Anda di halaman 1dari 25

BAB II

PEMBAHASAN

A. KEHAMILAN IDEAL

Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari bersatunya sel sperma dengan sel telur
(konsepsi) sampai lahirnya janin tersebut. Lama kehamilan itu sendiri adalah : 280 hari atau 40
minggu.

Kehamilan dibagi tri wulan atau trimester

1. Kehamilan tri wulan 1 antara 0 – 12 minngu


2. Kehamilan tri wulan II antara 12 – 28 minng
3. Kehamilan tri wulan III antara 28 – 40 minggu

Tidak ada anjuran pasti kapan Anda harus menikah dan hamil. Semuanya didasarkan
pada kesiapan setiap orang, baik dari segi mental hingga finansial. Tapi, tahukah Anda bahwa
kesuburan wanita menurun seiring usia?

Faktanya, usia untuk hamil yang paling ideal adalah 20 hingga 35 tahun. Beberapa
alasannya, yaitu tingkat kesuburan lebih tinggi, kondisi fisik wanita lebih mumpuni untuk hamil,
dan risiko lebih rendah untuk terkena komplikasi kehamilan.

Sebaliknya, kehamilan yang terjadi di bawah usia 20 tahun atau di atas usia 35 tahun
kurang dianjurkan dari sisi medis. Pasalnya, kehamilan di usia yang terlalu muda atau tua bisa
meningkatkan risiko penyakit.

Bahaya Hamil di Usia Terlalu Muda

Di bawah 20 tahun organ reproduksi wanita yang belum sepenuhnya “matang”, demikian
pula dengan kondisi psikologisnya. Menjadi ibu dalam usia yang terlampau muda juga bisa
menghambat pendidikan dan karier wanita.
Selain itu, ada pula bahaya lain yang bisa terjadi jika wanita hamil di usia terlalu muda. Berikut
beberapa di antaranya:

a. Anemia
Anemia bisa menyerang setiap wanita hamil, tak terkecuali pada kehamilan remaja.
Kurangnya gizi dari makanan, minimnya pengetahuan tentang kehamilan, dan
mengabaikan pemeriksaan rutin selama hamil (antenatal care) adalah faktor-faktor
yang meningkatkan risiko anemia pada kehamilan.
Anemia saat hamil yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan gangguan
perkembangan janin hingga risiko perdarahan saat persalinan.

b. Tekanan Darah Tinggi


Kehamilan di usia terlalu muda meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau
hipertensi. Kondisi ini dapat berubah menjadi preeklampsia, khususnya jika disertai
dengan protein pada urine dan bengkak pada ekstremitas.
Tekanan darah tinggi dan preeklampsia yang tidak ditangani dengan baik dapat
mengancam nyawa ibu maupun janin.

c. Persalinan Prematur dan Berat Badan Lahir Rendah


Adanya anemia maupun tekanan darah tinggi saat hamil bisa meningkatkan risiko
persalinan prematur dan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Bayi prematur lebih berisiko mengalami infeksi dan berpotensi mengalami gangguan
pertumbuhan otak.

d. Mudah Depresi
Kurangnya persiapan dalam kehamilan dapat mencetuskan depresi usai melahirkan.
Tidak siap menjadi ibu, kehamilan yang tidak diinginkan, dan menyalahkan diri
sendiri adalah beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kondisi tersebut.
Bahaya Hamil di Usia Terlalu Tua

Rata-rata wanita di atas usia 35 tahun memang telah memiliki kondisi kejiwaan dan
finansial yang stabil. Namun, kondisi fisik mereka umumnya kurang memungkinkan untuk
menjalani kehamilan yang optimal.

Nyatanya, bayi perempuan memiliki 5 juta sel telur saat baru dilahirkan. Jumlah tersebut
akan menurun menjadi 500 ribu saat ia mengalami haid pertama kali. Seiring usia, jumlah sel
telur akan terus menurun hingga 25 ribu di usia 37 tahun, dan hanya 1000 menjelang menopause.

Tidak hanya kuantitas, tapi kualitas sel telur itu sendiri juga ikut mengalami penurunan
seiring bertambahnya usia wanita. Oleh sebab itu, hamil di usia terlalu tua akan lebih sulit dan
bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Berikut ini beberapa masalah kesehatan yang dapat terjadi pada wanita hamil di atas usia
35 tahun:

a. Keguguran
Dengan berkurangnya kualitas sperma, kehamilan akan berisiko mengalami
keguguran. Meski demikian, keguguran bisa disebabkan karena masalah kesehatan
lainnya, seperti infeksi pada organ reproduksi, tekanan darah tinggi, maupun diabetes.

b. Cacat Bayi Akibat Masalah Genetik


Hamil pada usia tua berhubungan dengan meningkatnya masalah kromosom atau
genetik. Kecacatan genetik yang paling sering terjadi adalah sindrom Down. Kondisi
ini ditemukan pada 1 dari 85 wanita hamil yang usianya 40 tahun.

c. Diabetes Gestasional
Risiko diabetes gestasional atau diabetes dalam kehamilan semakin meningkat pada
kehamilan di usia tua.
Diperlukan penanganan yang tepat untuk menghindari komplikasi dari kondisi ini.
Mulai dari mengonsumsi obat-obatan untuk mengontrol gula darah, memperbaiki
pola makan, olahraga, hingga melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin.
d. Tekanan Darah Tinggi
Wanita yang hamil di atas usia 35 tahun memiliki risiko 4,5 kali lebih tinggi untuk
mengalami kondisi preeklampsia dibandingkan dengan wanita hamil berusia antara
25 sampai 29 tahun.

e. Kondisi ini bisa dipengaruhi banyak hal, seperti proses penuaan pada pembuluh
darah, kekakuan pada pembuluh darah, obesitas, gaya hidup tak sehat, maupun
kondisi medis yang mendasari.

Sekarang Anda sudah tahu usia untuk hamil yang paling ideal menurut medis, bukan?
Patuhi anjuran tersebut, khususnya jika Anda ingin terhindar dari risiko-risiko yang telah
disebutkan sebelumnya.

B. MENUNDA KEHAMILAN DENGAN KONTRASEPSI YANG TEPAT

Ada beragam alasan mengapa seorang ibu menunda kehamilan berikutnya setelah anak
pertama lahir. Namun, apa pun alasannya, hal yang perlu dipertimbangkan agar penundaan ini
berjalan lancar adalah mengatur jarak kehamilan. Idealnya, jarak waktu antar kehamilan adalah
2 tahunan. Pertimbangannya, masa tersebut cukup panjang (tapi juga tidak terlalu lama) untuk
membangun kesiapan, baik fisik, psikis, maupun finansial.

Berikut ini sejumlah alat kontrasepsi (alkon) yang dapat dijadikan pilihan.

1. Pil KB
Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling umum digunakan. Alat
kontrasepsi ini mengandung hormon progestin dan estrogen untuk mencegah terjadinya
ovulasi. Pil KB umumnya terdiri dari 21–35 tablet yang harus dikonsumsi dalam satu
siklus atau secara berkelanjutan.

Kelebihan:
a. Tingkat efektivitas tinggi dengan persentase kegagalan hanya sekitar 8%
b. Haid menjadi lancar dan kram berkurang saat haid, tetapi ada pula jenis pil KB yang
dapat menghentikan haid
Kekurangan:
a. Tidak dapat mencegah penyakit menular seksual
b. Dapat menimbulkan efek samping, seperti naiknya tekanan darah, pembekuan darah,
keluarnya bercak darah, dan payudara mengeras
c. Tidak cocok untuk wanita dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung,
gangguan hati, kanker payudara dan kanker rahim, migrain, serta tekanan darah tinggi

2. Kondom pria
Tak hanya pil KB, kondom pria juga umum digunakan untuk mencegah
kehamilan. Kondom biasanya terbuat dari bahan lateks dan bekerja dengan cara
menghalangi sperma masuk ke vagina dan mencapai sel telur.

Kelebihan:
a. Harga terjangkau
b. Praktis dan mudah digunakan
c. Dapat mencegah dari penyakit menular seksual
d. Mudah diperoleh di toko atau apotek

Kekurangan:
a. Tingkat kegagalan mencapai 15%, terutama jika penggunaan kondom kurang tepat
b. Hanya bisa digunakan sekali dan harus diganti setelah ejakulasi

3. Suntik KB
Suntik KB merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon progestin dan
mampu menghentikan terjadinya ovulasi. Berdasarkan periode penggunaannya, ada dua
jenis suntik KB, yaitu suntik KB 3 bulan dan 1 bulan.

Kelebihan:
a. Lebih efektif dan praktis dari pil KB
b. Tingkat kegagalan pada suntik KB 1 bulan bisa kurang dari 1% jika digunakan
dengan benar
Kekurangan:
a. Harga relatif mahal
b. Perlu kunjungan secara rutin ke dokter atau bidan setiap bulannya
c. Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
d. Dapat menyebabkan efek samping, seperti keluarnya bercak darah
e. Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
f. Tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita yang memiliki riwayat penyakit
migrain, diabetes, sirosis hati, stroke, dan serangan jantung

4. Implan
KB implan atau susuk merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil dan berbentuk
seperti batang korek api. KB implan bekerja dengan cara mengeluarkan hormon progestin
secara perlahan yang berfungsi mencegah kehamilan selama 3 tahun.
Alat kontrasepsi ini digunakan dengan cara dimasukkan ke bagian bawah kulit, biasanya
lengan bagian atas.

Kelebihan:
a. Sangat efektif dengan tingkat kegagalan kurang dari 1%
b. Tahan lama hingga 3 tahun

Kekurangan:
a. Biaya relatif mahal
b. Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
c. Risiko memar dan bengkak pada kulit di awal pemasangan
d. Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

5. IUD
Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dan berbentuk
menyerupai huruf T yang diletakkan di dalam rahim. IUD atau KB spiral dapat mencegah
kehamilan dengan cara menghalau sperma agar tidak membuahi sel telur.
Ada dua jenis IUD yang umum digunakan, yaitu IUD yang terbuat dari tembaga dan
dapat bertahan hingga 10 tahun serta IUD yang mengandung hormon yang perlu diganti
setiap 5 tahun sekali.

Kelebihan:
a. Tidak memerlukan perawatan yang rumit
b. Tahan lama

Kekurangan:
a. IUD dari tembaga dapat menyebabkan haid tidak lancer
b. Risiko bergeser dan keluar dari tempatnya
c. Risiko efek samping, seperti munculnya bercak darah pada 3–6 bulan pertama
pemakaian
d. Biaya mahal

6. Kondom wanita
Kondom wanita berbentuk plastik yang berfungsi untuk menyelubungi vagina.
Terdapat cincin plastik di ujung kondom, sehingga posisinya mudah disesuaikan.
Kondom wanita tidak dapat digunakan bersamaan dengan kondom pria.

Kelebihan:
a. Memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual
b. Menjaga suhu tubuh lebih baik daripada kondom pria

Kekurangan:
a. Kurang efektif daripada kondom pria
b. Muncul bunyi yang mengganggu saat digunakan
c. Hanya sekali pakai
d. Tingkat kegagalan mencapai 21%
7. Spermisida
Spermisida adalah produk kontrasepsi yang digunakan di dalam vagina sebelum
berhubungan seksual. Produk ini berbentuk jeli, krim, membran, atau busa yang
mengandung bahan kimia untuk membunuh sperma.

Kelebihan:
a. Harga terjangkau
b. Mudah digunakan

Kekurangan:
a. Beberapa jenis spermisida perlu diaplikasikan 30 menit sebelum berhubungan seksual
b. Risiko terjadi iritasi pada organ intim bila terlalu sering digunakan
c. perlu disertai dengan alat kontrasepsi lain, misalnya kondom
d. Tingkat kegagalan mencapai 29%

8. Diafragma
Diafragma merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari karet berbentuk kubah.
Alat kontrasepsi ini ditempatkan di mulut rahim sebelum berhubungan seksual dan
umumnya digunakan bersama dengan spermisida.

Kelebihan:
Harganya terjangkau

Kekurangan:
a. Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
b. Tingkat kegagalan mencapai 16%, terutama jika tidak dikenakan dengan tepat
c. Pemasangan harus dilakukan dokter
d. Harus dilepas saat haid
9. Cervical cap
Cervical cap berbentuk seperti diafragma, tetapi memiliki ukuran lebih kecil. Alat
kontrasepsi ini umumnya digunakan bersama dengan spermisida dan berfungsi untuk
menutup jalan sperma masuk ke rahim.

Kelebihan:
a. Harga terjangkau
b. Bisa digunakan hingga 2 kali

Kekurangan:
a. Tingkat kegagalan mencapai 30% pada wanita yang sudah memiliki anak dan 15%
bagi yang belum memiliki anak
b. Pemasangan perlu dilakukan oleh dokter
c. Harus dilepas saat haid
d. Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

10. Koyo ortho evra


Koyo ortho evra digunakan dengan cara ditempelkan pada kulit dan diganti setiap
seminggu sekali selama 3 minggu. Cara kerja koyo ini adalah dengan melepaskan
hormon yang sama efektifnya dengan yang terdapat dalam pil KB.

Kelebihan:
a. Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil
b. Haid menjadi lebih lancar dan mengurangi kram saat haid

Kekurangan:
a. Harga relatif mahal
b. Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
c. Bisa menyebabkan efek samping yang serupa dengan efek samping pil KB
11. Cincin vagina
Cincin vagina atau NuvaRing merupakan cincin plastik yang ditempatkan di
dalam vagina. NuvaRing bekerja dengan cara melepaskan hormon yang sama seperti pil
KB.

Kelebihan:
a. Hanya perlu diganti sebulan sekali
b. Siklus menstruasi menjadi lebih lancer

Kekurangan:
a. Harga relatif mahal
b. Dapat menyebabkan iritasi dan efek samping yang mirip pil KB dan koyo
c. Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

12. KB permanen
Jika Anda dan pasangan sudah yakin untuk tidak ingin memiliki anak kembali,
KB permanen atau KB steril bisa menjadi pilihan. Metode kontrasepsi ini memiliki
efektivitas yang tinggi atau hampir 100% efektif untuk mencegah kehamilan.
Jenis KB permanen untuk masing-masing orang berbeda, tergantung jenis kelaminnya.
Pada pria, KB permanen dilakukan dengan vasektomi, sedangkan pada wanita bisa
dengan tubektomi atau proses pengikatan tuba falopi.

 Mencegah Kehamilan dengan Cara Alami


Selain beberapa alat kontrasepsi di atas, sebagian pasangan mungkin memilih cara
alami untuk mencegah kehamilan. Berikut ini adalah beberapa metode yang tergolong
sebagai KB alami:
Menghitung kalender masa subur
Metode perhitungan kalender ini dilakukan dengan cara mencatat masa subur
setiap bulan dan menghindari hubungan seks di masa tersebut. Wanita bisa menentukan
masa subur atau ovulasinya dengan cara memeriksa suhu tubuh dan melihat perubahan
cairan vagina.
Kelebihan:
Tidak memerlukan biaya, alat, maupun obat-obatan

Kekurangan:
a. Harus membatasi hubungan seks selama beberapa hari
b. Sering terjadi kesalahan dalam perhitungan masa subur, sehingga peluang untuk
hamil tetap ada
c. Tidak cocok untuk wanita dengan siklus haid tidak teratur

C. TANDA – TANDA KEHAMILAN

Kehamilan ditegakkan berdasarkan : gejala dan tanda tertentu yang diperoleh melalui
riwayatdan ditemukan pada pemeriksaan serta hasil laboratorium.

Ada beberapa tanda kehamilan yaitu :


1. Tanda di duga hamil
a. Amenorea (tidak datng haid).
b. Payudara tegang
c. Mengidam (ingin makanan khusus)
d. Mual muntah pagi hari (morning sickness)
e. Hipersalivasi
f. Konstipasi
g. Pigmentasi kulit

2. Tanda kemungkinan hamil


a. Pembesaran rahim dan perut
b. Pada pemeriksaan dijumpai
 Tanda hegar
 Tanda chadwik
 Tanda discasek
 Teraba ballottement
c. Reaksi pemeriksaan kehamilan positif
3. Tanda Pasti Hamil
a. Gerakan janin dalam rahim terasa, dan teraba bagian janin.
b. Pemeriksaan USG
c. Terdenagr denyut jantung janin.

D. CARA MENGHITUNG USIA KEHAMILAN TAKSIRAN PERSALINAN

HPHT yaitu HPHT merupakan kepanjangan dari Hari Pertama Haid Terakhir. HPHT
digunakan untuk menentukan usia kandungan dan perkiraan taksiran persalinan. Sebab, penting
untuk mendapatkan tanggal perkiraan kelahiran seakurat mungkin.

Cara Menghitung Usia Kehamilan dengan HPHT :


1. Rumus Naegele
Rumus Naegele dicetuskan oleh Franz Karl Naegele, dokter kandungan dari
Jerman di abad 19. Rumus ini digunakan untuk mengetahui usia kehamilan dan taksiran
persalinan berdasarkan HPHT.
Rumus Naegle mengungkapkan bahwa kehamilan berlangsung selama 280 hari
dan digunakan untuk wanita dengan siklus menstruasi yang teratur. Siklus bulanan ini
dimulai dari akhir menstruasi sebelumnya sampai akhir menstruasi berikutnya.
Rumus Naegle dihitung berdasarkan asumsi bahwa usia kehamilan yang normal
adalah 266 hari sejak ovulasi (38 minggu). Franz Karl Naegle menghitung taksiran
persalinan sejak HPHT, dengan menambahkan 14 hari. Sehingga usia kehamilan menjadi
266 hari ditambah 14 hari: 280 hari.

Berikut perhitungannya:
Apabila HPHT jatuh pada pada bulan Januari hingga pertengahan bulan Maret (sebelum
tanggal 25) maka rumusnya adalah: +7+9+0.
Misalnya: HPHT jatuh pada 6 Januari 2013, maka: 6/1/2013: +7+9+0= 13/10/2013
Jadi, Hari Perkiraan Lahir (HPL) nya adalah 13 Oktober 2013

Apabila HPHT jatuh pada hari lebih dari pertengahan Maret (di atas tanggal 25 Maret
sampai
akhir Desember), maka rumusnya +7-3+1.
Misalnya: HPHT jatuh pada 8 Juli 2013, maka: 8/7/2013: +7-3+1= 15/4/2014
Jadi, HPLnya adalah 15 April 2014.

Rumus ini beranggapan bahwa wanita memiliki siklus menstruasi 28 hari dan
kehamilan terjadi pada hari ke 14. Nah, berikut cara perhitungan bila siklus menstruasi
lebih pendek atau panjang dari 28 hari:
Jika siklus menstruasi kurang dari 28 hari, maka dikurangi jumlah hari dan
tanggal taksiran persalinan.
Jika siklus menstruasi lebih panjang dari 28 hari, maka ditambah dengan jumlah hari
pada taksiran persalinan.
Nah, dengan mengetahui taksiran persalinan, kamu bisa menghitung berapa usia
kandunganmu saat ini.

2. Rumus Parikh
Rumus Parikh merupakan metode perhitungan yang mempertimbangkan durasi
siklus menstruasi. Untuk mengetahui taksiran persalinan, rumus ini dihitung dengan
menambahkan sembilan bulan mulai dari periode menstruasi terakhir, lalu dikurangi 21
hari dan tambahkan durasi siklus sebelumnya.

Rumus yang diciptakan pada tahun 2007 oleh dokter berkebangsaan India
bernama Rakesh Parikh ini bisa digunakan untuk menghitung taksiran persalinan
berdasarkan siklus menstruasi yang tidak teratur. Rumus Parikh menunjukkan cara untuk
meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi pada rumus Naegele.

3. USG
Menurut situs Primaya Hospital, selain dengan cara menghitung dari HPHT, usia
kandungan bisa diketahui melalui ultrasonografi atau USG. Tapi, tak sembarang orang
bisa membaca hasil USG, dokter kandunganlah yang akan memantau dan membacakan
untuk pasien.
Dalam pemeriksaan USG, dokter juga akan menghitung diameter kantong
kehamilan saat usia kandungan kurang atau sama dengan enam minggu. Sementara, saat
usia kehamilan 7-14 minggu, dihitung pula perkembangan janin. Pada usia di atas 12
minggu, dokter akan menghitung lingkar kepala janin

E. MEMERIKSA KEHAMILAN

ANC adalah pemeriksaan / pengawasan antenatal adalah periksaan kehamilan untuk


mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga, mampu menghadapi
persalinan, nifas, persiapkan pemberian ASI, dan kehamilan kesehatan reproduksi secara wajar.

Tujuan utama ANC adalah menurunkan/ mencegahan kesakitan dan kematian maternal
dan perinatal.
Sedang tujuan Khusus ANC adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tubuh
kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu
3. Mengenal secara dini adanya, ketidak normalan, komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamiltermasuk riwayat penyakit secara, umum, kebidanan, dan
pembedahan.
4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan
bayinya dengantrauma semenimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar semasa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima, kelahiran bayi agar
dapat tumbuhkembang secara optimal.

Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu :

 Satu kali pada trimester 1


 Satu kali pada trimester II
 Dua kali pada trimester III
Pemeriksaan pertama, dilakukan segera setelah ketahui terlambat haid, Kunjungan ANC
yang baik adalah:

− setiap bulan sampai kehamilan 28 munggu


− setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 32 minggu
− setiap 1 minggu sejak kehamiilan 32 minggu sampai terjadi kehamilan.
− pemeriksaan khusus jika ada keluhan tertentu

Pelayanan Asuhan Standar Minimal “10T”


1. Timbang berat badan dan Tinggi Badan
2. Tekanan darah
3. Nilai Status Gizi ( ukur LILA)
4. Ukur Tinggi Fundus Uteri
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Skrening status imunisasi TT
7. Pemberian Tablet Tambah Darah (90 Tablet selama kehamilan)
8. Tes lab sederhana (Hb,UL,GOLDA,HBSag,HIV,SIFILIS,MALARIA,TBC)
9. Tata Laksana Kasus
10. Temu wicara (konsling)

Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)

Standar 1 : Metode Asuhan,

Asuhan kebidanan dilakukan dengan metode manajamen, kebidanan dengan


langkah :Pengumpulan data dan analisis data, penentuan diagnosa perencanaan,
evaluasi dan dokumentasi.

Standar 2: Pengkajian

Pengumpulan data tentang status kesehatan klien di lakukan sacara sistematis


berkisinambungan. Data yang dioeroleh dicatat dan dianalisis.

Standar 3 : Identifikasi ibu hamil


Bidan memlakukan kunjungan rumah dan berintraksi dengan masyarakat secara
berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotipasi ibu,suami dan anggota
keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini
dan teratur.

Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatel

F. PROSES KEHAMILAN

Apabila tidak ada kondisi serius yang dapat mengganggu kesuburan pasangan,
sebenarnya kehamilan dapat direncanakan sejak dini dengan adanya pemahaman bagaimana
proses pembuahan dapat terjadi.

Sel telur pada tubuh wanita matang di periode tertentu pada tiap bulannya. Sementara,
pria sepanjang waktu akan selalu memproduksi jutaan sperma. Berikut untuk mengetahui
bagaimana proses kehamilan terjadi:

1. Ketika Sperma Bertemu Sel Telur


Awal pembuahan terjadi, saat Anda dan pasangan tengah menikmati hubungan
seksual. Ketika mencapai orgasme, penis pria mengeluarkan sperma ke dalam vagina.
Cairan ini melesat dalam rahim mencari jalan untuk bisa bertemu dengan sel telur.
Kontraksi dalam rahim dapat membantu sperma hidup di saluran reproduksi mencapai sel
telur. Sperma-sperma akan segera melakukan perjalanan kurang lebih 18 cm dari leher
rahim menuju tuba falopi di mana sel telur seharusnya berada. Sperma pertama bertemu
dengan sel telur berusaha menembus cangkang sel agar terjadinya suatu pembuahan.

2. Kapan Ovulasi Terjadi?


Bagaimana proses kehamilan terjadi dapat dilihat saat terjadinya ovulasi. Bila siklus
haid Anda 28 hari, maka ovulasi biasanya dapat terjadi sekitar 14 hari sesudah hari
pertama periode menstruasi terakhir. Di minggu kedua siklus menstruasi, pada hormon
estrogen membuat rahim dapat membentuk lapisan jaringan yang tebal guna
mengantisipasi datangnya sel telur yang telah dibuahi agar bisa berkembang. Saat
bersamaan, ovarium akan mematangkan sel telur dalam kantung folikel. Saat minggu
ketiga, terjadilah ovulasi yaitu ketika sel telur turun dalam tuba falopi untuk bertemu
dengan sperma.
3. Setelah Sel Telur Dibuahi
Bagaimana proses kehamilan terjadi yaitu dilihat pada sperma dan sel telur yang
dibuahi atau zigot berkombinasi untuk membentuk sel-sel baru kemudian menuntun tuba
falopi ke rahim. Saat dalam perjalanan ke rahim, sel-sel tersebut terus-menerus
membelah diri hingga lebih dari 100 sel ketika tiba di rahim, menjadi embrio. Kehamilan
baru terjadi, saat embrio sudah menanamkan diri di dinding rahim untuk kemudian dapat
berkembang. Proses ini biasa disebut implantasi. Saat implantasi, beberapa dari wanita
bisa mengalami pendarahan ringan dalam 1-2 hari. Ketika dinding rahim menguat, leher
rahim tertutup dengan cairan sehingga menjadi tempat untuk bayi berkembang

G. MENJAGA KEHAMILAN
Berikut tips menjaga kehamilan yang bisa Anda terapkan:
1. Mengonsumsi makanan bergizi
Mengonsumsi makanan bergizi selama kehamilan mampu mendorong perkembangan
otak janin, berat lahir yang sehat, dan mengurangi risiko berbagai cacat lahir. Kehamilan
sehat pun bisa diraih
Selain itu, makanan bergizi dapat mengurangi risiko anemia pada ibu hamil dan berbagai
gejala kehamilan yang tidak menyenangkan, seperti morning sickness dan kelelahan.
Kondisi ibu hamil sehat pun tidak mustahil.
Mengonsumsi makanan bergizi juga membantu menyeimbangkan perubahan suasana hati
yang terjadi selama kehamilan, hingga bisa memperlancar proses persalinan. Contoh
makanan bergizi yang baik dikonsumsi selama kehamilan, di antaranya:Protein, seperti
daging tanpa lemak, ayam, telur matang, tahu, produk kedelai, dan kacang-kacangan.
Vitamin C, seperti jeruk, tomat, dan stroberi.
Kalsium, seperti susu yang telah dipasteurisasi, susu kedelai, sawi, dan kangkung.
Zat besi, seperti ikan salmon, kacang merah, kale, dan brokoli.
Lemak sehat, seperti minyak zaitun, alpukat, dan biji-bijian.
Asam folat, seperti kacang polong, bayam, pepaya, dan pisang.
Zinc, seperti udang, kepiting, tiram, dan jahe.
Selain itu, ada pula pantangan ibu hamil, yaitu ikan tinggi merkuri, seperti makarel dan
tuna, serta makanan mentah, seperti daging atau telur mentah, jeroan, kafein, susu yang
tidak dipasteurisasi, alkohol, dan junk food.Mengonsumsi makanan ini dikhawatirkan
dapat memicu komplikasi kehamilan dan membahayakan janin.

2. Minum vitamin prenatal


Vitamin prenatal memiliki peran penting dalam sebagai cara menjaga kandungan agar
tetap sehat dan kuat.Meski asupan nutrisi ibu hamil banyak terpenuhi oleh makanan,
vitamin dapat memberi nutrisi tambahan bagi ibu dan janin yang sedang berkembang. Ini
tentu baik untuk menuju kehamilan sehat.Sebagian besar vitamin prenatal mengandung
asam folat.
Suplemen asam folat yang diminum beberapa minggu sebelum kehamilan dan selama
12 minggu pertama kehamilan, terbukti dapat menurunkan risiko cacat tabung saraf pada
janin.Konsumsi asam folat sebanyak 400 mcg per hari serta vitamin B juga bisa
dilakukan sebagai cara menjaga kehamilan agar tidak keguguran.
Selain itu, ibu juga akan terhindar dari anemia defisiensi vitamin B12 atau folat.
Sebelum mulai mengonsumsi vitamin prenatal, konsultasikan pada dokter untuk
menentukan jenis vitamin yang terbaik untuk Anda.

3. Olahraga ringan
Kehamilan sehat juga harus diikuti dengan aktivitas fisik yang sesuai. Olahraga ibu
hamil yang ringan tak hanya aman, tetapi juga sehat untuk ibu hamil dan bayi yang
dikandungnya. Berolahraga selama 30 menit dalam sehari dapat memberi manfaat pada
ibu hamil, seperti:
a. Meningkatkan sirkulasi dan pernapasan
b. Memperkuat otot dan daya tahan
c. Mengurangi stress
d. Meningkatkan energy
e. Memperbaiki kualitas tidur
f. Mengurangi sakit punggung
g. Meringankan sembelit
h. Mengembalikan bentuk tubuh setelah bayi lahir.
i. Jenis olahraga ringan yang direkomendasikan adalah berjalan, jogging, berenang,
yoga, dan senam.
Namun, sebelum memutuskan berolahraga, ada baiknya untuk berkonsultasi pada
dokter terlebih dahulu, terutama jika kehamilan Anda berisiko tinggi.

4. Menghilangkan kebiasaan buruk


Tentu, agar kehamilan sehat tercapai, gaya hidup sehat berpengaruh langsung pada
kesehatan ibu hamil dan janinnya yang sedang tumbuh.Oleh sebab itu, penting untuk
berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol.
Kebiasaan buruk tersebut dapat menyebabkan komplikasi serius dan risiko, baik bagi
ibu maupun janin, seperti keguguran, persalinan prematur, kecacatan, hingga lahir mati.

5. Melakukan pemeriksaan prenatal


Salah satu cara menjaga kesehatan ibu hamil dan janin, yaitu dengan melakukan
pemeriksaan prenatal secara rutin. Dengan melakukan pemeriksaan prenatal secara rutin,
dokter dapat memantau kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya.Jika ternyata
ada masalah, dokter pun bisa segera menentukan penanganan yang tepat.
Selain itu, pemeriksaan prenatal juga dapat membantu ibu hamil membicarakan
segala kekhawatirkan yang dirasakannya selama kehamilan pada dokter.

6. Mendapat cukup cairan


Kehamilan sehat bisa terwujud jika Anda mengonsumsi banyak cairan, terutama air
putih. Selama kehamilan volume darah wanita dapat meningkat secara drastis.
Namun, asupan cairan yang cukup dapat membantu memperlancar aliran darah ke
seluruh tubuh ibu. Tentu, kondisi ibu hamil sehat pun terwujud.
Selain itu, minum cukup air setiap hari juga dapat membantu mencegah dehidrasi,
kelelahan, infeksi saluran kencing, maupun sembelit yang banyak terjadi pada masa
kehamilan. Usahakan minum air putih sebanyak 8 gelas sehari. Namun, Anda juga dapat
membuat infused water untuk menambah kesegaran.
7. Tidur yang cukup
Ketika hamil, Anda harus mendapat waktu tidur yang cukup karena Anda akan
merasa lebih lelah dari biasanya.
Berbaring miring dengan menekuk lutut merupakan posisi tidur yang paling nyaman
selama kehamilan.Posisi ini dapat membuat jantung bekerja lebih mudah, serta
membantu mencegah atau mengurangi varises, wasir, dan pembengkakan di kaki.
Sebagian dokter merekomendasikan posisi tidur yang baik untuk ibu hamil di sisi kiri
karena dapat membantu memperlancar aliran darah ke plasenta.
Agar tidur lebih nyaman, maka Anda dapat meletakkan bantal di antara kaki,
belakang punggung, atau bawah perut.

8. Menghindari stres
Stres dapat terjadi selama kehamilan, hal ini biasanya berkaitan dengan kekhawatiran
atau ketakutan ibu dalam menghadapi kehamilan maupun melahirkan. Stres tentu
mengganggu Anda menuju kehamilan sehat. Sebab, ini dapat menyebabkan ibu hamil
sakit kepala, insomnia, cemas, tidak nafsu makan, hingga napas dan denyut nadi yang
cepat.
Jika dibiarkan berlarut, masalah ini juga bisa memengaruhi kondisi janin sehingga
menyebabkan pertumbuhannya terhambat.
Dalam menghindari stres agar kehamilan sehat tercapai, ada baiknya jika Anda
menceritakan segala ketakutan atau kekhawatiran Anda pada pasangan, keluarga, atau
orang terdekat Anda lainnya.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan prenatal yoga atau meditasi, dan melakukan me
time dengan mendengarkan musik, menonton film favorit, atau sekadar berjalan-jalan
melihat pemandangan.Kegiatan-kegiatan ini dapat membantu melepaskan stres yang
Anda rasakan.

9. Menjaga berat badan


Kehamilan sehat juga bisa terwujud dengan menjaga berat badan. Jika berat badan
Anda naik secara berlebih atau terlalu sedikit, maka dapat menyebabkan masalah
kesehatan yang serius pada Anda maupun janin.
Ketika berat badan menjadi berlebih, peluang Anda untuk terkena diabetes dan
preeklampsia pun meningkat.
Sementara, kenaikan berat badan yang terlalu sedikit dapat menandakan bahwa Anda
tidak cukup mengonsumsi makanan bergizi, dan dikhawatirkan janin dalam kandungan
pun akan kekurangan nutrisi.
Menjaga berat badan pada kisaran normal selama kehamilan dapat menciptakan
kehamilan yang sehat dan membantu persalinan menjadi lebih mudah. Jika berat badan
Anda berada dalam kisaran normal sebelum hamil, maka disarankan untuk menambah
berat badan sebanyak 11-15 kg.
Cara menjaga berat badan saat hamil yang bisa Anda lakukan adalah dengan olahraga
rutin, makan dengan porsi kecil tetapi lebih sering, kontrol nafsu makan ketika
mengidam, serta konsumsi air putih.

10. Hindari kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol


Ketika hamil, Anda disarankan mengurangi atau bahkan menghindari kebiasaan yang
dapat berdampak buruk pada kesehatan seperti merokok dan minum minuman
beralkohol.Mungkin Anda tidak merasakan dampaknya langsung. Padahal, organ pada
janin seperti liver belum kuat dalam memproses alkohol yang Anda konsumsi saat hamil.
Kebanyakan dokter pasti akan turut melarang Anda untuk merokok dan minum
minuman beralkohol saat hamil demi kehamilan sehat, baik untuk Anda maupun janin.

11. Dapatkan vaksin kehamilan yang dianjurkan


Ketika hamil biasanya Anda akan disarankan mendapatkan suntikan vaksin untuk ibu
hamil menurunkan risiko penyakit yang berbahaya bagi ibu dan janin. Misalnya seperti
vaksin berikut : Vaksin hepatitis B,Vaksin influenza,Vaksin DDT
H. NUTRISI MAKANAN IBU HAMIL

Seorang ibu hamil harus mempunyai status gizi yang baik dan mengonsumsi makanan
yang beranekaragam baik proporsi maupun jumlahnya. Ibu hamil harus mengkonsumsi makanan
lebih banyak karena harus memenuhi kebutuhan zat gizi untuk dirinya dan untuk pertumbuhan
serta perkembangan janin/bayinya.

Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan, maka
janin atau bayi akan mengambil persediaan yang ada didalam tubuh ibunya, seperti sel lemak ibu
sebagai sumber kalori; zat besi dari simpanan di dalam tubuh ibu sebagai sumber zat besi
janin/bayi. Demikian juga beberapa zat gizi tertentu tidak disimpan di dalam tubuh seperti
vitamin C dan vitamin B yang banyak terdapat di dalam sayuran dan buah-buahan.

Ibu Hamil

Ibu hamil adalah seorang wanita yang mengandung dimulai dari konsepsi (bertemunya
sel telur dan sel sperma) sampai lahirnya janin/ jabang bayi. Lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT).

Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal. Gizi
seimbang di Indonesia divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) yang
sesuai dengan budaya Indonesia. TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan
dengan jenis dan jumlah yang tepat sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita,
remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik,
sakit).

Ada 13 Pesan umum Gizi Seimbang, yaitu :

1. Makan aneka ragam makanan


2. Makan makanan yang memenuhi kebutuhan energy
3. Makan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energy
4. Batasi lemak seperempat dari kecukupan energy
5. Gunakan garam beryodium
6. Makan makanan sumber zat besi
7. Beri ASI pada bayi sampai umur enam bulan
8. Biasakan makan pagi
9. Minum air bersih, aman dan cukup jumlahnya
10. Beraktifitas fisik dan olah raga secara teratur
11. Hindari minum minuman beralkohol
12. Makan makanan yang aman bagi kesehatan
13. Baca label pada makanan kemasan.
Sementara itu untuk ibu hamil ada tambahan 4 pesan khusus, yaitu :
a. Biasakan mengkonsumsi aneka ragam makanan
b. Batasi mengkonsumsi garam
c. Minum air putih yang banyak dan
d. Batasi minum kopi.

Berikut nutrisi penting yang perlu dipenuhi ibu hamil:

1. Folat dan Asam Folat


Folat adalah vitamin B yang berperan penting dalam mencegah cacat tabung saraf pada
bayi, yaitu kelainan serius pada otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan asam folat
merupakan bentuk sintetis folat yang dapat ditemukan dalam suplemen dan makanan
yang bergizi. Suplemen asam folat sudah terbukti dapat menurunkan risiko kelahiran
prematur.
American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) merekomendasikan ibu untuk
mengonsumsi 600-800 mikrogram folat selama kehamilan. Ibu bisa mendapatkan asupan
folat dari makanan, seperti hati, kacang-kacangan, telur, sayuran berdaun hijau tua, serta
kacang polong.
Selain mengonsumsi makanan sehat, pastikan ibu meminum vitamin prenatal setiap hari
yang idealnya dimulai tiga bulan sebelum pembuahan untuk membantu memenuhi nutrisi
penting ini.
2. Kalsium
Kalsium merupakan nutrisi penting yang perlu ibu penuhi guna membentuk tulang dan
gigi bayi yang kuat. Kalsium juga membantu sistem peredaran darah, otot, dan saraf ibu
berjalan dengan normal.
Wanita hamil membutuhkan 1000 miligram kalsium yang bisa dibagi dalam dua dosis
500 miligram per hari. Sumber kalsium yang baik bisa ditemukan pada susu, yoghurt,
keju, ikan dan seafood yang rendah merkuri, seperti salmon, udang, dan ikan lele, tahu
yang mengandung kalsium dan sayuran berdaun hijau tua.
3. Vitamin D
Vitamin D membantu membangun tulang dan gigi bayi yang kuat. Ibu hamil
membutuhkan asupan vitamin D sebanyak 600 unit internasional (IU) per hari. Ikan
berlemak seperti salmon merupakan sumber vitamin D yang baik. Pilihan makanan
lainnya untuk mendapatkan asupan vitamin D, yaitu susu dan jus jeruk.
4. Protein
Protein juga merupakan nutrisi penting yang harus dipenuhi selama kehamilan untuk
memastikan pertumbuhan yang baik dari jaringan dan organ bayi, termasuk otak. Nutrisi
ini membantu pertumbuhan jaringan payudara dan rahim ibu selama kehamilan. Protein
berperan dalam meningkatkan suplai darah ibu, sehingga memungkinkan untuk
mengirimkan lebih banyak darah ke bayi.
Kebutuhan protein ibu meningkat selama tiap trimester kehamilan. Ibu hamil perlu
mengonsumsi sekitar 70 hingga 100 gram protein setiap hari, tergantung pada berat
badan dan trimester kehamilan ibu saat ini. Bicarakan dengan dokter kandungan untuk
mengetahui berapa banyak jumlah protein yang ibu butuhkan secara khusus.
Sumber protein yang baik untuk ibu hamil meliputi daging sapi tanpa lemak, ayam, ikan
salmon, kacang-kacangan, selai kacang, kacang polong, dan keju cottage.
5. Zat Besi
Tubuh ibu membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin, yaitu protein dalam sel
darah merah yang bertugas membawa oksigen ke jaringan. Selama kehamilan, ibu
membutuhkan asupan zat besi dua kali lipat dari yang dibutuhkan wanita tidak hamil.
Tubuh ibu membutuhkan zat besi untuk membuat lebih banyak darah untuk memasok
oksigen ke bayi.
Bila ibu tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup, ibu akan mengalami anemia
defisiensi besi yang dapat menyebabkan ibu menjadi mudah lelah. Anemia defisiensi besi
yang parah selama kehamilan juga meningkatkan risiko kelahiran prematur, bayi terlahir
dengan berat badan yang rendah, dan depresi postpartum.
Ibu hamil membutuhkan 27 miligram zat besi sehari. Cara untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi tersebut adalah dengan mengonsumsi makanan, seperti daging merah tanpa lemak,
unggas, dan ikan. Pilihan makanan lain yang mengandung zat besi, yaitu sereal yang
diperkaya zat besi, kacang-kacangan, dan sayuran.
Itulah nutrisi penting untuk ibu hamil. Selain dengan mengonsumsi makanan sehat, ibu
juga bisa memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dengan minum suplemen. Namun, sebaiknya
bicarakan terlebih dahulu pada dokter kandungan tentang suplemen yang ingin
dikonsumsi.

Bahan Makanan Yang Dihindari dan Dibatasi Oleh Ibu Hamil

1. Menghindari makanan yang diawetkan karena biasanya mengandung bahan tambahan


makanan yang kurang aman
2. Menghindari daging/telur/ikan yang dimasak kurang matang karena mengandung kuman
yang berbahaya untuk janin
3. Membatasi kopi dan coklat didalamnya terdapat kandungan kafein yang dapat
meningkatkan tekanan darah
4. Membatasi makanan yang mengandung energy tinggi seperti yang banyak mengandung
gula, lemak misalnya keripik, cake
5. Membatasi makanan yang mengandung gas contoh nangka, kol, ubi jalar karena dapat
menyebabkan keluhan nyeri ulu hati pada ibu hamil
6. Membatasi konsumsi minuman ringan (soft drink) karena mengandung energy tinggi
yang berakibat pada berat badan ibu hamil meningkat berlebihan dan bayi lahir besar

Anda mungkin juga menyukai