Anda di halaman 1dari 20

TUGAS

MATA KULIAH
NCP (NUTRITIONAL CARE PROCESS)

DI SUSUN OLEH
ANI ROHYANI
NIM : G2B221003

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022
KASUS 3

An. AL (15 bulan, perempuan) datang ke rumah sakit dengan keluhan


batuk 10 hari dan sesak napas. Pasien didiagnosis mengalami pneumonia.
Pasien memiliki riwayat penyakit berupa Ventricular Septal Defect, Patent
Ductus Arteriosus, Hipotiroid, dan Down Syndrome. Saat ini pasien masih
menjalankan terapi down syndrome berupa fisioterapi, terapi wicara dan
psikologi. Saat ini pasien dalam kondisi tirah baring. Pasien juga lemas,
terlihat kurus dengan perut membesar.

Dari pemaparan ibu pasien, pasien mengalami penurunan berat badan


sebesar 0,1 kg dan berat badan yang tidak pernah meningkat selama 3
bulan terakhir. Sebelum masuk rumah sakit berat badan pasien adalah 6
kg, dan saat masuk rumah sakit berat badan pasien 5,9 kg. Pada saat
dilakukan asesmen, berat badan pasien adalah 6 kg dengan panjang
badan 65 cm serta lingkar kepala 40,3 cm. 

An. AL memiliki pola makan 3x sehari dengan makanan dan lauk yang
digerus/dihaluskan. Hingga saat ini pasien masih sulit untuk mengonsumsi
makanan yang padat dikarenakan kondisi di mana makanan sering
menempel di langit-langit mulut yang menyebabkan kesulitan mengunyah
makanan padat. Setiap harinya pasien mengonsumsi nasi 3x sehari 1
sendok makan tiap makan. Lauk yang dikonsumsi adalah tempe 3x sehari
1 buah kecil yang di rebus atau terkadang digoreng. Hingga saat ini pasien
jarang mengonsumsi lauk hewani, tetapi pasien tetap mengonsumsi kuning
telur ceplok 3x dalam seminggu. Setiap harinya pasien mengonsumsi
sayur berupa wortel ½ sendok sayur dan kacang merah 1 sdm sebanyak
3x sehari. Buah yang dikonsumsi adalah pepaya 2x sehari 2 potong kecil.
Saat ini, pasien masih mengonsumsi ASI dan susu formula. ASI diberikan
selama 3 jam sekali dengan waktu menyusui 5-10 menit, dan susu formula
SGM 1+ madu 3x sehari (@ 2 sendok teh dalam 60 cc air). Di rumah sakit
nafsu makan pasien baik setiap makan pasien hanya mampu
menghabiskan ¼ gelas blender tempe kental. Selain itu pasien juga
mengonsumsi bubur ayam yg dibeli di luar sebanyak ½ porsi. Karena ibu
pasien merasa anaknya sulit buang air besar, ibu pasien berinisiatif
memberikan sayur dan pasien mampu menghabiskan 1 porsi sayur
kangkung, labu siam dan wortel. Di rumah sakit pasien biasa mengasup
ASI 3 jam sekali dengan waktu menyusui 5-10 menit, dan susu formula
SGM 1+ madu 4x sehari (@ 2 sendok teh dalam 60 cc air).

Pasien sudah berkali-kali masuk rumah sakit sebelumnya, selain itu pasien
juga menjalankan terapi wicara, fisioterapi dan psikologi di RS dan pasien
memaparkan pernah mendapatkan konseling gizi maupun pengetahuan
gizi dari dokter spesialis anak. Tetapi ibu pasien masih belum dapat
menerapkan apa yang telah dijelaskan karena biaya.

Nadi 135x/menit, RR 58x/menit, suhu 36,7 oC, SpO2 98%. Hasil


laboratorium didapatkan Hb 13,1 g/dl, Ht 42%, MCV 88 fl, Leukosit
5x103/ul, eosinophil 2,2%, basophil 0,8%, neutrophil 28%, limfosit 59,3%,
monosit 9,5%, eritrosit 4,8x10 6/ul, MCH 27 pg, MCHC 31 g/dl, trombosit
198x103/ul.

