Anda di halaman 1dari 17

Tugas Interaksi Obat dan Makanan

Perintah Tugas :
 Obat yang diberikan apa saja,
 Kemungkinan interaksi (antara obat maupun dengan zat
gizi) bagaimana,
 Apa kemungkinan dampaknya (klinis, biokimia, fisik,
gejala subyektif, dll)
 Bagaimana antisipasinya (pengobatan maupun penatalaksanaan dietnya) :
waktu, cara, dosis/jumlah pemberiannya.
 Masing-masing mahasiswa membuat satu makalah

Pembagian Tugas :

Setiap mahasiswa mengambil satu judul kasus dengan cara :

 Absen nomer 1 ambil kasus nomer 1, absen nomer 2 ambil kasus nomer 2
dan seterusnya sampai absen nomer 8.
 Absen nomer 9 ambil kasus nomer 1, abnsen nomer 10 ambil kasus
nomer 2 dan Seterus
 Mahasiswa yang mendapat Kasus no 1 dan 2 dibimbing dan di uji/dinilai
Pak Jaelani
 Mahasiswa yang mendapat Kasus no 3 dan 4 dibimbing dan di uji/dinilai
Bu Ria Ambarwati
 Mahasiswa yang mendapat Kasus no 5 dan 6 dibimbing dan di uji/dinilai
Bu Meirina
 Mahasiswa yang mendapat Kasus no 7 dan 8 dibimbing dan di uji/dinilai
Bu Dian
KASUS 1.
Identitas Pasien

1. Inisial Pasien : Tn. SA


2. Umur : 52 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Diagnosis Medis : Chronic Kidney Disease on Hemodialisa dengan
Adeno Ca Recti

Gambaran Keadaan Pasien


Data Biokimia

Domain Data Normal Satuan


Profil Elektrolit & ginjal
Ureum 98 15 – 39 mg/dl
Kreatinin 10,4 0.6 – 1.3 mg/dl
Natrium 139 136 – 145 mmol/L
Klorida 102 98 – 107 mmol/L
Kalium 4.5 3.5 – 5.1 mmol/L
Profil Endokrin
GDS 90 80 - 160 mg/dl
Profil Hematologi
Hemoglobin 5,5 13 - 16 mg/dl
Hematokrit 17,0 40 - 54 %
Eritrosit 2.01 4.4 – 5.9 106/uL
Profil Protein
Albumin 3.7 3.4 – 5.0 g/dl

Data Fisik Klinik


Domain Identifikasi Masalah
Tampilan Fisik Kesadaran : composmentis, KU : baik
Bahasa Tubuh Tn. S aktif dalam merespon lawan bicara
Kardiovaskular Dipsnea (sesak nafas)
Ekstrimitas, Otot, Tulang Edema pada tangan dan kaki
Sistem Pencernaan Tidak ada kesulitan menelan, mengunyah, menggigit
dan tidak ada gangguan fungsi gastrointestinal
Tekanan Darah 160/80 mm/Hg (Tinggi), nadi 90
Tanda Vital kali/menit (normal), Respiratori Rate (RR) 22
kali/menit (cepat), suhu tubuh 36,90 Celcius
Data Asupan makan
Kebiasaan makan Tn. S sebelum sakit yaitu 3 kali sehari dengan nasi sebagai
makanan pokok. Satu kali makan pasien mampu menghabiskan 2 - 2½ porsi nasi. Lauk
hewani yang sering dikonsumsi yaitu telur (1-2x/hari), daging ayam (6-7x/minggu), dan
(1x/minggu). Lauk nabati yang sering di konsumsi Tn. S yaitu tempe yang diolah dengan cara
digoreng. Pasien menyukai segala jenis masakan sayuran, pasien lebih suka sayur yang
dimasak sup, biasanya porsi makan sayur lebih banyak dari lauk lainnya. Buah yang biasa di
konsumsi pasien yaitu pepaya dan jeruk. Hampir setiap hari Tn. S mengonsumsi buah segar.
Tn. S suka konsumsi camilan kering, keripik, kerupuk dan gorengan. Tn. S juga sering
mengonsumsi makanan instan seperti mie instan 2-3x/minggu. Setiap hari mengonsumsi susu
Nephrisol-D sebanyak 1 gelas. Pasien biasa konsumsi teh manis 1x/hari pada pagi hari.
Asupan air putih Tn. S sebanyak 600 ml/hari. Tn. S tidak memiliki alergi terhadap bahan
makanan tertentu. Dan saat masih bekerja Tn. S sering mengonsumsi minuman berenergi
seperti exstra joss, kratingdaeng hampir setiap hari sebelum berangkat bekerja.
Setelah sakit Tn. S hanya mampu menghabiskan ¾ porsi nasi per hari, nafsu makan
Tn. S cenderung kurang karena dalam kondisi lemas dan ada mual. Keluhan sesak nafas,
mual dan muntah saat makan masih dirasakan pasien. Asupan awal masuk rumah sakit :
Terapi obat yang diberikan saat ini adalah : amlodipin, irbesartan, ranitidin, asam
folat, dan bicnat.

