Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
NIM : G42192052
JURUSAN KESEHATAN
2021
STUDI KASUS
Identitas Pasien
Riwayat Gizi
Alergi/pantangan makan -
Diet yang pernah dijalani -
Kebiasaan makan Kebiasaan makan 3x sehari, konsumsi telur
4x/minggu, ayam 2x/minggu, daging
1x/minggu, kurang suka konsumsi tahu tempe,
kurang suka konsumsi sayur dan buah. Pasien
selalu makan nasi uduk setiap hari di jam
sekolah saat jam istirahat, suka jajan gorengan
2 buah dan donat setiap hari di sekolah, kurang
suka makan ikan karena tidak terbiasa.
Makanan yang disukai -
Suplemen gizi -
Cara pengolahan makanan -
CH. 2.1 Gangguan fungsi Gastrointestinal Mual : -
Muntah : -
Nyeri Ulu Hati : -
Anoreksia : -
Diare : -
Konstipasi : -
Perubahan Pengecapan/penciuman : -
Gangguan Mengunyah : -
Gangguan Menelan : -
Lain-lain : -
Perubahan berat badan -
Kesimpulan :
Dari hasil pemeriksaan, pasien mengalami DM Tipe 1 dan tidak ada gangguan
gastrointestinal
Data Antropometri
Kesimpulan :
Data Biokimia
Fisik Klinis
Riwayat Makan
Pola Makan Kebiasaan makan 3x sehari, konsumsi telur 4x/minggu, ayam 2x/minggu,
daging 1x/minggu, kurang suka konsumsi tahu tempe, kurang suka
konsumsi sayur dan buah. Pasien selalu makan nasi uduk setiap hari di jam
sekolah saat jam istirahat, suka jajan gorengan 2 buah dan donat setiap hari
di sekolah, kurang suka makan ikan karena tidak terbiasa.
Recall 1×24 Jam Hasil recall:
Riwayat makan SMRS:
Pagi : bubur ayam 1 porsi dan teh manis
Selingan : bakwan 1 ptg + tahu 1 ptg
Siang : nasi 1 ctg + ayam goreng 1 ptg + tahu 1 ptg + sayur bayam ½ P +
jeruk 1 bh
Malam : nasi 1 ctg + telur 1 btr + sayur bayam ½ P
Hitungan nilai gizi: Energi 1718,75 kkal, karbohidrat 276 g, protein 45,75
g, lemak 44,25 g
PRESKRIPSI DIET
1. Kebutuhan Energi
BMR Laki-laki (Rumus Schofield) umur 10-17 tahun
BMR = (16,25 × BB aktual) + (1,372 × TB) + 515,5
= (16,25 × 31) + (1,372 × 155) + 515,5
= 503,75 + 212,66 + 515,5
= 1231,9 kkal
TEE = BMR x FA x Fs
= 1231,9 kkal × 1,3 × 1,2
= 1921,78 kkal
Keb. Energi = 1921,78 kkal + 500 kkal
= 2421,78 kkal
Maksimal = 2663,96 kkal
Minimal = 2179,6 kkal
Protein = 15% × kebutuhan energi total
= 15% × 2421,78 kkal
= 363,27 kkal / 4
= 90,8 gram
Maksimal = 99,88 gram
Minimal = 81,72 gram
Lemak = 25% × kebutuhan energi total
= 25% × 2421,78 kkal
= 605,44 kkal / 9
= 67,27 gram
Maksimal = 73,99 gram
Minimal = 60,54 gram
KH = Kebutuhan energi – (Protein + Lemak)
= 2421,78 kkal – (363,27 kkal + 605,44 kkal)
= 2421,78 kkal – 968,71 kkal
= 1453,07 kkal / 4
= 363,27 gram
Maksimal = 399,6 gram
Minimal = 326,9 gram
Serat = 31 gram/hari
Maksimal = 34,1 gram
Minimal = 27,9 gram
Perencanaan Menu :
A. Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar
glukosa darah (gula darah) melebihi normal yaitu kadar gula darah sewaktu sama atau lebih
dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa diatas atau sama dengan 126 mg/dl. Diabetes
mellitus dikenal sebagai silent killer karena sering tidak disadari oleh penyandangnya dan
saat diketahui sudah terjadi komplikasi (Kemenkes RI, 2014). Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi diabetes mellitus meningkat dari
6,9% pada 2013 menjadi 8,5% di Indonesia. Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI) pada tahun 2018 bahwa tercatat 1220 anak menderita diabetes mellitus tipe I di
Indonesia. Insiden kejadian diabetes mellitus tipe I pada anak dan remaja meningkat sekitar
tujuh kali lipat dari 3,88 menjadi 28,19 per 100 juta penduduk.
Diabetes mellitus dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu diabetes mellitus tipe
1, diabetes mellitus tipe 2, dan diabetes mellitus tipe gestasional. Diabetes mellitus tipe 1
disebabkan oleh kenaikan kadar gula darah karena kerusakan sel beta pankreas sehingga
produksi insulin tidak ada. Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas untuk
mencerna gula dalam darah. Pada diabetes mellitus tipe 2 disebabkan oleh kenaikan kadar
gula darah karena penurunan sekresi insulin yang rendah oleh kelenjar pankreas. Kemudian
pada diabetes mellitus tipe gestasional ditandai adanya kenaikan kadar gula darah selama
masa kehamilann. Gangguan ini terjadi pada minggu ke-24 kehamilan dan kadar gula darah
akan menjadi normal kembali setelah persalinan.
B. Tujuan Pemberian Diet
Menyediakan makanan cukup untuk menjaga tumbuh kembang normal sesuai dengan
kebiasaan makan, latar belakang budaya, gaya hidup, dan kesiapan untuk merubah
perilaku
Menjaga kadar gula darah dan profil lipid agar tetap mendekati normal untuk
mencegah atau menurunkan risiko terjadinya komplikasi jangka pendek maupun
jangka panjang
Pengaturan jadwal, jenis, dan jumlah makanan disesuaikan dengan pemberian insulin
dan aktivitas fisik
Meningkatkan kesehatan umum melalui pemilihan makanan sehat dan olahraga
Memberikan pendidikan agar mampu mengelola diabetes secara mandiri untuk
penanganan dan pencegahan hipoglikemia, penyakit akut, dan pemeriksaan gula darah
C. Sumber Materi
1. Jurnal
2. Buku Penuntun Diet Anak
3. Buku Penuntun Diet dan Terapi Gizi Edisi 4
D. Materi
1. DM Tipe 1
Pengertian
Diabetes mellitus adalah suatu kelompok gangguan metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia atau kadar glukosa darah yng tinggi dapat terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-keduanya. Diabetes mellitus tipe 1
dikenal dengan nama Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) terjadi karena
kerusakan sel beta pankreas (reaksi autoimun). Sel beta pankreas merupakan satu-
satunya sel tubuh yang menghasilkan insulin berfungsi untuk mengatur kadar
glukosa dalam tubuh. Apabila sel beta kerusakannya telah mencapai 80-90% maka
gejala diabetes mellitus mulai muncul. Diabetes mellitus tipe 1 yang tidak diketahui
pnyebabnya disebut dengan tipe 1 idiopathic dan ditemukan insulinopenia tanpa
adanya petnda autoimun dan mudah sekali mengalami ketoasidosis. Diabetes
mellitus tipe 1 dapat terjadi karena gangguan terhadap produksi insulin akibat
kerusakan sel beta pankreas. Manifestasi klinis yang muncul pada penderita DM
tipe 1 yaitu poliuria (Air kencing keluar banyak) dan polydipsia (Rasa haus yang
berlebihan) yang disebabkan karena osmolalitas serum yang tinggi akibat kadar
glukosa serum yang meningkat. Penderita DM tipe 1 akan mengalami keletihan
(rasa cepat lelah), dan kelemahan yang disebabkan oleh penggunaan glukosa oleh
sel menurun.
Faktor Penyebab DM Tipe 1
DM tipe 1 disebabkan oleh interaksi genetika dan lingkungan, ada beberapa
faktor genetik dan lingkungan yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan
penyakit. Seseorang dengan keluarga yang terkena diabetes mellitus tipe I lebih
beresiko menderita penyakit yang sama. Selain itu ada penyebab lain yaitu faktor
usia yang lebih rentan pada anak usia 4-14 tahun, lalu letak geografis dimana
semakin jauh tempat tinggal dari garis ekuator maka semakin tinggi risiko terserang
diabetes mellitus tipe I, serta faktor pemicu lainnya seperti mengkonsumsi susu sapi
pada anak terlalu dini, air yang mengandung natrium nitrat, dan memiliki ibu
dengan riwayat preeklamsia.
Gejala DM Tipe 1
a) Sering merasa haus dan buang air kecil
b) Nafsu makan meningkat
c) Berat badan turun
d) Terlihat lelah lesu
e) Penglihatan kabur
f) Muncul luka atau infeksi ditubuh sulit sembuh
Cara Mengendalikan DM Tipe 1 Pada Anak
a) Motivasi anak dan keluarga agar patuh berobat dan patuh menjalani diet DM
tipe I yang diberikan
b) Berikan ketrampilan penanganan DM tipe I
c) Atur pola makan sehat sesuai kebutuhan
d) Rutin berolahraga
e) Gunakan insulin setiap hari seumur hidup
f) Segera cek gula darah sewaktu secara rutin
Cara Pencegahan DM
a) Membiasakan menerapkan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan
bergizi seimbang
b) Memperbanyak aktivitas fisik dan berolahraga secara rutin
c) Menjaga berat badan ideal
d) Mengelola stress dengan baik
e) Melakukan pengecekan gula darah secara rutin
f) Mengkonsumsi makanan tinggi serat, buah-buahan, dan sayur-sayuran
g) Mengurangi waktu duduk diam terlalu lama
h) Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis
i) Memperhatikan asupan karbohidrat
j) Menjaga porsi makan sesuai kebutuhan tubuh
k) Berhenti merokok
l) Memperbanyak mengkonsumsi air putih 8 gelas per hari atau 2 liter
2. Diet DM Tipe I
Diabetes mellitus tipe 1 merupakan yang tersering diderita oleh anak dikarenakan
defisiensi absolut pada sekresi insulin akibat proses autoimun pada sel beta pankreas.
Tipe ini juga dapat terjadi secara genetik. Penyandang DM perlu diberikan penekanan
mengenai pentingnya keteraturan jadwal makan, jenis, dan jumlah kandungan kalori,
terutama yang menggunakan obat-obatan yang meningkatkan sekresi insulin atau
terapi insulin. Tujuan pemberian diet DM tipe 1 yaitu menyediakan makanan cukup
untuk menjaga tumbuh kembang normal sesuai dengan kebiasaan makan, latar
belakang budaya, gaya hidup, dan kesiapan untuk merubah perilaku, menjaga kadar
gula darah dan profil lipid agar tetap mendekati normal untuk mencegah atau
menurunkan risiko terjadinya komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang,
pengaturan jadwal, jenis, dan jumlah makanan disesuaikan dengan pemberian insulin
dan aktivitas fisik, meningkatkan kesehatan umum melalui pemilihan makanan sehat
dan olahraga, memberikan pendidikan agar mampu mengelola diabetes secara mandiri
untuk penanganan dan pencegahan hipoglikemia, penyakit akut, dan pemeriksaan gula
darah. Syarat diet yang akan diberikan kepada pasien yaitu pola makan teratur dengan
mempertimbangkan jarak waktu makan, usia, tingkat aktivitas fisik, kegiatan sehari-
hari, dan pemberian insulin, kebutuhan energi harus mempertimbangkan umur, jenis
kelamin, berat badan, tinggi badan, aktivitas fisik, masa pubertas. Anak umur 1-15
tahun perhitungan berdasarkan BB ideal menurut TB aktual, protein 10-15% dari
energi total untuk mencukupi pertumbuhan, perkembangan normal dan memelihara
cadangan protein, lemak 25-35% dari total energi. Secara umum dianjurkan
kandungan lemak jenuh < 10% dari energi total, kolesterol < 300 mg/hari. Apabila
LDL ≥ 100 mg/dl dianjurkan lemak jenuh < 7% dari energi total, kolesterol < 200
mg/hari, karbohidrat diberikan 50-60% dari energi total untuk mencegah ketosis,
kebutuhan vitamin dan mineral sama seperti kebutuhan anak normal. Dianjurkan
mengkonsumsi buah dan sayuran segar yang mengandung antioksidan alami seperti
tokoferol, karotenoid, vitamin C, dan flavonoid, pemberian serat bertujuan untuk
merawata dan mencegah beberapa gangguan gastrointestinal dan serat air membantu
menurunkan kadar lipida darah. Kebutuhan serat anak usia 1-3 tahun 19 g, usia 4-8
tahun 25 g, usia 9-13 tahun (laki-laki) 31 g. usia 9-13 tahun (perempuan) 26 g,
dianjurkan konsumsi garam < 6 g/hari. Kurangi penggunaan makanan yang diproses,
dianjurkan menggunakan makanan segar.
H. Susunan Acara
No Tahapan Waktu Kegiatan penyuluhan sasaran
kegiatan
1 Pembukaan 3 menit 1. Memulai kegiatan 1. Menjawab
dengan mengucapkan salam
salam 2. Menyimak dan
2. Memperkenalkan diri mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dengan seksama
4. Menyampaikan kontrak 3. Menjawab
waktu pertanyaan dari
5. Menyebutkan materi penyuluh
yang akan diberikan
6. Menanyakan kepada
sasaran apa yang
diketahuinya mengenai
DM tipe 1
2 Penyajian 15 menit 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan
pengertian dari DM pemaparan
tipe 1 penyuluh
2. Menjelaskan tentang 2. Mengajukan
faktor penyebab DM pertanyaan
tipe 1
3. Menjelaskan tentang
gejala DM tipe 1 pada
anak
4. Menjelaskan tentang
cara mengendalikan
DM tipe 1 pada anak
5. Menjelaskan tentang
pencegahan DM
6. Menjelaskan tentang
diet DM tipe 1 dan
makanan yang
dianjurkan, tidak
dianjurkan
3 Evaluasi 4 menit 1. Melakukan tanya jawab Sasaran menjawab
dengan sasaran pertanyaan dan dapat
2. Menanyakan kembali menjelaskan kembali
poin-poin penting yang poin penting yang
sudah disampaikan sudah didapatkan
penyuluh
3. Menyimpulkan
4 Penutup 3 menit 1. Kesan pesan 1. Menjawab
2. Mengucapkan salam salam
penutup
DAFTAR PUSTAKA
1. Marzel, R. 2021. Terapi Pada DM Tipe I. Jurnal Penelitian Perawat Profesional. 3(1), hal
51-62.
2. Hestiana, D. W. 2017. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan dalam
pengelolaan diet pada pasien rawat jalan diabetes mellitus tipe 2 di kota semarang. 2(2), hal
139-145.