SKREENING

FORMULIR SKRINING STRONGkids

Parameter Skor
Apakah pasien tampak kurus?
a. Ya 1√
b. Tidak 0
Apakah terdapat penurunan berat badan selama satu bulan terakhir?
(Berdasarkan penilaian objektif data berat badan bila ada
ATAU penilaian subjektif orang tua pasien
ATAU untuk bayi <1 tahun, berat badan tidak naik selama 3 bulan terakhir)
a. Ya 1√
0
b. Tidak
Apakah terdapat salah satu dari kondisi berikut?
- Diare >=5x/hari dan/atau muntah >3x/hari dalam seminggu terakhir
- Asupan makanan berkurang selama 1 minggu terakhir
1√
a. Ya
0
b. Tidak
Apakah terdapat penyakit atua keadaan yang mengakibatkan pasien
berisiko mengalami malnutrisi? (Lihat daftar penyakit)
a. Ya 1√
b. Tidak 0
TOTAL SKOR 4

Kriteria Penilaian STRONGkids


Skor 0 Risiko malnutrisi rendah
Skor 1-3 Risiko malnutrisi sedang
Skor 4-5 Risiko malnutrisi tinggi
Daftar penyakit:
Diare kronik (>2 minggu), penyakit hati kronik, penyakit ginjal kronik, TB baru,
luka bakar luas, trauma, kelainan anatomi daerah mulut yang membuat kesulitan
makan, kelainan metabolik bawaan, retardasi mental, keterlambatan
perkembangan, rencana/pasca operasi mayor, terpasan stoma, penyakit jantung
bawaan, infeksi HIV, kanker, penyakit berat lain

Hasil Screening :
Skor berdasarkan skrining modifikasi STRONG-Kids adalah=4 (resiko malnutrisi
tinggi)

A. INFORMASI UMUM/ IDENTITAS PASIEN

1. Inisial pasien : Balita AL


2. Umur : 15 bulan
3. Jenis kelamin : perempuan
4. Suku bangsa :-
5. Status perkawinan: -
6. Kondisi sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap
kesehatan.:menengah kebawah

B. DATA PASIEN SAAT AWAL MASUK RUMAH SAKIT

1. Tanggal masuk rumah sakit :-


2. Keadaan saat masuk RS : Keluhan batuk 10 hari,sesak
nafas,Tirah baring,lemas,terlihat kurus dengan perut membesar
3. Diagnosis penyakit : Pnemonia
4. Terapi yang diberikan (terapi medis, terapi diet, terapi pengobatan dll) :
terapi down syindrome (fisioterapi,terapi wicara dan psikologi)
5. Data Riwayat Kesehatan & Pengobatan Sebelum Dirawat:
 Pasien : memiliki riwayat penyakit Ventricular Septal
Defect(defect(kebocoran bilik jantung/penyakit jantung
bawaan),Patent Ductus Arterious(pembuluh yang menghubungkan
arteri pulmonalis kiri dengan aorta desendens tetap terbuka setelah
lahir),,Hipotiroid dan Down Syndrome
 Pasien mengalami penurunan berat badan sebesar 0,1kg dan tdk
meningkat selama 3 bualn terakhir.
6. Data riwayat gizi sebelum dirawat dan sebelum studi kasus:
 Pola makan 3X sehari (makan dan lauk dihaluskan)
 Pasien sulit mengkonsumsi makanan padat karena makanan
menempel pada langit-langit mulut
 Jarang mengkonsumsi lauk hewani
 Pasien masih mengkonsumsi ASI dan Susu formula

C. NUTRITIONAL ASESMEN GIZI


1. Antropometri

Tabel 1. Data antropometri pasien

Terminolog Antropometri Hasil Nilai Normal Interpretasi


i
AD 1.1.1 BB saat ini 6 kg
BB 3 bulan 5,9 kg
yang lalu
Penurunan 0,1 %
BB
AD 1.1.2 PB 65 cm
AD 1.1.3 Lingkar 40,3 cm
kepala
AD 1.1.5 BB/PB <-3 SD -2 SD s/d +1 SD Gizi buruk
BB/U <-3 SD 2 SD s/d +1 SD BB sangat kurang
Lika <-2 SD -2 SD s/d +2 SD Microcephaly
( gangguan tumbuh
kembang)
( standar antropometri, PMK tahun 2020)
Kesimpulan :

Berdasarkan pengukuran antropometri didapatkan status gizi balita adalah


gizi buruk(BB/PB) dan BB sangat kurang ( dengan gangguan tumbuh
kembang) dan adanya penurunan BB 0,1% dalam 3 bulan.