Perintah Tugas :
 Obat yang diberikan apa saja,
 Kemungkinan interaksi (antara obat maupun dengan zat gizi)
bagaimana,
 Apa kemungkinan dampaknya (klinis, biokimia, fisik, gejala
subyektif, dll)
 Bagaimana antisipasinya (pengobatan maupun penatalaksanaan dietnya) : waktu, cara,
dosis/jumlah pemberiannya.
 Masing-masing mahasiswa membuat satu makalah
KASUS 2.
Identitas Pasien

Nama : Ny. JA
Tanggal Lahir : 21 Juli 1958
Usia : 61 Tahun
Diagnosis Medis : CHF, oedem pulmo, efusi pleura, DM, hipertensi

Gambaran Kasus
Riwayat pola makan Ny J yaitu makan 3 kali sehari. Setiap pagi dan sore selalu minum
teh manis, mengonsumsi singkong rebus yang diberi parutan kelapa sebanyak dua kali
seminggu. Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan tertentu. Lauk hewani yang sering
dikonsumsi adalah ikan goreng dan telur ayam yang diolah dengan cara dibacem serta bakso
sapi. Sedangkan lauk nabati yang sering dikonsumsi yaitu tempe dan tahu yang diolah dengan
cara dibacem atau digoreng. Setiap makan selalu mengkonsumsi sayur. Menyukai sayur yang
diolah menjadi sayur berkuah seperti sop yang berisi wortel, kentang, dan makroni, bening
glandir dan bening gambas. Buah yang sering dimakan yaitu buah pepaya, melon, dan pisang
tonto. Pisang tonto dikonsumsi sebanyak 3 kali sehari karena berbarengan dengan
mengonsumsi obat.

Gambaran pola makan saat dirawat di rumah sakit, bentuk makanan yang diterima
pasien ialah makanan lunak yaitu nasi tim, snack kue bolu kukus, pada sore hari pasien
mendapat snak roti semir moka dan minum teh manis. Pasien tidak mengalami gangguan
menelan, mengunyah maupun menghisap serta tidak merasakan mual dan muntah.

Ny J sudah pernah mendapatkan konseling terkait dengan gizi mengenai diet diabetes
melitus yang disampaikan oleh dokter dan ahli gizi di RS.

Aktivitas Ny J sebelum masuk rumah sakit adalah sebagai ibu rumah tangga. Selama di
rumah sakit aktivitas pasien terbatas ditempat tidur untuk beristirahat dan beribadah.
Data Pengobatan

Tindakan terapi Pungsi pleura Tindakan invasif dengan menginsersi jarum


medis melalui dinding toraks untuk mengeluarkan
(CH-2.2.1) cairan dari rongga pleura.
Tindakan dilakukan kepada Ny J pada
tanggal 18 November 2019.
Obat yang diberikan Bisoprolol, aspirin, tolvaptan, pulmicort, metformin, nebul
: combivent, injeksi furosemid
Injeksi ceftriaxone

Perintah Tugas :
 Obat yang diberikan apa saja,
 Kemungkinan interaksi (antara obat maupun dengan zat gizi)
bagaimana,
 Apa kemungkinan dampaknya (klinis, biokimia, fisik, gejala
subyektif, dll)
 Bagaimana antisipasinya (pengobatan maupun penatalaksanaan dietnya) : waktu, cara,
dosis/jumlah pemberiannya.
 Masing-masing mahasiswa membuat satu makalah
KASUS 3.
Identitas Pasien

1. Inisial Pasien : Tn. RA


2. Umur : 53 tahun
3. Jenis Kelamin : laki-laki
4. Diagnosis Penyakit : DM Tipe 2 dan SOL (Space Occupying Lession) Intrakranial.

