Anda di halaman 1dari 31

Rizky hijriati

1505025129
S1 Ilmu Gizi
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Latar Belakang
 Thalasemia merupakan penyakit anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel darah merah di
dalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek. Berdasarkan gambaran
klinisnya, thalasemia dibagi menjadi thalashemia mayor yang sanagt bergantung pada transfusi,
thalasemia minor, carier thalasemia tanpa gejala, dan thalasemia intermedia.
 Prevalensi Thalasemia di indonesia adalah 0,1% , dengan 8 provinsi memiliki prevalensi diatas
nasional yaitu Nangroe Aceh Darussalam, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, NTB,
Maluku< dan Papua Barat.
 Anak dengan thalasemia sering mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan
reproduksi. Pasien thalasemia memiliki resiko lebih tinggi mengalami infeksi karena beberapa
aspek imunitas pada pasien thalasemi mengalami perubahan.
 Tifoid Fever adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh S. Thypi dengan gejala
demam satu minggu atau lebih sehingga terjadinya peningkatan kebutuhan energi.
 Pasien thalasemi dianjurkan menjalani diet normal dengan tambahan suplemen vitamin E 200-
400 UI , pemberian kelasi besi, asam folat 2-5mg/hari.
Tanggal : 17-07-2019 Jenis Kelamin : Laki-laki
Hasil Skrining Ruang : 12.37 Umur : 10 tahun 11 bulan
NRM : R00089652 BB : 17kg
Gizi Nama : An IA TB : 116,8 cm
FORM STRONG KID
Parameter Nilai
Apakah pasien tampak kurus ? √ Ya 1

Apakah terdapat penurunan berat badan selama satu bulan √ Ya 1


terakhir? (berdasarkan penilaian objektif data berat badan bila ada Terjadi penurunan berat
atau penilaian subjektif orang tua pasien atau untuk bayi < 1 tahun badan 2kg (10%) dalam
berat badan tidak naik selama 3 bulan terakhir) jangka waktu 1 bulan
Apakah terdapat salah satu dari kondisi tersebut? (diare ≥ 5 kali/ √ Ya
hari dan muntah > 3 kali/ hari dalam seminggu terakhir atau asupan 1
makanan berkurang selama 1 minggu terakhir)
Apakah terjadi penyakit atau keadaan yang mengakibatkan pasien √Ya 2
berisiko mengalami malnutrisi? (lihat bed)

Nilai score : 0 Tidak Berisiko, 1-3 Risiko sedang, 4-5 Risiko Berat / Total: 5 (Beresiko Berat Malnutrisi)
malnutrisi
TINDAK LANJUT NCP LENGKAP
Identitas
Pasien
 Nama : An. IA
 No.RM : R00089652
 Ruang : Tanjung / 12.37
 Kelas perawatan : Kelas III
 TTL : 31 Juli 2008
 Umur : 10 tahun 11 bulan
 Agama : Islam
 Alamat : Kp Cibolang RT 028/006 Kec. Cisaat, Sukabumi.
 Tanggal masuk : 23 Juli 2019
 Tanggal NCP : 24 Juli 2019
 Tanggal Intervensi : 24 – 27 Juli 2019
 Diagnosis Medis : Thalasemia Mayor, Demam Tifoid dan Malnutrisi
 DPJP : dr. Rini. S, Sp.A
 Cara Bayar : JKN Jamkesmas
Nutritional
Assessment
CH. 1.1 Riwayat
Personal
 CH. 1.1.1 Umur : 10 tahun 11 bulan
 CH. 1.1.2 Jenis Kelamin : Laki-laki
 CH. 1.1.3 Suku : Sunda
 CH. 1.1.4 Bahasa : Indonesia
 CH. 1.1.6 Edukasi : Belum pernah mendapat edukasi
 CH. 1.1.7 Peran dalam keluarga: anak terakhir dari 5 bersaudara
CH. 2.1 Riwayat Medis
 CH 2.1.1 Keluhan Utama
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan panas yang tak kunjung turun selama 3 hari, diare
1x tanpa adanya muntah.

 Riwayat penyakit sekarang


Pada tanggal 23 Juli 2019 pasien masuk rumah sakit dan didiagnosis Tifoid Fever
 Riwayat Penyakit dahulu : Thalasemia Mayor sejak umur 7 bulan
 Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada

CH. 3.1 Riwayat Sosio Ekonomi


• CH. 3.1.1 Sosial Ekonomi : Status ekonomi menengah kebawah
• CH. 3.1.6 Pekerjaan : Murid sekolah dasar
• CH. 3.1.7 Agama : Islam
 Data Antropometri (AD)
 AD. 1.1.1 Tinggi Badan : 116,8 cm
 AD. 1.1.2 Berat Badan : 17 kg
 AD. 1.1.4 Perubahan BB : 2kg (10%) dalam satu bulan
(1 bulan >5% penurunan BB Kategori Berat, ADA 2009)
 AD. 1.1.5 IMT/U : 12,46 kg/m2 (<-3SD)
: Sangat Kurus

CS 5.1.1 Berat badan ideal : 23,05kg


CS 5.1.2 Rekomendasi IMT : 16,9

Terjadi penurunan berat badan 2kg (10%) dalam kategori berat (>5%) dalam jangka waktu 1 bulan
Berdasarkan IMT /U pasien <-3sd (12,46) termasuk kategori status gizi sangat kurus
 Biokimia (BD)
Hasil Pengukuran tanggal 23 juli 2019
 BD. 1.10.1 Hemoglobin : 6,1g/dL (11-13 g/dL) (Rendah)
 BD. 1.10.2 Hematokrit : 17% (37 – 47%) (Rendah)
 Leukosit : 3000/µL (4.000-10.000) (rendah)
 BD. Eritrosit : 2,3 juta/µL (3,8 – 5,2 juta/µL) (Rendah)
 BD. Trombosit : 69.000/µL (150.000 – 450.000/µL) (Rendah)
 Tubex TF :6 (positif)

• Nilai Hemoglobin, Hematokrit, Eritrosit, dan trombosit yang rendah disebabkan oleh Thalsemia Mayor
• Nilai Leukosit rendah karena adanya infeksi
• Nilai Tubex TF positif (6) mendakan adanya Tifoid
 Data Fisik/Klinis (PD)
Hasil pengukuran tanggal 23 Juli 2019
 PD. 1.1.1 Penampilan Keseluruhan : Pasien dalam keadaan sadar, tampak kurus dan
pucat.
 PD. 1.1.9 Tanda-tanda vital

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan

Nadi 140x/menit 75 – 105x/menit


Tinggi
Tekanan Darah 90/60 mmHg 110/80 mmHg
Rendah
RR 25x/menit 18 – 26x/menit
Normal
Suhu 41,4oC 36oC – 37,5 oC
Tinggi

Tekanan darah rendah dan denyut nadi tinggi berhubungan dengan Thalasemia
Peningkatan Suhu diakibatkan karena terjadinya infeksi
 Data Fisik
Hasil pengukuran tanggal 24 Juli 2019
Pengukuran Hasil

Mual Ada

Nyeri Perut Ada

Nafsu makan Menurun


Riwayat Gizi(FH)
 FH-1 Asupan Makanan dan Zat Gizi
 Alergi makanan: tidak ada
 Pola makan: 2x sehari
 Kesukaan makanan: perkedel kentang, jajanan warung (biskuit, Chiki, kacang)
Tabel Perbandingan SFFQ dengan Kebutuhan gizi saat di rumah
Zat Gizi Asupan Kebutuhan Persentase Keterangan