2. Biokimia

Tabel 2. Data pemeriksaan laboratorium pasien

Data Data Kadar


Terminologi Satuan Interpretasi
Biokimia Pasien Normal
BD- 1.10.1 Hb 13,1 12- 15 gg/dl Normal
Ht 42 40-48 % Normal
MCH 88 73-101 Fl Normal
Leukosit 5.000 3.200- mm³ Normal
10.000
Eosinophil 2,2% % Normal
1-3
Basophil 0,8% % Normal
<1
Neutrophil 28% % Neutropenia
40-60
Limfosit 59,3% % Limfositosis
20-40
Monosit 9,5% % Monositosis
2-8
Eritrosit 4,8 juta mm³ Normal
4,5-5 juta
MCH 27 Pg Normal
27-31
MCHC 31 g/dl Normal
26-34
Trombosit 198.000 mm³ Normal
150-400
ribu

Kesimpulan :

Pasien mengalami infeksi yang ditandai dengan tingginya kadar monosit dan
limfosit serta rendahnya kadar neutrophil
3. Fisik dan klinis

Tabel 3. Data pemeriksaan fisik/klinis

Terminolog Data Hasil Nilai Interpretasi


i Klinis/Fisik Normal
PD-1.1.1 Kesadaran Composmentis
PD- 1.1.5 Gangguan Ada
mengunyah
PD-1.1.9 Perut Ada
membesar
Lemas Ada
Saturasi O2 98% 95-100% Normal

PD-1.1.9 Nadi 135X/Menit 70-120x/ Takikardia


mnt

RR 58X/menit 24-40 tinggi


kali/menit

Suhu 36,7oc 36-37oC Normal

Kesimpulan :
Dari data pemeriksaan fisik dan klinis dapat dilihat bahwa pasien mengalami
gangguan asupan makanan karena adanya gangguan mengunyah,takikardia
(karena ada riwayat jantung bawaan) dan gangguan pernafasan (pneumonia)

4. Riwayat Diet

Tabel 4. Data kualitatif (asupan makan sebelum masuk rumah sakit)

Terminologi Data Pasien


FH 2.1 Kebiasaan makan sebelum MRS: makan nasi 3x sehari 1
sendok makan tiap makan.
Tempe 3x sehari 1 buah kecil yang di rebus atau terkadang
digoreng. Jarang mengonsumsi lauk hewani, tetapi pasien
tetap mengonsumsi kuning telur ceplok 3x dalam seminggu.
Setiap harinya pasien mengonsumsi sayur berupa wortel ½
sendok sayur dan kacang merah 1 sdm sebanyak 3x sehari.
Buah yang dikonsumsi adalah pepaya 2x sehari 2 potong
kecil.
Mengonsumsi ASI dan susu formula. ASI diberikan selama
3 jam sekali dengan waktu menyusui 5-10 menit, dan susu
formula SGM 1+ madu 3x sehari (@ 2 sendok teh dalam 60
cc air).

FH 1.2.2.3 Pola makan : 3x/hari dengan makanan dan lauk yang


digerus/dihaluskan

FH 7.3.1 Aktifitas fisik : ringan


Kesimpulan :
Pasien jarang mengkonsumsi makanan sumber protein hewani. Dengan
konsistensi makan pasien berupa makanan saring.

Tabel 5. Data kuantitatif asupan makan sebelum masuk rumah sakit

Terminologi Data Asupan Nilai Gizi


FH-1.1.1 Energi 444.5 kkal
FH-1.5.2 Protein 18.25 gr

FH-1.5.1 Lemak 15.9 gr

FH-1.5.3 Karbohidrat 196gr

Standar Pembanding Asupan SMRS dan Asupan di RS Saat


Assesmen dengan Kebutuhan Gizi

Berdasarkan perhitungan Perkenni 2015, hasil perhitungan sebelum masuk


RS :
Kebutuhan Energi : 444.5 Kkal
Kebutuhan Protein : 18.25 gram
Kebutuhan Lemak : 15.9 gram
Kebutuhan Karbohidrat : 196 gram

Tabel 6. Data standar pembanding asupan SMRS dengan kebutuhan gizi

Terminologi Asupan Kebutuhan Pencapaia Keterangan/


SMRS Gizi SMRS n (%) Intepretasi
CS-1 Energi 444.5 Energi Kurang dari
Kebutuhan kal 1060 kal 41.9 kebutuhan
energi
CS-2 Protein 18.25 Protein 45.9 Kurang dari
Kebutuhan Zat gram 39.75 gram kebutuhan
Gizi Makro Lemak 15.9 Lemak 23.5 67.6 Lebih dari
gram gram kebutuhan
Karbohidrat Karbohidrat 113 Kurang dari
196 gram 172.5 gram kebutuhan
Kesimpulan :
Dari data asupan dapat dilihat bahwa asupan energi (41.9%), protein (45.9%),
dan Lemak (67.1%) termasuk dalam kategori kurang dari kebutuhan (80-
120%). (WNPG, 2004).

Tabel 7. Riwayat asupan makan pasien selama di RS

Terminolog Data pasien


i
FH 2.1 pasien hanya mampu menghabiskan ¼ gelas blender
tempe kental. Selain itu pasien juga mengonsumsi bubur
ayam yg dibeli di luar sebanyak ½ porsi. Karena ibu
pasien merasa anaknya sulit buang air besar, ibu pasien
berinisiatif memberikan sayur dan pasien mampu
menghabiskan 1 porsi sayur kangkung, labu siam dan
wortel. Di rumah sakit pasien biasa mengasup ASI 3 jam
sekali dengan waktu menyusui 5-10 menit, dan susu
formula SGM 1+ madu 4x sehari (@ 2 sendok teh dalam
60 cc air).

Kesimpulan :
Perkembangan asupan makan pasien selama di RS cukup baik.

Tabel 8. Data standar pembanding asupan di RS saat asesmen dengan


kebutuhan gizi saat di RS
Terminologi Asupan di Kebutuhan Pencapaia Keterangan
RS saat Gizi saat di n (%)
assesmen RS
CS-1 Energi Energi 1060 100 Baik sesuai
Kebutuhan 661.4 kal kal kebutuhan
energi
CS-2 Protein 23 Protein 61.3 kurang sesuai
Kebutuhan Zat gram 39.75 gram kebutuhan
Gizi Makro
Lemak 10.1 Lemak 15.9 63.5 Kurang sesuai
gram gram kebutuhan

Karbohidrat Karbohidrat 126 lebih sesuai


276 gram 172.5 gram kebutuhan

Kesimpulan Dari data asupan di RS saat assesmen dapat dilihat bahwa


asupan energi (100%), protein (86.1%), termasuk dalam kategori baik sesuai
kebutuhan (WNPG, 2004).

5. Riwayat Personal
Tabel 9. Data pasien

Terminologi Data Pasien


CH-1.1.1 Usia : 15 bulan
CH-1.1.2 Jenis Kelamin : Perempuan

CH-1.1.3 Suku : -

CH-1.1.7 Peran dalam keluarga : anak

CH-1.1.10 Aktifitas : Ringan


CH-2.1.1 Keluhan : Batuk 10 hari dan sesak nafas

CH-2.1.3 Riwayat Penyakit Keluarga : -

CH-3.1.6 Pekerjaan : -
CH-3.1.7 Agama : Islam
CH-2.2.3 Obat yang digunakan dirumah: -
D. NUTRITIONAL DIAGNOSIS GIZI
a. Kemungkinan diagnosa gizi berdasarkan hasil Assesment ( Metriks
Diagnosa )
PROBLEM ETIOLOGI SIGN/SYIMPTOM
Inadekuat asupan Kurangnya asupan makan Tidak terpenuhinya
oral ( N1-2.1) berkaitan dengan kebutuhan energi
ketidakmampuan untuk (41.9%) protein
memenuhi kebutuhan zat (45.9%), lemak
gizi (67.6%)
Kesulitan Penyakit down Syndrome Sering menempelnya
mengunyah/menggigit (terapi fisioterapi, terapi makanan di langit-
(NC-1.2) wicara dan psikologi) langit mulut

b. Penentuan Prioritas Diagnosa Gizi

DIAGNOSA GIZI INTERVENSI


P Inadekuat asupan oral Tujuan : Meningkatkan asupan makan
( N1-2.1) secara bertahap untuk memenuhi
kebutuhan gizi dan mencapai status gizi
normal

E Kurangnya asupan makan Pemberian makanan padat gizi untuk


berkaitan dengan memenuhi kebutuhan gizi
ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan zat
gizi
S Tidak terpenuhinya Asupan minimal 80% dari kebutuhan
kebutuhan energi (41.9%) untuk memenuhi kebutuhan
protein (45.9%), lemak
(67.6%)

DIAGNOSA GIZI INTERVENSI


P Kesulitan Tujuan : Memberikan makanan yang
mengunyah/menggigit sesuai dengan kemampuan pasien
(NC-1.2)

E Penyakit down Syndrome Tidak dapat dikoreksi oleh dietesien


(terapi fisioterapi, terapi
wicara dan psikologi)

S Sering menempelnya Modifikasi bentuk makanan disesuaikan


makanan di langit-langit dengan kondisi pasien (bentuk
mulut makanan,frekuensi makan,jadwal
makan)

E. NUTRITIONAL INTERVENSI GIZI


1. Perencanaan Intervensi gizi
a. Tujuan intervensi
 Meningkatkan asupan makan secara bertahap untuk
memenuhi kebutuhan gizi dan mencapai status gizi normal
 Memberikan makanan yang sesuai dengan kemampuan
pasien
b. Target Intervensi
Pasien dan keluarga pasien
c. Perhitungan kebutuhan gizi
a. Kebutuhan energy anak usia 1-3 tahun=100kal/kg BBI
BBI anak(1-6 tahun)=2n+8
BBI= (2×1,3)+8=10,6
Keb.Energi= 100×10,6 =1060 kkal
b. Kebutuhan protein =15%×1060:4 =39,75 gr
c. Kebutuhan Lemak = 20%×1060 :9=23.5 gr
d. Kebutuhan Karbohidrat= 65%×1060 :4 =172,25 gr
Perhitungan kebutuhan gizi dengan Rumus Nelson:
a. Kebutuhan Energi
 BMR = 55kkal/kg bb=55X6kg=330 kkal
 SDA= 10%X 330 kkal=33 kkal
 Pertumbuhan = 12% X 363kkal=44 kkal
 Aktifitas fisik=25% X 406,44=101,64 kkal
 Ekresi=10% X508,1kkal=50,81kkal
 Jadi kebutuhan energi = 508,2-50,8=457,4kkal
(yang digunakan yang diatas,karena dengan rumus nelson
kebutuhan energy terlalu kecil jika dibandingkan dengan
asupan makan balita ,sedangkan status gizi balita =gizi
buruk)

d. Preskripsi Diet
 Jenis Diet : Diet tinggi energy tinggi protein
 Bentuk Makanan : Makanan lunak/saring
 Frekuensi : Porsi kecil tapi sering (6X sehari)
Makanan utama 3X, makanan selingan 3 kali
Rute : Oral

2. Implementasi Intervensi gizi


 Pemberian diet
Waktu Menu Berat
Pagi 06.00-07.00 Bubur ayam komplit 150 gr
Pkl.09.00-10.00 Pudding susu 75 gr
Siang Nasi lunak/saring 50 gr
pkl12.00-13.00 Sayur sop saring 50 gr
Gadon tahu+telur 50 gr
pisang
Pkl 15.00 Bubur kacang hijau 50 gr
Pkl 17.00 Macaroni schotell 50 gr
Malam Nasi lunak 50 gr
pkl19.00-20.00 Sayur sop+telur puyuh 50 gr
(saring/lunak)

 Konseling gizi

Hari, Sabtu, 19 Februari 2022


tanggal

Jam 09.00-12.00 WIB

Tempat Poli Gizi

Tujuan - Memberikan movitasi kepada keluarga pasien agar dapat


menjalankan diet yang diberikan
- Memberikan penjelasan mengenai gambaran penyakit yang
diderita pasien
- Memberikan penjelasan mengenai makanan yang dianjurkan, cara
memodifikasi makanan agar bisa dikonsumsi pasien

Materi - Menjelaskan tujuan dan prinsip diet tinggi energi tinggi protein
- Menjelaskan makanan yang dianjurkan, dihindari dan cara
pengolahan yang benar
- Memberikan contoh menu sehari sebagai gambaran

Metode Ceramah, diskusi, tanya jawab

Media Leaflet
F. HASIL MONITORING & EVALUASI

PARAMETER WAKTU METODE TARGET

Asupan Setiap hari Visual Asupan energi minimal


energi Setiap hari comstock dan 80%
Asupan Setiap hari food recall Asupan protein minimal
protein Visual 80%
Asupan lemak comstock dan Asupan lemak minimal
food recall 80%
Visual
comstock dan
food recall

