Anda di halaman 1dari 10

Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi baru lahir, baik bayi yang dilahirkan

cukup bulan
(matur) maupun kurang bulan (prematur). Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ASI
memberikan banyak keuntungan fisiologis maupun emosional. World Health Organization (WHO)
merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif sekurangnya selama usia 6 bulan pertama, dan
rekomendasi serupa juga didukung oleh American Academy of Pediatrics (AAP), Academy of
Breastfeeding Medicine, demikian pula oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Periode pemberian makan pada bayi meliputi :

- ASI Eksklusif

- ASI + MP-ASI

- Makanan Keluarga

ASI Eksklusif

ASI Eksklusif adalah adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi
berumur nol sampai enam bulan

Air susu ibu adalah makanan yang terbaik untuk bayi dan susu formula tidak mungkin menyamai ASI.
Komposisi ASI berubah sesuai kebutuhan bayi. Di dalam ASI terdapat kolostrom adalah susu yang
dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi.
Kolostrum warnanya kekuningan dan kental. Kolostrum penting bagi bayi karena mengandung banyak
gizi dan zat-zat pertahanan tubuh. Selain itu ASI juga mengandung foremilk / hindmilk. Foremilk (susu
awal) adalah susu ASI yang diproduksi pada awal proses menyusui. Sedangkan hindmilk (susu akhir)
adalah ASI yang diproduksi pada akhir proses menyusui. Foremilk diproduksi dalam jumlah banyak,
mengandung banyak protein laktosa dan protein lainnya, berkadar air tinggi, namun kadar lemaknya
rendah. umlah lemak yang tinggi dalam hindmilk ini akan memberikan banyak energi pada bayi, dan
menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama. Sementara jumlah air yang berlimpah dalam foremilk
mampu memenuhi kebutuhan air bayi. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan yang terbaik yang dapat
diberikan oleh ibu pada bayinya, juga untuk bayi prematur. Komposisi ASI yang dihasilkan ibu yang
melahirkan prematur berbeda dengan komposisi ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan cukup
bulan dan perbedaan ini berlangsung selama kurang lebih 4 minggu. Jadi apabila bayi lahir sangat
prematur ( < 30 minggu ) maka pada usia kronologis 4 minggu ASI ibunya perlu ditambahkan zat gizi lain
agar komposisinya menyamai komposisi ASI prematur. Dalam kandungan ASI juga terdapat faktor
protektif dikarenakan terdapat enzim, biofaktor maupun limfosit.

Tanda Keberhasilan Laktasi :

- Penurunan BB ≤ 7 % dalam beberapa hari pertama

- Kembali ke BB lahir dalam 2 minggu


- Laktasi berhasil dilakukan pada 2-4 hari pertama

- Minimal 8x menyusui dalam 24 jam

- Bayi dengan mudah melekat pada puting

- Pada usia 5-7 hari bayi defekasi 3-6 x/hari dalam miksi 4 – 6x/hari

- Kenaikan BB sebanyak 25-30 g/hari (750 – 900 g/bln) pada 3 bulan pertama

ASI + MP-ASI

Makanan pendamping ASI atau bisa disebut MP-ASI adalah makanan yang diberikan kepada bayi selain
ASI, dimana jenis dan karakter dari makanan tersebut disesuaikan dengan umur bayi. Makanan
Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan kepada bayi / anak
untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Makanan pendamping ASI ini adalah merupakan sebuah proses
transisi dari asupan kepada bayi yang semula hanya susu (Air Susu Ibu/ASI) menuju ke makanan yang
semi padat.

Tujuan pemberian makan sebagai pemenuhan kebutuhan zat gizi untuk kelangsungan hidup, tumbuh
kembang dan aktivitas, dll. Tidak hanya itu, tujuan pemberian makan juga sebagai pendidikan untuk
ketrampilan makan, pembinaan rasa, disiplin dan sarana pembelajaran. Serta pemberian makan juga
faktor psikologis untuk kepuasan dan hubungan erat ibu-anak.

Proses penyapihan dari ASI menuju makanan pendamping ASI mulai dengan pemberian makanan
khusus, selain ASI secara bertahap jenis, konsistensi, tekstur, sampai seluruh kebutuhan nutrisi anak
dipenuhi oleh makanan keluarga. Makanan khusus yang di berikan berbentuk cair, lunak, padat dan jenis
makanannya bisa seperti jus, biskuit, bubur susu, nasi tim. Sedangkan untuk pemberian bertahap ; dari
jenis, konsistensi, tekstur, jumlah/kali dan frekuensi/hari.

Kapan mulai diberikan MP-ASI ?

1. Kesiapan fisik : refleks ekstrusi, dapat menahan kepala tetap tegak dan dapat duduk dengan
sedikit bantuan.

2. Kesiapan psikologis : menunjujjan minat terhadap makanan, membuka mulut jika diberi sendok
dan bisa memberikan tanda lapar / kenyang.

Makanan pertama pada umumnya berupa bubur tepung beras yang diperkaya zat besi. Berikan hanya 1
jenis (bukan kombinasi), bergizi, tekstur halus dan konsistensi agak encer. Diberikan setelah minum ASI
atau formula, kecuali bila bayi menolak berulang atau tampak tidak berminat bisa diberikan sebelum
minum ASI atau susu formula.

Ada beberapa panduan dasar dalam pemberian makanan baru walupun tidak ada urutan khusus
alangkah baiknya diperhatikan untuk tekstur halus dan konsistensi encer pada awal pemberian yang
ditingkatkan bertahap, mulailah dengan jumlah sedikit (1-2 sendok teh), bertahap di tambah 1 sendok
makan atau lebih sampai jumlah yang sesuai. Berilah jarak waktu antara pemberian makan baru,
makanan baru berjarak 4 - 7 hari (riwayat alergi +), perhatikan adanya reaksi simpang, dicoba satu
persatu jenis makanan, di coba pada pagi hari oleh ibu. Tidak hanya itu, perhatikan factor keamanannya
seperti cuci tangan dan semua peralatan, tidak menggunakan peralatan bersama-sama atau mengunyah
terlebih dulu.

Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pemberian makanan pada bayi :

Sebaiknya hindari pemberian wortel, bit, bayam, sawi hijau dan lobak. Karena kandungan saturan
tersebut nitrat tinggi bisa menyebabkan methemoglobinemia, tidak boleh diberikan kepada bayi < 6
bulan. Mengkonsumsi made memang baik tetapi made jangan di berikan pada bayi < 12 bulan karena
bisa menyebabkan C. botulinum. Selain itu, susu sapi (whole milk, susu segar) sebaiknya tidak boleh di
berikan kepada bayi < 12 bulan karenan terdapat kandungan zat besi rendah, tinggi kadar natrium,
kalium dan chlor bisa menjadi beban ginjal.

Bayi 6-8 bulan

- ASI on demand

- Mulailah MPASI, coba hanya 1 jenis (bukan kombinasi) dan lakukan evaluasi beberapa hari untuk
melihat toleransi sebelum coba yang lain

- Usia 6 - 8 bulan

- 6 bln mulai 2 - 3 sendok bubur HALUS, 1 - 2 kali / hari, dapat ditingkatkan hingga 3x sehari 1/2
mangkok / gelas Aqua.

- 8 bln bubur kasar atau tim saring.

- Selingan diberikan 1-2 kali

- Finger food : setelah usia 8 bulan.

Bantu bayi untuk lebih mandiri :


- Beri finger foods.

- Minum dari cangkir sejak usia 6-8 bulan.

- Buat jadwal makan sedemikian rupa sehingga terjadi rasa lapar dan kenyang yg teratur.

Bayi 9 - 11 bulan

- Usia 9-11 bulan:

- Berikan nasi tim kasar, dengan lauk pauk dicincang atau diparut sehingga bayi dapat mencoba
untuk mengambilnya sendiri.

- Berikan sekitar ½ mangkok, dapat diberikan 3-4 kali per hari, selingan 1-2 kali tergantung
keinginan bayi.

- Lakukan resposive feeding.

- Air minum selain ASI/susu boleh diberikan.

Responsive feeding

- Ibu atau pengasuh harus merespons tanda lapar atau kenyang yang ditunjukkan oleh balita.

