Anda di halaman 1dari 14

Kasus Hipertensi

Seorang ibu Ny. Ay berusia 61 tahun memiliki berat badan 52 kg dan tinggi
badan 165 cm. masuk rumah sakit dan dirawat inap selama 2 minggu karena
menderita sesak nafas. Selama 10 tahun terakhir ibu ini telah menderita hipertensi
tetapi tidak berobat secara teratur. Ibunya meninggal 5 tahun yang lalu karena
serangan stroke pada usia 60 tahun. Ny. Ay tidak pernah berolah raga karena merasa
berat. Berdasarkan pemeriksaan diatas, dokter mendiagnosa pasien ini infark miocard
dan Setelah mendapat perawatan dokter tekanan darah ibu sudah mengalami
penurunan.
Saat masuk rumah sakit tekanan darahnya 200/100 mmHg, kemudian
mengalami penurunan menjadi 160/90 mmHg setelah mendapat perawatan intensif.
Saat ini nafsu makan pasien masih kurang. Secara fisik dan klinis kondisi pasien
masih lemah walaupun pasien sudah dapat makan sendiri tanpa bantuan penunggu
pasien. Sesak nafas sudah berkurang. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
semua dalam batas normal yaitu pemeriksaan HB, Lekosit, Ureum, hematokrit,
natrium, kalium, kalsium dan klorida. Data pemeriksaan rontgen menunjukkan aorta
menonjol, bendungan positif.
Pemeriksaan lain yang mendukung diagnose memperlihatkan denyut jantung
140 x/menit. Simpulan hasil pemeriksaan EKG : adanya infark pada dinding posterior
dari myocardium. Berdasarkan pemeriksaan diatas, dokter mendiagnosa pasien ini
infark miocard dan hipertensi berat. Tindakan yang dilakukan adalah pasien
harus istirahat ditempat tidur dan mobilisasi secara bertahap. Setiap hari Ny. Ay
makan 3 kali dengan selingan 2 kali. Hasil anamnesa diet menunjukkan rata-rata
asupan energi Ny. Ay 2700 kkal per hari. Prosentase karbohidrat 50%, protein
15% dan lemak 35%. Ny. Ay sangat menyukai makanan dan jajanan gorengan, mie
instan (3-4 kali/minggu), telur (1-2 butir/hari), daging/ayam (4-5 kali/minggu) ikan
segar (3-4 kali/minggu), ikan asin (1-2 kali/minggu), tahu/tempe goreng (setiap hari),
jarang makan sayur dan buah.
Form Skrining Dewasa NRS-2002

Skrining Awal
No JAWABAN
KRITERIA
. YA TIDAK
1. Apakah IMT < 20,5 ? √
2. Apakah pasien kehilangan BB dalam 3 bulan √
terakhir?
3. Apakah asupan makanan menurun seminggu √
terakhir?
4. Apakah pasien dengan penyakit berat? √
Jika tidak untuk semua criteria skrening (ulang seminggu kemudian)
Jika ada 1/lebih criteria dengan jawaban ya (skrening lanjut)

Skrining lanjut I
RISIKO GIZI KRITERIA
Absen (Skor=0) Status gizi normal
Ringan (Skor=1) Kehilangan BB >5% dalam 3 bulan atau asupan 50-75% dari
kebutuhan
Sedang (Skor=2) Kehilangan BB >5% dalam 2 bulan atau IMT 18,5-20,5 atau
asupan 25-50% dari kebutuhan
Berat (Skor=3) Kehilangan BB >5% dalam 1 bulan (>15% dalam 3 bulan) atau
IMT 18,5 atau asupan 0-25% dari kebutuhan

Skrining II
RISIKO GIZI KRITERIA
Absen (Skor=0) Kebutuhan gizi normal
Ringan (Skor=1) Fraktur, pasien kronik (sirosis hati, COPD, HD rutin, diabetes,
kanker)
Sedang (Skor=2) Bedah mayor, stroke, pneumonia berat, kanker darah
Berat (Skor=3) Cidera kepala, transplantasi sumsum, pasien ICU

KESIMPULAN
Skrining lanjut I Skrining lanjut II Usia >65 tahun TOTAL SKOR
SKOR 0
2 0 2

RISIKO MALNUTRISI/TIDAK RISIKO


Nama Mahasiswa Muthmainnah Hasanuddin Usman
NIM P07223119077
Jenis Kasus Hipertensi
Tanggal Pengumpulan Minggu, 19 Desember 2021

ASSESMENT
Identitas Pasien
Nama Kode Ny. Ay Aktivitas Kode Tidak perna berolahraga
(Inisial) CH 1,1 fisik/ CH karena merasa berat
lama 7.3
tidur
Tanggal CH 56 tahun Alamat CH Jl. Sentosa
lahir/umur 1.1.1 3.1.5
Jenis kelamin CH Perempuan Tanggal 22 September 2021
1.1.2 MRS
Pekerjaan/ Tanggal 26 Oktober 2021
Penghasilan kasus
diambil
Pendidikan CH Pelajar SMA DPJP
1.1.6
NRM/Ruang Rg. Mawar Intake
cairan

Riwayat Penyakit
Keluhan utama PD 1.1.3 Sesak nafas 2 minggu terakhir

Riwayat penyakit CH 2.1.1 Hipertensi 10 tahun terakhir


dahulu

Riwayat penyakit CH 2.1 Ibu perna mengalami serangan stroke


keluarga

Riwayat penyakit CH 3.1.8 Infark miocard dan hipertensi berat


sekarang/diagnosis
medis
Riwayat Gizi
Alergi/pantangan terhadap -
bahan makanan tertentu
Diet yang pernah -
dijalankan

- Mie instan (3-4 kali/minggu)


- telur (1-2 butir/hari)
- daging/ayam (4-5 kali/minggu)
- ikan segar (3-4 kali/minggu)
- ikan asin (1-2 kali/minggu)
- tahu/tempe goreng (setia hari)

Makanan yang disukai FH 1.2.2 Jajanan/Gorengan

Suplementasi gizi Sebutkan jenis/nama dan frekuensi


-

Cara pengolahan makanan Digoreng

Gangguan fungsi PD 1.1.5 Mual : -


gastrointestinal (+/-) Muntah : -
Nyeri Ulu Hati : -
Anorexia : -
Diare : -
Konstipasi : -
Perubahan Pengecapan Atau Penciuman : -
Gangguan Mengunyah : -
Gangguan Menelan :-
Sesak nafas : +
Nyeri perut : -
Lain-Lain :
Penurunan Nafsu Makan : +
Perubahan berat badan
Antropometri Data
BBA : 52 kg BBI : Brocca
(TB – 100)- 10% = 65 – 6,5 = 58,5 kg
TB : 165 cm BB 52
IMT : 2 = 2 = 18,75 kg/m (Normal)
2
TB 1,65
RL/TL/Ulna : Rumus estimasi BB:

Rumus estimasi TB :

LLA : \ %LLA

Kesimpulan status gizi berdasarkan pemeriksaan antropometri


Berdasarkan hasil pemeriksaan antropometri data pasien didapatkan BBI 58,5 kg, IMT 18,75 kg/m2
(Normal)Sumber : Buku Saku Cagi Azura Edisi III, 2019

Biokimia Datan
Pemeriksaan Lab Kode Kadar Rentang Normal Ket
HB BD 1.10.1 13 13-16g/dl Normal
Leukosit BD 1.10 6 rb/ml 5-10rb/ml Normal
Ureum BD 1.2.1 25 mg/dl 10-50 mg/dl Normal
Hematocrit BD 1.10.2 42 % 40-48% Normal
Natrium BD 1.2.5 138 mmol 135-147 mmol/l Normal
Kalsium BD 1.2 9 mg/dl 8,4 – 11 mg/dl Normal
Klorida BD 1.2.6 102 mmol 100-106 mmol/l Normal
Kesimpulan status gizi berdasarkan biokimia :
Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia data pasien didapatkan bahwa kadar Hb, leukosit, Ureum,
hematokrit, natrium, kalium, kalsium dan klorida tergolong normal
Sumber : Buku Saku Cagi Azura Edisi III, 2019

Klinik/ Fisik
Pemeriksaan Kode Hasil
Pemeriksaan
Kesan Umum PD 1.1.9Lemah namun bisa makan sendiri
Vital Sign Keterangan
1. Tensi PD 1.1.9 160/90 mmHg Tinggi
2. Respirasi PD 1.1.9
3. Nadi PD 1.1.9 140x/menit Tinggi
4. Suhu PD 1.1.9
Kepala
Abdomen
Ekstrimitas
Oedem
Asites
Pemeriksaan
penunjang
Kesimpulan status gizi berdasarkan pemeriksaan klinik/ fisik :
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik/klinik pasien untuk tensi yaitu 160/90 mmHg dan nadi yaitu
140x/menit tergolong tinggi, serta hasil pemeriksaan menunjang rontgen menunjukan terdapat aorta
menonjol dan bendungan positif. Hal ini menunjukkan bahwa pasien mengalami hipertensi.
Sumber : FKG UGM, 2017

Terapi Medis
Jenis Obat/
Fungsi Interaksi dengan zat gizi
tindakan
Nifedipine Untuk Mengobati Hipertensi Tidak Boleh Konsumsi Alcohol,
(Tekanan Darah Tinggi). Obat Ini Tembakau Dan Susu
Juga Dapat Digunakan Untuk
Mencegah Terjadinya Angina
Captopril Menurunkan Tekanan Darah Tidak Boleh Konsumsi Jeruk Dan Buah
Tinggi Yang Kadar Vitamin C Tinggi

Dietary History
E (kkal) P (gr) L (gr) KH (gr) Zat Gizi
Asupan oral 2.700 101,25 105 337,5
Enteral
Parenteral
Kebutuhan 1687,6 84 28 274
Persentase
Asupan (%) 159,9% 120,5% 375% 123,1%
Kemenkes,
2014 Lebih Lebih Lebih Lebih
Kesimpulan
Berasarkan perhitungan persentase asupan pral, asupan E yaitu 159,9%, P yaitu 120,5%, L yaitu
375 % dan KH yaitu 123,1% termasuk ke dalam kategori lebih.
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

DIAGNOSIS & INTERVENSI


Kode Problem Etiology Sympto Intervensi
m
NB 1.2 Perilaku dan Kepercayaan Berkaitan dengan kebiasaan ditandai dengan suka
yang Salah makan yang salah, tidak mengonsumsi maknan yang E 1.1 Pendidikan Gizi terkait
untuk memenuhi kebutuhaan konsumsi makan- makanan yang
mengandung lemak jenuh dan bergizi seimbang.
zat gizi
jarang mengonsumsi sayur dan
C 1.1 Kognitif perilaku,
buah perubahan perilaku dan
kepercayaan tentang kebiasaan
makan yang tidak memenuhi
kebutuhan gizi

NB 2.2 Kelebihan Asupan Oral berkaitan dengan pola ditandai dengan asupan energi 140
ND 1.2.2 Modifikasi energi diet
asupan makan yang salah % (T), protein 140% (T) dan lemak
(penyesuaian sesuai kebutuhan
193% (T)

NB 2.1 Aktifitas fisi kurang berkaitan dengan kepercayaan ditandai dengan perna E 1.1 Pendidikan gizi mengenai
dan sikap yang berbahaya mealakukan olahraga pentingnya aktifitas fisik
mengenai aktifitas fisil
C 1.1 Kognitif perilaku,
perubahan perilaku dan
kepercayaan tentang
menerapkan aktifitas fisik
secara teratur
NC 2.2 Perubahan Nilai Laboratorium berkaitan dengan kondisi ditandai dengan TD 200/100 RC 1.4 Kolaborasi dengan tenaga
Terkait Gizi penyakit pasien mengalami mmHg (T), tekanan darah Kesehatan lain
Infark miocard dan setelah mendapat perawatan ND 1.2.9 Modifikasi diet untuk
hipertensi intensif 160/90 mmHg (T), makanan khusus penyakit Infark
miocard, hipertensi berat dan
kondisi umum merasa lemah,
DASH
rontgen menunjukkan aorta E 1.1 Pendidikan Gizi terkati
menonjol, bendungan positif Infrark Miocard dan Hipertensi
ND 1.2.1 Modifikasi bentuk
serta kurangnya nafsu makan
makanan: lunak
pasien.
INTERVENSI DIET
A. Rencana Asuhan Gizi
1. Tujuan Diet
1) Mempertahankan status gizi optimal.
2) Menurunkan tekanan darah.
3) Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan.

2. Syarat Diet
1) Energi cukup, yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu 1925,24 Kkal

2) Protein cukup, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien yaitu 72,2 gr

3) Karbohidrat cukup, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien yaitu 288,78 gr

4) Lemak diberikan 25% dari total kebutuhan itu 53,48 gr, dengan membatasi konsumsi
lemak jenuh dan kolesterol

5) Asupan Natrium dibatasi <2300 mg/hari, jika penurunan tekanan darah belum mencapai
target dibatasi hingga mencapai 1500 mg/hari.

6) Konsumsi kalium 4700 mg/hari, terdapat hubungan antara peningkatan asupan kalium
dan penurunan asupan rasio Na—K dengan penurunan tekanan darah

7) Memenuhi kebutuhan asupan kalsium harian sesuai usia untuk membantu penurunan
tekanan darah, asupan kalsium >800 mg/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik
hingga 4 mmHg dan 2 mmHg tekanan darah diastolik".

8) Asupan magnesium memenuhi kebutuhan harian (DRI) serta dapat ditambah dengan
suplementasi magnesium 240-1000 mg/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik 1,0
—5,6 mmHg.

9) Pada pasien hipertensi dengan penyakit penyerta lainnya, seperti penyakit ginjal kronik
dengan hemodialisis atau sirosis hati maka syarat dan prinsip diet harus
dimodifikasi/disesuaikan dengan kondisi penyakit.

10) Bahan makanan yang dianjurkan yaitu karbohidrat gandum utuh, aot, beras, kentang,
singkong,. Protein dianjurkan ikan, daging unggas tanpa kulit, telur maksimal 1 btr/hr,
kacang-kacangan segar. Lemak minyak kepala sawit dan margarin tanpa garam. Semua
sayuran dan buah-buahan segar. Minuman teh dan jus buah dengan pembatasan gula, air
putih, susu rendah lemak. Bumbu rempah-rempah, bumbu segar, garam dapur dengan
penggunaan terbatas
3. Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi
Harris Benedict
- BMR = 655,1 + (9,56 × BBI) + (1,85× TB) – (14,88 × U)
= 655,1 + (9,56 × 58,5 ) + (1,85 × 158) – (14,88 × 61)
= 655,1 + 559,26 + 305,25 - 285,48
= 1234,13 kkal
- TEE` = BMR x AF x FS
= 1234,13 × 1,2 (Bedrest Mobilitas terbatas) × 1,3
= 1925,24 Kkal (± 10% = 1732,72 ~ 2117,76 kkal)
- Protein = (15% × 1925,24) : 4
= 72,2 gr (± 10% = 64,98 ~ 79,42 gr)
- Lemak = (25% × 1925,24) : 9
= 53,48 gr (± 10% = 48,13 ~ 58,83 gr)
- KH = (60% × 1925,24) : 4
= 288,78 gr (± 10% = 259,9 ~ 317,66 gr)

Kebutuhan Cairan (Holliday-Segar)


1500 ml + (20 ml × (BB – 20)
1500 ml + (20 ml × (52– 20)
1500 ml + (20 ml × 32)
1500 ml + (960 ml)
= 2140 ml

4. Intervensi diet
Jenis diet Bentuk makanan Rute Frekuensi
Diet rendah Garam II Lunak (bubur) Oral 3x makan utama 2x
(600-800mg) selingan
Keterangan :
Jenis diet yang dipesan adalah diet rendah garam II (600-800 mg) karena pasien mengalami
hipertensi. Bentuk makanan yang dipesan adalah bentuk lunak (bubur) karena pasien
mengalami sesak nafas. Rute makanan diberikan melalui oral dengan 3x makan utama dan 3x
selingan
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

Rencana Monitoring dan Evaluasi


Parameter Kode Pemeriksaan Metode Alat ukur Capaian
Keluhan pasien CH Sesak nafas dan nafsu makan Wawancara Form Kondisi Pasien
menurun Membaik

Antropometri AD Normal

Biokimia BD Normal

Clinical- Fisik PD Tekanan darah, Nadi,dan pemeriksaan Pemeriksaan langsung Tensi, alat Hasil pemeriksaan
rontgen terkait aorta menonjol, rontgen mendekati batas
bendungan positif Normal/Normal
Dietary History FH Sesak nafas dan nafsu makan Wawancara Form Mendekati batas
menurun Normal/ sesuai
kebutuhan

Intervensi Konseling/Edukasi
Masalah gizi Tujuan Materi Konseling Ket

Diet Rendah Garam II Untuk membantu 1. Makanan bergizi seimbang untuk  Tempat : ruang rawat inap
(600800mg) menghilangkan retensi garam pasien serta aktivitas fisik
atau air dalam jaringan tubuh 2. Penyakit Hipertensi  Waktu : 10.00-10.40 menit
dan menurunkan kadar 3. Teknik pengolahan maknan yang  Sasaran : pasien dan keluarga
tekanan darah pada pasien benar
hipertensi 4. Makanan dianjurkan dan tidak  Metode : wawancara/ ceramah
Kelebihan asupan oral Agar pasien mengetahui dianjurkan  Media : leafet
tentang kerugian asupan oral
yang berlebih
Aktivitas fisik kurang Agar pasien mengetahui
tentang keuntungan aktivitas
fisik
PERENCANAAN MENU

Waktu Menu Bahan Berat (gr) URT Ket


Pagi Bubur Ayam Cincang Beras giling 25 ¼ gelas
Tahu Ayam tampa kulit 60 1 ptg
Tahu 50 1 ptg
Wortel 25 ¼ bh
Jagung Pipil 25 ¼ gls

Buah Pisang Ambon 100 2 bh

Selingan Puding Ungu Ubi Jalar Merah 50 ½ bh


pagi Susu Skin 25 ¼ gls
Gula Pasir 10 1 sdm
Agar-agar 2 1 sdt

Siang Bubur Beras giling 25 ¼ gelas


Sup Ikan Ikan kakap filet 60 1 ptg sdg
Tomat 25 ½ bh
Bayam 25 ¼ gls
Labu Waluh 25 1 ptg kcl
Tahu Bacem Tempe 50 1 bh
Gula Merah 10 1 sdm
Melon Melon 100 1 ptg
Selingan Mashed Potato Kentang 100 1 ptg bsr
sore Wortel 25 ¼ bh
Buncis 25 3 bh
Skin 25 ¼ gls

Malam Bubur Beras giling 25 ¼ gelas


Scrambel Egg Telur Ayam 60 1 btr
Sup Jagung Jagung Pipil 25 ¼ gls
Wortel 25 ¼ bh
Tahu 50 1 ptg
Apel Apel 85 1 bh

Selingan Susu Kedele Susu Kedele 200 1 gls


malam
Media Poster
Penilaian Dosen Sangat Kurang Cukup Baik Sangat
Kurang baik
Nilai 1 2 3 4 5
Skrining
Ketelitian
Kerapihan
Kesesuaian menu
Ketepatan perhitungan
Ketepatan diagnosis
Ketepatan intervensi
Total

Anda mungkin juga menyukai