Anda di halaman 1dari 20

STEP 1

1. Prevalensi
2. NNT dan NNH
3. Epidemiologi klinis
• Prevalensi : adalah proporsi dari suatu yang memiliki
karakteristik dari jangka waktu tertentu. Rumus :
jumlah kasus prevalensi/jumlah orang dalam titik
waktu yg lama, menilai kasus yg ada dibagi dengan
total penduduk yg ada.
• NNT : jumlah orang yang harus dirawat , merupakan
referensi bagi konsumen dalam membandingkan
dengan obat lainnya,
• Epidemiologi klinis : studi mengenai penyakit pada
perorangan/suatu kelompok.
Step 2
1. Teknik deteksi dini apa saja yang dapat dilakukan
sesuai dengan skenario?
2. Prinsip ketepatan obat yaitu 5 tepat?
3. Jenis penelitian mengenai epidemiologi klinis
kohort dan case control?
4. Bagaimana tahapan uji klinis?
5. Bagaimana tatalaksana dan pencegahan pada
skenario?
6. Bagaimana cara menghitung NNH dan NNT?
1. Teknik deteksi dini apa saja yang dapat
dilakukan sesuai dengan skenario
• Hipertensi
Deteksi dini : pengukuran kadar tekanan darah pada pasien, apalagi bila pasien memiliki faktor resiko
keluarga yg memiliki penyakit hipertensi dan termasuk faktor genetik.
Penyakit tidak menular , dari kemenkes : puskesmas bisa melaksanakan posbindu 1 bulan sekali untuk
deteksi dini, faktor resiko dan berkesinambungan, bila terdapat pasien pada deteksi dini bisa langsung
diberikan tindakan lebih lanjut dipuskesmas.
Kebijakan kemenkes : mengembangkan dan memperkuat deteksi dini atau skreening, kegiatan monitoring :
memantau konsumsi makanan, aktivitas, pengukuran IMT, dan skreeaning lainnya.
Pencegahan : dibagi 3
Primer : edukasi pengurangan faktor resiko, diet, aktifitas fisik.
Sekunder : deteksi dini lewat posbindu
Tersier : mempertahankan kualitas hidup pasien yang sudah terkena hipertensi.
Pasien dikatakan hipertensi bila tekanan darah >140nnHg sistolik dan >90mmHg diastolik, penyakit silent
killer, banyak diketahui bila sudah ada komplikasi, bila terjadi peningkatan tekanan darah bisa menyebabkan
komplikasi.
Faktor resiko:
Modifikasi : diet, olahraga teratur
Tak dapat dimodifikasi : genetik
2. Prinsip ketepatan obat yaitu 5 tepat?
• Tepat pasien : mengecek identitas pasien
• Tepat obat : konfirmasi ada alergi atau tidak,
tanya keluhan, cek label obat sebelum dan
setelah, efeksamping
• Tepat Dosis : cek dosis yang sesuai, hitung
dengan tepat, cek tanggal kadarluarsa
• Tepat Waktu : sesuai waktu pemberian
• Cara pemberian : sesuaikan dengan kondisi
pasien dan cara pemberian obat
3. Jenis penelitian mengenai epidemiologi klinis
kohort dan case control?
• Konsensional : mempelajari distribusi
• Case kontrol: menganalisa dengan penentuan outcome dan identifikasi faktor resiko
• Kohort : studi observasional paparan dan penyakit dari dua studi dan dihitung dari
besaran penyakit.
Tepat untuk dilakukan faktor resiko : RCT, kohort studi, crossectional studi
Untuk intervensi : RCT
Diagnosis : crosseccional studi
Prognosis : kohort studi
Crosseccional : dari variabel bebas dengan variabel , saat untuk mengetahui prevalensi
penyakit pada masyarakat dan angka kejadian yg tinggi.
Dibagi berdasarkan waktu
Sewaktu : dependent dan independent
Longitudinal : prospectiv (dinilai kedepannya) dan retroprectiv(menelusuri masa lalu
dimulai dari saat ini lalu ditanya riwayatnya).
4. Bagaimana tahapan uji klinis?
• 3 tahap
• Tahap 1 : puluhan responden,untuk mengevaluasi keamanan, respon kekebalan
• Tahap 2 : ratusan responden, menguji pada beberapa kelompok umur, ada efeksamping/tidak, populasi lebih banyak
• Tahap 3 : ribuan responden, evaluasi lebih lnjut, efeksamping yang timbul, memastikan manfaat, evaluasi cara
pengobatan standart yg sudah ada
4 fase
Fase 1 : keamanan obat, memantau efek pada organ tubuh, jumlah lebih sedikit dan ada pembanding namun tidak
semua.
Fase 2 : menilai dosis yg efektif, 2a (tanpa pembanding) , 2b(dengan pembanding), apakah ada gejala lanjutan pada
responden
Fase 3 : melihat efek samping, melihat apakah orang yg mendapat pengobatan lebih baik dari orang yg tidak mendapat
pengobatan.
Fase 4 : menilai dari obat yg sudah beredar dimasyarakat dalam jangka waktu yang berbeda.