- Bicara dan lakukan kontak mata dalam proses pemberian makan.

- Makan adalah proses belajar dan bentuk kasih sayang orangtua-anak

Bayi bisa di kenali ketika lapar dengan gerakannya. Lapar dengan gerakan :

- Gerakan menghisap atau mengecapkan bibir.

- Membuka mulut ketika melihat sendok/makanan.

- Memasukkan tangan ke mulut atau menangis.

- Mencondongkan tubuh ke arah makanan atau berusaha menjangkaunya

Apabila kenyang, gerakannya seperti memalingkan muka, menutup mulut dengan tangannya, rewel atau
menangis dan tertidur.

Anak usia 1-2 tahun

- ASI masih tetap diberikan


- Lanjutkan pemberian makan 3 - 4 kali/hari, mulai perkenalkan dengan makanan keluarga, 3/4 - 1
mangkok tiap makan, selingan.

- Bantu dan biarkan anak untuk makan sendiri.

- Berikan variasi makanan ( rasa, warna, bau ).

- Tawarkan beberapa kali hingga dia mau dan terbiasa.

Tips membuat suasana makan menjadi menyenangkan

- Gunakan peralatan makan dengan bentuk yang lucu, penuh warna serta bergambar tokoh
kesukaan si anak.

- Berikan makanan dalam bentuk dan warna yang bervariasi.

- Tawarkan variasi rasa makanan dan cobakan jenis makanan baru bersama dengan makanan
yang biasa dimakan.

- Jangan gunakan makanan sebagai bentuk hadiah atau hukuman.

Beberapa Tips

- Ingatlah bahwa anak cenderung untuk memilih makanan sendiri, hal ini merupakan bentuk
kemandirian. Jadi, bersabarlah.

- Berilah makanan sehat yang bervariasi. Tawarkanlah selalu bentu/rasa/tekstur makanan baru
dan berilah waktu untuk beradaptasi.

- Ingatlah selalu bahwa tugas ibu adalah memberi/menyiapkan makanan, sedangkan anak
mempunyai kebebasan memutuskan untuk mencoba makan tersebut atau tidak.

- Anak biasanya belum dapat merasakan lapar, jadi senantiasa tawarkan makanan ( tiap 2-3 jam )
dan jangan cemas jika ia tidak menghabiskannya.

- Seperti halnya orang dewasa, anak juga mengalami perubahan selera makan dari hari ke hari.

- Jika anak sedang dalam masa tumbuh gigi, ia mungkin kehilangan nafsu makan, namun akan
kembali dalam beberapa hari.
Menyusui bayi yang baru lahir mungkin akan menguras tenaga, sehingga kecenderungan untuk makan
lebih banyak terjadi. Ternyata, makanan yang ibu konsumsi akan menjadi nutrisi tersendiri bagi newborn
tersebut. Maka dari itu, ibu menyusui harus selalu memperhatikan asupan makanannya.

Ibu menyusui harus mencukupi sekitar 450 hingga 500 kalori ekstra per hari agar dapat menjaga nutrisi
newborn. Dengan menjaga makanan, ibu dapat membuat pertumbuhan bayi baru lahir menjadi lebih
cepat. Berikut adalah beberapa makanan yang dapat mencukupi nutrisi bayi baru lahir!

Baca juga: Bisakah Ibu Membantu Meningkatkan Perkembangan Otak Janin?

Makanan yang Dapat Memenuhi Nutrisi Newborn

Seorang wanita yang sedang dalam program menyusui harus memberikan nutrisi yang baik bagi bayi
baru lahir, supaya pertumbuhan dan kesehatannya dapat terjaga. Walau begitu, tidak semua makanan
yang kamu konsumsi dapat memenuhi nutrisi pada newborn, sehingga sangat penting untuk
memperhatikan asupan yang dikonsumsi.

Nutrisi yang spesifik, seperti zat besi, kalsium, kalium, vitamin A, dan vitamin D sangat diperlukan oleh
ibu menyusui. Selain itu, mengonsumsi makanan yang berbeda-beda juga penting agar bayi ibu tidak
mempunyai selera yang itu-itu saja. Hal tersebut juga agar bayi baru lahir tersebut dapat mengonsumsi
makanan padat nantinya.

Maka dari itu, ibu harus tahu makanan yang direkomendasi oleh ahli gizi untuk dikonsumsi oleh ibu
menyusui. Hal tersebut agar dapat menjaga nutrisi newborn untuk tetap sehat. Berikut adalah beberapa
makanan yang baik untuk ibu menyusui, yaitu:

Buah-Buahan

Salah satu sumber makanan yang dapat memenuhi nutrisi newborn adalah buah-buahan. Makanan
tersebut kaya akan nutrisi yang dapat mencukupi kebutuhan harian ibu menyusui. Selain itu, buah juga
dapat mengatasi sembelit yang mungkin terjadi setelah melahirkan. Beberapa buah kaya akan
kandungan kalium dan vitamin yang dapat kamu konsumsi adalah pisang, mangga, melon, jeruk, dan
anggur.
Jika kamu mempunyai pertanyaan terkait kebutuhan nutrisi bagi newborn, dokter dari Halodoc dapat
menjawabnya. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang kamu miliki! Kamu
juga dapat melakukan vaksin pada beberapa rumah sakit yang bekerjasama dengan Halodoc.

Baca juga: Masalah Ibu Newborn untuk Atasi Bingung Puting

Sayuran

Makanan lainnya yang dapat mencukupi nutrisi untuk newborn adalah sayuran. Seorang ibu yang
memberikan ASI secara eksklusif harus mengonsumsi sayuran paling tidak 3 mangkok per hari. Sayuran
kaya akan vitamin dan antioksidan yang baik untuk mengembalikan nutrisi agar tubuh dapat
memproduksi ASI kembali. Beberapa sayur yang sangat direkomendasikan adalah bayam, kangkung,
wortel, tomat, dan paprika.

Makanan yang Kaya Protein

Makanan yang kaya protein juga harus banyak diasup oleh ibu yang menyusui bayi baru lahir. Tubuh
seorang ibu yang memberikan ASI harus memenuhi protein tambahan sekitar 25 gram per hari dengan
total sekitar 65 gram per hari. Beberapa makanan yang tinggi protein dan menyehatkan kamu adalah
kacang-kacangan, daging tanpa lemak, dan makanan laut. Walau begitu, ibu harus menghindari
makanan laut yang mengandung merkuri karena dapat membahayakan bayi yang disusui.

Baca juga: Kenali Jenis Alergi pada Bayi Baru Lahir

Susu

Bukan hanya bayi baru lahir saja yang harus mengonsumsi susu, ibu menyusui pun begitu. Hal tersebut
karena saat menyusui, tubuh akan melepaskan kalsium dari tulang. Jika kekurangan kalsium dan vitamin
D, maka risiko osteoporosis akan meningkat. Susu dan keju adalah sumber kalsium yang baik untuk
memenuhi vitamin D pada tubuh.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi yang sangat sesuai untuk mendukung pertumbuhan, dan
perkembangan bayi dengan maksimal. Tapi, berapa banyak, sih, kebutuhan ASI bayi, terutama yang baru
lahir? Cek juga tanda bayi cukup mendapat ASI di bawah ini!

Baca Juga: 5 Tips Menyusui Bayi Baru Lahir Agar ASI Lancar

Kebutuhan ASI Bayi Baru Lahir

Air susu ibu memiliki kandungan air sebanyak 87.5%, sehingga dapat memenuhi kebutuha nutrisi bayi
baru lahir dan tidak perlu lagi mendapat tambahan air meskipun bayi sedang berada di suhu udara
panas.[2] Kandungan dalam ASI terdiri atas karbohidrat, carnitine, lemak, protein, vitamin A, vitamin D,
vitamin E, vitamin K, mineral kalsium, zat besi, dan zinc.

ASI juga diperkaya dengan antibodi yang mampu melindungi bayi dari banyak penyakit menular seperti
infeksi saluran pernapasan dan diare.[3] Kandungan-kandungan tersebut ada pada ASI dalam jumlah
yang sesuai demi menunjang pertumbuhan bayi, perkembangan otak, dan kesehatan pencernaannya.
Berkat kandungan-kandungan nutrisi tersebutlah ASI memiliki kelebihan dibandingkan susu formula.

