Anda di halaman 1dari 15

Panduan MPASI WHO 2018

11 SEPTEMBER, 2018 RANI AULIA


Panduan ini dibuat berdasarkan intisari dokumen Complementary Feeding yang
diterbitkan oleh Department of Nutrition for Health and Development  dari World Health
Organization (WHO). Pembahasan panduan MPASI WHO 2018 ini terdiri atas
beberapa bagian sebagai berikut.
 Definisi Complementary Feeding dan MPASI
 Tipe MPASI
 Kenapa Bayi Butuh MPASI?
 Kapan Sebaiknya Bayi Diberikan MPASI?
 Karakteristik MPASI Yang Bagus Untuk Bayi
Perlu diketahui bahwa istilah MPASI dalam bahasa Inggris yaitu  complementary
feeding. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, istilah  complementary
feeding artinya makanan pelengkap. Definisi complementary feeding menurut WHO
adalah memberikan makanan lain sebagai asupan tambahan ASI.
Istilah complementary feeding ini tidak populer di Indonesia karena apabila
diterjemahkan artinya makanan pelengkap, maka dibuatlah istilah MPASI agar lebih
spesifik mengarah kepada makanan pelengkap untuk bayi dengan usia 6 bulan ke
atas. Kepanjangan MPASI adalah makanan pendamping ASI.
Tipe MPASI
Ada dua tipe MPASI yaitu:
1. Makanan khusus untuk MPASI contohnya bubur khusus bayi atau menu MPASI
sayur yang dicampur ASI;
2. Makanan biasa yang diolah untuk menjadi MPASI contohnya kentang goreng
dan sayur bayam yang dipotong kecil atau digerus halus supaya bayi dapat
makan dengan mudah.
Biasanya tipe nomor satu dipilih untuk bayi yang berusia 6 bulan hingga 1 tahun,
sedangkan tipe nomor dua dipilih untuk bayi berusia 1 tahun ke atas .

Kenapa Bayi Butuh MPASI?


Ada istilah yang namanya energy gap dan iron gap.
Pengertian istilah energy gap dalam konteks ini adalah selisih kebutuhan energi
yang dibutuhkan bayi dengan energi yang dihasilkan oleh ASI untuk bayi .
Pengertian istilah iron gap adalah selisih kebutuhan zat besi yang dibutuhkan bayi
dengan zat besi yang diperoleh dari ASI untuk bayi.
Energy Gap
Misalnya bayi 6 bulan butuh energi 650 kilo kalori (kcal) setiap hari sedangkan energi
dari ASI hanya 400 kcal, maka selisihnya 250 kcal. Selisih 250 kcal inilah yang harus
dipenuhi melalui MPASI. Itulah alasan kenapa bayi butuh MPASI. Berikut adalah
ilustrasi energy gap hingga usia bayi 23 bulan.
Pada ilustrasi di atas, diagram batang berwarna putih adalah jumlah  energy gap yang
dibutuhkan oleh bayi. Adanya energy gap tersebut disebabkan oleh bayi yang
semakin aktif bergerak. Oleh karena itu, MPASI sangat dibutuhkan untuk mengisi
kebutuhan tersebut.
Apabila kebutuhan energy gap tidak diatasi, maka yang terjadi adalah energi akan
diambil dari tubuh bayi, biasanya dari cadangan lemak. Makanya ada bayi yang pada
masa transisi ke MPASI tiba-tiba bobot badannya tidak naik atau bahkan merosot.
Iron Gap
Konsep iron gap ini sama persis dengan konsep energy gap, tetapi jumlah selisih
kebutuhan asupannya sangatlah jauh berbeda. Sebagian  energy gap masih bisa
diatasi dengan ASI, tetapi iron gap tidak bisa karena selisihnya terlalu besar. Lihat
ilustrasi di bawah ini.

Kebutuhan zat besi yang begitu tinggi pada bayi begitu menginjak usia 6 bulan menjadi
salah satu sebab utama kenapa MPASI dibutuhkan. Bagi orang tua yang rutin kontrol ke
dokter anak tiap bulan, pada bulan ke-5 atau 6 biasanya akan diberikan suplemen
tambahan zat besi untuk diberikan kepada bayi.
Penambahan suplemen zat besi oleh dokter kepada bayi dilatarbelakangi oleh
keadaan iron gap yang besar di atas. Asumsinya, bisa jadi asupan MPASI juga masih
kurang untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada bayi. Oleh karenanya itu, tambahan zat
besi ini penting bagi bayi untuk mencegah anemia, dan memenuhi kebutuhan darah bayi
karena tubuhnya semakin besar.
Kapan Sebaiknya Bayi Diberikan MPASI?
11 SEPTEMBER, 2018 RANI AULIA
Kapan masa yang tepat untuk memberikan MPASI pertama kali untuk bayi?
Pemberian MPASI dimulai ketika kondisi nutrisi dan energi yang dihasilkan ASI tidak
lagi cukup bagi bayi. Secara umum kondisi tersebut dimulai antara usia 4 hingga 6
bulan.
Pada bayi usia 4 hingga 6 bulan biasanya syaraf dan otot pada mulut telah cukup
berkembang. Pada usia tersebut biasanya bayi sudah bisa menggigit, mengunyah,
atau mengecap. Pada usia sebelum 4 bulan bayi belum bisa mengendalikan lidah dan
liur dengan baik sehingga makanan akan dilepeh oleh bayi. Oleh karenanya, idealnya
usia 4 hingga 6 bulan adalah masa ideal untuk memberikan MPASI pertama.
Menurut dr Klara Yuliarti SpAK dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), bayi
usia 6 bulan lehernya sudah kuat, bayi bisa makan sambil duduk. Bayi yang makan
sambil duduk akan mencegah aspirasi paru-paru atau risiko makanan masuk ke paru-
paru. Enzim pencernaan bayi juga sudah matang sehingga makanan pada usus bayi
dapat dicerna.
Bayi akan lebih mudah untuk diberikan makan bubur, puree, dan   makanan yang
dihaluskan ketika mereka sudah bisa mengendalikan lidahnya. Ciri-cirinya adalah bayi
sudah bisa melet-melet dan bisa memegang benda untuk dimasukkan ke mulut. Ini
tanda bahwa sistem pencernaan bayi sudah cukup dewasa untuk memproses
makanan.
Bahaya Memberikan MPASI Tidak Tepat Waktu
Memberikan MPASI terlalu dini atau terlambat tidaklah disarankan. Tanda yang tepat
untuk memberikan MPASI adalah sebagai berikut.
1. Minimal 4 bulan atau maksimal 6 bulan;
2. Berkali-kali meminum ASI tapi masih terlihat lapar;
3. Sering minum ASI tapi bobot badan bayi tidak bertambah secara normal.
Terlepas dari ketiga tanda di atas sebaiknya bayi hanya diberikan ASI eksklusif
hingga 6 bulan. Selain memberikan asupan energi dan nutrisi, ASI mengandung
elemen anti-infeksi yang dapat melindungi bayi dari diare dan penyakit lain. Itulah
sebabnya bayi yang rutin diberikan ASI eksklusif relatif jarang sakit.
Pemberian MPASI Terlalu Dini
Pemberian MPASI terlalu dini berbahaya bagi bayi karena bayi belum membutuhkan
nutrisi dari makanan tersebut, dan MPASI dapat menyingkirkan kandungan penting
ASI seperti anti-infeksi. Bayi juga jadi mudah kenyang dan tidak mau menyusu. Hal
tersebut membuat tubuh seorang ibu secara otomatis mengurangi produksi ASI.
Produksi ASI yang menipis inilah yang berbahaya karena asupan ASI untuk bayi akan
berkurang dan bayi pun dapat mudah terserang penyakit. Bahkan bayi yang hanya
terserang diare saja dapat meninggal.
Seorang ibu yang frekuensi memberikan ASI-nya berkurang akan lebih subur
sehingga lebih mudah hamil. Ini berbahaya ketika masih mengurus bayi berusia
kurang dari 1 tahun karena seorang ibu harus berjibaku dengan   morning sick   dan
keadaan tubuh yang berubah.
Pemberian MPASI Terlambat
Terlambat dalam memberikan MPASI untuk bayi akan mengakibatkan kekurangan
nutrisi dan energi pada bayi sehingga bayi terlihat tidak bertenaga dan mudah lelah.
Bayi juga bisa terhambat atau bahkan berhenti tumbuh karena kekurangan nutrisi.
Kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan bayi kurang gizi sehingga berisiko terkena
penyakit berbasis patogen
Mau MPASI Berkualitas? Ini Dia Pola Menu yang
Harus Kamu Ikuti
10 DESEMBER, 2018 REXY WIJAYA
Setelah memasuki umur 6 bulan, bayi memang harus mulai dikenalkan makanan
pertamanya. Sebagai orangtua, pasti mom mulai berpikir menu apa ya yang baik
untuk MPASI buah hati. Nah, buat mom yang saat ini sedang kebingungan dengan hal
ini, maka tidak ada salahnya menyimak rancangan menu MPASI pada ulasan kali ini.
Menunya cukup lengkap dan bervariatif lho mom. Dilansir dari laman hellosehat.com,
mulai dari menu sarapan hingga makan malam plus camilan, semuanya tersedia.
Menu Sarapan Lebih Baik Sederhana
Untuk menu sarapan, sebaiknya mom menyiapkan menu yang sederhana saja.
Silahkan pilih satu dari beberapa menu pilihan berikut ini ya mom, yakni :
 ½ mangkuk kecil buah yang sudah dipotong dan dilumatkan
 ½ mangkuk kecil telur rebus yang sudah dilumatkan
 Tumbukan tempe kukus yang sedikit dibumbui bawang merah dan bawang
putih
 Brokoli atau kentang rebus yang sedikit diberi minyak kelapa
 1 Biskuit utuh sereal gandum khusus untuk bayi yang telah disiram susu
Menu Makan Siang Boleh Lebih Berat dari Sarapan
Nah, jika tadi menu sarapan dibuat secara sederhana, kini barulah untuk makan
siang, mom bisa memberi makanan yang lebih bervariatif gizinya. Misalnya saja :
 Campuran 2 sdm sereal bayi dengan 2 sdm buah dan sayuran yang
dihaluskan, misalnya ubi manis, mangga, atau kacang polong
 Nasi tim yang sudah dicampur ikan tuna dan bayam
 ½ mangkuk kecil berisi sayuran berwarna kuning atau oranye, misalnya labu
kuning
Menu Makan Malam yang Bervariatif Sesuai Selera
Sedangkan untuk menu makan malam, mom bisa lho menyiapkan campuran 2 sdm
sereal bayi dengan 2 sdm pisang yang sudah dihaluskan. Bisa juga pisang diganti
dengan buah lain ya mom. yang juga dihaluskan. Atau jika nanti bayi sudah bosan
dengan menu makan malam tersebut, bisa diganti dengan ikan salmon yang sudah
dihaluskan. Bisa juga dengan rebusan susu cair yang dicampur kentang dan brokoli
tumbuk.
Jangan Lupa Beri Camilan untuk Buah Hati
Setelah menu sarapan sampai makan malam diatas, berikutnya adalah menu camilan.
Biasanya, camilan untuk bayi baiknya diberikan dua kali sehari, yakni antara sarapan
dan makan siang serta antara makan siang menuju waktu makan malam.
Menu camilan bisa dari buah-buahan segar yang dilumatkan langsung atau bisa juga
melalui proses perebusan dahulu. Buah tersebut bisa dicampur dengan yogurt tawar,
bisa juga dibuat puree, yakni potongan buah yang telah dicampur ASI dan diblender.
Panduan Merancang Menu MPASI Anak untuk Satu Hari
Penuh

