Penyakit jantung koroner adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh penyempitan atau
penghambatan pembuluh arteri yang mengalirkan darah ke otot jantung, bilamana penyempitan
menjadi parah dapat terjadi serangan jantung. Tipe paling banyak adalah atheroklerosis, yang
ditandai dengan penimbunan plak lipida dalam dinding arteri. Hasil beberapa penelitian
menunjukkan bahwa makanan merupakan salah satu factor risiko dalam perkembangan penyakit
jantung coroner. Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan, prevalensi tertinggi untuk penyakit
Kardiovaskuler di Indonesia adalah PJK, yakni sebesar 1,5%.
Kode IDNT CH. Riwayat Pasien (Client History)
(CH.1.1) Data personal
CH.1.1 Nama pasien : Ny Ak
PROSES ASUHAN GIZI CH.1.1.1
CH.1.1.2
Umur
Jenis kelamin
: 65 tahun
: Perempuan
TERSTANDAR CH.1.1.5 Suku/etnik :
Tanggal asesmen : 21 September 2021
Diagnosis medis : PJK, Hipertensi
ASESMEN GIZI
FH. Riwayat terkait Gizi dan Makanan (Riwayat Gizi)
FH 1. Asupan Makanan dan Zat Gizi
Jenis Obat/Terapi Fungsi Interaksi dengan zat gizi dan efek Aturan Pakai/Solusi
samping
Amlodipin Menurunkan tekanan darah Dapat dikonsumsi sesudah
pada hipertensi atau sebelum makan
Simvastin Menurunkan kadar Menghindari makanan berlemak Dikonsumsi satu kali setiap
kolesterol dalam darah, serta dan mengandung kolesterol tinggi. hari di waktu malam
mengurangi risiko serangan Simvastatin tidak akan bekerja sebelum tidur
jantung dan stroke. efektif bila tidak menghindari
makanan penyebab kolesterol
tinggi
metoprolol Menurunkan frekuensi Dapat dikonsumsi sesudah
denyut jantung, menurunkan atau sebelum makan
tekanan darah, dan
mengurangi beban kerja
jantung.
AD. Antropometri
AD. 1.1 Komposisi Tubuh/Pertumbuhan/Riwayat BB
BB = 62 kg Frame Size : LILA = …….cm
TB = 142 cm Pola pertumbuhan: Tinggi Lutut = …….. cm
Indeks Massa Tubuh : 30,8 kg/m² (Obesitas) (Obesitas IMT >27 kg/m² PMK RI No.41 Tahun 2014 )
BBI = 142-100 = 42 kg
JANTUNG
Pola Makan tidak
KORONER Tinggi Asupan
sehat
Natrium
Kelebihan
asupan obesitas dislipidemia
Clustering
No Kemungkinan masalah gizi Karakteristik penentu
1 Kelebihan Asupan Lemak Riwayat gizi terkait makanan tinggi konsumsi asupan lemak
2 Kelebihan Asupan Natrium Riwayat gizi terkait makanan terdahulu tinggi konsumsi natrium
3 Kelebihan Berat Badan Riwayat aktifitas fisik kurang berolahraga dan kelebihan asupan
Identifikasi
Kurang
olahraga
Nutrition and dietetics practitioners make judgments comparing the actual value of the measured or observed data to accepted standards,
recommendations, and/or goals.
No Identifikasi Karakteristik Penentu Standar Comparatif Penilaian
1 Kolestrol total 278 mg/dl <200 mg/dL TInggi
Trigliserida 163 mg/dl <150 mg/dl
GDS 386 mg/dl 70 – 110 mg/dl
2 Tekanan darah 180/90 mmHg Normal 120 – 129 mmHg 80 – 89 mmHg Hipertensi Stage III
Hipertensi 130 – 139 mmHg 89 mmHg
Hipertensi stage I 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Hipertensi stage II ≥ 160 mmHg ≥ 100
Hipertensi Stage III > 180 mmHg >100
(Depkes, 2016)
3 IMT : 30,8 kg/m² Sangat Kurus <17 kg/m² Obesitas
Kurus 17 - < 18,5
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk (Overweihgt) > 25 - 27
Obesitas > 27
(PMK RI No.41 tahun 2014)
DIAGNOSIS GIZI
Kemungkinan Diagnosis Gizi:
Domain Kemungkinan Diagnosis Gizi
NC NC 2.2 Perubahan Nilai Lab berkaitan dengan Gangguan Metabolisme ditandai dengan nilai GDS (Gula
Darah Sewaktu) 386 mg, Trigliserida 163 mg/dl, Kolestrol total 278 mg/dl
NC 3.3 Obesitas berkaitan dengan asupan makan inadekuat ditandai dengan nilai IMT 30,8 kg/m²
NB NB 1.6 Kurang patuh untuk mengikuti anjuran gizi berkaitan dengan tidak mau menerapkan
informasi yang sudah diberikan olehahli gizi ditandai dengan sudah pernah mendapatkan konseling
gizi
INTERVENSI GIZI
PERENCANAAN
Tujuan intervensi gizi (mengacu kepada diagnosis gizi):
1. Tujuan Diet
- Menurunkan kadar GDS, Trigliserida, dan kolestrol total
mencapai nilai normal dengan membatasi asupan lemak tak
jenuh
- Menurunkan berat badan hingga mencapai IMT normal
2. Syarat Diet
- Memberikan makanan sesuai kebutuhan
- Protein 15% dari total energy
- KH 60% dari total energi, dengan meningkatkan karbohidrat
kompleks dan menurunkan karbohidrat sederhana
- Lemak sedang 25 % dari kebutuhan energi total, lemak
jenuh <10 %, lemak trans <2%, Asam lemak omega 3 1,3 gr
- Menurunkan asupan Kolestrol makanan
- Membatasi asupan Natrium 200 mgNa
- Serat cukup 25 gr/hari
- Cairan cukup 2 liter/hari
= 1160,5 kal
Protein 15%
Protein = 15% x kalori
= 15% x 1531,86
= 229,77 : 4
= 57 gr
Lemak 20%
Lemak = 20% x kalori
= 20% x 1531,86
= 306,37 : 9
= 34 gr
Karbohidrat
KH = 65% x kalori
= 65% x 1531,86
= 995,7 : 4
= 248,9 gr
IMPLEMENTASI
Pemberian Makanan dan/atau zat gizi: (ND) Edukasi Gizi (E )
Pemberian makanan/ snack (1): E.1.1 Tujuan dari edukasi gizi
ND.1.1 Makanan Biasa Makanan sehat 1. Memberikan pemahaman terkait pengetahuan
3 kali sehari makanan utama makanan dan zat gizi makanan untuk kesehatan
pasien dan memotivasi pasien terkait dengan
2 kali sehari makanan selingan
penerimaan diet yang diberikan sesuai kondisi
pasien
2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman
kepada keluarga dan pasien tentang makanan
yang baik dikonsumsi dan yang harus dihindari.
3. Memberikan pengetahuan dan pemahaman
kepada keluarga dan pasien tentang bahaya
yang ditimbulkan bila tidak menjaga pola
hidup sehat.
Konseling Gizi (C )
C.1 Pendekatan Dasar/Teoritis
- Memberikan motivasi dan dorongan kepada keluarga
terkait gizi pasien dan kesiapan pasien dalam
merubah prilaku dengan keterikan keluarga dalam
mendukung jalan nya perubahan.
Pelaksanaan Monev