GAMBARAN KEADAAN PASIEN


Tn. R merupakan seorang laki-laki berusia 53 tahun dirawat di ruang Rajawali dengan
BB sebelum sakit 70 Kg, berat badan saat ini 61,5 Kg. Penurunan terhitung sejak 4 bulan
terakhir. Tinggi badan 168 cm dan pengukuran LILA 26 cm. Sebelum masuk rumah sakit,
pasien mengeluh sering pusing, sakit kepala cekut-cekut dari belakang sampai dahi. Nyeri
dirasa hilang timbul selama 5 menit. Tiba-tiba ketika pulang kerja mengeluh tidak bisa
membuka baju sendiri, tidak kuat memegang benda seperti gelas. Wajah pasien merot ke
kanan. Sebelumnya dirawat di RS X selama 5 hari, sudah melakukan CT Scan bagian kepala,
terdapat bengkak dibagian kanan. Nyeri kepala semakin hari semakin berat karena terlalu
banyak pikiran. Rasa tebal pada anggota gerak bagian kiri.
Keadaan pasien : Composmentis, lemas, mual, nyeri kepala dan lemah anggota gerak
bagian kiri.

Asupan makan awal masuk perawatan sangat rendah karena nafsu makan Tn. R
enderung kurang dan menurun karena masih dalam kondisi lemas, mual serta
muntah. Hasil recall menunjukkan asupan energi 815,6 kkal, protein 24,5 gr, lemak
20,8 gr, dan karbohidrat 152,9 gr. Selama ini pasien belum pernah mendapatkan
edukasi gizi sama sekali.
Data Biokimia Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 16,1 g/dl 12.0 - 15.0
Hematokrit 46,1 % 35 – 42
GDS 314 mg/dl 80 – 160
GDP 311 mg/dl 80 – 125
GD PP 2 J 445 mg/dl 80 – 145
HbA1C 9,8 % 6,0 – 8,0
Data Fisik dan Klinik
Pemeriksaan Identifikasi Masalah
Tampilan Fisik Kesadaran : composmentis, KU : lemas
Bahasa Tubuh Tn. R aktif dalam merespon lawan bicara
Ekstrimitas, Otot, Bedrest, Ketergantungan Sedang
Tulang Rasa kaku pada anggota gerak bagian kiri
Sistem Tidak ada kesulitan menelan, mengunyah,
Pencernaan Mual.
Tanda Vital Tekanan Darah 120/80 mm/Hg (Normal)
Nadi 92 kali/menit (Normal)
Respiratori Rate (RR) 20 kali/menit (Normal)
Suhu tubuh 36,50 Celcius (Normal)
Oedema (Negatif)
Ascites (Negatif)

Terapi obat sebelum masuk RS : Sucralfat, Glimepirid, Metformin, Acarbose


(digunakan untuk mengontrol kadar gula dalam darah). Terapi obat di Rumah Sakit meliputi :
Dexametason, Ranitidin, Paracetamol, Clorazepam, Lantus, Novorapid, Diazepam,
VitB1B6B12.

