Anda di halaman 1dari 26

PENATALAKSANAAN

GIZI PADA TB PARU


ANAK DENGAN GIZI
BURUK

Oleh : Marina Natalia, AMG


TB salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang

sering pada anak. Anak lebih beresiko untuk menderita

TB berat seperti TB milier dan meningitis TB sehingga

menyebabkan tingginya kesakitan dan kematian pada

anak. Anak sangat rentan terinfeksi TB terutama yang

kontak erat dengan pasien TB BTA positif. 


STUDY KASUS TB PARU ANAK DENGAN
GIZI BURUK
Seorang anak laki - laki IS berusia 11 tahun 9 bulan dengan berat badan 22
kg dan tinggi badan 147 cm. Merupakan anak pertama dari 3 bersaudara dan
berstatus sebagai seorang pelajar SD. Masuk IGD RSUD Kota Bandung
dengan keluhan utama panas, lemas dan batuk. Kurang lebih 3 minggu
SMRS anak panas naik turun disertai batuk dan sesak, nafsu makan
menurun, dan berat badan mengalami penurunan 2 bulan terakhir, berat
badan 2 bulan yang lalu 24 kg. Anak tidak ada riwayat kontak dengan pasien
positif covid – 19. Orang tua tidak mengetahui apakah anak mempunyai
riwayat kontak dengan keluarga yang memiliki TB. Pekerjaan orang tua, ibu
seorang ibu rumah tangga, dan ayah seorang buruh pabrik.
Hasil anamnesa gizi pola makan SMRS, sehari 2 kali makan
dengan nasi 1 centong, telur ayam 1 butir 3-4x/minggu, ayam 1
potong 2x/minggu, tahu hanya 2x/minggu, anak tidak menyukai
sayuran dan buah. Sebelum sakit anak mengkonsumsi mie instan
3x/minggu, anak menyukai makanan jajanan pedas seperti seblak,
basreng (baso goreng) dengan taburan cabe kering,
mengkonsumsi minuman teh kemasan hampir setiap hari 1
cup/hari. Ketika di RS asupan makan bubur hanya 5 sdm, telur
rebus ½ butir, sayur tahu ½ porsi, pisang ½ buah persetiap kali
makan, mual (+), dan nyeri di bagian perut.
Hasil Diagnosa dokter yaitu Bronkopneumonia + TB Paru +
Demam Tifoid + KEP III + Anemia ec Defisiensi Gizi dd Defisiensi
Fe, hasil pemeriksaan laboratorium : Hb 8,8 g/dl, leukosit
15.000/µl, trombosit 104.000/µl, Ig G covid non reaktif, Ig M covid
non reaktif, Anti s Typhi – H 1/320, Anti s Typhi – O 1/80.
Pemeriksaan Fisik suhu 38°C, nadi 92x/menit, respirasi 28x/menit,
, hasil pemeriksaan Ro Thorax yaitu susp bronkopneumonia dan
hasil test mantoux 10 mm.
SKRINNING GIZI
1. Apakah pasien tampak kurus ?
a. Tidak (0)
b. Ya (1)√

2. Apakah terdapat penurunan berat badan selama satu bulan terakhir?


(berdasarkan penilaian objektif data BB bila ada/penilaian subjektif dari orang tua
atau untuk bayi < 1 tahun BB tidak naik selama 3 bulan terakhir?
c. Tidak (0)
d. Ya (1) √

3. Apakah terdapat salah satu dari kondisi berikut?


- Diare (≥ 5 kali/hari) dan atau muntah (>3 kali/hari)
- Asupan makan berkurang selama 1 minggu terakhir
a. Tidak (0)
b. Ya (1) √

4. Apakah terdapat penyakit atau keadaan yang mengakibatkan pasien berisiko


mengalami malnutrisi?
c. Tidak (0)
d. Ya (2) √

Total Score : 5 (Risiko Tinggi)


Antropometri
AD – 1.1.1 (Tinggi Badan)
01 Data : 147 cm
Interpretasi data : Garis persentil 50
Rujukan : CDC 2000

AD – 1.1.2 (Berat Badan)