Kebutuhan Asi Bayi Baru Lahir

Perlu dipahami jika dua puluh empat jam setelah ibu melahirkan menjadi waktu yang sangat berarti
untuk kesuksesan menyusui di waktu selanjutnya.

Jumlah keseluruhan produksi ASI dan kebutuhan pada bayi berbeda-beda untuk setiap waktu menyusui.
Kebutuhan ASI bayi baru lahir berkisar antara 450 -1200 ml dengan jumlah rata-rata antara 750-850 ml
setiap harinya.

Berikut kebutuhan bayi minum ASI sesuai dengan jadwal dan takarannya:

Bayi usia 1 hari: 7ml, 8-12 kali dalam sehari

Bayi usia 2 hari: 14ml, 8-12 kali konsumsi ASI dalam sehari

Bayi usia 3 hari: 25-38ml, 8-12 kali konsumsi ASI dalam sehari
Bayi usia 1 minggu: 45-60ml, 12 kali konsumsi ASI dalam sehari

Bayi usia 1 bulan: 80-150ml, 7-9 kali konsumsi dalam sehari

Bayi 6 bulan: 720ml, 5-6 kali konsumsi ASI

Bayi 1 tahun: 550ml, 5 kali konsumsi ASI

Baca Juga: Tips Atur Jadwal MPASI 6 Bulan agar Si Kecil Tumbuh Optimal

ASI termasuk makanan yang mudah dicerna, sehingga bayi akan lebih sering disusui. Bayi baru lahir
sebaiknya jangan dibiarkan 4-5 jam tanpa disusui.

Kebutuhan ASI bayi baru lahir biasanya menyusu sekitar 8 hingga 12 kali per hari di minggu-minggu
pertama kehidupan. Sementara ketika bayi menginjak usia 1 hingga 2 bulan, kebutuhan nutrisi bayi
baru lahir memerlukan susu 7-9 kali sehari.[4]

Waktu menyusu tiap bayi tidaklah sama. Namun pada umumnya bayi menyusu dengan durasi 5-15
menit, meskipun terkadang bisa lebih dari itu.[5] Kebutuhan ASI bayi baru lahir harus dipenuhi dengan
menyusui dengan frekuensi yang sering. Kebutuhan ASI bayi baru lahir bisa dilakukan lebih dari 8 kali
dalam 24 jam. Di Usia bayi yang kurang dari dua minggu, bayi akan sering menyusu.

Baca Juga: Anak Alergi Susu Sapi? Ini Manfaat Susu Soya!

Ketika usia bayi lebih dari 2 minggu keseringan menyusu akan berkurang. Bayi perlu disusui dengan
frekuensi yang sering dan selama bayi menginginkannya. Bayi yang kenyang menyusu biasanya memiliki
kebiasaan untuk melepaskan payudara Ibu dengan sendirinya, jadi ibu tidak perlu memberhentikannya.

Keuntungan Menyusui

Ada beberapa keuntungan dari menyusu, yakni ASI lebih mudah dicerna dibandingkan susu formula. Di
dalam ASI juga terdapat kandungan oligosakarida yang lebih banyak dibandingkan susu sapi.
Oligosakarida sendiri mampu merangsang pertumbuhan dan aktivitas bakteri Bifidobacteria dan
Lactobacillus; (bakteri baik) yang terdapat pada saluran cerna yang berfungsi menghindari pertumbuhan
organisme yang merugikan kesehatan.
Tanda Bayi Cukup ASI

Setelah Ibu mengetahui kebutuhan asi bayi, jangan lupa cek juga tanda bayi mendapat cukup ASI, ya,
yakni mengeluarkan feses lembek yang berwarna kekuningan dua kali per hari, berat badan terus
bertambah setelah usia 1 minggu, paling sedikit menggunakan 6 popok basah per hari, urin berwarna
kuning muda, tidur terlihat dengan nyenyak, dan bayi terlihat aktif dan segar ketika bangun tidur.

Anda mungkin juga menyukai