Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM ASUHAN GIZI KLINIK II

ACARA I
Asuhan Gizi pada Penyakit Diabetes Melitus dan Ulcus

Shift II/Kelompok 10
Agung Hadibowo 10/297343/KU/13797
Anela Qurrotul Aini 10/297526/KU/13800
Sundari Hana Respati 10/297533/KU/13802
Enjelin Patricia R 10/298225/KU/13810
Silvia Noordiana S 10/298858/KU/13822

PROGRAM STUDI GIZI KESEHATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2013
LAPORAN KASUS

BAGIAN 1. ASSESMEN

A. ANAMNESIS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.K No RM :-
Umur : 57 tahun Ruang : Alamanda/15
Sex : Perempuan Tgl Masuk : 5 Desember 2012
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Tgl Kasus : 6 Desember 2012
Pendidikan : SD Alamat : Jetis Sinduadi Mlati
Agama : Islam Diagnosis medis : Ulcus, DM

2. Berkaitan dengan Riwayat Penyakit


Keluhan Utama Pasien menyatakan ada luka di jempol kaki + 1 minggu yang lalu.
Riwayat Penyakit Luka pada jempol kaki kiri yang tidak sembuh-sembuh, tampak luka
Sekarang
pada jari +1 SMRS, pedis. Nyeri (-), gatal (-), darah (-).
Riwayat DM + 4TSRMS, obat minum 2x/hari, hipertensi (-), alergi (-),
asma (-).
Riwayat Penyakit DM
Dahulu
Rawat jalan 2007: nyeri dada kiri, DM (+) obat rutin, kaki keju-keju, TD
120/80
Rawat jalan 2010: DM, nyeri perut kanan bawah sampai pinggang.
Rawat jalan 3 desember 2012: diit DM 1700 kkal, minum obat
Gludepatc 3x5 mg, alfadinal 2x5mg.
Riwayat Penyakit DM
Keluarga

3. Berkaitan Dengan Riwayat Gizi


Data Sosio Penghasilan : +/- Rp 700.000,00
ekonomi Jumlah anggota keluarga : 5 orang
Suku : Jawa
Aktifitas fisik Jumlah jam kerja : - Jumlah jam tidur sehari : 8 jam
Jenis olahraga : jalan sehat (1 jam) Frekuensi : 4x/minggu
Makanan . : - penyebab
Jenis diet khusus : diet DM 1900 kalori
Alasan : mencegah kenaikan kadar gula darah yang memperburuk
riwayat DM.
Yang Menganjurkan : ahli gizi
Masalah Nyeriuluhati (ya/tidak ), Mual (ya/tidak ), Muntah (ya/tidak),
gastrointestinal Diare (ya/tidak), Konstipasi (ya/tidak ), Anoreksia (ya/tidak )
Perubahan pengecapan/penciuman (ya/tidak )
Penyakit kronik Jenis penyakit : DM Modifikasi diet : diet DM
Jenis dan lama pengobatan : + 5 tahun
Kesehatan mulut Sulit menelan (ya/tidak), Stomatitis (ya/tidak), Gigi lengkap
(ya/tidak)
Pengobatan Vitamin/mineral/suplemen gizi lain : -
Frekuensi dan jumlah : -
Perubahan berat Bertambah/berkurang : 8 kg lamanya : 3 bulan
badan disengaja /tidak
Mempersiapkan Fasilitas memasak : ada
makanan Fasilitas menyimpan makanan : ada
Riwayat / pola Makanan pokok : 3x/sehari, selingan : 1x/hari
makan Pagi : nasi 2 centong, sayur kangkung 1 centong, bandeng goreng 1
potong sedang.
Selingan pagi : gorengan
Siang : nasi 2 centong, tempe 2 buah, tahu 2 buah, pepaya
Malam : nasi 1 centong, sayur nangka, telur goreng.
Lauk hewani : ikan goreng, ayam (dibacem pakai gula jawa, direbus)
Lauk nabati : tahu goreng, tempe goreng
Buah : sering pepaya
Minum : kadang-kadang teh gula 1 sdt, kadang-kadang pakai gula DM
Kesimpulan :
Pasien berinisial Ny.K merupakan seorang ibu rumah tangga, berumur 57 tahun,
masuk rumah sakit dengan keluhan utama ada luka di jempol kaki kurang lebih dari 1
minggu yang lalu, yang tidak sembuh-sembuh. Lukanya tidak berdarah, tidak terasa
nyeri dan gatal. Pasien memiliki riwayat penyakit kronik Diabetes Militus (DM), sudah
sekitar 5 tahun menjalani pengobatan, selain itu pasien juga memiliki riwayat penyakit
keluarga yaitu Diabtetes Militus.
Pasien mengalami nyeri ulu hati, mual dan muntah, serta mengalami penurunan
berat badan sebanyak 8kg selama 3 bulan secara tidak disengaja. Ia memiliki kebiasaan
makan 3x sehari dengan selingan 1x sehari, selingan yang biasa dikonsumsi oleh
pasien adalah gorengan, selain itu jika dilihat dari data riwayat makan, terlihat bahwa
pasien sering mengkonsumsi makanan yang diolah dengan cara digoreng, buah yang
sering dikonsumsi oleh pasien yaitu pepaya. Kadang-kadang ia mengkonsumsi teh
manis menggunakan gula sebanyak 1 sdt namun tidak selalu menggunakan gula DM.

