Anda di halaman 1dari 13

BAB III

ASUHAN GIZI KLINIK


MODIFIKASI NUTRITIONAL RISK SCREENING (NRS-2002)
Nama : Makhmud Bn Jaed Usia : 50 tahun 10 bulan
Ruang : SOKA (X)/ K. 7/ Kelas III Diagnosis : sepsis + pre-syok + anemia kronik
+ ulkus gangren diabetik pedis + CKD +
hiperglikemia
Tanggal Masuk RS : 07 Mei 2016 Tanggal Screening : 10 Mei 2016

1. Screening Awal
No Kriteria Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah IMT < 18,5 atau LLA < 23,5 untuk wanita dan LLA < 
26,1 untuk pria
2. Apakah pasien kehilangan BB dalam 3 bulan terakhir? 
3. Apakah asupan makan pasien menurun 1 minggu terakhir 
4. Apakah pasien dengan penyakit berat (ICU)
 Jika tidak untuk semua kriteria --- screening diulang 1 minggu kemudian
 Jika ada 1 atau lebih kriteria dengan jawaban ya --- dilakukan screening lanjut

2. Screening Lanjut I
Resiko Gizi Kriteria
Absen (skor = 0) Status gizi normal
Ringan (skor = Kehilangan BB > 5% dalam 3 bulan terakhir atau asupan 50-75% dari
1) kebutuhan seminggu terakhir
Sedang (skor = Kehilangan BB > 5% dalam 2 bulan terakhir atau IMT 18,5 – 20,5 atau
2) asupan 20-60% dari kebutuhan seminggu terakhir
Berat (skor = 3) Kehilangan BB > 5% dalam 1 bulan terakhir (> 15% dalam 3
bulan) atau IMT < 18,5 / asupan 0-25% dari kebutuhan seminggu
terakhir

3. Screening Lanjut II
Resiko Gizi Kriteria
Absen (skor = 0) Kebutuhan gizi normal
Ringan (skor = Fraktur, pasien kronik (sirosi hati, COPD, HD rutin, DM, kanker)
1)
Sedang (skor = Bedah mayor, stroke, pneumonia berat, kanker darah
2)
Berat (skor = 3) Cedera kepala, transplantasi sumsum, pasien ICU

Screening Screening Usia > 65 tahun TOTAL SKOR


Lanjut I Lanjut II (skor 1)
SKOR 3 1 4
Skor ≥ 3 : Resiko Malnutrisi; Skor < Tidak Beresiko Malnutrisi
KESIMPULAN : RESIKO/TIDAK BERESIKO
A. ASSESSMENT

Nama : Makhmud Bn Jaed No. Med. Rec : 636997


Tanggal lahir : 07 Juli 1965 Ruang : SOKA/ R. 7/ K. III
Umur : 50 tahun 10 bulan Alamat :
Kanci RT. 03/01 Kabupaten Cirebon
Jenis kelamin : Laki-laki Diagnose :
Sepsis + pre-syok + anemi kronik + ulkus
gangren diabetik pedis + CKD +
hiperglikemi
Pekerjaan : Buruh tani. Tanggal masuk : 07 Mei 2016
Pendidikan : SD Tanggal screening : 11 Mei 2016
Agama : Islam Tanggungan : BPJS
Data Sosial Ekonomi
Pekerjaan Istri : Buruh Tani
Jumlah anak :2
Penghasilan :-

1. Riwayat penyakit

Keluhan utama Lemas, pucat, mual, luka di kaki,


tenggorokan sakit (tidak bisa bicara
selama 2 minggu)
Riwayat penyakit terdahulu Diabetes Melitus
Riwayat penyakit sekarang Sepsis + pre-syok + anemi kronik +
ulkus gangren diabetic pedis + CKD
+ hiperglikemi
Riwayat penyakit keluarga -

2. Riwayat gizi

Aktivitas fisik Sedang


Alergi makanan -
Masalah gastrointestinal Mual, tenggorokan sakit (tidak bisa bicara selama
2 minggu)
Riwayat pola makan Pola Makan
Sumber KH :
 Nasi 4x/hari @200 g
 Mie instant (indomie) 2x/mgg @85 g
 Singkong goreng 2x/bln @100 g
 Ubi jalar kuning 2x/bln @100g
Sumber Protein Hewani :
 Ikan mujair 3x/bln @40 g
 Ikan bandeng 3x/bln @40 g
Sumber Protein Nabati :
 Tempe 4x/hari @25 g
 Tahu 4x/hari @50 g
Sumber sayur :
 Sayur asem 4x/mgg @100 g
 Balado terong 2x/mgg @100 g
Sumber buah :
 Pisang ambon 3x/hari @55 g
Kesimpulan :
Tn. M umur 50 tahun masuk Rumah Sakit Gunung Jati Kota Cirebon pada
tanggal 07 Mei 2016 dengan keluhan lemas, pucat, mual, luka di kaki dan
tenggorokan sakit (tidak bisa bicara 2 minggu). Diagnosis medis menunjukkan
bahwa Tn. M mengalami sepsis, pre-syok, anemi kronik, ulkus gangrene diabetic
pedis, gagal ginjal kronis dan hiperglikemi. Pasien mengalami masalah
gastrointestinal seperti mual dan tenggorokan sakit. Pola makan sehari-hari
dirumah yaitu makan utama 4 kali sehari.

3. Antropometri
1. BB : 40 kg
2. TB : 150 cm
3. BBI : (TB-100) – 10% (TB-100)
: (150-100) – 10% (150-100)
: 50 - 5
: 45 kg
IMT = BB/(TB)2 = 40/ (1.50)2 = 17.7 kg/ m2
Kategori IMT menurut ASIA PASIFIC

< 18.5 Underweight


18.5 - < 23 Normal
23 - < 25 Overweight
25 - < 30 Obese I
> 30 Obese II
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dapat dikatakan
bahwa status gizi pasien underweight yaitu 17.7 kg/m2.
4. Pemeriksaan Lab
Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Hasil Pemeriksaan Keterangan
Ureum 15 – 45 mg/dL 185.9 mg/dL Tinggi
Kreatinin 0.6 – 1.1 mg/dL 2.51 mg/dL Tinggi
GD sewaktu < 140 mg/dL 138 mg/dL Normal
SGOT < 37 (37o) 12 U/I Normal
SGPT < 40 (37o) 9 U/I Normal
Kalium 3.6 - 5.5 mmol/L 6.39 mmol/L Tinggi
Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Hasil Pemeriksaan Keterangan
Natrium 135 – 155 mmol/L 128 mmol/L Rendah
Klorida 98 – 108 mmol/L 98 mmol/L Normal
WBC (Leukosit) 4.00 – 10.00 28.54 x 10^3 /uL Tinggi
HGB (Hemoglobin) 12.0 – 18.0 5.6 g/dL Rendah
PLT (trombosit) 150 – 400 627 x 10^3 /uL Tinggi
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil laboratorium tanggal 11 Mei 2016 dapat dikatakan bahwa
pasien mengalami gangguan fungsi ginjal, anemia serta adanya infeksi.

5. Pemeriksaan Klinis/ Fisik


Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Hasil Keterangan
Pemeriksaan
Tekanan darah 130/90 mmHg 80/60 mmHg Rendah
Denyut Nadi 80 – 100x/menit 118x/ menit Normal
RR 20 – 30x /menit 24x/ menit Normal
Suhu badan 36 – 37 oC 37.1 oC Normal

Klasifikasi Tekanan Darah menurut WHO


Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 130 < 85
Normal tinggi 130 – 139 85 – 89
Hipertensi
 Ringan (tingkat 1) 140 – 159 90 – 99
 Sedang (tingkat 2) 160 – 179 100 – 109
 Berat (tingkat 3) 180 – 209 110 – 119
 Sangat berat (tingkat 4) > 210 > 120
Kesimpulan :
Berdasarkan data klinis tanggal 11 Mei 2016 dapat dikatakan bahwa
tekanan darah pasien masuk dalam kategori rendah.

6. Kebiasaan Makan SMRS


Bahan Frekuensi Berat/ Berat E Protein Fat KH
Makanan Hari Minggu Bulan porsi (g) (kkal) (g) (g) (g)
(g)
Nasi 4x 200 800 1440 24 2.4 318.4
Mie Instant 2x 85 24.2 75 1.6 3.1 10.1
(Indomie)
Singkong 2x 100 6.6 10.1 0 0 2.2
Ubi jalar kng 2x 100 6.6 7.8 0 0 1.6
Ikan mujair 3x 40 4 16.6 1.8 0.9 0
Ikan bandeng 3x 40 4 4.9 0.8 0.1 0
Tahu 4x 50 200 230 19.4 17 5
Bahan Frekuensi Berat/ Berat E Protein Fat KH
Makanan Hari Minggu Bulan porsi (g) (kkal) (g) (g) (g)
Tempe 4x (g)
25 100 350 24.5 26.6 10.4
Labu siam 4x 25 14.2 4.2 0 0 0.9
Kc panjang 4x 25 14.2 4.3 0.3 0 0.7
Kc tanah 4x 25 14.2 73.5 3.9 5.9 2.4
Daun melinjo 4x 25 14.2 14.5 0.7 0.1 2.9
Terong 2x 100 28.5 5 0.2 0 1
Pisang ambon 3x 55 165 172.8 1.6 1.2 38.8
JUMLAH 2408.7 78.8 57.3 394.4

7. Recall 24 Jam
Pasien tidak memakan makanan yang disajikan oleh Rumah sakit
karena tenggorokan sakit. Pasien masuk Rumah Sakit tanggal 07 Mei 2016
hingga tanggal 11 Mei 2016 tidak ada yang dikonsumsi baik melalui oral
ataupun infus. Perencanaan diet dirubah yang semula diberikan makanan
lunak, diganti menjadi makanan cair Nephrisol 1500 kkal.
8. Perbandingan Asupan SMRS dengan Kebutuhan
Perbandingan Energi Protein (g) Lemak (g) KH (g)
(kkal)
Asupan Oral 2408.7 78.8 57.3 394.4
Kebutuhan 1843.2 46 40.9 322.5
% Asupan 130.6 171.3 140 122.2

Berdasarkan hasil perbandingan antara asupan SMRS dengan


kebutuhan Tn. Makhmud, yaitu :

Zat gizi Hasil perbandingan Kategori


Energi 130.6% Diatas kebutuhan
Protein 171.3% Diatas kebutuhan
Lemak 140% Diatas kebutuhan
Karbohidrat 122.2% Diatas kebutuhan
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan perbandingan asupan sebelum masuk
rumah sakit pasien dengan kebutuhan pasien didapatkan hasil yaitu energi,
protein, lemak dan karbohidrat pada diatas kebutuhan > 120%.

Kategori tingkat konsumsi

Diatas Kebutuhan > 120%


Normal 90 – 119%
Defisiensi ringan 80 – 89%
Defisiensi sedang 70 – 79%
Defisiensi berat < 70%

B. DIAGNOSIS GIZI
1. Domain Intake
(NI-1.5) Kelebihan intake energi berkaitan dengan pasien gemar
mengonsumsi sumber karbohidrat ditandai dengan asupan
energi pasien sebelum masuk rumah sakit diatas kebutuhan
>120%.
2. Domain Klinis
(NC-2.2) Perubahan nilai laboratorium terkait gizi (ureum dan kreatinin)
berkaitan dengan pasien menderita gagal ginjal kronik ditandai
dengan nilai lab ureum 185.9 mg/dL (tinggi) dan kreatinin 2.51
mg/dL (tinggi).
3. Domain Behavior
(NB-1.1) Pengetahuan yang kurang berkaitan dengan tingkat pendidikan
yang rendah ditandai dengan kurangnya asupan sayur dan pola
makan yang kurang bervariatif.

C. INTERVENSI GIZI
1. Terapi Diet
Jenis Diet : Diet DM III RP I
Bentuk Makanan : Cair
Rute Makan : Oral
Frekuensi Makanan : 6 kali pemberian
2. Tujuan Diet
a. Meningkatkan asupan makan.
b. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal.
c. Menurunkan kadar ureum dan kreatinin darah yang tinggi hingga
mendekati normal.
d. Mempertahankan gula darah tetap normal.
3. Prinsip dan syarat diet
a. Energi diberikan secara bertahap diawali dari 1500 kkal.
b. Protein diberikan 0.75 kal/kgBB.
c. Lemak cukup 20 – 30% dari kebutuhan energi sesuai perhitungan.
d. Karbohidrat cukup yaitu 60 – 70% dari kebutuhan energi sesuai
perhitungan.
4. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
a. Haris-Benedict (laki-laki)
Energi = 66 + (13.7 x BB) + (5 x TB) – (6.8 x U)
= 66 + (13.7 x 40) + (5 x 150) – (6.8 x 50)
= 66 + 548 + 750 – 340
= 1024 kkal
TEE = BEE x AF x FS
= 1024 x 1.2 x 1.5
= 1843.2 kkal (diit diberikan secara bertahap diawali
dari 1500 kkal)
b. Protein = 0.75 kkal/kgBB
= 0.75 kkal x 40 kg
= 30 gram
[(0.75 x 40 x 4) x 100%)] / 1500 = 8%
c. Lemak = 22% x 1500 kkal/ 9
= 36.6 gram
d. Karbohidrat = 70% x 1500 kkal/ 4
= 262.5 gram
Pemberian Makanan Cair
Kebutuhan makanan cair untuk pasien diberikan Nephrisol 1500 kkal
dengan 6 kali pemberian.
1. Takaran per saji
250/270 x 61 gram = 56 gram
2. Jadi, didapatkan nephrisol dengan 1500 kkal = 6 x 250 cc.

Waktu Jenis Berat Ditambah E P L KH


Pemberi Makanan Makanan kan air (kkal)
an Cair Cair dalam sampai
bentuk dengan…
bubuk (gr)
08.00 56 250 250 4.6 5.5 44.4
10.00 56 250 250 4.6 5.5 44.4
12.00 Nephrisol 56 250 250 4.6 5.5 44.4
15.00 56 250 250 4.6 5.5 44.4
18.00 56 250 250 4.6 5.5 44.4
21.00 56 250 250 4.6 5.5 44.4
TOTAL 1500 27.6 33 266.4
Catatan : 1 cc air sama dengan 1 kalori.
Cara membuat :
a. Menyiapkan timbangan (kitchen scale).
b. Meletakkan gelas ukur keatas timbangan.
c. Masukan susu ke gelas ukur sampai dengan 56 gram (ketika gelas ukur dalam
keadaan kosong ditempatkan diatas timbangan, posisi sudah dalam keadaan
0).
d. Menambahkan air hangat sampai dengan 250 cc.

D. Rencana Konsultasi Gizi


A. Masalah Gizi : Diabetes Melitus dan Gagal Ginjal Kronik
B. Tujuan
1) Mencapai berat badan normal.
2) Mempertahankan kadar gula darah normal.
3) Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja ginjal.
4) Menurunkan kadar ureum dan kreatinin darah.
C. Konsultasi gizi
1) Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
2) Tempat : Ruang Soka (X), Kamar VII
3) Waktu : + 20 menit
4) Metode : Ceramah, tanya jawab dan konsultasi gizi
5) Media : Leaflet DM, Leaflet Gagal Ginjal dan DBMP

6) Materi :
 Menjelaskan pengertian dan penyebab penyakit dieabetes melitus
dan gagal ginjal kronik.
 Menjelaskan diet yang dianjurkan terhadap pasien.
 Menyarankan kepada pasien untuk mengikuti diet yang dianjurkan
sesuai dengan penyakit.
 Memotivasi pasien untuk menjalankan diet sesuai anjuran.
 Menjelaskan edukasi tentang pola makan yang teratur (waktu, jenis
dan jumlah makanan) serta pengolahan makanan.
 Menjelaskan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
terkait penyakit.
E. Monitoring dan Evaluasi

Anamnesis Yang diukur Pengukuran Evaluasi/ target


Antropometri IMT BB dan TB Berat badan
meningkat.
Biokimia/ laboratorium Gula Darah Sesuai Mencapai nilai
Sewaktu pemeriksaan normal.
Ureum medis
Kreatinin
Fisik dan klinik Klinis : tekanan Sesuai Mengembalikan
darah pemeriksaan tekanan darah dalam
medis batasan normal.

Keadaan umum Keadaan pasien sudah


bisa diajak
berkomunikasi.
Asupan zat gizi a. Energi Selama 3 Asupan makan
b. Protein hari meningkat minimal
c. Lemak 50% dari kebutuhan.
d. Karbohidrat
F. Implementasi
1. Rekomendasi diet
a. Hari ke-1 (Kamis, 12 Mei 2016)
Jenis diet/ bentuk makanan/ cara pemberian : diet ginjal/ cair/ oral.

Energi Protein Lemak KH (gr) Ket


(kkal) (gr) (gr)
Perencanaan 1500 30 36.6 262.5 Makanan
Asupan 50 0.9 1.1 8.8 cair
Presentase 3.3% 3% 3% 3.3% dikonsumsi
50 ml.

b. Hari ke-2 (Jumat, 13 Mei 2016)


Jenis diet/ bentuk makanan/ cara pemberian : diet ginjal/ cair/ oral.

Energi Protein Lemak KH (gr) Ket


(kkal) (gr) (gr)
Perencanaan 1500 30 36.6 262.5 Makanan
Asupan 94 1.7 2 16.6 cair
Presentase 6.2% 5.6% 5.4% 6.3% dikonsumsi
94 ml.

c. Hari ke-3 (Sabtu, 14 Mei 2016)


Jenis diet/ bentuk makanan/ cara pemberian : diet ginjal/ cair/ oral.

Energi Protein Lemak KH (gr) Ket


(kkal) (gr) (gr)
Perencanaan 1500 30 36.6 262.5 Makanan
Asupan 462 8.4 10 81.9 cair
Presentase 30.8% 28% 27.3% 31.2% dikonsumsi
462 ml.

2. Recall 24 Jam selama Pengamatan

Tanggal Pukul Makanan Energi Protein Lemak KH (g)


(kkal) (g) (g)
12/5/2016 12.00 Nephrisol 50 0.9 1.1 8.8
13/5/2016 07.00 94 1.7 2 16.6
14/5/2016 07.00 250 4.6 5.5 44.4
12.00 104 1.9 2.2 18.4
18.00 108 1.9 2.3 19.1
JUMLAH 606 11 13.1 107.3
G. Hasil Monitoring, Evaluasi dan Tindak Lanjut

Tanggal Diagnosa Monitoring dan Evaluasi Kesimpulan (Asessment,


Antropometri Biokimia Fisik dan Klinis Asupan Diagnosa Gizi, Intervensi
Gizi)
12/05/2016 Sepsis, pre- TB : 150 cm Glukosa Pemeriksaan fisik E = 50 kkal Assessment :
syok, ulkus BB : 40 kg Darah  Luka dibagian P = 0.9 gram IMT = BB/(TB)2
ganren Sewaktu = kaki kanan, mual L = 1.1 gram = 40/(150)2
diabetic pedis, 138 mg/dL dan tidak bisa KH = 8.8 gram = 17.7 kg/m2
CKD dan (normal) berbicara. (Underweight)
hiperglikemia. Diagnosa :
Ureum = Pemeriksaan klinis Domain Intake
185.9 mg/dL TD = 100/70 mmHg (NI-1.5)
(tinggi) Nadi = 90x/menit Kekurangan intake energi
RR = 35x/menit berkaitan dengan adanya
Kreatinin = Suhu = 38.6 oC gangguan gastrointestinal
2.51 mg/dL (mual dan tenggorokan sakit)
(tinggi) ditandai dengan hasil recall 24
jam asupan energi hanya 3.3%
HGB = 5.6 dari total kebutuhan (defisiensi
g/dL (rendah) berat).
Domain Klinis
PLT = 627 x (NC-2.2)
10^3 /uL Perubahan nilai laboratorium
(tinggi) terkait gizi (ureum dan
kreatinin) berkaitan dengan
Kalium = 6.39 pasien menderita gagal ginjal
mmol/L kronik ditandai dengan nilai
Tanggal Diagnosa Monitoring dan Evaluasi Kesimpulan (Asessment,
Antropometri Biokimia Fisik dan Klinis Asupan Diagnosa Gizi, Intervensi
(tinggi) lab ureum Gizi) 185.9 mg/dL
(tinggi) dan kreatinin 2.51
Natrium = 128 mg/dL (tinggi).
mmol/L
(rendah)

Klorida = 98
mmol/L
(normal)
13/05/2016 Sepsis, pre- TB : 150 cm Glukosa Pemeriksaan fisik E = 94 kkal Assessment :
syok, ulkus BB : 40 kg Darah  Luka dibagian P = 1.7 gram IMT = BB/(TB)2
ganren Sewaktu = kaki kanan, L = 2 gram = 40/(150)2
diabetic pedis, (tidak ada mual dan tidak KH = 16.6 gram = 17.7 kg/m2
CKD dan pemeriksaan) bisa berbicara. (Underweight)
hiperglikemia. Diagnosa :
Ureum = Pemeriksaan klinis Domain Intake
(tidak ada TD = 100/60 (NI-1.5)
Pemeriksaan) Nadi = 90x/menit Kekurangan intake energi
RR = 35x/menit berkaitan dengan adanya
Kreatinin = Suhu = 38.6 oC gangguan gastrointestinal
(tidak ada (mual dan tenggorokan sakit)
pemeriksaan) ditandai dengan hasil recall 24
jam asupan energi hanya 6.2%
HGB = (tidak dari total kebutuhan (defisiensi
ada berat).
pemeriksaan) Domain Klinis
Tanggal Diagnosa Monitoring dan Evaluasi Kesimpulan (Asessment,
Antropometri Biokimia Fisik dan Klinis Asupan Diagnosa Gizi, Intervensi
(NC-2.2) Gizi)
PLT = (tidak Perubahan nilai laboratorium
ada terkait gizi (ureum dan
pemeriksaan) kreatinin) berkaitan dengan
pasien menderita gagal ginjal
Kalium = kronik ditandai dengan nilai
(tidak ada lab ureum 185.9 mg/dL
pemeriksaan) (tinggi) dan kreatinin 2.51
mg/dL (tinggi).
Natrium =
(tidak ada
pemeriksaan)

Klorida =
(tidak ada
pemeriksaan)
14/05/2016 Sepsis, pre- TB : 150 cm Glukosa darah Pemeriksaan fisik E = 462 kkal Assessment :
syok, ulkus BB : 40 kg sewaktu =  Luka dibagian P = 8.4 gram IMT = BB/(TB)2
ganren (tidak ada kaki kanan, mual L = 10 gram = 40/(150)2
diabetic pedis, pemeriksaan) dan sudah dapat KH = 81.9 gram = 17.7 kg/m2
CKD dan berbicara (Underweight)
hiperglikemia. Ureum = meskipun
(tidak ada terbatas. Diagnosa :
pemeriksaan) Domain Intake
(NI-1.5)
Kreatinin = Pemeriksaan klinis Kekurangan intake energi
Tanggal Diagnosa Monitoring dan Evaluasi Kesimpulan (Asessment,
Antropometri Biokimia Fisik dan Klinis Asupan Diagnosa Gizi, Intervensi
(tidak ada TD = 120/80 mmHg berkaitan Gizi)
dengan adanya
pemeriksaan) Nadi = 90x/menit gangguan gastrointestinal
RR = 35x/menit (mual dan tenggorokan sakit)
HGB = 13.3 Suhu = 38.6 oC ditandai dengan hasil recall 24
g/dL (tinggi) jam asupan energi hanya
30.8% dari total kebutuhan
PLT = 89 x (defisiensi berat).
10^3 /uL Domain Klinis
(rendah) (NC-2.2)
Perubahan nilai laboratorium
Kalium = 3.90 terkait gizi (ureum dan
mmol/L kreatinin) berkaitan dengan
(normal) pasien menderita gagal ginjal
kronik ditandai dengan nilai
Natrium = 153 lab ureum 185.9 mg/dL
mmol/L (tinggi) dan kreatinin 2.51
(normal) mg/dL (tinggi).

Klorida = 112
mmol/L
(tinggi)

Anda mungkin juga menyukai