Setelah berusia 6 bulan, bayi mulai bisa dikenalkan dengan makanan padat pertamanya.
Saatnya orangtua berpikir tentang menu MPASI apa yang harus diberikan pada anak. Buat
Anda yang sedang kebingungan mau masak apa hari ini supaya pengalaman pertama
mengenalkan “makanan orang dewasa” pada si kecil tak berubah menjadi mimpi buruk,
simak panduan komplit merancang menu MPASI anak untuk satu hari — mulai dari sarapan
sampai makan malam, lengkap dengan camilannya.
Ingat, berikan MPASI secara bertahap
Waktu pengenalan MPASI merupakan hal yang penting karena dapat memengaruhi
kesehatan bayi di masa akan datang. Pemberian MPASI dikatakan berhasil jika dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, bayi bisa menelan dengan baik (tidak tersedak), dan tidak
melebihi kapasitas sistem pencernaan dan ginjal untuk mencerna makanan.
Itulah kenapa Badan Kesehatan Dunia (WHO) menekankan bahwa MPASI baru boleh
diperkenalkan ketika bayi sudah berusia enam bulan atau lebih. Pasalnya, gerak motorik dan
koordinasi mata-tangan anak di usia ini sudah cukup matang sehingga ia sudah mampu
menegakkan kepala dan leher supaya tidak jatuh dan menggenggam dan memasukkan
makanan ke dalam mulut tanpa bantuan.
Ingatlah juga bahwa bayi tidak bisa langsung makan banyak makanan padat. Jadi, kenalkan
menu MPASI bertahap. Perhatikan juga porsi dan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan
bayi.
WHO) menyarankan untuk memulai pertama kali dengan menu MPASI tunggal,
misalnya bubur beras merah atau bubur sagu.  Setelah si kecil terbiasa dengan makanan
padat, barulah Anda dapat memberikan menu MPASI yang lebih bervariasi. Anda juga bisa
gunakan rempah penyedap seperti jahe, bawang putih, atau bawang merah secukupnya
untuk mengenalkan lidah anak pada rasa yang lebih beragam.
Meski begitu, sebisa mungkin jangan dulu menambahkan gula dan garam maupun
penyedap rasa lainnya ke dalam masakan si kecil sampai ia berusia setidaknya satu tahun.
Kenalkan ia pada rasa gurih dan manis alami dari sayur dan buah-buahan.

Panduan merancang menu MPASI harian untuk anak


Jangan khawatir jika Anda kebingungan merancang menu MPASI yang akan diberikan pada
si kecil. Kumpulan menu dari Kementerian Kesehatan RI dan WHO ini akan memberikan
Anda beberapa pilihan untuk dicontek dan dihidangkan sebagai menu MPASI si kecil.
1. Sarapan
Menu sarapan biasanya lebih sederhana dibanding menu makan siang, berikut beberapa
pilihan menu MPASI yang bisa Anda pilih untuk sarapan si kecil.
 ¼ – ½ mangkuk kecil buah potong dadu.
 ¼ – ½ mangkuk kecil telur rebus ditumbuk.
 Roti bakar dipotong panjang dan kecil agar mudah digenggam bayi. Oles dengan
pisang tumbuk atau telur rebus tumbuk.
 Tempe kukus dibumbui sedikit pakai bawang putih dan bawang merah, lalu ditumbuk.
 Brokoli rebus dan kentang rebus ditambah sedikit bumbu, lalu disaring dan diberi
sedikit minyak kelapa.
 Sereal dengan yogurt tawar, ditambah bubur apel (apel yang sudah direbus hingga
lunak).
 Biskuit sereal gandum utuh yang disiram susu tawar, ditambah buah rebus.
 Bubur susu, disajikan dengan buah pir yang sudah dihaluskan.
2. Makan siang
 Campurkan 1-2 sendok makan sereal bayi dan 2 sendok makan buah atau sayur
yang sudah dihaluskan, bisa ubi manis, kacang polong, mangga, ataupun saus apel.
 Nasi campur bayam dan ikan tuna, lalu disaring.
 Ati ayam goreng dengan sedikit bumbu, lalu disaring bersama nasi.
 Roti bakar plus telur orak-arik.
 Pasta yang ditumbuk dengan brokoli dan keju.
 Timun dan wortel dalam potongan panjang kecil, cocol dengan keju lembut.
 ¼ – ½ mangkuk kecil sayuran yang berwarna kuning atau oranye.
3. Makan Malam
 Campurkan 1-2 sendok makan sereal bayi, 1-2 sendok makan pisang atau wortel
yang dihaluskan, atau bisa juga diganti dengan sayur dan buah lain yang juga dihaluskan.
 1-2 sendok makan ayam atau daging sapi yang dihaluskan, 2 sendok makan sayuran
yang dihaluskan, dan 1 sendok makan finger food seperti potongan pisang, mangga, nanas,
atau peach bila bayi sudah berusia 11 bulan
 Kuning telur rebus yang dihaluskan bersama sedikit bumbu dan tambahkan sedikit
minyak kelapa.
 Nasi tim kacang polong tumbuk, sajikan dengan potongan timun jepang.
 Ikan salmon yang dihaluskan, ditambah kacang polong tumbuk.
 Ikan yang direbus dalam susu cair bersama kentang, wortel, dan brokoli.
 Kentang tumbuk ditambah ayam cincang.
 Ubi manis, buncis, dan kembang kol yang ditumbuk.
 ¼ mangkuk kecil daging sapi atau unggas yang dipotong dadu, ditambah tahu.
 ¼ – ½ mangkuk kecil sayuran hijau.
 ¼ mangkuk kecil mie, pasta, nasi, atau kentang.
 ¼ mangkuk kecil buah-buahan.
4. Camilan
Idealnya, camilan diberikan dua kali sehari, yaitu di antara waktu sarapan ke makan siang
dan di antara waktu makan siang menuju makan malam. Berikut contekan menu MPASI
camilan untuk bayi Anda.
 Buah-buahan segar yang sudah direbus atau yang bertekstur lembut, potong kecil
 Buah yang dicampur dengan yogurt tawar
 Puree alpukat (potongan buah alpukat dicampur dengan ASI secukupnya
menggunakan blender)
 Pisang, langsung dikerok, lumatkan dengan sendok dan disuapkan ke anak
 Yogurt tawar
 Roti bakar
 ¼ mangkuk kecil keju dalam potongan kecil-kecil
 Pudding
 Bubur nasi
 Biskuit
 Sayuran rebus
Anda harus tetap berikan ASI
Namun ingatlah, MPASI hanya bersifat pendamping, sedangkan sumber nutrisi utama
tetaplah ASI ataupun susu formula. Kebutuhan kalori harian bayi usia 6-12 bulan yaitu
sekitar 650 kalori. Kandungan ASI adalah sekitar 400 kalori, maka kebutuhan nutrisi dari
MPASI sekitar 250 kalori. Sementara itu, kebutuhan kalori harian bayi usia 12-24 bulan yaitu
sekitar 850 kalori. Kandungan ASI adalah sekitar 350 kalori, maka kebutuhan nutrisi dari
MPASI sekitar 500 kalori.
4 Buah-Buahan Untuk Makanan Bayi 6 Bulan
21 AGUSTUS, 2017 MIRNA GIOVANNI
Ibu-ibu bingung menentukan buah-buahan apa yang sebaiknya diberikan kepada bayi
ketika berumur enam bulan? Sebenarnya banyak buah-buahan yang cocok untuk
bayi, meskipun demikian ada empat buah-buahan yang populer untuk diberikan
kepada bayi karena mudah didapat, bernutrisi tinggi, dan mudah diolah. Mau tahu?
Yuk lihat daftar buah-buahan untuk bayi sebagai berikut.
Buah Alpukat
Alpukat mengandung vitamin A, C, niacin, dan folat, sekaligus mengandung mineral
penting yaitu potasium, fosfor, zat besi, magnesium, dan kalsium. Alpukat cocok
untuk bayi juga karena teksturnya yang lembut dan mudah dicerna oleh sebagian
banyak bayi.
Buah Pisang
Tekstur pisang memang tidak selembut alpukat, namun bayi enam bulan masih bisa
menerima pisang sebagai asupan makanannya. Pisang kurang lebih mengandung
vitamin dan mineral yang sama seperti alpukat. Sebagai tambahan, pisang juga
mengandung mineral selenium yang berfungsi sebagai stimulan kekebalan tubuh
sehingga membuat bayi tidak gampang sakit. Selenium juga membantu tubuh
memproduksi enzim antioksidan untuk membantu kekebalan tubuh bayi. Namun,
dikarenakan banyak jenis pisang seperti pisang ambon, raja, dan lain-lain, pilihlah
pisang yang paling matang dan cocok bagi bayi ibu.
Buah Pir
Buah pir memiliki kandungan vitamin dan mineral yang kurang lebih sama dengan
alpukat. Perbedaan antara alpukat dan pir adalah pada teksturnya. Setiap bayi
memiliki preferensi masing-masing terhadap makanannya. Sehingga ada bayi yang
suka diberikan buah alpukat dan ada juga yang malah menangis ketika diberikan
alpukat, begitu juga dengan buah pir. Ada bayi yang suka dengan rasa lebih manis
lebih menyukai pir daripada alpukat.

