ACARA I
Asuhan Gizi pada Penyakit Diabetes Melitus dan Ulcus
Shift II/Kelompok 10
Agung Hadibowo 10/297343/KU/13797
Anela Qurrotul Aini 10/297526/KU/13800
Sundari Hana Respati 10/297533/KU/13802
Enjelin Patricia R 10/298225/KU/13810
Silvia Noordiana S 10/298858/KU/13822
BAGIAN 1. ASSESMEN
A. ANAMNESIS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.K No RM :-
Umur : 57 tahun Ruang : Alamanda/15
Sex : Perempuan Tgl Masuk : 5 Desember 2012
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Tgl Kasus : 6 Desember 2012
Pendidikan : SD Alamat : Jetis Sinduadi Mlati
Agama : Islam Diagnosis medis : Ulcus, DM
Pembahasan anamnesis :
Secara umum ciri-ciri yang sering dialami oleh penderita diabetes yaitu
peningkatan rasa haus, lapar dan frekuensi buang air kecil yang meningkat. Ketiga ciri
utama itu biasanya disertai dengan ciri-ciri sekunder lainnya yaitu adanya luka yang
tidak kunjung sembuh, penurunan berat badan yang tidak disengaja, pandangan yang
makin kabur serta mulut yang terasa kering (David, 2007). Ciri-ciri diabetes yang telah
disebutkan diatas sudah terlihat pada pasien yaitu adanya penurunan berat badan yang
dialami oleh pasien sebanyak 8kg selama 3 bulan, dan terdapat luka pada jempol kaki
pasien yang tidak kunjung sembuh selama kurang lebih satu minggu.
Bahan makanan yang tidak dianjurkan utnuk penderita diabetes yaitu makanan
yang mengandung banyak gula seperti gula pasir, sirup, susu kental manis, dll.
Penderita diabetes juga tidak boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak
lemak seperti cake, makanan cepat saji dan goreng-gorengan, serta makanan yang
mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin, dan makanan yang diawetkan.
Namun pada pasien DM tanpa hipertensi diperbolehkan mengkonsumsi garam dapur
seperti orang sehat (Almatsier, 2006). Sedangkan jika dilihat dari riwayat makan pasien,
ia memiliki kebiasaan mengkonsumsi goreng-gorengan oleh karena itu dalam
pengaturan diet pasien harus diatur asupan lemak agar asupannya tidak berlebih
sehingga tidak terjadi komplikasi pada berbagai anggota tubuh lainnya.
Pasien juga mengalami nyeri ulu hati mual dan muntah, gejala ini sangat identik
dengan gejala pada ulkus peptikum, seperti yang dijelaskan oleh Davey (2005), gejala
dari ulcus bervariasi tergantung dari lokasi dan usia penderita, gejala yang biasa timbul
yaitu nyeri, perih dan panas pada lambung. Nyeri biasanya dirasakan pada saat perut
sedang kosong, nyeri abdomen merupakan gejala klasik dari ulcus duoedenum. pada
penderita ulcus peptikum juga sering mengalami muntah, hal ini bisa menunjukan
adanya edema atau stenosis pilorius. Minum susu, makan atau minum antasid bisa
mengurangi nyeri, tetapi nyeri biasanya akan kembali dirasakan dalam 2-3 jam
kemudian. Faktor resiko utama pada ulcus peptikum yaitu karier Helicobacter pylori dan
penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
B. ANTROPOMETRI
Pembahasan anamnesis :
Dari perhitungan IMT didapatkan hasil bahwa pasien memiliki status gizi obese
tipe 2, menurut Sumanto (2009) klasifikasi status gizi berdasarkan IMT untuk orang asia
yaitu :
Status gizi Indeks Massa Tubuh
Normal 18,5 – 22,9
Overweight 23 – 24,9
Obesitas I 25 – 29,9
Obesitas II ≥ 30
Pembahasan anamnesis :
Menurut Anggraeni (2012), pemeriksaan kadar ureum, kreatinin dan asam urat
dapat menunjukan keadaan fungsi ginjal pada tubuh kita. Pada pasien memiliki nilai
ureum dan kreatinin yang sangat tinggi yaitu ureum sebesar 111,9 mg/dl dan kreatinin
sebesar 3,18 mg/dl hal ini menunjukan bahwa ada kemungkinan kelainan fungsi ginjal
pada pasien. Hal ini diperkuat dengan rendahnya nilai hematokrit.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesan Umum : sedang
2. Vital Sign : - Tensi : 130/70 - Respirasi :20x/menit
- Nadi : 84 - Suhu :36 c
3. Kepala/ abdomen/extremitas dll :
Ekstremitas : WPK<25, akral hangat
Kekuatan :
s s
s s
Abdomen= supel, Bu + N, timpani
Kesimpulan:
Tekanan darah, nadi, suhu, dan respirasi termasuk normal.
Pembahasan:
Menurut Muhammadun (2010), tekanan darah diklasifikasikan normal apabila
tekanan darah sistolik dibawah 130 dan tekanan diastoliknya dibawah 85. Sedangkan
nadi normal untuk orang dewasa yang sehat berkisar 60-100 denyut per
menit. Nadi dapat berfluktuasi dan meningkat pada saat berolahraga, menderita suatu
penyakit, cedera, dan emosi. Menurut American Medical Association, suhu tubuh
dikatakan normal apabila berkisar antara 97,8-99 derajat Farenheit atau setara dengan
36,5-37,2 derajat Celcius. Frekuensi pernafasan dijelaskan dalam napas per menit.
Frekuensi pernafasan orang dewasa normal antara 15-20 x per menit (Berman, 2002).
E.. ASUPAN ZAT GIZI.
Hasil Recall 24 jam diet : Rumah/rumah sakit *
Tanggal : 6 Desember 2012
Diet RS : Nasi DM 1500 kkal
Energi (kal) Protein (g) Lemak (g) KH (g) Serat (g)
Implementasi
940 27,7 22,8 159,4 12,3
Asupan oral RS
- - - - -
Luar RS
- - - - -
Asupan Enteral
- - - - -
Parenteral
Kebutuhan/standar 1554,7 47,6 35,2 218,2 20,8
RS
% Asupan 60,46% 58,19 64,77% 73,05% 59,13%
Kesimpulan :
Dilihat dari hasil recall, dibandingkan dengan kebutuhan/standar RS, asupan
energi pasien hanya 60,46% dari asupan yang seharusnya, asupan potein 58,19%,
asupan serat 59,13%, asupan lemak 64,77% dan asupan KH 73,05% dari kebutuhan
standar.
Pembahasan :
Berdasarkan riwayat pola makan pasien, pasien banyak mengkonsumsi
gorengan dengan mengkonsumsi selingan satu kali sehari. Pasien sering
mengkonsumsi buah pepaya, buah pepaya adalah salah satu buah rendah gula dan
merupakan sumber antioksidan.
Data tingkat asupan energi dikategorikan lebih (≥105% AKE), baik (100-105%
AKE), dan kurang (≤100% AKE), sedangkan tingkat asupan protein dikategorikan lebih
(≥100%AKG), baik (80-100% AKG), kurang (≤80% AKG), dilihat dari data recall,
kebutuhan energi pasien dikategorikan kurang, karena presentase asupan energi pasien
hanya 60,4% dan asupan protein 58,19% (Laksmi, 2009)
F. Terapi Medis
1. NC-3.3 Kelebihan berat badan berkaitan dengan tidak adanya perubahan gaya hidup
dibuktikan dengan IMT pasien mencapai 30.
2. NC-3.2 Penurunan berat badan yang tidak diharapkan berkaitan dengan penyakit
Diabetes Melitus ditandai dengan penurunan berat badan sebanyak 8 kg selama 3 bulan
terakhir.
3. NB-1.5 Kekeliruan pola makan yang berkaitan dengan kebiasaan makan pasien yang
buruk sejak dulu dibuktikan oleh riwayat pola makan pasien yang tergolong buruk.