Perintah Tugas :
 Obat yang diberikan apa saja,
 Kemungkinan interaksi (antara obat maupun dengan zat gizi)
bagaimana,
 Apa kemungkinan dampaknya (klinis, biokimia, fisik, gejala
subyektif, dll)
 Bagaimana antisipasinya (pengobatan maupun penatalaksanaan dietnya) : waktu, cara,
dosis/jumlah pemberiannya.
 Masing-masing mahasiswa membuat satu makalah
KASUS 4.
Identitas Pasien

Nama : Ny. SA
Umur : 49 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa Masuk : Stroke Non Hemoragik dan DM

Data Riwayat Pasien


Kebiasaan pola makan, pasien mempunyai kebiasaan makan 3 kali sehari, makan
dengan makanan pokok, lauk nabati, lauk hewani, dan sayur dengan porsi sedang,
pengolahan lauk lebih sering digoreng dan dibacem, setiap hari mengkonsumsi gorengan
seperti mendoan dan pisang goreng, sering meengkonsumsi cemilan asin seperti keripik
dan jajanan bungkusan anak-anak, menyukai minuman manis seperti teh manis, sirup,
dan sprite, dan tidak memiliki alergi terhadap makanan tertentu
Saat di rawat dirumah sakit asupan makan pasien menurun, hasil recall
menunjukkan : energi 849,3 kkal, protein 31,9 gr, lemak 23,2 gr dan karbohidrat 130 gr.
Berdasarkan pada pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada pasien
tanggal 22 September 2020 diperoleh hasil sebagai berikut :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Ket


Hb 16,8 g/dL 11,7 - 15,5 g/dl Normal
Hematokrit 49,3 % 35 - 47% Normal
Leukosit 18,4 /uL 3,6 – 11 /uL Tinggi
Trombosit 218 /uL 150 – 400 /uL Normal
Ureum 28,3 mg/dL 17 – 43 mg/dL Normal
Creatinin 0,5 mg/dL 0,5 – 0,8 mg/dL Normal
Kolesterol Total 283 mg/dL <200 mg/dL Tinggi
Trigliserida 160 mg/dL <150 mg/dL Tinggi
SGOT 15 U/L 0 – 35 U/L Normal
SGPT 17 U/L 0 – 35 U/L Normal
CKMB 25 U/L 0 – 24 U/L Normal
Natrium 138 mmol/L 135 – 147 mmol/L Normal
Kalium 4,9 mmol/L 3,5 – 5 mmol/L Normal
Kalsium 1,29 mmol/L 1,12 – 1,32 mmol/L Normal
GDS 490 mg/dL 70 -110 mg/dL Tinggi

Hasil pemeriksaan Fisik/klinis

Pemeriksaan Hasil Rujukan Ket


Tekanan Darah 186/86 mmHg <130/<85 mmHg Hipertensi
RR 20 x/menit 14 – 20 x/menit Normal
Nadi 118 x/menit 60-100 x/menit Tinggi
Suhu 36OC 36 – 37 OC Normal

Terapi Obat yang diberikan pada tanggal 24 dan 25 September 2020 obat yang diberikan
kepada pasien adalah: Infus Ringer Lactat 20 tpm, Novorapid, Ranitidin, Macobelamin,
dan Citicolin

Tugas :
 Obat yang diberikan apa saja,
 Kemungkinan interaksi (antara obat maupun dengan zat gizi)
bagaimana,
 Apa kemungkinan dampaknya (klinis, biokimia, fisik, gejala
subyektif, dll)
 Bagaimana antisipasinya (pengobatan maupun penatalaksanaan dietnya) : waktu, cara,
dosis/jumlah pemberiannya.
 Masing-masing mahasiswa membuat satu makalah
KASUS 5.
IDENTITAS PASIEN
1. Inisial Pasien : Tn. MA
2. Tanggal Lahir : 2 Mei 1948
3. Diagnosa Medis : HNP, Hipertensi Stage 1, Heaturia, Retensi urin

Gambaran Keadaan Pasien


Tn. Mc berusia 70 tahun merupakan seorang lansia yang sudah tidak bekerja dan
tinggal berdua dengn istrinya. Pada September 2020 pasien dirujuk ke RS Semarang dari
Rumah Sakit Kudus dan dirawat di ruang Geriatri. Dengan berat badan sebelum sakit 62 kg,
berat badan saat ini 56,7 kg, tinggi badan 168,6 cm, LILA 24 cm. Pasien memiliki riwayat
hipertensi sejak memasuki usia 60 tahun, dan hanya berobat ketika merasa pusing.

Sejak sakit nafsu makan pasien menurun, awal masuk RS pasien diberi diet bubur

lauk lunak, tetapi pasien tidak menghabiskan makanan yang diberikan karena tidak cocok

dengan masakan dan merasa masakan berbau obat. Tidak menyukai olahan lauk hewani,

nabati dan sayur yang disajikan. Hasil recall asupan hari pertama menunjukkan : Energi 250

kkal, protein 12 gr, lemak 9 gr dan karbohidrat 25 gr

Aktifitas Fisik, saat masuk rumah sakit pasien mengalami lemah anggota gerak
bawah serta nyeri pinggang saat bergerak, sehingga hanya melakukan aktifitas di tempat tidur
atau bedrest.
Pengkajian data riwayat pasien

Laboratorium

Domain Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


BD 1.10.1 Hb 13,2 g/dl 13,00 – 16,00
BD 1.10.2 HTC 39,8 % 40- 54
BD 1.5.2 GDS 102 mg/dl 80 – 160
BD 1.2.1 Ureum 13 mg/dl 15 – 39
BD 1.2.2 Kreatinin 0,5 mg/dl 0,60 – 130
Magnesium 0,7 mmol/L 0,74 – 0,99
BD 1.2.9 Kalsium 2,2 mmol/L 2,12 – 2,52
BD 1.2.5 Natrium 139 mmol/L 136 – 145
BD 1.2.7 Kalium 2,8 mmol/L 3,5 – 5,1
BD 1.2.6 Klorida 101 mmol/L 98 – 107
Pengkajian Data Fisik Klinis

Domain Penjelasan domain Data Nilai Satuan


normal
PD 1.1.1 Tampilan fisik Sadar, lemah
PD 1.1.5 Sistem digestif Tidak mual muntah
PD 1.1.9 Tanda vital
Tekanan Darah 150/90 120/80 mmHg
Respirtory Rate (RR) 20 20-24 Kali/menit
Nadi 84 80-100 Kali/menit
0
Suhu 36 36-37 c

Domain Data
CH 2.1.1 Keluhan Pasien Terkait Mual, muntah
Gizi
CH 2.2.1 Terapi Medis Ranitidin, amplodipin, diazepam, asam tranexanat,
tevofloxatin, ketorolac

Tugas :
 Obat yang diberikan apa saja,
 Kemungkinan interaksi (antara obat maupun dengan zat gizi)
bagaimana,
 Apa kemungkinan dampaknya (klinis, biokimia, fisik, gejala
subyektif, dll)
 Bagaimana antisipasinya (pengobatan maupun penatalaksanaan dietnya) : waktu, cara,
dosis/jumlah pemberiannya.
 Masing-masing mahasiswa membuat satu makalah
KASUS 6.
Identitas Pasien :
 Inisial Pasien : Tn. BA
 Tanggal lahir : 5 Mei 1951
 Umur : 67 tahun 4 bulan
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Diagnosis Medis : StrokeNH

GAMBARAN KEADAAN PASIEN


Tn. S adalah laki-laki berusia 67 tahun dengan tinggi badan 165 cm dan berta badan 65
kg dengan IMT 23,87 kg/m2. Tn. S didiagnosis stroke non haemoragik. Sehari-hari Tn S
berdagang makanan matang, kronologis sebelum Tn S masuka rumah sakit adalah dua hari
sebelum masuk rumah sakit Tn S mengeluh mengalami kesemutan serta kelemahan anggota
badan secara tiba-tiba saat berdagang, kemudian diikuti oleh mulut merot dan bicara menjadi
pelo.
Sebelum didiagnosis stroke, Tn S tidak pernah mengalami gejala apapun dan jarang
memeriksakan diir ke petugas kesehatan. Riwayat keluarga Tn S juga tidak ada yang
menderita stroke.
Pengkajian data antropometri pada Tn S meliputi pengukuran berat badan 65 kg, tinggi
badan 165 cm, LILA 27 cm
Hasil laboratorium 29 September 2018
Hasil
Nilai
Pemeriksaan Satuan Pemeriksaan Interpretasi
Normal
Biokimia Biokimia
Profil hematologic (1.10)
Hb g/dl 14,3 13 – 16
Hematokrit g/dl 44 40 – 48
Eritrosit Juta/ml 4,6 4,5 – 5,5
MCH pg 31,1 26 – 33
MCV fL 95,7 80 – 100
MCHC g/dl 32,5 32 – 36
Profil endokrin (1.5)
GDS Mg/dl 90 80-160
Profil elektrolit dan ginjal (1.2)
Ureum Mg/dl 31 10 – 50
Kreatinin Mg/dl 0,81 < 1,5
Na Mmol 139 136-145
K Mmol 3,6 3,5-5,1
Cl Mmol 104 98-107
Hasil pemeriksaan fisik yaitu : kesadaran composmentis, kesemutan (+), mulut merot
(+) bicara pelo (+), lemah anggota badan bagian kanan (+), mual muntah (-). Tekanan darah
190/80 mmHg, Nadi 68 x/menit, RR 24 x/menit, dan suhu 37 0C.