Buah pir lebih berair dibandingkan dengan buah alpukat sehingga bisa saja
menyebabkan bayi menjadi tersedak ketika makan. Oleh karenanya buah pir
sebaiknya dicampur dengan sereal yang cocok dengan bayi enam bulan untuk
membuat teksturnya lebih kental.
Buah Mangga
Mangga dikenal dengan rasanya yang manis dan enak, tetapi ada juga mangga yang
terlihat manis tapi rasanya ternyata asam. Ibu harus mencicipi mangga terlebih
dahulu sebelum dibuat menjadi puree dan diberikan ke bayi.
Buah mangga mirip dengan buah alpukat dan pir dari segi kandungan vitamin dan
mineral. Tambahannya, mangga mengandung vitamin E dan K. Kegunaan vitamin K
ini sangat penting bagi bayi untuk mencegah pendarahan dalam tubuh. Pendarahan
yang dapat terjadi pada bayi adalah pendarahan otak dan usus. Menurut  penelitian
Schulte pada tahun 2014  enam bayi yang mengalami kekurangan vitamin K, empat
diantaranya mengalami pendarahan otak dan dua lainnya mengalami pendarahan di
usus.
Kegunaan vitamin E bagi bayi yaitu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan
membantu memerangi bakteri. Bayi hanya membutuhkan asupan vitamin E kurang
dari 6 miligram sehari. Oleh karenanya tidak perlu diberikan vitamin tablet melainkan
cukup dari buah mangga saja.
Jangan Sembarangan, Kenali Pola Makan MPASI
Yang Baik!
Berbicara tentang makanan pendamping ASI untuk bayi, mom hendaknya
memberikannya dengan tidak sembarangan. Seorang mom haruslah selektif dalam
memutuskan makanan jenis apa yang baik untuk si kecil.
Makanan bayi yang sehat tentunya harus mengandung gizi yang tinggi dan mencukupi
kebutuhan nutrisi. Tapi biasanya ada hal-hal yang salah yang mom berikan. Apa aja
sih mom kira-kira hal yang seharusnya dipatuhi dalam memberikan MPASI? Yuk
simak ulasan berikut ini!
Jangan Memberikan Secara Langsung
Meski mom antusias dalam menyambut makanan pertama sang buah hati, tapi hati-
hati jangan sampai membuat mom tidak memberikannya secara bertahap. Tahapan
ini diperlukan untuk menjaga agar bayi terbiasa dengan makanannya dan berguna
pula untuk mencegah sistem percernaannya terganggu.
Menurut situs bidanku.com, terdapat 3 tahapan dalam memberikan MPASI, yakni
mulai dari tekstur cair, kental hingga nantinya tiba makanan padat. Jadi mom, hindari
memberi makanan baru pada bayi secara bertubi-tubi di waktu yang sama. Selain
untuk menghindari keterkejutan bayi, memberi MPASI secara bertahap dapat
membantu mengetahui adanya alergen sehingga mencegah munculnya alergi.

Jangan Berikan Makanan yang Berbeda Dalam Waktu 3 Hari


Selain memberinya secara bertahap, memberi makanan yang sama dalam kurun
waktu tertentu juga berguna untuk menjaga keterkejutan bayi dari MPASI. Salah satu
cara yang tepat adalah dengan memberikan makanan yang sama sekitar 3 hari
lamanya.

Setelah 3 hari, barulah mom bisa membuat variasi selama 3 hari dan begitu
seterusnya. Menurut situs bidanku.com, cara tersebut juga berguna untuk mendeteksi
alergen.
Ini ada perdebatan yang berhubungan dengan soal pemberian makanan yang sama
dalam 3 hari yaitu persoalan MPASI tunggal dan 4 bintang . Baca juga ya karena
sangat penting!

Kandungan Nutrisi yang Diperlukan Harus Terpenuhi


Selain mengatur pola makan, dalam memberi MPASI harus setidaknya
mempertimbangkan kandungan nutrisinya. Ragam nutrisi yang dibutuhkan biasanya
adalah folat, zat besi, seng, dan berbagai vitamin serta mineral lain. Selain itu, ada
baiknya memilih makanan non pengawet ya mom. Hal ini selain menjaga kebersihan,
juga untuk menjaga kesehatan bayi.
Nah, agar kandungan nutrisi tersebut benar-benar dapat dirasakan bayi, ada cara
tersendiri lho mom. Dilansir dari situs nakita.grid.id, menurut Pritasari, SKM., MSc.,
yang merupakan seorang dosen di Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Jakarta II, ternyata masih banyak mom yang salah dalam menyampurkan makanan
yang diberikan untuk si kecil.
Misalnya saja dalam membuat bubur sayur hati ayam. Biasanya mom akan
menyampur langsung bubur, hati ayam, dan juga sayuran secara bersama-sama.
Padahal yang baik, sayur ternyata harus diolah sendiri, sedangkan beras untuk bubur
boleh dicampur langsung dengan hati ayam. Setelah sayur matang, baru sayur
dilumatkan dan bisa dicampur dengan bubur hati ayam.

Perlu diingat, sayur dan bubur ini disajikan dalam keadaan hangat dan sekali masak
saja ya. Jangan sampai dihangatkan karena nanti gizinya justru akan terbuang.

Jenis Makanan Pendamping ASI Terbaik Untuk Bayi 4


.83/5 (6) Selepas 6 bulan, kini bayi anda sudah cukup siap untuk diberikan makanan
pendamping lain selain hanya ASI yang dikonsumsinya selama ini. Mengapa 6 bulan? Hal ini
dikarenakan sistem pencernaan pada si bayi sudah mulai siap menerima jenis dan tekstur
makanan lain yang lebih padat dibandingkan pada waktu sebelumnya. Usia 6 bulan pada
bayi memang bukanlah patokan yang baku. Akan tetapi, usia ini memungkinkan perut
mungilnya dan organ sistem pencernaan termasuk bagian kerongkongannya telah cukup
siap mencerna makanan pendamping ASI yang lebih padat sehingga akan mampu dialirkan
sampai ke bagian sistem pencernaan dalam dengan baik. Bukan hanya itu, usia 6 bulan
pada bayi membuat mereka sudah mulai membutuhkan asupan gizi dan nutrisi dari
makanan yang berasa lebih enak dan lebih beragam. Itulah mengapa, penting sekali untuk
mempertimbangkan memberikan makanan pendamping segera setelah si anak berusia 6
bulan. Nah, bila ibu sudah mulai siap dan melihat kondisi si kecil sudah mulai terlihat
kegirangan sewaktu diberikan sendok yang didekatkan pada mulutnya, maka mungkin saat
ini ibu harus mulai menentukan jenis makanan apa yang akan diberikan pada si kecil. Nah,
berbicara mengenai jenis makanan pendamping yang hendak diberikan kepada sang buah
hati. Sebaiknya, ibu tidak sembarang memilih, selektiflah dalam menentukan jenis makanan
apa yang akan diberikan pada si kecil. Makanan yang sehat dan memiliki kandungan gizi
yang tinggi, yang tentunya harus diutamakan. Sebab pada dasarnya, tujuan dari
memberikan jenis makanan tersebut pada si buah hati adalah untuk mencukupi kebutuhan
gizi dan nutrisi dalam tubuhnya. Untuk itu, maka utamakan memberikan makanan dengan
kandungan nutrisi dan gizi yang banyak. Adapun pada tahapan paling awal atau saat
pertama kali memberikan makanan pendamping ASI pada bayi, biasanya orangtua akan
disarankan untuk memberikan makanan secara bertahap, mulai dari memberikan makanan
dengan tekstur yang lebih cair, kental sampai dengan makanan padat. Hal ini tentu saja
difungsikan agar sistem pencernaan pertama yakni kerongkongan pada bayi bisa
beradaptasi dengan jenis makanan baru. Dengan demikian, jangan berikan berbagai jenis
makanan baru pada si kecil dengan bertubi-tubi yang diberikan pada satu waktu yang sama.
Selain akan berpengaruh pada organ pencernaannya, hal ini pun akan mungkin bereaksi
terhadap kesehatannya. Kita tidak perah tahu bahwa apa yang disantap oleh si kecil ternyata
adalah alergen yang akan memicu timbulnya alergi dalam tubuhnya. Untuk itulah, penting
sekali memberikan jenis makanan tertentu dengan perlahan dan menunggu jeda dari
mengganti makanan satu ke makanan lain guna melihat jika terdapat reaksi alergi dari
makanan yang dikonsumsi. Ada cukup banyak ragam makanan dengan kandungan nutrisi
yang baik yang terbukti cocok untuk diberikan pada bayi sebab memiliki manfaat untuk
mendukung tumbuh kembang si buah hati. Setelah 6 bulan, seorang bayi biasanya akan
disarankan untuk diberikan makanan pendamping. Tujuannya, seperti yang telah dijelaskan
diatas yakni untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang belum tercukupi oleh ASI. Adapun
kandungan bahan makanan bayi yang cocok untuk MPASI (makanan pendamping ASI)
haruslah dapat memenuhi kebutuhan bayi akan beberapa nutrisi yang dibutuhkannya seperti
zat besi, folat, seng, serta aneka ragam vitamin lain dan juga mineral lainnya. Pada saat
memilih makanan, usahakan agar ibu bisa memilih jenis makanan yang segar dan belum
melalui proses pengawetan. Apabila si bayi baru pertama kali diperkenalkan pada makanan
lain, maka berikanlah makanan yang sama sekitar 3 hari lamanya sebelum ibu
memperkenalkannya pada makanan lain. Tujuannya adalah tadi diatas, yakni guna
mendeteksi adanya kemungkinan alergi yang menyerang si kecil akibat dari mengkonsumsi
makanan tertentu. Selain itu, sebelum bayi anda dapat makan dalam jumlah yang normal,
maka hendaknya tetap berikan ia ASI, baru setelah ia mulai dapat makan dengan jumlah
yang normal, maka asupan dari ASI dapat mulai dikurangi sedikit demi sedikit dengan
perlahan. Sebaiknya, meningkatkan jumlah asupan makanan selain ASI dilakukan perlahan,
jangan lakukan dengan tiba-tiba dan memberikan buah hati anda porsi yang banyak. Hal ini
ditujukan agar pencernaan pada si buah hati dapat berjalan dengan baik dan beradaptasi
dengan perlahan. Untuk pertama kalinya, bayi anda mungkin akan terlihat lahap, sebab
kemampuannya dalam mengeksplor rasa baru membuatnya terlihat kegirangan, namun
mungkin dipertengahan anda akan menemui bayi anda semakin sulit untuk disuapi karena
sudah mengenal tekstur dan rasa. Akan tetapi, memang seperti itulah normalnya, mungkin si
buah hati sudah merasa kenyang dengan makanan barunya. Ketika hal ini terjadi sebaiknya
jangan memaksakan diri anda. Daftar Isi Membuat Sendiri Makanan Bayi 6 Bulan Selain
mengkonsumsi sumber makanan dan nutrisi dari ASI yang didapatkan dari ibunya. Bayi
berusia 6 bulan pun sudah disarankan untuk mendapatkan asupan nutrisi yang lebih dari
makanan pendamping lainnya. Nah, cara yang paling mudah dalam memberikan berbagai
jenis makanan untuk pendamping ASI pada bayi mungkin adalah dengan mencari jenis
makanan bayi di supermarket atau berbelanjanya secara online. Dengan begini, ibu tidak
akan dibuat repot dengan harus meracik jenis makanan tertentu untuk disajikan pada si buah
hati. Makanan yang dibeli langsung dari supermarket memang praktis, akan tetapi jenis
makanan bayi yang dikemas seringkali diberikan atau dibubuhi dengan menggunakan
pengawet. Kandungan pengawet dalam makanan bayi tidaklah disarankan untuk diberikan
pada bayi sebab bisa menganggu kesehatannya. Untuk itulah, tidak ada salahnya jika ibu
membuat dan menghidangkan sendiri jenis makanan sehat yang hendak diberikan pada
buah hatinya. Ya, pada saat bayi anda sudah memasuki usia 6 bulan, makanan pendamping
ASI akan sangat dibutuhkan supaya selanjutnya si bayi dapat menyesuaikan dirinya dengan
jenis makanan-makanan lain yang lebih padat. Dan untuk hal tersebut, bayi hanya
disarankan untuk mengkonsumsi makanan tersebut dimulai dengan porsi kurang dari 1
sendok makan per sekali makan. Sudah sejak dulu, dari masa ke masa jenis makanan
pertama yang disarankan untuk diperkenalkan pada bayi adalah jenis bubur lunak. Segala
makanan yang dikonsumsi bayi pada saat pertama kali mereka diperkenalkan pada
makanan dan beberapa saat setelahnya pun biasanya selalu berupa bubur. Saat
mengkonsumsi buah pun pasti buahnya akan dilumatkan terlebih dahulu supaya
memudahkan bayi untuk menelan dan mencernanya dengan baik. Akan tetapi, setelah bayi
mulai mengenal banyak makanan dengan jenis yang lebih banyak, maka ada beberapa jenis
makanan yang sebaiknya ibu prioritaskan diberikan pada bayi. Sebab jenis makanan ini
memiliki kandungan nutrisi, vitamin dan mineral yang banyak yang dibutuhkan si kecil.
Sehingga demikian, beberapa pilihan makanan ini pun diharapkan tidak lagi membuat ibu
kebingungan menentukan jenis makanan apa yang harus diberikan pada buah hatinya
sebagai makanan pendamping ASI. Beberapa Jenis Makanan Pendamping ASI Terbaik
Untuk Bayi Nah, kali ini kami akan berikan beberapa daftar jenis makanan bayi sehat yang
baik dan dianjurkan untuk diberikan pada bayi sebagai makanan pendampingnya. Apa
sajakah jenis makanan tersebut? Mari kita simak dibawah ini. Jenis Bubur Sehat Untuk Bayi
Untuk yang pertama, kita akan berikan beberapa daftar bubur yang baik diberikan pada si
bayi. Biasanya, tak sedikit ibu yang masih kebingungan dalam memperkenalkan jenis bubur
apa yang baik diberikan pada si buah hati. Untuk itu, beberapa daftar bubur dibawah ini
diharapkan dapat menjadi solusi untuk ibu agar dapat menyajikan bubur yang lezat dan
sehat untuk di buah hatinya. 1. Bubur Susu Bubur susu umumnya adalah jenis makanan
yang paling banyak disarankan diberikan pada bayi sebagai makanan pendamping ASI
pertama kali. Jenis makanan ini adalah makanan padat yang memang baik diberikan serta
diperkenalkan pertama pada bayi. Selain rasanya yang lezat, tekstur bubur susu yang
sebaiknya dibuat lebih encer pun akan menjadi santapan pertama yang sehat agar bayi bisa
beradaptasi dengan lebih baik. Adapun cara pembuatan makanan ini cukup mudah, yang
anda perlukan hanyalah tepung beras sebanyak 1 sendok makan dan dicampur bersama
dengan susu formula sebanyak kurang lebih 200 ml. Kemudian dengan menggunakan
sendok, larutkan kedua bahan ini secara merata sampai tercampur dan teksturnya
kekentalannya bisa disesuaikan dengan keinginan anda. Masaklah kedua campuran ahan ini
dengan menggunakan api kecil dalam panci sampai mendidih secara merata, hingga
campuran ini menjadi agak kental. Apabila tepung menggumpal, maka sebaiknya saring
terlebih dahulu. 2. Bubur Susu Kentang Jenis bubur yang kedua adaah bubur susu kentang,
sajian bubur ini cocok diberikan pada bayi yang baru saja memasuki usia 6 bulan. Variasi
makanan pada bayi cukup disaranakan agar bayi tidak merasa bosan karena selalu
mengkonsumsi jenis makanan yang sama secara berulang. Untuk membuat hidangan ini
sebenarnya cukup mudah, yang anda perlukan hanyalah 50 gram kentang yang telah
dikupas dan dikukus serta dipotong kecil-kecil. Kemudian sediakan susu formula yang
dicampur bersama dengan bahan ini. ara pembuatannya pun cukup mudah. Yang pertama
adalah dengan menghaluskan kentang yang telah dicampur dengan sedikit susu, lalu
haluskan dengan mesin blender secara merata. Setelah itu, masukkan sisa susu formula
yang tersedia dan campur secara merata. Sama seperti bubur yang diatas, apabila kentang
menggumpal, maka saring terlebih dahulu sebelum disajikan. 3. Bubur Sayur Bayi perlu
mengkonsumsi berbagai jenis sayuran guna menjaga kesehatan tubuhnya dan memenuhi
kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Dan bubur sayur adalah salah satu jenis
makanan sehat yang baik dan direkomendasikan untuk diberikan pada bayi berusia 6 bulan.
Cara pembuatan jenis makanan yang satu ini pun terbilang cukup sederhana. Anda hanya
membutuhkan sebanyak 50 gram brokoli yang telah dipotong dn dikukus. Kemudian
campurkan bersama dengan 5 sendok makan susu bubuk formula atau dicampur dengan
ASI. Untuk membuatnya anda hanya perlu mencampurkan kedua bahan ini dengan susu
dan haluskan dengan menggunakan blender. Lalu campurkan semua sisa susu dan aduk
secara merata. Sebenarnya, anda pun tidak melulu harus menggunakan brokoli,
menggantinya dengan sayuran lain dan dengan jumlah variasi yang lebih banyak boleh-
boleh saja. Jenis Makanan Terbaik Untuk Bayi Setelah Bubur Jika diatas adalah beberapa
daftar makanan pertama yang diberikan pada bayi. Berikut ini adalah beberapa daftar jenis
makanan terbaik yang boleh ibu berikan pada bayi, setelah ia telah cukup banyak mengenal
banyak makanan dan usianya telah lebih dari 6 bulan. Sebab kandungannya yang kaya akan
nutrisi, vitamin yang juga mineral yang berlimpah akan dapat mencukupi kebutuhan nutrisi
tubuhnya. Apa sajakah itu? Yuk, kita simak dibawah ini. 1. Labu Kuning Jenis makanan buah
yang satu ini seringkali dijadikan bahan untuk membuat berbagai aneka makanan, mulai dari
makanan manis sampai dengan yang asin. Tak jarang, labu kuning juga seringkali dijadikan
bahan campuran untuk membuat kolak saat Ramadhan seperti ini. Dan rupanya, bukan
hanya lezat dan nikmat disantap orang dewasa, bahan makanan yang satu ini pun baik
diberikan pada bayi. Selain kaya akan serat, labu kuning juga memiliki kandungan vitamin C
dan A yang berlimpah. Ibu dapat memberikan bahan makanan ini pada si buah hati dengan
mengolahnya baik dipanggang atau direbus. Untuk menambah rasa agar si kecil lebih
tertarik dengan hidangan ini, ibu bisa menambahkan taburan keju rendah garam atau
dicampur dengan aneka jenis sayuran lainnya seperti kacang garbanzo dan lain sebagainya.
2. Kacang Lentil Sekilas, rupa dari kacang ini lebih mirip dengan kacang hijau. Bahkan
dibeberapa tempat ada yang menyebut kacang ini dengan sebutan miju-miju. Meski bentuk
secara keseluruhan mirip dengan kacang hijau, namun yang membedakan kaacang ini
hanyalah warnanya saja yang tidak serupa dengan kacang hijau. Jenis kacang yang satu ini
cocok dijadikan sebagai makanan bayi yang sehat. Tak heran, bila jenis makanan ini masuk
dalam daftar makanan terbaik untuk diberikan pada bayi sebab memiliki kandungan serat
dan protein yang tinggi. Hidangan kacang ini dapat disajikan dengan campuran sayuran,
kemangi atau oregano. Sebelum memasak dan mengolah sayuran ini, anda bisa
merendamnya terlebih dahulu selama kurang lebih 12 jam agar tekstur kacang menjadi jauh
lebih empuk. Setelah itu, anda hanya perlu merebusnya, kemudian dihaluskan dengan
menggunakan blender dan berikan pada buah hati anda. 3. Brokoli Jenis makanan terbaik
yang sehat lainnya adalah dengan memberikan brokoli. Jenis sayuran ini mungkin sudah
tidak asing lagi, karena memang brokoli memiliki segudang manfaat dan nutrisi yang baik
diberikan kepada si buah hati. Kandungan folat, kalsium dan serat yang ada pada brokoli
membuatnya baik dan direkomendasikan diberikan pada si kecil. Selain itu, kandungan
sulfur yang ada didalam brokoli disinyalir dapat meningkatkan nafsu makan bayi. Untuk
menyajikan bahan makanan ini adalah dengan memotongnya kecil-kecil, mengukusnya dan
mendinginkan. Lalu berikan pada buah hati anda. Selain itu, bahan makanan ini pun dapat
digunakan sebagai teether, dengan cara mendinginkan bahan ini didalam lemari es. Untuk
mengurangi bau langu pada brokoli, anda bisa merendam brokoli didalam air panas selama
kurang lebih 2-3 menit. 4. Blueberries Buah dengan warna khas biru tua ini berasal dari
flavonoid yang disebut dengan anthocyanin. Kandungan anthocyanin inilah yang amat
bermanfaat baik untuk kesehatan mata, otak dan untuk saluran kemih pada bayi. Ibu dapat
menyajikan bahan makanan ini untuk si bayi dalam bentuk jus atau berbentuk puree yang
sehat. Warnanya yang ceria dan dipadukan bersama dengan buah-buahan lain akan
membuat si kecil tertarik mencicipi jenis makanan yang satu ini. Demikianlah beberapa
daftar jenis makanan terbaik yang bisa diberikan pada si buah hati pada saat pertama kali
anda memperkenalkan makanan pendamping dan makanan lainnya saat si bayi sudah
beranjak lebih besar. Semoga bermanfaat.

Sumber: https://bidanku.com/jenis-makanan-pendamping-asi-terbaik-untuk-bayi | Bidanku.co
m
Menu MPASI Pertama: MPASI Tunggal Atau 4 Bintang?
27 OKTOBER, 2018 ANITA CASSANDRA

Perdebatan tentang menu MPASI apa yang harus diberikan pertama kali kepada bayi
berjalan begitu alot. Pilihannya adalah MPASI pertama dengan makanan
tunggal atau makanan 4 bintang. Masing-masing orang tua punya pilihan favoritnya,
tapi mana yang bagus untuk bayi?

Pertama, mari kita bahas mulai dari MPASI tunggal terlebih dahulu lalu MPASI 4
bintang. Ada baiknya memahami kebutuhan zat besi dan energi pada
bayi  dan kapan sebaiknya memberikan MPASI  terlebih dahulu.
Pemahaman tersebut dibutuhkan sebagai kerangka berpikir dalam memahami MPASI
tunggal dan MPASI 4 bintang.
Sebelum melanjutkan, perlu diingat bahwa dokumen resmi WHO yang
berjudul   “Complementary Feeding: Family foods for breastfed children”   tidak
pernah   menyebutkan tentang metode tunggal maupun 4 bintang secara eksplisit.
Penjelasan menu MPASI pertama dengan metode tunggal pada halaman berikutnya.
Halaman dipisah karena penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan masing-
masing metode cukup lengkap dan panjang.
Referensi WHO! 35 MPASI Bayi 6 Bulan Pertama
12 SEPTEMBER, 2018 ANITA CASSANDRA

Sebagai orang tua yang sebentar lagi menyaksikan bayinya tumbuh ke usia 6 bulan
haruslah menyiapkan hal besar yaitu MPASI . Begitu banyak bahan makanan untuk
MPASI sehingga membuat bingung mana yang harus didahulukan.
Tidak usah bingung, berikut adalah 35 bahan makanan yang bisa digunakan untuk
MPASI bayi 6 bulan pertama atau bahkan lebih! Ada tiga kategori yaitu:
1. Makanan pokok dan kacang-kacangan;
2. Daging, susu, dan telur;
3. Sayur dan Buah.
Makanan Pokok dan Kacang-kacangan
Makanan pokok dan kacang-kacangan adalah sumber energi bagi tubuh bayi, tetapi hanya 1 di antara
14 yang memiliki kandungan vitamin A.
Makanan Deskripsi Energi Protein Zat Besi Vitamin A
(kcal) (g) (mg) (microgram)
Tepung Putih, telah 335 8 1.1
Maizena dihaluskan
Tepung Putih, diperkaya 341 9.4 2.0
Gandum
Roti Putih, diperkaya 235 8.4 1.6
Beras Matang 138 2.6 0.2
Kentang Matang 75 1.5 0.3
Ubi Jalar Matang 84 1.1 0.7 660
Singkong Mentah 153 0.7 1.0
Kacang Direbus 100 6.9 2.0
Merah
Kacang Mentah, 279 23.9 6.0
Hijau dikeringkan
Kacang Direbus 91 7.7 1.4
Hijau
Kacang Mentah, 370 35.9 9.7
Kedelai Dikeringkan
Kacang Mentah 564 25.6 2.5
Tanah
Biji Bunga Mentah 581 19.8 6.4
Matahari
Biji Melon Mentah 595 26 7.4
Selanjutnya adalah perincian energi, protein, zat besi, dan vitamin A yang terkandung
pada daging, susu, dan telur atau biasa dikenal dengan dairy products.
Mau MPASI Berkualitas? Ini Dia Pola Menu yang Harus
Kamu Ikuti
10 DESEMBER, 2018 REXY WIJAYA

Setelah memasuki umur 6 bulan, bayi memang harus mulai dikenalkan makanan
pertamanya. Sebagai orangtua, pasti mom mulai berpikir menu apa ya yang baik
untuk MPASI buah hati. Nah, buat mom yang saat ini sedang kebingungan dengan hal
ini, maka tidak ada salahnya menyimak rancangan menu MPASI pada ulasan kali ini.
Menunya cukup lengkap dan bervariatif lho mom. Dilansir dari laman hellosehat.com,
mulai dari menu sarapan hingga makan malam plus camilan, semuanya tersedia.
Menu Sarapan Lebih Baik Sederhana
Untuk menu sarapan, sebaiknya mom menyiapkan menu yang sederhana saja.
Silahkan pilih satu dari beberapa menu pilihan berikut ini ya mom, yakni :
 ½ mangkuk kecil buah yang sudah dipotong dan dilumatkan
 ½ mangkuk kecil telur rebus yang sudah dilumatkan
 Tumbukan tempe kukus yang sedikit dibumbui bawang merah dan bawang
putih
 Brokoli atau kentang rebus yang sedikit diberi minyak kelapa
 1 Biskuit utuh sereal gandum khusus untuk bayi yang telah disiram susu

Menu Makan Siang Boleh Lebih Berat dari Sarapan


Nah, jika tadi menu sarapan dibuat secara sederhana, kini barulah untuk makan
siang, mom bisa memberi makanan yang lebih bervariatif gizinya. Misalnya saja :
 Campuran 2 sdm sereal bayi dengan 2 sdm buah dan sayuran yang
dihaluskan, misalnya ubi manis, mangga, atau kacang polong
 Nasi tim yang sudah dicampur ikan tuna dan bayam
 ½ mangkuk kecil berisi sayuran berwarna kuning atau oranye, misalnya labu
kuning

Menu Makan Malam yang Bervariatif Sesuai Selera


Sedangkan untuk menu makan malam, mom bisa lho menyiapkan campuran 2 sdm
sereal bayi dengan 2 sdm pisang yang sudah dihaluskan. Bisa juga pisang diganti
dengan buah lain ya mom. yang juga dihaluskan. Atau jika nanti bayi sudah bosan
dengan menu makan malam tersebut, bisa diganti dengan ikan salmon yang sudah
dihaluskan. Bisa juga dengan rebusan susu cair yang dicampur kentang dan brokoli
tumbuk.
Jangan Lupa Beri Camilan untuk Buah Hati
Setelah menu sarapan sampai makan malam diatas, berikutnya adalah menu camilan.
Biasanya, camilan untuk bayi baiknya diberikan dua kali sehari, yakni antara sarapan
dan makan siang serta antara makan siang menuju waktu makan malam.
Menu camilan bisa dari buah-buahan segar yang dilumatkan langsung atau bisa juga
melalui proses perebusan dahulu. Buah tersebut bisa dicampur dengan yogurt tawar,
bisa juga dibuat puree, yakni potongan buah yang telah dicampur ASI dan diblender.
Demikianlah mom ulasan mengenai menu MPASI bervariatif dan pasti menyehatkan
untuk buah hati.
 

Anda mungkin juga menyukai