Anda di halaman 1dari 3

Panduan Memulai MPASI untuk Bayi 6

Bulan
Masa pemberian MPASI disebut juga sebagai periode penyapihan untuk memperkenalkan anak
pada berbagai macam tekstur, rasa, dan jenis makanan selain ASI.
Selain untuk mengenalkan anak pada proses belajar makan, pemberian MPASI mulai di usia 6
bulan juga berperan penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian si Kecil. Sebab setelah
berusia di atas 6 bulan, asupan nutrisi hanya dari ASI sudah tidak lagi bisa mencukupi kebutuhan
energi dan gizi anak. 
Nah, untuk memulai pemberian MPASI tentu tidak bisa langsung semerta-merta tanpa
pertimbangan khusus. Bayi perlu mendapatkan makanan dalam jumlah, komposisi, jadwal, dan
waktu yang tepat untuk menghindari risiko mengalami malnutrisi yang berakibat pada gangguan
pertumbuhan dan perkembangan.
Oleh karena itu, IDAI selaku Ikatan Dokter Anak Indonesia telah mengeluarkan panduan umum
seputar cara memberikan makanan pertama pada anak untuk memudahkan Bunda memulai
perjalanan MPASI sampai usia si Kecil menginjak 24 bulan nanti.
Berikut adalah beberapa tips dan cara memulai MPASI pertama bayi:

1. Mulai dengan MPASI Lumat dan Encer

Pada awal pemberian MPASI, mulailah dengan makanan lumat dengan konsistensi halus atau
bubur saring encer yang disebut juga puree. Pemberian MPASI puree idealnya mulai dari usia 6
bulan dan diteruskan hingga bayi berusia 9 bulan sampai si Kecil benar-benar terbiasa dengan
teksturnya.
Seiring usianya bertambah nanti, Bunda bisa naikkan tekstur MPASI-nya secara bertahap.
Setelah bubur saring, bayi dapat dikenalkan dengan bubur kasar tidak disaring (mashed), finger
food, makanan lunak dengan lauk cincang, dan terakhir makanan keluarga.

2. Berikan 2-3 Sendok Makan

Karena si Kecil baru “berkenalan” dengan makanan selain ASI, baiknya jangan langsung mulai
dengan memberikan porsi yang terlalu besar. Sebagai awalan, coba dulu berikan 2-3 sendok
makan (sdm) untuk satu kali waktu makan.
Di tahap permulaan ini, Bunda perlu sangat bersabar, ya, karena si Kecil masih dalam tahap
adaptasi. Jadi meski mungkin sesekali si Kecil menolak makan atau hanya makan 1-2 suap saja,
jangan menyerah. Tapi jangan pula memaksanya untuk menghabiskan makanannya. Biarkan
dulu ia mengenal tekstur dan rasa makanan yang baru ia tahu. Bunda bisa coba lagi di waktu
makan yang selanjutnya.
Nanti ketika si Kecil sudah lebih pintar makan, coba perlahan tingkatkan porsi makannya.
Misalkan jadi 4-5 sendok makan sampai menjadi setengah mangkuk berukuran 250 ml. 

3. Atur Jadwal Makan Bayi dalam Sehari

Banyaknya energi tambahan yang dibutuhkan anak usia 6 bulan adalah 200 kkal per hari. Dalam
memenuhi jumlah tersebut, Bunda dapat memberikan makanan 2-3 kali dalam sehari. 
Selain makanan utama, si Kecil juga perlu diberi makanan selingan sebanyak 1-2 kali dan ASI
sebanyak 2-3 kali sehari. 
Berikut adalah contoh jadwal pemberian makan bayi dari IDAI yang bisa Bunda jadikan
panduan sehari-hari:
 06.00:     ASI.
 08.00:    MPASI pagi.
 10.00:    Makanan selingan (snack).
 12.00:     MPASI siang.
 14.00:    ASI.
 16.00:     Makanan selingan (snack).
 18.00:     MPASI malam.
 21.00:     ASI.
 02.00:    ASI, bila perlu.

4. Hentikan Pemberian MPASI setelah 15 Menit

Ketika memasuki usia 6 bulan, makanan padat masih menjadi pengalaman yang sangat baru bagi
si Kecil sehingga akan sangat wajar jika ia belum mau atau belum bisa makan dengan lahap.
Bunda harus tetap sabar dan terus menyemangati si Kecil untuk mencoba makan, tapi jangan
pernah memaksa si Kecil untuk menghabiskan makanannya. 
Jika setelah 15 menit anak sudah tidak mau makan lagi dan justru bermain-main dengan
makanannya, hentikan proses makan. Angkat piring makan si Kecil dan perhatikan reaksinya.
Jika si Kecil masih terlihat ingin makan, coba sajikan lagi piringnya dan ketika ia sudah benar-
benar menolak, turunkan si Kecil dari meja makan dan biarkan ia lanjut bermain.
Kenali tanda lapar kenyang anak dan suapi anak dengan responsif. Tunjukkan raut wajah yang
antusias, gunakan nada yang ceria, ajak anak makan bersama keluarga, tatap mata anak, dan lain
sebagainya agar motivasi makannya meningkat. 
10 Ide Menu MPASI untuk Bayi Usia 6 Bulan 
Menurut WHO, menu MPASI anak terbagi menjadi dua yakni campuran dan tunggal. Menu
MPASI 6 bulan tunggal terdiri dari satu jenis makanan seperti bubur sumsum. 
Sedangkan menu MPASI campuran terdiri atas berbagai sumber seperti daging, produk sapi,
buah-buahan, sayur-sayuran, dan lainnya.
Maka dari itu, Bunda harus memastikan MPASI mengandung protein dan mikronutrien esensial
seperti zat besi, zinc, kalsium, vitamin A, vitamin C, vitamin D, kolin, dan folat.
Makanan dengan zat besi yang tinggi berperan dalam pembuatan sel darah merah, selain itu, zat
besi berpengaruh pada kecerdasan, tingkah laku serta perkembangan motorik anak.
Berikut adalah 10 ide menu MPASI untuk bayi usia 6 bulan yang penuh gizi, enak, dan murah
untuk Bunda masak di rumah.

1. Puree Jagung Manis dan Bayam Merah


Bahan: 
 Separuh bagian jagung manis.

 20 gram bayam merah.


 100 ml air.
 100 ml ASIP (Air ASI Perah).
Cara membuat: 
1. Pipil jagung dan iris tipis daun bayam merah. 
2. Rebus jagung manis dengan air 100 ml.
3. Menjelang matang, masukkan irisan bayam merah. 
4. Setelah tekstur jagung manis dan bayam lunak, angkat dan tiriskan.
5. Haluskan jagung dan bayam merah dengan blender bersama dengan air sisa rebusannya.
6. Pindahkan jagung dan bayam merah yang sudah diblender ke dalam mangkok. 
7. Tambahkan ASIP secukupnya hingga Bunda mendapatkan tingkat kekentalan yang
diinginkan. 

2. Bubur Sumsum Hati Ayam

Anda mungkin juga menyukai