Anda di halaman 1dari 10

LOGBOOK PRAKTIKUM

DIETETIK PENYAKIT INFEKSI

ASUHAN GIZI PADA KASUS TYPHOID

PROGRAM STUDI D-3


JURUSAN GIZI

Oleh

Nama : Felia Zahrawani P

NIM : P17331117027

Kelas: 2A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
2019
 DATA PASIEN/KLIEN
Nama : laki-lai
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur: 18 tahun
BB : 59,0 kg
TB: 165.0 cm
1. Patofisiologi Penyakit
Bakteri Salmonella typhi bersama makanan atau minuman masuk ke dalam tubuh melalui
mulut. Pada saat meleeati lambung dengan suasana asam (pH<2) banyak bakteri yang mati.
Keadaan-keadaan seperti aklorhidiria, gastrektomi, pengobatan dengan antagonis reseptor
histamine H2, inhibitor pompa proton atau antasida dalam jumlah besar, akan mengurangi dosis
infeksi. Bakteri yang masih hidup akan mencapai usus halus. Di usus halus, bakteri melekat pada
sel-sel mukosa dan kemudian menginvasi mukosa dan menembus dinding usus, tepatnya di ileum
dan jejenum. Bakteri mencapai folikel limfe usus halus, mengikuti aliran ke kelenjar limfe.
Salmonella typhi mengalami multiplikasi di dalam sel fagosit mononuclear di dalama folikel
limfe.
Setelah melalui periode waktu tertentu yang lamanya ditentukan jumlah dan virulensi
kuman serta respon imun pejamu maka salmonella typhi akan keluar dari habitatnya dan melalui
ductus torasikus masuk ke dalam sirkulais sistemik.
2. Assesment Gizi

ASSESSMENT GIZI

Assessment Gizi Comparative Standars Interpretasi

Domain: Client History (CH)

Class: CH.1. Riwayat Personal


Kriteria usia menurut WHO, 2017:
• 0-17 tahun: anak-anak
dibawah umur
• 18-65 tahun: pemuda
Umur : 18 tahun • 66-79: setengah baya pemuda
• 80-99: orang tua
• 100 tahun ke atas: orang
tua berusia panjang

Jenis kelamin : laki-laki


Class: CH.2. Riwayat Medis /
Kesehatan Pasien / Klien /
Keluarga
 Demam
 Lelah
 Diare (konsistensi cair)
 Lemah
 Perut terasa sakit
sub class : CH.2.1
 Keluhan Pasien pertama
dirawat : demam , merasa
sangat lelah , dan diare dalam 2
minggu terakhir.
 Keluhan saat ini : merasa
pusing, perut terasa sakit ,
lemah , diare dengan
konsistensi cair lebih dari 3x
Sub-class : CH.2.2. Perawatan /
terapi / pengobatan
Perawatan / terapi medis : sudah 2
hari dirawat di RS
Class: CH.3. Riwayat Sosial

Seorang mahasiswa

Tinggal di sebuah rumah kos

Domain: Antropometri (AD)


Class: 1.1. Komposisi / Pertumbuhan
Tubuh / Riwayat Berat Badan
TB : 165,0 cm

BB : 59 kg

IMT : 21,67

Domain: Data Biokimia (BD)


Kadar hb menurut WHO,
• Anak 6 bln-6 thn 11,0 gr/dl
Hb : 12 gr/dl • Anak 6 thn-14 thn 12,0 gr/dl
• Pria dewasa 13,0 gr/dl
• Ibu hamil 11,0 gr/dl
• Wanita dewasa 12,0 gr/dl
C-reactive protein (CRP) : 75mg/L •
Menurut American Academy of
Pediatrics,
Leukosit
usia
(x103/mm3)
0-3 hari 9,0-35,0
1-2 minggu 5,0-20,0
Leukosit : 17.500/mm3 1-6 bln 6,0-17,5
Normal
7bln-2thn 6,0-17,0
2-5 thn 5,5-15,5
5-8 thn 5,0-14,5
13-18 thn 4,5-13,0
Dewasa 4,5-11,0