Terapi obat yang diberikan : Ranitidine 50 mg/12 jam, Nicardipin 0,5 mg/kgBB,
Aspilet 80 mg/24 jam, Vitamin B1, B6, B12, Candersatan 8mg/24 jam, Amlodipine 10mg/24
jam/oral

Hari pertama di RS Tn. S mendapatkan makanan lunak. Nafsu makan Tn S menurun


menyisakan nasi 1/3, lauk 1/4 , sayur 2/3, buah 1/5 dan snack ¼ porsi. Sedikit mual, tidak
ada gangguan muntah dan BAB teratur. Hasil recall menunjukan : Energi 1037 kkal, protein
37,2 gr, lemak 22,5 dan karbohidrat 177,1 gram.

Perintah Tugas :
 Obat yang diberikan apa saja,
 Kemungkinan interaksi (antara obat maupun dengan zat gizi)
bagaimana,
 Apa kemungkinan dampaknya (klinis, biokimia, fisik, gejala
subyektif, dll)
 Bagaimana antisipasinya (pengobatan maupun penatalaksanaan dietnya) : waktu, cara,
dosis/jumlah pemberiannya.
 Masing-masing mahasiswa membuat satu makalah
KASUS 7.
Identitas Pasien :
Nama : Ny. WA
No RM : 012xxxxx
Umur : 53 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Gizi : Gizi Kurang
Diagnosa : Stroke Infark Hemorogik

Data Riwayat Pasien


Keluhan pasien tangan sebelah kiri mengalami kelemahan ketika digerakkan sejak
sebelum dibawa ke rumah sakit. Ny W datang ke IGD pada tanggal 17 September 2018.
Pasien datang dengan keluhan kelemahan pada bagian tangan kiri, dan mengalami penurunan
berat badan 2-3 kg dalam 30 hari. Riwayat penyakit hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan
riwayat penyakit diabetes mellitus tidak ada karena pasien tidak pernah melakukan cek gula
darah. Pasien juga memiliki riwayat jantung 5 tahun lalu.
Pasien mempunyai kebiasaan makan 3 kali sehari, makan dengan makanan pokok, lauk
nabati, lauk hewani dan sayur yang diolah sendiri. Sistem pengolahan yang biasa dilakukan
untuk lauk hewani dan lauk nabati adalah digoreng dan dibacem. Untuk sayur biasa diolah
dengan cara di sop atau di tumis. Pasien belum pernah melakukan diit yang seharusnya
diterima karena belum pernah mendapat edukasi mengenai pengetahuan pola makan yang
dianjurkan sesuai penyakitnya.
Data asupan pasien pada hari pertama dirawat menunjukan asupan energi 875,07 kkal,
protein 28,05 gr, lemak 29,85 gr dan karbohidrat 123,2 gr.