02 Data : 22 Kg
Interpretasi data : Di Bawah Garis persentil 5
Rujukan : CDC 2000

AD 1.1.5 (IMT)
03 Data : 10.18 kg/m2
Interpretasi data : Sangat Kurus (Z-Score < - 3 Sd)
Rujukan : WHO 2005/Permenkes

AD – 1.1.4 (Perubahan Berat)


04 Data : Terjadi penurunan BB dalam jangka
waktu 2 bulan (2kg)
Interpretasi data : Penurunan sebesar 8%

Kesimpulan : Status Gizi Malnutrisi Berat


TB/U
BB/U

IMT/U
Biokimia
Domain Data Interpretasi Nilai Normal
Data
BD – 1.10.1
Hemoglobin 8,8 g/dL Rendah 13 – 16 g/dL
Leukosit 15.000 /µl Tinggi 5.000 – 10.000/µl
Trombosit 104.000 / µl Rendah 150.000 – 400.000/µl

BD 1.11.57
Antibodies
Ig G Covid
Non - Reaktif Non - Reaktif
Ig M Covid Non – Reaktif
Non – Reaktif Non – Reaktif
Anti s Typhy – H Non – Reaktif
1/320 Positif
Anti s Typhy - O Negatif
1/80 Positif
Negatif

Ronsen Thorax Susp


Bronkopneumonia Normal / Bersih
Fisik Klinis
 Suhu : 38°C (Tinggi)
Nilai Normal : 36,6 – 37,2°C
PD – 1.1.21  Nadi : 92x/menit (Normal)
Tanda – Tanda Vital Nilai Normal : 60 – 100 x/menit
• Respirasi : 28x/menit (Cepat)
Nilai Normal : 14 – 22x/menit

Test Mantoux : 10 mm (+ TB
PD – 1.1
paru)
Nilai Normal : < 10 mm

PD – 1.1.5.24 Adanya keluhan mual

Adanya keluhan nyeri di bagian


PD – 1.1.5.4 perut.
BIOKIMIA

Menurut hasil uji


biokimia anak IS
mengalami Anemia Adanya Demam
dan adanya infeksi dan adanya Infeksi
bakteri bakteri

FISIK KLINIS
Riwayat Makan
FH – 1.2.2.3 FH – 1.2.2.1
Pola Makan / Selingan Jumlah Makanan

(SMRS) nasi 1 centong, (MRS) bubur hanya 5


Pola makan telur ayam 1 butir 3- sdm, telur rebus ½ butir,
SMRS 2 kali 4x/minggu, ayam 1 sayur tahu ½ porsi,
makan potong 2x/minggu, tahu pisang ½ buah
utama/hari hanya 2x/minggu persetiap kali makan

FH – 1.2.2.5 FH – 1.2.2.2 FH – 1.2.1


Variasi Makanan Tipe Makanan Asupan Minuman
Makan utama menyukai makanan pedas Menyukai minuman teh
tanpa adanya seperti seblak, basreng (baso kemasan 1 cup/hari
sayur dan buah goreng) dengan taburan cabe
kering, makanan kemasan
seperti mie instan
Riwayat Makan FH – 1.1.1.1 (Asupan Energi)
Data Hasil recall 24 jam : 320 kal
Kebutuhan : 1554 kal
Persen asupan : 21,8%
Interpretasi : kurang
ENERGI

PROTEIN FH – 1.5.2.1 (Asupan Protein)


LEMAK Data Hasil recall 24 jam : 15 gr
Kebutuhan : 58,2 gr
KARBOHIDRAT Persen asupan : 25,7%
Interpretasi : kurang

FH – 1.5.1.1 (Asupan Lemak)


Data Hasil recall 24 jam : 8,5 gr
Kebutuhan : 51,8 gr
Persen asupan : 16,4%
Interpretasi : kurang
FH – 1.5.3.1 (Asupan Karbohidrat)
Data Hasil recall 24 jam : 33,5 gr
Kebutuhan : 213,7 gr
Persen asupan : 15,6%
Interpretasi : kurang
Riwayat Makan
Pola makan tidak teratur,
variasi makanan kurang, dan
memiliki kebiasaan KESIMPULAN

mengkonsumsi makanan dan Adanya penurunan nafsu


minuman kemasan makan selama sakit serta

KESIMPULAN asupan oral tidak adekuat


Riwayat Personal
CH – 1.1.3 (Jenis Kelamin)
Laki - Laki

CH – 1.1.9 (Peran Dalam Keluarga) CH – 1.1.1 (Usia)


Anak ke 1 dari 3 bersaudara 11 Tahun 9 Bulan

CH 3.1.6 (Pekerjaan) CH – 1.1.8 (Pendidikan)


Ibu : IRT, Ayah : Buruh Sekolah Dasar
DIAGNOSA
GIZI
NI 2.1 : Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan adanya penurunan
kemampuan untuk mengkonsumsi energi yang cukup ditandai dengan asupan
energi 21,8%, protein 25,7%, Lemak 16,4%, Karbohidrat 15,6%, dan adanya
mual

NC 4.1 : Malnutrisi berkaitan dengan kurang asupan energi protein, serta


adanya penyakit infeksi kronis ditandai dengan status gizi IMT/U < -3 SD,
asupan energy 21,8%, Protein 25,7%, dan adanya penurunan BB sebesar 8%
dalam jangka waktu 2 bulan

NB 1.7 : Pemilihan makanan yang kurang tepat berkaitan dengan kurang


terpaparnya informasi yang akurat terkait nutrisi ditandai dengan senang
mengkonsumsi makanan kemasan (mie instan) 3x/minggu, minuman teh
kemasan 1 cup/hari.
INTERVENSI
GIZI
Tujuan

01 Memenuhi kebutuhan energi dan


protein yang meningkat untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan
02 Mencapai status gizi yang optimal

jaringan tubuh

03 04
Membantu mancapai berat badan Meningkatkan pengetahuan terkait
normal secara bertahap makanan dan gizi
Preskripsi Diet
 Energi tinggi, diberikan secara bertahap
 Protein tinggi, diberikan 15% dari total
energi
 Lemak diberikan 30% dari total energi
 Karbohidrat sisa dari energi total
 Vitamin dan mineral tinggi, bila perlu diberikan
tambahan vitamin A, Vitamin B kompleks,
SYARA Vitamin C, zat besi dan asam folat
 Makanan yang diberikan mudah cernadan
T tidak merangsang
 Bentuk makanan dinaikkan secara
DIET bertahap, sesuai kemampuan pasien
 Makanan diberikan porsi kecil tapi
sering
 Asupan serat dibatasi
KEBUTUHA 100% 15% 25% 55%

N GIZI ENERGI PROTEIN LEMAK KARBOHIDRAT

REE = (17,5 x BB (kg)) + 651 Protein = 15% x TEE


= (17,5 x 22 ) + 651 = 15% x 1554/4
Karbohidrat
= 1035 = 58,2 gram
= 55% x TEE
Lemak = 30% x TEE = 55% x 1554/4
TEE = REE x IF (aktivitas Faktor)
= 30% x 1554/9 = 213,7 gram
= 1036 x 1,5
= 1554 kal = 51,8 gram
JENIS DIET BENTUK MAKANAN

TETP (Tinggi Energi Makanan lunak dengan


Tinggi Protein), Rendah kombinasi tambahan
Serat Makanan Cair

FREKUENSI RUTE PEMBERIAN


PEMBERIAN
Oral
3 kali makan utama, 3 kali makanan
selingan (berupa makanan cair )
dengan interval 3 jam antara makan
utama dan selingan
Monitoring Evaluasi
Indikator Evaluasi Pelaksanaan Target Pencapaian

Asupan makan Metode Visual Setiap kali makan Sisa makanan yang
Comstock bertahap berkurang
dan asupan makan
minimal 80%

Antropometri Penimbangan Berat Setiap hari berat badan normal


badan
Pengetahuan Konseling dan tanya Setiap dilakukan Orang tua pasien
Orang tua dan jawab konseling dapat menyebutkan
Pasien (re – edikasi) kembali jenis
makanan yang
dianjurkan dan tidak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai