Anda di halaman 1dari 12

Penugasan dan Diskusi

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak


Menular
Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan RI
Latihan pengukuran dan Pemeriksaan Dini FR PTM
1. Pelatih/Fasilitator membagi peserta dibagi menjadi 3
kelompok ( orang per kelompok).
2. Masing-masing kelompok Melakukan Roleplay Alur PTM di
Puskesmas.
a. Alur dengan Poli PTM
b. Alur Pojok PTM
c. Alur dengan Pelayanan PTM di setiap Poli
3. Masing-masing kelompok melakukan Latihan kegiatan
pengukuran dan pemeriksaan faktor risiko PTM, menggunakan
alat deteksi dini yang disediakan.
4. Langkah – Langkah pengukuran mengacu pada panduan
pengukuran
ALUR PANDU PTM DI FKTP
Pasien/ Pengunjung FKTP Loket Pendaftaran

Poli Rawat Jalan (PTM, KB/KIA, Umum, Lansia)

Wawancara Faktor Risiko PTM

Pengukuran antropometri dan Pemeriksaan

Gunakan Carta untuk kondisi:


Usia ≥40 tahun atau usia < 40 tahun yang memiliki ≥3 faktor risiko

Tentukan diagnosis dan nilai FR PTM

PTM Memiliki FR PTM Sehat

Rujuk Tidak Rujuk KIE dan Konseling

Tatalaksana sesuai standar Monitoring dan evaluasi


FKRTL
Rujuk Balik Deteksi dini komplikasi target organ

Rehabilitasi/ Paliatif
Bila ditemukan Komplikasi pada target organ
PENANGGULANGAN PTM
• Membagi menjadi 5 Kelompok
• Tentukan Ketua Kelompok
• Buat Yel-yel Kelompok
• Diskusi 90 menit
• Membuat Bahan Pemaparan di Power Point
• Pemaparan 30 menit dan Diskusi
• Pembulatan Fasilitator
Are You Ready….
STUDI KASUS

Kelompok 1
Seorang perempuan berusia 47 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri
dada sejak 5 hari yang lalu. Nyeri dada pasien tidak khas. Sesak disangkal. Pasien
memiliki riwayat hipertensi sejak 15 tahun yang lalu, tidak merokok.

Dari pemeriksaan fisik di dapatkan TD 160/90 mmHg, nadi 88 x/mnt, pernafasan 18


x/mnt. Suhu 36,8 °C . Pemeriksaan jantung terdapat kelainan, paru, abdomen dan
ekstremitas dalam batas normal.
Dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil sebagai berikut: Kolesterol total
pasien 280 mg/dl, gula darah puasa 90 mg/dl dan gula darah 2 jam PP 140 mg/dl.

Pertanyaan?

a. Apakah faktor risiko Kardiovaskular pada pasien ini?


b. Berapakah resiko kejadian penyakit kardiovaskular pasien tersebut?
c. Apakah tatalaksana yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko kejadian
Kardiovaskular beserta target terapinya?
STUDI KASUS

Kelompok 2
Seorang laki-laki berusia 40 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan berdebar
sejak 3 hari yang lalu, timbul sejak ayahnya meninggal. Ayah pasien seorang penderita
penyakit jantung koroner sejak berusia 42 tahun dan di usianya yang 54 tahun sudah
mengalami Bedah Pintas Arteri Koroner. Sesak nafas dan nyeri dada disangkal. Pasien
tidak memiliki hipertensi tetapi ibunya seorang penderita hipertensi. Tidak merokok.

Dari pemeriksaan fisik di dapatkan TD 130/80 mmHg, nadi 70x/mnt, pernafasan


20x/mnt. Suhu 37°C. Pemeriksaan jantung, paru, abdomen dan ekstremitas dalam
batas normal. Dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil sebagai berikut:
Kolesterol total pasien 160 mg/dl, gula darah sewaktu 160 mg/dl.

Pertanyaan?

a. Apakah faktor risiko Kardiovaskular pada pasien ini?


b. Berapakah risiko kejadian penyakit kardiovaskular pasien tersebut?
c. Apakah tatalaksana yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko kejadian
Kardiovaskular beserta target terapinya?
STUDI KASUS
Kelompok 3
Laki-laki, 64 tahun, datang dengan keluhan sakit kepala sejak beberapa hari yang
lalu. Pasien di ketahui menderita hipertensi sejak 10 tahun lalu dan saat ini pasien
secara rutin mengkonsumsi kaptopril dan amlodipin setiap hari. Ayah pasien
meninggal akibat stroke pada umur 56 tahun akibat hipertensi yang tidak
terkontrol.

Pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/75 mmHg, Pemeriksaan laboratorium:


kolesterol total 300 g/dL, LDL 170 g/dL, HDL 30 g/dL, dan EKG dalam batas normal.

Pertanyaan :

a. Apa saja faktor risiko kardiovaskular pada pasien tersebut ?


b. Bagaimana stratifikasi risiko kardiovaskular pada pasien tersebut?
c. Apakah tatalaksana yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko kejadian
Kardiovaskular beserta target terapinya?
STUDI KASUS
Kelompok 4
Laki-Laki berusia 59 tahun, datang ke PKM dengan keluhan sakit
kepala yang hilang timbul sejak 6 bulan terakhir. Pasien sering
meminum obat warung tapi sakit kepalanya tidak sembuh. Pasien
mempunyai kebiasaan merokok 2 bungkus/hari dan masih sering
begadang bersama teman-teman kampung sampai jam 2 pagi. Sejak
3 tahun yang lalu setelah pensiun pasien mengelola dan menjaga
warung yang menjual barang kelontong, mulai dari jam 08.00 sampai
menjelang jam 22.00. Dia pernah dirawat di Rumah Sakit tingkat II
dengan keluhan sakit kepala. Sejak kejadian tersebut, pasien sering
mengeluh sakit dada kiri, namun malas berobat. Pasien sudah
konsultasi beberapa kali ke puskesmas, mendapat saran untuk diet
1700 kalori, olah raga dan menghentikan rokok serta mendapat
pengobatan Amlodipin 1x10mg.
Dari pemeriksaan didapatkan tinggi badannya 164 cm, berat
badannya 89 kg, lingkar perut 104 cm dan tekanan darah
150/90mmHg. Hasil pemeriksaan darah: gula darah puasa 210mg/dL
dan gula darah 2 jam setelah makan 251mg/dL, kolestrol total
280mg/dL dan asam urat 11mg/dL.
Pertanyaan :
1. Apa saja faktor risiko kardiovaskular pada pasien tersebut ?
2. Bagaimana stratifikasi risiko kardiovaskular pada pasien
tersebut?
3. Apakah tatalaksana yang harus dilakukan untuk mengurangi
risiko kejadian Kardiovaskular beserta target terapinya?
STUDI KASUS

Kelompok 5
Seorang laki-laki berusia 70 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan pusing
sejak 3 hari yang lalu. Sesak nafas dan nyeri dada disangkal. Pasien diketahui
memiliki hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, merokok satu bungkus per hari.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan: TD 170/100 mmHg, nadi 90 x/mnt, pernafasan


20x/mnt dan Suhu 37,2°C. Pemeriksaan jantung: terdapat kelainan, paru,
abdomen dan ekstremitas dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium:
Kolesterol total pasien 305 mg/dl, gula darah puasa 180 mg/dl dan gula darah 2
jam PP 250 mg/dl.

Pertanyaan?
a. Apakah faktor risiko Kardiovaskular pada pasien ini?
b. Berapakah resiko kejadian penyakit kardiovaskular pasien tersebut?
c. Apakah tatalaksana yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko kejadian
Kardiovaskular beserta target terapinya?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai