1
ASUHAN GIZI PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE
Disusun Oleh
A. Identitas Klien
Nama : Ny. Na
Usia : 31 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Diagnosis medis : Demam Berdarah Dengue
B. Skrining NRS 2002
Nama: Ny. Na (Perempuan) Usia: 31 tahun
Bangsal: Tgl. Skrining:
Tgl. MRS:
Diagnosis: Demam Berdarah Dengue
1. Skrining Awal
Jawaban
Kriteria
Ya Tidak
1 Apakah IMT < 20,5 atau LLA < 25 cm untuk wanita dan LLA
√
< 26,5 untuk Pria?
2 Apakah pasien kehilangan BB dalam waktu 3 bulan terakhir? √
3 Apakah asupan makan pasien menurun 1 minggu terakhir? √
4 Apakah pasien dengan penyakit berat? (ICU) √
- Jika tidak untuk semua kriteria, skrining diulang 1 minggu kemudian
- Jika ada 1 atau lebih kriteria dengan jawaban ya, dilakukan skrining lanjut
2. Skrining Lanjut 1
RISIKO GIZI KRITERIA
Sedang (skor=2) Kehilangan BB >5% dalam 2 bulan atau IMT 18,5-20,5 atau
asupan 25-50% dari kebutuhan
Berat (skor=3) Kehilangan BB >5% dalam 1 bulan (>15% dalam 3 bulan) atau
IMT 18,5 atau asupan 0-25% dari kebutuhan
3. Skrining Lanjut 2
Resiko Gizi Kriteria
Absen (Skor = 0) Status gizi normal
Ringan (Skor = 1) Fraktur, pasien kronis (sirosis hati, COPD, HD rutin, BM, kanker)
Sedang (skor = 2) Bedah mayor, stroke, pneumonia berat, kanker darah, sepsis
Berat (skor = 3) Cedera kepala, transplantasi sumsum, pasien ICU
C. Nutrition Assesment
1. Antropometri
Tabel 1. Data Antropometri
BB (kg) TB (cm) Status Gizi
48 cm 150 cm Berdasarkan perhitungan IMT, status gizi
pasien adalah normal (WHO, Asia
Refferences, 2006)
a. Perhitungan BBI
BBI = (TB – 100 ) x 90%
= (150 – 100) x 90%
= 45 kg
b. IMT
𝐵𝐵 48 48
IMT = 2 = 2 = = 21.3
𝑇𝐵 1,5 2,25
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan BBI pasien 45 kg dan status gizi pasien berdasarkan
perhitungan IMT adalah normal (WHO, Asia Refferences, 2006).
2. Biokimia
Tabel 2. Data Biokimia
Jenis Nilai Normal Hasil Keterangan
Pemeriksaan
- Hemoglobin 12 – 14 g/dl 8.8 g/dl Rendah
- Eritrosit 4.5-5.5 jt/UL 3.29 jt/UL Rendah
- Leukosit 4000-10.000/mm 29.100/mm Tinggi
- Trombosit 140.000- 26.000/mm Rendah
400.000/mm
- Pemeriksaan ig (G) dan Ig (M) positif demam dengue
- Pemeriksaan urin : Urin kurang jernih
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan diketahui bahwa kadar
haemoglobin, eritrosit, dan trombosit rendah terkait dengan adanya infeksi virus.
Serta kadar leukosit tinggi sebagai bentuk peningkatan imunitas atau system
kekebalan tubuh. Adapun berdasarkan hasil pemeriksaan ig (G) dan ig (M) pasien
dinyatakan positif demam dengue disertai kondisi urin yang kurang jernih pada saat
dilakukan pemeriksaan urin.
3. Clinic/fisik
Tabel 3. Data Clinis/Fisik
Jenis Nilai Normal Hasil Keterangan
Pemeriksaan
Tekanan darah 120/80 mmHg 120/80 mmHg Normal
0 0
Suhu 36-37 C 38 C Tinggi
Nadi 60-100x/menit 84x/menit Normal
Pernapasan 20-30 x/mnt 24x/menit Normal
- Secara fisik pasien tampak lemah dan hanya berbaring di tempat tidur,
terkadang bisa berjalan sendiri ke kamar mandi
- Pasien dirawat di rumah sakit dengan keluhan nyeri kepala, mual-mual,
muntah-muntah.
Kesimpulan
Berdasarkan data fisik diketahui bahwa suhu tubuh pasien tinggi yang
disebabkan adanya infeksi virus dan keluhan nyeri serta pusing yang dialami pasien.
Secara fisik pasien tampak lemah dan hanya berbaring di tempat tidur, terkadang bisa
berjalan sendiri ke kamar mandi.
4. Dietary History
a. Hasil recall 24 jam asupan makanan
Tabel 4. Asupan Zat Gizi Dibandingan Kebutuhan Gizi
Energi Protein Lemak KH
Asupan 1100 kkal 30 gram 42 gram 159 gram
Kebutuhan 1718.34 kkal 96 gram 38.1 gram 244.86 gram
% Asupan 64% 31.25% 110.23% 64.9%
Kategori Kurang Kurang Lebih Kurang
Klasifikasi tingkat kecukupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat sebagai
berikut (WNPG, 2004) :
1) Baik : 80 – 110 % AKG
2) Kurang : <80%AKG
3) Lebih : >110% AKG
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa asupan energi dan karbohidrat kurang,
asupan protein lebih, sedangkan asupan lemak pasien baik.
b. Riwayat makan pasien
Riwayat makan sebelum masuk rumah sakit antara lain, : pasien biasa makan
tidak teratur, kadang tidak makan pagi karena tidak sempat, makan siang selalu di
luar, dan tidak suka mengkonsumsi sayur-sayuran.
5. Lain – lain
- Terapi obat yang diterima saat ini: infus RL 500 ml 40 TPM, lanjut 20 TMP, inj
ranitidin 1x1 amp (untuk menghambat sekresi asam lambung) , injcefriaxone
(antibiotic untuk mengatasi infeksi bakteri) , obat oral ; sistenol 3x10 mg(k/p)
(untuk menurunkan demam)
- Pasien dirawat di rumah sakit dengan keluhan nyeri kepala, mual-mual, muntah-
muntah.
- Pasien bekerja sebagai PNS, pendidikan S1. Suami pasien juga sebagai PNS dan
pendidikan SMA.
- Diketahui satu minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh, nyeri sendi,
nyeri ulu hati, suhu badan tiba-tiba meninggi dan demam naik turun tidak menentu.
C. Nutrition Diagnosis
1. Domain Intake
NI-2.1
Asupan makanan dan minuman tidak adekuat berkaitan dengan kebiasaan makan
pasien yang tidak teratur ditandai dengan kurangnya asupan energi (64%), protein
(31,25%), dan KH (70,29%)
2. Domain Klinis
NC-2.2
Perubahan nilai lab yang terkait gizi berrkaitan dengan keadaan infeksi ditandai
dengan kadar Hb 8,8 gr/dL, Trombosit 26.000 /mm, Eritrosit 3,29 jt/ml dan Leukosit
29.100/mm
3. Domain Behavior
-
c. Nutrition Intervention
1. Tujuan Diit :
a. Mempertahankan status gizi
b. Meningkatkan asupan sesuai dengan kebutuhan gizi pasien terutama kebutuhan
energi dan protein yang dapat membantu dalam proses penyembuhan
c. Memberikan makanan yang adekuat dalam bentuk dan jenis makanan yang sesuai
dengan kondisi pasien
2. Syarat Diit :
a. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien yaitu 1718,34 kkal
b. Protein cukup yaitu 2 gr/kgBB dari kebutuhan total atau setara dengan 96 gram
c. Lemak cukup, diberikan 20% dari total kebutuhan energi atau setara dengan 38.1
gram
d. Karbohidrat diberikan 57% dari total kebutuhan energi atau setara dengan 244.86
gram
e. Cairan cukup yaitu 1,5-2 L/hr
f. Menyediakan makanan yang tidak mengandung bumbu tajam, baik secara termis,
mekanis maupun kimia
3. Preskripsi Diit
a. Jenis Diit : Diit TETP
b. Zat gizi yang penting : E= 1718.34 kkal, P= 96 g, dan cairan 1.5-2 liter/hari
c. Bentuk : Makanan lunak
d. Route : Oral
e. Frekuensi : 3 kali makan 2 kali selingan
4. Perhitungan kebutuhan energi
a. Energi
BMR = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x usia) – 161
= (10 x 48) + (6,25 x 150) – (5 x 31) – 161
= 480 + 937.5 – 155 - 161
= 1101.5
Energi total= BMR x Fa x Fs
= 1101.5x 1,2 x 1,3
= 1718.34 kkal
b. Protein = 2 x BB
= 2 x 48 kg
= 96 gram
c. Lemak = 20% x Total energi
= 0,2 x 1718.34 kkal
= 343.6 kkal : 9
= 38.1 gram
d. % KH = 1718.34 kkal - 384 kkal-343.6 kkal
𝟗𝟗𝟎.𝟕𝟒
= 𝟏𝟕𝟏𝟖.𝟑𝟒 x 100%
= 57%
KH = 57% x Total energi
= 0.57 x 1718.34 kkal
= 979.45 kkal : 4
= 244.86 gram
2. Menu Sehari
Terlampir
5. Monitoring Evaluasi
Pengukuran/pengam
Parameter Waktu Target terukur
atan
Antropometri a. Berat badan Setiap hari Mendekati normal
Biokimia a. Hemoglobin Sesuai waktu Mendekati normal
b. Eritrosit paruh Mendekati normal
c. Leukosit Mendekati normal
d. Trombosit Mendekati normal
6. Konseling Gizi
a. Permasalahan
Kebiasaan makan yang tidak teratur, makan siang selalu diluar, dan pasien tidak suka
mengkonsumsi sayur.
b. Tujuan
1) Memperbaiki kebiasaan makan
2) Meningkatkan konsumsi sayur
3) Memberikan edukasi sesuai diet yang diberikan sesuai kondisi pasien
7. Materi
1) Kebiasaan sesuai gizi seimbang
2) Variasi olahan dari sayur
3) Diet TETP
8. Sasaran
Pasien dan keluarga.
9. Waktu dan tempat
15-30 menit bertempat di ruang konseling gizi.
10. Metode
Diskusi dan tanya jawab
11. Media alat bantu
Food model atau foto buku makanan, leaflet, Daftar Bahan Makanan Penukar, dan URT
Lampiran Menu Diet
Cara Pemberian :
Etc (Clien/Personal
History) : Frekuensi Pemberian:
Perhitungan Energi :
Pembagian Porsi :
a. Makan Pagi
b. Selingan
c. Makan Siang
d. Selingan
e. Makan Malam
Menu dan Koreksi :
Terlampir