Data Hasil Laboratorium 22 September 2020

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan


Hemoglobin 15,2 g/dL 12 - 15,6
Hematokrit 48 % 33 – 45
Leukosit 9,2 ribu/ul 4,5-11,0
Trombosit 318 Ribu/ul 150-450
Eritrosit 5,49 juta/uL 4,1 – 5,1
Glukosa Darah Sewaktu 206 mg/dL 60 - 150
Kreatinin 0,5 mg/dL 0,6 – 1,1
Limfosit 19,50 % 22-49

Data Pengkajian Data Fisik/Klinis


Keadaan Umum : lemas, composmetis, tangan sebelah kiri sakit saat digerakkan, Sulit
untuk bicara (pelo), Adanya mual dan sariawan di bibir, Tidak ada keluhan mengenai buang
air besar dan buang air kecil, Tekanan darah 180/100, Nadi 95, RR 18, dan suhu 36,50C
Data terapi obat : NaCl 0,9%, Miniaspi, Ramipril, Atorvastatin, Ranitidin, Flunarizine,
Paracetamol, Citicoline

Perintah Tugas :
 Obat yang diberikan apa saja,
 Kemungkinan interaksi (antara obat maupun dengan zat gizi)
bagaimana,
 Apa kemungkinan dampaknya (klinis, biokimia, fisik, gejala
subyektif, dll)
 Bagaimana antisipasinya (pengobatan maupun penatalaksanaan dietnya) : waktu, cara,
dosis/jumlah pemberiannya.
 Masing-masing mahasiswa membuat satu makalah
KASUS 8.
Identitas Pasien :

1. Inisial pasien : Tn. KA


2. Tanggal Lahir : 12 Oktober 1954
3. Usia : 65 tahun
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Diagnosa : Stroke infark haemorrhage, hipertensi, Vomitus, Dispepsia

Data Keadaan Pasien


Pasien datang ke Rumah Sakit dengan keluhan kelemahan anggota gerak sebelah kiri,
sering mengompol, mual muntah, panas dan pusing sejak 2 hari lalu. Pasien di
Berdasarkan perhitungan estimasi yang telah dilakukan pada pasien Tn. S maka
diperoleh data tinggi badan 160,73 cm, berat badan 63,1 kg

Saat masuk RSU tanggal 22 September 2020 pada ruang cempaka pasien
mendapatkan terapi diet makanan lunak yaitu berupa bubur dengan lauk dan sayur. Hasil
recall 24 jam asupan energi 972 kkal, protein 20,5 gr, lemak 11,2, dan karbohidrat 130 gr.
Kurangnya asupan makan pasien disebabkan karena Tn, S mengalami kesulitan menelan,
mual, muntah, dan perut kembung.

Terapi pengobatan yang diberikan pada Tn. S selama perawatan antara lain: Infus NaCl
0,9 % 20 tpm, Injeksi Piracetam 19 mg / 8 jam, Injeksi citicoline 15 mg / 12 jam, PO.
Amlodipin 1x/6 jam, Sistenol 3x1, Omeprazole 2x/2 jam, Aspilet 1x 8 g, Antasid 3x1/ 2 jam
po, Curcuma 1 tab.

Data Pemeriksaan Laboratorium Awal Pasien Masuk

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan


Hemoglobin 13,3 gr/dl 11,5 - 16,5
Leukosit 7,5 103 / UL 4,0 - 10,0
Trombosit 161 103 / UL 150 – 500
Hematokrit 59 % 35,0 - 49,0
Ureum 46 mg/dL 10 – 50
Creatinin 1,87 mg/dL 0,5 – 1,10
SGOT 66 U/L 12 – 37
SGPT 51 U/L 12 – 41

Hasil Pemeriksaan Klinik/ Fisik Pasien

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Keadaan umum Compos mentis -
Keadaan gejala gastrointestinal Mual dan Muntah
Suhu 36,70C 36,6 0C – 37,2 0C
Heart Rate 80x/menit 60-100 x/menit
Respiratory Rate 22 x/menit 14-20 x/menit
SPO2 92% 85-100%
Tekanan darah 170/100 Sistole: <130
Diastole: <85

Perintah Tugas :

 Obat yang diberikan apa saja,


 Kemungkinan interaksi (antara obat maupun dengan zat gizi)
bagaimana,
 Apa kemungkinan dampaknya (klinis, biokimia, fisik, gejala
subyektif, dll)
 Bagaimana antisipasinya (pengobatan maupun penatalaksanaan dietnya) : waktu, cara,
dosis/jumlah pemberiannya.
 Masing-masing mahasiswa membuat satu makalah

Anda mungkin juga menyukai