FH. 1.1.1 Energi Total 911 1395,3 65,29 Kurang

FH. 1.5.1 Lemak 27,64 45,27 61,05 Kurang

FH. 1.5.3 Protein 22,5 38 59,21 Kurang


FH. 1.5.5
144,5 209,295 69,04 Kurang
Karbohidrat
Kategori asupan: Kurang <80% ; Baik 80-110% ; Lebih 110%
Berdasarkan persentase asupa dengan kebutuhan didapatkan bahwa asupan energi, karbhidrat, lemak dan
protein selama dirumah dalam kategori kurang
Tabel Perbandingan Recall RS dengan Kebutuhan gizi saat di RS

Zat Gizi Asupan Kebutuhan Persentase Keterangan

FH. 1.1.1 Energi Total 232,5 kkal 1700kkal 13,67 Kurang

FH. 1.5.1 Lemak 7,7 gram 56 ,6gram 13,58 Kurang

FH. 1.5.3 Protein 8,95 gram 42,5 gram 21,05 Kurang

FH. 1.5.5 Karbohidrat 29,5 gram 225 gram 11,56 Kurang

Kategori asupan: Kurang <80% ; Baik 80-110% ; Lebih 110%

Berdasarkan persentase hasil recall RS dengan kebutuhan didapatkan bahwa


asupan bahwa asupan energi, karbhidrat, lemak dan
protein selama dirumah dalam kategori kurang
FH. 3.1.1 Penggunaan Obat-Obatan
Nama Obat Penggunaan Kegunaan Efek samping

Cevtriaxone 1x1 tablet Antibiotik Nyeri, mual, sakit perut

Parasetamol Mual, kehilangan nafsu


1 x 250mg Analgetik antipiretik
infus makan
Furosemid Kehilangan nafsu
(hanya pada 1 x 1 tablet Diuretik makan, berat badan
tanggal 25) turun
Mual, sakit perut,
Exjade 1 x 1 tablet Kelasi zat besi
Pusing

Vitamin E 1 x 1 tablet Suplemen Mual, gatal-gatal

Kembung, sulit tidur,


Asam Folat 1 x 1 tablet Suplemen
kurang nafsu makan
•FH-4.1 Pengetahuan/Keterampilan terkait gizi: Belum pernah mendapatkan edukasi gizi seimbang
•FH-5.4 Kebiasaan makanan SMRS : Makan tidak teratur, lebih suka mengkonsumsi jajanan.
•Nasi 2x/hari/ctg, perkedel kentang 1x/hari/3buah, ayam goreng2x/hari/0.5 potong, sayur4x/hari/0.25P,
buah 3x/minggu/1P, sukro/hari/1bks, teh gelas/hari/gls, cilung
Comparative Standar (CS)
kebutuhan gizi saat dirawat di RS kebutuhan gizi saat di Rumah
• Energi
• Energi
100kkal x 17kg = 1700kkal
113.5 – (61,9 U) + AF x (26,7BB + 903TB(m))
• Protein =113,5 – (61,9 x 10) + 1,26 x (26,7 x 17 + 903
17kg x 2,5gram = 42,5gr (10%) x 1,168)
=1395,3
• Lemak • Protein
30% x 1700kkal / 9 = 56,6gr 2 gram x 19 = 38gr (10,8%)

• Karbo • Lemak
60% x 1700kkal /4 = 225gr 29,2% x 1395,3kkal / 9 = 45,275gr

 Kebutuhan Cairan (tatalaksana gizi • Karbo


buruk) 60% x 1395,3kkal / 4 = 209,295gr
Cairan 130ml/kgBB
CS 5. Rekomendasi BB / IMT
=130ml x 17kg CS 5.1.1 Berat badan ideal : 23,05kg
=2210ml CS 5.1.2 Rekomendasi IMT : 16,9
Comparative Standar (CS)
Perbandingan SFFQ dengan Kebutuhan gizi saat di Rumah
Perbandingan Recall RS dengan Kebutuhan gizi saat di RS
Persentase Keterangan
Persentase Keterangan
Energi Total 65,29 % Kurang
Energi Total 13,67 % Kurang
Lemak 61,05 % Kurang
Lemak 13,58 % Kurang
Protein 59,21 % Kurang
Protein 21,05 % Kurang
Karbohidrat 69,04 % Kurang
Karbohidrat 11,56 % Kurang
Berdasarkan persentase hasil SFFQ dengan
Berdasarkan persentase asupan dengan kebutuhan di rumah didapatkan bahwa asupan
kebutuhan SMRS didapatkan bahwa bahwa asupan energi, karbhidrat, lemak dan
asupan energi, karbhidrat, lemak dan protein selama dirumah dalam kategori kurang
protein selama dirumah dalam kategori
kurang Kategori asupan: Kurang <80% ; Baik 80-110% ; Lebih 110%
Nutritional
Diagnosis
 Domain Intake
NI. 2.1 Asupan oral in adekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan, mual, dan nyeri pada bagian
perut ditandai dengan asupan kurang dari kebutuhan yaitu energi 13,67% (232,5kkal),
karbohidrat 11,56 (29,5gram)%, protein 21,05% (8,95gram), dan lemak 13,58% (7,7gram).

 Domain Klinis
Malnutrisi berkaitan dengan peningkatan kebutuhan zat gizi akibat tifoid fever ditandai dengan
NC. 4.1 penurunan BB yang tidak diharapkan sebesar 10% dalam 1 bulan dan status gizi sangat kurus
dengan Z-Score <-3SD
Nutritional
Intervensi
 Tujuan
 Meningkatkan asupan ≥80% dalam 3 hari secara bertahap
 Mencegah penurunan berat badan dan mengkoreksi malnutrisi
bertahap

 Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi


• Energi (Kemenkes 2011) • Lemak  Kebutuhan Cairan
100kkal x 17kg = 1700kkal 30% x 1700kkal / 9 = 56,6gr Cairan 130ml/kgBB
• Protein • Karbo =130ml x 17kg
17kg x 2,5gram = 42,5gr (10%) 60% x 1700kkal / = 225gr =2210ml
 Preskripsi Diet
 Terapi diet : Diet Gizi Seimbang 1700 kalori
 Bentuk makanan : Lunal (Bubur)
 Rute : Oral
 Frekuensi : 3 kali makan utama 2 kali selingan
 Nutrisi Enteral : 3 x 115 kkal/hari (nutrisi enteral sisa rendah dewasa)
 Syarat/Prinsip Diet
 Energi 100-150 kkal/kg BB Aktual
 Protein tinggi yaitu 2-2,5 gram/kg BB
 Lemak diberikan cukup 25-30% dari total energi
 Karbohidrat diberikan cukup sisa dari persentase protein dan lemak dari total energi
 Cairan 130ml/kgBB
Rancangan Pemberian Makan dan
Snack
Tabel 3.2 Standar Makan Hari Ke – 1 sampai Hari Ke-3

Bahan Makanan SP KH P L Energi


• Rencana Pemberian Makan Enteral
Karbo 2,5 100 10 437,5
Nabati 0,75 5,25 3,75 2,25 56,25 Tambahan Nutrisi Enteral
protein H TL 2 14 26 300 Takaran Persajian 3 x 115 kkal
sayur B 1,5 7,5 1,5 37,5 • Energi = 115 kkal
Buah 2 24 100 • KH = 15,5 gram
Gula 1 12 50 • P = 4,5 gram
• L = 3,5 gram
Snack 2 24 12,5 125
Minyak 1 5 50
Susu NEK 3 345 13,5 10,5 46,5
TOTAL 219,25 42,75 56,25 1601,25
Rencana Edukasi dan Konseling

 Materi : Diet Gizi seimbang anak sekolah


 Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
 Waktu : 27 Juli 2019
 Tempat : tanjung, Kamar 12.37
 Metode : Ceramah
 Media : Leaflet
• Tujuan :
• Meningkatkan pengetahuan keluarga pasien terkait makanan dan zat gizi
seimbang yang dianjurkan untuk anak sekolah
• Keluarga pasien dapat membantu penatalaksanaan diet Gizi Seimbang
• Materi :
• Menjelaskan tujuan penatalaksanaan diet Gizi Seimbang anak sekoah
• Memberikan informasi tentang makanan yang dianjurkan dan yang tidak
dianjurkan untuk pasien
• Memberikan contoh menu sehari untuk dirumah
Rencana Monitoring dan Evaluasi Implementasi
Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Target
Memantau asupan makan pasien selama 3 hari,
setiap waktu pemberian makan dipantau dengan
1. 13,57-50 %
cara menimbang makanan sebelum dan sesudah Setiap waktu
Asupan Makan 2. 50-75%
makanan pasien dikonsumsi. Pemberian makan makan
3. 75-100%
pasien disesuaikan dengan target intervensi.

Berat badan tidak


Hari Terakhir
Antropometri Memantau Perubahan berat badan turun dan
Intervensi
meningkat
3 Hari selama
Biokimia Memantau nilai Hemoglobin Nilai Hb meningkat
intervensi
Fisik Memantau rasa mual, nyeri perut, nafsu makan Mual dan nyeri
pasien dan suhu badan selama 3 hari perut berkurang
,nafsu makan
Setiap hari
pasien meningkat,
suhu badan tidak
meningkat
Pelaksanaan Implementasi

 Intervensi hari ke-1 dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2019


pada menu sore sampai menu siang tanggal 25 Juli 2019.
 Intervensi hari ke-2 dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2019
pada menu sore sampai menu siang tanggal 26 Juli 2019.
 Intervensi hari ke-3 dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2019
pada menu sore sampai menu siang tanggal 27 Juli 2019.
Hasil Monev Asupan Makan 3 Hari Implementasi
Asupan
Asupan Protein Asupan Lemak Asupan Energi
Karbohidrat
Tanggal Asupa Asupa Asupa
Asupan
% n % n % n %
(kkal)
(kkal) (kkal) (kkal)
25 Juli 2019 110,75 48,97 25,25 59,41 29,25 51,67 832,5 49,22
58,89
26 Juli 2019 144,25 58,89 30,75 72,35% 30,75 54,32 1001,25
%
27 Juli 2019 156,75 66,98 31,75 74,70 39 68,90 1138,75 69,66
Rata-rata %
perbandingan (137,25gram) (29,18gram) (33 gram) (990,83kkal)
asupan dengan 58,28% 68,82% 58,29 % 59,25 %
kebutuhan
Terjadi peningkatan asupan setiap harinya namun belum memenuhi target yaitu
peningkatan asupan hingga ≥80%
Hasil Monev Perkembangan Antropometri
 Terjadi Peningkatan berat badan 1kg pada tanggal 27 Juli 2019
 IMT /U= 13,19 (terjadi kenaikan z-score menjadi -3SD dengan status gizi kurus)

Hasil Monev Perkembangan Biokimia


Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan 25 Juli 2019 26 Juli 2019 27 Juli 2019

Hemoglobin 7,6 g/dL - 10,1g/dL


Hemotokrit 22% - 30%

Eritrosit 2,8 juta/µL - 3,7 juta/ µL


Leukosit 1.700 - 3.100
Trombosit 61.000/µL - 114.000/µl
Hasil Monev Perkembangan Fisik
Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan 25 Juli 2019 26 Juli 27 Juli 2019
2019
Mual Ada Ada Berkurang
Nafsu Makan Kurang Kurang Meningkat

