Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 4

Kelas A S1 Ilmu Gizi

1. Alfiani Listiana Putri 1510714005


2. Farah Safitri Khairani 1510714010
3. Annya Hapsari 1510714015
4. Dita Savitri 1510714031
5. Ihsan Abdul Aziz 1510714037

BAGIAN 1. ASSESMEN

A. ANAMNESIS
Identitas Pasien
a. Nama : Ny. RN
b. Umur : 21 tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
e. Pendidikan : SMA
f. Agama : Islam
g. Nomor RM : 254925
h. Tanggal konsultasi gizi : 17/02/2010
i. Alamat : Jl Duwet Barat 8/10 Cilacap Selatan
j. Diagnosis medis : Hepatitis akut dd DHF

B. DATA SUBYEKTIF
1. Berkaitan Dengan Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Nyeri ulu hati, mual, lemas, nyeri perut, dada panas, pusing, batuk, pilek.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
2 hari yang lalu Os mengalami nyeri perut, panas, muntah, batuk, pilek.
Saat masuk RS, Os mengeluh pusing, nyeri dada, nyeri ulu hati, dan panas. Os didiagnosis medis
mengalami hepatitis akut dd DHF.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ditemukan data mengenai riwayat penyakit dahulu Os.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga Os tidak memiliki riwayat penyakit serupa.

2. Berkaitan Dengan Riwayat Gizi


Data Sosio Penghasilan suami : menengah ke bawah (Rp 1.000.000,00)
ekonomi Jumlah anggota keluarga : 3 orang
Suku : Jawa
Aktifitas fisik Jumlah jam kerja :8 - 10 jam Jumlah jam tidur sehari : 8 jam
Jenis olahraga :- Frekuensi : -
Alergi makanan Makanan : - Penyebab : -
Jenis diet khusus : - Alasan : -
Yang Menganjurkan : -
Masalah gastro- Nyeri ulu hati (ya), Mual (ya) Muntah (tidak)
intestinal Diare (tidak) Konstipasi (tidak) Anoreksia (ya)
Perubahan pengecapan/penciuman (tidak)
Penyakit kronik Jenis penyakit : - Modifikasi diet : -
Jenis dan lama pengobatan : -
1
Kesehatan Sulit menelan (tidak) Stomatitis (tidak) Gigi lengkap (ya)
mulut
Pengobatan Vitamin/mineral/suplemen gizi lain : -
Frekuensi dan jumlah : -
Perubahan berat Bertambah/berkurang : -
badan Lamanya : -
Mempersiap- Fasilitas memasak : mempersiapkan sendiri. Memasak
kan makanan dengan kompor
Fasilitas menyimpan makanan : disimpan di almari
Riwayat / pola Riwayat makan : makan utama 2-3 kali sehari. Namun lebih sering
makan 3x sehari.Selingan jarang.
Nasi : 3 kali sehari @ 2 centong (200-300 gram).
LH : ayam jarang, ikan jarang, telur 1 minggu 4 kali. Lebih sering
digoreng.
LN : tahu, tempe setiap hari. Setiap kali makan 1 potong. Lebih
sering digoreng.
Sayur : Os mengkonsumsi sayur setiap hari. Lebih senang dengan
sayur tumis. Sayur kesukaan Os adalah tumis kangkung.
Buah : Os mengkonsumsi 1-2 buah setiap hari. Os tidak suka buah
pepaya dan pisang.
Minuman : air putih 8 gelas sehari, Os tidak suka teh dan kopi.

Kesimpulan :
Pasien dengan nama Ny. RN berusia 21 tahun merupakan seorang perempuan dengan diagnosis
Hepatitis akut dd DHF. Pasien datang dengan keluhan utama Nyeri ulu hati, mual, lemas, nyeri
perut, dada panas, pusing, batuk, pilek.. Pasien tidak memiliki rwayat penyakit dahulu dibuktikan
dengan sebelumnya pasien tidak menderita penyakit kronis atau yang mengharuskan pasien
dirawat di rumah sakit. Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dengan jumlah amggota
keluarga 3 orang dan berasal dari keluarga menengah ke bawah dengan penghasilan suami Rp.
1.000.000. Pasien memiliki waktu kerja 8-10 jam dan memiliki waktu tidur 8 jam sehari. Pasien
tidak mempunyai alergi terhadap makanan tertentu. Pada awal kasus, pasien mengalami nyeri
perut, panas, muntah, batuk, pilek. Saat masuk RS, pasien mengeluh pusing, nyeri dada, nyeri ulu
hati, dan panas. Sebelum sakit pasien memiliki kebiasaan makanan yang dikonsumsi adalah sayur
dan buah selalu ada setiap hari, tempe dan tahu dengan frekuensi 1 potong setiap kali makan,
tidak menyukai buah pepaya dan pisang. Lebih sering mengolah bahan makanan dengan cara di
tumis dan digoreng, tidak suka teh dan kopi, serta konsumsi air putih 8 gelas sehari.

Pembahasan :
Nyeri ulu hati, mual, lemas, nyeri perut mengidentifikasi adanya gangguan fungsi hati. Pasien
mengkonsumsi lemak yang berlebih dapat memperparah gangguan hati yang telah terjadi.

C. DATA OBYEKTIF
1. Antropometri
TB Berat Badan LLA
144 cm 54 kg 25 cm

IMT = BB / (TB)2 = 54 / (1,44)2 = 26,08

Kesimpulan :
TB : 144 cm
BB : 54 kg
LLA : 25 cm
2
IMT : BB / (TB)2 = 54 / (1,44)2 = 26,08

Pembahasan :
Penilaian antropometri yaitu suatu metode penilaian status gizi dengan cara menilai ukuran
tubuh manusia. Ukuran tubuh seseorang sangat erat kaitannya dengan status gizi, atas dasar hal
tersebut, ukuran-ukuran antropometri diakui sebagai indeks yang baik dan dapat diandalkan bagi
penentuan status gizi.
Evaluasi hasil pengukuran antropometri dapat dilakukan menggunakan perhitungan Indeks
Massa Tubuh (IMT) yang didapat dari data berat badan dan tinggi badan pasien. IMT digunakan
hanya untuk mengetahui status gizi orang dewasa diatas 18 tahun hingga 70 tahun, khususnya yang
berkaitan dengan kekurangan atau kelebihan berat badan. Pada kasus ini, pasien termasuk kategori
Overweight.

Klasifikasi IMT (kg/m2)


Underweright < 18,5
Normal 18,5 24,9
Overweight 25,0 29,9
Obesitas I 30,0 34,9
Obesitas II 35,0 39,9
Obesitas III > 40,0
Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Pada Orang Dewasa berdasarkan
IMT dan Lingkar Perut menurut WHO

2. Biokimia

Pemeriksaan Satuan/ Awal Masuk Awal Kasus Keterangan


urin/darah Nilai Normal RS (16-02-2010)
(13-02-2010)
WBC 4,8-10,8 2,79x103/L 1,92x103/L Rendah
(10^3/L)
RBC 4,7-6,1 (10^6/L) 4,84x103/L 4,7x103/L Normal
HGB 14-18 (g/dL) 13,1 g/dL 12,6 g/dL Rendah
HCT 45-52 (%) 38,6 % 37,9 % Rendah
MCV 79 - 99(fL) 79,8 fL 80,6 fL Normal
MCH 27 31 pq 27,1 pq 26,8 pq Rendah
MCHC 33-37 (g/dL) 33,9 g/dL 33,2 g/dL Normal
PLT 150-450 (103/L) 159x103/L 52x103/L Sangat
rendah
SGOT 17 59 U/L 155 U/L 147 U/L Tinggi
SGPT 21 72 U/L 125 U/L 89 U/L Tinggi
Cholesterol 0 200 mg/dL 127 mg/dL - Normal
Glukosa 74 106 mg/ dL 103 mg/dL - Normal
Creatinin 0,6 1,3 mg/dL 0,7 mg/dL - Normal

Kesimpulan :
Hasil pemeriksaan lab biokimia pasien Ny. RN, sebagai berikut:
WBC : Rendah, yaitu 1,92 103/uL dari nilai normal 4,8-10,8 103/uL
RBC : Normal
Hemoglobin : Rendah, yaitu 12,6 g/dL dari nilai normal 14-18 d/dL
3
Hematokrit : Rendah, yaitu 37,9% dari nilai normal 42-52%
MCV : Normal
MCH : Rendah, yaitu 26,8 pg dari nilai normal 27 31 pg
MCHC : Normal
PLT : Sangat Rendah, yaitu 52x103 uL dari nilai normal 150-450x103 uL
SGOT : Tinggi, yaitu 147 u/L dari nilai nornal 17-59 u/L
SGPT : Tinggi, yaitu 89 u/L dari nilai normal 21-72 u/L
Cholesterol : Normal
Glukosa : Normal
Creatinin : Normal
Dapat disimpulkan bahwa, hasil pemeriksaan lab biokimia pasien yaitu Hemoglobin (HGB),
hematokrit (HCT), MCH rendah, platelet (PLT) sangat rendah serta SGOT SGPT tinggi

Pembahasan :
1. WBC (White Blood Cell) atau SDP (Sel Darah Putih) atau Leukosit
Leukosit dibagi dalam 2 kelompok, leukosit polimorfonuklear (neutrofil, eosinofil, dan
basofil) dan leukosit mononuklear (monosit dan limfosit). Leukosit adalah bagian dari sistem
pertahan tubuh. Leukosit akan segera bereaksi terhadap benda-benda asing yang masuk dan
membuat mekanisme pertahanan. Peningkatan jumlah leukosit disebut leukopenia.
2. HGB (Hemoglobin)
Hemoglobin adalah suatu substansi protein dalam sel-sel darah merah yang terdiri dari zat
besi, yang merupakan pembawa oksigen. Kadar normal Hemoglobin dalam tubuh adalah 14
18 g/dL Nilai hemoglobin yang tinggi dapat disebabkan karena hemokonsentrasi akibat
dehidrasi. Sedangkan, nilai hemoglobin yang rendah seperti yang dialami pasien
berhubungan dengan masalah klinis seperti anemia.
3. HCT (Hematokrit)
Kadar normal Hematokrit dalam tubuh adalah 42 52%. Sedangkan pada hasil pemeriksaan
kadar Hematokrit pasien rendah, yaitu 25,7%. Hematokrit merupakan ukuran yang
menentukan banyaknya jumlah sel darah merah dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam
persen. Semakin tinggi persentase HMT berarti konsentrasi darah makin kental. Karena kadar
hematokrit berbanding lurus dengan kadar hemoglobin maka penurunan konsentrasi
hematokrit terjadi pada pasien yang mengalami kehilangan darah akut, anemia, leukemia,
malnutrisi, kekurangan vitamin B dan C, dll.
4. MCH (Mean Copuscular Hemoglobin)
Kadar normal MCH dalam tubuh adalah 27 31 pg. Sedangkan pada hasil pemeriksaan
kadar `MCH pasien rendah, yaitu 22,9 pg. Mean corpuscular hemoglobin (MCH) merupakan
salah satu jenis pemeriksaan pada darah yang diperoleh dari kadar hemoglobin per
hematokrit. Pasien memiliki kecendrungan untuk memiliki anemia tipe defisiensi zat besi ini
biasanya terjadi karena kurangnya asupan nutrisi zat besi.
5. PLT (Platelet)
4
Kadar normal PLT dalam tubuh adalah 150 450 103/L. Sedangkan pada hasil pemeriksaan
kadar PLT pasien rendah, yaitu 112. 103/ml. Trombosit atau Platelet adalah bagian dari sel
darah yang berfungsi dalam pembekuan darah dan menjaga integritas vaskuler. Jika :
1. PLT Meningkat; disebut Trombositosis pada beberapa orang tidak ada keluhan

2. PLT Menurun; disebut Trombositopenia ini ditemukan pada kasus Demam Berdarah
DBD, Idiopatik trombositopenia Purpur (ITP), Supresi Sumsum tulang dll

6. SGOT SGPT
Suatu enzim yang ditemukan terutama pada sel-sel hepar atau hati, efektif dalam
mendiagnosa kerusakan hepatoseluler.

3. Fisik Klinis
a. Kesan Umum : compos mentis, lemah, pusing, dada sakit, sesak, mual.
b. Vital Sign :

Pemeriksaan Satuan/Nilai 14/2/10 15/2/10 16/2/10 17/2/10 Interpretasi


Normal
Tekanan darah 120/80 120/70 120/80 120/80 120/70 Normal
mmHg
Nadi 80 100 84 88 88 96 Normal
x/menit
Pernafasan 20 24 - - - - -
x/menit
Suhu 36,50C - 38,7 37,5 38,4 36,5 Tinggi,
370C normal

c. Kepala/abdomen/extremitas dll : -

Kesimpulan :
Hasil pemeriksaan fisik pasien Tn. S, sebagai berikut :
Tekanan darah Normal (Indikator Normal = Sistole: 110-120 mmHg/Diastole: 70-80 mmHg)
Frekuensi nadi = 96x/menit termasuk kategori normal
Pemeriksaan suhu = 36,50C termasuk kategori normal
Dapat disimpulkan bahwa, pasien dalam keadaan sadar sepenuhnya namun dengan kondisi yang
lemah, pusing, sesak, mual dan nyeri di dada disertai dengan tekanan darah atau tensi pasien,
frekuensi nadi serta pengukuran suhu pasien normal.

Pembahasan :

Pemeriksaan metode fisik ini umumnya dilakukan untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical
surveys). Evaluasi hasil pemeriksaan fisik dan klinis yaitu dengan cara membandingkan hasil yang
diperoleh dengan normal reference values atau dengan menggunakan angka cut off points, sebagai
berikut:

5
Nilai normal pemeriksaan Frekuensi Nadi (N):
Bradikardia : < 60x/menit
Normal : 60-100x/menit
Takikardia : >100x/menit

Nilai normal pemeriksaan Suhu atau Temperature (T)


Normal : 370C
Demam : > 370C

4. Dietary

Hasil Recall 24 jam diet : Rumah sakit


Tanggal : 17/02/2010
Implementasi Energi Protein (g) Lemak KH (g)
(kcal) (g)
Asupan oral 454,5 15,9 11,8 71,9
Parenteral (aminofusin 100 25
5%) 500 mL
Kebutuhan (AKG) 1845,33 56,16 51,25 289,84
% Asupan/Kebutuhan 29,56% 72,82% 23,02% 24,80%

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil recall 24 jam asupan yang dikonsumsi oleh pasien di Rumah Sakit dapat
disimpulkan bahwa asupan persen asupan energi 105,31%, protein 90,69%, lemak 95,52% dan
karbohidrat 65,83% termasuk kategori baik.

Pembahasan :
Penilaian asupan zat gizi yaitu suatu metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan
melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsusmsi, sehingga dapat memberikan gambaran tentang
konsumsi zat gizi pasien, apakah dalam kondisi kekurangan, normal, ataupun kelebihan zat gizi.
Evaluasi penilaian konsumsi makanan, yaitu dengan menilai kualitas makanan yang didasarkan
sumber-sumber nutrien dengan menggunakan sistem skoring tertentu.

Kriteria tingkat konsumsi ditentukan menurut cut off point berdasarkan Depkes RI (1996), sebagai
berikut:
Diatas kebutuhan : > 120%
Nirmal : 90-119%
Defisit ringan : 80-89%
Defisiti sedang : 70-79%
Defisit berat : < 70%
Kategori persen asupan makan menurut Menkes (2008):

6
Asupan lebih : > 110%
Asupan baik : 80 - 110%
Asupan kurang : < 80%
Sedangkan, klasifikasi tingkat konsumsi menurut Gibson (2005):
Baik = 80 %
Cukup = 51 80 %
buruk / kurang (masih perlu ditingkatkan) = 51 %

5. Pemeriksaan Penunjang
Imunoserologi DHF IgG : positif
IgM : negatif

Kesimpulan :
IgM ysng positif memiliki nilai diagnostik bila disertai dengan gejala terjadinya DHF. Dengan IgG
positif dan IgM negatif maka diinterpetasikan dalam dugaan dengue sekunder.

6. Terapi Medis
Interaksi Dengan
Jenis Obat Fungsi Solusi
Zat Gizi
Cefotaxime Menghambat Colitis, diare, mual, Berikan sebelum
sintesis muntah, gejala atau sesudah makan
mukopeptida pseudo membrane
pada dinding colitis
sel bakteri
Ranitidin Penghambat Diare Berikan sebelum
sekresi cairan atau sesudah makan
lambung
Sanmol Menurunkan Menyebabkan Berikan sesuai
demam yang kadar SGOT dan dosis jika memang
menyertai SGPT naik. diperlukan
influenza,
meredakan
sakit kepala

7
BAGIAN 2. DIAGNOSIS GIZI

Problem Gizi:

1. Domain Intake
NI-5.6.2 : Kelebihan asupan lemak berkaitan dengan adanya indikasi gangguan fungsi hati ditandai
dengan nilai SGPT dan SGOT diatas angka normal.

2. Domain Clinical
NC-2.2 : Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan adanya indikasi DHF ditandai dengan nilai
Plt sangat rendah.

3. Domain Behaviour
NB-1.3 : Tidak siap untuk diet berkaitan dengan adanya rasa mual ditandai dengan asupan zat gizi
kurang dari 50% yaitu 29,56%

8
BAGIAN 3 INTERVENSI GIZI

1. Tujuan Diet :
o Mengurangi asupan lemak
o Memberikan dukungan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan hematrokit,
hemoglobin, WBC, MCH, trombosit.
o Menormalkan status gizi
2. Syarat/Prinsip Diet :
a. Rendah Lemak
b. Energi cukup
c. Protein cukup
d. Tinggi vit C
e. Vitamin dan mineral cukup
f. Cukup cairan
3. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
o Jenis kelamin : Perempuan
o Umur : 21 tahun
o TB : 144 cm
o BB : 54 Kg
o LLA : 25

1. IMT

IMT = Obesitas

2. BBI = TB

BBI = (144 100)

= 44 kg

3. ABW = BBI + 0,25 (BBA BBI)

= 44 + 0,25 (54 44)

= 44 + 0,25 (10)

= 44 + 2,5

= 46,5 kg

4. BMR = 655 + (9,6 x 54) + (1,8 x 144) (4,7 x 21)

= 655 + 518,4 + 259,2 98,7

9
= 1333,9 x 1,15

= 1533,985 kkal

5. Protein = 20% x 1533,985

= 306,797 kkal / 4

= 76,69 gr

6. Lemak = 15% x 1533,985

= 25,56 gr

7. KH = 1533,985 (306,797 + 230,09)

= 1533,985 536,887

= 249,27 gr

4. Terapi Diet, Bentuk Makanan, dan Cara Pemberian


Terapi Diet : Rendah Lemak, Rendah Serat
Bentuk Makanan : Makanan lunak
Cara Pemberian : Parenteral
5. Rancangan Diet

10
Bahan Berat Energi KH Protein Lemak
Waktu Menu
Makanan (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Nasi Tim 100 87,5 20 2 -
Putih Telur 65 50 - 7 2
Makan Telur Kukus Bayam 5 1,2 0,25 0,05 -
Pagi Wortel 5 1,2 0,25 0,05 -
Tahu 110 75 7 5 3
Sup Tahu
Minyak 2,5 25 - - 2,5
Jeruk Peras Jeruk Manis 220 100 24
339,9 52,5 14,1 7,5

Nagasari tanpa Tepung beras


Snack 25 87,5 20 2
pisang
Susu skim 85 31,9 4,14 2,96
Tepung
10 35 8 0,8
Tapioka
Susu Skim Susu Skim 200 75 10 7
229,4 42,14 12,76

Nasi Tim 150 112,5 30 3 -


Dada ayam
Ayam Kukus 40 50 - 7 2
tanpa kulit
Makan
Tempe 50 75 7 5 3
Siang Tempe Bacem
Minyak 2,5 25 - - 2,5
Labu 75 - - - -
Tumis Labu
Minyak 2,5 25 - - 2,5
Jeruk Peras Jeruk Manis 220 100 24
387,5 61 15 10

Bubur Tepung beras 50 175 40 4 -


Snack
Sumsum Susu skim 20 7,5 1 0,7 -
182,5 41 4,07 0

Nasi Tim 100 87,5 20 2 -


Labu Air 75 - - - -
Makan Dada ayam
Ayam Kecap 40 50 - 7 2
Malam tanpa kulit
Minyak 2,5 25 - - 2,5
Sup Tofu Tofu 100 76 1,9 8,1 4,8
Jus Jambu Jambu 100 50 12
288,5 33,9 17,1 9,3

Jumlah 1427,8 230,54 63,03 26,8

11
BAGIAN 4 MONITORING DAN EVALUASI

Paarameter Yang Diukur Pengukuran Evaluasi Target


Asupan Makan Energi, Karbohidrat, Setiap hari Asupan makan mencapai
Protein, Lemak 100% dari kebutuhan
Antropomerti BB 3 hari sekali Mempertahankan status
gizi normal
Biokimia WBC, HGB, HCT, Hari akhir pada Normal
pengamatan kasus
MCH, dan PLT
Fisik dan klinis Suhu tubuh Setiap hari Normal

Keluhan Setiap hari Membaik


Sikap dan Perilaku Kebiasaan makan Setiap hari dan akhir Merubah perilaku
perawatan terhadap diet RS

12

Anda mungkin juga menyukai