Domain: Nutrition-Focused
Physical Findings (PD)
Kondisi tubuh lemah dan lelah

Mual

Diare konsistensi cair >3x sehari

Denyut nadi : 92x/menit 60-100x (JNC 7) : normal Denyut nadi normal


Tekanan darah
Tekanan darah : 100/60 mmHg < 120/80 (JNC 7)
normal
Menurut Depkes
Suhu : 39,0 o C demam
Suhu normal: 36-37,5oC
Pasien tampak pucat

Bibir dan lidah kering

Domain: Food History (FH)


Sub-Class: FH.1.2. Asupan
Makanan dan Minuman
Gemar mengonsusmsi lalapan dan
jus jeruk
Pola makan / snack :sebelum
masuk RS pasien makan lalapan,
tempe goreng, dan es campur
FH 3.1 pengobatan
Obat yg diberikan dokter :
ciprofloxacin, dan paracetamol
FH 1.3.1 parental

infus RL

3. Diagnosis Gizi

Diagnosis Gizi
Problem Etiologi Sign/Symptom
NI.2.1 Asupan oral tidak Berkurangnya kemampuan Tidak nafsu makan
adekuat untuk mengonsumsi makanan
dalam jumlah cukup
NC.1.4 Perubahan fungsi Perubahan struktur dan atau Mual, tidak nafsu makan, diare
Gastrointestinal fungsi GIT
NB.3.1 Konsumsi makanan yang Kurang terpapar informasi yang Membeli dari penjual makanan
tidak aman akurat terkait gizi sebelumnya di dekat kost – kostan, dan
penjual makanan dipinggir jalan

b. Pernyataan Diagnosis Gizi


NI.2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan berkurangnya kemampuan untuk mengkonsumsi
makanan dalam jumlah cukup ditandai dengan makanan yg diberikan hanya dimakan setengah porsi saja
karena tidak nafsu makan.

NC.1.4 Perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan dengan perubahan struktur dan atau fungsi GIT
ditandai dengan mual, tidak nafsu makan, diare.

NB.3.1 Konsumsi makanan yg tidak aman berkaitan dengan kurang terpapar informasi yg akurat terkait
gizi sebelumnya ditandai dengan Membeli dari penjual makanan di dekat kost – kostan, dan penjual
makanan dipinggir jalan.

4. Perencanaan Intervensi Gizi


a. Tujuan Diet:
 Meningkatkan asupan oral
 Menyediakan makanan yang mudah dicerna
 Memperbaiki makanan yang salah
b. Rekomendasi Diet:
 Diet lambung II
c. Preskripsi Diet:
 Kebutuhan Zat Gizi Makro:
E = 10 × BB + 6,25 × TB – 5 x U+ 5
= ( 10 × 59 ) + (6,25 × 165 ) – (5x18) +5
= 590 + 1031,25 – 90 + 5
= 1536,25
TEE = REE × AF × Faktor stres
= 1536,25 Kkal × 1,1 × 1,2
= 2027,85
15% 𝑥 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 15% 𝑥 2027,85
P = =
4 4
= 76,05 gr
25% 𝑥 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 25% 𝑥 2027,85
L = =
9 9
= 56,33 gr
60% 𝑥 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 60% 𝑥 2027,85
KH = =
4 4

=304,18 gr
 Kebutuhan Zat Gizi Mikro

Vitamin A 600 mcg


Vitamin D 15 mcg
Vitamin E 15 mg
Vitamin K 55 mcg
Vitamin B1 1,3 mg
Vitamin B2 1.6 mg
Vitamin B3 15 mg
Vitamin B5 5 mg
Vitamin B6 1,3 mg
Vitamin B9 400 mcg
Vitamin B12 2,4 mcg
Vitamin C 90 mg
Kalsium 1200 mg
Fosfor 1200 mg
Magnesium 250 mg
Natrium 1500 mg
Kalium 4700 mg
Mangan 2,3 mg
Tembaga 890 mcg
Besi 15 mg
Iodium 150 mcg
Seng 17 mg
Selenium 30 mcg
Fluor 2,7 mg