2. Tujuan Diet
a. Mempertahankan kadar gula darah dan tekanan darah tetap normal
b. Memperlambat komplikasi kronis diabetes dengan memodifikasi asupan gizi
c. Menurunkan berat badan hingga mendekati normal
d. Menggantikan protein yang terbuang tetapi tidak memberatkan fungsi ginjal
A. Kesimpulan
1. Pasien mempunyai status gizi obes dengan IMT 30.
2. Dari data biokimia dapat diketahui bahwa pasien memiliki gula darah normal, tetapi
memiliki kadar ureum dan kreatinin yang tinggi serta kadar hematokrit yang rendah.
Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat gangguan fungsi ginjal pada pasien.
3. Berdasarkan data fisik klinis pasien, tekanan darah, suhu, dan respirasi termasuk
normal.
4. Pola makan pasien termasuk belum baik, karena pasien sering mengkonsumsi
makanan yang diolah dengan cara digoreng. Selain itu pola makan pasien dalam
sehari juga masih kurang yaitu 3x makan dan hanya 1x selingan. Hasil recall 24 jam
juga menunjukkan kurangnya pemenuhan asupan pasien terhadap kebutuhan
sehari.
B. Saran
1. Memberi edukasi pasien mengenai pola makan dan jenis pengolahan makanan yang
baik dan sehat
2. Mengurangi besar porsi makan dalam sekali makan, dan menerapkan pola makan
porsi kecil tapi sering
DAFTAR PUSTAKA
Jumlah
Nama Masakan Bahan Makanan
Harga
Gram URT
MAKAN PAGI
Nasi Beras 50 ¼ gls 500
Oseng Tempe Tempe 50 2 bh sdg 1000
Kecap manis 5 ½ sdm 100
Bawang putih 2 2 siung 700
Bawang merah 1 1 siung 500
1 gelas air 240 ml 1 gls 500
Garam 3 ¼ sdt 500
Minyak 5 1 sdm
Daun salam 3 1 lembar
Sayur Oyong Oyong (B) 100 1 gls 700
Wortel (A) 50 ½ 500
Tomat (B) 10 1 bh sdg 500
Bawang merah 2 2 siung 700
Bawang putih 1 1 siung 500
Garam 3 ¼ sdt 100
Daun salam ½ 1 lembar
Pisang Buah pisang 50 1 bh 2000
SELINGAN PAGI
Puding Pepaya Pepaya 100 1 ptg sdg 1000
Agar-agar putih 10 ½ bungkus 3000
Diabetasol 5 1 sdm 1000
Kismis 10 1 sdm 600
MAKAN SIANG
Nasi Beras 50 ½ gls 500
Sop Kacang Merah Kacang merah 50 1 gls 1500
Kentang 50 1 bh sdg 500
Kaldu sapi 125 ml ½ gelas 700
Bawang putih 2 2 siung 500
Tomat 10 1 bh sdg 500
Daun bawang 10 1 batang 100
Wortel 50 ½ 500
Ayam 50 ½ ptg 1500
Minyak 5 ½ sdt 100
merica 3 ¼ sdt 100
Tahu Kukus Tahu 100 1 bj besar 500
Bawang putih 1 1 siung 200
Merica 3 ¼ sdt 100
Kaldu sapi 50 ml ¼ gelas 500
SELINGAN SORE
Jus Wortel Jeruk Jeruk manis 100 2 buah sedang 2000
Wortel 100 1 gelas 700
Air 240 ml 1 gls 500
MAKAN MALAM
Nasi Merah Beras Merah 50 ¼ gls 700
Oseng Kacang Panjang Kacang Panjang 100 1 gls 500
Bawang merah 2 2 siung 500
Bawang putih 3 3 siung 500
Lengkuas 5 1 cm 200
Daun salam ½ 1 lembar
Garam 3 ¼ sdm
Merica 3 ¼ sdm
Minyak 5 ½ sdm 100
Air 50 ml ¼ gls 100
Telur Rebus Telur ayam 60 1 butir 1500
Susu Susu Diabetasol 15 3 sdm 3500
Air 240 1 gls 500
SELINGAN MALAM
Jus Jambu Jambu 100 1 bh 1500
Air 240 ml 1 gls 500
TOTAL 35.500
BREAKFAST
nasi putih 100 g 130.0 kcal 28.6 g
tempe oreg/sayur tempe/sambal tempe 50 g 50.0 kcal 4.3 g
sayur gambas 100 g 30.1 kcal 7.7 g
pisang ambon 50 g 46.0 kcal 11.7 g
Carrot fresh cooked 50 g 10.5 kcal 1.8 g
Meal analysis: energy 266.6 kcal (22 %), carbohydrate 54.1 g (29 %)
1. BREAK
pepaya 100 g 39.0 kcal 9.8 g
agar-agar 10 g 0.0 kcal 0.0 g
LUNCH
nasi putih 100 g 130.0 kcal 28.6 g
sup kacang merah belu 100 g 32.0 kcal 5.7 g
kentang 50 g 46.5 kcal 10.8 g
tahu 100 g 76.0 kcal 1.9 g
daging ayam 50 g 142.4 kcal 0.0 g
Meal analysis: energy 427.0 kcal (36 %), carbohydrate 47.0 g (25 %)
2. BREAK
jus jeruk peras 150 g 124.4 kcal 32.7 g
Carrot juice 100 g 21.7 kcal 4.0 g
Meal analysis: energy 146.2 kcal (12 %), carbohydrate 36.7 g (20 %)
DINNER
nasi beras merah 100 g 149.6 kcal 32.5 g
tumis kacang panjang belu 100 g 21.0 kcal 2.8 g
telur ayam 55 g 85.3 kcal 0.6 g
susu diabetasol 30 g 50.6 kcal 3.6 g
Meal analysis: energy 306.6 kcal (26 %), carbohydrate 39.5 g (21 %)
=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 1185.3 kcal 1317.3 kcal 90 %
water 202.2 g - -
protein 49.4 g(17%) 38.9 g(12 %) 127 %
fat 26.5 g(20%) 44.7 g(< 30 %) 59 %
carbohydr. 187.1 g(64%) 188.0 g(> 55 %) 100 %
dietary fiber 13.6 g - -
alcohol 0.0 g - -
PUFA 7.4 g - -
cholesterol 272.7 mg - -
Vit. A 2454.0 µg 800.0 µg 307 %
carotene 10.7 mg - -
Vit. E (eq.) 4.3 mg 8.0 mg 54 %
Vit. B1 0.5 mg 1.0 mg 51 %
Vit. B2 0.8 mg 1.2 mg 63 %
Vit. B6 1.1 mg 1.6 mg 67 %
tot. fol.acid 170.7 µg - -
Vit. C 102.2 mg 60.0 mg 170 %
sodium 411.7 mg - -
potassium 1737.3 mg - -
calcium 298.0 mg 800.0 mg 37 %
magnesium 250.5 mg 280.0 mg 89 %
eicosadi C20,2 0.0 g - -
arachido C20,4 0.0 g - -
stearido C18,4 0.0 g - -
nonadeca C19,3 0.0 g - -
linoleni C18,3 0.0 g - -
phosphorus 561.6 mg 800.0 mg 70 %
iron 12.6 mg 10.0 mg 126 %
iodine 21.5 µg 150.0 µg 14 %
linolic C18,2 0.1 g - -
docosatr C22,3 0.0 g - -
eicosape C20,5 0.0 g - -
short FA 0.0 g - -
bread units 0.5 BE - -
docosate C22,4 0.0 g - -
glycer+lipoid. 0.1 g - -
NaCl 0.7 g - -
eicosatr C20,3 0.0 g - -
docosape C22,5 0.0 g - -
long FA 0.2 g - -
zinc 5.2 mg 12.0 mg 43 %
docosahe C22,6 0.0 g - -
middle FA 0.0 g - -
docosadi C22,2 0.0 g - -