Ada 2 fase sebelumnya:


Preklinik : melakukan uji coba pada objek selain manusia (invitro/ invivo) menilai efikasi dan informasi efektifitas,
dilakukan didalam lab
Fase nol : untuk menilai farmakokinetik menili bioavaibilitas, dan penentuan dosis yang sesuai, dilakukan pemeriksaan
menyeluruh pada responden
5. Bagaimana tatalaksana dan pencegahan
pada skenario?
• Non farmakologis : diet, penurunan berat badan, mengurangi konsumsi garam,
olahraga, modifikasi gaya hidup, memilimalkan stress, pada pasien hipertensi
derajat 1 tanpa komplikasi harus modifikasi gaya hidup.
• Farmakologis : jnc 8 : apakah sudah modifikasi lalu pengecekan penyakit penyerta
seperti DM dan CKD, bila umur pasien >60 tahun bila bisa berikan CCB, tiazid
• Rast hitam : CCB dan tiazid
• Sistolic
• Bila disertai DM berikan sesuai non black dan black
• Bisa diberikan dengan kombinasi/dosis tunggal.
• Penurunan BB bisa menurunkan tekanan darah sistolik 5mmHg dan diastolik
2,5mmHg, pengurangan asupan garam tidak lebih dari 100Mmol/hari (6gram)
atau paling banyak 1 sendok the setiap harinya.
• Berikan dosis tunggal, obat generik untuk biaya, pemantauan efek samping secara
berkala.
• Pencegahan :
• Primer : orang sehat/yg memiliki resiko (healt prevention dan
spesifik protection ) menurunkan BB, diet, dan olahraga
• Sekunder : pada orang yg didiagnosis hipertensi (untuk deteksi dini
dan dilakukan pengobatan )
• Tersier : pasien hipertensi yg diberikan pengobatan, kontrol lebih
lanjut untuk menghindari komplikasi
Makanan tinggi kalium dan kalsium (buah dan sayur 3-5kali setiap
harinya). Kalium diturunkan untuk menurunkan TD konsumsi
300mg/hari
Hindari merokok, hindari stress, relaksasi otot (yoga dan meditasi) ,
perbanyak aktifitas fisik 30 menit/hari.
Step 4
Prinsip
ketepatan
obat

