Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN STUDI KASUS

KONSELING ASUHAN GIZI PADA PENDERITA TPO (Tumor Padat Ovarium)


DI BANGSAL ALAMANDA II RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

OLEH :

WINDI MAYLINA HARIANI

PO.71.31.1.15.037

Pembimbing :

Mery Triana, S.Gz

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI

2018
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)

A. ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. Ku
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No. RM : 98-44-29-13
Bangsal/Kamar : Alamanda 2 / 5A
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan Terakhir : SLTP
Alamat : Krapyak Wetan RT 02 Panjang Rejo Pundong Bantul
Tanggal MSRS : 07 November 2018 Pukul 12.55 WIB
Tanggal Kajian : 08 November 2018 Pukul 12.45 WIB
Aktivitas : Bedrest
Diagnosa Medis : Anemia pada AUB + dan TPO (Tumor Padat Ovarium)
Alasan Masuk RS : Pasien rujukan PKM Pundong dengan anemia pada AUB.
Keluhan keluar darah gumpalan sejak tadi pagi. Badan terasa
lemas. Kandungan utuh, sudah berobat dari PKU sudah kemps
tapi muncul lagi ±3 bulan lalu dan semakin membesar

2. Skrining Gizi

Jawaban
No Kriteria
Ya Tidak

1. Apakah BB/PB < -2 SD atau LiLA/U <85% atau IMT <18,5 kg/m2

2. Apakah pasien kehilangan BB dalam 3 minggu terakhir?

3. Apakah asupan pasien menurun 1 minggu terakhir?

4. Apakah pasien dengan penyakit berat dan atau membutuhkan terapi gizi ?

Jika Tidak untuk semua kriteria  skrining diulang 1 minggu kemudian


Jika ada 1 atau lebih kriteria dengan jawaban Ya  dilanjutkan skrining lanjut
Kesimpulan :
Dari hasil skrining gizi awal terdapat 1 kriteria dengan jawaban ya.
Skrining Lanjut I
Risiko Gizi Kriteria Skor
Absen (Skor=0) Status gizi normal 0
Ringan (skor=1) Kehilangan BB >5% dalam 3 bulan atau asupan 50-75%
dari kebutuhan
Sedang (skor=2) Kehilangan BB >5% dalam 2 bulan atau IMT 18,5-20,5
atau asupan 25-50% dari kebutuhan
Berat (skor=3) Kehilangan BB >5% dalam 1 bulan (>15% dalam 3
bulan) atau IMT 18,5 atau asupan 0-25% dari kebutuhan

Skrining Lanjut II

Risiko Gizi Kriteria Skor


Absen (skor=0) Kebutuhan gizi normal
Ringan (skor=1) Fraktur, pasien kronik (sirosis hati, COPD, HD rutin, 1
diabetes, kanker,infeksi)
Sedang (skor=2) Bedah mayor, stroke, pneumonia berat, kanker darah
Berat (skor=3) Cidera kepala, transplantasi sumsum, pasien ICU
Kesimpulan
Skrining lanjut Skrining lanjut Usia >65 tahun TOTAL
I II SKOR
SKOR 0 1 Tidak 1
RISIKO/TIDAK RISIKO
Berdasarkan skrining yang dilakukan, Ny. Ku tidak berisiko malnutrisi.

3. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit dahulu : Myoma dan SC tahun 2004
Riwayat penyakit keluarga :-
Riwayat penyakit sekarang : Lemas
Kesimpulan :
Pasien memiliki riwayat penyakit myoma dan pernah melakukan caesar (SC) di tahun 2004.
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keluarga, kondisi pasien sekarang dalam keadaan lemas.

4. Riwayat Gizi
Alergi makanan : Udang
Pantangan makanan : Ayam potong dan Telur
Masalah gastrointestinal : Baik
Kesehatan mulut : Lidah bersih, mukosa lembab
Riwayat Pola Makan (SMRS) :
- Makan 3x sehari
- Makan dalam porsi sedikit
- Konsumsi nasi 1-2 ctg/kali makan, tidak pernah nambah porsi
- Lauk hewani jarang dikonsumsi, lauk yang biasa dikonsumsi adalah ikan (tongkol), ayam
dan telur ayam.
- Lauk nabati tahu dan tempe dikonsumsi setiap hari, 1 potong per tiap makan yang biasa
diolah dengan goreng, dioseng maupun dibacem
- Pasien menyukai konsumsi sayur, sayur dikonsumsi setiap hari. Konsumsi ½ mangkuk
kecil/kali makan
- Pasien jarang mengkonsumsi buah. Buah yang sering dikonsumsi adalah papaya 1
kali/minggu
- Pasien tidak menyukai susu
- Konsumsi teh setiap pagi sebanyak ½ gelas belimbing dengan banyak gula 1 sdm
- Pasien suka nyemil kacang bawang, ubi rebus dan pisang ambon

Kesimpulan :
Pasien memiliki alergi makanan yaitu udang dan memiliki pantangan makanan berupa ayam
potong dan telur ayam. Hal tersebut dikarenakan pasien pernah mengidap penyakit myoma dan
dianjurkan dokter untuk tidak konsumsi makanan tersebut sehingga sampai sekarang tidak
pernah konsumsi itu lagi. Masalah gastrointestinal dan kesehatan mulut baik. Nafsu makan
pasien sebelum dan setelah masuk rumah sakit mengalami penurunan. Pasien biasa makan
dalam jumlah yang sedikit dan kurang menyukai lauk hewani. Konsumsi buah jarang namun
selalu mengkonsumsi lauk nabati dan sayur.

B. ASSESSMENT
1. Antropometri

Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
LLA : 25 cm
BB Estimasi :
= 2.001 x 25 – 1.228
= 49 kg
ULNA : 23 cm
TB Estimasi ULNA
= 68.777 + (3.536 x 23)
= 150 cm
Status Gizi Berdasarkan LLA/U
LLA Standar 35 – 44.9 tahun adalah 29.0%

Status Gizi Baik


Kesimpulan :
Berdasarkan antropometri, status gizi pasien berdasarkan perhitungan LLA/U termasuk kategori
gizi baik.

2. Biokimia
Pemeriksaan 07 November 2018 Pukul 13.26 WIB

Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan Keterangan


Hemoglobin 7 12-16 gr/dl Anemia
Hematokrit 26.1 36-46 vol% Rendah
Eosinofil 0 2-4 % Rendah
Batang 0 2-5 % Rendah
Segmen 91 51 – 67 % Tinggi
Limfosit 6 20-35 % Rendah
Monosit 3 4–8 % Rendah
Hemostatis
APTT 52 28-38 Detik Tinggi
Hepatitis
HBsAg + -
Sumber : rekam medic

Pemeriksaan 07 November 2018 Pukul 15.53 WIB

Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan Keterangan


Jantung
LDH 210 240-480 U/L Rendah
Sumber : rekam medic
3. Fisik dan Klinis
Fisik : Kesadaran : CM
KU : Sedang
Klinis :

Parameter Hasil Rujukan Keterangan


Tekanan Darah 110/70 120/80 mg/dl Hipotensi
Suhu 36.7˚C 36-37 ˚C Normal
Nadi 100 x/menit 80 – 100 x/menit Normal
Respirasi 18 x/menit 20 – 30 x/menit Rendah
Sumber : Rekam Medik Pasien
Kesimpulan :
Dilihat dari keadaan fisik, pasien mengalami penurunan nafsu makan. Secara klinis, tekanan
darah dalam kondisi hipotensi. Suhu dan nadi pasien berada dalam ambang batas normal,
sedangkan respirasi dibawah nilai normal.

4. Asupan Zat Gizi


a. Re-call 24 jam

Standar Keterangan Jumlah


Waktu Nama masakan
Porsi (yang dimakan) (gram)
Bubur nasi 300 gr 1 porsi 300 gr
Bakso daging sapi 50 gr 1 porsi 50 gr
Tahu goreng 50 gr 1 porsi 50 gr
Sawi hijau 30 gr 1 porsi 30 gr
Siang
Bawang goreng 10 gr 1 porsi 10 gr
Seledri 10 gr 1 porsi 10 gr
Telur pindang 50 gr - -
Semangka 100 gr - -
Snack Bubur Kacang Hijau 200 cc ½ porsi 100 cc
Pagi Bubur nasi 300 gr 1 porsi 300 gr
Ayam 50 gr - -
Daun bawang 20 gr 1 porsi 20 gr
Kerupuk aci 10 gr 1 porsi 10 gr
Bubur nasi 300 gr 1 porsi 300 gr
Telur puyuh bb rujak 50 gr - -
Malam Tempe bb kuning 25 gr 1 porsi 25 gr
Asem-asem labu siam+kc.panjang 100 gr ½ porsi 50 gr
Siomay 25 gr - -
Snack Teh manis 200 cc ½ gelas 100 cc
Perhitungan energi dan zat gizi terlampir.

b. Asupan Makan

Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)


Rata-Rata Asupan 1170.5 32.3 22.4 208.7
Kebutuhan 1857.80 70 52 279
% Asupan 63 46 43 75
Kriteria Kurang Kurang Kurang Kurang
Sumber : WNPG (2004)

Kriteria menurut WNPG (2004)


Kurang : < 80 %
Baik : 80 – 110 %
Lebih : > 110 %

Kesimpulan :
Hasil perhitungan recall 1x24 jam menggambarkan asupan makan pasien selama 1 hari di
RS dibandingkan dengan perhitungan kebutuhan pasien seharusnya. Hasil tersebut didapatkan
bahwa presentase pemenuhan kebutuhan pasien termasuk kriteria kurang untuk kecukupan
energi (63%), protein (46%), lemak (43%) dan karbohidrat (75%). Hal tersebut disebabkan
karena olahan protein dari rumah sakit tidak dikonsumsi karena pasien memiliki pantangan
mengkonsumsi ayam dan telur.

5. Terapi Medis (Obat Yang diberikan Rumah Sakit)

Jenis Dosis Interaksi Obat dan Makanan


Inj. Asam Traneksamat 3x500/8jam Membantu darah menggumpal dengan normal untuk
mencegah dan menghentikan pendarahan
Infus RL 20 tpm Sebagai sumber cairan dan elektrolit
Sumber : Rekam Medik Pasien

C. DIAGNOSA GIZI
NI.5.1
Peningkatan kebutuhan protein dan Fe berkaitan dengan anemia ditandai dengan kadar hemoglobin
dibawah nilai normal 7 gr/dl

D. INTERVENSI GIZI
a. Planning (Perencanaan)
Terapi Gizi : Diet TP (Tinggi Protein)
Bentuk Makanan : Biasa
Cara Pemberian : Oral
Tujuan Diet :
1) Memenuhi kebutuhan protein dan Fe yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi
kerusakan jaringan tubuh
2) Mempertahankan berat badan tetap mencapai berat badan normal
Prinsip Diet :
1. Energi cukup sesuai kebutuhan
2. Protein tinggi 15% dari total kebutuhan energi
3. Lemak cukup 25% dari total kebutuhan energi
4. Karbohidrat cukup 60% dari total kebutuhan energi
5. Vitamin dan Mineral Cukup
6. Makanan Mudah Cerna
Syarat Diet :
1. Energi cukup, yaitu 1857.80 kkal
2. Protein tinggi sebesar 70 gr
3. Lemak cukup sebesar 52 gr
4. Karbohidrat cukup sebesar 279 gr
Kebutuhan :
1) Energi
BEE = 655 + (9.6 x BB) + (1.7 x TB) – (4.7 x U)
= 655 + (9.6 x 50) + (1.7 x 149) – (4.7 x 42)
= 1190.9 kkal
TEE = BEE x FS x FA
= 1190.9 kkal x 1.3 x 1.2
= 1857.80 kkal
2) Protein = 15% x total kebutuhan energi
= 15% x 1857.80 kkal
= 70 gr
3) Lemak = 25% x total kebutuhan energi
= 25% x 1857.80 kkal
= 52 gr
4) KH = 60% x total kebutuhan energi
= 60% x 1857.80 kkal
= 279 gr

b. Nutrition Intervention Planning


Terapi Diet : Diet TP (Tinggi Protein)
Bentuk Makanan : Biasa
Cara Pemberian : Oral
Waktu : ± 15 menit
Tempat : Bangsal Alamanda 2 / Kamar 5
Metode : Konsultasi
Alat Bantu : Leaflet Diet TETP (Tinggi Energi Tinggi Protein)
Materi : Menjelaskan mengenai pola makan yang yang dianjurkan berdasarkan
diet yang diberikan
Bahan Makanan Yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan :

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan


Sumber KH Nasi, roti, mi, macaroni, hasil olahan -
tepung-tepungan lain seperti cake, tarcis,
pudding dan pastry, dodol, ubi,
karbohidrat sederhana seperti gula pasir.
Sumber Protein Daging sapi, ayam, ikan, telur, susu dan Dimasak dengan banyak
hasil olah seperti keju dan yoghurt minyak atau kelapa/santan
custard dan es krim kental
Sumber Protein Semua jenis kacang-kacangan dan hasil Dimasak dengan banyak
Nabati olahannya seperti tahu dan tempe minyak atau kelapa/santan
kental
Sayuran Semua jenis sayuran terutama jenis B, Dimasak dengan banyak
seperti bayam, buncis, daun singkong, minyak atau kelapa/santan
kacang panjang, labu siam dan wortel kental
direbus, dikukus dan ditumis
Buah-buahan Semua jenis buah segar, buah kaleng,
buah kering dan jus buah
Lemak dan Minyak goreng, mentega, margarin, Santan kental
Minyak santan encer, salad dressing
Minuman Soft drink, madu, sirup, teh dan kopi encer Minuman rendah energi
Bumbu Bumbu tidak tajam, seperti bawang Bumbu yang tajam seperti
merah, bawang putih, laos, salam, kecap cabe dan merica

E. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI

Anamnesis Yang Diukur Pengukuran Target


Antropometri LLA, ULNA 1 Hari Sekali Memcapai status gizi normal
Biokimia Hb Anjuran dokter Mencapai normal
Fisik dan Klinis Suhu, TD, Nadi, Setiap Hari Mempertahankan nilai normal
Respirasi
Dietary History Asupan Makan Setiap Hari Baik (80 – 110 %)

LAMPIRAN RECALL

BM Berat Energi Protein Lemak KH


g kcal g g g
MAKAN SIANG
beras putih 60 216.5 4 0.4 47.7
daging sapi 30 80.7 7.5 5.4 0
tepung tapioka 20 76.2 0.1 0 18.3
Tahu 50 38 4.1 2.4 0.9
Minyak 5 43.1 0 5 0
sawi hijau 30 4.5 0.7 0.1 0.6
bawang goreng 10 36.3 0.5 2 3.9
Seledri 10 1.3 0.1 0 0.2
Jumlah   496.6 16.9 15.3 71.7
SNACK
kacang hijau 20 23.2 1.5 0.1 4.2
Santan 10 10.6 0.1 1 0.5
gula merah 10 37.6 0 0 9.7
Jumlah   71.4 1.6 1.1 14.4
MAKAN PAGI
beras putih 60 216.5 4 0.4 47.7
daun bawang 20 4.2 0.2 0.1 1
kerupuk aci 10 38.1 0 0 9.1
Jumlah   258.8 4.3 0.5 57.8
MAKAN MALAM
Beras putih 60 216.4 4 0.4 47.7
Tempe 25 49.7 4.8 1.9 4.3
Minyak 3 25.9 0 3 0
labu siam 30 6 0.3 0.1 1.3
kacang panjang 20 7 0.4 0.1 1.6
Jumlah   305 9.4 5.4 54.8
SNACK SIANG
gula pasir 10 38.7 0 0 10
Jumlah   38.7 0 0 10
TOTAL   1170.5 32.3 22.4 208.7

Anda mungkin juga menyukai