G. KESIMPULAN
 Kasus balita dengan penyakit penyerta gagal jantung,down syndrome
dan pneumonia yang mempengaruhi asupan makanan balita dan
meyebabkan balita mengalami gizi buruk.
 Perlu konseling lebih lanjut untuk memotivasi terus keluarga balita dalam
mengasuh balita terutama dalam pemberian asupan makan
LAMPIRAN

2. HASIL RECALL 1X24 JAM SEBELUM MASUK RUMAH SAKIT


MENU BAHAN GRAM/ ML URT
MAKANAN
Nasi Putih Nasi Putih 60 gram 3Xsehari (1sdm/makan)
saring 1sdm=20gramX3=60
gram
Kuning telor Kuning telor 13 gram 3X dalam seminggu
ceplok 30 gramX3/7=13 gram
Minyak 5 gram 1 sdt
Tempe Tempe 30 gram 3X sehari 1 buah kecil
rebus/goreng =3X10=30 gr
Minyak gram 1 SDT
Sayuran Wortel 25 gram ½ sendok sayur
Kacamg merah 30 gram 3X sehari @ 1 sdm
Buah Pepaya 100 gram 2 potong kecil
Susu formula Susu bubuk 15 gram 2 sdt X3 kali sehari
SGM 1-3
ASI Asi 38,8 ml 3 jam sekali 5-10 menit
sehari semalam

PERHITUNGAN ASUPAN ZAT GIZI SEBELUM MASUK RUMAH SAKIT

NILAI GIZI
BAHAN MAKANAN BERAT (GR) L(gr
E (KKAL) P (gr) KH (gr)
)
NASI 60 105 2.4 0 105
KUNING TELOR 13 17.7 1.7 1.2 0
TEMPE 30 45 3 1.8 45
MINYAK 10 50 0 5 0
WORTEL 25 12.5 0.5 0 2.5
KACANG MERAH 25 112.5 7.5 4.5 10.5
PEPAYA 100 13.2 0 0 6.3
ASI 38.8 24.1 0.6 1.3 2.7
SUSU FORMULA SGM 15 64.5 2.55 2.1 24
JUMLAH   444.5 18.25 15.9 196

Cara perhitungan ASI

 Produksi ASI tahun pertama =400-700ml/24 jam


 Usia AL (15 bln) =700ml/24 jam
 Frekuensi pemberian ASI =tiap 3 jam selama 5-10 menit=24/8X10= 80
menit
 24 jam =1440 menit=80menit/1440 menitX700 ml=38,8 ml
 Dalam 100 ml ASI mengandung energy=62 kkal,protein=1,5
gram,lemak=3,3 gram dan karbohidrat =7 gram
(sumber : Supriasa ,IDN,DKK,2002,Penilaian Status Gizi. EGC
Kedokteran,Jakarta)

3. HASIL RECALL 1X24 JAM SAAT DI RUMAH SAKIT

BAHAN
MENU MAKANAN GRAM URT
BUBUR AYAM BUBUR AYAM 200 1/2 PORSI
TEMPE
BLENDER TEMPE 100 1/4 GELAS
KANGKUNG SAYURAN B 100 1 PORSI
WORTEL      
LABU SIAM  
3 JAM SEKALI@5-10
ASI ASI 38,8 ML MENIT
SUSU FORMULA SUSU BUBUK 40 GRAM 4x SEHARI@2 SDT
SGM 1-3     2 SDT=1SDM=5 GRAM

PERHITUNGAN ASUPAN ZAT GIZI SAAT DI RUMAH SAKIT

BERAT NILAI GIZI


BAHAN MAKANAN (GR) E (KKAL P (gr) L(gr) KH (gr)
BUBUR AYAM 200 350 8 0 80
TEMPE 100 150.0 10.0 6.0 150
SAYURAN B 100 25 1 0 5
PEPAYA 100 26.3 0.0 0.0 6.3
ASI 38.8 24.1 0.6 1.3 2.7
SUSU FORMULA
SGM 20 86 3.4 2.8 32
JUMLAH   661.4 23.0 10.1 276.0

Anda mungkin juga menyukai