 Bentuk Makanan
Makanan lunak
 Frekuensi Makan
3x makan utama, 3x makanan selingan
 Rute Pemberian Makan
Oral

d. Standar Makanan dan Distribusi Makanan Sehari


 Standar Makanan
Karbohidrat Protein Lemak
Bahan Makanan Penukar Penukar Kalori
(gram) (gram) (gram)
I Sumber Karbohidrat 4 160 16 0 700
II Sumber Protein Hewani
Rendah Lemak 3.5 0 24.5 7 175
Lemak Sedang 2 0 14 10 150
Tinggi Lemak 0 0 0 0
III Sumber Protein Nabati 3 21 15 9 225
IV Sayuran
Golongan A 0 0 0 0
Golongan B 3 15 3 0 75
Golongan C 0 0 0 0
V Buah-buahan 4 48 0 0 200
Gula 4 48 0 0 200
VI Susu
Tanpa Lemak 0 0 0 0
Lemak Sedang 0 0 0 0
Tinggi Lemak 0 0 0 0 0
VII Minyak
Lemak Tidak Jenuh 0 0 0 0
Lemak Jenuh 6 0 0 30 300
Makanan Tanpa Kalori
TOTAL 29.5 292 72.5 56 2025
persentase (%) 96.00 95.33 99.41 99.86
 Distribusi Makan Sehari

Penuka snack sian snack snack


Bahan Makanan Penukar pagi malam
r pagi g siang malam
I Sumber Karbohidrat 4 1 0.00 1 0.5 1.00 0.5
Sumber Protein
II Hewani
Rendah Lemak 3.5 1 1.5 1
Lemak Sedang 2 0.5 1 0.5
Tinggi Lemak
III Sumber Protein Nabati 3 1 1 1
IV Sayuran
Golongan A 0
Golongan B 3 1 1 1
Golongan C
V Buah-buahan 4 1.5 1 1.5
Gula 4 1 1 2
VI Susu 0
Tanpa Lemak
Lemak Sedang 0 0 0 0
Tinggi Lemak
VII Minyak 0
Lemak Tidak Jenuh 0
Lemak Jenuh 6 1.5 2 2 0.5
VII
I Makanan Tanpa Kalori
29.5 6 2.50 7.5 2.5 6.50 4.5

2. Edukasi Gizi ( E ) dan Konseling Gizi ( C )


-memberikan pengetahuan tentang makanan dan gizi
-memberikan pengetahuan penyebab dari keluhan pasien
-memberikan pemahaman terkait gizi sesuai penyakit thypoid
-memberikan pemahaman terkait jenis makanan yang baik untuk kondisi pasien yang sedang
menderita thypoid
- Menganjurkan untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat

3. Koordinasi Asuhan Gizi


Berkoordinasi dengan keluarga, dokter, apoteker , dan tenaga medis penunjang lain untuk
mengetahui perkembangan kondisi pasien serta memotivasi pasien dalam masa pemulihan.
4. Perencanaan monitoring dan evaluasi gizi
Indikator Evaluasi Pelaksanaan ( waktu) Target
Asupan makan Meningkatkan asupan Setiap hari Mencapai > 80% dari
makanan agar energy , kebutuhan total
kh,protein terpenuhi
PD Meningkatkan nafsu Setiap hari Keluhan membaik
makan, mengurangi tanpa keluhan dan
lemah, mengurangi gejala
perut yang terasa sakit
, dan mengurangi diare
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu, Amrizal.2017. “ Asuhan Keperawatan”. Diakses online
http://repository.ump.ac.id/3992/3/Amrizal%20Wahyu%20Mustika%20Adya%20BAB%20II.pdf
( 19 Maret 2019 )

Anda mungkin juga menyukai