Nyeri Perut Ada Barkurang Berkurang

Suhu Badan 37,4 38 36,4


Hasil Monev Edukasi dan Konseling

 Pemahaman keluarga terhadap materi edukasi


 Edukasi terkait diet Gizi seiumbang disampaikan kepada pasien dan
keluarga pasien setiap harinya.
 Saat edukasi, pasien dan keluarga pasien merespon dengan baik dan
terbentuknya komunikasi dua arah antara orang tua pasien dengan
edukator.
 Penilaian pasien dan keluarga pasien dikatakan meresspon baik karena
pada saat dijelaskan adanya umpan balik dari orang tua pasien dengan
menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dan menyatakan pendapat.
 Pada akhir edukasi, pasien dan keluarga pasien dapat menyebutkan bahan
makanan apa saja yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.
 Kepatuhan diet pasien
Berdasarkan pengamatan selama 3 hari, pasien cukup
patuh dengan diet yang diberikan dan berusaha untuk
mengkonsumsi makanan yang telah diberikan.
ND AKHIR

 NI 1.2 Inadekuat Oral intake brkaitan dengan adanya mual dan


nyeri bagian perut ditandai dengan asupan makan rata-rata
kurang dari kebutuhan yaitu energi 59,25% (990,83kkal),
asupan lemak 58,29%(33gram), asupan protein 68,28%
(29,18gram), dan asupan karbohidrat 58,28%(137,25gram)

 NC 4.1 Malnutrisi berkaitan dengan peningkatan kebutuhan


gizi karena thypoid fever ditandai dengan asupan makan
kurang dari kebutuhan yaitu asupan energi 59,25%
(990,83kkal) dan IMT / U -3SD (kurus)
Kesimpulan
 Pasien An IR masuk rumah sakit dengan keluhan awal demam yang tak kunjung turun selama 3 hari dan diare
cair tanpa adanya muntah. Pasien didiagnosa thalasemia mayor sejak umur 7 bulan dan mendapat infus rutin
1 minggu 1x.
 Berdasarkan hasil skrining didapatkan skor 5 yaitu pasien dalam kategori beresiko berat malnutrisi / malnutrisi
 Berdasarkan persentase berat badan ideal dengan berat badan aktual didapatkan status gizi pasien dalam
kategori gizi buruk
 Berdasarkan IMT/U didapatkan skor <-3sd dengan kategori sangat kurus
 Berdasarkan hasil SFFQ didapat asupan energi kurang 65,29% (911kkal), asupan lemak kurang
61,05%(27,64gram), asupan protein kurang 59,2%(22,5gram), dan asupan karbohidrat kurang 69,04%
(144,5gram)dari kebutuhan.
 Berdasarkan hasil recall RS didapat asupan energi kurang 13,67% (232,5kkal), asupan lemak kurang 13,58%
(7,7gram), asupan protein kurang 21,05% (8,95gram), dan asupan karbohidarat kurang 11,56%(11,56gram)
dari kebutuhan
 Diagnosis gizi yang didapat adalah NI 2.1 asupan oral inadekuat dan NC 4.1 malnutrisi
 Intervensi yang diberikan yaitu pemberian diet gizi seimbang 1700kkal, bentuk makanan bubur, dan frekuensi
3x makan utama, 2x snack dan pemberian NEK rendah sisa 115kkal sebnayak 3x
 Hasil monitoring: terdapat kenaikan asupan namun belum mencapai target hingga 80% dari total kebutuhan
dan terdapat kenaikan berat badan sebesar 1 kg dalam jangka waktu 3 hari dan kenaikan skor Z-skor menjadi -
3sd (kategori kurus)
 Intervensi lanjutan berdasarkan NI.2.1 dengan tujuan meningkatkan asupan dengan target awal >59,25% dari
kebutuhan dan NC 3.1 dengan tujuan meningkatkan berat badan hingga status gizi dalam kategori normal
Saran

 Diharapkan ibu bisa memotivasi dan memberikan makanan


gizi seimbang kepada anak saat dan setelah dari RS sesuai
dengan edukasi yang diberikan guna meningkatkan status gizi
anak
 Diharapkan ibu selalu memantau perkembangan berat badan
anak setiap bulannya hingga mencapai status gizi normal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai