ibu Fika, bisa juga coba mengajak anak makan di meja makan saat yang lain makan
agar anak terbiasa melihat orang-orang makan menggunakan sendok (seperti tips no.3).
Atau jika dia tetap belum mau makan, tidak apa-apa, tetap ajak saja agar terbiasa dengan
situasi orang-orang makan di meja makan ya Mom. Jika anak tetap tidak mau makan saat
disuapi, coba Mom berikan snack yang bisa dipegang yang sesuai dengan usianya (biasanya
untuk usia 6 bulan, snack seperti biskuit yang bisa lumat dengan liur anak). Coba berikan
dan lihat respon anak. Mom juga coba memberi makan sambil anak bermain di taman.
Kembail lagi kepada menunjukkan bahwa kegiatan makan adalah kegiatan yang
menyenangkan.
Jika ini sudah dilakukan namun anak masih sulit makan, coba evaluasi lagi kondisi makan,
cara makan, dan rasa makanannya ya Moms.
12. Oleh dokter spesialis anak, anak saya diarahkan untuk diperkenalkan dengn makanan agar
di 5 bulan anak sudah siap MP-ASI (BB anak sy agak kurang). Setelah dicoba anak saya
malah seperti ingin muntah padahal tekstur makanan sudah encer. Hal tersebut karena belum
siap atau memang tidak suka rasanya? Apakah tanda siap MP-ASI harus selalu responsive
feeding? (Ibu Swa, usia 4,5 bln)
Indikator anak siap MP-ASI selain dari usia dapat dilihat dari kesiapan fisik dan kesiapan
psikologis.
Secara fisik, terdapat tanda-tanda yang menunjukkan anak sudah siap menerima MP-ASI
a. Refleks menjulurkan lidah sudah sangat berkurang atau bahkan menghilang
b. Kemampuan oromotor (keterampilan motorik pada rongga mulut) sudah sangat
berkembang. Misal sudah bisa menggigit-gigit benda (termasuk memasukkan tangan
ke mulut), lidah sudah bisa memindahkan makanan dari bagian depan ke belakang
mulut
c. Mampu menahan kepala tetap tegak
d. Mampu duduk tanpa/dengan sedikit bantuan dan mampu menjaga keseimbangan badan
ketika tangannya meraih benda di dekatnya
Secara psikologis, bayi akan memperlihatkan perilaku makan lanjut, yaitu
a. Bayi lebih mandiri dan eksploratif
b. Bayi mampu menunjukkan keinginan makan dengan cara membuka mulutnya;
menunjukkan indikasi rasa lapar dengan memajukan tubuhnya ke depan/ke arah
makanan; menunjukkan rasa tidak berminat dengan menarik tubuh ke
belakang/menjauh
Untuk Ibu Swa, berhubung kondisi anaknya dianjurkan oleh DSA untuk mencoba memulai
dari usia 4,5 bulan, sebaiknya respon anak terhadap makanannya dikonsultasikan kembali
ke DSA nya ya Mom. Karena dari segi usia memang anak masih sangat kecil untuk mulai
dikenalkan makanan. Dari yang Mom tanyakan, jawabannya memang bisa keduanya, antara
anak belum siap atau anak tidak suka. Namun saya khawatir lebih kepada yang pertama,
yaitu anak belum siap. Berhubung DSA Mom melakukan pemeriksaan secara individual
dan pastinya sudah melalui pertimbangan yang menyeluruh sebelum menyarankan hal tsb,
baiknya Mom konsultasikan kembali ke DSA langkah berikutnya setelah mengetahui respon
anak saat diberikan makanan tersebut ya Mom.
Nah, kondisi ini sebaiknya tidak dijadikan patokan bagi Moms lain untuk memulai MP-
ASInya sebelum anak berusia 6 bulan ya. MP-ASI tetap sebaiknya dimulai saat anak berusia
180 hari mengingat pencernaan bayi yang sebenarnya belum siap diberikan makanan selain
ASI sebelum berusia 6 bulan, kecuali memang ada kondisi khusus sehingga DSA
menyarankan pemberian MP-ASI di awal ya Moms.
13. Anak saya mulai MP-ASI makannya masih bubur instan. Saat coba diberikan makan bubur
4 bintang, BAB nya jadi keras sehingga sampai 4 hari ini anak belum BAB juga. Jadi
BABnya tidak tiap hari, normal tidak ya? Apakah salah dengan tekstur menunya atau
bagaimana? (Ibu Ika, usia anak 7 bln)
Sebenarnya sudah tidak BAB selama 4 hari dan BAB keras dapat dikatakan sebagai sembelit
ya Mom.
Untuk mengatasinya Mom bisa menambahkan asupan serat anak Mom. Mom bisa
menambahkan sayur yang berserat seperti bayam, sawi dan juga buah-buahan dalam menu
MP-ASI hariannya. Sayuran dapat Moms berikan sebagai campuran di bubur tim.
Untuk selingannya, Moms dapat memberikan buah atau snack berupa agar-agar untuk
menambah asupan serat anak.
Selain penambahan serat, Mom juga baiknya menambahkan asupan air putih pada anak
Mom.
14. Umur 9 bulan makan seharusnya sudah 3 – 4 kali menu utama, tetapi anak saya kalau siang
cenderung susah makan nasi, hanya mau beberapa suap saja tidak sebanyak makan pagi/sore.
Tapi kalau diberikan buah/snack mau. Bagaimana ya ini baik atau tidak untuk status
gizinya? (Ibu Indah, usia anak 9 bln)
Untuk pemberian snack dan buahnya dapat dilanjutkan saja ya Mom sesuai dengan jadwal
yang sudah disepakati.
Untuk menu utamanya, dapat Mom siasati dengan menambahkan porsi pagi dan sorenya ya
Mom. Dapat Mom kira-kira porsinya, misal saat makan siang, anak Mom hanya
mengonsumsi sekitar setengah porsi dari yang seharusnya. Nah, Mom dapat menambahkan
seperempat porsi pada menu pagi dan sorenya untuk menutupi porsi makan siangnya yang
tidak habis tersebut Mom.
Mom juga dapat menyiasatinya dengan memberikan makanan yang padat energi, caranya
seperti yang sudah dijelaskan pada feedback tentang makanan TETP.
Jika ketika makan siang anak cenderung sulit makan, coba Mom evaluasi kondisi
lingkungan saat anak makan, apakah banyak distraksi atau tidak. Perhatikan juga apakah
jarak makan dengan snack yang sebelumnya terlalu dekat atau tidak. Karena bisa jadi anak
makannya sedikit karena merasa masih kenyang.
Ketika jam makan utama, Mom juga baiknya menyembunyikan makanan lain seperti buah
atau snack yang lebih disukai anak dibandingkan dengan menu utamanya, karena terkadang
anak sudah memiliki preferensi makanan sehingga dia akan lebih memilih makanan yang
dia sukai.
15. Anak saya mulai MP-ASI saat berusia 5,5bulan. Akhir-akhir ini sudah mulai makanannya
tidak disaring, tetapi lumatnya seperti bubur ayam begitu. Apa tidak apa-apa atau jangan
dulu? (Ibu Rizky Hadijah, usia anak 7 bln)
Sebaiknya untuk usia 7 bulan teksturnya masih yang lumat ya Mom. Untuk buburnya seperti
tekstur pada bubur ayam tidak apa, namun untuk lauknya tetap harus dilumatkan.
Tidak perlu disaring tidak apa, yang penting lumat halus (misal diblender). Nanti saat sudah
mulai usia 9 bulan, Mom bisa mulai naik tekstur ke tekstur makanan cincang.

Feedback Peserta 1: Jika anak hanya lebih suka tekstur lembut dan ketika naik tekstur dia
malah jadi tidak mau makan apa yang harus dilakukan ya?
Jawaban: Tidak apa-apa Mom berikan dahulu tekstur lembut yang anak mau makan. Namun,
Mom tetap harus mencoba menaikkan tekstur anak menjadi cincang. Caranya bisa dengan
mencampur tekstur lembut dan cincang terlebih dahulu Mom, sambil membiasakan anak
mengonsumsi tekstur yang lebih tinggi.
Mom bisa juga berikan cemilan finger food agar anak mengenal tekstur makanan yang lebih
tinggi.
Feedback Peserta 2: Tekstur untuk anak 7 bulan itu masih halus ya? Karena saya coba
berikan tekstur agak kasar sedikit anak saya malah muntah. Buah apa saja yang bisa diberikan
ke anak usia 7 bulan?
Jawaban: Iya betul Mom untuk usia 6 sampai 8 bulan tekstur makanannya masih halus ya.
Usia 8 bulan anak sudah bisa dikenalkan finger food. Penjelasan lengkapnya ada di materi ya
Mom.
Buah yang bisa diberikan pada anak usia 7 bulan baiknya bukan buah yang rasanya menyengat
dan terlalu asam.

Anda mungkin juga menyukai