Tahapan uji Faktor resiko


klinis Hipertensi hipertensi

Cara
pencegahan
&
tatalaksana
LO
1. Bagaimana cara menghitung NNH dan NNT?
2. Terapi diet yg tepat pada pasien hipertensi?
3. Ciri ciri epidemiologi klinis?
4. Angka kematian dan kesakitan?
5. Keberhasilan terapi obat baru dan obat lama
bagaimana cara mengevaluasinya?
6. Management penyakit kronis di layanan
primer?
STEP 7
1. Bagaimana cara menghitung NNH dan
NNT?
• Obat b dan obat c dilakukan selama 1 tahun
• Nnt : jumlah pasien yg baru diterapi dengan obat
• 1/absolut reduction
• Nnh : 1/absolut risk in untuk memperoleh satu efek
samping
• Nnt : dihitung dengan 3 cara
• Data mentah, menggunakan tabel, menggunakan
relativ risk reduction , 1/jumlah ARR (nilai dari
suatu jumlah eksperimen dengan
• Kesimpulan : jika nilai NNT semakin kecil maka
efikasi semakin baik
• Bila NNH semakin besar maka efek samping
semakin kecil.
2. Terapi diet yg tepat pada pasien
hipertensi?
• DASH : rendah garam, membatasi konsumsi natrium dan beryodium tinggi, membatasi konsumsi daging,
membatasi lemak, konsumsi makanan sseperti ikan
• Natrium 1 sendok the/hari
• Tidak menambahkan garam berlebih pada masakan, hindari makanan kaleng, daging hanya 6ons/hari dan
diimbangi dengan sayur, konsumsi buah, susu rendah lemak dan yogurt.
• Pasien dengan edema : rendah garam
• 100-200 mg untuk hipertensi berat
• 400-600mg untuk pasien tak terlalu berat
• 1000-1200 mg natrium untuk hipertensi derajat ringan.
• Konsumsi biji-bijian , dan yang mengandung banyak serat, sayur buah 4 kali sajian setiap hari, apel dan
pear konsumsi dengan kulitnya.
• Olahan susu : 2-3 sajian/hari, 1 cup yogurt (rendah lemak)
• Olahan daging 110gram, 1telur, 1 dada ayam tanpa kulit, penyajian jangan digoreng
• Makanan manis <5sajian , < 5 sendok gula.
• Kafein : harus ada pembatasan walaupun belum ada yg mengatur dengan jelas.
• Diet hipertensi merupakan salah satu penangulangan hipertensi dengan cara mengurangi asupan lemak,
dan asupan garam, diet rendah kolesterol dan tinggi serat. Syarat : cukup kalori, protein, mineral, vitamin.
Membatasi konsumsi daging yg diawetkan.
3. Ciri ciri epidemiologi klinis?
• Epidemiologi klinis : tujuan menggunakan metode dalam observasi klinik dan interpretasi yg
mengacu pada kesimpulan berdasarkan prinsip dasar ilmiah
• Ciri-cirinya :
1. Normalitas dan abnormalitas : ditentukan dengan distribusi, dilihat dari nilai mean atau median
2. Perjalanan penyakit : waktu berlangsungnya suatu penyakit , pemilihan prevalensi (promotif,
preventif, kuratif, fan rehabilitatif) outcomee : sembuh, cacat,mati
3. Diagnosis
4. Kekerapan (frekuensi) : hasil observasi
5. Resiko penyakit (RCT , Kohort, Case control) ukuran faktor resiko (relative risk, odd”s ratio),
mempelajari suatu penyakit, menentukan hasil prognosis, dan pencegahan penyakit itu sendiri
6. Prognosis : perkiraan hidup
7. Pengobatan : dari nilai uji klinis
8. Pencegahan
9. Kausa : kriteria kausa (temporal, kekuatan, dose respon
10.Ekonomi pengobatan : tindakan diagnosis, pemilihan obat, pemilihan jenis tindakan,
4. Angka kematian dan kesakitan?
• Angka kesakitan : perencanaan program untuk menurunkan angka kesakitan
disuatu wilayah , jumlah orang yg sakit/1000 anak yg sakit diwilayah tersebut.
• Angka kematian : indeks yg dipakai tinggi rendahnya kematian suatu penduduk,
tingkat kematian mendasar, tingkat kematian bayi, anak, angka kematian ibu.
• CRR, Case spesifik mortaliti rate, jumlah semua kematian yg ditemukan dalam 1
jangka waktu dibandingkan dengan
• CVR : perbandingan jumlah seluruh kematian dalam satu waktu tertentu/ jumlah
• Insidensi : gambaran frekuensi penderita baru (insidensi rate : jumlah penderita
baru*jumlah penduduk awal/konstanta) attact rate : jumlah penduduk
baru/jumlah penduduk yg terkena penyakit/konstanta.
• CVR : jumlah kematian 100 orang/ 9000 kasus*1000(konstanta) = 11.
• Morbiditas : data didapatkan dari laporan rutin masyarakat
• Nilai prevalensi : jumlah penderita penyakit kasus baru atau lama dibagi 1000
5. Keberhasilan terapi obat baru dan obat
lama bagaimana cara mengevaluasinya?
• Keamanan
• Price atau harga : dinilai apakah menyulitkan
pasien atau tidak
• Mengetahui obat baru dan obat lama dilihat dari
uji klinik dilihat dari NNT dari fase uji klinik dan
lihat untuk evaluasi obat baru dan obat lama
dari terapetik respon harus di ukur dengan cara
penurunan TD , kategori (penilaian awal, kriteria
utama, kriteria tambahan).
6. Management penyakit kronis di layanan
primer?
• Prolanis : mendorong penyakit kronis dengan indikator 75% memiliki hasil yg baik untuk
penyakit kronis. Target seluruh peserta yg menderita penyakit kronis
• Aktifitas (konsultasi, pengobatn, home care)
• Lakukan identifiksi data peserta, menentukan sasaran, menyelenggarakan prolanis,
melakukan jejaring yg ada di wilayah kerja , melakukan sosialisasi prolanis, melakukan
verifikasi data, melakukan rekam medis pasien, melakukan rekapitulasi data hasil, monitoring,
menyusun, membuat laporan kegiatan prolanis yang akan dilakukan di layanan primer.
• Tentang penangulangan PTM : bertujuan memperoleh faktor resiko penyakit dan
penanggulangan PTM , kegiatan surveilans penanggulangan penyakit dan kematian.
• Promosi kesehatan : PHBS , cerdik masyarakat, pengobatan
• Deteksi dini menemukan faktor resiko sedini mungkin .
• Perlindungan kusus u tuk pencegahan penyakit
• Penanganan kasus : layanan pengobatan, rehabilitasi, paliative.
• Untuk penanganan PTM ada Prolanis.
• Prolanis ada banyak kegiatan : konsultasi, kegiatan pengetahuan kesehatan, ada aktifitas fisik
berupa senam, penilaian faktor resiko.

Anda mungkin juga menyukai