ASSESMENT
Identitas Pasien
Nama Kode Ny. K Aktivitas Kode Sedang
(Inisial) fisik/ FH
lama 7.3.1
tidur
Tanggal CH 37 tahun Alamat
lahir/umur 1.1.1
Jenis kelamin CH Perempuan Tanggal
1.1.2 MRS
Pekerjaan/ Ibu rumah tangga Tanggal
Penghasilan kasus
diambil
Pendidikan DPJP
NRM/Ruang Intake
cairan
Riwayat Penyakit
Keluhan utama Pasien mengeluhkan mual dan muntah sejak 1 HSMRS,
CH 2.1.5 frekuensi muntah 6x/hari isi cairan dan sisa makanan, BAK
biasa, batuk (-), sesak (-), demam (-) Gastrointestinal : mual (+),
muntah (+).
Riwayat penyakit Pasien riwayat mondok di RSUD DrS, makan bisa walaupun
dahulu CH 2.1 sedikit, dengan keluhan AFLP dengan dehidrasi hamil 33 minggu
2 hari. Demam (-), batuk (- ), sesak (-), nyeri ulu hati (-),
anyanganyangan (+), gerak janin aktif (+).
Riwayat penyakit
keluarga -
Riwayat Gizi
Alergi/pantangan terhadap Tidak ada alergi makanan
bahan makanan tertentu
Diet yang pernah Sebutkan jenis dan frekuensi
dijalankan -
Recall 24 jam (Sebutkan jenis dan frekuensi)
Nasi putih 200 gr
Telur goreng 50 g
Daging ayam goreng 50 gr
Ikan goreng 50 gr
Tahu bacem 50 gr
Tahu goreng 50 gr
Tempe goreng 50
gr Sayur sop 100 gr
Tumis kangkung 100
gr Sayur bening 100 gr
Apel 100 gr
Roti manis 30 gr
Biscuit 10 gr
Makanan yang disukai -
Antropometri Data
BBA : BBI :
Sebelum hamil : 43 BBISH = (TB – 100) – 10% = 55 – 10% = 49,5 kg
kg Setelah hamil : 56 BBIH = BBI + (0,35 x UH) = 49,5 + (0,35 + 33,2) = 61,12 kg
kg
TB : IMT :
155 cm BB/TB(cm)2 = 43/(1,55)2 = 17,91 (Underweight)
RL/TL/Ulna : Rumus estimasi BB:
Rumus estimasi TB :
LLA : %LLA :
28,9 cm LILA aktual/LILA standar x 100% = 28,9/29 x 100% = 99% (Normal)
Kesimpulan status gizi berdasarkan pemeriksaan antropometri
Berdasarkan BB ibu sebelum hamil, perhitungan IMT dihasilkan underweight. Berdasarkan
pengukuran LILA yang dilakukan pada saat hamil, persentil LILA tergolong normal.
Biokimia Data
Pemeriksaan Lab Kode Kadar Rentang Normal Ket
Leukosit BD 1.10 13,48 μl/mm3 5 – 10 ribu/ml Tinggi
Eritrosit BD 1.10.4 4,02 juta/μL 4,5 – 5,5 jt/ml Rendah
Hemoglobin BD 1.10.1 12,3 g/dl 12 – 14 gr/dl Normal
Hematokrit BD 1.10.2 33,8% 40 – 48% Rendah
MCV BD 1.10.3 84,1 fl 80 – 86 fl Normal
MCH - 30,6 pg 27 – 31 pg Normal
MCHC - 36,4 g/dl 32 – 36 g/dl Tinggi
Trombosit BD 1.10 227 μL 150 – 400 ribu/ml Normal
BUN BD 1.2.1 7,7 mg/dl 6 – 21 mg/dl Normal
Kreatinin BD 1.2.2 0,8 mg/dl <1,5 mg/dl Normal
Natrium BD 1.2.5 127 mmol/L 135 -147 mmol/L Rendah
Kalium BD 1.2.7 2,23 mmol/L 3,5 – 5 mmol/L Rendah
Klorida BD 1.2.6 79 mmol/L 100 – 106 mmol/L Rendah
Kesimpulan status gizi berdasarkan biokimia :
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium pada kadar leukosit tergolong tinggi, pada eritrosit,
hematokrit, natrium, kalium, dan klorida tergolong rendah. Hal tersebut berkaitan dengan kondisi
pasien AFLP, dehidrasi dan pernah keguguran 4x
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
Klinik/ Fisik
Pemeriksaan Kode Hasil Pemeriksaan
Kesan Umum
Vital Sign Keterangan
1. Tensi PD 1.1.9 94/74 mmHg Normal
2. Respirasi PD 1.1.9 20x/menit Normal
3. Nadi PD 1.1.9 86x/menit Normal
4. Suhu PD 1.1.9 36 C
o
Normal
Kepala
Abdomen
Ekstrimitas
Oedem
Asites
Pemeriksaan
penunjang
Kesimpulan status gizi berdasarkan pemeriksaan klinik/ fisik :
Berdasarkan hasil pemeriksaan tensi, respirasi, nadi, dan suhu pada pasien semua tergolong normal
Terapi Medis
Jenis Obat/
Fungsi Interaksi dengan zat gizi
tindakan
Folamil Genio Suplemen multivitamin dan -
mineral untuk wanita hamil dan
menyusui, dan mengandung
DHA yang baik untuk nutrisi
otak bayi.
Osicifit Digunakan untuk membantu -
kesehatan tulang, suplementasi
kalsium dan vitamin D3 pada
kehamilan, menyusui dan
menopause.
Car Q 100 Memelihara kesehatan jantung -
agar terhindar dari penyakit
jantung coroner, gagal jantung,
dan penyakit pembuluh darah.
Calcium Lactate Obat ini berfungsi untuk Penyerapan kalsium dapat ditingkatkan
mencegah serta mengatasi kadar dengan mengambilnya dengan
kalsium yang rendah di dalam makanan. Namun, makanan tinggi
darah atau hipokalsemia. asam oksalat (bayam atau rhubarb),
atau asam fitat (dedak dan biji-bijian)
dapat menurunkan penyerapan kalsium.
Kalsium dapat diambil dengan makanan
untuk meningkatkan penyerapan.
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
Dietary History
E (kkal) P (gr) L (gr) KH (gr) Zat Gizi
Asupan oral 1414,8 57,3 75,3 136
Enteral
Parenteral
Kebutuhan 2226,9 85,45 37,11 389,7
Persentase 63% 67% 202% 34,89%
Asupan (%)
Kemenkes, Sangat kurang Sangat kurang Lebih Sangat kurang
2014
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan asupan oral pasien tidak sesuai dengan kebutuhan. Asupan energi,
protein, karbohidrat tergolong sangat kurang, dan asupan lemak tergolong lebih
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
NI 1.2 Asupan energi tidak memadai Berkaitan dengan kondisi pasien mual Ditandai dengan intake energi ND.1.2.1 Modifikasi
dan muntah, frekuensi muntah 6x/hari hanya sebesar 63% dari bentuk diet (tekstur)
isi cairan dan sisa makanan kebutuhan normal (defisit tingkat bentuk makanan lunak
berat)
NI 5.6.1 Asupan protein tidak memadai Berkaitan dengan riwayat pola makan Ditandai dengan intake protein ND.1.2.3 Modifikasi
pasien hanya sebesar 67% dari protein diet (tinggi
kebutuhan normal (defisit tingkat protein)
berat)
NI 5.5.2 Asupan lemak berlebih Berkaitan dengan kondisi AFLP yaitu Ditandai dengan kebiasaan ND.1.2.5 Modifikasi
penyakit perlemakan hati akut dalam mengonsumsi lauk pauk dengan lemak diet (lemak tak
kehamilan cara pengolahan digoreng jenuh)
sehingga intake protein sebesar
202% dari kebutuhan normal
(lebih).
NI 5.8.1 Asupan karbohidrat tidak Berkaitan dengan riwayat pola makan Ditandai dengan intake ND.1.2.4 Modifikasi
memadai pasien dan penyakit hyperemesis karbohidrat hanya 34,8% dari karbohidrat diet
gravidarum kebutuhan normal (defisit tingkat (karbohidrat kompleks)
berat)
NC 2.2 Perubahan nilai laboratorium Berkaitan dengan Penyakit perlemakan Ditandai dengan leukosit (T), RC 1.4 Kolaborasi
terkait gizi hati akut dalam kehamilan Acute Fatty eritrosit (R), hematokrit (R), dengan tenaga
Liver of Pregnancy (AFLP) gizi natrium (R), kalium (R) dan kesehatan lain
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
NC 1.4 Perubahan fungsi saluran cerna Berkaitan dengan penyakit hyperemesis Ditandai dengan mual dan ND 1.2.8 Modifikasi
gravidarum muntah cairan diet
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
INTERVENSI DIET
A. Rencana Asuhan Gizi
1. Tujuan Diet
Menjaga agar penambahan berat badan tidak berlebihan
Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor resiko lain atau penyakit penyerta lain
yang dapat menjadi penyulit baru pada saat kehamilan atau setelah melahirkan
Meningkatkan asupan makan pasien secara bertahap sesuai dengan kebutuhan
Membantu meningkatkan kadar hematokrit, eritrosit, natrium, kalium dan klorida
hingga mendekati batas normal.
2. Syarat Diet
4. Intervensi diet
Jenis diet Bentuk makanan Rute Frekuensi
Diet hiperemesis Lunak Oral 6x (porsi kecil dan
sering)
Keterangan :
Pasien diberikan diet hiperemesis yaitu untuk mengganti persediaan glikogen tubuh dan
mengontrol asidosis secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang
cukup. Bentuk makanan yang diberikan yaitu lunak dengan rute oral dan frekuensi makan 6x
atau porsi kecil tapi sering.
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN
DIETETIKA POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
Antropometri -
Biokimia BD 1.10 Leukosit (T), Hematokrit (R) Pemeriksaan Alat Kadar hasil
BD 1.2 Eritrosit (R), MCHC (T), Natrium (R), langsung laboratorium pemeriksaan lab
Kalium (R), Klorida (R) mendekati batas
normal
Clinical- Fisik -
Dietary History FH 1.2 Asupan E, P, L, KH dan cairan Wawancara Form FFQ, Asupan tercukupi
Nutrisurvey sesuai dengan
kebutuhan
Intervensi Konseling/Edukasi
Masalah gizi Tujuan Materi Konseling Ket
Natrium, kalium, kalsium rendah Pasien dan keluarga memahami - Vitamin dan mineral untuk ibu Tempat : Ruang rawat inap
tentang pentingnya pernanan hamil pasien
mineral dalam tubuh - Diet hyperemesis Waktu : 20 – 25 menit
Asupan energi, protein dan Pasien dapat memperbaiki pola - Pola makan seimbang Sasaran : Pasien dan
karbohidrat sangat kurang makan seimbang dan - Makanan yang dianjurkan dan keluarga pasien
meningkatkan asupan zat gizi tidak dianjurkan Metode : Diskusi dan
- Aktivitas fisik bagi ibu hamil ceramah
Asupan lemak berlebih Pasien dapat mengurangi dan Media : Leaflet
membatasi konsumsi lemak
jenuh
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
PERENCANAAN MENU
Waktu Menu Bahan Berat (gr) URT Ket
Pagi - Nasi putih - Beras giling masak 150 1 gelas kukus
nasi
- Kakap fillet goreng - Ikan kakap 50 ½ ekor bsr goreng
tepung - Tepung terigu 10 1 sdm
- Minyak klp sawit 10 1 sdm
- Sayur bening - Bayam 30 3 sdm rebus
- Tauge kc.hijau 20 2 sdm
30 1 ½ sdm
- Gambas/oyong
- Tempe bacem - Tempe kedele murni 50 1 buah kukus
5 1 sdt
- Kecap
- Buah - Apel 75 1 buah
Selingan - Alpukat kocok - Alpukat 110 1 buah
pagi - Madu 5 1 sdt
Siang - Nasi putih - Beras giling masak 200 1 porsi sdg Kukus dan
nasi rebus
- Gulai ayam - Ayam 50 1 ptg Rebus
- Santan 10 1sdm
Malam - Nasi putih - Beras giling masak 200 1 porsi sdg Kukus dan
nasi rebus
- Sayur sop - Wortel 20 2 sdm Rebus
- Kentang 20 2sdm
- Buncis 20 2 sdm
- Cumi goreng tepung - Cumi-cumi 50 2 ekor sdg Goreng
- Tepung terigu 20 2 sdm
- Minyak kelapa sawit 10 1 sdm
- Tempe bumbu - Tempe kedele murni 50 1 buah Rebus
merah
- Buah - Semangka 180 2 ptg sedang
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
Dokter yang mengirim dr. Ana Diagnosis : G4P1A2 UK 33 minggu 2 hari BDP, riwayat SC 5
tahun yg lalu, ibu dengan AFLP
Diit Pengobatan Penting
KETERANGAN TENTANG MAKANAN
Diit sebelumnya
Alergi terhadap makanan/Pantangan/Suka/Tidak Suka
Keterangan lain
POLA MAKANAN(Beri tanda x pada jawaban yang benar )
3 – 6 x seminggu
1 – 2 x seminggu
3 – 6 x seminggu
1 – 2 x seminggu
Tak Pernaah
Tak Pernaah
>.1 x sehari
<.1 x sehari
>.1 x sehari
<.1 x sehari
1 x sehari
1 x sehari
Beras × Sayuran/tomat/wortel ×
Jagung Sayuran lain (kembang kol) ×
Mie Pisang ×
Roti × Pepaya ×
Biskuit/Kue Jeruk ×
Kentang Buah segar lain (Apel) ×
Singkong Buah diawet
Ubi Rambat Susu segar
Tempe × Susu kental manis
Tahu × Susu kental tak manis
Oncom Susu tepung whole
Kacang Kering Susu tepung skim
Ayam × Keju
Daging × Minyak/goreng-gorengan
Daging diawet Kelapa/santan
Hati/Limpa/Otak/Usus/Paru Margarine/mentega
Telor ayam/bebek × The manis
Ikan basah × Kopi manis
Ikan kering Sirop
Udang basah Minuman botol ringan
Sayuran hijau daun × Miniman alkohol
Sayuran kacang - kacangan Biskuit ×
Sumber : Kementrian RI.2013.Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit.Jakarta: Bakti Husada