Pembahasan anamnesis :
Secara umum ciri-ciri yang sering dialami oleh penderita diabetes yaitu
peningkatan rasa haus, lapar dan frekuensi buang air kecil yang meningkat. Ketiga ciri
utama itu biasanya disertai dengan ciri-ciri sekunder lainnya yaitu adanya luka yang
tidak kunjung sembuh, penurunan berat badan yang tidak disengaja, pandangan yang
makin kabur serta mulut yang terasa kering (David, 2007). Ciri-ciri diabetes yang telah
disebutkan diatas sudah terlihat pada pasien yaitu adanya penurunan berat badan yang
dialami oleh pasien sebanyak 8kg selama 3 bulan, dan terdapat luka pada jempol kaki
pasien yang tidak kunjung sembuh selama kurang lebih satu minggu.
Bahan makanan yang tidak dianjurkan utnuk penderita diabetes yaitu makanan
yang mengandung banyak gula seperti gula pasir, sirup, susu kental manis, dll.
Penderita diabetes juga tidak boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak
lemak seperti cake, makanan cepat saji dan goreng-gorengan, serta makanan yang
mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin, dan makanan yang diawetkan.
Namun pada pasien DM tanpa hipertensi diperbolehkan mengkonsumsi garam dapur
seperti orang sehat (Almatsier, 2006). Sedangkan jika dilihat dari riwayat makan pasien,
ia memiliki kebiasaan mengkonsumsi goreng-gorengan oleh karena itu dalam
pengaturan diet pasien harus diatur asupan lemak agar asupannya tidak berlebih
sehingga tidak terjadi komplikasi pada berbagai anggota tubuh lainnya.
Pasien juga mengalami nyeri ulu hati mual dan muntah, gejala ini sangat identik
dengan gejala pada ulkus peptikum, seperti yang dijelaskan oleh Davey (2005), gejala
dari ulcus bervariasi tergantung dari lokasi dan usia penderita, gejala yang biasa timbul
yaitu nyeri, perih dan panas pada lambung. Nyeri biasanya dirasakan pada saat perut
sedang kosong, nyeri abdomen merupakan gejala klasik dari ulcus duoedenum. pada
penderita ulcus peptikum juga sering mengalami muntah, hal ini bisa menunjukan
adanya edema atau stenosis pilorius. Minum susu, makan atau minum antasid bisa
mengurangi nyeri, tetapi nyeri biasanya akan kembali dirasakan dalam 2-3 jam
kemudian. Faktor resiko utama pada ulcus peptikum yaitu karier Helicobacter pylori dan
penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).

B. ANTROPOMETRI

TB/PB Rentang lengan Tinggi lutut Berat badan LLA


147 cm - - 65 kg -
L. pinggul L. Pinggang
- -
Kesimpulan :
𝐵𝐵
𝐼𝑀𝑇 = (𝑇𝐵(𝑚))2
65
= (1,47)2 = 30

Berdasarkan hasil perhitungan IMT, dapat diketahui bahwa pasien memiliki


status gizi obese tipe 2 yaitu dengan nilai IMT sebesar 30.
Perhitungan BB ideal dan BB adjustment :
BB ideal = 90% x (TB – 100 cm) x 1 kg
= 90% x (147 cm – 100 cm) x 1 kg
= 42,3 kg
BB adjustment = ((BB actual – BB ideal) x 0,25) + BB ideal
= ((65 kg – 42,3 kg) x 0,25) + 42,3 kg
= 47,97 kg

Pembahasan anamnesis :
Dari perhitungan IMT didapatkan hasil bahwa pasien memiliki status gizi obese
tipe 2, menurut Sumanto (2009) klasifikasi status gizi berdasarkan IMT untuk orang asia
yaitu :
Status gizi Indeks Massa Tubuh
Normal 18,5 – 22,9
Overweight 23 – 24,9
Obesitas I 25 – 29,9
Obesitas II ≥ 30

Berdasarkan hasil tersebut, maka digunakan BB adjustment dalam menentukan


kebutuhan sehari agar status gizi pasien menjadi normal. BB adjustment digunakan agar
pasien dapat menyesuaikan pola penurunan asupan makanan sedikit demi sedikit.
C. PEMERIKSAAN BIOKIMIA
Satuan/ Awal Masuk RS Keterangan
Pemeriksaan urin/darah Nilai Normal
(5 Desember 2012)
12-16 g/dl 9,3 Normal
Hb
Leukosit 4,5-11 ribu/mmk 4 Rendah
Segmen netrofil 40-75% 83,4 Tinggi
Limfosit 25-40% 9 Rendah
Monosit 2-14% 7 Normal
Eosinofil 0-5% 0 Normal
Basofil 0-1% 0 Normal
Hematokrit 37-47 juta/mmk 27,6 juta/mmk Rendah
Eritrosit 4,00-5,50 jtmmk 3,21 juta/mmk Rendah
Trombosit 150-400 rb/mmk 360 rb/mmk Normal
Masa penjendalan (CD) 5-15 menit 7 menit Normal
Masa darah (BT) 1-6 menit 3 menit 15 detik Normal
Gol darah ABO A Normal
GOT/ASAT 0,00-32 u/L 8,7 u/L Normal
GPT/ALAT 0,00-33,0 u/L 7,6 u/L Normal
Ureum 10-50 mg/dL 111,9 mg/dl Tinggi
Kreatinin 0,5-0,9 mg/dl 3,18 mg/dl Tinggi
Glukosa sewaktu <100 70 Normal
HbSAg - - Normal
Kalium 3,6-5,5 mmol/L 5 mmol/L Normal
Natrium 135-150 mmol/L 135 mmol/L Normal
Klorida 98-108 mmol/L 105 mmol/L Normal
Kesimpulan :
Dari hasil pemeriksaan lab diatas nilai leukosit, hematokrit, limfosit eritrosit yang
rendah. Sedangkan untuk monosit, eusinofil dan basofil pada pasien menunjukan nilai
yang tinggi begitu juga pada ureum dan kreatinin.

Pembahasan anamnesis :
Menurut Anggraeni (2012), pemeriksaan kadar ureum, kreatinin dan asam urat
dapat menunjukan keadaan fungsi ginjal pada tubuh kita. Pada pasien memiliki nilai
ureum dan kreatinin yang sangat tinggi yaitu ureum sebesar 111,9 mg/dl dan kreatinin
sebesar 3,18 mg/dl hal ini menunjukan bahwa ada kemungkinan kelainan fungsi ginjal
pada pasien. Hal ini diperkuat dengan rendahnya nilai hematokrit.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesan Umum : sedang
2. Vital Sign : - Tensi : 130/70 - Respirasi :20x/menit
- Nadi : 84 - Suhu :36 c
3. Kepala/ abdomen/extremitas dll :
Ekstremitas : WPK<25, akral hangat
Kekuatan :
s s
s s
Abdomen= supel, Bu + N, timpani

Kesimpulan:
Tekanan darah, nadi, suhu, dan respirasi termasuk normal.

Pembahasan:
Menurut Muhammadun (2010), tekanan darah diklasifikasikan normal apabila
tekanan darah sistolik dibawah 130 dan tekanan diastoliknya dibawah 85. Sedangkan
nadi normal untuk orang dewasa yang sehat berkisar 60-100 denyut per
menit. Nadi dapat berfluktuasi dan meningkat pada saat berolahraga, menderita suatu
penyakit, cedera, dan emosi. Menurut American Medical Association, suhu tubuh
dikatakan normal apabila berkisar antara 97,8-99 derajat Farenheit atau setara dengan
36,5-37,2 derajat Celcius. Frekuensi pernafasan dijelaskan dalam napas per menit.
Frekuensi pernafasan orang dewasa normal antara 15-20 x per menit (Berman, 2002).
E.. ASUPAN ZAT GIZI.
Hasil Recall 24 jam diet : Rumah/rumah sakit *
Tanggal : 6 Desember 2012
Diet RS : Nasi DM 1500 kkal
Energi (kal) Protein (g) Lemak (g) KH (g) Serat (g)
Implementasi
940 27,7 22,8 159,4 12,3
Asupan oral RS
- - - - -
Luar RS
- - - - -
Asupan Enteral
- - - - -
Parenteral
Kebutuhan/standar 1554,7 47,6 35,2 218,2 20,8
RS
% Asupan 60,46% 58,19 64,77% 73,05% 59,13%

Kesimpulan :
Dilihat dari hasil recall, dibandingkan dengan kebutuhan/standar RS, asupan
energi pasien hanya 60,46% dari asupan yang seharusnya, asupan potein 58,19%,
asupan serat 59,13%, asupan lemak 64,77% dan asupan KH 73,05% dari kebutuhan
standar.

Pembahasan :
Berdasarkan riwayat pola makan pasien, pasien banyak mengkonsumsi
gorengan dengan mengkonsumsi selingan satu kali sehari. Pasien sering
mengkonsumsi buah pepaya, buah pepaya adalah salah satu buah rendah gula dan
merupakan sumber antioksidan.
Data tingkat asupan energi dikategorikan lebih (≥105% AKE), baik (100-105%
AKE), dan kurang (≤100% AKE), sedangkan tingkat asupan protein dikategorikan lebih
(≥100%AKG), baik (80-100% AKG), kurang (≤80% AKG), dilihat dari data recall,
kebutuhan energi pasien dikategorikan kurang, karena presentase asupan energi pasien
hanya 60,4% dan asupan protein 58,19% (Laksmi, 2009)
F. Terapi Medis

Fungsi Interaksi dengan zat gizi


Jenis
Obat/tindakan
Infus RL 20 tpm sebagai asupan air, elektrolit, -
kalori dan nutrisi vena pusat.
Tidak ada interaksi dengan
makanan atau obat lain
sehingga pemberian infus ini
aman untuk digunakan. (lacy,
2009)
Gludepatic - Menurunkan kadar gula Menghambat penyerapan
darah, memperbaiki vitamin B12
sensitifitas terhadap insulin
sehingga mengurangi
glukoneogenesis di hati,
meningkatkan glikolisis dan
menghambat absorbsi
glukosa dari usus.
- Memperbanyak
penggunaan glukosa di
jaringan perifer
- Menurunkan kadar insulin,
kolesterol, trigliserida dan pre
beta-lipoprotein yang tinggi
dalam plasma.
Bagian 2. Diagnosis gizi

1. NC-3.3 Kelebihan berat badan berkaitan dengan tidak adanya perubahan gaya hidup
dibuktikan dengan IMT pasien mencapai 30.
2. NC-3.2 Penurunan berat badan yang tidak diharapkan berkaitan dengan penyakit
Diabetes Melitus ditandai dengan penurunan berat badan sebanyak 8 kg selama 3 bulan
terakhir.
3. NB-1.5 Kekeliruan pola makan yang berkaitan dengan kebiasaan makan pasien yang
buruk sejak dulu dibuktikan oleh riwayat pola makan pasien yang tergolong buruk.

BAGIAN 3. INTERVENSI GIZI


PLANNING
1. Terapi Diet
Jenis diet : Diet DM
Bentuk makanan : Padat
Cara pemberian : Oral

2. Tujuan Diet
a. Mempertahankan kadar gula darah dan tekanan darah tetap normal
b. Memperlambat komplikasi kronis diabetes dengan memodifikasi asupan gizi
c. Menurunkan berat badan hingga mendekati normal
d. Menggantikan protein yang terbuang tetapi tidak memberatkan fungsi ginjal

3. Syarat / prinsip Diet


a. Porsi kecil tapi sering dengan pola makan 3x makanan utama dan 3x selingan
b. Kebutuhan protein 1 g/kg BB
c. Lemak 20% dari kebutuhan energy sehari
d. Cukup energi
e. Pengolahan makanan dengan sedikit minyak

4. Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi :


BMR = 655.1 + (9.563 x BB) + (1.85 x TB) - (4.676 x U)
= 655.1 + (9.563 x 47.97) + (1.85 x 147) - (4.676 x 57)
= 655.1 + 458.74 + 271.95 – 266.53
= 1119.25 kcal
SDA = 10% x BMR
= 10% x 1119.25 kcal
= 111.925 kcal
TEE = BMR + SDA
= 1119.25 kcal + 111.925 kcal = 1231.18 kcal
Faktor aktivitas = 1231.18 kcal x 1.2 (aktivitas ringan)
= 1477.42 kcal
Kebutuhan energi sehari sebesar 1477.42 kcal

Kebutuhan protein 1 g/kg BB = 1 x 47.97 kg = 47.97 g


Di konversi dalam kalori = 47.97 gram x 4 = 191.88 kcal
Kebutuhan protein sehari sebesar 47.97 gram

Kebutuhan lemak 20% = 20% x 1477.42 kcal


= 295.48 kcal
Di konversi dalam gram = 295.48 kcal : 4 = 32.83 gram
Kebutuhan lemak sehari sebesar 32.83 gram

Kebutuhan KH= 1477.42 kcal - 191.88 kcal – 295.48 kcal


= 990.05 kcal : 4 = 247.51 gram
Kebutuhan karbohidrat sehari sebesar 247.51 gram

Pembahasan Preskripsi Diet :


Perhitungan menggunakan rumus haris benedict dengan factor aktivitas ringan karena
pasien sudah bed rest di rumah sakit, sehingga didapatkan kebutuhan energi dalam sehari
sebesar 1477.42 kcal. Kebutuhan protein yang sesuai untuk usia responden 0.8 g/kg BB,
tetapi kebutuhan protein diambil 1 g/kg BB karena untuk mengganti protein yang keluar
bersama urin. Lemak 20% untuk mencegah timbulnya komplikasi penyakit pada pasien
karena pasien juga menderita penyakit diabetes melitus.
5. Rekomendasi Diet

Rekomendasi Diet Jumlah

Makan Pagi Nasi putih 100 g


Oseng tempe 50 g
Sayur oyong 100 g
Pisang 50 g

Selingan pagi Puding pepaya 100 g

Makan siang Nasi 100 g


Sop kacang merah 100 g
Tahu kukus 100 g
Selingan sore Jus wortel jeruk 250 g

Makan malam Nasi merah 100 g


Oseng kacang panjang 100 g
Telur rebus 60 g
Susu diabetasol 250 g

Kajian Rekomendasi Diet

Energi (kcal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)

Rekomendasi Diet 1185.3 49.4 26.5 187.1

Kebutuhan (planning) 1477.42 47.97 32.83 247.51

% rekomendasi/kebutuhan 80.2 % 102.9 % 79.8 % 75.6 %

6. Rencana monitoring dan evaluasi

Yang diukur Pengukuran Evaluasi/ target

Antropometri Berat badan, tinggi 4 minggu ke depan BB, lingkar pinggang,


badan, lingkar lingkar pinggul menurun
pinggang, lingkar mendekati normal
pinggul

Biokimia HbA1c, gula darah, Sesuai keputusan dokter Normal


kolestrol, TGL,
ureum, kreatinin

Fisik klinik Tekanan darah Sesuai keputusan dokter Normal


Asupan zat gizi Energi, karbohidrat, Setiap hari Asupan minimal 80%
lemak, protein

7. Rencana Konsultasi Gizi

Masalah gizi Tujuan Materi konseling Keterangan

Obesitas Mencapai BB Memberitahukan mengenai pola Menggunakan


normal gaya hidup yang sehat dan media leaflet
contoh besar asupan makanan BMP untuk
dalam sehari menjelaskan
pada responden
dan keluarga

Pola makan salah Memperbaiki pola Memberitahukan mengenai pola Menggunakan


makan makan yang benar untuk media leaflet diet
penderita DM berupa porsi kecil DM kepada
tapi sering, dengan jarak 3jam pasien dan juga
setiap makan. keluarga pasien
Selain itu juga memberikan
edukasi mengenai sumber
bahan makanan dan cara
pengolahan yang sehat, karena
pasien banyak mengkonsumsi
makanan dengan cara digoreng
yang dapat mempengaruhi
kolestrol.
Bagian 4. Tinjauan Pustaka

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan


karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-
duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang,
disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan
pembuluh darah (Gustaviani, 2006).
Terdapat beberapa klasifikasi Diabetes, diantaranya adalah Diabetes mellitus tipe 1 dan
tipe 2. Diabetes Melitus Tipe 1 diakibatkan oleh destruksi sel beta, umumnya menjurus ke
defisiensi insulin absolut. Diabetes Melitus Tipe 2 penyebabnya bervariasi mulai yang
predominan resistensi insulin disertai diefisiensi insulin relatif sampai yang predominan
gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin (ADA, 2005).
Neuropati diabetik (ND) merupakan salah satu komplikasi kronis paling sering ditemukan
pada diabetes mellitus (DM). risiko yang dihadapi pasien DM dengan ND antara lain ialah
infeksi berulang, ulkus yang tidak sembuh-sembuh dan amputasi jari/kaki. Dari 4 faktor
(metabolic, vascular, imun dan NGF) yang berperan pada mekanisme patogenik ND,
hiperglikemi berkepanjangan sebagai komponen faktor metabolic merupakan dasar utama
patogenesis ND. Oleh Karena itu dalam pencegahan dan pengelolaan ND pada pasien DM,
yang penting ialah pengendalian glukosa darah dan perawatan kaki sebaik-baiknya (Subekti,
2006).
Kaki diabetes merupakan salah satu komplikasi kronik DM yang paling ditakuti. Masalah
kaki diabetes kebanyakan berujung pada amputasi karena ulkus yang sudah tidak dapat
ditangani. Kadar glukosa darah diusahakan agar selalu senormal mungking untuk memperbaiki
berbagai faktor terkait hiperglikemia yang dapat menghambat penyembuhan luka. Status gizi
harus diperhatikan dan diperbaiki karena gizi yang baik jelas membantu kesembuhan luka.
Selain itu faktor risiko juga dapat dimodifikasi dengan berhenti merokok bagi pasien perokok,
dan memperbaiki berbagai faktor risiko terkait aterosklerosis (hiperglikemia, hipertensi,
dislipidemia) (Waspaji, 2006).
Terapi gizi adalah salah satu terapi yang sangat direkomendasikan bagi penderita
diabetes. Pada prinsipnya terapi gizi melakukan pengaturan pola makan yang didasarkan pada
status gizi pasien dan melakukan modifikasi diet berdasarkan kebutuhan individual. Manfaat
dari terapi gizi terhadap pasien dengan DM antara lain:
1. Menurunkan berat badan
2. Menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolic
3. Menurunkan kadar glukosa darah
4. Memperbaiki profil lipid
5. Meningkatkan sensivitas reseptor insulin
6. Memperbaiki system koagulasi darah (Yunir, 2006)
Adapun tujuan dari terapi gizi medis ini adalah untuk mencapai dan mempertahankan :
1. Kadar glukosa darah mendekati normal
a. Glukosa puasa berkisar 90-130 mg/dl
b. Glukosa darah 2 jam setelah makan < 180 mg/dl
c. Kadar A1c < 7%
2. Tekanan darah <130/80 mmHg
3. Profil lipid
a. LDL < 100 mg/dl
b. HDL > 40 mg/dl
c. Trigliserida < 150 mg/dl
4. Berat badan senormal mungkin (Yunir, 2006)
Beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum melakukan perubahan pola makan
pasien antara lain, tinggi badan, berat badan, status gizi, status kesehatan, aktivitas fisik, dan
faktor usia. Selain itu juga terdapat beberapa faktor fisiologi seperti masa kehamilan, masa
pertumbuhan, gangguan pencernaan pada usia tua, dan lain lain. Pada keadaan infeksi berat
dimana terjadi proses katabolisme yang tinggi perlu dipertimbangkan pemberian nutrisi khusus.
Masalah lain yang tidak kalah penting adalah status ekonomi, lingkungan, kebiasaan atau
tradisi di dalam lingkungan yang bersangkutan serta kemampuan petugas kesehatan yang ada.
Perubahan pola makan yang dilakukan harus konsisten baik dalam jadwal, jumlah, dan jenis
makanan sehari-hari (Yunir, 2006)
Syarat diet penyakit Diabetes Melitus adalah :
1. Energi cukup untuk mencapai dan memepertahankan berat badan normal. Kebutuhan
energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar
25-30 kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan keadaan khusus.
Makanan dibagi dalam 3 porsi besar, yaitu makan pagi (20%), siang (30%), dan sore
(25%), serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan (masing-masing 10-15%)
2. Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk <10%
berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tak jenuh ganda, sedangkan sisanya dari lemak
tak jenuh ganda. Asupan kolesterol makanan dibatasi, yaitu <300 mg per hari.
4. Kebutuhan karobohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total, yaitu 60-70%
5. Penggunaan gula muni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan kecuali
jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah terkendali,
diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari kebutuhan energi total.
6. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Yang termasuk gula alternatif bergizi
adalah fruktosa, dan yang tidak bergizi adalah aspartam dan sakarin. Fruktosa dalam
jumlah 20% dari total kebutuhan energi dapat meningkatkan kolesterol dan LDL.
7. Asupan serat 25 g per hari dengan mengutamakan serat larut air yang terdapat dalam
sayur dan buah
8. Pasien dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengkonsumsi natrium dalam bentuk
garam dapur seperti orang sehat, yaitu 300 mg/hari.
9. Cukup vitamin dan mineral (Almatsier, 2008).
Diet yang digunakan sebagai bagian dari penatalaksanaan DM dikontrol berdasarkan
kandungan energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Sebagai pedoman dipakai 8 jenis Diet
Diabetes Melitus. Penetapan diet ditentukan oleh keadaan pasien, jenis DM, dan program
pengobatan secara keseluruhan. Berikut merupakan table jenis Diet DM:
Jenis Diet Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)
I 1100 43 30 172
II 1300 45 35 192
III 1500 51.5 36.5 235
IV 1700 55.5 36.5 275
V 1900 60 48 299
VI 2100 62 53 319
VII 2300 73 59 369
VIII 2500 80 62 396
(Almatsier, 2008)
Bagian 5. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan
1. Pasien mempunyai status gizi obes dengan IMT 30.
2. Dari data biokimia dapat diketahui bahwa pasien memiliki gula darah normal, tetapi
memiliki kadar ureum dan kreatinin yang tinggi serta kadar hematokrit yang rendah.
Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat gangguan fungsi ginjal pada pasien.
3. Berdasarkan data fisik klinis pasien, tekanan darah, suhu, dan respirasi termasuk
normal.
4. Pola makan pasien termasuk belum baik, karena pasien sering mengkonsumsi
makanan yang diolah dengan cara digoreng. Selain itu pola makan pasien dalam
sehari juga masih kurang yaitu 3x makan dan hanya 1x selingan. Hasil recall 24 jam
juga menunjukkan kurangnya pemenuhan asupan pasien terhadap kebutuhan
sehari.

B. Saran
1. Memberi edukasi pasien mengenai pola makan dan jenis pengolahan makanan yang
baik dan sehat
2. Mengurangi besar porsi makan dalam sekali makan, dan menerapkan pola makan
porsi kecil tapi sering
DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. Diabetes Care. Diagnosis and Classification of Diabetes


Mellitus 28 (Supl 1), S37-42. 2005
Almatsier, DR. Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 2006
Almatsier, DR. Sunita. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2008
Berman, dkk. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Koier &ERB, edisi 5. Jakarta: EGC. 2009
Davey, petric. At a Glance Medicine, Jakarta : Erlangga. 2005
Gustaviani, Reno. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan, Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006
Laksmi. W. Survey Konsumsi Gizi. Semarang : UNDIP. 2009. hal 80
Muhammadun AS. Hidup Bersama Hipertensi. Jogjakarta : In-Books. 2010
Rubenstesin,David. et all. Kedokteran Klinis. Jakarta : Erlangga. 2007
Subekti, Imam. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan, Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006
Sumanto Agus. Tetap Langsing dan Sehat dengan Terapi Diet. Jakarta : AgroMedia. 2009
Waspadji, Sarwono. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan, Departemen
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006
Yunir, Em dan Suharko Soebardi. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan,
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006
LAMPIRAN

1. Bon Bahan Makanan

Jumlah
Nama Masakan Bahan Makanan
Harga
Gram URT
MAKAN PAGI
Nasi Beras 50 ¼ gls 500
Oseng Tempe Tempe 50 2 bh sdg 1000
Kecap manis 5 ½ sdm 100
Bawang putih 2 2 siung 700
Bawang merah 1 1 siung 500
1 gelas air 240 ml 1 gls 500
Garam 3 ¼ sdt 500
Minyak 5 1 sdm
Daun salam 3 1 lembar
Sayur Oyong Oyong (B) 100 1 gls 700
Wortel (A) 50 ½ 500
Tomat (B) 10 1 bh sdg 500
Bawang merah 2 2 siung 700
Bawang putih 1 1 siung 500
Garam 3 ¼ sdt 100
Daun salam ½ 1 lembar
Pisang Buah pisang 50 1 bh 2000
SELINGAN PAGI
Puding Pepaya Pepaya 100 1 ptg sdg 1000
Agar-agar putih 10 ½ bungkus 3000
Diabetasol 5 1 sdm 1000
Kismis 10 1 sdm 600
MAKAN SIANG
Nasi Beras 50 ½ gls 500
Sop Kacang Merah Kacang merah 50 1 gls 1500
Kentang 50 1 bh sdg 500
Kaldu sapi 125 ml ½ gelas 700
Bawang putih 2 2 siung 500
Tomat 10 1 bh sdg 500
Daun bawang 10 1 batang 100
Wortel 50 ½ 500
Ayam 50 ½ ptg 1500
Minyak 5 ½ sdt 100
merica 3 ¼ sdt 100
Tahu Kukus Tahu 100 1 bj besar 500
Bawang putih 1 1 siung 200
Merica 3 ¼ sdt 100
Kaldu sapi 50 ml ¼ gelas 500
SELINGAN SORE
Jus Wortel Jeruk Jeruk manis 100 2 buah sedang 2000
Wortel 100 1 gelas 700
Air 240 ml 1 gls 500
MAKAN MALAM
Nasi Merah Beras Merah 50 ¼ gls 700
Oseng Kacang Panjang Kacang Panjang 100 1 gls 500
Bawang merah 2 2 siung 500
Bawang putih 3 3 siung 500
Lengkuas 5 1 cm 200
Daun salam ½ 1 lembar
Garam 3 ¼ sdm
Merica 3 ¼ sdm
Minyak 5 ½ sdm 100
Air 50 ml ¼ gls 100
Telur Rebus Telur ayam 60 1 butir 1500
Susu Susu Diabetasol 15 3 sdm 3500
Air 240 1 gls 500
SELINGAN MALAM
Jus Jambu Jambu 100 1 bh 1500
Air 240 ml 1 gls 500
TOTAL 35.500

2. Hasil analisa rekomendasi berdasarkan NutriSurvey


=====================================================================
Analysis of the food record
=====================================================================
Food Amount energy carbohydr.
______________________________________________________________________________

BREAKFAST
nasi putih 100 g 130.0 kcal 28.6 g
tempe oreg/sayur tempe/sambal tempe 50 g 50.0 kcal 4.3 g
sayur gambas 100 g 30.1 kcal 7.7 g
pisang ambon 50 g 46.0 kcal 11.7 g
Carrot fresh cooked 50 g 10.5 kcal 1.8 g

Meal analysis: energy 266.6 kcal (22 %), carbohydrate 54.1 g (29 %)

1. BREAK
pepaya 100 g 39.0 kcal 9.8 g
agar-agar 10 g 0.0 kcal 0.0 g

Meal analysis: energy 39.0 kcal (3 %), carbohydrate 9.8 g (5 %)

LUNCH
nasi putih 100 g 130.0 kcal 28.6 g
sup kacang merah belu 100 g 32.0 kcal 5.7 g
kentang 50 g 46.5 kcal 10.8 g
tahu 100 g 76.0 kcal 1.9 g
daging ayam 50 g 142.4 kcal 0.0 g

Meal analysis: energy 427.0 kcal (36 %), carbohydrate 47.0 g (25 %)

2. BREAK
jus jeruk peras 150 g 124.4 kcal 32.7 g
Carrot juice 100 g 21.7 kcal 4.0 g

Meal analysis: energy 146.2 kcal (12 %), carbohydrate 36.7 g (20 %)

DINNER
nasi beras merah 100 g 149.6 kcal 32.5 g
tumis kacang panjang belu 100 g 21.0 kcal 2.8 g
telur ayam 55 g 85.3 kcal 0.6 g
susu diabetasol 30 g 50.6 kcal 3.6 g

Meal analysis: energy 306.6 kcal (26 %), carbohydrate 39.5 g (21 %)

=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 1185.3 kcal 1317.3 kcal 90 %
water 202.2 g - -
protein 49.4 g(17%) 38.9 g(12 %) 127 %
fat 26.5 g(20%) 44.7 g(< 30 %) 59 %
carbohydr. 187.1 g(64%) 188.0 g(> 55 %) 100 %
dietary fiber 13.6 g - -
alcohol 0.0 g - -
PUFA 7.4 g - -
cholesterol 272.7 mg - -
Vit. A 2454.0 µg 800.0 µg 307 %
carotene 10.7 mg - -
Vit. E (eq.) 4.3 mg 8.0 mg 54 %
Vit. B1 0.5 mg 1.0 mg 51 %
Vit. B2 0.8 mg 1.2 mg 63 %
Vit. B6 1.1 mg 1.6 mg 67 %
tot. fol.acid 170.7 µg - -
Vit. C 102.2 mg 60.0 mg 170 %
sodium 411.7 mg - -
potassium 1737.3 mg - -
calcium 298.0 mg 800.0 mg 37 %
magnesium 250.5 mg 280.0 mg 89 %
eicosadi C20,2 0.0 g - -
arachido C20,4 0.0 g - -
stearido C18,4 0.0 g - -
nonadeca C19,3 0.0 g - -
linoleni C18,3 0.0 g - -
phosphorus 561.6 mg 800.0 mg 70 %
iron 12.6 mg 10.0 mg 126 %
iodine 21.5 µg 150.0 µg 14 %
linolic C18,2 0.1 g - -
docosatr C22,3 0.0 g - -
eicosape C20,5 0.0 g - -
short FA 0.0 g - -
bread units 0.5 BE - -
docosate C22,4 0.0 g - -
glycer+lipoid. 0.1 g - -
NaCl 0.7 g - -
eicosatr C20,3 0.0 g - -
docosape C22,5 0.0 g - -
long FA 0.2 g - -
zinc 5.2 mg 12.0 mg 43 %
docosahe C22,6 0.0 g - -
middle FA 0.0 g - -
docosadi C22,2 0.0 g - -

3. Leaflet Konsultasi Gizi

Anda mungkin juga menyukai